Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Nur Qonitatin
Viqqi Vadilla V A
Yanu Isma Wardani
Arimby Sabatini
Herdiana Kristi
(6813040011)
(6813040015)
(6813040018)
(6813040019)
(6813040032)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring kemajuan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat pada masa
sekarang ini menuntut para pengguna jasa teknologi untuk berperan secara aktif serta
kritis terhadap perkembangan yang ada didepan mata. Salah satunya dalam dunia
industri terutama dalam bidang fluida, fluida merupakan senyawa yang sangat
kompleks sehingga membutuhkan perhatian lebih dalam pengolahannya. Karenanya
di rancanglah suatu alat yang dapat menampung serta menyimpan suatu fluida.
Penyimpanan merupakan bagian dari industri yakni proses produksi dalam industri
kimia. Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam
suatu proses industri kimia karena tangki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat
penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran
ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari
kontaminan ( kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan
baku ) . Penyimpanan bahan diperlukan agar proses produksi tidak tergantung pada
pengumpanan dan pengeluaran bahan.
Oleh sebab itu proses desain dan produksi suatu storage tank atau tangki
penyimpanan merupakan
sambungan las material yang akan diuji menggunakan test radiografi. perhitungan
serta perencanaan yang dilakukan menggunakan standar API 650 tahun 2014 yakni
tentang welded tanks for oil storage atau tentang tangki penyimpanan minyak.
Adanya beberapa faktor yang sangat berpengaruh adalah dalam sistem
perencanaan (design), pembuatan (production) dan pemasangan storage tank. Factor
Design perlu diperhatikan dan mendapat perhatian khusus yang tidak bisa
sembarangan dalam melakukan perhitungan desain. Adapula Faktor ekonomis yang
harus juga diperhatikan dalam proses pembuatannya karena management system
sangat diperhatikan juga untuk sebuah keuntungan dan waktu yang lebih efisien.
2
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut
Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bertambahnya wawasan keilmuan terutama dalam hal perancangan dan
pembuatan storage tank.
2. Sebagai bahan tambahan pengetahuan dan wawasan untuk penyusun,
mahasiswa, masyarakat luas, serta instansi yang terkait pada pembuatan dan
pemeliharaan tangki penyimpanan (storage tank).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Cairan dan gas dalam industri minyak bumi umumnya adalah campuran
hidrokarbon yang memiliki tekanan yang berbeda. Contohnya: bahan bakar jet, diesel,
bensin dan minyak mentah. Cairan dan gas dalam industri kimia, biasanya disebut
cairan organik yang mudah menguap,terdiri dari bahan kimia murni atau campuran
bahan kimia dengan tekanan uap yang serupa.Contohnya: benzena , stirena , dan
alkohol.Cairan dan gas dalam operasi penyimpanan massal dan transfer dapat berupa
cairan organik atau hidrokarbon di alam. Contohnya semua yang termasuk di atas baik
yang bersifat asam maupun basa. Semua cairan dan gas tersebut harus disimpan dalam
tangki penyimpanan yang tepat. Desain tangki tersebut harus memperhatikan faktor
keselamatan yang tinggi karena tingkat kasus kebakaran dan ledakan untuk
penyimpanan tangki meningkat selama bertahun-tahun dan menyebabkan cedera dan
korban jiwa. Tumpahan dan kebakaran tangki tidak hanya menyebabkan polusi
lingkungan, dan juga akan menimbulkan konsekuensi keuangan yang parah dan
dampak yang signifikan terhadap bisnis masa depan terhadap reputasi industri
tersebut. Sedikit berbeda dengan tangki penyimpanan air yang mempunyai resiko
lebih kecil, tetapi dalam merancangnya tetap memperhatikan faktor keselamatan.
2.2
Berdasarkan Tekanan
Berdasarkan tekananya tangki penyimpanan di bagi dua yaitu tangki
atmosferik dan tangki bertekanan.
a) Tangki Atmosferik
Terdapat beberapa jenis dari tangki atmosferik ini yaitu :
Fixed cone Roof tank , digunakan ujntuk menimbun atau
menyimpan berbagai jenis fluida dengan tekanan uap rendah atau
amat rendah ( mendekati atmosferik ) atau dengan kata lain fluida
yang tidak mudah menguap namun pada literatur lainnya menyatakan
bahwa fixed roof ( cone atau dome ) dapat digunakan untuk
menyimpan semua jenis produk ( crude oil, gasoline , benzene, fuel
dan lain lain termasuk produk atau bahan baku yang bersifat
korosif, mudah terbakar, ekonomis bila digunakan hingga volume
2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft ( 91.4 m ) dan tinggi 64 ft
(19.5 m ).
Sumber : http://www.astanks.com/EN/Fixed_roof_EN.html
Tanki umbrella, kegunaanya sama dengan fixed cone roof bedanya
adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusat meredian
di puncak tanki.
Tanki tutup cembung tetap ( fixed dome roof ) , bentuk tutupnya
cembung ,ekonomis bila digunakan dengan volume > 2000 m3 dan
bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m3 ( dengan D < 65 m )
kegunaanya sama dengan fix cone roof tank.
5
b) Pressure Tank
Dapat menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan
umumnya fluida yang disimpan adalah produk produk minyak bumi.
Tanki peluru ( bullet tank ) , tanki ini sebenarnya lebih sebagai
pressure vessel berbentuk horizontal dengan volume maksimum 2000
barrel biasanya digunakan untuk menyimpan LPG, LPG , Propane,
Butane , H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig.
Berdasarkan Letaknya
a) Aboveground Tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di atas permukaan
tanah. Tangki penimbun ini bisa berada dalam posisi horizontal dan dalam
keadaan tegak (vertical tank). Dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara
perletakan di atas tanah, yaitu tangki di permukaan tanah dan tangki menara. Ciriciri yang membedakan jenis tangki menara dengan tangki di permukaan tanah
adalah bentuk bagian bawah tangki. Seperti yang telah tercatat dalam peraturan,
bentuk bagian bawah tangki menara adalah bentuk revolusi sebuah bentuk
cangkang yang tidak sempurna, ataupun kombinasi dari bentuk cangkang
tersebut. Desain tangki dengan bagian bawah rata untuk tangki menara tidak akan
memberikan hasil yang baik, dengan melihat bahwa bentuk dasar yang demikian
akan menyebabkan dibutuhkannya balok penopang yang besar untuk menahan
tekuk.
b) Underground Tank, yaitu tangki penimbun yang terletak di bawahpermukaan
tanah.
BAB III
PERHITUNGAN
3.1
4,9 D (H 0,3) G
+CA
Sd
4,9 D ( H0,3 )
St
Dimana
:
td
= desain ketebalan shell
(mm)
tt
= ketebalan shell hydrostatic test
(mm)
D
= Diameter tangki
(m)
H
= tinggi dari bawah tangki (bottom)sampai tinggi course
G
= specific gravity
CA
= corrosion allowance
Sd
= allowable stress pada kondisi desain
(MPa)
St
= allowable stress pada kondisi hydrostatic test
(MPa)
3.1.1
Data Desain
Berikut adalah data parameter desain tangki dapat dilihat pada tabel
3.1 :
Tabel 3.1 Tabel data parameter tangki
Material
Diameter
55
27,5
12
Sd
147
MPa
St
165
MPa
Jari-jari
Min. Thickness
Tinggi
3.1.2
CA
2,5
0,9
Plat
Total C
Perhitungan
a) Course 1
H = 12 m
Sd=
St=
4,9 55 ( 120,3 )
=19,110 mm
165
t m API 650=21,805 mm
b) Course 2
H = 10 m
Sd=
St=
4,9 55 ( 100,3 )
=15,843 mm
165
t m API 650=18,505 mm
c) Course 3
H=8m
Sd=
St=
4,9 55 ( 80,3 )
=12,577 mm
165
t m API 650=15,205 mm
d) Course 4
H=6m
Sd =
St=
4,9 55 ( 120,3 )
=9,310 mm
165
t m API 650=11,905 mm
e) Course 5
H=4m
Sd=
St=
4,9 55 ( 40,3 )
=6,043 mm
165
t m API 650=8,605mm
f) Course 6
H=2m
Sd=
St=
4,9 55 ( 20,3 )
=2,777 mm
165
t m API 650=8 mm
Berikut tebal shell yang diizinkan sesuai API 650 dapat dilihat pada
tabel 3.2
Tabel 3.2 tebal minimum API 650
H (m)
td (mm)
tt (mm)
H1
12
21,805
19,110
21,805
H2
10
18,505
15,843
18,505
H3
15,205
12,577
15,205
10
H4
11,905
9,310
11,905
H5
8,605
6,043
8,605
H6
5,305
2,777
8,000
3.2
3.2.1
Perhitungan
a) Course 1
H = 12 m
t m API 650=21,805 mm=0,022 m
D per course=55( 2 0,022 )=54,956 m
Vol per course=0,25 54,956 2 2=4744,127 m3
b) Course 2
H = 10 m
c) Course 3
H=8m
11
d) Course 4
H=6m
e) Course 5
H=4m
t m API 650=8,605mm=0,009 m
D per course=55( 2 0,009 ) =54,983 m
Vol per course=0,25 54,983 2 2=4748,686 m3
f) Course 6
H=2m
Volume Tangki
Vol. tangki= Vol per course
Vol . tangki=4744,127+ 4745,266+4746,406+ 4747,546
H (m)
td
(mm)
tt
(mm)
tm API 650
(mm)
tm API 650
(m)
diameter per
course (m)
vol. per
course (m^3)
H
1
12
21,805
19,110
21,805
0,022
54,956
4744,127
H
2
10
18,505
15,843
18,505
0,019
54,963
4745,266
H
3
15,205
12,577
15,205
0,015
54,970
4746,406
H
4
11,905
9,310
11,905
0,012
54,976
4747,546
H
5
8,605
6,043
8,605
0,009
54,983
4748,686
H
6
5,305
2,777
8,000
0,008
54,984
4748,895
volume tangki
28480,925
12
Berikut adalah volume tangki total dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Volume total tangki
3.3
Dimana :
h1
(mm)
= radius tangki
(mm)
t1
= t1t
3. Menghitung upper-course
13
Dimana :
tu
=
C
K
tL
H
(mm)
=
= tL/tu
= tebal korosi pada lower course
(mm)
= tinggi dari bawah tangki (bottom)sampai tinggi course (m)
Perhitungan
a) Course 1
H1 = 12 m
tpt=
4,9 . D. (H 10,3)
St
tpt=
tpt=19,110 mm
t 1 t=(1,06
t 1 t= 1,06
0,0696 . D
H1
H 1 4,9. H 1. D
)(
)
St
St
0,0696 .55 m
12m
12 m
165 MPa
.12 m. 55 m
)( 4,9169
MPa )
14
t 1 t=19,090 mm = t1
Kondisi telah memenuhi syarat untuk melakukan course 2
b) Course 2
(t2)
H2 = 10 m
Ratio
h
( r . t )0,5
2000
=2,76
0,5
(27500 mm .19,090 mm)
ttx=
ttx= 15,8433 t u
tL = t1 = 19,090
K=
tL
tu
K=
19,090
15,8433
K= 1,204914
1,5
K =1,204914 = 1,322617
15
C=
K 0,5 .( K 1)
1+ K 1,5
C=
1,097686 . ( 1,2049141 )
1+1,322617
C= 0,09684383
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H2
X 2 = 1000 . C . H2
X 2 = 1000 . 0,09684383 . 10 m
X 2 = 968,4383
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 660,0694
X 3 = 805,2847
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
16
X
1000
712,5426
1000
4,9 . D .(H 2
ttx=
ttx=
= 0,712543
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(10 m0,712543)
165 MPa
ttx= 15,17 mm
Second Trial
ttx=15,17=tu
tL = t1 = 19,090
K=
tL
tu
K=
19,090
15,17
K= 1,258395
0,5
0,5
K =1,258395 = 1,121782
17
1,5
1,5
K =1,258395 = 1,41165
K 0,5 .( K 1)
C=
1+ K 1,5
C=
1,121782 . (1,2583951 )
1+1,41165
C= 0,12019304
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H2
X 2 = 1000 . C . H2
X 2 = 1000 . 0,12019304 . 10 m
X 2 = 1201,93
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 645,8909
X 3 = 787,9868
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
18
X
1000
778,61116
1000
4,9 . D .(H 2
ttx=
ttx=
= 0,778611
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(10 m0,778611)
165 MPa
ttx= 15,062 mm
Third Trial
ttx=15,062=tu
tL = t1 = 19,090
K=
tL
tu
K=
19,090
15,062
K= 1,267418
0,5
0,5
1,5
1,5
K =1,267418 = 1,125797
K =1,267418 = 1,426855
19
0,5
K .( K 1)
C=
1+ K 1,5
C=
1,125797 . ( 1,2674181 )
1+1,426855
C= 0,12405295
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H2
X 2 = 1000 . C . H2
X 2 = 1000 . 0,12405295 . 10 m
X 2 = 1240,529
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 643,5876
X 3 = 785,1769
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(789,55786 ; 1240,529; 785,1769)
20
X = 785,1769
X
1000
785,1769
1000
4,9 . D .(H 2
ttx=
ttx=
= 0,785177
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(10 m0,785177)
165 MPa
ttx= 15,051 mm
Fourth Trial
ttx=15,051=tu
tL = t1 = 19,090
K=
tL
tu
K=
19,090
15,051
K= 1,268345
0,5
0,5
K =1,268345 = 1,126208
K 1,5=1,2683451,5 = 1,42842
21
0,5
K .( K 1)
C=
1+ K 1,5
C=
1,126208 . ( 1,2683451 )
1+1,42842
C= 0,1244479
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H2
X 2 = 1000 . C . H2
X 2 = 1000 . 0,1244479 . 10 m
X 2 = 1244,479
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 643,3525
X 3 = 784,8901
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(790,67832 ;1244,479 ; 784,8901)
22
X = 784,8901
X
1000
784,8901
1000
4,9 . D .(H 2
ttx=
ttx=
= 0,78489
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(10 m0,78489)
165 MPa
ttx= 15,051 mm
Maka t2 = ttx trial ketiga = 15,051 mm
c) Course 3
(t3)
H3 = 8 m
Ratio =
h2
2 2000
=
=5.52068
0,5
(r t 2)
(27500 mm 15.051 mm)0,5
ttx=
ttx=12.5767 mm=tu
tL = t2 = 15.051 mm
K=
tL
tu
23
K=
15.051
12.5767
K=1.19674
0,5
0,5
K =1.19674 =1.09396
K 1,5=1.19674 1,5=1.30918
K 0,5 (K 1)
C=
1+ K 1,5
C=
1.09396 (1.196741 )
1+1.30918
C=0.093204
= 0.61
X 1 = 0.61
X 1 = 597.3416
X 2 = 1000 C H3
X 2 = 1000 0.093204 8
X 2 = 745.632
X3
= 1.22
(rtu)0,5
24
X 3 = 1.22
588.097
X 3 = 717.479
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(597.3416 ; 745.632; 717.479)
X = 597.3416
X
1000
597.3416
1000
4.9 D ( H 3
ttx=
ttx=
= 0.5973416
X
)
1000
St
4.9 55 m(8 m0.5973416)
165 MPa
ttx=12.091 mm
Second Trial
ttx=12.091=tu
tL = t3 = 15.051 mm
K=
tL
tu
K=
15.051
12.091
K=1.24481
25
K 0,5=1.244810,5 =1.11571
K 1,5=1.244811,5 =1.38885
0,5
C=
K (K 1)
1+ K 1,5
C=
1.11571 ( 1.244811 )
1+1.38885
C=0.1143385
= 0.61
X 1 = 0.61
0.1143385 8)
X 1 = 644.4511
X 2 = 1000 C H3
X 2 = 1000 0.1143385 8
X 2 = 914.708
X3
= 1.22
(rtu)0,5
X 3 = 1.22
576.63
X 3 = 703.489
26
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(644.4511 ; 914.708 ; 703.489)
X = 644.4511
X
1000
644.4511
1000
4.9 D ( H 3
ttx=
ttx=
= 0.6444511
X
)
1000
St
4.9 55 m(8 m0.6444511)
165 MPa
ttx=12.014 mm
lanjut trial
Third Trial
ttx=12.014=tu
tL = t3 = 15.051 mm
K=
tL
tu
K=
15.051
12.014
K=1.25279
K 0,5=1.25279 0,5=1.11928
27
1,5
1,5
K =1.25279 =1.40222
K 0,5 (K 1)
C=
1+ K 1,5
C=
1.11928 ( 1.252791 )
1+1.40222
C=0.1177831
0,5
0,5
= 0.61
X 1 = 0.61
0.1177831 8)
X 1 = 652.1474
X 2 = 1000 C H3
X 2 = 1000 0.1177831 8
X 2 = 942.265
X3
= 1.22
X 3 = 1.22
(rtu)0,5
574.791
X 3 = 701.245
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
28
X
1000
652.1474
1000
4.9 D ( H 3
ttx=
ttx=
= 0.6521474
X
)
1000
St
4.9 55 m(8 m0.6521474)
165 MPa
ttx=12.001 mm
lanjut trial
Fourth Trial
ttx=12.001=tu
tL = t3 = 15.051 mm
K=
tL
tu
K=
15.051
12.001
K=1.25415
K 0,5=1.25415 0,5=1.11989
K 1,5=1.254151,5 =1.11989
C=
K 0,5 (K 1)
1+ K 1,5
29
C=
1.11989 ( 1.254151 )
1+1.11989
C=0.1183672
= 0.61
X 1 = 0.61
0.1183672 8)
X 1 = 653.453
X 2 = 1000 C H3
X 2 = 1000 0.1183672 8
X 2 = 946.938
X3
= 1.22
(rtu)0,5
X 3 = 1.22
574.48
X 3 = 700.866
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(653.453 ; 946.938 ; 700.866)
X = 653.453
30
X
1000
653.453
1000
4.9 D ( H 3
ttx=
t tx=
= 0.653453
X
)
1000
St
4.9 55 m(8 m0.653453)
165 MPa
ttx=11.999 mm
lanjut trial
Fifth Trial
ttx=11.999=tu
tL = t3 = 15.051 mm
K=
tL
tu
K=
15.051
11.999
K=1.25435
K 0,5=1.25435 0,5=1.11998
1,5
1,5
K =1.25435 =1.40485
C=
K 0,5 (K 1)
1+ K 1,5
C=
1.11998 ( 1.254351 )
1+1.40485
C=0.1184572
31
= 0.61
X 1 = 0.61
0,5
(rtu)
+ (320 C H3)
574.432 + (320
0.1184572 8)
X 1 = 653.6541
X 2 = 1000 C H3
X 2 = 1000 0.1184572 8
X 2 = 947.657
X3
= 1.22
X 3 = 1.22
(rtu)0,5
574.432
X 3 = 700.807
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(653.453 ; 947.657 ; 700.807)
X = 653.453
X
1000
653.453
1000
= 0.653453
32
4.9 D( H 3
tt x =
ttx=
X
)
1000
St
ttx=11.999 mm
berhenti trial
Maka t3 = 11.999 mm
Kondisi telah memenuhi syarat untuk melakukan course 4.
d) Course 4
(t4)
H4 = 6 m
Ratio =
h3
3 2000
=
=8.28102
0,5
0,5
(r t 3)
(27500 mm 11.999 mm)
ttx=
ttx=9.31 mm=tu
tL = t4 = 11.999 mm
K=
tL
tu
K=
11.999
9.31
K=1.28883
33
K 0,5=1.28883 0,5=1.13527
K 1,5=1.288831,5 =1.46316
0,5
C=
K (K 1)
1+ K 1,5
C=
1.13527 (1.288831 )
1+1.46316
C=0.1331207
= 0.61
X 1 = 0.61
0.1331207
6)
X 1 = 564.245
X 2 = 1000 C H4
X 2 = 1000 0.1331207 6
X 2 = 798.724
X3
= 1.22
X 3 = 1.22
(rtu)0,5
505.989
X 3 = 617.307
34
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(564.245 ; 798.724 ; 617.307)
X = 564.245
X
1000
564.245
1000
4.9 D ( H 4
ttx=
ttx=
= 0.564245
X
)
1000
St
4.9 55 m(6 m0.564245)
165 MPa
ttx=8.878 mm
Second Trial
ttx=8.878=tu
tL = t4 = 11.999 mm
K=
tL
tu
K=
11.999
8.878
K=1.35154
0,5
0,5
K =1.35154 =1.16256
K 1,5=1.35154 1,5=1.57125
35
0,5
K (K 1)
C=
1+ K 1,5
C=
1.16256 (1.351541 )
1+1.57125
C=0.158946
(rtu)0,5=(27500 8.878)0,5=494.11
X1
= 0.61
X 1 = 0.61
0,5
(rtu)
+ (320 C H4)
494.11 + (320
0.158946 6)
X 1 = 606.5836
X 2 = 1000 C H4
X 2 = 1000 0.158946 6
X 2 = 953.676
X3
= 1.22
(rtu)0,5
X 3 = 1.22
494.11
X 3 = 602.815
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(606.5836 ; 953.676 ; 602.815)
36
X = 602.815
X
1000
602.815
1000
4.9 D ( H 4
ttx=
ttx=
= 0. 602815
X
)
1000
St
4.9 55 m(60. 602815)
165 MPa
ttx=8.815 mm
lanjut trial
Third Trial
ttx=8.815=tu
tL = t4 = 11.999 mm
K=
tL
tu
K=
11.999
8.815
K=1.3612
K 0,5=1.36120,5 =1.16671
K 1,5=1.36121,5 =1.58812
C=
K 0,5 (K 1)
1+ K 1,5
37
C=
1.16671 ( 1.36121 )
1+1.58812
C=0.1628273
(rtu)0,5=(27500 8.815)0,5=492.354
X1
= 0.61
X 1 = 0.61
0.1628273 6)
X 1 = 612.9644
X 2 = 1000 C H4
X 2 = 1000 0.1628273 6
X 2 = 976.964
X3
= 1.22
X 3 = 1.22
(rtu)0,5
492.354
X 3 = 600.672
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(612.9644 ; 976.964 ; 600.672)
X = 600.672
38
X
1000
600.672
1000
4.9 D ( H 4
ttx=
ttx=
= 0.600672
X
)
1000
St
4.9 55 m(6 m0.600672)
165 MPa
ttx=8.819 mm
berhenti trial
Maka t4 = 8.815 mm
Kondisi telah memenuhi syarat untuk melakukan course 5.
e) Course 5
(t5)
H5 = 4 m
Ratio
h
( r . t )0,5
8000
=16,244
0,5
(27500 mm .8,815)
ttx=
ttx= 6,043333 tu
tL = t4 = 8,815
39
K=
tL
tu
K=
8,815
6,043333
K= 1,458632
0,5
0,5
1,5
1,5
K =1,458632 = 1,207738
K =1,458632 = 1,761646
0,5
C=
K .( K 1)
1+ K 1,5
C=
1,207738 . ( 1,4586321 )
1+1,761646
C= 0,20057154
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H5
X 2 = 1000 . C . H5
X 2 = 1000 . 0,20057154. 4 m
40
X 2 = 802,2862
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 407,6661
X 3 = 497,3527
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(505,40791 ; 802,2862; 497,3527)
X = 497,3527
X
1000
497,3527
1000
4,9 . D .(H 2
ttx=
ttx=
= 0,497353
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(10 m0,497353)
165 MPa
ttx= 5,721 mm
Second Trial
ttx=5,721=tu
tL = t4 = 8,815
41
K=
tL
tu
K=
8,815
15,721
K= 1,540815
0,5
0,5
K =1,540815 = 1,241296
1,5
K =1,540815= 1,912606
0,5
C=
K .( K 1)
1+ K 1,5
C=
1,241296 . ( 1,5408151 )
1+1,912606
C= 0,23048453
0,5
0,5
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H5
X 2 = 1000 . C . H5
X 2 = 1000 . 0,23048453 . 4 m
X 2 = 921,9381
42
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 396,6453
X 3 = 483,9073
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(536,97384 ; 921,9381 ; 483,9073)
X = 483,9073
X
1000
483,9073
1000
4,9 . D .(H 5
ttx=
ttx=
= 0,483907
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(4 m0,483907)
165 MPa
ttx= 5,743 mm
Maka t5 = ttx trial pertama = 5,721 mm
f) Course 6
(t6)
H6 = 2m
Ratio =
h.5
5 .2000
=
=13,8017
0,5
0,5
(r .t 5)
(27500 mm .5,721 mm)
43
ttx=
ttx=2,77667=tu
tL = t5 = 5,721
K=
tL
tu
K=
5,721
2,77667
K=2,06038
0,5
0,5
K =2,036038 =1,4354
K 1,5=2,06038 1,5=2,95748
C=
K 0,5 .( K 1)
1+ K 1,5
C=
1,4354 . ( 2,060381 )
1+2,95748
C=0,38460793
(rtu)0,5=(27500. 2,77667)0,5=276,33
X1
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H6
44
X 2 = 1000 . C . H6
X 2 = 1000 . 0,38460793 . 2
X 2 = 769,216
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 276,33
X 3 = 337,123
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(414,710448; 769,216 ; 337,123)
X = 337,123
X
1000
337,123
1000
4,9 . D .(H 6
ttx=
ttx=
= 0,33712
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(2 m0,33712)
165 MPa
45
ttx=2,716 mm
Second Trial
ttx=2,716=tu
tL = t5 = 5,721
K=
tL
tu
K=
5,721
2,716
K=2,10641
K 0,5=2,106410,5 =1,45135
K 1,5=2,106411,5 =3,05713
C=
K 0,5 .( K 1)
1+ K 1,5
C=
1,45135 . ( 2,106411 )
1+3,05713
C=0,39579231
0,5
= 0,61 . (rtu) + 320 . C . H6
46
X 1 = 420,016885
X 2 = 1000 . C . H6
X 2 = 1000 . 0,39579231 . 2
X 2 = 791,585
X3
0,5
= 1,22 . (rtu)
X 3 = 1,22 . 273,55
X 3 = 333,42
X =min(X 1 , X 2 , X 3)
X =min(420,016885; 791,585 ; 333,42)
X = 333,42
X
1000
333,42
1000
4,9 . D .(H 6
ttx=
ttx=
= 0,33342
X
)
1000
St
4,9 .55 m .(2 m0,33342)
165 MPa
ttx=2,722 mm
47
48
Berikut adalah hasil akhir dari tiap course dapat dilihat pada tabel 3.4
Tabel 3.4 Tebal shell mengunakan VDPM
H (m)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
3.4
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
next course
rumus
ratio
t2
2,760339 t2=t2a
5,520677 t2=t2a
8,281016 t2=t2a
11,04135 t2=t2a
13,80169 t2=t2a
ttx' atau
t2a
(mm)
19,090
15,051
11,999
8,815
5,721
2,716
t2 fix
(mm)
19,090
15,051
11,999
8,815
5,721
2,716
t1t API
650 (mm)
19,090
15,051
11,999
8,815
8,000
8,000
Aplikasi
Pemeriksaan radiografi diperlukan untuk shell butt-weld, annular-plate
butt welds dan flush-type connection with butt-welds. Pemeriksaan radiografi
tidak diperlukan untuk pengelasan berikut : roof-plate welds, bottom-plate
welds, welds joining the op angle to either the roof or shell, welds joining the
shell plate to the bottom plate, welds in nozzle and manway necks made from
plate, ataupun appurtenance welds to the tank.
3.4.2
49
Note :
1
2
3
4
5
6
50
3.4.3
Perhitungan
Kel shell= D= 55=172,788 m
Uk . plat =2 m8 m
22 buah plat
41m
=1,3667 buah=2buah
30 m
169,788 m
=2,829 buah=3 buah
60 m
52
Berikut adalah jumlah total area radiografi dapat dilihat pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Total area radiografi pada sambungan las tangki
Radiografi Test
H (m)
RT (1)
RT (2)
RT (3)
RT (4)
RT (5)
RT (6)
H
1
1
2
21,805
22
44
22 -
H
2
1
0
18,505
44
0 -
H
3
15,205
44
0 -
H
4
11,905
44
0 -
H
5
8,605
44
0 -
H
6
8,000
0 -
15
24
22
220
Jumlah
22
53
LAMPIRAN
54