Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan Rahmat taufik dan hidayah Nya sehingga
Penulisan Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul PENGELASAN LOGAM - LAS INDUKSI ,
didalam Makalah saya ini terdapat beberapa pembahasan diantaranya
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat
bantuan dan dorongan serta bimbingan dari Dosen Pembimbing serta
berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya
serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan meningkatkan
prestasi dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................i
Daftar Isi ...............................................................................................ii
PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PENUTUP
1. Kesimpulan ............................................................................22
2. Saran ....................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................23
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam dunia industri yang berkaitan dengan material logam
pasti
terdapat
tempat
peleburan
logam.
Logam
dilebur
untuk
kemampuan
pembuat
makalah
terkait
pengelasan
induksi.
b. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa
jurusan Teknik Mesin
c. Menambah referensi pembaca dari kalangan manapun
PEMBAHASAN
1. Sejarah Pengelasan
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa orang Mesir kuno
mulai menggunakan pengelasan dengan tekanan pada tahun 5500 SM
(untuk membuat pipa tembaga dengan memalu lembaran yang
tepinya saling menutup). Winterton menyebutkan bahwa benda seni
orang Mesir yang dibuat pada tahun 3000 SM terdiri dari bahan dasar
tembaga dan emas hasil peleburan dan pemukulan. Jenis pengelasan
ini, yang disebut pengelasan tempa {forge welding), merupakan usaha
manusia yang pertama dalam menyambung dua potong logam. Contoh
pengelasan tempa kuno yang terkenal adalah pedang Damascus yang
dibuat dengan menempa lapisan-lapisan besi yang berbeda sifatnya.
Pengelasan
tempa
dan
telah
berkembang
penting
bagi
orang
las
yang
terutamasebagai
cara
perbaikan,
dan
perkembangan yang paling pesat terjadi selama Perang Dunia I (19141918). teknik pengelasan terbukti dapat diterapkan terutama untuk
2
satu
proses
oksigen.
Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas ini sendiri sebenarnya tidak berbahaya terhadap tubuh
tetapi bila konsentrasi CO2 terlalu tinggi dapat membahayakan
operator terutama bila ruangan tempat pengelasan tertutup
seperti di laboratorium.
Gas Nitrogen Monoksida (NO)
Gas NO yang masuk ke dalam pernafasan tidak merangsang,
tetapi akan bereaksi dengan haemoglobin (Hb) seperti halnya
gas CO. Tetapi ikatan antara NO dan Hb jauh lebih kuat daripada
CO dan Hb maka gas NO tidak mudah lepas dari haemoglobin,
bahkan mengikat oksigen yang dibawa oleh haemoglobin. Hal ini
sistem syaraf.
Gas Nitrogen Nioksida (NO2)
Gas ini akan memberikan rangsangan yang kuat terhadap mata
dan lapisan pernafasan, bereaksi dengan haemoglobine (Hb)
yang dapat menyebabkan sakit mata dan batukbatuk pada
operator. Keracunan gas ini apabila dipakai untuk jangka waktu
yang lama akan berakibat operator menderita penyakit TBC atau
paruparu.
Gas-gas beracun yang terbentuk karena penguraian dari bahan
pembersih dan pelindung terhadap karat.
terbuang
Apabila ventilasi masih belum cukup memadai maka sebaiknya
b. Bahaya Listrik
Tubuh manusia dapat dikatakan sebagai bahan yang konduktif.
Sehingga apabila tegangan listrik terkena bagian badan, arus dapat
mengalir dan dapat menimbulkan kejut, terbakar, kelumpuhan atau
kematian. Tegangan listrik yang tidak terlalu tinggi pun dapat
menyebabkan kasus tersebut di atas, namun akibat dari padanya
tergantung pada banyak faktor seperti halnya ; dibagian mana arus
listrik mengenai bagian tubuh ataupun seberapa efektif kontak
dengan tegangan listrik tersebut. Tegangan listrik (voltage) induk
yang masuk ke peralatan listrik pada bengkel biasanya sebesar 480
volt untuk 3 phase dan 240 atau 120 volt untuk single phase.
Tegangan
ini
sering
disebut
5
sebagai
tegangan
primair.
Pada
beberapa
peralatan
mempergunakan
tegangan
transformer
listrik
untuk
ini
diturunkan
memperoleh
dengan
tegangan
hangat.
Minta segera bantuan dokter terdekat.
berikan
CPR
baru
kemudian
(cardiopulmonary
c. Bahaya Radiasi
Radiasi pada pengelasan dapat dikategorikan radiasi non ionizing.
Radiasi yang ditimbulkan oleh busur las ini mempunyai sifat dapat
dilihat, ultra violet dan infra merah. Bahaya radiasi non ionizing pada
proses pengelasan dapat menimbulkan luka terbakar, kerusakan
kulit dan mata. Kerusakan mata karena radiasi sinar ultra violet ini
disebut arc-eye, welders eye atau arc flash. Efek tidak dapat hilang
dalam beberapa jam setelah terekspose, oleh sebab itu mata harus
dilindungi dengan kaca gelap yang sesuai.
Pengelasan juga merupakan sumber bahaya bagi pekerja lain yang
berada di dekat pekerjaan las sebagaimana juru las itu sendiri.
Pekerja tersebut dapat juga terpapar sinar yang dipantulkan dari
dinding atau permukaan lain. Pantulan atau radiasi sinar ultra violet
yang besar ini biasanya dari pengelasan dengan proses gas
tungsten atau gas metal arc welding
pengelasan
aluminium
atau
baja
stainless.
Agar
tidak
dapat
mengurangi
pantulan
atau
refleksi
ataupun
kostik
untuk
membersihkan
minyak,
gemuk
atau
pelumas
e. Bahaya Jatuh
Untuk pengerjaan
konstruksi
bejana,
tangki
pertamina
atau
terjadinya
sarung tangan
apron
topeng las
Pengelasan dengan
Pengelasan dengan
Pengelasan dengan
Pengelasan dengan
Pengelasan dengan
Air carbon arc
GTAW
SMAW
FCAW
GMAW
Oxyfuel
50 60 dB
62 82 dB
50 86 dB
70 82 dB
< 70 dB
96 116 dB
sebesar 30 Ampere
Kaca las no.8 dipakai untuk pengelasan dengan arus sebesar 30
Ampere 75 Ampere
Kaca las no.10 dipakai untuk pengelasan dengan arus sebesar 75
selalu dipakai agar tangan tidak tidak terkena percikkan bunga api
atau benda panas yang dilas.
d. Sepatu Las
Karakteristik sepatu las sangat berbeda dengan sepatu biasa pada
umumnya. Sepatu las yang baik adalah yang terbuat dari bahan kulit
dan diujungnya terdapat besi plat pelindung. Ini berguna untuk
melindungi kaki dari kejatuhan benda kerja yang biasanya besi
keras, berat, dan mungkin tajam.
e. Masker
Berguna
untuk
menutup
mulut
dan
hidung
dari
asap
yang
Palu Las
Palu las digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak
las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan
pada
daerah
las.
Penjepit / Ragum
Penjepit las digunakan untuk menjepit benda pekerjaan yang
panas akibat pengelasan. Oleh karena bentuk benda yang dilas
13
Sikat Baja
Sikat baja berfungsi untuk membersihkan kotoran yang ada pada
permukaan benda kerja. Kotoran yang berada di permukaan
benda kerja adalah karat, lapisan oksida dan terak yang
dihasilkan dari pengelasan.
Alat keselamatan kerja las listrik hanyalah salah satu bagian dari
sistem keamanan dan keselamatan kerja. Pemahaman terhadap
resiko pekerjaan las listrik dan kesadaran dalam mematuhi prosedur
kerjanya akan sangat membantu kelancaran dan keberhasilan
pekerjaan.
4. Jenis Jenis Pengelasan
Beberapa perkembangan jenis jenis pengelasan yang ada
adalah sebagai berikut :
a. Las Busur Listrik (Electric Arc Welding)
Setelah
energi
listrik
ditemukan
maka
perkembangan
proses
menggunakan
baterai
sebagai
sumber
tenaga
listrik.
dekade
berikutnya,
diperkenalkan
las
thermit
(Thermit
selama
proses
pembekuan
15
hingga
dingin
(sampai
terak
diciptakan
las
busur
electrode
gulungan.
Secara
prinsip,
pengelasan tidak perlu berhenti sebelum sampai ujung jalur las. Dan
pengelasan dapat dilakukan dengan cara semi otomatis atau
otomatis. Sebagai pelindung dipakai flux. Flux dituangkan sesaat di
muka electrode sehingga busur nyala listrik terpendam oleh flux.
Keuntungannya, operator tidak silau oleh busur nyala listrik,
kelemahannya, las terbatas pada posisi di bawah tangan saja pada
posisi lain flux akan jatuh berhamburan sebelum berfungsi.
tahun
1941
di
Amerika
ditemukan
electrode
Tungsten.
campuran argon dan oksigen atau gas CO yang cukup aktif. Las ini
biasa disebut dengan Metal Aktif Gas (MAG). Dapat pula dipakai
pelindung campuran argon dengan CO selama tidak lebih dari 20%
hasilnya
cukup
baik
karena
tidak
meninggalkan
terak.
Perlu
ditemukan
las
busur
electrode
gulungan
dengan
17
18
frekuensi
tinggi
(Ultrasonic
Welding).
Las
ini
juga
benda
tipis
dan
tidak
terpengaruh
jenis
bahan
yang
menyimpulkan
19
bahwa
pecahan
Carl
bom
dalam
tersebut
menempel karena efek jet pada saat terjadi tumbukan. Efek jet
mampu membersihkan kotoran yang melekat pada permukaan
kedua benda sehingga terjadi kontak antar atom kedua benda dan
menghasilkan ikatan yang cukup kuat.
n. Las Laser (Laser Welding)
Pada tahun 1955 para ahli fisika berhasil menemukan sinar laser,
secara sederhana dapat dikatakan sinar yang diproduksi pada
panjang gelombang tertentu dan paralel, kemudian diperbesar, sinar
tersebut selanjutnya akan difokuskan. Panas yang dihasilkan pada
titik fokus sangat tinggi. Menjelang tahun 1970, laser mulai
diterapkan pada alas, laser sebagai sinar dapat diatur secara akurat
sehingga las laser sangat sesuai untuk peralatan-peralatan khusus.
Las laser dapat dipakai untuk mengelas benda-benda dengan
ketebalan 0,13 mm sampai 29 mm pada kecepatan geser berkisar
dari 21 mm/dt sampai 1,2 mm/dt. Persoalan yang timbul pada alas
laser sama halnya dengan las electron, kerenggangan benda yang
dilas sangat kecil antara 0,03 sampai 0,15.
5. Perbedaan Mengelas, Membrasing dan Menyolder
Ada beberapa perbedaan antara mengelas, membrasing,
maupun menyolder meskipun prinsip kerjanya hampir sama. Berikut
beberapa perbedaannya.
a. Mengelas
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan
jalan memanaskan bagian logam yang akan disambung beserta
bahan tambahannya (bila menggunakan) sehingga mencapai titik
cair logam tersebut kemudian keduanya dipadukan sehingga dapat
bercampur satu dengan yang lain, dan setelah dingin sambungan
akan menyatu dengan kuat.
b. Membrasing
Membrasing termasuk cara menyambung logam, hanya kalau di sini
benda yang akan disambung dipanaskan sampai di atas 475 derajat
celcius di bawah titik cairnya. Bahan tambahnya yang digunakan
20
biasanya dari logam non ferro, misalnya kuningan atau perak. Agar
hasil pembrasingan baik, maka perlu menggunakan flux.
c. Menyolder
Adalah suatu cara menyambung dengan menggunakan logam
pengisi. Biasanya logam pengisi mempunyai titik cair yang lebih
rendah dari logam yang akan disolder. Untuk mencairkan logam
pengisi
tidak
digunakan
api
langsung
ke
benda
yang
akan
kumparan
kerja.
Benda
kerja
yang
akan
dipanaskan
tersebut
melepaskan
panasnya,
sehingga
panas
yang
21
tekan
tambahan
(upset
force),
sehingga
terjadi
proses
dikontakkan
dengan
benda
kerja
sehingga
dihasilkan
arus
pemanasan
diinduksikan
ke
benda
kerja
dengan
PENUTUP
1 Kesimpulan
a Mengelas adalah menyambung dua bagian logam atau lebih dengan
jalan memanaskan bagian logam yang akan disambung beserta
23
induksi
adalah
dengan
memanaskan
alat
keselamatan
kerja,
dan
bila
memungkinkan
DAFTAR PUSTAKA
fikrimiftahidayat3m2.blogspot.com/2012/01/pengertian-mesin-las.html
24
lasmurah.blogspot.com/2013/06/sejarah-pengelasan.html
repository.binus.ac.id/content/D0592/D059216967.doc
http://technopark.surakarta.go.id/id/component/k2/item/410-keselamatan-kerjapengelasan?tmpl=component&print=1
http://engineering-display.blogspot.co.id/2012/05/bahaya-pengelasan-secaraumum-dan.html
https://www.facebook.com/permalink.php?
story_fbid=450307308420002&id=439688499481883
25