Anda di halaman 1dari 5

Pneumatik dan Hidrolik I Pengadaan Udara

II. Pengadaan Udara


Kerusakan dalam sistem pneumatik bisa dikurangi jika udara bertekanan
dipersiapkan dengan cara yang baik dan benar, untuk mendapatkan udara yang
berkualitas perlu diperhatikan mulai dari : kompresor, tangki, pengering udara, sistem
perpipaan, hingga unit pelayanan udara.

2.1. Kompresor dan Tangki


Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara, dimana pada prinsipnya
kompresor dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu : kompresor yang bekerja pada
prinsip pengempaan dimana udara dikompresi dengan cara memasukkannya ke dalam
suatu ruangan dan kemudian volume ruang itu diperkecil, jenis ini disebut kompresor
torak, dan kelompok kedua kompresor yang bekerja dengan prinsip aliran udara, yaitu
dengan cara menghisap (menyedot) udara pada satu sisi dan mengoperasikannya
dengan percepatan massa (turbin).
Jenis kompresor yang digunakan tergantung permintaan operasional berkenaan
dengan tekanan kerja dan volume pemompaan (kempaan).
Tangki udara kempaan dipergunakan untuk menstabilkan tekanan, dan
mendinginkan udara kempaan, serta untuk mengurangi kerja kompresor agar tidak
hidup mati dalam siklus pendek.

Gambar 2.1 Tangki Udara

Komponen-komponen yang harus ada pada tangki antara lain yaitu : Pengukur
tekanan udara (manometer), Katup relief (safety valve), Katup udara bertekanan (shut
off valve), Katup penguras (drain valve), dan Pengukur suhu (thermometer)

3
Pneumatik dan Hidrolik I Pengadaan Udara

2.2. Pengering Udara (Dryer)


Pengering udara berfungsi memisahkan uap air yang terdapat dalam udara
bertekanan. Kadar air didalam udara harus ditekan serendah mungkin, suhu dan
tekanan udara akan menentukan kadar kelembaban udara. Makin tinggi suhu udara,
makin banyak kadar uap air yang dapat diserap, apabila titik jenuh dari kelembaban
udara mencapai 100% maka air akan menetes, yang dapat menyebabkan kerusakan-
kerusakan misalnya menggangu fungsi kontak dari katup, silinder, dan elemen lainnya
akibat terjadi korosi. Oleh karena itu pengering udara sangat diperlukan dalam sistem
pneumatik.

Gambar 2.2 Pengering udara

Salah satu sistem pengering yang dapat digunakan adalah pengering udara suhu
rendah, yang bekerja dengan prinsip menurunkan suhu titik embun (gambar 2.2).
Udara kempaan mengalir melalui perubah udara panas (air heat exchanger),
selanjutnya didinginkan dalam unit pendingin (cooling unit) sehingga partikel minyak dan
air terpisah, kemudian udara dikeringkan kembali melalui perubah udara panas.

2.3. Sistem Perpipaan


Sistem distribusi udara yang dipakai harus dapat meredam pengaruh turun
naiknya tekanan. Tata letak pemipaannya harus mempunyai kemiringan 1-2% untuk
mengalirkan embun yang menjadi air yang disebabkan proses kondensasi.
Di semua pipa, timbul penyusutan tekanan akibat tahanan sirkulasi, terutama pada
penyempitan, tikungan (bengkokan), percabangan dan sambungan pipa. Penyusutan ini
harus diberi kompensasi oleh kompresor. Turunnya tekanan di seluruh jaringan,
diusahakan tidak sampai lebih besar dari besar dari 0,1 bar.

4
Pneumatik dan Hidrolik I Pengadaan Udara

Gambar 2.3 Sistem Suplai Udara

Pipa-pipa saluran udara kempaan memerlukan pemeliharaan dan pengecekan


secara tetap dan tertatur, oleh karena itu apabila memungkinkan pipa saluran udara
kempaan tidak dipasang pada tempat yang sempit, karena akan menyulitkan
pengecekan kebocoran pada pipa-pipa saluran.
Pada pipa cabang yang mengalir dalam arah horisontal, cabang-cabang pipa
harus selalu dibuat dari atas, agar bila terjadi pengembunan atau kondensasi tidak
mengalir ke pipa cabang.

2.4. Unit Pelayanan Udara (Air Sevice Unit)


Unit pelayanan udara (Air Service Unit) memiliki komponen utama berupa :
1. Penyaring udara bertekanan yang berfungsi memisahkan semua kotoran yang
mencemari udara bertekanan. Prinsip kerjanya udara bertekanan masuk ke dalam
mangkuk penyaring melalui lubang masukan. tetes air dan butiran kotoran
dipisahkan dari udara bertekanan dengan prinsip sentrifugal dan jatuh ke bagian
bawah mangkuk penyaring.
2. Pengatur tekanan udara, berfungsi untuk mengatur tekanan kerja yang akan
digunakan agar relatif stabil. Tekanan udara yang keluar dari kompresor tidak stabil
atau memiliki tekanan yang lebih tinggi dari kebutuhan.

5
Pneumatik dan Hidrolik I Pengadaan Udara

3. Manometer, berfungsi untuk mengetahui tinggi rendahnya tekanan kerja, komponen


ini dipasang untuk melengkapi pengatur tekanan udara dalam mencapai fungsi
kerjanya.

= fluida
residu
= oli

Gambar 2.4 Air Service Unit

4. Perangkat lumas (lubricator), berfungsi untuk menyalurkan pelumas yang sudah


dikabutkan dalam jumlah yang dapat diatur, untuk mencegah terjadinya korosi pada
komponen pneumatik.
Unit pelayanan udara sebaiknya dipasang pada setiap jaringan kerja sistem kontrol
untuk menjamin kualitas udara bagi tiap tugas sistem kontrol.

Contoh Soal
1. Sebutkan fungsi dari unit pelayanan udara
2. Sebutkan komponen dari unit pelayanan udara
3. Mengapa pemasangan pipa cabang harus disambung dari atas

Jawaban
1. Unit pelayanan udara berfungsi untuk mempersiapkan udara yang siap pakai, yaitu
udara yang bebas dari segala kotoran dan sudah mengandung partikel minyak
pelumas
2. Komponen dari unit pelayanan udara terdiri dari penyaring, pengatur tekanan,
manometer, dan perangkat lumas
3. pemasangan pipa cabang harus disambung dari atas, agar bila terjadi pengembunan
atau kondensasi tidak mengalir ke pipa cabang.

6
Pneumatik dan Hidrolik I Pengadaan Udara

Anda mungkin juga menyukai