Anda di halaman 1dari 41

12.

Fluid Flow & Pipe Sizing


Perkenalan

Pendidikan
2003 : ST. Teknik Mesin, ITB, Bandung
2005 : MT. Teknik Mesin, ITB, Bandung
2012 : Ph.D., FEIS
Swinburne University of Technology, Australia

M. Agus Kariem, ST., MT., Ph.D Pengalaman Kerja

• Lab Perancangan (EDC) – 2010 - skg : Dosen di Institut Teknologi Bandung


FTMD ITB 2017-2020 : Kepala sub-direktorat Kealumnian ITB
• Phone: 2500979 / 2020 - skg : Kaprodi Program Profesi Insinyur (PPI) ITB
081910161318
• Email: kariem@itb.ac.id
kariem.itb@gmail.com
Contents

Analisis
Hidrolik
Pendahuluan

✓ Tujuan analisis hidrolik adalah untuk mengetahui kelakuan fluida


di dalam sistem dengan berbagai parameternya.

✓ Lingkup analisis hidrolik

› Analisis aliran dalam pipa.


› Analisis sifat fluida yang ada di dalam sistem.
› Hidrokarbon dapat mengandung berbagai macam fasa seperti cair,
gas dan campuran.
› Penentuan diameter yang optimum agar fluida bisa dialirkan dengan
efektif.
› Parameter- parameter lainnya seperti kondisi operasi, batasan
kecepatan, geometri, lingkungan, dan lainnya.
Prinsip Dasar
Kontinuitas Massa

Prinsip
Jenis Aliran &
Bilangan Reynolds A Dasar C Bernoulli

D
Head Loss & Pressure Drop
Jenis Aliran
Jenis Aliran
Profil aliran seragam, vektor kecepatan searah.
Laminar Partikel fluida bergerak dalam garis lurus.

Profil aliran campuran, mulai berubah dari


Transisi
laminar menjadi turbulen. Terjadi pada
kecepatan sedang.

Partikel fluida bergerak dalam arah acak.


Turbulen
Vektor kecepatan acak dan alirannya cepat.
Bilangan Reynolds
Penentuan jenis aliran ditentukan oleh Bilangan Reynolds (Re):

Re =  . v . D Jenis Aliran Bilangan Reynolds


 Laminar < 2000
 = kerapatan massa, kg/m3 Transisi 2000 – 4000
 = viskositas dinamik, N.s/m2 Turbulen > 4000
V = kecepatan fluida, m/s
D = diameter pipa, m

Contoh Soal 1
Solusi
Jenis aliran apakah yang terkandung
dalam Pipa diameter 14” (0,356 m)
berisi crude oil dengan :
Re = 881,100
- Kecepatan 3 m/s,
- kerapatan massa 990 kg/m3,
- viskositas dinamik 1,2E-3 N.s/m2?
Kontinuitas Massa
✓ Laju aliran massa di dua titik berbeda dalam satu pipa adalah sama.
✓ Perubahan diameter pipa dikompensasi perubahan kecepatan fluida.

1 = m
m 2 1 2

1 . A1 . v1 = 2 . A2 . v2

Untuk fluida in-compressible : 1 = 2 A1 . v1 = A2 . v2

Contoh Soal 2
Jika kecepatan aliran pada pipa berdiameter 6 in adalah 10 ft/s, berapa
kecepatan aliran tersebut jika pipa dikecilkan menjadi 3 in?
v2 = (6/3)^2*10 = 40 ft/s
Persamaan Bernoulli

➢ Merupakan bentuk penerapan hukum kelestarian energi.


➢ Energi pada dua titik berbeda haruslah sama.

Untuk aliran steady dan fluida in-compressible :

 p1 V12   p2 V22  Dipengaruhi oleh :


 + + Z1  − H L =  + + Z 2  - head tekanan,
 g 2 g   g 2 g 
- head kecepatan
- head ketinggian
- head loss

1
2
Contoh Soal
Contoh Soal 2
Gambar di bawah menunjukkan aliran air dari titik A ke titik B dengan
debit aliran sebesar 0,4 m3/s dan head tekanan pada titik A = 7 m. Jika
diasumsikan tidak ada losses antara titik A dan titik B, tentukan head
tekanan di titik B. Diameter titik A = 0.3 m dan titik B = 0.6 m.

Penyelesaian

 p1 V12   p2 V22 
 +  
+ Z1  − H L =  + + Z 2 
 g 2 g   g 2 g 

A1 . v1 = A2 . v2

ZB = 8.53 m
Head Loss
Aliran pipa dapat mengalami kerugian energi/head yang dipengaruhi :
• Kecepatan aliran
• Diameter Pipa
• Friction factor
• Viskositas fluida
• Kerapatan massa fluida

Head Loss

Adanya kerugian head aliran karena gesekan


Major Loss
pada permukaan pipa.

Adanya kerugian head aliran karena adanya


Minor Loss aksesoris dan komponen pipa, seperti valve,
fitting, dll.
Pressure Drop

• Hubungan Head Loss dan Pressure Drop : ΔP =  . g. ΔH

• Penurunan tekanan fluida satu fasa bergantung pada tiga faktor:


• Gesekan
• Perbedaan Elevasi
• Akselerasi/perubahan momentum

• Besarnya tekanan yang hilang akibat gesekan dipengaruhi oleh :


• Kecepatan fluida
• Diameter pipa
• Panjang pipa
• Kekasaran permukaan pipa
• Kerapatan massa fluida
Head Loss & Pressure Drop

Major Loss Pressure Drop

HL = f . L . v2 ΔP = f .  . L . v2
ΔP = .g. HL
Di . 2g 2 . Di

Minor Loss
HL = K . v2 ΔP = K .  . v2
ΔP = .g. HL
2g 2

f = friction factor
v = kecepatan fluida, m/s
L = panjang pipa, m Nilai friction factor didapat dari diagram
Di = diameter dalam pipa, m Moody. Nilai ini dipengaruhi oleh kekasaran
K = koefisien minor loss permukaan pipa (ε) dan diameter pipa.
 = kerapatan massa, kg/m3 Untuk commercial steel : ε = 1.5E-4 ft
g = percepatan gravitasi, m/s2
Diagram Moody
Head Loss & Pressure Drop

• Kekasaran Koefisien Minor Loss (K)


Material Pipa ε (mm) ε (ft)
Commercial/Welded Steel 0,045 0,00015
Riveted Steel 0,9 - 9 0,003-0,03
Concrete 0,3 - 3 0,001-0,01
Cast Iron 0,26 0,00083
Galvanized Iron 0,15 0,0005
Asphalted Cast Iron 0,12 0,0004
PVC, Drawn Tube, Glass 0,0015 0,000005
Contoh Soal
Contoh Soal 3 (Lanjutan dari no. 1)

Pipa diameter 14” (1,17 ft) dari material commercial steel (ε = 0,00015 ft) dengan
Bilangan Reynold 8,8E5. Berapakah friction factor-nya?

𝜀 0,00015 𝑓𝑡 Dengan Re = 8,8E5, dari Tabel Moody


= = 1,286𝐸 − 4 akan didapatkan :
𝐷 1,17 𝑓𝑡
Friction Factor (f) = 0,0145
Contoh Soal 4

Pipa di bawah ini mempunyai 4 elbow (long radius) dan satu valve (gate valve fully
open). Berapakah koefisien minor loss (K) ?
2m
4 x elbow = 4 x 0,6 = 2,4
4m 1 gate valve (fully open) = 0,2

245 m 245 m KL = 2,4 + 0,2 = 2,6


Diagram Moody
Contoh Soal
Contoh Soal 5 (Lanjutan dari sebelumnya) :

Pipa NPS 14” (dg Di = 0,330 m) dengan panjang 500 m (sketsa di bawah) berisi
fluida dengan :
Friction Factor 0,0145
Koefisien K = 2,6
kecepatan 3 m/s
kerapatan massa 990 kg/m3
Tentukan Head Loss Major & Minor dan Pressure Drop –nya!
Tentukan daya pompa yang dibutuhkan untuk memompa fluida!

2m
P akhir =
Pompa 4m 14,7 psi
P awal =
14,7 psi
245 m 245 m
Contoh Soal

Major HL1 = f . L . v2 (0,0145)(500)(3)2


𝐻𝐿1 = = 10,07 𝑚
Loss Di . 2g (0,330)(2)(9,81)

Minor HL2 = K . v2 (2,6)(3)2


𝐻𝐿2 = = 1,19 𝑚
Loss 2g (2)(9,81)

Head Loss
HL = HL 1 + HL 2 = 11,26 m
Total
Contoh Soal

Pressure
ΔP = .g. HL ∆𝑃 = (990)(9,81)(11,26)
Drop
=109,382 𝑘𝑃𝑎

𝜋 2
Debit Q = A.v 𝑄= 0.330 3 = 0,257 𝑚3 /𝑠
4

Daya
W = .Q .g .HL 𝑊 = (990)(0,257)(9,81)(11,26)
Pompa
= 28.066 𝑊𝑎𝑡𝑡
= 28,1 𝑘𝑊
Pipe
Sizing
Standar Diameter
Pipa Komersial
• Nominal Pipe Size (NPS) adalah standar diameter pipa komersial.
Pemilihan Diameter
• Tiga parameter penting dalam menentukan diameter pipa:
kecepatan Fluida, pressure drop, dan biaya.

1. Kecepatan Fluida Fluida terlalu cepat :


Erosi, Bising, Pressure Drop tinggi
Jenis Fluida Kecepatan (ft/s)
Fluida terlalu lambat :
Crude Oil 3 – 13
Produksi sedikit, Korosi (MIC),
Gas 30 – 60
Endapan/Scaling
Slurry 5 – 10
Uap proses 100 – 150 Persamaan : Q = A.v
Uap air 100 – 130
Uap-air 2 Fasa 15 - 60
Air 3 – 10 Di = 4.Q
Fluida Cair 100/ρ0.5 π.v
Di = diameter dalam pipa, m
Do = diameter luar pipa, m
v = kecepatan fluida, m/s
Q = laju aliran, m3/s
Do = Di + 2t
Pemilihan Diameter
2. Pressure Drop Semakin kecil diameter, semakin besar pressure drop.
Jangan sampai membuat pressure drop lebih dari yang
diijinkan.

𝑓. 𝜌. 𝐿. 𝑣 2 Terdapat hubungan f = friction factor


∆𝑃 = antara diameter v = kecepatan fluida, m/s
2. 𝐷𝑖
dengan ΔP L = panjang pipa, m
D = diameter pipa, m
 = kerapatan massa, kg/m3
Persamaan di atas dapat dipakai g = percepatan gravitasi, m/s2
bila nilai allowable ΔP sepanjang
aliran pipa diketahui.

Semakin besar diameter pipa, harga pipa semakin


3. Biaya mahal .
(kira-kira pangkat 1,5 kalinya)
Contoh Soal
Contoh Soal 1

Pipa mentransmisikan crude oil dengan laju aliran 100000 BOPD (0,184 m3/s) dari
site ke sebuah booster station. Tentukan NPS pipa untuk crude oil !

• Dengan persamaan :
Jenis Fluida Kecepatan (ft/s)
Di = 4.Q Crude Oil 3 – 13
π.v Gas 30 – 60
Slurry 5 – 10
Uap proses 100 – 150
Uap air 100 – 130
Uap-air 2 Fasa 15 - 60
Air 3 – 10
Fluida Cair 100/ρ0.5
Contoh Soal
Optimasi Pemilihan Diameter
• Hasil dari ketiga kecepatan (satuan telah dikonversikan) :
V (ft/s) V (m/s) Di (m) Di (in) NPS (in)
3 0.91 0.506 19.93 20
4 1.22 0.438 17.26 18
5 1.52 0.392 15.44 16
6 1.83 0.358 14.09 14
7 2.13 0.331 13.05 14
8 2.44 0.310 12.20 12
9 2.74 0.292 11.51 12
Optimum
10 3.05 0.277 10.91 12
11 3.35 0.264 10.41 12
12 3.66 0.253 9.96 10
13 3.96 0.243 9.57 10
Contoh Soal
Contoh Soal 2 (lanjutan dari sebelumnya)

Jika diinginkan Pressure Drop tidak boleh di atas 10 psi pada saat pipa sampai di
booster, tentukan NPS pipa optimum dari ketiga NPS di atas !

Data dan asumsi :


Kerapatan massa crude oil = 850 kg/m3 𝑓. 𝜌. 𝐿. 𝑣 2
Jarak site ke booster = 1000 m ∆𝑃 =
Friction Factor pipa = 0,0145 (moderate)
2. 𝐷𝑖
Minor Loss diabaikan

NPS: 10 – 20 inches
Contoh Soal
Optimasi Pemilihan Diameter

NPS (in) D (m) V (m/s) Dp (Pa) Dp (psi)


20 0.508 0.908 9998 1.45
18 0.457 1.121 16931 2.46
16 0.406 1.418 30510 4.43
14 0.356 1.853 59485 8.63 Optimum; Karena :
12 0.305 2.522 128570 18.65 - Dp < 10 Psi
- Harga NPS 14 lebih
10 0.254 3.631 319922 46.40 murah daripada NPS 16

Kesimpulan :
Jadi NPS 14 paling optimum daripada
NPS 16 dan 22
Analisis Hidrolik Gas
Analisis Hidrolik Gas
• Analisis hidrolik pada aliran gas berbeda dengan aliran liquid, karena
variasi hubungan densitas gas dengan perubahan temperatur dan
tekanan.
• Berbeda dengan liquid, aliran pada gas sangat dipengaruhi oleh tingkat
kompresibilitas dan temperatur gas.

Persamaan yang sering


dipakai untuk aliran gas

Weymouth

Panhandle “B”
Analisis Hidrolik Gas
Persamaan Weymouth

✓Persamaan Weymouth cocok digunakan untuk aliran gas pada pipa


berdiameter 0,8 sampai 11,8 inch.
✓Untuk pipa lebih besar, persamaan ini berubah menjadi sangat
konservatif, karena hasil perhitungan flow rate fluida menjadi lebih
sedikit daripada flow rate fluida sebenarnya.

0,5 Qg = gas flow rate, MMSCFD


𝑃1 2 − 𝑃2 2
𝑄𝑔 = 1,1𝐷 2,67 D = diameter pipa, in
𝐿𝑆𝑍𝑇1 P1 = tekanan awal, psia
P2 = tekanan akhir, psia
L = panjang pipa, ft
S = gas specific gravity (udara = 1)
Persamaan di atas dapat dipakai T1 = temperatur aliran gas, oR
untuk menghitung flow rate, Z = gas compressibility factor
diameter, ataupun pressure drop.
Contoh Soal
Contoh Soal

Gas dengan kandungan metana dominan sebanyak 100 MMSCFD mengalir dengan
temperatur rata-rata 530 oR dan tekanan awal 1200 psia. Kompresibilitas gas 0.863,
spesific gravity 0.621. Tentukan diameter pipa jika panjang pipa 79200 feet dan
pressure drop tidak boleh melebihi 200 psia!

2 2 0,5
Jawaban : 𝑃1 − 𝑃2
𝑄𝑔 = 1,1𝐷 2,67
𝐿𝑆𝑍𝑇1

0,5
12002 − 10002
100 = 1,1D2,67
(7920)(0,621)(0,863)(530)

D = 11,25 inch Pilih NPS 12


Analisis Hidrolik Gas
Persamaan Panhandle “B”

✓Persamaan Panhandle “B” cocok digunakan untuk aliran gas pada pipa
berdiameter di atas 12 inch.
✓Persamaan ini mengasumsikan nilai friction factor (f) linear yang
dihubungkan secara langsung dengan bilangan Reynold. Nilai friction
factor didapat dari Moody Diagram.

2 2 0,5 Qg = gas flow rate, MMSCFD


𝐷5 𝑃1 − 𝑃2 D = diameter pipa, in
𝑄𝑔 =
25,2𝑓𝐿𝑆𝑍𝑇 P1 = tekanan awal, psia
P2 = tekanan akhir, psia
L = panjang pipa, ft
S = gas specific gravity (udara = 1)
Persamaan di atas dapat dipakai T = temperatur aliran gas, oR
untuk menghitung flow rate, Z = gas compressibility factor
diameter, ataupun pressure drop. f = friction factor
Contoh Soal
Contoh Soal

Gas sebanyak 1000 MMSCFD mengalir dengan temperatur 530 oR dan tekanan awal
1200 psia. Kompresibilitas gas 0.863, spesific gravity 0.621, dan faktor gesekan pipa
0,025. Tentukan diameter pipa jika panjang pipa 79200 feet dan pressure drop tidak
boleh melebihi 200 psia!

2 2 0,5
Jawaban : 𝐷5 𝑃1 − 𝑃2
𝑄𝑔 =
25,2𝑓𝐿𝑆𝑍𝑇

0,5
D5 12002
− 10002
1000 =
25,2(0,025)(79200)(0,621)(0,863)(530)

D = 31,7 inch Pilih NPS 32


Analisis Hidrolik Gas
Kecepatan Aliran Gas Pipeline Rule of Thumb, 303

Kecepatan aliran gas perlu dihitung agar dapat diketahui apakah gas
mengalir dalam batas kecepatannya atau tidak.

748,7. 𝑄𝑔 . 𝑇
𝑣=
520. 𝐷 2 . 𝑃

v = kecepatan gas, ft/s


Qg = gas flow rate, MSCFH
D = diameter pipa, in
P = tekanan gas, psia
T = temperatur rata-rata gas, oR
Contoh Soal
Contoh Soal

Gas sebanyak 1000 MSCFH mengalir dengan temperatur 60 oF (520 o R) dan


tekanan 100 psig. Tentukan kecepatan pipa jika diameter pipa 16 in!

Jawaban :

748,7. 𝑄𝑔 . 𝑇
𝑣=
520. 𝐷 2 . 𝑃

748,7 1000 520


𝑣= 2
= 25,5 𝑓𝑡/𝑠
520 16 114,7
Analisis Hidrolik Gas
Persamaan Umum Flow Rate Pipeline Rule of Thumb, 304

✓Persamaan berikut adalah cara termudah dan paling sederhana untuk


menentukan flow rate gas dalam pipa. Diturunkan berdasarkan Weymouth
✓Persamaan sederhana ini akan akurat jika gas mempunyai temperatur 60 F
dan spesific gravity 0,60.

871. 𝐷 8Τ3 𝑃1 2 − 𝑃2 2
𝑄𝑔 =
𝐿

Qg = gas flow rate, ft3 /day


D = diameter pipa, in
P1 = tekanan awal, psia
P2 = tekanan akhir, psia
L = panjang pipa, miles
Contoh Soal
Contoh Soal

Gas mengalir dengan tekanan awal 500 psia. Pressure drop tidak boleh
melebihi 200 psi. Tentukan flow rate aliran gas jika panjang pipa 1 mile
diameter pipa 6 in!

Jawaban : 871. 𝐷 8Τ3 𝑃1 2 − 𝑃2 2


𝑄𝑔 =
𝐿

871 68Τ3 5002 − 2002


𝑄𝑔 = = 41,414,092 𝑓𝑡 3 Τ24 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑠
1
= 41,41 MMSCFD
Optimasi Pemilihan
Diameter Pipa
Berdasarkan biaya total
tahunan yang terkecil

Optimasi
Pemilihan
diameter pipa
A C
Berdasarkan Berdasarkan kecepatan
pertimbangan pressure aliran yang
drop yang tersedia diperbolehkan
Diameter Pipa Berdasarkan
Biaya Total Tahunan Terendah (LAC)

Diameter optimum pipa memberikan kompromi terbaik antara


biaya investasi dan biaya operasi yang harus dikeluarkan

Biaya Investasi
biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pipa beserta seluruh
aksesorisnya termasuk biaya instalasi

Biaya Operasi
biaya yang dikeluarkan untuk pengaliran fluida atau biaya yang
diperlukan untuk menjalankan pompa atau kompresor.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai