PENDAHULUAN
Manusia belajar dari sejarah, selanjutnya memahami bahwa keberadaan air di sekitarnya
tidaklah selalu tetap sepanjang masa melainkan berubah baik dari segi bentuk maupun
jumlah. Di beberapa daerah, suatu ketika jumlah air di sekitar manusia sangatlah berlimpah
bahkan sampai manusia harus mengupayakan pengurangannya agar terhindar dari banjir dan
akibat-akibat dari banjir. Sedangkan pada saat yang lain, jumlah air di sekitar manusia
sangatlah kurang sampai terjadi bencana kekeringan (Saidah, 2022; Surahman dkk., 2022).
Hal tersebut mendasari manusia untuk berpikir dan berupaya agar jumlah air di sekitarnya
tersedia selamanya dengan jumlah yang optimal untuk kehidupan. Dari hasil pemikiran ini
kemudian muncullah ilmu-ilmu pengembangan sumber daya air yang meliputi: pemanfaatan,
pengendalian, rehabilitasi, pemeliharaan, dan konservasi sumber daya air. Menurut
Sudjarwadi (1988), aspek pengembangan sumber daya air meliputi:
1. Pengendalian Banjir,
2. Irigasi dan Drainase,
3. Listrik tenaga air,
4. Sedimentasi,
5. Pengaturan DAS,
6. Penyediaan air untuk rumah tangga,
7. Lalu lintas air,
8. Perikanan dan kesatwaan
9. Penggunaan sumber daya air untuk rekreasi,
1
10. Penanganan pencemaran,
11. Penjagaan keseimbangan ekologi,
12. Pengendalian kadar garam,
13. Pembuatan hujan
Sehubungan dengan keberadaan air di bumi, maka pada keadaan jumlah air yang optimum
disekitar manusia, maka air akan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti untuk
kebutuhan domestik, irigasi, PLTA, pelayaran, dsb. Namun pada keadaan jumlah air yang
maksimum ataupun minimum, maka air akan membahayakan dan merugikan kehidupan
2
manusia. Sebagai contoh kejadian banjir dan kejadian kekeringan (Saidah, 2022; Surahman
dkk., 2022).
Dalam mencukupi kebutuhan akan air, manusia memanfaatkan air dari sumber air yang ada.
Sehingga muncul upaya ilmu pemanfaatan sumber daya air. Dalam perkembangannya
semakin meningkat jumlah penduduk, semakin meningkat pula perkembangan lingkungan
yang diikuti dengan perkembangan kebutuhan manusia akan air, sehingga terjadilah
perubahan lingkungan dan peningkatan pemanfaatan sumber daya air yang disebut dengan
eksploitasi sumber daya air. Eksploitasi sumber daya air ini pada akhirnya menimbulkan
kondisi krisis sumber daya air, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hal ini nyata
membuktikan bahwa pertumbuhan penduduk mempunyai andil yang besar dalam perubahan
irama siklus hidrologi di daerah tersebut.
Oleh karenanya, kemudian seiring dengan perkembangan jaman, manusia dengan kesadaran
dan kemampuannya mencoba upaya-upaya agar mampu mengantisipasi keadaan jumlah air
yang maksimum ataupun minimum tersebut. Manusia memikirkan upaya yang lebih dari
sekedar ilmu pemanfaatan sumber daya air yaitu ilmu pengembangan sumber daya air. Ilmu
ini selain mempelajari pemanfaatan sumber air secara komprehensif juga mempelajari
pengendalian, pengelolaan dan pembaharuan demi pelestarian sumber daya air. Ilmu ini
disebut sebagai Ilmu Pengembangan Sumber Daya Air.
Pengembangan sumber daya air dibidang teknik sipil secara garis besar dilandasi dengan
pemahaman atas ilmu-ilmu dasar yaitu: hidrologi, teknik sungai dan daerah aliran sungai
(DAS), bangunan sungai serta menejemen sumber daya air (Amitaba, 2018; Supardi and
Sulistiyono, 2018). Aspek-aspek yang telah dikemukakan oleh Sudjarwadi dapat
dikelompokkan menjadi 4 (empat) upaya pengembangan sumber daya air, yaitu:
3
1. Pengendalian :
Pengendalian Banjir
Pengendalian DAS
Pembuangan Limbah
2. Pemanfaatan :
Penyediaan Air Domestik
Penyediaan Air Irigasi
Penyediaan Air PLTA
Prasarana lalulintas air
Peternakan dan Perikanan
Industri dan Pariwisata
3. Pengelolaan :
Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan Sumber daya lembaga, manusia, sarana dan teknologi
4. Konservasi :
Reservoir, Bendungan, Embung dan Kolam
DAS, hutan lindung dan tata guna lahan
4
Sehingga dalam mengembangkan sumber daya air terutama air permukaan, dalam hal ini
adalah sungai, maka prinsip-prinsip pokok kebijaksanaan yang harus diperhatikan adalah:
Adanya batasan yang jelas, antara tujuan regional & Nasional
Perencanaan river basin secara menyeluruh “one river one plan”
Penyederhanaan prosedur yang menyangkut sosial ekonomi
System pengelolaan secara ekonomis yang memadai
Penyediaan pembiayaan pemeliharaan yang layak
Penyediaan Sumber Daya Manusia dan informasi yang memadai
Penerapan manajemen keairan yang sehat
Pengaturan penggunaan pelayanan atau fasilitas sumber daya air untuk memberikan
sumbangan yang besar kepada pembangunan bangsa (Fibrianti, dkk. 2018)
Dengan memahami pengertian pengembangan sumbar daya air tersebut, maka selanjutnya
elemen-elemen pokok yang harus dipelajari adalah:
1. Ilmu Hidrologi,
2. Ilmu Penatagunaan Daerah Aliran Sungai,
3. Ilmu Pengendalian Sungai,
4. Ilmu Perencanaan Bangunan Air,
5. Ilmu Manajemen Sumber Daya Air.
Ilmu-ilmu tersebut dibahas dalam bab-bab selanjutnya dalam buku ini.