ABT-3
Disusun oleh:
Aby Sholeh_33212101032
M Akbar_33212101043
Maulana Al Ayyubi_33212101044
1.5 Manfaat
Agar mengetahui sistem kerja “Double Evaporator Domestic Refrigeration
Freezer Build up Trainer RBA-ABT 3”
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Sistem refrigeration
Refrigerasi adalah suatu proses penyerapan panas dari suatu zat atau produk
sehingga temperaturnya berada di bawah temperatur lingkungan. Refrigerasi atau
disebut juga mesin pendingin yaitu mesin yang dapat menimbulkan efek refrigerasi,
sedangkan refrigeran adalah zat yang digunakan sebagai fluida kerja dalam proses
penyerapan panas. Secara umum bidang refrigerasi mencakup kisaran temperatur
sampai dengan minus 1500 C.
3. Evaporator
Evaporator adalah salah satu bagian dari system AC (air conditioner). Fungsi
evaporator AC adalah untuk menyerap panas udara yang dihembuskan oleh
blower sehingga freon akan menguap menjadi gas.
.
( gambar 2.9 pressure gauge )
Dokumen pribadi
9. Selenoid Valve
Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam
fluidics. Tugas dari solenoid valve dalah untuk mematikan, release, dose,
distribute atau mix fluids Digunakan untuk menggerakan piston valve.
Dokumen pribadi
juga untuk melihat jumlah freon yang terdapat dalam sistem AC.
Mulai
Identifikasi masalah
Tinjauan pustaka
Pengambilan data
Selesai
3.2 Alat
1. Timer
2. RBT-ABT.3
3. Preassure geuge
4. Kunci L
3.3 Bahan
1. Refigerant R134a
2. RBA ABT-3
EPR diputar 1x
EPR diputar 2x
EPR diputar 3x
EPR diputar 4x
EPR diputar 5x
4.2 Analisa Data
` Pada unit praktikum ABT III terdapat 2 bilik, yaitu bilik 1 yang merupakan T1
dimana terdapat thermometer manual pada bilik T1 dan thermometer digital pada
samping kiri bilik T1 dan begitupun pada bilik 2 dimana thermometer manual terdapat
pada bilik T2 dan thermometer digital pada bagaian sebelah kiri. Pada saat melakukan
praktikum untuk mengambil data, kami melakukan 5 kali percobaan dengan memutar
EPR dan untuk percobaan pertama tanpa melakukan pemutaran pada EPR. Percobaan
pertama tanpa memutar EPR, pada menit awal yaitu dari 0 menit sampai 30 menit
terdapat perbedaan suhu, suhu menurun per 1 derajat celcius untuk T1 dan T2 baik
manual ataupun digital. Untuk percobaan selanjutnya dengan memutar EPR 1x suhu
dengan variasi 0 menit sampai 5 menit selama 30 menit memiliki suhu yang sama yaitu
25 celcius dan 10menit sampai 30 menit pada termostat manual memiliki suhu 26
celcius untuk T1 manual dan memiliki perbedaan suhu per 1 celcius untuk T1 digital, T2
manual dan digital suhu yang didapat mengalami penurunan per 1 derajat celcius. Untuk
percobaan 3x putaran pada EPR dan 4x putaran EPR didapat suhu yang sama untuk T1
dan T2 manual maupun digital. Kemungkinan Penyebab dari suhu yang sama pada
percobaan ke 3x dan ke 4x adalah pengembunan pada jalur yang menuju evaporator
pada bilik 2 atau T2 ,hal dikarenakan jalur menuju evaporator kemasukan oli dari
komperssor atau tersumbat kotoran dari filter dryer. Tersumbatnya jalur menuju
evaporator mengakibatkan refrigerant tidak dapat menyerap panas dari bilik bagian atas.
Fungsi EPR adalah menahan aliran refrigerant yang menuju ke bilik atas atau bilik
bawah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum matakuliah Air Conditioning yaitu suhu yang didapat
T1 dan T2 manual maupun digital dengan variasi putaran EPR sebanyak 5x percobaan.
Percobaan tanpa memutar EPR dan memutar EPR 1x memiliki perbedaan suhu yaitu
penurunan suhu per 1 celcisu, sedangkan untuk percobaan ke 3x putaran EPR sampai 4x
Putaran EPR memiliki suhu yang sama diakibatkan pengembunan yang disebabkan oleh
tersumbatnya jalur menuju evaporator oleh kotoran atau kemasukan oli dari kompressor
5.2 Saran
Saran untuk praktikum Air Conditioning, teruntuk mahasiswa yang melakukan
praktikum harus menerapkan prosedur yang telah disampaikan oleh dosen pengajar
agar hasil yang diperoleh dalam melakukan praktikum dapat dirasakan manfaatnya
bagi mahasiswa dan tidak terjadi trouble maupun kerusakan pada alat praktikum.