1. Lingkup
API standard 2000 mencakup perhitungan normal dan emergency venting untuk tangki
aboveground yang menyimpan produk petroleum dan juga tangki underground maupun tangki
dengan sistem refrigerasi yang menyimpan produk petroleum.
Tangki yang masuk dalam lingkup standard ini adalah tangki dengan tekanan operasi vacum
hingga 1.034 BarG. Perlu diperhatikan bahwa basis perhitungan yang ada di dalam standard
ini didasarkan pada studi heksana yang disimpan di dalam tangki steel.
Ada beberapa penyebab terjadinya overpressure maupun kondisi vacuum di dalam tangki di
antaranya yaitu:
Loading liquid ke dalam tangki dapat menyebabkan keluarnya udara dari tangki (outbreathing)
dan sebaliknya unloading menyebabkan masuknya udara ke dalam tangki (inbreathing).
Terjadinya flashing liquid yang masuk ke dalam tangki juga dapat menyebabkan terjadinya
outbreathing terutama bila liquid tersebut berada dekat dengan boiling pointnya.
2) Perubahan cuaca
Panas dari api (kebakaran) akan diserap oleh tangki sehingga liquid di dalamnya dapat
mengalami penguapan dan mengakibatkan outbreathing.
Inert pad dan purge fungsinya adalah untuk blanketing tangki sehingga menjaga tekanan di
dalam tangki dalam rentang tertentu. Kegagalan pada supply regulator inert pad dan purge ini
dapat mengakibatkan overpressure maupun kondisi vacuum di dalam tangki.
Eksternal/ internal heating atau cooling yang ada di sistem tangki dapat memberikan/
mengambil sejumlah panas dari liquid di dalam tangki sehingga temperatur liquid berubah dan
dapat mengakibatkan perubahan pressure di dalam tangki.
Reaksi kimia bisa membutuhkan atau menghasilkan panas sehingga temperatur liquid di
dalam tangki dapat berubah. Contohnya ketika menambahkan air ke dalam cairan asam. Hal
ini dapat menghasilkan panas sehingga liquid akan mengalami kenaikan temperatur.
Engineering review diperlukan untuk uninsulated tank dengan temperatur vapor diatas 120F
(490C).
Di dalam standar API 2000, hanya point 1, 2 dan 3 yang akan ditentukan kebutuhannya. Point
4.1 hingga 4.11 meskipun tidak dibahas tapi sebaiknya dikonsiderasi.
Total kebutuhan venting dalam keadaan normal harus lebih dari atau sama dengan jumlah
kebutuhan venting karena liquid movement (loading - unloading) dan karena efek termal
(temperatur).
2.3.1. Liquid movement
2.3.2. Thermal
Notes:
a Untuk kapasitas tangki 3180 cubic meter atau lebih, kebutuhan untuk inbreathing mendekati
2 SCFH air per square foot (0.577 Nm3/h per square meter) dari total luas area shell dan roof.
Untuk tangki kapasitas dibawah 3180 cubic meter, kebutuhan untuk inbreathing mendekati 1
SCFH air per barrel kapasitas tangki (0.169 Nm3/h per cubic meter).
c Untuk outbreathing dengan flash point dibawah 37.80C diasumsikan sama dengan
inbreathingnya.
d Untuk tangki yang kapasitasnya berada dalam rentang tertentu dapat dilakukan interpolasi.
Untuk kapasitas di atas 30,000 cubic meter diperlukan engineering review. Dapat mengacu
pada Appendix A.
Di dalam API 2000, dikatakan bahwa kebutuhan venting untuk emergency mungkin akan lebih
tinggi daripada kondisi normalnya. Tambahan kapasitas venting ditentukan dari konstruksi dari
tangki tersebut.
Tangki tipe ini tidak memerlukan venting tambahan untuk emergensi. Akan tetapi, di dalam
standard disampaikan bahwa emergency vent boleh digunakan untuk menghindari failure
pada bagian joint antara roof dan shell.
Untuk tangki tipe ini, perhitungan emergency venting akibat eksposure terhadap kebakaran
dapat ditentukan menggunakan rumus:
Perlu diperhatikan bahwa perhitungan venting di tabel 3B diatas berdasarkan banyak asumsi.
Harus dicermati note a dan b yang ada di penjelasannya.
2.5. Penentuan Kebutuhan Venting
Bila venting normal kurang dari emergency venting, maka venting tambahan harus disediakan
setidaknya sebesar venting emergency tersebut. Venting tambahan ini diatur dalam para 4.4.2
API 2000.
3. Alat Venting
Open vents digabung dengan flame arrester boleh digunakan untuk menggantikan PV
valve di tangki yang menyimpan cairan petroleum dengan flash point dibawah 37.8 0C
atau dimana temperaturnya memungkinkan lebih dari flash pointnya.
Tangki dengan pemanasan dimana temperatur liquid selalu kurang dari flash
pointnya.
Tangki dengan kapasitas kurang dari 9.46 cubic meter (untuk menyimpan liquid
petroleum apapun).
Tangki dengan kapasitas kurang dari 477 cubic meter (untuk menyimpan crude oil).
Tambahan open vent, atau ukuran open vent yang diperbesar sesuai kebutuhan venting
emergency.
Tambahan PV valve, atau ukuran PV valve yang diperbesar sesuai kebutuhan venting
emergency.
Connection antara atap dan shell yang lebih lemah dari vertikal joint terlemah pada shell
atau antara shell dan bottom. Connection ini tidak boleh digunakan ketika tangki tersebut
berada di dalam bangunan.
4.1.1. Inbreathing
Kebutuhan venting karena liquid movement ketika inbreathing adalah 0.94 Nm3/h per cubic
meter liquid flowrate (berapapun flash pointnya).
4.1.2. Outbreathing
Kebutuhan venting karena liquid movement ketika outbreathing adalah 2.02 Nm3/h per cubic
meter liquid flowrate (berapapun flash pointnya).
Engineering review perlu dilakukan ketika temperatur liquid mendekati boiling point nya.
4.2. Kebutuhan Emergency Venting
Square meter