Konduktivitas termal
OLEH
Gumpana sauti
(84126/2007)
Yesi erlinawati
(00314/2008)
Novimi sarni
(00313/2008)
Dosen Pembimbing:
Dra. Syakbaniah, M. Si
Drs. Amran Hasrah
Dra. Nailil Husna, M. Si
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
TUJUAN
1. Mengukur konduktivitas termal beberapa material yang berbeda
2. Menentukan tipe material sampel yang digunakan apakah konduktor atau
isolator
B.
NAMA PERALATAN
KETERANGAN
JUMLAH
1
pad
2
Generator uap
Penghasil uap
Tabung 1
Tabung 2
Material berbeda
Termometer
Pengukuran suhu
Jangka sorong
Mengukur diameter es
Stopwatch
Pencatat waktu
1 set
C. TEORI DASAR
Koefisien konduktivitas termal (k) merupakan formulasi laju panas pada suatu
benda dengan suatu gradien temperature. Nilai konduktivitas termal sangat berperan
penting untuk menentukan jenis dari penghantar yaitu konduksi yang baik atau buruk.
Suatu bahan dikatakan konduktor (penghantar panas yang baik) bila bahan tersebut
mempunyai nilai k yang besar yaitu > 4.15 W/mC, biasanya bahan tersebut terbuat
dari logam. Sedangkan untuk isolator (penghantar panas yang buruk) mempunyai nilai
k < 4.01 W/mC, biasanya bahan tersebut terbuat dari bahan bukan logam. (
J.P.Holman, 1993 : 6-7 )
Konduksi termal adalah suatu fenomena transport di mana perbedaan temperatur
menyebabkan transfer energi termal dari satu daerah benda panas ke daerah yang lain
dari benda yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Panas yang ditransfer dari
suatu titik ke titik yang lain melalui salah satu dari tiga metoda yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi. Bila panas yang di transfer tidak diikuti dengan perpindahan
massa dari benda disebut dengan peristiwa konduksi.
Penyelidikan terhadap konduktivitas termal adalah untuk menyelidiki laju dari
konduksi termal melalui beberapa material. Jumlah panas yang dikonduksikan melalui
material persatuan waktu dilukiskan oleh persamaan:
= kA
Dalam kasus perubahan temperatur sebagai akibat perubahan posisi yang
sangat kecil di mana x mendekati nol, maka berlaku:
=
Bila garis dari aliran panas adalah parallel , maka gradien temperatur pada
setiap penampang adalah sama. Untuk kondisi ini jumlah panas yang dikonduksikan
persatuan waktu dapat dituliskan dalam bentuk :
= kA
Dalam penampang
5
Kuarsa (sejajar sumbu)
Magnesit
Marmar
Batu Pasir
Kaca Jendela
kayu, mepel, atau ek
Serbuk Gergaji
Wol Kaca
41.6
4.15
2.08 - 2.94
1.83
0.78
0.17
0.059
0.038
D.
PROSEDUR KERJA
1. Mengisi benjana es dengan air lalu bekukan dalam freezer . Pekerjaan ini
dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan pratikum.
2. Mengukur ketebalan dari setiap material sampel yang digunakan dalam
pratikum(h).
3. Memasang material sampel pada tabung ruang uap seperti yang ditunjukan
pada gambar 2
4. Mengukur diameter dari blok es dan nilai ini dilambangkan dengan d1.
Tempatkan es tersebut di atas sampel.
5. Membiarkan es berada di atas sampel selama beberapa menit sehingga es mulai
melebur dan terjadi kontak penuh antara es dengan permukaan material sampel.
6. Mentukan massa dari tabung kecil yang digunakan untuk menampung es yang
melebur(Mt).
7. Mengumpulkan es yang melebur dalam tabung untuk suatu waktu pengukuran ta
Misalnya sekitar 3 menit, lakukan untuk 3 kali pengukuran.
E. DATA PENGAMATAN
1. Pengamatan menggunakan material Sheet Rock dengan ketebalan h = 6,6 mm,
dan massa dua buah tabung Mt=53,5 gr dan 67,8 gr
Table 3. Data hasil pengamatan menggunakan material Sheet Rock.
No d1 (mm)
d2 (mm) ta(menit)
Ma (gr)
tau
Mau(gr)
Ket
(menit)
1
94,5
92,2
21,6
dialiri
89,6
19,5
uap
72,3
3 menit
20,5
3 menit
Sebelum
10,7
Sesudah
71,25
13,5
dialiri
69,5
14,8
uap
d2 (cm)
ta(menit)
Ma (gr)
tau
Mau(gr)
Ket
(menit)
1
87,9
85,5
14.2
dialiri
85,2
16,6
uap
64,55
3 menit
17,9
3 menit
Sebelum
12,2
Sesudah
62,5
16,4
dialiri
60,55
16,9
uap
d2 (cm)
ta(menit)
Ma (gr)
tau
Mau(gr)
Ket
(menit)
1
83,5
82
15,7
dialiri
79,5
15,7
uap
58,6
3 menit
19,9
3 menit
Sebelum
13,8
Sesudah
56,0
15,7
dialiri
53,0
16,9
uap
d2 (cm)
ta(menit)
Ma (gr)
tau
Mau(gr)
Ket
(menit)
1
77,50
76,75
17,1
dialiri
73,25
15,8
uap
52,75
3 menit
14,9
3 menit
Sebelum
17,8
Sesudah
49,5
18,8
dialiri
46,45
19,9
uap
10
F. PENGOLAHAN DATA
1. Menghitung diameter rata-rata dari es selama eksperimen(dave) dari d1 dan d2
Sheet rock
Wood
11
mesonite
12
Lexan
Sheet rock
drata-rata= 81,55 mm
r = 40,775 mm
A= r2
= (3,14)(40,775 mm)2
= 3,14 x 1662,6 mm2
=5220,56 mm2
13
Wood
drata-rata= 74,36mm
r = 37,18 mm
A= r2
= (3,14)(37,18 mm)2
= 3,14 x 1382,35 mm2
= 4340,58 mm2
mesonite
drata-rata= 68,65 mm
r = 34,325 mm
A= r2
= (3,14)(34,325mm)2
= 3,14 x 11778,2 mm2
=3699.56 mm2
Lexan
drata-rata= 62,7 mm
r = 31,35 mm
A= r2
= (3,14)(31,35 mm)2
= 3,14 x 982,82 mm2
=3086,06 mm2
14
3. Menghitung laju es yang melebur sebelum dialirkan uap(Ra) dan laju setelah
dialirkan uap (R) untuk setiap material sampel
Sheet rock
Ma tot=
=
Ra =
=
Mau tot =
=
R au=
=
Wood
Ma tot=
=
Ra =
=
15
Mau tot =
=
R au=
=
mesonite
Ma tot=
=
Ra =
=
Mau tot =
=
R au=
=
16
Lexan
Ma tot=
=
Ra =
=
Mau tot =
=
R au=
=
Sheet rock
R O = R Ra
= (0,0722-0,1141) gr/s
= -0,0419 gr/s
Wood
R O = R Ra
17
= (0,08427-0,0917) gr/s
= -7,43 x 10-3 gr/s
mesonite
R O = R Ra
= (0,08594-0,095) gr/s
= -9,06 x 10-3 gr/s
Lexan
R O = R Ra
= (0,104629-0,0885) gr/s
= 0,016129 gr/s
5. Memasukan data hasil perhitungan pada poin sebelumnya pada sebuah table.
Tabel 6. Data hasil perhitungan diameter rata-rata , luas dan laju peleburan
NO SAMPEL
dAVE
A(mm2)
Ra(g/s)
R(g/s)
Ro(g/s)
(mm)
1
Sheet rock
81,55
5220,56
0,1141
0,0722
-0,0419
Wood
74,36
4340,58
0,0917
0,08427
-0,00743
Mesonite
68,65
3699,56
0,095
0,08594
-0,00906
Lexan
62,7
3086,06
0,0885
0,104629
0,016129
18
Sheet rock
Ro = -0,0419 gr/s
h = 6,6 mm
A = 5220,56 mm2
T = 100
(
K=
(
)(
=
= -4,25 x 10-4 kal/mm s
Wood
Ro = -7,43 x 10-3 gr/s
h = 6,25 mm
A = 4340,58 mm2
T = 100
(
K=
(
)(
=
= -8,558764036 x 10-6 kal/mm s
19
h = 6,25 mm
A = 4340,58 mm2
T = 100
(
K=
(
)(
=
= -8,558764036 x 10-6 kal/mm s
Mesonite
Ro = -9,06x 10-3 gr/s
h = 5,75 mm
A = 3699,56 mm2
T = 100
(
K=
(
)(
=
= -1.126512342 x 10-5 kal/mm s
Lexan
Ro = 0,016129 gr/s
h = 94 mm
A = 3086,06 mm2
20
T = 100
(
K=
(
)(
=
= 3,930256703 x 10-5 kal/mm s
7. Menentukan jenis material sampel berdasarkan nilai konduktivitas termal
<
<
21
PEMBAHASAN
A.
= 5220,56 mm2
=4340,58 mm2
=3699,56 mm2
=3086,06 mm2
= -0,04119 kal/mm s
= 0,016129 kal/mm s
Hasil yang di dapatkan pada pratikum tidaklah tepat sama sengan hasil yang
seharusnya di dapatkan hal ini dikarenakan ketidak telitian pada saat melakukan
pratikum misalnya ketidak tepatan posisi mata pada saat membaca hasil dari
pengukuran atau saat membaca skala alat ukur yang digunakan. Dalam menentukan
konduktivitas termal juga di pengaruhi oleh luas diatas aliran panas antara es dengan
permukaan sampel. Semakin tinggi nilai A maka konduktivitas termal semakin kecil.
Jenis material sampel berdasarkan nilai konduktivitas termal:
22
PENUTUP
Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan didapatlah nilai konduktivitas termal berbagai bahan sebagai
berikut:
2. Berdasarkan data tersebut maka dapat di simpulkan dari hasil percobaan di dapatkan
bahwa semua bahan yang yang di gunakan adalah isolator.
23
Daftar Pustaka
Syakbaniah, Amra Hasra, Nailil Husna. 2009. Petunjuk Praktikum Eksperimen Fisika. adang:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Padang.