Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PERALATAN PROSES

Oleh:

Nama Mahasiswa : AHMAD ALBAIHAQI

NIM : 191420003

Program Studi : Teknik Pengolahan Migas

Tingkat : I (Satu)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

(PEM Akamigas)

Cepu,Februari 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya makalah ini dapat dibuat. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah peralatan proses yang diampu oleh Bapak Aditya Dharmawan, ST., MT.
Saya menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini dan hasil dari makalah terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Saya berharap dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruj pembaca. Aamiin Ya Rabb.

Cepu, Februari 2020

Penulis
BAB I
VESSEL BASED ON THE SHAPE
Berdasarkan Bentuk Atapnya
1. FIXED ROOF TANK
Fixed Roof Tank dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk, seperti crude
oil,gasoline , benzene, fuel dan lain – lain termasuk produkatau bahan baku yang bersifat
korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan hingga volume2000 m3, diameter dapat
mencapai 300 ft (91,4m) dan tinggi 64 ft (19,5 m). Tangki atap tetap adalah jenis tangki
penyimpanan, yang digunakan untuk menyimpan cairan, terdiri dari atap berbentuk kubah yang
ditempelkan secara permanen ke cangkang silinder. Tangki penyimpanan yang lebih baru
biasanya dilas sepenuhnya dan dirancang untuk kedap cairan dan uap.
Dibagi menjadi dua jenis bentuk atap yaitu :
a. Cone Roof
Cone Roof jenis tangki penimbun ini mempunyai kelemahan, yaitu terdapat vapor
space antaraketinggian cairan dengan atap. Jika vapor space berada pada keadaan mudah
terbakar, maka akanterjadi ledakan. Oleh karena itu fixed cone roof tank dilengkapi dengan
vent untuk mengaturtekanan dalam tangki sehingga mendekati tekanan atmosfer. Jenis tangki
ini biasanya digunakanuntuk menyimpan kerosene, air, dan solar. Atap kerucut atau atap
kerucut adalah bentuk atap, yang melingkar pada rencana dan naik untuk berakhir pada suatu
titik, keseluruhan membentuk kerucut biasa dalam bentuk.

Terdapat dua jenis tipe cone roof berdasarkan penyanggga atapnya yaitu :
 Supported Cone Roof
Supported Cone Roof adalah suatu atap yang berbentuk menyerupaikonus dan ditumpu
pada bagian utamanya dengan rusuk di atas balok penopang ataupun kolom,atau oleh rusuk di
atas rangka dengan atau tanpa kolom. Pelat atap didukung oleh rafter padagirder dan kolom
atau oleh rangka batang dengan atau tanpa kolom.

 Self-supporting Cone Roof


Self-supporting Cone Roof adalah atap yang berbentuk menyerupai konus dan hanya
ditopang pada keliling konus. Atap langsung ditahan oleh dinding tangki (shell plate).Dome
Roof adalah atap yang dibentuk menyerupai permukaan bulatan dan hanya ditopang
padakeliling kubah.yang biasanya digunakan untuk menyimpan cairan kimia.Floating Roof
Tank, yang biasanya digunakan untuk menyimpan minyak mentah dan
premium.Keuntungannya yaitu tidak terdapat vapour spacedan mengurangi kehilangan akibat
penguapan. Floating roof tank terbagi menjadi dua yaituexternal floating roof dan internal
floating roof.
BERDASARKAN TEKANANNYA (INTERNAL PRESSURE)

Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank)


Terdapat beberapa jenis dari tangki timbun tekanan rendah ini, yaitu :Fixed Cone Roof
Tank digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluidadengan tekanan uap
rendah atau amat rendah(mendekati atmosferik) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah
menguap.

Tangki Horizontal dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan
rendah (lowvolatility), seperti air minum dengan Tangki Umbrella memiliki kegunaan yang
sama dengan fixed cone roof.
Bedanya adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusatmeridian di
puncak tangki.Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome Roof) memiliki bentuk tutup yang
cembung danekonomis bila digunakan dengan volume > 2000 m3. Bahkan cukup ekonomis
hingga volume7000 m3 (dengan D < 65 m). Kegunaannya sama dengan fixed cone roof tank.

Tangki Tipe Plain Hemispheroid digunakan untuk menimbun fluida(minyak) dengan


tekanan uap (RVP) sedikit dibawah 5 psi.
Tangki Tipe Noded Hemispheroid digunakan untuk menyimpan fluida (light naptha
pentane)dengan tekanan uap tidak lebih dari 5 psi.
Tangki Plain Spheroid merupakan tangki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000
barrel.
Tangki Floating Roof ditujukan untuk penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar
ataumudah menguap. Kelebihan penggunaan internal floating roof ini antara lain:- Level atau
tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi- Dapat mengurangi resiko kebakaran.
Tangki Bertekanan (Pressure Tank)Pressure tank atau tangki bertekanan dapat
menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan umumnya fluida yang
disimpanadalah produk-produk minyak bumi.

Terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

a. Tangki Peluru (Bullet Tank) lebih dikenal sebagai pressure vessel berbentuk
horizontal denganvolume maksimum 2000 barrel. Biasanya digunakan untuk
menyimpan LPG, Propane butane,H2, ammonia dengan tekanan di atas 15 psig.
b. Tangki Bola (Spherical Tank) merupakan pressure vessel yang digunakan untuk
menyimpan gas-gas yang dicairkan seperti LPG, LNG, O2, N2 dan lain-lain. Tangki
ini dapat menyimpan gascair tersebut hingga tekanan 75 psi. volume tangki dapat
mencapai 50.000 barrel. Untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 (cryogenic)
tangki dibuat berdinding ganda dimana diaintara kedua dinding tersebut diisi
dengan isolasi seperti polyurethane foam. Tekanan penyimpanan di atas 15 psig.

Dome Roof Tank digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mudahterbakar,


meledak, dan mudah menguap seperti gasoline. Bahan disimpandengan tekanan rendah 0,5 psi
sampai 15 psig.
BERDASARKAN BENTUK TANGKI
Tangki Lingkaran (Circular Tank)
Tangki yang umum digunakan sebagai tempat penyimpanan adalah tangki yang
berbentuk silinder. Tangki ini memiliki nilai ekonomis dalam perencanaan. Selain itu, dalam
perhitunganteknisnya, momen yang terjadi tidak besar.
Tangki Persegi / Persegi Panjang (Rectangular Tank)
Bentuk silinder secara structural paling cocok untuk kostruksi tangki, tapitangki persegi
panjang sering disukai untuk tujuan tertentu, antara lain kemudahan dalam proseskonstruksi.
Desain tangki persegi panjang mirip dengan konsep desain tangki lingkaran.Perbedaan utama
dalam konsep desain tangki persegi panjang dengan tangki lingkaran adalahmomen yang
terjadi, gaya geser dan tekanan pada dinding tangki.
Sebagai contoh : Sludge OilReclaimed Tank pada Pabrik Minyak Kelapa Sawit.
BAB II
FILTRATION
Pengertian Filtrasi
Penyaringan adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Rentang
penyaringan pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Fluida yang disaring dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja
cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnya lah yang harus dipisahkan
dari limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan
mempunyai range dari hanya sekadar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju penyaringan, misal
dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti
selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam
dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis
akan dijelaskan di bawah ini.

Filtrasi adalah sebuah metode atau sebuah cara pemisahan secara fisik atau lebih kita kenal
dengan cara penyaringan yang di lakukan untuk bisa memisahkan anatara padatan dan cairan.
Cairan yang di dapatkan setelah penyaringan itu kita kenal dengan sebuah fitrat, sedangkan
padatan yang tertinggal ketika di saring kita sebut residu atau ampas. Dalam proses
penyaringan atau filtrasi ini tidak hanya cairan yang kita inginkan, sering kali residu atau ampas
yang kita inginkan dari proses ini.

Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media
tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:

 Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.


 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
 Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar
atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya
dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan
limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah
buangan daripadatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus
operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.

Prinsip Kerja Filtrasi


Karena prinsip dasar dari penyaringan ini sangat sederhana yakni menyaring molekul –
molekul padatan yang tercampur dalam larutan, maka tingkat kemurnian dari fitrat yang di
hasilkan atau di dapatkan dari proses filtrasi ini sangat bergantung pada kualitas dan ukuran
pori dari filter atau penyaring yang kita gunakan.

Untuk cara penyaringan dimana jika yang kita inginkan di hasil akhir adalah residu atau ampas
umumnya di perlukan langkah selanjutnya yaitu pengeringan supaya semua cairan yang masih
tersisa dalam padatan akan menguap.

Terdapat beberapa cara atau metode yang bisa kita gunakan dalam proses filtrasi. Jenis dari
metode yang akan di gunakan tergantung pada apakah padatan akan dilarutkan dalam cairan
atau tersuspensi atau partikular.

Jenis-jenis Filtrasi atau Pemisahan Kimia


Filtrasi Umum
Filtrasi umum adalah sebuah bentuk filtrasi yang sangat dasar yang merupakan proses
penyaringan dengan menggunakan grafitasi untuk bisa menyaring campuran. Cara kerja filtasi
jenis ini adalah dengan menuangkan campuran dari atas ke dalam saringan dan dengan adanya
gravitasi maka akan membuat cairan akan tertarik ke bagian bawah. Dengan begitu maka
padatan atau residu akan tertinggal di dalam saringan atau filter.

Filtasi Vakum
Cara yang di gunakan untuk melakukan filtrasi jenis ini adalah dengan menggunakan selang
dan labu bucher yang kita gunakan untuk bisa menarik vakum penyedot cairan melalui
saringan. Proses ini akan membuat lebih cepat pemisahan anatara ampas dan cairan.

Cara yang satu ini sangat cocok untuk kita yang menginginkan hasil akhir berupa residu atau
ampas. Cara yang satu ini menggunakan pompa untuk bisa membentuk perbedaan pada dua
sisi saringan atau filter.

Filtrasi Panas
Filtrasi atau penyaringan jenis ini, larutan, corong dan filter akan di panaskan untuk
mengurangi pembentukan kristal selama poses penyaringan. Corong ber-uap ini di pakai
karena daerah permukaan untuk di tumbuhi kristal sangat terbatas. Cara penyaringan jenis ini
di gunakan saat kristal akan menyumbat saluran untuk mencegah terjadinya kristalisasi pada
komponen kedua di dalam campuran.

Filtrasi Dingin
Filtrasi jenis ini berguna untuk bisa mendinginkan larutan dengan cepat dan mendorong proses
terbentuknya krista kecil. Cara ini kita gunakan ketika awal padatan lalu baru di larutkan.
Biasanya cara ini dilakukan dengan menempatkan wadah dan larutannya di dalam bak es
sebelum proses penyaringan atau filtasi.

Contoh Filtrasi
Filtrasi sangat banyak sekali kita temui dalam kehidupan sehari – hari, salah satunya adalah
proses dalam pembuatan santan atau saat kita membuat kopi. Dimana untuk bisa mendapatkan
keduanya maka kita harus terlebih dahulu melakukan penyaringan atau filtrasi untuk bisa
memisahkan ampas kelapa atau juga bubuk kopi dari cairan santannya atau kopinya.
Selain kedua kegiatan tersebut, di dalam tubuh kita juga juga terjadi filtrasi atau penyaringan,
lebih tepatnya terjadi di dalam organ ginjal. Darah yang masuk ke dalam ginjal maka akan di
saring oleh glomerulus untuk bisa memisahkan antara molekul penting dan yang tidak penting
bagi tubuh.

Hasil yang merupakan molekul penting bagi tubuh yang tersaring akan di serap kembali ke
dalam tubuh, sedangkan yang tidak berguna bagi tubuh akan di keluarkan melalui urin saat kita
buang air kecil.

Contoh lain dari filtrasi atau penyaringan antara lain adalah :

1. Berbagai industri yang menggunakan cara atau filtrasi pada awal penanganan limbah
yang mereka hasilkan.
2. Pembuatan minuman jenis wine, anggur dan wishky yang juga menggunakan metode
atau cara ini sebelum pemurnian atau distilasinya.
3. Penyaringan atau filtrasi pada debu AC yang juga masih menggunakan cara atau
metode ini.

Cara pemisahan campuran dengan penyaringan atau fitrasi ini adalah proses fisika sehingga
tidak bisa di gunakan untuk memisahkan campuran yang homogen atau sejenis.

Demikian beberapa jenis cara filtrasi atau penyaringan yang ada dalam proses filtrasi lengkap
dengan pengertiannya. Pada dasarnya penyaringan atau filtrasi mempunyai prinsip yang amat
sangat sederhana yakni menyaring molekul – molekul padatan yang tercampur di dalam
larutan.

Dalam cara ini, tingkat dari kemurnian fitrat yang akan di dapatkan dari hasil filtrasi ini sangat
di pengaruhi oleh kualitas dan ukuan dai pori – pori filter atau media penyaring yang kita
gunakan. Sepeti yang sudah kita ketahui bersama bahwa proses filtrasi ini umumnya
merupakan proses yang kurang sempurna karena terkadang beberapa cairan masih bisa
tertinggal dalam media penyaring atau di dalam filtar.

Jika begini ketika kita menginginkan residu atau ampas pada hasil akhir maka kita harus
melanjutkan dengan proses pengeringan supaya semua cairan yang ada dalam padatan
menguap dengan sempurna.

Biasanya dalam beberapa keadaan atau situasi, terdapat cara atau metode pemisahan yang lebih
baik dari cara filtrasi atau penyarigan ini. Akan tetapi hal ini hanya berlaku untuk jenis yang
sangat kecil di mana sangat sulit untuk mengumpulkan filtratnya karena media penyaring bisa
teralu banyak menyerap cairan.

Kendala atau gangguan lainnya yang bisa saja dialami ketika proses penyaringan atau filtrasi
ini adalah terjadinya peyumbatan pada penyaring atau filter karena terlalu banyaknya padatan
yang terjebak di dalam media penyaring.

Selain dengan melakukan penyaringan atau filtrasi, ada juga dua proses lain yang juga
kegunaannya untuk memisahkan antara padatan dan cairan yakni dengan cara dekantasi dan
sentifugasi.

Terdapat banyak metode yang berbeda dari penyaringan; semua bertujuan untuk mencapai
pemisahan zat. Pemisahan dicapai oleh sejumlah bentuk interaksi antara bahan atau objek yang
akan dihilangkan dan penyaring. Zat yang melewati saringan harus fluida, yaitu suatu cairan
atau gas. Metode penyaringan bervariasi tergantung pada lokasi dari bahan yang ditargetkan,
yaitu apakah itu dilarutkan dalam fase cairan atau ditangguhkan sebagai padatan.
Terdapat beberapa teknik penyaringan tergantung dari hasil yang diinginkan yaitu, panas,
dingin dan penyaringan vakum. Beberapa tujuan utama dari mendapatkan hasil yang
diinginkan adalah, untuk menghilangkan kotoran dari campuran atau, untuk mengisolasi
padatan dari campuran.

 Metode penyaringan panas digunakan untuk memisahkan padatan dari larutan panas. Hal
ini dilakukan untuk mencegah pembentukan kristal dalam corong saring dan peralatan
lainnya yang hadir dalam kontak dengan larutan. Akibatnya, peralatan dan larutan yang
digunakan dipanaskan untuk mencegah penurunan suhu yang cepat yang pada gilirannya,
akan menyebabkan kristalisasi dari padatan di corong dan menghambat proses
penyaringan.
Salah satu ukuran yang paling penting untuk mencegah pembentukan kristal dalam
corong dan menjalani penyaringan panas yang efektif adalah penggunaan corong
penyaring tak bertangkai. Karena tidak adanya batang di corong filter, ada penurunan
luas permukaan kontak antara larutan dan batang corong saring, karenanya mencegah
re-kristalisasi padatan dalam corong, buruk terhadap mempengaruhi proses
penyaringan.

 Metode penyaringan dingin adalah penggunaan penangas es agar dapat secara cepat
mendinginkan larutan yang akan mengkristal daripada meninggalkannya untuk
didinginkan perlahan pada suhu kamar. Teknik ini menghasilkan pembentukan kristal
yang sangat kecil dibandingkan dengan mendapatkan kristal besar dengan cara
mendinginkan larutan di bawah pada suhu kamar.

 Teknik penyaringan hampa paling disukai untuk batch kecil larutan agar cepat
mengeringkan kristal kecil. Metode ini membutuhkan corong Büchner, kertas saring
dengan diameter lebih kecil dari corong, labu Büchner, dan pipa karet untuk terhubung
ke sumber vakum

FILTRASI DAN APLIKASINYA DALAM INDUSTRI


Penyaringan adalah suatu pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya
pada medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini
meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Baik dalam skala laboratorium dan skala industri.
Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan diklasifikasikan menjadi Penyaring gaya
berat (gravity filters), Penyaring tekanan (Pressure filters), Penyaring vakum (Vacuum filters),
Penyaring sentrifugal (Centrifugal filters). Berdasarkan operasinya dibagi atas Cara batch
(bertahap ) dan Cara continue (berkesinambungan).

Filtrasi banyak dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen dan pengotor pada air
suntik injeksi dan obat‐obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula
dan untuk memurnikan bahan-bahan obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan
sehingga dapat menjamin hasil akhir dari suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat
yang ditentukan.
Kata kunci : Filtrasi, Penyaringan, industri

Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing dengan
industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat yang bermutu bagi
masyarakat,karena itu diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk dapat menghasilkan
produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).

Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi criteria
yang telah ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata harus memenuhi
syarat bebas dari partikel asing karena dapat mengiritasi mata, karena itu pembuatannya mutlak
membutuhkan proses penyaringan (filtrasi).

Selain itu dalam teknologi farmasi penyaringan (filtrasi) juga banyak dimanfaatkan untuk
membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat‐obat injeksi,
dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan
obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir dari
suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.

1. Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini
meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja
cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan
dari limbah cair sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan
awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang
peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas
dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis
penyaring telah dikembangkan.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi
dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal.
Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-
partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai
filtrat yang melewati balok dan media tersebut.

Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik dengan
cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.

Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut
filtrat.

Pengaplikasian pada Pengolahan Air


Proses filtrasi biasanya dari hasil koagulasi (klarifier) atau setelah melewati primary filter
untuk menghilangkan suspended solid yang terbentuk pada proses koagulasi. Setelahnya akan
melewati (disaring) media penyaring. Jenis media penyaring ada bermacam tergantung
kandungan apa yang akan dihilangkan untuk proses filtrasi. Bisa menggunakan satu jenis media
(single media filter), dua jenis media (dual media filter), jika lebih dari satu jenis media,
dinamakan multi media filter.

Filter single media, biasanya menggunakan pasir silika, atau dolomit saja. Hasil penyaringan
akan berupa suspended solid terjadi pada lapisan paling atas sehingga harus segera di cuci bila
penyaringan berkurang.

Filter dual media, biasanya menggunakan digunakan pasir silica dan anthrasit. Media pasir
kwarsa di lapisan bawah dan anthrasit pada lapisan atas. Antrasit adalah karbon yang timbul
melalui proses metamorfosa dari tumbuhan dengan waktu yang lama. Bermula dari kayu -
lumut - batubara muda - ( lignit ) - batubara - antrasit. Antrasit digunakan untuk menghilangkan
bau dan rasa yang disebabkan oleh senyawa-senyawa organik.

Antrasit

Filter multi media, menggunakan tambahan satu media lagi dari dual media filter, yaitu garnet
atau dolomit. Garnet Sand adalah media filter yang memiliki berat jenis tinggi dan tahan
terhadap abasi. Garnet Sand selain digunakan untuk proses penyaringan air. Sedangkan dolomit
adalah material alami terdiri dari kalsium magnesium karbonat (x CaCO3.y MgCO3) dan yang
dipakai sebagai media filter dalam bentuk butiran. Karbonat atau dolomit kalsinat (seperti
Netralit, Akdolit, Magno-dol) biasa digunakan. Cara ini mempunyai keuntungan, karena
mempunyai dua fungsi yaitu penghilangan besi dan mangan serta netralisasi (menetralisir CO2
agresif dan menaikan alkalinitas air)

Media – media tersebut disusun berdasarkan berat jenisnya. Pada bagian bawah garnet terdapat
media pasir yang berfungsi sebagai support proses filtrasi. Di bagian dasar terdapat lateral
strain yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel halus yang masih lolos dari media
penyaring.

Setelah digunakan dalam kurun waktu tertentu, filter akan mengalami penyumbatan akibat
tertahannya partikel halus dan koloid. Tersumbatnya media filter ditandai oleh penurunan
kapasitas produksi, banyak kehilangan energi dan penurunan kualitas air terproduksi. Jika
kondisi tersebut tercapai maka filter harus dicuci. Teknik pencucian filter dapat dilakukan
dengan menggunakan aliran balik (back washing) dengan kecepatan tertentu agar media filter
terfluidisasi dan terjadi tumbukan antar media. Tumbukan antar media menyebabkan lepasnya
kotoran yang menempel pada media. Kotoran yang terlepas akan terbawa bersama dengan
aliran air. Tujuan pencucian filter (backwash) adalah melepaskan partikel yang menempel pada
media dengan aliran dari bawah (dari produksi) hingga media terekspansi. Backwash dilakukan
dengan menggunakan pompa tersendiri (backwash pump). Air tumpahan (over flow) dibuang
atau dialirkan menuju intake awal pengolahan untuk diolah kembali di unit pengolahan. Air
yang telah difilter ditampung dalam tempat sendiri yaitu filtered water tank.

Gambar 1. Filtrasi skala laboratorium

b) Filtrasi Skala Industri

Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara optimum.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:

1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring

2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring

3) Dan vakum pada bagian bawah


Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar
atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal
kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring industri
adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut
beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring
terus-menerus (steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring
diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat
atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
2. Klasifikasi penyaringan
Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium penyaring
yang baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di klasifikasikan sebagai
berikut:

1. Penyaring gaya berat (gravity filters)

gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi
sumber dengan lokasi reservoir

2. Penyaring tekanan (Pressure filters)


Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan serangkaian
ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi
medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan
tekanan tertentu; cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
kue basah dibelakangnya.

3. Penyaring vakum (Vacuum filters)

4.Penyaring sentrifugal ( Centrifugal filters)

Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan
berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki dinding bercelah
atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas atau kain logam.
Tekanan yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring,
meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue
diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel
sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter
press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus dikeringkan
secara berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai
langkah ekonomis.

 Berdasarkan operasinya dibagi atas :


1. Cara batch (bertahap )
2. Cara continue (berkesinambungan)

Tipe-tipe penyaring :

1) Penyaring pasir (sand filter) :

a.tangki terbuka

b.tangki tertutup

2) Penyaring tekan (filters press):

a.Pelat berongga (recessed plate)

b.Pelat dan bingkai (plate and frame)

3) Penyaring – Daun ( leaf )


a. Moore

Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun penyaring dicelupkan
dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan sistim produksi vakum.

b. Kelly

Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder horizontal.
Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel dan roda.

c. Sweetland

Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam bejana
bertekanan.

d. Niagara

Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.

4) Penyaring tabung ( tubular / candle filter )

5) Penyaring – Teromol

a. Oliver ( Rotary drum )

b. Topfeed ( Dorco )

6) Penyaring Sabuk mendatar (horizontal belt filter)


3. Macam-Macam Filter
Penyaring berfungsi menahan dan menyangga partikel padatan . syarat penyaring yang baik :

– secara mekanis kuat

– tahan korosi ( terhadap cairan yang ditangani )

– memberikan tahanan yang kecil terhadap aliran ( porosity besar )

Macam- macam filter antara lain:

a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)

 Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.


 Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi
dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.
 Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung
sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
 Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran
itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir
untuk menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang
tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang
biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam
bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam
sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam
filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu atau
kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang
ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

b. Filter Pelat dan Bingkai

Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini pelat-pelat
dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah berkebalikan
pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik
(oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada pencucian dan
pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka).
Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air pencucian
tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air
pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah
atau tepat di tengah.

Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok kanan
atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju ruang di
antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk
menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-
kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang
dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran
atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.

Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat. Setelah
beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan umpan
dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau
masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan
lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan
pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke
dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan
memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah siklus
baru filtrasi dimulai.

Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah
melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.

Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama
seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing” membutuhkan
penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat
pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki
bingkai seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol).
Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan
pencuci.

Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup dengan
menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat
dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan
pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi
masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke
pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh
dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di
antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah pada pelat
pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan
pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga dan
ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk
banyak operasi berskala besar.

Gambar Filter Plat

c. Batch Leaf Filter

Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan pada setiap
sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air yang kasar
pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih seragam,
Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi
dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas
bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika
kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan
umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih
baik antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi
dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.

Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan. Tekanan
udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih. Adanya
perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter
kosong, tutup dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih
dulu. Untuk kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama
seperti pada kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara.

Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa
pembuangan, meninggalkan padatan dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan
dapat berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan cetakan plat berbahan polipropelina. Dalam desain lain,
kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press),
yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :

1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar
skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan keluar
dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki bertekanan
pada tekanan 3 s.d. 10 atm.

Gambar Filter Press

Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih
panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

 Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-


partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
 Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel.
 Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media
penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
BAB III
Heat Exchanger Shell and Tube
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, heat
exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat
panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara
efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang
memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung begitu saja. Penukar panas sangat luas
dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas
alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas
radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.
Shell and Tube
Jenis umum dari penukar panas, biasanya digunakan dalam kondisi tekanan relatif tinggi, yang
terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya disusun suatu anulus dengan rangkaian
tertentu (untuk mendapatkan luas permukaan yang optimal). Fluida mengalir di selongsong
maupun di anulus sehingga terjadi perpindahan panas antar fluida dengan dinding anulus
sebagai perantara. Beberapa jenis rangkaian anulus misalnya; triangular, segiempat, dll.
Shell and tube heat exchanger (STHE) bekerja dengan mentransfer panas antara dua atau lebih
cairan. Beberapa jenis yang paling umum adalah heat exchanger type shell and tube dan heat
exchanger type plate. Penukar panas shell dan tube menggunakan sistem tabung tempat cairan
mengalir. Satu set tabung berisi cairan yang akan didinginkan atau dipanaskan, sedangkan set
kedua berisi cairan yang akan menyerap panas atau mentransmisikan panas. Heat exchanger
(penukar kalor) plat menggunakan konsep yang sama, di mana pelat erat bergabung bersama-
sama dengan celah kecil antara masing-masing cairan mengalir. Cairan yang mengalir di antara
plat bergantian antara panas dan dingin sehingga panas akan bergerak masuk atau keluar dari
aliran yang diperlukan. Penukar kalor type plat ini memiliki area permukaan yang besar,
sehingga biasanya lebih efisien. Dan kedua type STHE ini digunakan untuk tekanan yang lebih
rendah.

Aplikasi penggunaan STHE

 Industri makanan
 Industri textile
 HVAC
 Generator
 Steam or gas turbine oil
 Hydraulic oil
 Lube Oil Console
 Bearing Oil
 Jacket water
 Gland seal condensers
 Condensate cooling
 Mesin kapal engines
 Refigerasi
 Shell & Tube
 Heat exchanger tipe shell & tube menjadi satu tipe yang paling mudah dikenal. Tipe ini
melibatkan tube sebagai komponen utamanya. Salah satu fluida mengalir di dalam tube,
sedangkan fluida lainnya mengalir di luar tube. Pipa-pipa tube didesain berada di dalam
sebuah ruang berbentuk silinder yang disebut dengan shell, sedemikian rupa sehingga
pipa-pipa tube tersebut berada sejajar dengan sumbu shell.

 Heat
Exchanger Tipe Shell & Tube
(a) satu jalur shell, satu jalur tube
(b) satu jalur shell, dua jalur tube
 Komponen-komponen utama dari heat exchanger tipe shell & tube adalah sebagai
berikut:
 Tube. Pipa tube berpenampang lingkaran menjadi jenis yang paling banyak digunakan
pada heat exchanger tipe ini. Desain rangkaian pipa tube dapat bermacam-macam
sesuai dengan fluida kerja yang dihadapi.


Macam-macam Rangkaian Pipa Tube Pada Heat Exchanger Shell & Tube
 Shell. Bagian ini menjadi tempat mengalirnya fluida kerja yang lain selain yang
mengalir di dalam tube. Umumnya shell didesain berbentuk silinder dengan penampang
melingkar. Material untuk membuat shell ini adalah pipa silindris jika diameter desain
dari shell tersebut kurang dari 0,6 meter. Sedangkan jika lebih dari 0,6 meter, maka
digunakan bahan plat metal yang dibentuk silindris dan disambung dengan proses
pengelasan.


Tipe-Tipe Desain Front-End Head, Shell, dan Rear-End Head
 Tipe-tipe desain dari shell ditunjukkan pada gambar di atas. Tipe E adalah yang paling
banyak digunakan karena desainnya yang sederhana serta harga yang relatif murah.
Shell tipe F memiliki nilai efisiensi perpindahan panas yang lbih tinggi dari tipe E,
karena shell tipe didesain untuk memiliki dua aliran (aliran U). Aliran sisi shell yang
dipecah seperti pada tipe G, H, dan J, digunakan pada kondisi-kondisi khusus seperti
pada kondenser dan boiler thermosiphon. Shell tipe K digunakan pada pemanas kolam
air. Sedangkan shell tipe X biasa digunakan untuk proses penurunan tekanan uap.
 Nozzle. Titik masuk fluida ke dalam heat exchanger, entah itu sisi shell ataupun sisi
tube, dibutuhkan sebuah komponen agar fluida kerja dapat didistribusikan merata di
semua titik. Komponen tersebut adalah nozzle. Nozzle ini berbeda dengan nozzle-
nozzle pada umumnya yang digunakan pada mesin turbin gas atau pada berbagai alat
ukur. Nozzle pada inlet heat exchanger akan membuat aliran fluida yang masuk menjadi
lebih merata, sehingga didapatkan efisiensi perpindahan panas yang tinggi.
 Front-End dan Rear-End Head. Bagian ini berfungsi sebagai tempat masuk dan keluar
dari fluida sisi pipa tubing. Selain itu bagian ini juga berfungsi untuk menghadapi
adanya efek pemuaian. Berbagai tipe front-end dan rear-end head ditunjukkan pada
gambar di atas.


 Buffle. Ada dua jenis buffle yang ada pada heat exchanger tipe shell & tube, yakni tipe
longitudinal dan transversal. Keduanya berfungsi sebagai pengatur arah aliran fluida
sisi shell. Beberapa contoh desain buffle ditunjukkan pada gambar di samping.
 Tubesheet. Pipa-pipa tubing yang melintang longitudinal membutuhkan penyangga
agar posisinya bisa stabil. Jika sebuah heat exchanger menggunakan buffle transversal,
maka ia juga berfungsi ganda sebagai penyangga pipa tubing. Namun jika tidak
menggunakan buffle, maka diperlukan penyangga khusus.

Anda mungkin juga menyukai