Anda di halaman 1dari 71

TL141337

PESAWAT TENAGA
Kredit: 2 SKS
Semester: 3
Kelas: B

Dr. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc.


NIP. 19801207 2005 01 1 004

PERKULIAHAN
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
SURABAYA 2014
BUKU PEMBELAJARAN :
PENGANTAR PESAWAT TENAGA
UNTUK SARJANA TEKNIK
ENGINE DAN MATERIAL ENGINE
 Engine banyak digunakan oleh manusia
sebagai penggerak
 Heat engine adalah suatu alat yang mengubah
energi kimia bahan bakar menjadi energi
termal (panas) dan menggunakan energi
panas untuk menghasilkan kerja mekanik
 Engine bekerja menggunakan prinsip
termodinamika
 Heat engine terdiri dari external combustion
engine dan internal combustion engine
 External combustion engine menghasilkan
panas pembakaran udara dan bahan bakar.
Panas ini dipindahkan ke fluida kedua yang
berfungsi sebagai fluida kerja. External
combustion engine (mesin pembakaran luar)
antara lain steam engine (mesin uap), steam
turbine (turbin uap), closed cycle gas turbine
(turbin gas siklus tertutup), Stirling engine
 Mesin ini menggunakan panas pembakaran
untuk menghasilkan uap dan uap digunakan
untuk menggerakkan piston atau turbin
 Internal combustion engine menghasilkan
panas pembakaran yang langsung
digunakan pada fluida kerja
 Internal combustion engine (mesin
pembakaran dalam) antara lain petrol
engine (mesin bensin), gas engine (mesin
gas), diesel engine (mesin diesel), Wankel
engine, open cycle gas turbine, jet engine,
rocket
 Kelebihan mesin pembakaran dalam
adalah sistem mekanik yang sederhana,
rasio berat yang rendah, efisiensi yang
tinggi, sistem pendingin yang sederhana.
Mesin bensin banyak digunakan untuk alat
transportasi
 Kelebihan mesin pembakaran luar adalah
bahan bakar yang lebih mudah (dapat
menggunakan bahan bakar padat), torka
awal yang tinggi, output yang tinggi. Turbin
uap banyak digunakan untuk
membangkitkan daya listrik yang besar
SEJARAH
 Huygen Gunpowder Engine (1680). Mesin
pembakaran dalam dikembangkan oleh
Fisikawan Belanda, Christian Huygen, pada
tahun 1680. Mesin Huygen menggunakan
gunpowder, silinder vertikal dan piston.
Pembakaran gunpowder di dalam silinder
mendorong langkah piston ke atas.
Langkah piston menggerakkan tali pada
pulley yang terhubung pada beban
 Lenoir Engine (1860). Seorang Prancis,
Lenoir, membangun mesin menggunakan
gas batubara. Mesin gas ini bekerja
berdasarkan diagram tekanan-volume.
Pembakaran menggunakan percikan
elektrik (electric spark). Campuran gas-
udara dibakar sehingga terjadi peningkatan
tekanan. Tekanan menggerakan piston di
dalam silinder. Energi disimpan pada
flywheel
 Free Piston Otto-Langen Engine (1866).
Otto-Langen free piston engine
dikembangkan di Jerman pada tahun 1866.
Piston berada di dalam silinder vertikal.
Piston tidak dihubungkan pada crankshaft
dan bebas bergerak secara vertikal selama
pembakaran dan ekspansi. Pembakaran
terjadi menggunakan api pada campuran
udara–gas
 Four Stroke Cycle : Prinsip Beau de Rochas
(1862) dan Otto Cycle (1876). Pada tahun
1862, Seorang Prancis, Beau de Rochas,
menulis makalah yang menjelaskan prinsip
dasar operasi pembakaran piston yang efisien.
Hal ini didemonstrasikan oleh engineer
Jerman, Otto. Beau de Rochas
mengembangkan tekanan maksimum, rasio
ekspansi maksimum, proses ekspansi yang
cepat dan rasio permukaan-volume untuk
mengurangi kehilangan panas
 Metode operasi berlangsung secara empat
operasi stroke (langkah).
◦ First stroke (langkah pemasukan/intake) adalah
pemasukan bahan bakar melalui langkah luar piston
◦ Second stroke (langkah kompresi) adalah
penekanan bahan melalui langkah dalam piston
◦ Third stroke (langkah ekspansi) adalah pembakaran
bahan pada langkah dalam pusat mati piston dan
diikuti ekspansi piston
◦ Fourth stroke (langkah pembuangan/exhaust)
adalah pengeluaran bahan melalui langkah dalam
piston
Beau de Rochas tidak membuat enginenya
sendiri. Nikolaus August Otto seorang
Jerman pada tahun 1876 membuat engine
tersebut. Dia memperoleh paten Otto gas
engine dan Otto cycle (siklus Otto). Spark-
ignition engine saat ini bekerja berdasarkan
mesin Otto. Penemuan mesin Otto
merupakan tonggak teknologi combustion
engine
 Brayton Engine (1873). Brayton, seorang
Amerika, pada tahun 1873 membuat
engine berdasarkan pembakaran tekanan-
tetap dan ekspansi sempurna. Brayton
cycle disebut juga Joule cycle dan
digunakan pada gas turbine engine
 Atkinson Engine (1885). Atkinson, seorang
Inggris, pada tahun 1885 membuat engine
yang menggunakan langkah pendek untuk
induksi dan kompresi serta langkah
panjang untuk ekspansi dan pengeluaran.
Atkinson engine menggunakan satu
silinder
 Diesel Engine (1892). Diesel engine bekerja
berdasarkan compression-ignition oil engine
untuk two-stroke atau four-stroke dengan
air-less fuel injection. Konsep compression-
ignition dikembangkan oleh Rudolf Diesel,
seorang engineer Jerman yang lahir di Paris.
Udara yang dikompresi hingga temperatur
naik tinggi mampu membakar bahan bakar
(fuel). Bahan bakar diinjeksi pada tahap akhir
langkah kompresi.
Eksperimen pertamanya, ia menginjeksi
debu batubara ke dalam silinder yang berisi
udara dan dikompresi. Eksperimen ini
menghasilkan ledakan yang hampir
membunuhnya. Engine awal menggunakan
tekanan kompresi sekitar 400 psi, bahan
bakar cair dan efisiensi termal 26,2 %
 Two-Stroke Engine, Clerk Engine (1881).
Pada engine empat langkah terdapat satu
langkah untuk dua revolusi. Pada
perkembangannya, diharapkan satu
langkah untuk satu revolusi. Hal ini
menghasilkan engine dua langkah Dugald
Clerk, seorang Skotlandia yang lahir di
Glasgow, yang dipatenkan pada tahun
1881. Stroke pertama merupakan
kompresi fuel.
Stroke kedua merupakan stroke daya
(tenaga). Pada akhir stroke kedua, terjadi
pengeluaran fuel. Two-stroke diesel engine
besar digunakan untuk mesin pendorong
(propulsion) marine
Mesin Stirling bekerja secara mesin
pembakaran luar berdasarkan
termodinamika diagram p-v. Piston
digerakkan oleh kompresi dan
pengembangan fluida kerja. Mesin ini
memiliki efisiensi termal yang tinggi, 39 %,
emisi pembuangan yang rendah dan
penggunaan berbagai fuel. Tetapi, engine ini
memerlukan material yang berat dan padat
 Free Piston Engine. Free piston engine
merupakan kombinasi engine bolak-balik
(reciprocate) dan turbin putar. Mesin ini
memiliki efisien termal yang tinggi dan
ukuran yang kecil. Free piston engine
dikembangkan pada 1923 oleh Pateras
Pescara, seorang Argentina, yang tinggal di
Prancis. Mesin ini bekerja berdasarkan
kompresi kompresor udara
Pada 1956, General Motor Corporation
America mengembangkan mesin ini. Mesin ini
terdiri dari gasifier dan power turbine. Gasifier
terdiri dari dua piston berlawanan mesin
diesel siklus dua langkah yang piston
kompresornya dihubungkan ke piston diesel.
Exhaust (pengeluaran) silinder diesel
dihubungkan ke power turbine yang
menghasilkan output gerak. Piston di gasifier
dapat bebas bergerak dan tidak terbatas
seperti pada fixed stroke
MATERIAL KOMPONEN ENGINE
 Engine terbentuk dari beberapa komponen
 Silinder engine terletak di dalam blok silinder
dan dibagian atasnya terdapat cylinder head
 Di dalam silinder, terdapat piston yang
bergerak lurus bolak-balik/atas-bawah
(reciprocal)
 Ruang/area antara bagian atas silinder dan
bagian atas piston yang terjadi proses
pembakaran disebut combustion chamber
 Campuran udara dan fuel memasuki silinder
melalui carburettor melalui inlet menifold
yang berupa pipa pertemuan inlet port
engine dan pipa udara masuk
 Karburator memiliki throttle untuk
mengkontrol besaran campuran massa udara
dan bahan bakar
 Pada cylinder head, terdapat inlet valve untuk
memasukkan charge (muatan fuel dan udara)
ke dalam silinder dan terdapat exhaust valves
untuk mengeluarkan hasil/produk
pembakaran (combustion)
 Spark plug di bagian atas silinder berfungsi
untuk memicu combustion
 Gas yang terbakar memiliki energi untuk
ekspansi dan mendorong piston
 Pada piston, terdapat piston ring untuk
mencegah kebocoran gas di dalam silinder
 Pada piston, terdapat gudgeon pin untuk
menghubungkan piston dengan connecting
rod
 Connecting rod dihubungkan ke crank arm
pada crankshaft
 Crankshaft mengubah gerak lurus menjadi
gerak rotasi (putar)
 Pada crankshaft, terdapat bearing untuk
menempatkannya pada crankcase
 Crankcase merupakan main body
penempatan silinder
 Hasil pembakaran dikeluarkan melalui
exhaust port dan exhaust manifold
 Intake dan exhaust valve bekerja secara
teratur
 Camshaft valve digerakkan oleh
crankshaft melalui timing gear
 Lobed cam pada camshaft menggerakkan
push rod dan rocker arm untuk
membuka-menutup valve terhadap valve
spring
Tipe V mesin bensin
 Pada compression-ignition (CI) engine,
fuel diinjeksi ke combustion chamber
melalui fuel injection nozzle oleh fuel
pump. Mesin ini tidak menggunakan
karburator dan perapian
 Power stroke (langkah kerja) terjadi hanya
sebagian pada keseluruhan langkah maka
agar langkah rotasi keseluruhan
berlangsung dengan lancar menggunakan
flywheel
 Pengaturan kecepatan menggunakan
governor
 Cylinder bore adalah nominal diameter
dalam silinder kerja
 Piston area adalah area lingkaran diameter
cylinder bore
 Stroke (langkah) merupakan jarak nominal
gerakan kerja piston arah gerakan bolak-balik
 Dead center merupakan posisi ketika piston
dan komponen bergerak berbalik arah
 Bottom dead centre adalah dead centre
ketika piston di area crankshaft. Bottom
dead centre disebut juga outer dead
centre
 Top dead centre adalah dead centre
ketika piston di area terjauh dari
crankshaft. Top dead centre disebut juga
inner dead centre
 Displacement volume atau piston swept
volume merupakan volume kerja piston
ketika bergerak di sepanjang dead centre.
Piston swept volume merupakan perkalian
area piston dengan stroke (V= A x L)
 Clearance volume adalah volume ruang
pembakaran piston pada top dead centre
 Cylinder volume adalah penjumlahan
piston swept volume dengan clearance
volume
 Compression ratio merupakan nilai
cylinder volume dibagi combustion
volume
 Terdapat beberapa klasifikasi internal
combustion engine
 Berdasarkan cycle operation, mesin dibagi
menjadi 1. Otto cycle engine (spark
ignition engine) dan Diesel cycle engine
(compression ignition engine) dan 2. four
stroke engine dan two stroke engine
 Spark ignition engine berdasarkan fuel
terdiri dari 1. gas engine dan 2. petrol
engine
 Spark ignition engine berdasarkan metode
pengisian fuel terdiri dari 1. tipe
karburator dan 2. tipe injeksi yang terdiri
dari a. fuel diinjeksi melalui inlet port atau
inlet manifold dan b. fuel diinjeksi ke
silinder sebelum ignition
 Spark ignition engine berdasarkan metode
ignition terdiri dari 1. battery ignition dan
2. magneto ignition
 Compression ignition engine terdiri dari 1.
tipe normal yang menggunakan fuel cair
seperti light diesel oil, high speed diesel
oil, heavy oil dan 2. tipe dual-fuel yang
menggunakan fuel cair dan ditambahkan
fuel gas baik secara injeksi atau karburasi
 Multi fuel engine juga mengalami
perkembangan
MOTOR PEMBAKARAN DALAM
 Motor pembakaran dalam adalah enjin
yang memanfaatkan fluida kerja gas panas
hasil pembakaran yang tidak dipisahkan
oleh dinding pemisah
 Motor ini antara lain motor bensin, diesel
dan turbin gas siklus terbuka
 Komponen motor antara lain silinder bore, luas
piston, langkah, titik mati, volume langkah piston,
volume clearance, volume silinder dan
perbandingan kompresi
 Silinder bore adalah diameter dalam silinder
 Langkah adalah jarak yang dilalui piston saat
bergerak antara dua titik mati
 Titik mati bawah (TMB) adalah titik mati saat
piston berada paling dekat dengan poros engkol
 Titik mati atas (TMA) adalah titik mati saat piston
berada paling jauh dengan poros engkol
 Volume clearance adalah volume ruang dalam
bakar saat piston berada pada titik mati atas
 Volume silinder adalah jumlah volume
langkah dan volume clearance
 Perbandingan kompresi adalah nilai
volume silinder (volume total) dibagi
volume clearance
 Unjuk kerja (performa) motor terdiri dari
daya/tenaga (power), tekanan efektif, torsi
dan specific output
 Enjin terdiri dari beberapa komponen
 Enjin terdiri dari blok mesin, poros engkol, torak,
batang torak, separuh bantalan atas, separuh
bantalan bawah, kep batang torak, pin torak, baut
torak, kep utama, roda terbang, kepala silinder,
katup keluar, katup masuk, pegas katup keluar,
penahan katup/keran keluar, pengarah katup
keluar, baket katup keluar, pegas katup masuk,
penahan katup/keran masuk, pengarah katup
masuk, baket katup masuk, poros kem masuk,
poros kem keluar, kep poros kem, sproket timing
poros engkol, baut kepala, pompa oli, tensioner
rantai timing, starter
 Daya adalah kemampuan kerja atau perkalian gaya
dengan kecepatan linier atau perkalian torsi
dengan kecepatan putar
 Daya enjin dihasilkan pada poros keluaran. Hal ini
disebut dengan brake horse power (bhp) atau
daya efektif.T adalah torsi (kgf.m). N adalah
kecepatan putar (rpm)
 Daya total mesin yang dihasilkan dari proses
pembakaran bahan bakar disebut indicated horse
power (ihp). Tenaga ihp sebagian digunakan untuk
mengatasi gesekan (friction horse power, fhp),
penghisapan dan pembuangan. Tn
bhp 
4500
 enjin memiliki daya yg diperoleh dari tekanan

PeALi
T
a
 Tekanan efektif rata-rata pada bhp disebut brake
mean effective pressure (bmep)
 Tekanan efektif rata-rata pada ihp disebut
indicated mean effective pressure (imep)
 Tekanan efektif rata-rata pada fhp disebut friction
mean effective pressure (fmep)
 Specific output adalah keluaran bersih (brake
output)
bhp
so 
AL
 Efisiensi termal indikatif adalah perbandingan
energi (daya) indikatif terhadap energi bahan
bakar. NK adalah nilai kalor
 Efisiensi mekanik adalah perbandingan energi
efektif terhadap energi indikatif
 Efisiensi termal brake adalah perbandingan energi
efektif terhadap energi bahan bakar
ihp ihp 4500
t  
fuelhp ( massafuel / men ) NK
bhp bhp 4500
tb  
fuelhp ( massafuel / men ) NK
bhp
m 
ihp
 Efisiensi volumetrik adalah perbandingan udara aktual
yang terhisap terhadap volume langkah silinder
 Perbandingan bahan bakar udara dilakukan di dalam
karburator
 Komposisi udara yang hanya cukup untuk pembakaran
bahan bakar sempurna disebut perbandingan bahan
bakar udara (Fuel/Air) stoikiometrik. Komposisi bahan
bakar melebihi stoikiometrik disebut campuran kaya.
Komposisi bahan bakar kurang dari stoikiometrik
disebut campuran miskin. Perbandingan bahan bakar
udara relatif (Fr) adalah perbandingan bahan bakar
udara aktual terhadap bahan bakar udara
stoikiometrik
massaudaraaktualterhisap
v 
massaudaravolumesilinder
bahanbakarudaraaktual
Fr 
bahanbakarudarastoikiometrik
 Nilai kalor adalah energi yang dibebaskan
tiap jumlah satuan bahan bakar. Bahan bakar
mengalami pembakaran dan produk
pembakaran didinginkan kembali ke
temperatur awal. Nilai kalor disebut juga
panas pembakaran. Nilai kalor atas (higher
heating value) suatu bahan bakar adalah air
yang terbentuk dari pembakaran
dikondensasi. Nilai kalor bawah suatu bahan
bakar adalah air yang terbentuk dari
pembakaran tidak dikondensasikan dan tetap
dalam bentuk uap
 Pengujian unjuk kerja motor dilakukan terhadap
pengukuran kecepatan putar, konsumsi bahan
bakar dan daya
 Pengukuran kecepatan putar menggunakan
tachometer (mekanik dan digital). Hal ini
dilakukan dengan menghitung jumlah putaran
setiap waktu
 Pengukuran konsumsi bahan bakar menggunakan
metode volumetrik dan grafimetrik. Hal ini
dilakukan dengan meghitung laju aliran volume
dan massa bahan bakar yang dikonsumsi enjin
selama waktu tertentu
 Pengukuran daya dan torsi enjin
menggunakan dinamometer. Hal ini
dilakukan dengan menghitung gaya enjin.
Pengujian dilakukan dengan kecepatan
berubah dan kecepatan tetap
MOTOR PEMBAKARAN DALAM
JENIS SPARK IGNITION ENGINE
 Motor pembakaran dalam jenis percikan
(spark) ignition engine antara lain motor
bensin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai