Cara Manual
Cara Otomatis :
Pengukuran dengan cara ini memakai alat Automatic Water Level Recorder
(AWLR) yang dipasang pada stasiun Hidrometri. Cara kerjanya dapat secara
otomatis mencatat setiap perubahan tinggi muka air sepanjang waktu pada
kertas grafik pencatat. Kertas grafik dapat diganti 1 minggu sekali atau 2
minggu sekali.
Pengukuran dengan AWLR lebih teliti dibandingkan dengan
pengukuran dengan tongkat duga/peil schaal. Grafik berikut dapat
memberikan gambaran hasil pengukuran :
h
AWLR
PEIL SCHAL
t1 t 2 t3 t4 t5 t6 t
1x 0.6 h
2x 0.2 h ; 0.8 h
3x 0.2 h : 0.6 h ; 0.8 h
5x permukaan ; 0.2 h ; 0.6 h ; 0.8 h ; dasar
b. 2x pengukuran v
1
v0.2 v0.8
2
c. 3x pengukuran v
1
v0.2 v0.6 v0.8
3
atau v
1
v0.2 2 v0.6 v0.8
4
d. 5x pengukuran v
1
10
v p 3 v0.2 2 v0.6 3 v0.8 vd
Bila masing-masing bagian (section) sudah didapat kecepatannya dan tinggi muka air juga
diketahui sehingga luas penampang aliran didapat, maka besarnya debit dapat dihitung
untuk masing-masing bagian section yang kemudian untuk seluruh penampang aliran.
Kelompok Kelas 3A D3
Kel I : Cindy, Ristia, Eis, Rohim, Rafi, Andika
Kel II : Syaidatul, Misriana, Natasha, Takim,
Ricky, Afan
Kel III : Vina, Jannah, Khairunnisa, Asif,
Mustazah, Amin
Kel IV : Riza, Maysarah, Apra, Surade, Fadli,
Kel V : Nurul, Selvi, Okta, Mariadi, Rafiq
Kelompok Kelas 3B D3
Kel I : Desma, Iis, Eka, Zakaria, Reren
Kel II : Nurul, Endah, Veli, Hafiz, Zani
Kel III : Faza, Nurasyikin, Wulandari, Risky,
Adop
Kel IV : Ayu, Rida, Lilik, Rohim, Mazrul, Alvi
Kel V : Dania, Ainun, Farhan, Nurlela, Iqbal,
M. Resky
Perhitungan Debit
Debit sungai :
Q q b v i v i 1 hi hi 1
1
4
Kelompok Kelas VB
Kel I : Noprianto, Sri Mulyani, Wahyulia, Syafiq,
Firdaus, Putra, Sarifah
Kel II : Yusrizal, Nurul, Yenni, Saiful, Yasin,
Kamarudin, Norania, Rizqi
Kel III : Muhadir, Qomarul, Sri Mariani, Musliadi,
Saidi, Safii, Rivaldi
Kel IV : Sarwo Edi, Putri, Siti, Zulkarnaen,
Syahril Hadi, Satria Darma, Satriyadi
Kelompok Kelas 5A
Kel I : Firdiansyah, Adelina, Juzika, Hilviana,
Abdul Rahman, Mubarikah
Kel II : Asri, Erma, Elviandi, Desi K, Asmirin,
Aprillia
Kel III : Nur Ilham, Dwi, Isnandar, Lasmira,
Arisno, Dewi
Kel IV : Ade Rizky, Amelia, Iskandar, Ainur,
Riski, Maryati
Perumusan Kecepatan
Debit : Q = A . V
Chezy
V c RI C = koefisien chezy
Manning
1 1
C R1/6 V R 2/3I1/2
n n
Bazin
87
C B
1
R
Harga Koefisien Manning
Bahan Koefisien Manning
Besi tuang lapis 0.014
Kaca 0.010
Saluran Beton 0.013
Bata dilapis Mortar 0.015
Pasangan batu disemen 0.025
Saluran tanah bersih 0.022
Saluran tanah 0.030
Saluran dengan dasar batu dan 0.040
tebing rumput
Harga Koefisien Bazin
Jenis Dinding Koefisien Bazin
Dinding sangat halus (semen) 0.06
Dinding halus (papan, batu, bata) 0.16
Dinding batu pecah 0.46
Dinding tanah sangat teratur 0.85
Saluran tanah dengan kondisi 1.30
biasa
Saluran dengan dasar batu pecah 1.75
dan tebing rumput
Mencoba merencanakan
dimensi (B atau H)
Saluransegiempat dengan lebar 5m,
kemiringan dasar saluran I = 0.005 dan
koef manning 0.022. Apabila debit aliran Q
= 20 m3/dtk. Hitung kedalam aliran
Q =A.V
20 = B.H
Q = A. V
Q = B. H . 1/n . R ^(2/3) . I ^ (1/2)
20 = 5 . H. (1/0.022) . (A/P)^(2/3). 0,005^(1/2)
20 = 16,07 . H. [ (5. H)/(5 + 2H)]^(2/3)
20/16.07 = H. [ (5. H)/(5 + 2H)]^(2/3)
1,24 = H. [ (5. H)/(5 + 2H)]^(2/3)
H = 1,24 / [ (5 H)/(5 + 2H)]^(2/3) pers
Soal 2
Saluran bentuk trapesium dengan lebar
dasar 5 m , kemiringan tebing V : H = 1 : 1
terbuat dari pasangan batu (n = 0.025).
Kemiringan dasar saluran adalah 0.0005.
Debit aliran Q = 10 m3/dtk. Hitung
kedalam aliran.
Olah Data
Profil Melintang : B, H, W : A, P, R
Profil Memanjang : Delta H antara dasar
saluran.
Berdasarkan Delta H, Hitung Kemiringan
Dasar saluran ;
I = (Delta H/Jarak)*100%
menunjukkan hubungan
antara tinggi muka air di
sungai dengan debit. t1 t2 tn t t1 t2 tn t
Rating Curve
Dari 2 data kurva diatas
untuk t yang sama akan
dapat digambarkan kurva
rating curve-nya
h1 h1 h1
h
Q3 Q1 Q2 Q
t1
t2
t H Q
t3
6.00 1.85 43.2
9.00 1.67 36.4
Pembuatan rating curve dapat
dilakukan dengan perhitungan
persamaan regresi untuk pasangan
data h dan Q.
h
Q O
Q
h=0 Q=0
h
a a
Q
h0 Q=0
O
Q
h=0 Q0 q
Macam sungai dilihat dari hidrographnya.
Sungai dikelompokan dalam 3 golongan kalau ditinjau dari kontinuitas
alirannya.
1. Ephemeral Rivers
Sungai yang mengalirkan aliran hanya pada saat ada hujan saja,
karena muka air tanah selalu berada dibawah dasar sungai.
2. Intermitten Rivers
Sungai yang mengalirkan aliran selama musim hujan dan tidak
mengalir selama musim kemarau karena muka air tanah akan berada
dibawah dasar sungai kalau pada musim kering.
3. Perennial Rivers
Sungai yang selalu mengalirkan aliran sepanjang tahun, karena muka
air tanah selalu diatas dasar sungai
Ephemeral
ada hujan
m . a.t
t
Intermitten
musim
m.a.t
hujan
musim
m.a.t kemarau
musim musim
hujan kemarau
Perennial
Q
musim
hujan musim
kemarau
Aliran Permukaan / Limpasan (Surface Run Off)
Q
I
Discharge
Øindex
t t
Recharge Hydrograp
d.r.o
base flow
b.f
t
t
t
Contoh :
Pada suatu daerah aliran mengalami periode tanpa hujan
- Setelah 10 hari tanpa hujan, debit aliran permukaan = 100 m3/dt
- setelah 40 hari tanpa hujan, debit aliran permukaan = 50 m3/dt
1. Bagaimana persamaan dari kurva deplesi ?
2. Berapa debit aliran setelah 120 hari tiada hujan ?
Penyelesaian :
Karena daerah aliran lama tanpa hujan maka debit aliran adalah debit aliran
dasar.
Persamaan kurva deplesi : Q = Q0 . e-.t
Untuk Q0 = 100 m3/dt
Q = 50 m3/dt
t = 40 – 10 = 30 hari
Maka 50 = 100 . e-.30 = 0.023
Q (m 3 /dt)
b a1
a
c
a2
C
B c
A t (jam)
b
a
Daerah aliran yang mempunyai bentuk berbeda tapi luas sama dan hujan yang
mempunyai intensitas sama besar jatuh di daerah tersebut, maka aliran yang dihasilkan
didalam titik pengamatan (a, b, & c) akan berbeda pula bentuk hidrograpnya.
Bila hujan jatuh didaerah A dari titik a ke arah hulu maka aliran yang didapat adalah kurva
a1 , bila hujan bergerak dari hulu ke hilir didapat kurva a2.
Hydrograph Segitiga
Qp
s. sro
hst
r.o
Qp
bf
t
t Tb
Tb
tr = duration hujan effektif
I Tc = waktu mencapai debit puncak
R tot
Tb = waktu (duration) aliran akibat Reff
tr t
Q Luas segitiga = Vol. Aliran
Qp
Vol. aliran ( = koef. Aliran DAS)
Reff Rtot
Luas DAS
Vol. Aliran = ½ . Qp . Tb
Tb t
Tc Reff = I . tr
Tb
1
Q p Tb tr
Maka : 2 .I .tr
Sehingga : Q p 2 I A
Tb
A
I
Anggapan :
Tr = Tc
tr t
Q Tb = 2 Tc
Qp
Sedang : Reff = . Rtot = . I . Tc
tr Tc
Untuk : Q p 2 I A maka : p
Q 2 I A
Tb 2T
Tc
t c
Tb
Sistem satuan : 1
Untuk : Qp = m3/dt ; I = mm/jam ; A = km2 Qp I A
3,6
Q p 0,75 I A
tr atau Q p 0,75 I A
tr
Tc 1 / 2t r L
Qp
1 tr
Satuan metrik : Q p 0,75 I A
t
3,6 1 / 2t r L
Tc 1.67Tc (L = time lag) tr
Q p 0,417 I A
tr 2L
TUGAS KELOMPOK
HS SNYDER
HS NAKAYASU
HS GAMA I
HS GAMA II
2. Perumusan
Debit : Q = A . V
Chezy
V c RI
Manning
1
V R 2/3I1/2
n
Strickler
V kR2/3I1/2
3. Bangunan Ukur
Ambang Lebar (Broad-crested weirs)
Ambang Tajam (Short-crested weirs)
Flumes