Anda di halaman 1dari 24

UDARA INSTRUMENT , UDARA TEKANAN , INERT GAS,

REFRIGERSAI SISTEM
PADA SISTEM UTILITAS PABRIK KIMIA

1. UDARA INSTRUMENT (INSTRUMENT AIR)

Udara instrument adalah udara bertekanan yang dikeringkan atau


dihilangkan kandungan airnya. Instrument air digunakan untuk
menggerakkan peralatan instrumentasi (pneumatic) seperti control valve,
transmitter, dan lain-lain. Udara disuplai ke receiver udara instrument 1020
m3/jam untuk dipisahkan kandungan airnya dan sebagai penampung udara
sementara dengan tekanan 8,0 kg/cm2. Dari receiver masuk ke filter inlet
untuk mengurangi kotoran-kotoran dan minyak yang terbawa. Udara lembab
ini masuk melalui 4 way valve ke salah satu dryer (A atau B) yang berisi silica
gel atau activated alummina . Fungsi Air Dryer ini adalah untuk menyerap
semua bintik-bintik air yang terkandung di dalam udara dan Dew Point dari
dryer dioperasikan pada -400C pada tekanan operasi. Penyerap air dari udara
yang dipakai adalah silika gel atau Activated Alumina.
Udara proses atau utilitis biasanya digunakan untuk mendayai suatu
sistem atau alat dimana perlu udara tekan dengan volume yang besar dan
tidak perlu syarat – syarat yang ketat seperti halnya instrumen pneumatik.
Udara utilitis biasanya tidak perlu membersihkan partikel-partikel atau air
seperti standar kwalitas yang diperlukan oleh udara instrumen.
Tipe udara instrumen untuk industri biasanya terdiri dari beberapa hal
berikut:

 Instrumen kompresor udara (bebas minyak)


 Pengering dan penyaring udara
 Pipa distribusi dengan pressure sefety valve
 Stasiun penurun tekanan
 Koneksi-koneksi instrumen lapangan
Gambar dibawah ini menunjukkan sistem pneumatik instrumen sederhana

Gambar1. Sistem dan Ekuipmen Udara Instrumen

Kompresor Udara
Kompresor udara dipilih atas dasar pemakaian jumlah udara dan
biasanya dalam satuan standard cubic feet per minute (scfm) atau cubic
meter per minute (m3/min).

Pada plant yang besar mungkin perlu dua atau tiga unit;
Unit kompresor tersebut bisa berupa tipe reciprocal atau rotari, tunggal
atau multistage, dan biasanya digerakkan oleh motor listrik, turbin gas atau
mesin disel.
Kapasitas kompresor ditentukan oleh keperluan aliran udara plant.
Pemakaian udara pada plant ditentukan oleh jumlah maksium pemakaian
udara (kira-kira 0,02 m3/menit) untuk setiap devais dan adanya kebocoran.
Tangki Penampung
Tangki penampung udara dirancang berdasar jumlah kapasitas
penyimpanan pada sistem dan juga adanya tambahan untuk menghindari
fluktuasi tekanan.

Penyaring dan Pengering Udara


Udara tekan yang baru saja keluar dari kompresor biasanya relatip
basah, dan mengandung kotoran-kotoran dan minyak-minyak sisa dari
kompresornya sendiri. Karena udara tersebut harus bersih dan kering, maka
perlu menghilangkan kandungan air dan kotoran-kotoran tersebut.
Pengering udara ada beberapa tipe, umumnya pengering regenerasi.
Dua menara perlu diisi dengan partikel pengadsorbsi (seperti alumina aktif).
Pengering yang satu dalam kondisi on-line, sedang pengering yang lain dalam
kondisi off-line diregenerasi dengan udara panas. Siklus regenerasi biasanya
dikontrol dengan sistem sekuensi waktu otomatis.
Secara normal pengering biasanya dihubungkan dengan pre-filter
(untuk menghilangkan partikel-partikel kotoran, butiran-butiran kecil air dan
minyak sebelum ia masuk ke pengering) dan after-filter (untuk mencegah zat-
zat pengering yang pecah masuk ke header udara).
Penyaring udara biasanya juga dipasang pada header pencatu udara
instrumen, dan untuk mengatur catu udara ke instrumen-instrumen yang ada
dilapangan, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Filter atau penyaring berfungsi untuk menghilangkan partikel-partikel
kotoran dan kerak-kerak, dan juga untuk memperangkap air dan minyak.
Dalam beberapa hal ada gabungan antara filter dan regulator yang dapat
digunakan sebagai catu udara langsung pada transmiter atau valve tunggal

Pipa Distribusi dan Pressure Safety Valve


Pipa utama yang digunakan untuk mengirim udara instrumen keseluruh plan
biasanya mempunyai diameter 50,8 mm (2 inch) skedul 40 dengan bahan dari
carbon steel. Pipa cabang catu udara yang menghubungkan header isntrumen
individu biasanya berdiameter 25,4 mm ( 1 inch) dengan bahan dari pipa
galvanis.
Pressure safety valve berfungsi untuk membuang tekanan lebih. Seperti
ditunjukkan pada Gambar 1. penampung udara akan membuang tekanan bila
udara yang diblok kembali mengalir ke tangki penampung udara. Relief valve
yang ada pada main air header akan membuang tekanan lebihnya bila terjadi
kebakaran atau kejadian-kejadian yang lain yang menyebabkan tekanan
menjadi tinggi.

Tekanan Catu Udara


Stasiun penurun tekanan dalam aplikasinya adalah sebuah pengatur tekanan
dengan berbagai ukuran dan tipe. Stasiun penurun tekanan berfungsi
menurunkan tekanan udara dari 700 kPa (102 psi) menjadi level yang dapat
digunakan yaitu 140 kPa (20 psi). Untuk instrumen-instrumen biasanya
menggunakan tekanan 20 – 100 kPa (3 – 15 psi), standar ISA S7.4
mengijinkan tekanan catu maksimum 140 kPa (20 psi). Tekanan catu ini
harus cukup untuk mengirim volume udara yang cukup, karen bila terlalu
tinggi akan menyebabkan rusaknya instrumen-instrumen tersebut.
Tekanan catu harus konstan untuk menghindari kesalahan dalam
pengukuran. Hal ini sangat penting untuk menghindari tekanan yang turun
pada pipa catu yang mencatu pada instrument suplai header.

Koneksi Instrumen
Tubing catu udara dari pipa valve menuju ke regulator ukuran
minimum harus 9,5 mm (3/8 inch) dengan bahan tubing berasal dari pvc
jacketed cooper, plated carbon steel atau stainless steel untuk menghindari
tekanan drop yang berarti, terutama untuk control valve. Untuk menghindari
masalah vibrasi dapat menggunakan koneksi tubing flexible air hose. Koneksi
tubing hampir selalu bertipe fitting.
Fitting dengan tipe flare lama jarang digunakan meskipun masih
dipakai pada generator disel. Mur tubing harus tidak boleh longgar; pabrik
seperti Swagelock menyediakan gauge untuk mengecek kekencangan mur
tersebut.
Kualitas standar Udara Instrumen
Kualitas standar udara instrumen dapat ditemukan pada ISA-S7.3
Fungsi dari udara instrument antara lain :
- Menggerakkan Pneumatic Control Valve.
- Purging diBoiler .
- Flushing di Turbin.

2. UDARA TEKAN

Plant industri menggunakan udara tekan untuk seluruh operasi


produksinya, yang dihasilkan oleh unit udara tekan yang berkisar dari 5
horsepower (hp) sampai lebih 50.000 hp. Departemen Energi Amerika
Serikat (2003) melaporkan bahwa 70 sampai 90 persen udara tekan hilang
dalam bentuk panas yang tidak dapat digunakan,gesekan, salah penggunaan
dan kebisingan. Sehingga, kompresor dan sistim udara tekan menjadi area
penting untuk meningkatkan efisiensi energi pada plant industri.

Merupakan catatan yang berharga bahwa biaya untuk menjalankan


sistim udara tekan jauh lebih tinggi daripada harga kompresor itu sendiri
(lihat Gambar 2). Penghematan energi dari perbaikan sistim dapat berkisar
dari 20 sampai 50 persen atau lebih dari pemakaian listrik, menghasilkan
ribuan bahkan ratusan ribu dolar. Sistim udara tekan yang dikelola dengan
benar dapat menghemat energi, mengurangi perawatan, menurunkan waktu
penghentian operasi, meningkatkan produksi, dan meningkatkan kualitas.
Sistim udara tekan terdiri dari bagian pemasokan, yang terdiri dari
kompesor dan perlakuan udara, dan bagian permintaan, yang terdiri dari
sistim distribusi & penyimpanan dan peralatan pemakai akhir. Bagian
pemasokan yang dikelola dengan benar akan menghasilkan udara bersih,
kering, stabil yang dikirimkan pada tekanan yang dibutuhkan dengan biaya
yang efektif. Bagian permintaan yang dikelola dengan benar akan
meminimalkan udara 365 terbuang dan penggunaan udara tekan untuk
penerapan yang tepat.Perbaikan dan pencapaian puncak kinerja sistim udara
tekan memerlukan bagian sistim pemasokan dan permintaan dan interaksi
diantara keduanya.

Komponen Utama Sistim Udara Tekan

Sistim udara tekan terdiri dari komponen utama berikut: Penyaring udara
masuk, pendingin antar tahap, after-coolers,pengering udara, traps
pengeluaran kadar air, penerima, jaringan pemipaan, penyaring, pengatur
dan pelumasan (lihat Gambar 2).

1. Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor; Debu


menyebabkan lengketnya katup/ kran, merusak silinder dan pemakaian
yang berlebihan.
2. Pendingin antar tahap: Menurunan suhu udara sebelum masuk ke
tahap berikutnya untuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan
efisiensi. Biasanya digunakan pendingin air.
3. After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara
dengan penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.
4. Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-cooler dihilangkan
dengan menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk
keperluan instrumen dan peralatan pneumatik harus bebas dari kadar
air. Kadar air dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel
silika/karbon aktif, atau pengering refrigeran, atau panas dari
pengering kompresor itu sendiri.
5. Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air diguakan
untuk membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut
menyerupai steam traps. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah
kran pengeluaran manual, klep pengeluaran otomatis atau yang
berdasarkan waktu dan lainnya.
6. Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan
penghalus denyut keluaran udara – mengurangi variasi tekanan dari
kompresor

Gambar 2 Jenis Komponen Kompresor (US COE ,2003)

Penggunaan dari Udara Tekan dalam Industri

Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran)


agar tetap bersirkulasi di dalam sistem. Fungsi dari kompresor adalah untuk
menaikan tekanan dari uap refrigeran sehingga tekanan pada kondensor lebih
tinggi dari evaporator yang menyebabkan kenaikan temperatur dari
refrigeran.

Kompresor dirancang dan diproduksi untuk dapat dipakai dalam jangka


waktu yang lama, karena kompresor merupakan jantung utama dari sistem
refrigerasi kompresi uap dan juga kapasitas refrigerasi. Suatu mesin
refrigerasi tergantung pada kemampuan kompresor untuk memenuhi jumlah
gas refrigeran yang perlu disirkulasikan. Kompresor berfungsi untuk
menghisap uap refrigeran yang berasal dari evaporator dan menekannya ke
kondenser sehingga tekanan dan temperaturnya akan meningkat ke suatu
titik dimana uap akan mengembun pada temperatur media pengembun.

JENIS KOMPRESOR

Seperti terlihat pada Gambar 3, terdapat dua jenis dasar : positive-


displacement and dinamik. Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara
atau gas di- trap dalam ruang kompresi dan volumnya secara mekanik
menurun, menyebabkan peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan
keluar. Pada kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan variasi
pada tekanan pengeluaran.
Kompresor dinamik memberikan enegi kecepatan untuk aliran udara atau gas
yang kontinyu menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang
sangat tinggi. Energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena
pengaruh impeller dan volute pengeluaran atau diffusers. Pada kompresor
jenis d inamik sentrifugal, bentuk dari sudu-sudu impeller menentukan
hubungan antara aliran udara dan tekanan (atau head) yang dibangkitkan.

Gambar 3. Jenis Kompresor (US DOE,2003)


a) Kompresor Positive Displacement
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.

Kompresor reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan
untuk mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti
pompa sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir
konstan pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas
kompresor proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti
denyutan.

Gambar 4 Penampang Melintang Kompresor Reciprocating (king,Julie)

Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat


jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal
balance-opposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical
digunakan untuk kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor horisontal
balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk
desain multitahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan
Produktivitas Nasional, 1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal
dimana penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston.
Kompresor yang bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi
ganda.

Sebuah kompresor dianggap sebagai kompresor satu tahap jika


keseluruhan penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau beberapa
silinder yang parallel. Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi
satu tahap. Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar
absolut/tekanan masuk absolut) dapat menyebabkan suhu pengeluaran yang
berlebihan atau masalah desain lainnya. Mesin dua tahap yang digunakan
untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih
rendah (140 to 160oC),sedangkan pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi
(205 to 240oC).
Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor udara reciprocating
diatas 100 horsepower/ Hp merupakan unit multi tahap dimana dua atau
lebih tahap kompresor dikelompokkan secara seri. Udara biasanya didinginkan
diantara masing-masing tahap untuk menurunkan suhu dan volum sebelum
memasuki tahap berikutnya (Dewan Produktivitas Nasional,1993).

Gambar 5. Kompresor Multi Tahap ( King,Julie)


Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun
pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin
dalam bentuk paket, dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.

Kompresor Putar/ Rotary

Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston


dan memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor
beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran
yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya
rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga
kompresor ini sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran
30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.

Gambar 7. Kompresor Ulir.

Jenis dari kompresor putar adalah:


 Kompresor lobe (roots blower)
 Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil
mengkompresi dan bergerak kedepan (lihat Gambar 6)
 Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis
gulungan.

Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah


dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang
ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja. Kompresor putar merupakan
kompresor kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara
atau pendingin air.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian
yang bekerja, kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah
operasinya dan fleksibel dalam pemasangannya. Kompresor udara putar
dapat dipasa ng pada permukaan apapun yang dapat menyangga berat
Statiknya.
b.) Kompresor Positive Displacement
Kompresor udara sentrifugal (lihat Gambar 7) merupakan kompresor
dinamis, yang tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke
udara. Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan
udara. Momen ini dirubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara
secara perlahan dalam difuser statis. Kompresor udara sentrifugal adalah
kompresor yang dirancang bebas minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak
pelumas terletak terpisah dari udara dengan pemisah yang menggunakan sil
pada poros dan ventilasi atmosferis. Sentrifugal merupakan kompresor yang
bekerja kontinyu, dengan sedikit bagian yang bergerak; lebih sesuai
digunakan pada volum yang besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada
udaranya.
Gambar 7. Kompresor Sentrifugal

Kompresor udara sentrifugal menggunakan pendingin air dan dapat


berbentuk paket.; khususnya paket yang termasuk after-cooler dan semua
control. Kompresor ini dikenal berbeda karakteristiknya jika dibandingkan
dengan mesin reciprocating. Perubahan kecil pada rasio kompresi
menghasilkan perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya. Mesin
sentrifugal lebih sesuai diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12,000 cfm.
Beberapa kriteria seleksi untuk berbagai jenis kompresor terlihat pada tabel
dibawah ini.
3. GAS INERT

Definisi Gas Inert


Inert merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang berarti dalam
keadaan tidak melakukan sesuatu sama sekali atau melakukan sesuatu
yang sangat kecil efeknya. Istilah inert dipakai dalam banyak hal, terutama
kimia untuk menggambarkan bahwa suatu senyawa atau zat tahan
terhadap reaksi kimia.
Inert gas adalah suatu gas atau campuran bermacam-macam gas
yang dapat mempertahankan kadar oksigen dalam prosentase rendah
sehingga dapat mencegah terjadinya ledakan atau kebakaran.
Kondisi inert artinya suatu kondisi dimana kadar oksigen pada tangki
dipertahankan dalam keadaan 8% atau kurang dibandingkan dengan
jumlah folume gas yang ada pada atmosfer tangki tersebut.
Gas inert yang banyak digunakan dalam industri antara lain: Nitrogen,
Argon dan Karbon dioksida. Adapun gas mulia yang bersifat inert adalah
Helium, Neon, Kripton dan Xenon.
Sifat-Sifat Gas Inert
Gas inert merupakan gas yang tidak reaktif dan tidak mudah
terbakar. Gas inert bila digunakan untuk purging dapat berfungsi ganda
yaitu berpengaruh terhadap suhu dan tekanan alat,
Tabel 3. Sifat-sifat beberapa gas inert
Nitrogen Argon Karbon dioksida
Berat molekul 28.01 39.95 44.01
Titik beku, oC -195.8 -185.9 -78.5
Cp, m3/kg, 101.3
0.855 0.604 0.547
kPa
Suhu kritis, oC -146.95 -122.4 31
Tekanan kritis, kPa 3400 4880 7382

Tabel 4. Ciri fisis dari gas mulia

Heliu Neon Argon Kripton Xenon Radon


m
Nomor atom 2 10 18 32 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Massa atom (gram/mol) 4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73
Titik didih (0C) -268,8 -245,8 -185,7 -153 -108 -62
Titikleleh (0C) -272,2 -248,4 189,1 -157 -112 -71
Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4
Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1
Entalpi peleburan @ 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
(kJ/mol)
Entalpi penguapan 0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
(kJ/mol)
Afinitas elektron 21 29 35 39 41 41
(kJ/mol)
Energi ionisasi (kJ/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040

II. Kegunaan Gas Inert dalam Industri


a. Gas blanketing
b. Metals industries
c. Manufacturing and Construction
d. Chemical, Pharmaceuticals and Petroleum
III.Metode Pengambilan
a. Pemisahan cara Teknologi Kriogenik
Pemisahan udara secara kriogenik menggunakan perbedaan titik
didih antara nitrogen, oksigen, dan argon untuk memisahkan dan
memurnikan produk-produk tersebut. Tahap pertama adalah filtering
dan kompresi udara. Kompresi umumnya dilakukan hingga tekanan
90 psig atau 6 bar. Udara terkompresi kemudian didinginkan hingga
mendekati temperatur ruangan menggunakan alat penukar kalor atau
alat dengan sistem refrigerasi. Tahap kedua adalah proses
penyingkiran uap air dan karbon dioksida yang masih tertinggal pada
udara. Keduanya harus dihilangkan karena pada temperatur yang
sangat rendah dapat membeku dan terdeposit pada permukaan alat
pemroses. Efisiensi proses penyingkiran ini ditambah dari proses
pendinginan sebelumnya yang membuat uap air mengembun saat
udara dilewatkan pada kompresor dan terpisah dari udara itu sendiri.
b. Pemisahan cara Pressure Swing Adsorption
Pressure swing adsorption (PSA) merupakan salah satu
teknologi yang digunakan untuk memisahkan beberapa jenis gas dari
campuran gas sesuai dengan jenis karakteristik molekuler dan afinitas
dari bahan adsorben. Bahan adsorpsi khusus misalnya zeolit,
digunakan sebagai sieve molekular, sehingga memudahkan
penyerapan gas utama pada tekanan tinggi. Proses selanjutnya
adalah proses swing, yaitu proses perubahan dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah uuntuk mendesorp bahan adsorben.
c. Pemisahan cara Teknologi Membran
Prinsip umum dalam metode pemisahan gas dengan membran
adalah
penyerapan selektif (Selective permeation) melewati dinding
membran nitrogen. Tiap gas mempunyai laju penyerapan yang khas.
Laju penyerapan diukur dari kelarutannya dalam bahan membran
nitrogen untuk membran polimerik nitrogen. Sementara itu laju difusi
bergantung pada volume molekul yang bebas dalam dinding
membran nitrogen. Gas dengan ukuran molekul yang kecil dan
menunjukkan kelarutan yang tinggi dalam membran nitrogen akan
menyerap lebih cepat dari pada molekul yang ebih besar dengan
kelarutan yang kecil. Membran ini terdiri dari tabung bundel yang
dibuat dari polimer spesial yang terkonfigurasi dalam metode yang
sama dengan tabung heat exchanger.

4. SISTEM REFRIGERASI
Refrigerasi adalah cara untuk merubah atau membuang  tingkat suhu dari
suatu produk atau ruangan supaya suhu lebih rendah dari suhu lingkungan
disekitarnya dangan cara menyerap panas dari produk atau ruangan.

Prinsip Dasar Refrigerasi

Adapun pengertian dari Prinsip Refrigerasi  adalah suatu proses penyerapan


energi panas dari dalam ruangan yang tertutup  lalu membuang  panas nya
keluar dari ruangan tersebut.
Beberapa proses yang berlangsung dari unit mesin refrigerasi ialah sebagai
berikut:

 Penguapan
Penguapan adalah proses refrigeran cair yang berada dalam evaporator
menguap pada suhu tetap. Meskipun sudah menyerap panas dari produk atau
ruangan yang didinginkan,saat menyerap panas  penguapan tersebut tidak
disertai oleh kenaikan suhu yang melonjak.

 Pemampatan
Pemampatan adalah suatu cara refrigeran yang berupa uap dingin dari
evaporator di hirup oleh kompresor dan seterusnya di mampatkan sampai
suhu dan tekanannya berubah menjadi tinggi. Setelah di mampatkan
selanjutnya refrigeran tersebut di tekan ke kondensor

 Pengembunan
Proses pengembunan adalah membuang panas dari refrigeran yang bersuhu
dan bertekanan tinggi di dalam kondensor dimana pada saat medium
pengembunannya dapat berupa air atau udara yang menyebabkan panas
refrigeran diserap oleh medium tersebut

 Pemuaian
Pemuaian adalah cara untuk mengatur atau merubah bentuk refrigeran
supaya memuai atau mengembun dengan maksud untuk mempercepat
terjadinya uap refrigeran dingin pada evaporator

Bahan Pendingin ( Refrigerant )

Bahan pendingin adalah  pendingin yang berwujud cairan maupun gas yang
memiliki titik didih sangat rendah pada tekanan 1 Atm .

Bahan Pendingin dibagi menjadi dua yaitu :

1. Amonia ( NH3 )
Amonia (NH3) digunakan secara luas pada mesin refrigerasi Industri. Titik
didih normalnya adalah 33ºC. Amonia mempunyai karakteristik bau meskipun
pada konsentrasi yang kecil di udara.
2. Fluorinated ( CFC )
Fluorinated adalah refrigeran yang aman dan tidak beracun yang banyak
dipakai sekarang ini. Adapun di pasaran dikenal dengan Freon, genetron,
frigen, areton, isotron, asahi frond dan lain – lain.
Jenis refrigeran ini terdiri dari :
 R 11 ( tricloromono fluoro metane = CCI3F)
 R 12 ( Dichloro difluoro methane = CCL2F2 )
 R 22 ( Monochloro difluoro methane = CHCLF2 )
 R 502(Campuran antara CCL2F2 – CF3 = 51,2 % dan CHCLF2 = 48,8
%)

Adapun Syarat – Syarat Umum Untuk refrigeran

 Tidak beracun dan tidak berbau merangsang


 Apabila tercampur denga udara, peluma atau sebagainya tidak dapat
terbakar
 Tidak menyebabkan berkarat terhadap bahan logam yang dipakai pada
sistem pendingin

Minyak Pelumas Kompresor


Minyak pelumas mesin refrigerasi bersirkulasi hanya untuk melumasi bagian –
bagian kompresor yang bergesekan.

Syarat – Syarat Minyak Pelumas

 Mempunyai struktur kimia yang stabil


 Tidak mudah bereaksi pada bahan pendingin
 Tidak merusak tembaga pada saat suhu diatas 250ºF ( 121ºC )
 Mempunyai titik gumpal yang rendah dibawah  -70ºF ( -57ºC )
Cara Pelumasan pada Kompresor

1. Percikan
Rumah engkol pada sistem ini berfungsi sebagai penampung minyak pelumas
sampai kira – kira sama tinggi dengan dasar lager utama.

2. Aliran
Pelumas dari tangki dinaikkan dengan suatu cincin, piringan, ulir, atau alat
lain yang berputar ke dalam  tangki yang terletak lebih tinggi

3. Tekanan
Pelumasan sistem ini menggunakan pompa pelumas yang terletak pada ujung
poros engkol untuk mengalirkan pelumas dari penampung ke bagian yang
bergesekan melalui tabung atau saluran di dalam poros engkol dan batang
Komponen – Komponen Mesin Refrigerasi
1. Kompresor
Kompresor adalah komponen yang bekerja untuk menghisap, memampatkan
kemudian menekan uap refrigeran supaya  bersirkulasi ke semua sistem
refrigerasi .

 a) Kompresor torak
Kompresor torak adalah suatu kompresor yang proses pengisapan dan
penekanan terhadap refrigeran menggunakan torak.

 b) Kompresor putar (Rotary)


Kompresor putar adalah kompresor yang menggunakan sepasang rotor yang
berputar untuk mengisap dan menekan refrigeran.

 c) Kompresor sekrup
Kompresor sekrup adalah kompresor yang bagiannya di hisap dan di tekan
dengan sepasang sekrup berulir.

 d) Kompresor semi hermetik


Kompresor semi hermetik adalah jenis kompresor yang motor listrik dan
kompresornya berdiri sendiri – sendiri, tetapi dihubungkan sehingga seolah –
olah menjadi satu bagian.

 e) Kompresor hermetik
Kompresor hermetik adalah kompresor yang dialiri listrik dengan kompresor
sehingga ada dalam satu rumah dan penyambungan rumahnya dilakukan
dengan pengelasan, sehingga terjadi kedap udara.
kompresor menurut tingkatan kompresinya meliputi :

 Kompresor satu tingkat


Kompresor satu tingkat adalah sebuah kompresor yang satu buah saluran
hisap dan satu buah saluran tekan

 Kompresor dua tingkat (Double Stage)


Kompresor dua tingkat adalah kompresor yang dua saluran hisap dan dua
saluran tekan Kondensor Kondensor adalah suatu alat yang berfungsi untuk
melepaskan panas yang diserap refrigeran di evaporator dan panas yang
terjadi selama kompresi.
Jenis- jenis kondensor yang kebanyakan dipakai adalah sebagai berikut:

 a) Kondensor pipa ganda


adapun pengertian dari Kondensor pipa ganda Adalah Jenis kondensor yang
terdapat susunan 2 pipa koaksial, dimana pada saat refrigeran dialirkan
melalui saluran yang ada pada  pipa dalam dan pipa luar.

 b) Kondensor tabung dan koil


Kondensor tabung dan koil Adalah bentuk konstruksi dari kondensor yang
tersusun lebih dari satu koil – koil bare tube atau fine tube yang ditaruh ke
dalam tabung baja yang di las.

 c) Kondensor pendingin udara


Kondensor pendingin udara adalah jenis kondensor yang terdapat  koil pipa
pendingin yang bersirip pelat.
Siklus Refrigerasi
Siklus refrigerasi adalah siklus kerja yang mentransfer kalor dari media
bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi dengan menggunakan
kerja dari luar sistem. Secara prinsip merupakan kebalikan dari siklus mesin
kalor (heat engine).
Dilihat dari tujuannya maka alat dengan siklus refrigerasi dibagi menjadi dua
yaitu refrigerator yang berfungsi untuk mendinginkan media dan heat
pump  yang berfungsi untuk memanaskan media. Ilustrasi
tentang refrigerator dan heat pump dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar Siklus refrigerasi
Prinsip terjadinya suatu pendinginan di dalam sistem refrigerasi adalah
penyerapan kalor oleh suatu zat pendingin yang dinamakan refrigeran.
Karena kalor yang berada disekeliling refrigeran diserap, akibatnya refrigeran
akan menguap, sehingga temperatur di sekitar refrigeran akan bertambah
dingin. Hal ini dapat terjadi mengingat penguapan memerlukan kalor.
Di dalam suatu alat pendingin (misal lemari es) kalor diserap di “evaporator”
dan dibuang ke “kondensor”. Uap refrigeran yang berasal dari evaporator
yang bertekanan dan bertemperatur rendah masuk ke kompresor melalui
saluran hisap. Di kompresor, uap refrigerant tersebut dimampatkan, sehingga
ketika ke luar dari kompresor, uap refrigeran akan bertekanan dan bersuhu
tinggi, jauh lebih tinggi dibanding temperatur udara sekitar.
Sistem Refrigerasi Termoelektrik
Telah diketahui dari apa yang disebut efek Seebeck bahwa dua buah logam
yang berbeda apabila ujung-ujungnya dihubungkan kemudian dipanaskan
salah satu ujungnya maka akan timbul arus listrik dalam rangkaian logam
tersebut.
Pemilihan Regerigeran
Jenis refrigeran adalah sangat banyak dimana pemilihan refrigeran secara
tidak tepat akan bisa membuat kerja refrigerator menjadi tidak optimal.
Refrigeran ada dua macam yaitu refrigeran primer dan sekunder. Adapun
pengertian refrigeran primer adalah refrigeran yang digunakan dalam sistem
kompresi uap. Dan refrigeran sekunder adalah cairan-cairan yang digunakan
untuk membawa energi kalor bersuhu rendah dari satu lokasi ke tempat lain.
Nama lain dari refrigersai sekunder adalah cairan anti beku atau brines
(larutan garam).
Karakteristik Refrigeran
Karena refrigeran merupakan bahan yang penting dalam proses refrigerasi,
agar dapat menyerap panas (evaporasi) dan mengeluarkan panas
(kondensasi) dengan baik. Karakteristik thermodinamikanya antara lain
meliputi temperatur penguapan serta temperatur pengembunan dan tekanan
pengembunan.

demikian lah tadi artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Pengertian


Refrigerasi : Prinsip Dasar, Syarat, Komponen, Siklus, Sistem, Pemilihan, Dan
Karakteristiknya, semoga dapat menambah wawasan anda semuanya

Anda mungkin juga menyukai