Anda di halaman 1dari 70

KULIAH 9

Kuliah 9
Bejana proses
Pendahuluan
Vessel dalam pemrosesan kimia
terdiri dari dua jenis: vessel yang
secara substansial tanpa internal
dan vessel yang internal.
 Fungsi utama dari jenis pertama,
yang disebut drum atau tangki,
adalah penyimpanan untuk
periode terbatas atau
diperpanjang atau untuk
menyediakan fase pemisahan
dengan settling. Ukurannya
ditentukan oleh perhitungan proses
atau dengan aturan umum
berdasarkan pengalaman.
 Kategori kedua terdiri dari shell
peralatan seperti penukar panas,
reaktor, mixer, fraksionator, dan
peralatan lainnya.
Perbedaan drum dengan tangki

 Perbedaan antara drum dan tangki


adalah ukuran. Biasanya tangki dan drum
berupa vessel silinder dengan ujung datar
atau melengkung, tergantung pada
tekanan, dan baik horisontal atau vertikal.
 Dalam pabrik kontinyu, drum memiliki
menahan (menyimpan) beberapa menit.
drum terletak di antara peralatan utama
untuk memasok umpan atau menumpuk
produk.
 Tanki adalah vessel yang lebih besar,
biasanya tahan beberapa jam. Misalnya,
tangki umpan ke destilasi batch dapat
menampung pasokan sehari, dan tangki
antara peralatan dapat memberikan
penahanan beberapa jam sebagai
perlindungan penyimpanan utama dari
kemungkinan produk yang tidak sesuai
spesifikasinya atau sebagai peluang untuk
perbaikan dan servis lokal tanpa
mengganggu keseluruhan proses.
Tangki Penyimpan/Storage
Tank
Tangki merupakan alat utama dalam
proses kimia, dimana hampir semua
proses terjadi didalamnya. Secara
umum tangki dibedakan menjadi dua
menurut kegunaannya, yaitu:
 Tangki penyimpanan (Storage
tank/vessel)
 Tangki pemprosesan (Process
tank/vessel)

Sedangkan menurut tekanan


operasinya tangki dibagi menjadi tiga:
 Tangki tekanan atmosferis
(Athmospheric tank)
 Tangki tekanan tinggi (Pressure tank)
 Tangki hampa (Vacuum tank)
Tangki penyimpanan
 Tangki penyimpanan (Storage
tank) mempunyai kapasitas
besar. Ukurannya diukur
dalam satuan kapasitas
peralatan transportasi
penghubung: 34.500 gal
tangki mobil, 8000 gal truk
tangki, dll., Biasanya 1,5 kali
ukuran ini.
 Variasi waktu dalam pasokan
bahan baku dan permintaan
akan produk memengaruhi
ukuran dan jumlah tangki
penyimpanan.
Tangki penyimpanan

 Tangki Penyimpanan Bahan Bakar

 Tangki Penyimpanan Bahan Baku

 Tangki Penyimpanan Air

 Tangki Penyimpan Air Pemadam

 Tangki Penyimpanan Limbah

 Tangki Penyimpanan Produk


Tangki penyimpanan
 Tangki penyimpanan cairan
disediakan dengan sejumlah
ruang uap atau freeboard,
biasanya 15% di bawah 500 gal
sedangkan diatas 500 gal
adalah 10%.
 Berikut ini adalah pertimbangan
praktis untuk pemasangan
tangki penyimpan liquid:
 Untuk kurang dari 1000 gal,
gunakan tangki vertikal yang
dipasang kaki.
 Antara 1000 dan 10.000 gal,
gunakan tangki horisontal
dipasang di atas fondasi beton.
 Melampaui 10.000 gal,
gunakan tangki vertikal yang
terpasang fondasi beton.
Tangki penyimpanan
 Cairan dengan tekanan uap
tinggi dan gas cair disimpan
dalam bejana horisontal
memanjang.
 Gas di bawah tekanan tinggi
dapat disimpan dalam bejana
horizontal memanjang tetapi
sering dalam tangki bulat.
 Gas-gas pada atau di dekat
tekanan atmosfer disimpan
dalam penampung gas (gas
holders) dengan atap
mengambang (floating roofs)
dan disegel dengan cairan
dalam dinding ganda yang
dibangun pada penahan.
Tangki penyimpanan
 Gas yang dicairkan
dan dipertahankan
pada suhu atmosfer
dengan pendinginan
eksternal atau
pendinginan otomatis
(autorefrigeration) di
mana uap dikompresi,
dikondensasi,
didinginkan, dan
dikembalikan ke
penyimpanan.
Tangki penyimpanan
Bentuk bola
 Idealnya, vessel (bejana)
berbentuk bola karena
tebalnya lebih tipis
dibandingkan bejana
bentuk silinder untuk
tekanan yang sama.
 Tangki bentuk bola
biasanya dipakai
menyimpan bahan-
bahan yang mudah
menguap dan gas,
tetapi tidak sesuai untuk
alat-alat proses
Tangki penyimpanan
 Cairan yang disimpan pada tekanan atmosfer: Saat
tangki mendingin pada malam hari, udara masuk,
maka penguapan terjadi hingga jenuh, dan
campuran uap dikeluarkan karena tangki memanas
pada siang hari. Cairan yang mudah menguap
seperti bensin akibatnya mengalami kerugian
material dan juga perubahan komposisi karena
hilangnya selektif konstituen yang lebih ringan.
 Untuk mengurangi efek tersebut maka dilakukan
beberapa ketentuan yaitu :
 floating roof : pad (bantalan) dibuat diatas
permukaan cairandengan diameter sekitar satu
kaki kurang dari tangki tersebut
 Expansion roof: memungkinkan ekspansi termal
uap ruang. itu naik dengan uap yang berubah
dan disegel dengan liquid di dinding ganda
 Kantong kain tahan uap diizinkan untuk
mengembang dengan diameter jauh lebih kecil
dari pada tangki penyimpanan
Alat kelengkapan vessel
 Kelengkapan bagian luar vessel
 Nozzle
 Manholes
 Handholes dan kelengkapan lainnya,
seperti
 Support untuk isolasi
 Ladders (tangga)
 Skirt pada elevasi tertentu
 Lug
 Dike (tanggul)
 Kelengkapan bagian dalam vessel
 Tray
 Packing
 Packing support
 Distributor,
 Dan lain-lain
Bejana Tekan (Pressure Vessel)

 Bejana tekan adalah wadah


tertutup yang dirancang untuk
menahan gas atau cairan
pada tekanan yang secara
substansial berbeda dari
tekanan pengukur
 Pengertian ASME untuk bejana
tekan atau Pressure Vessels
adalah wadah untuk menahan
tekanan baik eksternal
maupun internal. Tekanan
dapat diperoleh dari sumber
eksternal, atau dengan aplikasi
panas dari sumber langsung
atau tidak langsung, atau
kombinasi daripadanya.
Bejana Tekan (Pressure
Vessel)
Metode pembuatan :
1) Welded Vessels
2) Forged Vessels
3) Multiwall Vessels
4) Multiwall Wrapped Vessels
5) Band Wrapped Vessels
Material:
1) Steel Vessels
2) Non Ferrous Vessels
3) Non Metallic Vessels
Bentuk geometri:
1) Cylindrical Vessels
2) Spherical Vessels
3) Rectangular Vessels
Bejana Tekan (Pressure
Vessel)
Vessel Gabungan
Berdasarkan metode instalisasinya:
1) Vertical Vessels
2) Horizontal Vessels
Berdasarkan situasu Pressure-Bearing:
1) Internal Pressure Vessels
2) External Pressure Vessels
Berdasarkan ketebalan dinding :
1) Thin Wall Vessel
2) Thick Wall Vessel
Berdasarkan Teknologi proses:
1) Reaction Vessel
2) Heat Exchanger Vessel
3) Separation Vessel
4) Storage Container Vessel
Bejana Tekan (Pressure Vessel)

Berdasarkan suhu operasi :


 1) Low Temperature Vessels(less than or equal to -20°C)
 2) Normal Temperature Vessels(Between -20°C to 150°C)
 3) Medium Temperature Vessels(Between 150°C to 450°C)
 4) High Temperature Vessels(more than or equal to
 450°C)
Berdasarkan tekanan :
 1) Low Pressure Vessels(0.1MPa to 1.6MPa)
 2) Medium Pressure Vessels(1.6MPa to 10MPa)
 3) High Pressure Vessels(10MPa to 100MPa)
 4) Ultra High Pressure Vessels(More than 100MP
Berdasarkan mode penggunaan
 1) Fixed Pressure Vessel
 2) Mobile Pressure Vessel
Penggunaan Bejana Tekan (Pressure
Vessel)
1) Industrial compressed air receivers
2) Domestic hot water storage tanks
3) Diving cylinders
4) Recompression chambers
5) Distillation towers
6) Autoclaves
7) Oil refineries and petrochemical plants
8) Nuclear reactor vessels
9) Pneumatic And Hydraulic Reservoirs
10) Storage vessels for liquified gases such as ammonia,
chlorine, propane, butane, and LPG
Jenis-jenis Bejana Tekan (Pressure
Vessel)
Pertimbangan untuk perancangan
Bejana Tekan (Pressure Vessel)
1. Design pressure
2. Design temperature
3. Materials
4. Design stress (nominal design strength)
5. Welded joint efficiency, and construction categories
6. Corrosion allowance
7. Design loads
8. Minimum practical wall thickness
1. Design pressure

 Vessel dibawah tekanan internal, perancangan tekanan


biasanya diambil sebagai tekanan yang diatur perangkat
bantuan (relief device). Normalnya diambil sekitar 5-10%
diatas tekanan normal. Tekanan hidrostatik pada dasark
kolom seharusnya dimasukan dalam tekanan operasi, jika
signifikan.
 Vessel dengan tekanan eksternal dirancang untuk
menahan perubahan tekanan maksimal
 Vessel yang kemungkinan mengalami vakum harus
dirancang untuk tekanan negatif penuh 1 bar, kecuali jika
dilengkapi dengan penghancur vakum yang efektif dan
andal.
2. Design Temperature

 Kekuatan logam berkurang dengan meningkatnya suhu


sehingga tekanan desain maksimum yang diijinkan akan
tergantung pada suhu material.
 Design Temperature di mana tegangan desain dievaluasi
harus diambil sebagai suhu kerja maksimum material,
dengan penyisihan untuk ketidakpastian yang terlibat
dalam memprediksi suhu dinding vessel.
2. Design Temperature
3. Material

 Bejana bertekanan dibuat dari carbon


steels, low and high alloy steels, other alloys,
clad plate, and reinforced plastics.
 Pemilihan bahan yang cocok harus
mempertimbangkan kesesuaian bahan
untuk fabrikasi (khususnya pengelasan)
serta kompatibilitas bahan dengan
lingkungan proses.
 Kode dan standar desain bejana tekan
mencakup daftar bahan yang dapat
diterima; sesuai dengan standar material
yang sesuai.
4. Design Stress (nominal design
strength)

 Perlu untuk menentukan nilai untuk


tegangan maksimum yang diijinkan
(kekuatan desain nominal) yang dapat
diterima dalam bahan konstruksi.
 Menerapkan "design stress factor" yang
sesuai (faktor keselamatan) dengan
tegangan maksimum yang dapat
diharapkan bahan tahan tanpa kegagalan
dalam kondisi uji standar.
 Design stress factor memungkinkan adanya
ketidakpastian dalam metode desain,
pemuatan, kualitas material, dan
pengerjaan.
4. Design Stress (nominal design
strength)
4. Design Stress (nominal design
strength)
5. Welded Joint Efficiency

 Kekuatan sambungan las akan tergantung pada


jenis sambungan dan kualitas pengelasan.
Kesehatan lasan diperiksa dengan inspeksi visual
dan dengan pengujian non-destruktif
(radiografi).
 Mengambil faktor 1,0 menunjukkan bahwa
sambungan sama kuatnya dengan virgin plate;
ini dicapai oleh radiographing panjang lasan
lengkap, dan memotong dan memperbaiki
cacat.
 Perancang harus menyeimbangkan
penghematan biaya pada inspeksi dan fabrikasi
terhadap peningkatan biaya bahan
5. Welded Joint Efficiency
5. Welded Joint Efficiency
6. Corrosion Allowance

 "Koreksi korosi" adalah tambahan ketebalan logam


yang ditambahkan untuk memungkinkan material
hilang oleh korosi dan erosi, atau penskalaan.
 allowance yang digunakan harus disepakati antara
pelanggan dan produsen.
 allowance harus didasarkan pada pengalaman
dengan bahan konstruksi di bawah kondisi layanan
yang sama dengan orang-orang untuk desain yang
diusulkan.
 Untuk baja karbon dan baja paduan rendah, di mana
tidak diharapkan korosi tinggi, batas minimum 2,0 mm
harus digunakan; di mana kondisi yang lebih parah
diantisipasi ini harus ditingkatkan menjadi 4.0 mm.
Sebagian besar kode dan standar desain
menetapkan batas minimum 1,0 mm.
7. Design Load

 Struktur harus dirancang untuk menahan


deformasi plastik dan kolaps dalam semua
kondisi pemuatan.
 Beban dapat diklasifikasikan sebagai beban
utama, yang harus selalu dipertimbangkan
dalam desain vessel, dan beban tambahan.
 Analisis tegangan formal untuk menentukan
pengaruh beban tambahan hanya diperlukan
dalam kode dan standar di mana tidak mungkin
untuk menunjukkan kecukupan desain yang
diusulkan dengan cara lain; seperti dengan
membandingkannya dengan karakteristik dari
vessel yang ada.
7. Major Loads

 Tekanan desain: termasuk significant static


head dari liquid yang signifikan.
 Berat maksimum vessel dan isinya, dalam
kondisi operasi.
 Berat maksimum dari vessel dan isi di bawah
kondisi uji hidrolik.
 Beban angin.
 Gempa (seismik) banyak.
 Beban didukung oleh, atau bereaksi pada,
vessel.
8. Minimum Practical Wall Thickness

 Akan ada ketebalan dinding minimum yang


diperlukan untuk memastikan bahwa setiap
vessel cukup kuat untuk menahan beratnya
sendiri, dan setiap beban tak terduga.
 Sebagai panduan umum, ketebalan dinding
vessel tidak boleh kurang dari nilai yang
diberikan di bawah ini; nilai-nilai termasuk
korosi diizinkan dari 2 mm:
Perancang
an bejana
proses
Perancangan Bejana Proses
Pemilihan tipe vessel:
Pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan
tipe vessel yang sesuai dengan tugas yang akan
dibebankan padanya
Faktor utama yang perlu diperhatikan adalah:
 Fungsi dan lokasi
 Sifat fluida
 Kondisi operasi: suhu dan tekanan
 Volum yang diperlukan untuk penyimpanan atau
untuk proses
Perancangan Bejana Proses

Vessel juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan


 Fungsinya,
 Tekanan dan suhu operasi,
 Bahan konstruksi atau geometrinya.
Bahan konstruksi

 Pemilihan bahan konstruksi didasarkan pada


pertimbangan ekonomi dan tahan terhadap
korosi.
 Pemilihan bahan konstruksi didasarkan pada
pertimbangan berikut (Bakhurst, J.R. and Harker,
J.H., 1983,Process Plant Design, Heinemann,
Educational Books, London, pp.230)
 cukup kuat untuk menahan beban yang ada
 tahan terhadap perubahan suhu yang ekstrim
 tahan terhadap bahan kimia yang berkontak
 harga
Bahan konstruksi
 Biasanya dibuat dari metal, alloy, bahan yang
dilapisi bahan yang sesuai dengan bahan
yang disimpan.
 Misalnya dilapisi karet atau gelas. Jika tidak
korosif, maka dipilih bahan baja dengan
kandungan karbon rendah (hot rolled mild
(low carbon) steel plate).
Klasifikasi Vessel berdasarkan
geometrinya

 Open tanks (tangki terbuka)


 Flat-bottomed, vertical cylindrical tanks (tangki
bentuk silinder vertical dengan dasar datar) .
Klasifikasi Vessel berdasarkan
geometrinya

 Verticalcylindrical and horizontal vessels with


formed ends (vessel bentuk silinder dipasang
horizontal atau vertical dengan formed ends)
 Spherical or modified spherical tanks(tangki
bentuk bola atau bola termodifikasi ) .
Open tanks (tangki terbuka)
Biasanya dipakai untuk:
 surge tanks diantara dua unit operations
 tangki untuk proses batch (untuk
mencampur bahan atau blending)
 settling tank
 decanter
 reactor
 reservoirs
Closed tanks (tangki tertutup)
 Untuk menyimpan fluida yang mudah terbakar,
fluida yang menghasilkan uap beracun dan gas
harus disimpan di dalam tangki tertutup.
 Tangki yang dipakai untuk menyimpan minyak
mentah dan petroleum products dirancang
berdasarkan API Standard 12 C, API Specificaton for
Welded Oil-Storage Tanks.
 Standar ini juga berlaku sebagai petunjuk untuk
penggunaan lainnya.
FLAT BOTTOM CYLINDRICAL VESSEL
 NilaiH/D optimum
 Dimensi tangki
 Ukuran standar untuk tangki penyimpan pada
tekanan atmosferik:
 Diameter: 10 sampai 220 ft
 Tinggi: 6 sampai 64 ft
Tipe Vessel dan kapasitasnya
Perancangan vessel
Perbandingan diameter (D terhadap tinggi (H)
terletak diantara dua nilai:
 Batas bawah untuk: (D/H) optimum

 Hal ini terjadi bila tangki volumnya kecil, hanya


elastic stability dan corrosion allowance yang
mengendalikan tebal shell
 Batas atas untuk:(D/H) optimum
 Bila tebal shell sebagai fungsi d,
 h (t = f (D,H)), dan unit area costs of the bottom
dan roofs tidak tergantung pada D dan H
Perancangan vessel
Misalkan:
 D diameter dalam tangki, ft
 H tinggi tangki dalam, ft
 V volum tangki dalam, ft3
 Volum tangki tertentu, sehingga H merupakan
fungsi D
Perancangan vessel

Bila:
 A1=luas shell, ft2, A2=luas bottom (projected area),
ft2, C1= annual cost of fabricated shell, $/ft2
 C2= annual cost of fabricated bottom, $/ft2
 C3= annual cost of fabricated roof, $/ft2
 C4= annual cost of installed foundation under the
vessel, $/ft2bottom
 C5= annual cost of land in the tank area
chargeable to the tank area, $/ft2 bottom
 C= total annual cost of the vessel, $/year
Perancangan vessel
Perancangan vessel
Perancangan vessel
Perancangan vessel
Perancangan vessel
 Tangki
besar tertutup , atap dan shell
harganya dua kali harga bottom, C1 = 2C2 = C3
dan C4 = C5 didapat
Perancangan vessel
 Shell design of small and medium sized vessels
(production tanks) pp.43 B&Y.
 Vertical flat bottoms disebut production tanks.
 Tebal sama (single thickness).
 Ukuran optimum: d (diameter = H(tinggi)
 Lihat fig: 3.7 dan tabel 3.3 (B&Y, pp.43-44)
 Tebal: 3/16” or ¼”, lebar flat  60”
Figure 3.7 B & Y
Figure 3.7 B & Y
Shell design of large storage tanks (pp.34 B&Y).
•Tanks bentuk silinder, great structure strength dan mudah dibuat
•Several types of stresses yang mungkin terjadi pada tangki bentuk
silinder:
•Longitudinal stress  internal pressure
•Circumferential stress  internal pressure
•Residual weld stresses  localized heating
Stresses  superimposed loads seperti: wind, snow, and ice,
auxiliary equipment, and impact loads
•Stresses karena thermal differences
•Others  dijumpai didalam paraktek
STRESS KARENA DEAD WEIGHT DAN BEBAN
ANGIN

 Pada windward side vessel, beban angin dan


internal pressure (dalam hal ini longitudinal stress)
mengakibatkan terjadinya tension pada dinding
vessel
 sedangkan dead weight mengakibatkan
mengakibatkan terjadinya compression, sehingga
berlawanan dengan tension
STRESS KARENA DEAD WEIGHT DAN BEBAN
ANGIN
 Pada leeward side vessel, beban angin dan dead
weight mengakibatkan terjadinya compression
internal pressure (longitudinal stress)
mengakibatkan terjadinya tension, sehingga
berlawanan dengan compression

 Allowable stress untuk buckling sama dengan stress


karena beban angin dan dead weight

persamaan empiris sebagai berikut:


Perancangan storage tank
 Tekanan hidrostatik pada tangki bentuk silinder,
minimum pada bagian atas (top) dan maksimum
pada bagian dasar (bottom).
 Tekanan yang mana dipakai pada perancangan?
 Top → underdesign
 Bottom → overdesign
 Perancangan didasarkan pada tekanan 1 ft dari
bottom, setiap course
Perancangan storage tank
Jenis-jenis head (top dan
bottom)
1. Flat end (ujung-ujung rata)
2. Formed (domed) end (ujung-ujung dibentuk)
a. Hemispherical
b. Ellipsoidal
c. Torispherical
Perancangan vessel

Anda mungkin juga menyukai