Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perlengkapan sistem ventilasi udara merupakan perlengkapan dikapal yang


sangat penting, instalasi dan konstruksi serta mekanismenya harus mengikuti dan
diatur oleh peraturan Klasifikasi dan International Load Line Convention 1966.
Perlengkapan ini berfungsi untuk mensirkulasikan kebutuhan udara kedalam
ruang tertentu di dalam kapal sesuai kebutuhan, antara lain untuk kebutuhan
sirkulasi udara diruang muat, ruang mesin atau tanki-tanki.
Ventilasi udara secara konstruksi dipasang diatas geladak utama yang
memiliki ketinggian minimum 1000 mm (sesuai peraturan International Load
Line). Ventilasi udara dapat berupa sistim sirkulasi yang bekerja secara natural
dan jenis tertentu bekerja secara mekanikal. Selain berupa sistem ventilasi
terdapat pula sistem penyejuk udara dikapal.
Ruangan yang memproduksi udara dengan temperatur tinggi di kapal adalah
kamar mesin. Terdapat banyak peralatan-peralatan penghasil panas seperti main
engine, auxilary engine, boiler dan lain sebagainya. Mesin-mesin tersebut
melakukan pembakaran yang membutuhkan oksigen dalam prosesnya sehingga
perlu dikondisikan agar kamar mesin tersuplai udara dengan baik dan
mengandung kadar O2 yang cukup baik, untuk memenuhi kebutuhan udara di
dalam kamar mesin hingga temperaturnya terjaga tidak melebihi 45o celcius maka
perlu dilakukan analisa dan perhitungan seperti apa desain yang sesuai untuk
perencanaan sistem ventilasi atau ducting design pada kapal tersebut
Sistem ventilasi yang digunakan di kamar mesin kapal untuk mensuplai udara
yaitu sistem ventilasi udara mekanikal (mechanical ventilation system) dimana
terdapat blower dan saluran udara (ducting) serta lubang exhaust funnel.Saluran
udara (ducting) untuk kamar mesin tersebut selalu bekerja bersamaan saat udara
dari luar masuk untuk mensuplai kebutuhan udara dalam kamar mesin dan untuk
membuang udara panas dari dalam kamar mesin adalah dengan cara dihisap

1
keluar melalui saluran exhaust atau pada kondisi tertentu udara keluar mengalir
secara natural melalui lubang ventilasi (exhaust funnel).

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :

a. Bagaimana cara menghitung kebutuhan desain ventilasi untuk kamar


mesin ?

b. Bagaimana cara menentukan desain layout ventilasi yang tepat untuk


kamar mesin ?

1.3. TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan masalah yang akan dibahas yaitu :


a. untuk mengetahui perhitungan kebutuhan desain ventilasi untuk kamar
mesin.
b. Untuk mengetahui perencanaan desain layout ventilasi yang tepat untuk
kamar mesin.

BAB II

DASAR TEORI

2.1. VENTILASI RUANGAN

Ventilasi sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan pengguna


bangunan. Ventilasi merupakan salah satu elemen penting dalam suatu bangunan
yang berguna untuk menggantikan udara kotor, yang berupa hasil metabolism
pengguna, seperti keringat dan panas, dan panas yang dihasilkan oleh alat-alat
elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Ventilasi hanya merupakan
salah satu elemen yang digunakan untuk mengontrol sirkulasi udara di dalam
ruangan, ventilasi bukanlah elemen terpenting dalam hal tersebut. Masuknya
udara kotor ke dalam ruangan dapat merusak sistem ventilasi udara di dalam
ruangan tersebut. Desain ventilasi yang baik yang memfokuskan ke masuk
keluarnya udara secara bebas diperlukan untuk sistem ventilasi yang hemat

2
energy. Meminimalisir energi yang dipakai diperlukan untuk membuat
strategi sistem ventilasi yang optimal.

Ventilasi diperlukan untuk menyediakan oksigen ke dalam ruang, untuk


pertukaran udara di dalam ruang dan untuk menukar udara kotor (udara polusi)
yang termasuk di dalamnya karbon dioksida dan bau ruangan. Ventilasi juga
berfungsi untuk mempertahankan kualitas udara yang baik dan sejuk di dalam
ruangan dengan mengeluarkan udara-udara kotor yang kemudian digantikan
dengan udara bersih yang masuk dari luar ruangan. Sebagai fungsi
tambahan, ventilasi digunakan untuk pendingin udara alami dan (biasanya di
rumah-rumah) menyediakan oksigen yang cukup. Sistem ventilasi yang baik
berperan penting dalam kenyamanan dan kesehatan pengguna bangunan

Secara garis besarnya, ventilasi pada bangunan secara umum dapat


dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Ventilasi alami

Ventilasi alami adalah ventilasi yang berupa bukaan-bukaan permanen,


jendela, pintu, void, dan semua bukaan yang menghubungkan ruangan pada
ruangan lain ataupun langsung ke area luar. Berdasarkan ASHRAE (1997),
ventilasi alami ruangan diperlukan minimal 5% dari luasan ruangan yang
membutuhkan ventilasi. Pada bangunan rumah-toko (ruko) yang diklasifikasikan
ke dalam kelas klasifikasi jamak, dikarenakan luas bangunan lantai pertama
telah melebihi 10% dari fungsi bangunan kelas 1a sebagai rumah tinggal, maka
ruko diklasifikasikan dalam kelas 1a dan kelas 6. Karena itu, untuk lantai
pertama yang difungsikan sebagai komersil, ventilasi pada lantai satu tidak
kurang dari 10% terhadap ruangan ini, dan diukur tidak lebih tinggi dari
3.6 meter diatas lantai. Untuk lantai berikutnya yang berfungsi sebagai
rumah tinggal, standar sistem ventilasi tetap merujuk tidak kurang dari 5%
dari luasan lantai.

b. Ventilasi buatan

3
Ventilasi buatan adalah ventilasi yang menggunakan alat-alat elektronik,
seperti AC (Air Conditioner), cooling fan, dan sebagainya. Ventilasi alami
digunakan apabila sistem ventilasi alami tidak mencapai kenyamanan suatu
ruangan.

2.2. KAMAR MESIN

Kamar Mesin (Engine Room), suatu ruangan khusus dikapal yang didalamnya
dipasang mesin-mesin yang dibutuhkan untuk operasi kapal (menjalankan
kapal/berlayar) serta muatannya (muat dan bongkar), termasuk untuk penunjang
kehidupan awak kapal dan orang-orang lain diatas kapal.

a. Ruang Kontrol Mesin (Engine Control Room), salah satu ruangan didalam
kamar mesin dimana semua alat-alat kontrol mesin-mesin yang beroperasi
dipasang, termasuk sistem kontrol energi listrik, agar pengawasan terhadap mesin-
mesin lebih efektif dan efisien.

b. Mesin Induk (Main Propulsion Engine), suatu instalasi mesin yang terdiri
dari berbagai unit/sistem pendukung dan berfungsi untuk menghasilkan daya
dorong terhadap kapal, sehingga kapal dapat berjalan maju atau mundur.

c. Mesin-mesin Bantu (Auxiliary Engines), unit-unit dan instalasi-instalasi


permesinan yang dibutuhkan untuk membantu pengoperasian kapal, termasuk
untuk mesin induk, operasi muatan, pengemudian, navigasi dll., termasuk, tetapi
tidak terbatas pada mesin-mesin dibawah ini.

d. Mesin Generator (Generator Engine), suatu instalasi mesin / unit


penggerak generator atau pembangkit tenaga listrik, merupakan salah satu mesin
bantu yang paling penting dikapal untuk menghasilkan tenaga / energi listrik.
Jenis mesin ini biasanya mesin Diesel, kecuali dikapal yang menggunakan uap
sebagai energi panasnya, mesin ini digerakkan dengan turbin uap.

e. Generator, bagian yang menjadi satu dengan mesin generator yang mampu
membangkitkan energi atau arus listrik yang dibutuhkan untuk operasi kapal

4
seperti menjalankan motor-motor listrik untuk mesin kemudi, pompa, kompresor
udara, dll., serta untuk penerangan, pemanas, dll.,

f. Pompa-pompa (Pumps), alat untuk memindahkan zat cair seperti air tawar,
air laut, bahan bakar dan lain-lain, yang biasanya dilengkapi dengan sistem
perpipaan, termasuk katup isap, katup tekan dan katup-katup lain, saringan,
tangki-tangki, alat-alat pengaman dll. Jenis-jenis pompa a.l.:

g. Pompa Pendingin Air Tawar (Fresh Water Cooling Pump), untuk


memindahkan sekaligus men-sirkulasikan air tawar melalui berbagai sistem pipa-
pipa, pendingin (cooler), tangki ekspansi, berbagai katup, saringan dan lain-lain,
berfungsi untuk mendinginkan blok silinder/badan mesin penggerak akibat
terjadinya pembakaran didalam silinder mesin.

h. Pompa Pendingin Air Laut (Sea Water Cooling Pump), yang mengisap air
laut diluar kapal dan mensirkulasikannya untuk mendinginkan air tawar, minyak
lumas dan lain-lain agar temperaturnya tetap pada temperatur yang dikehendaki.
Setelah digunakan, air laut ini kembali dibuang ke laut.

i. Pompa Servis Umum (General Service Pump), unit pemindah air laut yang
mempunyai fungsi ganda, artinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti
pendingin air tawar, minyak lumas, juga untuk mengalirkan air laut untuk
pemadaman kebakaran, dan lain-lain.

j. Pompa Minyak Lumas (Lube Oil Pump), unit pemindah minyak lumas
yang dibutuhkan untuk melumasi bagian-bagian mesin yang saling bergesekan,
sekaligus menyerap panas yang ditimbulkan akibat gesekan tersebut. Minyak
lumas ini disirkulasikan melalui unit pendingin agar temperatur tidak melebihi
ketentuan.

k. Pompa Bahan Bakar (Fuel Oil Pump), terdiri dari berbagai unit, misalnya
pompa transfer untuk memindahkan bahan bakar dari satu tangki ke tangki lain,
atau pompa booster untuk mengalirkan bahan bakar ke unit-unit separator,
dan/atau ke mesin-mesin dimana bahan bakar ini akan dibakar didalam silinder.

5
l. Pompa Ballast (Ballast pump), pompa yang digunakan untuk mengisi dan
mengosongkan air laut ke dan dari tangki-tangki balas di kapal. Tangki-tangki ini
dimaksudkan untuk menyeimbangkan kapal agar tegak dan tidak miring, atau
untuk memperbaiki stabilitas kapal agar nilai GM-nya tetap positif, terutama
sewaktu kapal dalam pelayaran tanpa muatan.

m. Pompa Got (Bilge Pump), salah satu pompa yang fungsinya untuk
membuang air berminyak (oily water) yang ada di got (bilge) kamar mesin.
Pompa ini harus dilengkapi unit separator air berminyak (oily water separator),
agar cairan yang dibuang kelaut mengandung minyak tidak lebih dari 15 ppm.

n. Pompa Sanitair (sanitary pump), baik untuk air tawar maupun air laut,
yaitu pompa untuk menyalurkan air tawar maupun air laut ke sistem sanitair
kapal, yaitu ke kamar-kamar mandi dan WC.

o. Kompresor Udara (Air Compressor), unit yang berfungsi menyediakan


udara dengan tekanan tertentu, biasanya antara 20 30 bar) untuk berbagai
kebutuhan, terutama untuk start mesin induk.

p. Botol Udara (Air Bottle), unit penyimpan udara bertekanan tinggi

q. Mesin Pendingin (Refrigerator), suatu instalasi permesinan yang terdiri


dari kompresor, pendingin media pendingin, kondensor, katup ekspansi,
evaporator dan lainlain, yang ditujukan untuk mendinginkan satu ruangan atau
lebih ruangan untuk menyimpan bahan makanan diatas kapal.

r. Mesin AC, suatu instalasi permesinan seperti halnya mesin pendingin,


tetapi tujuannya mendinginkan ruangan-ruangan seperti salon, kabin-kabin awak
kapal, dll., agar suhunya rendah dan nyaman

s. Pemindah Panas (Heat Exchanger), terdiri dari: Pendingin (Cooler) untuk


Udara, Air Tawar, Minyak Lumas, dll., yaitu unit yang berfungsi menurunkan
temperatur suatu zat yang menjadi akibat operasi mesin, agar temperaturnya
konstan dan tidak melebihi ketentuan. Di unit ini selalu ada zat yang akan
didinginkan dan zat atau media pendingin yang biasanya terdiri dari air laut.

6
t. Pemanas (Heater) untuk Bahan Bakar, Minyak Lumas, Air Tawar, dll.,
yaitu peralatan untuk memanaskan suatu zat, misalnya bahan bakar agar
kekentalannya turun, atauk memanaskan ruangan dimusin dingin, dll.

u. Kondensor (Condenser), yang pada dasarnya berfungsi untuk merubah


bentuk zat dari uap atau gas menjadi bentuk cair. Unit ini biasanya terdapat pada
turbin uap dan mesin pendingin.

v. Pemisah Zat Cair (Separator), terdiri dari: Pemisah Bahan Bakar (Fuel Oil
Separator), suatu unit permesinan yang gunanya untuk memisahkan bahan bakar
dengan zat-zat lain, terutama air dan endapan-endapan yang terkandung didalam
bahan bakar sehingga bahan bakar yang akan disuplai ke mesin tetap murni dan
bersih.

w. Pemisah Minyak Pelumas (Lube Oil separator), unit pemisah minyak


lumas, biasanya hanya untuk minyak lumas mesin induk, agar terpisah dari air dan
kotoran-kotoran lain, sehingga kualitas minyak lumas tetap terjaga.

x. Pembersih Bahan Bakar (Purifier), hampir sama dengan separator bahan


bakar, tetapi disini fungsinya untuk memisahkan bahan bakar dengan air dan zat-
zat lain yang tidak diinginkan.

y. Penjernih (Clarifier) untuk bahan bakar, yang fungsinya hampir sama


dengan separator, hanya disini bahan bakar akan dijernihkan dan dipisahkan dari
endapan-endapan atau lumpur-lumpur yang belum dapat dipisahkan oleh purifier.
Biasanya unit ini dipasang seri dengan purifier untuk menghasilkan bahan bakar
yang benar-benar murni dan jernih.

z. Separator Air Berminyak (Oily Water Separator), untuk memisahkan air


got kamar mesin dari kandungan minyak akibat kebocoran minyak yang jatuh ke
got kamar mesin. Sesuai peraturan MARPOL, air yang dibuang ke laut tidak
boleh mengandung minyak lebih dari 15 ppm.

7
aa. Pembakar (Incinerator), suatu unit yang digunakan untuk membakar
sampah-sampah dan minyak-minyak kotor yang tidak boleh dibuang ke laut
sesuai peraturan yang tercantum didalam MARPOL.

ab. Instalasi Pembuang Kotoran (Sewage Plant), digunakan untuk menampung


dan kemudian membuang ke laut, kotoran-kotoran manusia setelah diberi bahan
penetral.

ac. Main Switch Board (Papan Penghubung Induk), suatu unit sistem listrik
kapal yang biasanya dipasang di ruang kontrol, dimana arus listrik dari setiap
generator dikontrol dan didistribusikan keseluruh bagian kapal yang perlu melalui
papan-papan distribusi.

ad. Lo Cooler Lub Oil Cooler adalah suatau alat yang digunakan untuk
mendinginkan Oli yang keluar dari Mesin Induk atau Mesin bantu dengan
pendinginan Air Laut

ae. Distribution Board (Papan Distribusi), bagian sistem distribusi dari main
switchboard yang ditempatkan diberbagai lokasi untuk memudahkan kontrol
pemakaian arus listrik. Dari sini arus listrik didistribusikan lagi ke unit-unit yang
memerlukan melalui kotak-kotak distributor.

af. Distribution Box (Kotak Distribusi), bagian dari papan distribusi, biasanya
dilengkapi dengan switch-switch untuk starter jika arus listriknya digunakan
untuk menjalankan motor listrik.

ag. Motor Listrik (Electric Motor), suatu unit penggerak dengan energi listrik
untuk menggerakkan alat-alat tertentu seperti pompa, kompresor, separator dan
lain-lain.

ah. Mesin-mesin Darurat (Emergency Engines) Generator Darurat


(Emergency Generator), yang digunakan jika tiba-tiba terjadi black-out) akibat
tidak berfungsinya generator. Generator ini bekerja secara otomatis atau manual
atau dapat juga digantikan dengan sistem baterei (accumulator) yang bekerja

8
secara otomatis. Generator darurat dapat distart dengan tangan atau dengan
baterei.

BAB III
Perhitungan Kebutuhan Aliran Udara Kamar Mesin
Sesuai ISO 8861

1 Menghitung aliran udara pembakaran untuk mesin utama Diesel


Engine.
P dp x mad m3
q dp=
( )s

Dimana : Pdp=4080 kW ( Maksimum daya keluaran mesin)

kg
mad=0,002 ( untuk mesin 4 stroke )
kW . s

kg
=1,13 3
( massa jenis udara pada 350 C ,70 RHdan 101,3 kPa )
m

4080 x 0.002 m3
Sehingga, q dp=
1.13 s ( )
9
3
m
q dp=7.221
s

2 Menghitung aliran udara pembakaran untuk diesel generator engine.


P x m m3
q dg= dg ad
s ( )
Dimana :
Pdg=250 kW x 2unit

500( Maksimum daya keluaran mesin)


kg
mad=0,002 ( untuk mesin 4 stroke )
kW . s
kg
=1,13 3
( massa jenis udara pada 350 C ,70 RHdan 101,3 kPa )
m

Sehingga,
500 x 0.002 m3
q dg=
1.13 s ( )
3
m
q dg=0.885
s

3 Menghitung aliran udara pembakaran untuk boiler.


m3
q b=0 (karena kapal didesain tanpa boiler )
s

Setelah kita menghitung aliran udara pembakaran masing masing


perlengkapan, kita dapat menghitung total aliran udara untuk pembakaran

q c =qdb + qdg +q b

q c =7.221+ 0.885+0

m3
q c =8.106
s

10
4 Menghitung Emisi Panas
a Emisi panas dari mesin penggerak utama diesel engine
h
dp =P dp d
100
Dimana :
Pdp=4080 kW ( Maksimum daya keluaran mesin)

hd =Rugi panas dari diesel engine ( )

hd dp
Karena nilai tidak diketahui, makanilai dapat diketahui

dengan melihat grafik 7.1 ISO 8861 :

dp =138 kW
Sehingga

d g
b Emisi panas dari diesel generator engine (

hd
dg =P dg
100

Dimana :
Pdg=250 x 2=500 kW ( Maksimum daya keluaranmesin)

11
hd =Rugi panas dari diesel engine ( )

hd dp
Karena nilai tidak diketahui, maka nilai dapat diketahui

dengan melihat grafik 7.1 ISO 8861 :

Sehingga,
dg = 35 kW

c Emisi Panas dari boiler


db = 0 kW
d Emisi panas dari turbin dan pipa kondensat
dp = 0 kW
Nilai 0 karena desain pada kapal tersebut tanpa menggunakan boiler
e Emisi panas dari electric generator

g =
Pgx(1 )
100

12
g =emisi panas dari air-cooled generator
Pg= 250 kW x 2 = 500 kW (daya dari air cooled generator
(kW))
= 94 % (efisiensi air cooled generator (%))
94
g =
500 x(1 )
100
g = 30 Kw

f Emisi panas dari instalasi listrik


Berdasarkan ISO 8861 poin b

Maka, hitungan dari load instalasi listrik 20% peralatan listrik dan lampu
pada saat sailing, didapat nilainya adalah 35.3 kW

5 Emisi dari pipa exhaust dan exhaust gas-fired boiler (ep )

Dari project guide diameter pipa exhaust 700 mm maka didapat ep = 0.400
kW

6 Emisi panas dari hot tanks


Berdasarkan ISO 8861, kita dapat melihat emisi panasnya dari tabel berikut.

13
Kita estimasi hot tank pada engine room adalah 600 C, dengan sekat
(insulation) 30 mm. Sehingga, emisi panas dari hot tank adalah t = 0,02
kW/m2.

7 Emisi panas pada komponen lain


Komponen yang dihitung antara lain adalah kompresor, reduction gear, steam
turbin, separator, heat exchanger, pipa, dan sistem hidrolik.

o= 1 kW/komponen
(ASRAE handbook of fundamental)

Disini, terdiri dari 2 kompresor, 3 separator, 2 heat exchanger, pipa, sistem


hidrolik, dan sebagainya.
Sehingga,
Kita estimasikan terdiri dari 15 komponen di dalam kamar mesin
Sehingga,
o = 15 kW

qh =

dp+dg+b+ dp+dg+ el+ ep+t + o


0,4 ( qdp+qdp ) qb
x c x T

qh = 14.54

Untuk Q = qc + qh= 22.65 m3/s


Untuk Q = 1,5 x qc = 12.16 m3/s

14
Total aliran udara Q ke kamar mesin dipilih dari hasil hitungan yang lebih paling
besar.
Yaitu
Q = 22.65 m3/s
= 1358.9 m3/m
= 81534 m3/h 1 m3/h = 0.589 cfm
= 48023.56 cfm

15
BAB IV

PENUTUP

4.1. SARAN

Pada perhitungan terbukti bahwa penyebab kelebihan Q / Total aliran udara ke kamar
mesin di akibatkan oleh banyaknya komponen seperti komporesor, separator dan lain
sebagainya yang mengakibatkan loses dan di butuhkan tekanan udara yang lebih besar
untuk mengakibatkan udara yang sesuai dengan kamar mesin tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Hepbasli., and Yildiz Kalinci., 2009, A review of heat pump water heating
systems,

Jie Ji., and Gang Pei et al., 2005, Performance of multi-functional domestic heat-
pump

Jongmin Choi a, Jongug Jeon b, and Yongchan Kim., 2007, Cooling performance
of a

hybrid refrigeration system designed for telecommunication equipment rooms.


Applied

Thermal Engineering 27 (2007) 20262032.system. Applied Energy 80 (2005)


307326. Renewable and Sustainable Energy Reviews 13 (2009) 12111229

Puspitasari,Puspa. 2011. Analisa Supply Aliran Udara Terhadap Variabel Suhu,


Tekanan Dan Kecepatan Udara Pada Kamar Mesin Kapal Tanker 6500 Dwt
Menggunakan Computational Fluid Dynamics. Paper. Jurusan Teknik Fisika. ITS.

http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/apa-saja-yang-ada-di-dalam-kamar-
mesin.html

16
17

Anda mungkin juga menyukai