PENDAHULUAN
1
keluar melalui saluran exhaust atau pada kondisi tertentu udara keluar mengalir
secara natural melalui lubang ventilasi (exhaust funnel).
BAB II
DASAR TEORI
2
energy. Meminimalisir energi yang dipakai diperlukan untuk membuat
strategi sistem ventilasi yang optimal.
a. Ventilasi alami
b. Ventilasi buatan
3
Ventilasi buatan adalah ventilasi yang menggunakan alat-alat elektronik,
seperti AC (Air Conditioner), cooling fan, dan sebagainya. Ventilasi alami
digunakan apabila sistem ventilasi alami tidak mencapai kenyamanan suatu
ruangan.
Kamar Mesin (Engine Room), suatu ruangan khusus dikapal yang didalamnya
dipasang mesin-mesin yang dibutuhkan untuk operasi kapal (menjalankan
kapal/berlayar) serta muatannya (muat dan bongkar), termasuk untuk penunjang
kehidupan awak kapal dan orang-orang lain diatas kapal.
a. Ruang Kontrol Mesin (Engine Control Room), salah satu ruangan didalam
kamar mesin dimana semua alat-alat kontrol mesin-mesin yang beroperasi
dipasang, termasuk sistem kontrol energi listrik, agar pengawasan terhadap mesin-
mesin lebih efektif dan efisien.
b. Mesin Induk (Main Propulsion Engine), suatu instalasi mesin yang terdiri
dari berbagai unit/sistem pendukung dan berfungsi untuk menghasilkan daya
dorong terhadap kapal, sehingga kapal dapat berjalan maju atau mundur.
e. Generator, bagian yang menjadi satu dengan mesin generator yang mampu
membangkitkan energi atau arus listrik yang dibutuhkan untuk operasi kapal
4
seperti menjalankan motor-motor listrik untuk mesin kemudi, pompa, kompresor
udara, dll., serta untuk penerangan, pemanas, dll.,
f. Pompa-pompa (Pumps), alat untuk memindahkan zat cair seperti air tawar,
air laut, bahan bakar dan lain-lain, yang biasanya dilengkapi dengan sistem
perpipaan, termasuk katup isap, katup tekan dan katup-katup lain, saringan,
tangki-tangki, alat-alat pengaman dll. Jenis-jenis pompa a.l.:
h. Pompa Pendingin Air Laut (Sea Water Cooling Pump), yang mengisap air
laut diluar kapal dan mensirkulasikannya untuk mendinginkan air tawar, minyak
lumas dan lain-lain agar temperaturnya tetap pada temperatur yang dikehendaki.
Setelah digunakan, air laut ini kembali dibuang ke laut.
i. Pompa Servis Umum (General Service Pump), unit pemindah air laut yang
mempunyai fungsi ganda, artinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti
pendingin air tawar, minyak lumas, juga untuk mengalirkan air laut untuk
pemadaman kebakaran, dan lain-lain.
j. Pompa Minyak Lumas (Lube Oil Pump), unit pemindah minyak lumas
yang dibutuhkan untuk melumasi bagian-bagian mesin yang saling bergesekan,
sekaligus menyerap panas yang ditimbulkan akibat gesekan tersebut. Minyak
lumas ini disirkulasikan melalui unit pendingin agar temperatur tidak melebihi
ketentuan.
k. Pompa Bahan Bakar (Fuel Oil Pump), terdiri dari berbagai unit, misalnya
pompa transfer untuk memindahkan bahan bakar dari satu tangki ke tangki lain,
atau pompa booster untuk mengalirkan bahan bakar ke unit-unit separator,
dan/atau ke mesin-mesin dimana bahan bakar ini akan dibakar didalam silinder.
5
l. Pompa Ballast (Ballast pump), pompa yang digunakan untuk mengisi dan
mengosongkan air laut ke dan dari tangki-tangki balas di kapal. Tangki-tangki ini
dimaksudkan untuk menyeimbangkan kapal agar tegak dan tidak miring, atau
untuk memperbaiki stabilitas kapal agar nilai GM-nya tetap positif, terutama
sewaktu kapal dalam pelayaran tanpa muatan.
m. Pompa Got (Bilge Pump), salah satu pompa yang fungsinya untuk
membuang air berminyak (oily water) yang ada di got (bilge) kamar mesin.
Pompa ini harus dilengkapi unit separator air berminyak (oily water separator),
agar cairan yang dibuang kelaut mengandung minyak tidak lebih dari 15 ppm.
n. Pompa Sanitair (sanitary pump), baik untuk air tawar maupun air laut,
yaitu pompa untuk menyalurkan air tawar maupun air laut ke sistem sanitair
kapal, yaitu ke kamar-kamar mandi dan WC.
6
t. Pemanas (Heater) untuk Bahan Bakar, Minyak Lumas, Air Tawar, dll.,
yaitu peralatan untuk memanaskan suatu zat, misalnya bahan bakar agar
kekentalannya turun, atauk memanaskan ruangan dimusin dingin, dll.
v. Pemisah Zat Cair (Separator), terdiri dari: Pemisah Bahan Bakar (Fuel Oil
Separator), suatu unit permesinan yang gunanya untuk memisahkan bahan bakar
dengan zat-zat lain, terutama air dan endapan-endapan yang terkandung didalam
bahan bakar sehingga bahan bakar yang akan disuplai ke mesin tetap murni dan
bersih.
7
aa. Pembakar (Incinerator), suatu unit yang digunakan untuk membakar
sampah-sampah dan minyak-minyak kotor yang tidak boleh dibuang ke laut
sesuai peraturan yang tercantum didalam MARPOL.
ac. Main Switch Board (Papan Penghubung Induk), suatu unit sistem listrik
kapal yang biasanya dipasang di ruang kontrol, dimana arus listrik dari setiap
generator dikontrol dan didistribusikan keseluruh bagian kapal yang perlu melalui
papan-papan distribusi.
ad. Lo Cooler Lub Oil Cooler adalah suatau alat yang digunakan untuk
mendinginkan Oli yang keluar dari Mesin Induk atau Mesin bantu dengan
pendinginan Air Laut
ae. Distribution Board (Papan Distribusi), bagian sistem distribusi dari main
switchboard yang ditempatkan diberbagai lokasi untuk memudahkan kontrol
pemakaian arus listrik. Dari sini arus listrik didistribusikan lagi ke unit-unit yang
memerlukan melalui kotak-kotak distributor.
af. Distribution Box (Kotak Distribusi), bagian dari papan distribusi, biasanya
dilengkapi dengan switch-switch untuk starter jika arus listriknya digunakan
untuk menjalankan motor listrik.
ag. Motor Listrik (Electric Motor), suatu unit penggerak dengan energi listrik
untuk menggerakkan alat-alat tertentu seperti pompa, kompresor, separator dan
lain-lain.
8
secara otomatis. Generator darurat dapat distart dengan tangan atau dengan
baterei.
BAB III
Perhitungan Kebutuhan Aliran Udara Kamar Mesin
Sesuai ISO 8861
kg
mad=0,002 ( untuk mesin 4 stroke )
kW . s
kg
=1,13 3
( massa jenis udara pada 350 C ,70 RHdan 101,3 kPa )
m
4080 x 0.002 m3
Sehingga, q dp=
1.13 s ( )
9
3
m
q dp=7.221
s
Sehingga,
500 x 0.002 m3
q dg=
1.13 s ( )
3
m
q dg=0.885
s
q c =qdb + qdg +q b
q c =7.221+ 0.885+0
m3
q c =8.106
s
10
4 Menghitung Emisi Panas
a Emisi panas dari mesin penggerak utama diesel engine
h
dp =P dp d
100
Dimana :
Pdp=4080 kW ( Maksimum daya keluaran mesin)
hd dp
Karena nilai tidak diketahui, makanilai dapat diketahui
dp =138 kW
Sehingga
d g
b Emisi panas dari diesel generator engine (
hd
dg =P dg
100
Dimana :
Pdg=250 x 2=500 kW ( Maksimum daya keluaranmesin)
11
hd =Rugi panas dari diesel engine ( )
hd dp
Karena nilai tidak diketahui, maka nilai dapat diketahui
Sehingga,
dg = 35 kW
12
g =emisi panas dari air-cooled generator
Pg= 250 kW x 2 = 500 kW (daya dari air cooled generator
(kW))
= 94 % (efisiensi air cooled generator (%))
94
g =
500 x(1 )
100
g = 30 Kw
Maka, hitungan dari load instalasi listrik 20% peralatan listrik dan lampu
pada saat sailing, didapat nilainya adalah 35.3 kW
Dari project guide diameter pipa exhaust 700 mm maka didapat ep = 0.400
kW
13
Kita estimasi hot tank pada engine room adalah 600 C, dengan sekat
(insulation) 30 mm. Sehingga, emisi panas dari hot tank adalah t = 0,02
kW/m2.
o= 1 kW/komponen
(ASRAE handbook of fundamental)
qh =
qh = 14.54
14
Total aliran udara Q ke kamar mesin dipilih dari hasil hitungan yang lebih paling
besar.
Yaitu
Q = 22.65 m3/s
= 1358.9 m3/m
= 81534 m3/h 1 m3/h = 0.589 cfm
= 48023.56 cfm
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. SARAN
Pada perhitungan terbukti bahwa penyebab kelebihan Q / Total aliran udara ke kamar
mesin di akibatkan oleh banyaknya komponen seperti komporesor, separator dan lain
sebagainya yang mengakibatkan loses dan di butuhkan tekanan udara yang lebih besar
untuk mengakibatkan udara yang sesuai dengan kamar mesin tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Hepbasli., and Yildiz Kalinci., 2009, A review of heat pump water heating
systems,
Jie Ji., and Gang Pei et al., 2005, Performance of multi-functional domestic heat-
pump
Jongmin Choi a, Jongug Jeon b, and Yongchan Kim., 2007, Cooling performance
of a
http://www.maritimeworld.web.id/2011/03/apa-saja-yang-ada-di-dalam-kamar-
mesin.html
16
17