Anda di halaman 1dari 8

JENIS-JENIS TANGKI

Storage tank atau tangki dapat memiliki berbagai macam bentuk


dan tipe. Tiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangan serta kegunaannya
sendiri.
A. Berdasarkan Letaknya
1. Aboveground Tank
Tangki penimbun yang terletak di atas permukaan tanah. Tangki
penimbun ini bisa berada dalam posisi horizontal dan dalam keadaan tegak
(vertical tank). Dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara perletakan di
atas tanah, yaitu tangki di permukaan tanah dan tangki menara.
Ciri-ciri yang membedakan jenis tangki menara dengan tangki di
permukaan tanah adalah bentuk bagian bawah tangki. Seperti yang telah
tercatat dalam peraturan, bentuk bagian bawah tangki menara adalah
bentuk revolusi sebuah bentuk cangkang yang tidak sempurna, ataupun
kombinasi dari bentuk cangkang tersebut. Desain tangki dengan bagian
bawah rata untuk tangki menara tidak akan memberikan hasil yang baik,
dengan melihat bahwa bentuk dasar yang demikian akan menyebabkan
dibutuhkannya balok penopang yang besar untuk menahan tekuk.
Kelebihan aboveground tank antara lain:
a. Mudah dideteksi jika ada kerusakan dan kebocoran sehingga
penagangan bisa dengan cepat dilakukan.
b. Tidak memerlukan pompa untuk mengalirkan fluida
c. Mudah dikuras dan biaya lebih murah
Kekurangan aboveground tank antara lain:
a. Memakan banyak tempat
b. Terpapar langsung terhadap panas dan cuaca buruk

Tangki Menara Tangki dipermukaan tanah


2. Underground Tank
Tangki penimbun yang terletak di bawah permukaan tanah. Tangki
ini pada umumnya dipergunakan untuk menyimpan bahan bakar minyak
(BBM) distasiun pompa bahan bakar untuk umum station pump booster
unit (SPBU)
Kelebihan underground tank antara lain:
a. Tidak terpapar terhadap panas dan cuaca buruk
b. Tidak memakan banyak tempat
c. Tidak menggangu pemandangan
Kekurangan underground tank antara lain:
a. Sulit dideteksi jika ada keretakan dan kebocoran
b. Memerlukan pompa untuk mengalirkan fluida
c. Sulit untuk dikurang dan biaya lebih mahal.

B. Berdasarkan Bentuk Atapnya


1. Fixed Roof Tank
Digunakan untuk menyimpan semua jenis produk, seperti crude oil,
gasoline , benzene, fuel dan lain – lain termasuk produk atau bahan baku
yang bersifat korosif , mudah terbakar. Ekonomis bila digunakan hingga
volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft (91,4 m) dan tinggi 64
ft (19,5 m). Dibagi menjadi dua jenis bentuk atap yaitu :
a. Cone Roof
Jenis tangki penimbun ini mempunyai kelemahan, yaitu
terdapat vapor space antara ketinggian cairan dengan atap. Jika
vapor space berada pada keadaan mudah terbakar, maka akan terjadi
ledakan. Oleh karena itu fixed cone roof tank dilengkapi dengan vent
untuk mengatur tekanan dalam tangki sehingga mendekati tekanan
atmosfer. Jenis tangki ini biasanya digunakan untuk menyimpan
kerosene, air, dan solar.

Terdapat dua jenis tipe cone roof berdasarkan penyanggga atapnya


yaitu :
 Supported Cone Roof
Suatu atap yang berbentuk menyerupai konus dan
ditumpu pada bagian utamanya dengan rusuk di atas balok
penopang ataupun kolom, atau oleh rusuk di atas rangka dengan
atau tanpa kolom. Pelat atap didukung oleh rafter pada girder
dan kolom atau oleh rangka batang dengan atau tanpa kolom.

 Self-supporting Cone Roof


Atap yang berbentuk menyerupai konus dan hanya
ditopang pada keliling konus. Atap langsung ditahan oleh
dinding tangki (shell plate).
b. Dome Roof
Atap yang dibentuk menyerupai permukaan bulatan dan
hanya ditopang pada keliling kubah yang biasanya digunakan
untuk menyimpan cairan kimia yang bersifat vilatil pada tekanan
rendah.

2. Floating Roof Tank


Tangki dengan atap terapung, atap tangki dapat bergerak keatas dan
kebawah sesuai dengan tinggi permukaan cairan didalam tangki pada saat
itu. Tangki ini biasa digunakan untuk menyimpan minyak mentah dan
premium. Keuntungannya yaitu tidak terdapat vapour space dan
mengurangi kehilangan akibat penguapan. Floating roof tank terbagi
menjadi dua yaitu external floating roof dan internal floating roof.

Perbandingan EFR dan IFT


External Floating Roof (EFR) Internal Floating Roof (IFR)
Tidak ada vapor space sehingga Tidak ada vapor scape sekaligus
mengurangi potensi kebakaran pada menghilangkan aroma fuel oil diatas
area internal tangki tangki hingga 100%
Jika musim hujan, air akan tergenang Kemungkinan air tergenang tidak ada
dibagian atap tangki yang horizontal. karena tipe fixed roof berupa dome
maupun cone.
Terdapat pipa fleksibel diatap tangki Level atau tingkat penguapan dari
yang digunakan untuk membuang produk bisa dikurangi dan dapat
genangan air di atap tangki, pipa ini mengurangu resiko kebakaran.
rawan terjadi kebocoran.
Biaya material dan konstruksi lebih Biaya material dan konstruksi relatif
mahal (bahan berupa baja) lebih murah (bahan berupa
alumunium)

C. Berdasarkan Tekanannya (Internal Pressure)


1. Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank)
Terdapat beberapa jenis dari tangki timbun tekanan rendah ini, yaitu :
a. Fixed Cone Roof Tank
Digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida
dengan tekanan uap rendah atau amat rendah (mendekati atmosferik) atau
dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap.

b. Tangki Umbrella
Memiliki kegunaan yang sama dengan fixed cone roof. Bedanya
adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusat meridian
di puncak tangki.
c. Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome Roof)
Memiliki bentuk tutup yang cembung dan ekonomis bila
digunakan dengan volume > 2000 m3. Bahkan cukup ekonomis
hingga volume 7000 m3 (dengan D < 65 m). Kegunaannya sama
dengan fixed cone roof tank. Bahan disimpan dengan tekanan rendah
0,5-15 psia.

d. Tangki Horizontal
Dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan
rendah (low volatility), seperti air minum dengan tekanan uap tidak
melebihi 5psi, diameter dari tangki dapat mencapai 12 feet (3,6 m)
dengan panjang mencapai 60 feet (18,3 m).

e. Tangki Tipe Plain Hemispheroid


Digunakan untuk menimbun fluida (minyak) dengan tekanan uap
(RVP) sedikit dibawah 5 psi.

f. Tangki Tipe Noded Hemispheroid


Digunakan untuk menyimpan fluida (light naptha pentane) dengan
tekanan uap tidak lebih dari 5 psi.
g. Tangki Plain Spheroid
Merupakan tangki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000
barrel.
2. Tangki Bertekanan (Pressure Tank)
Pressure tank atau tangki bertekanan dapat menyimpan fluida
dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan umumnya fluida yang disimpan
adalah produk-produk minyak bumi. Terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
a. Tangki Peluru (Bullet Tank)
Lebih dikenal sebagai pressure vessel berbentuk horizontal dengan
volume maksimum 2000 barrel. Biasanya digunakan untuk menyimpan
LPG, Propane butane, H2, ammonia dengan tekanan di atas 15 psig.

b. Tangki Bola (Spherical Tank)


Merupakan pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gas-
gas yang dicairkan seperti LPG, LNG, O2, N2 dan lain-lain. Tangki ini
dapat menyimpan gas cair tersebut hingga tekanan 75 psi. Volume
tangki dapat mencapai 50.000 barrel. Untuk penyimpanan LNG dengan
suhu -190 (cryogenic) tangki dibuat berdinding ganda dimana di antara
kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam.
Tekanan penyimpanan di atas 15 psig.
D. Berdasarkan Bentuk Tangki
1. Tangki Lingkaran (Circular Tank)
Tangki yang umum digunakan sebagai tempat penyimpanan adalah
tangki yang berbentuk silinder. Tangki ini memiliki nilai ekonomis dalam
perencanaan. Selain itu, dalam perhitungan teknisnya, momen yang terjadi
tidak besar.

2. Tangki Persegi / Persegi Panjang (Rectangular Tank)


Bentuk silinder secara structural paling cocok untuk kostruksi
tangki, tapi tangki persegi panjang sering disukai untuk tujuan tertentu,
antara lain kemudahan dalam proses konstruksi. Desain tangki persegi
panjang mirip dengan konsep desain tangki lingkaran. Perbedaan utama
dalam konsep desain tangki persegi panjang dengan tangki lingkaran
adalah momen yang terjadi, gaya geser dan tekanan pada dinding tangki.
Sebagai contoh yaitu Sludge Oil Reclaimed Tank pada Pabrik Minyak
Kelapa Sawit.

Anda mungkin juga menyukai