Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 11

REVIEW JURNAL PLANT


AIR
Yoga Pratama (3335190001)
Maftazani Firdaus (3335190038)
Ayu Tsania Maulida (3335190092)
JURNAL 1
Compressed Air System Optimization:
Case Study Food Industry in Indonesia

Author : Endang Widayati and Hasril Nuzahar


TUJUAN
Mendapatkan potensi penghematan energi pada
sistem udara tekan di industri/pabrik sehingga
dapat memberikan solusi atas permasalahan
penyediaan energi khususnya dalam peningkatan
kinerja energi.
TEORI
Compressed Air System
(CAS) terdiri dari supply dan
demand site. supply meliputi
kompresor dan pengolahan udara
sedangkan demand site berupa
peralatan distribusi, penyimpanan
dan penggunaan akhir. Komponen
utama CAS terdiri dari filter udara
masuk, pendingin antar tahap,
aftercooler, pengering udara,
perangkap penguras kelembaban,
penerima, jaringan perpipaan,
filter, regulator dan lubricator.
TEORI
Compressed Air adalah fluida gas/udara
terkompresi. Compressed Air memiliki kemampuan
besar untuk menyimpan energi per satuan volume.
Pada saat pemuaian energi yang tersimpan dilepaskan
sebagai kerja. Pada sistem ini diperlukan kompresor.
KOMPRESOR
Kompresor adalah suatu utilitas untuk
meningkatkan tekanan udara dengan cara
mengompresi gas atau udara. Kompresor
bekerja dengan cara menghisap udara
atmosfer jika kompresor bekerja pada
tekanan yang tinggi dari tekanan atmosfer
maka disebut booster compressor dan jika
kompresor bekerja di bawah tekanan
atmosfer disebut vacuum compressor.
Konsumsi energi di kompressor,
hanya sekitar 10-20% dari total
konsumsi energi pada sistem
compressed air telah digunakan
untuk mengompresi udara.
Hampir di semua industri menggunakan compressed air
system. Compressed air system ini sering menjadi
pengguna energi yang signifikan pada industry. Compressed
industri digunakan dalam industry untuk proses atau
produksi. Sekitar 70 – 90% compressed air hilang dalam
bentuk panas yang tidak bisa digunakan Kembali. Hal ini
yang menjadi penyebab untuk dilakukannya upaya
peningkatan efisiensi energi compressor dan sistem udara
tekan menjadi area target penting di industry.
OPTIMALISASI
COMPRESSED AIR SYSTEM

Suatu pendekatan rekayasa untuk menentukan potensi


penghematan energi dalam compressed air system yang
meliputi evaluasi kebutuhan energi di pabrik/pabrik industri,
penyesuaian pasokan,menghilangkan atau mengkonfigurasi
ulang penggunaan dan pengoperasian yang tidak efisien,
konversi dan perlengkapan agar sesuai dengan kebutuhan dan
meningkatkan efisiensi operasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui potensi penghematan energi


dilakukan dengan optimasi compressed air system
antara lain dengan mengatur pasokan,
menghilangkan atau mengkonfigurasi ulang
penggunaan operasi yang tidak efisien, mengubah
dan melengkapi peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan, dan meningkatkan efisiensi operasi
sesuai kebutuhan.
Dilakukan pendekatan :

1. Optimalisasi kompresor yang ada, antara lain, dilakukan


dengan mematikan GA75 dan GA110, menjalankan Bauer2
sebagai cadangan terakhir, menjalankan Bauer3 sebagai
cadangan kedua dari belakang, M160 sebagai cadangan yang
berjalan pada kapasitas terukur.

2. Pemasangan peralatan baru dilakukan antara lain dengan


memasang kompresor fixed speed 2x132 kW dan kompresor
VSD 1 x 132 kW.
Di ilustrasikan estimasi biaya pembangkit di setiap tahun :

- Jika GA110 dan GA75 off, diperoleh penghematan tahunan


sebesar USD 52.947 atau sekitar 455.714 kWh.
- Jika GA75 berjalan dengan beban ringan atau dibongkar
maka diperoleh penghematan tahunan sebesar USD 31.841
atau sekitar 270.685 kWh.
- Jika memasang kompresor baru 2x132 kW dan 1x132 kW
VSD diperoleh penghematan tahunan sebesar USD 108,325
atau sekitar 928,500 kWh.
KESIMPULAN
• Pendekatan optimasi compressed air system termasuk
penyesuaian pasokan, menghapus atau mengkonfigurasi ulang
penggunaan dan pengoperasian yang tidak efisien, mengubah
dan melengkapi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan
meningkatkan efisiensi operasi utilitas lebih efektif karena
metode ini dapat dilihat sebagai sistem yang disertakan;
energi, biaya dan faktor keamanan.
• Estimasi biaya dan penghematan energi berdasarkan
penelitian adalah 52.947 sekitar 455.714 kWh atau USD
31.841 sekitar 270.685 kWh atau USD 108.325 sekitar
928.500 kWh.
JURNAL 2
ANALISIS PELUANG
PENGHEMATAN ENERGI
KOMPRESOR DAN PENURUNAN
EMISI: Studi Kasus di PT. MEI
AUTHOR ; Hendri (2018)
TUJUAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar peluang dalam
penghematan energi kompressor dan penurunan
emisi di PT. MEI.
WHY?
Pentingnya mengetahui penghematan atau solusi dalam
pengektifitasan energi pada suatu industri disebabkan karena
hampir 70-90% udara tekan kehilangan energi dalam bentuk panas
yang dikarenakan adanya gesekan, salah penggunaan dan berubah
menjadi energi bunyi (kebisingan), sehingga dalam efektifan
penghematan pada suatu air plant unit yang menjadi perhatian
adalah kompressor dan sistem udara tekan.
Sistem Udara Tekan

Komponen utama sistem udara tekan (kompressor):


1. Filter udara masuk
2. Pendingin antar tahap
3. After coolers
4. Pengering udara
5. Traps pengeluaran kadar air
KOMPRESOR
Terdapat 2 jenis dasar kmpressor:
1. Positive-displacement
sejumlah udara atau gas di- trap dalam ruang kompresi dan
volumnya secara mekanik menurun, menyebabkan
peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar.
Pada kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan
variasi pada tekanan pengeluaran
2. Kompressor dinamik
Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena
pengaruh impeller dan volute pengeluaran atau diffusers
Metodologi
penelitian
1. Studi literatur
2. Studi lapangan
a. Pengumpulan data (primer dan sekunder)
b. Analisa sistem kompressor udara
Sistem Kompresi Udara di analisa menggunakan alat bantu
yang dirilis oleh SEAI (Sustainability Energy Authority of
Ireland). Beberapa pilihan analisa penghematan yang
disediakan oleh software ini diantaranya adalah Reduce
Pressure, Repairs Leaks, VSD, Variable Inlet Volume, dan
Energy Effeciency Motor.
Hasil : Optimasi
Kompressor
a.Air Generation System; dengan mengukur daya listrik yang
dikonsumsi oleh kompresor selama periode waktu tertentu (minimal
24 jam) dengan menggunakan power logger.
b.Mengukur FAD (Free Air Delivery) dari setiap compressor dengan
menggunakan air flow meter dilengkapi dengan data logger.
c.Mengukur tekanan udara operasi disisi disribusi dan di end users.
d.Memeriksa suhu dari udara kompresi, dan suhu udara/air
pendingin pada sisi inlet dan outlet.
e.Mengukur kebocoran di compressor house dan jaringan distribusi
menggunakan ultrasonic leak detector.
f.Mengukur demand flow dari sistem menggunakan air flow meter.
g.Mengukur kandungan partikel pada udara bertekanan
menggunakan particle counter.
h.Mengukur kadar air pada udara bertekanan menggunakan dew
point pressure
Optimasi
Kompressor
Menurunkan setting tekanan 8.1 bar menjadi 7.3 bar
Tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor di PT.MEI erkisar di
8.1 bar. Sedangkan peralatan instrument umumnya hanya
membutuhkan tekanan berkisar antara 5 – 6.5 bar. Oleh karena itu
tekanan yang dihasilkan oleh compressor bisa dikurangi. Tekanan
bisa diturunkan secara bertahap. Sebagai acuan best practice, setiap
pengurangan tekanan sebanyak 1 bar akan berdampak pada
berkurangnya konsumsi energi sebesar 7 persen.
Optimasi
Kompressor
Instalasi VSD pada salah satu kompressor

Pada saat ini semua kompresor beroperasi secara loading dan


unloading. Kondisi tersebut tidak efesien karena kompresor pada
saat unloading membutuhkan daya listrik sekitar 40 persen dari
daya nominalnya, meskipun tidak ada udara bertekanan yang
dihasilkannnya.
Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa


dapat diidentifikasi peluang penghematan yang dapat dilakukan
pada sistem kompressor, yaitu:
1.Lakukan optimasi pada sistem udara bertekanan
2.Turunkan setting tekanan dari 8.1 bar ke 7.3 bar
3.Instalasi VSD pada salah satu kompresor di ruang kompresor
JURNAL 3
JUDUL JURNAL
AUTHOR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai