Anda di halaman 1dari 34

I.

NAMA PRAKTIKUM

Pemeliharaan AC Mobil

II. TUJUAN PRAKTIK

Setelah mengikuti praktik “Pemeliharaan AC Mobil” secara keseluruhan maka

mahasiswa dapat:

1. Memahami istilah-istilah pada sistem AC mobil.

2. Memahami prinsip kerja sistem AC mobil.

3. Memahami komponen-komponen sistem AC mobil.

4. Memahami cara kerja komponen-komponen sistem AC mobil.

5. Mendiagnosa penyebab kerusakan sistem AC mobil.

6. Melakukan perbaikan pada sistem AC mobil.

7. Menggunan tools yang digunakan pada pemeliharaan sistem AC mobil.

III. TEORI DASAR

Dipahami bahwa air dan bensin yang diturunkan tekanannya akan lebih cepat

menguap. Demikian juga dengan titik didih air pada ketinggian tertentu (di atas

gunung), air lebih cepat menguap dibandingkan dengan di atas permukaan laut

yang bertekanan 1 atmosfir karena di atas gunung pada ketinggian tertentu

tekanannya kurang dari 1 atmosfir. Sistem Penyejuk udara (Air Conditioners

System) atau AC sudah menjadi kebutuhan penting bagi penumpang baik mobil

angkutan umum maupun mobil pribadi, disamping memperoleh kenyamanan

dengan menggunakan AC keamanan penumpang lebih terjamin karena pintu dan

jendela mobil harus ditutup waktu AC dihidupkan, dan dapat menyerap uap air

yang menempel pada kaca mobil waktu udara lembab atau hujan turun sehingga
tidak menghalangi pendangan supir serta menghindari udara kotor masuk ke

dalam mobil karena sistem AC akan menyaring kotoran-kotoran yang ada pada

udara sebelum masuk ke dalam mobil, itulah sebabnya penggunaan AC pada

mobil semakin banyak, hal ini juga berarti terbukanya lapangan kerja baru di

bidang pemeliharaan dan perbaikan system AC mobil.

Fungsi sistem AC pada mobil yaitu:

1. Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan/kabin kendaraan

2. Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan/kabin kendaraan.

3. Menghilangkan dengan cepat kondensasi yang terdapat pada kaca mobil saat

hujan atau pada udara lembab.

Gambar 3.1. Cara kerja sistem pendingin

Secara umum, sirkulasi udara dingin dapat dilihat pada Gambar 1. Pada saat

turun hujan atau udara terlalu lembab maka akan menimbulkan kondensasi pada

kaca-kaca mobil yang dapat menghalangi pandangan driver. Dengan

menghidupkan sistem AC, kondensasi dapat segera dihilangkan karena udara yang

keluar dari sistem AC cukup kering sedangkan udara lembab cepat akan

dihilangkan. Udara kotor dari luar, juga dibersihkan oleh filter karena sebelum

udara kotor masuk ke dalam kabin kendaraan terlebih dahulu disaring oleh filter.

Agar pendinginan lebih merata maka saluran-saluran udara dingin dibuat lebih
banyak dan sirkulasinya diarahkan ke atas karena sifat udara dingin akan turun

dengan sendirinya. Pada bagian samping dekat kaca belakang dibuat ventilasi ke

luar udara dari dalam kabin kendaraan. Hal ini bertujuan agar sirkulasi udara

terjadi dengan baik pada kabin dekat kaca belakang.

AC Mobil adalah suatu rangkaian peralatan yang berfungsi untuk

mengkondisikan udara mendinginkan udara di dalam kabin agar penumpang dapat

merasa segar dan nyaman. Sistem AC mobil yang normal akan menunjukkan

tekanan kerja pada sisi tekan, tekanan tinggi, TT (Gambar 1, warna merah) yaitu

14,5-15 bar (200-213 psi), sedangkan pada sisi isap, tekanan rendah, T R (Gambar

1, warna biru) 1,5-2 bar (21-29 psi). Rangkaian peralatan (komponen) tersebut

adalah :

1. Kompressor

2. Kondensor

3. Filter/Saringan

4. Katuk Ekspansi

5. Evaporator

6. Blower

7. Ekstra Fan

8. Cairan Pendingin
3.1. Kompresor

Gambar 3.2. Kompresor

3.1.1. Fungsi

1. Memberi tekanan pada zat pendingin, agar mengalir dalam sistem.

2. Menurunkan tekanan didalam evaporator, sehingga bahan pendingin

cair di evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih rendah dan

menyerap panas lebih banyak didekat evaporator.

3. Menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu rendah

dan tekanan rendah kemudian memampatkan gas tersebut sehingga

menjadi gas temperature tinggi kemudian mengalirkannya ke

kondensor.

3.1.2. Cara kerja

Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran

kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane

ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas

sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan

meningkatkan temperaturnya.
3.2. Kondensor

Gambar 3.3. Kondensor

3.2.1. Fungsi

Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah

dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk

gas menjadi cair (dingin).

3.2.2. Cara kerja

Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena

bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada

engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada

Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.

3.3. Filter/Dryer

Gambar 3.4. Filter


3.3.1. Fungsi

Berfungsi untuk menyaring partikel – partikel kotoran yang ikut beredar

dalam sistem, serta menyerap uap air yang ikut beredar. Kotoran yang ikut

beredar didalam sistem dapat menyumbat saluran – saluran yang ada

sehingga menganggu kerja air conditioner, sedangkan uap air yang ikut

beredar didalam sistem dapat terjadi pembekuan karena temperature media

pendingin bisa turun dibawah 0 derajat celcius, hal tersebut dapat

menyumbat yang akhirnya menganggu kerja sistem air conditioner.

3.3.2. Cara kerja

Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang

masuk (Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter

Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju

ke Expansion Valve.

3.4. Katup Ekspansi

Gambar 3.5. Katup ekspansi

3.4.1. Fungsi

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar

Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.


3.4.2. Cara kerja

Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui

Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator

dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat

Sensitizing Tube yang berfungsi sebagai sensor panas.

3.5. Evaporator

Gambar 3.6. Evaporator

3.5.1. Fungsi

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas

dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara

tersebut menjadi dingin.

3.5.2. Cara kerja

Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk

setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena

bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke

wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas

udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara

dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.


3.6. Blower

Gambar 3.7. Blower

3.6.1. Fungsi

Berfungsi untuk menghisap udara yang terdapat di sekitar blower. Udara

ini akan dihembuskan ke dalam ruang kabin melalui siri-sirip evaporator.

Dengan cara ini maka udara dapat melepaskan panas ke bagian Freon yang

memiliki suhu lebih rendah. Jadi, udara yang masuk ke dalam kabin ini

nantinya sudah pasti menjadi dingin ataupun sejuk.

3.6.2. Cara kerja :

a. Posisi Low

Jika pengaturan AC dalam posisi terendah atau low, maka arus

angin akan mengalir dari kunci kontak ke bagian saklar motor blower

evaporator. Nantinya baru masuk ke motor blower dan massa. Motor

blower mulai berputar namun secara lambat karena melewati dua

tahanan blower atau resistor blower. Inilah yang mengakibatkan posisi

pengaturan low menjadi tidak terlalu dingin.

b. Posisi Medium

Untuk posisi medium sendiri, cara kerjanya adalah arus udara

mengalir melalui satu resistor saja. Jadi arus yang mengalir ke bagian

motor blower menjadi semakin besar. Akhirnya kecepatan putaran pun

juga lebih tinggi.


c. Posisi High

Bagaimana kalau pengaturan AC dalam posisi tertinggi? Arus

menuju motor blower sudah pasti tidak melalui tahanan lagi. Hasilnya,

arus menjadi maksimal hingga putaran motor menjadi paling tinggi.

Anda sudah pasti bisa merasakan suhu dingin yang maksimal.

3.7. Ekstra Fan

Gambar 3.8. Ekstra fan

3.7.1. Fungsi

Berfungsi untuk mensirkulasikan udara pada condenser dengan kata lain

berfungsi menurunkan suhu air radiator dengan hembusan angin. Bisa

dibilang fungsinya cukup penting agar temperatur air radiator tidak terlalu

panas yang bisa menyebabkan overheat.

3.7.2. Cara kerja

Ketika AC dinyalakan, maka kipas akan memberikan hembusan udara

yang melewati kondensor sehingga suhu freon yang ada di dalam

kondensor akan menjadi lebih dingin. Ketika AC dinyalakan, maka kipas

akan memberikan hembusan udara yang melewati kondensor sehingga suhu

freon yang ada di dalam kondensor akan menjadi lebih dingin.


3.8. Freon / Refrigerant

Gambar 3.9. Freon R134a

Sistem pendingin AC (Air Conditioner) merupakan sistem yang berguna

untuk mengatur suhu udara, mengatur kelembaban udara, mengatur sirkulasi

udara dan untuk memurnikan atau membersihkan udara.

Salah satu komponen yang penting pada sistem AC adalah refrigerant atau

juga sering disebut dengan freon. Refrigerant pada sistem pendingin AC

merupakan fluida yang mengalir di dalam sistem AC. Refrigerant berfungsi

sebagai fluida yang digunakan untuk menyerap panas dari udara pada ruangan

sehingga suhu di dalam ruangan tersebut menjadi bersuhu rendah atau dingin.

Siklus kerja refrigerant pada sistem AC ini adalah refrigerant akan ditekan

oleh kompresor sehingga tekanan dan temperaturnya naik serta wujud

refrigerant berubah menjadi gas, kemudian refrigerant dikirim ke kondensor

yang berfungsi sebagai penyerap panas refrigerant sehingga wujud refrigerant

akan berubah menjadi cair dengan tekanan dan temperatur yang masih tinggi.

Setelah melewati kondensor, refrigerant akan menuju ke receiver dryer yang

berfungsi untuk menyaring kotoran dan menyerap air yang terbawa oleh

refrigerant agar tidak ikut bersirkulasi pada sistem AC. Setelah melewati

receiver dryer kemudian refrigerant menuju ke katup ekspansi untuk


dikabutkan dan diturunkan temperatur dan tekanannya. Setelah itu refrigerant

menuju ke evaporator untuk menyerap panas pada udara sehingga temperatur

udara menjadi dingin. Siklus tersebut terjadi berulang-ulang ketika sistem AC

hidup. Refrigerant yang digunakan pada sistem AC ini termasuk di dalam

senyawa kimia yang tidak memiliki warna, tidak memiliki bau dan tidak

mudah terbakar.

Jenis refrigerant yang banyak digunakan pada kendaraan mobil yaitu

refrigerant R134a dan refrigerant R12. Jenis refrigerant R12 banyak digunakan

pada kendaraan-kendaraan mobil yang produksinya di bawah tahun 1994,

sedangkan kendaraan produksi tahun 1994 keatas kebanyakan sudah

menggunakan jenis refrigerant R134a.

R-134a merupakan Freon atau refrigeran HFC (Hydrofluoro carbon) yang

umum digunakan sebagai refrigeran pada sistem pendingin mobil. Jenis Freon

AC mobil ini tidak mengandung unsur chloro, sehingga R-134a aman tidak

merusak lapisan ozon. Sehingga banyak perusahaan otomotif menjadikan jenis

Freon AC mobil satu ini sebagai refrigeran standar.

Ciri-ciri jenis Freon AC mobil R-134a ini adalah titik didih 26,1 derajat

Celcius pada tekanan 1 atm, tekanan penguapan 668 Kpa pada suhu 25 derajat

Celcius, Suhu kritis 101 derajat Celcius, tekanan kritis 4060 Kpa, tidak

menyebabkan korosi, memiliki struktur kimia yang stabil, memiliki

kemampuan dielektrik yang tinggi.

Penggunaan R-134a tidak dapat digabungkan dengan jenis Freon AC mobil

lain seperti R-12 ataupun R-22. Karena keduanya memiliki struktur serta

karakter yang berbeda sehingga, komponen sistem AC R-134a dibuat dengan

bahan yang berbeda dengan sistem AC CFC. Namun jenis Freon AC mobil ini
masih memiliki GWP yang tinggi. Sehingga, R-134a bisa memicu pemanasan

global.

3.9. Alat - Alat

3.9.1. Alat Reycle Heshbon HR 371 (Mesin 3R)

Gambar 3.10 Alat Reycle AC Heshbon HR371

3.9.1.1. Fungsi

Mesin 3R refrigerant memiliki banyak jenis diantaranya Reycle AC

Heshbon HR 371 merupakan mesin yang digunakan untuk proses

mengisap refrigerant (ricovery), mendaur ulang refrigerant (recycling), dan

mengisi kembali (recharging) setelah refrigerant dikeluarkan dari sistem

AC mobil. Pengeluaran refrigerant dilakukan karena berbagai hal, di

antaranya saat dilakukan perbaikan, perawatan, dan berkurangnya kualitas

refrigerant akibat terkontaminasi minyak pelumas ketika bersikulasi dalam

sistem AC.

Membuang refrigerant yang mengandung gas klorin (CFC) ke udara

bebas tanpa menyimpannya di mesin recovery(3R), akan mengakibatkan

pencemaran lingkungan dan merusak lapisan ozon (O3). Penggunaan R-


134a sangat menguntungkan, terutama saat pengisian kembali, karena

tidak perlu mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli refrigerant

baru. Peralatan yang digunakan pada proses pengisian kembali adalah

mesin 3R, charging manifold, dan alat pendeteksi kebocoran.

3.9.1.2. Cara Kerja

Proses kerja di dalam mesin 3R adalah proses daur ulang refrigerant,

sehingga dapat digunakan kembali dengan kualitas yang baik. Proses kerja

mesin 3R dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Recovery

Merupakan proses pemindahan refrigerant dalam bentuk uap, cair

atau bercampur dengan zat-zat lain pada sistem AC untuk disimpan

pada alat penampung di luar sistem AC.

2. Recycling

Merupakan proses pengurangan zat-zat kontaminan refrigerant

setelah digunakan pada sistem AC. Pada proses ini dilakukan

pemisahan minyak pelumas, menghilangkan dan mengurangi

kelembaban, keasaman, dan partikel lain dari refrigerant.

3. Recharging

Merupakan proses pengisian refrigerant kembali ke sistem AC

mobil setelah proses recovery dan recycling dilakukan.

3.9.1.3. Penggunaan Mesin 3R

Pengoperasian mesin 3R pada setiap tipe dan merek memang berbeda.

Sebaiknya baca buku petunjuk pengoperasian yang dikeluarkan oleh

produsen mesin 3R sebelum mengoperasikannya. Di bawah ini dijabarkan

secara singkat cara pengoperasian mesin 3R.


1. Persiapan

a. Siapkan mesin 3R dan peralatan pendukungnya.

b. Hubungkan listrik dari PLN ke mesin 3R

c. Siapkan unit AC untuk proses recovery.

2. Proses Recovery

a. Hubungkan(high side dan low side) dari mesin 3R ke sitem AC

mobil.

b. Pada panel kontrol, buka panel valve high side dan low side dan

hidupkan mesin 3R.

c. Tunggu beberapa saat hingga refrigerant pada AC mobil benar-

benar kosong.

d. Tutup panel valve high side dan diamkan beberapa saat (-+ 5

menit)

e. Matikan mesin 3R setelah selesai proses recovery.

3. Proses Membuang Oli Kotor di Mesin 3R

a. Buka katup pembuangan oli.

b. Perhatikan apakah ada oli yang mengalir ke botol penampung oli.

c. Tunggu beberapa saat hingga oli tidak mengalir lagi.

d. Tutup katup buangan oli.

e. Catat jumlah oli pada botol penampungnya (ini penting untuk

menambahkan oli kotor ke penampungan, lalu dibersihkan kembali

botol.

4. Proses Vacuum dengan Mesin 3R

a. Pada kontrol panel, cari menu vacuum.

b. Masih pada kontrol panel, buka panel valve high side dan low side.
c. Setting waktu yang diinginkan (umumnya 15 menit)

d. Hidupkan mesin.

e. Setelah proses vacuum selesai, maka mesin akan mati secara

otomatis.

f. Tutup panel valve high side dan low side.

g. Diamkan beberapa saat (-+ 5 menit), perhatikan tekanan pada

pressure gauge low jika stabil (tetap pada angka O), kondisi AC

mobil tidak bocor. Jika tekanannya naik, lakukan pemeriksaan

(kemungkinan ada saluran yang bocor) dan perlu perbaikan.

5. Penambahan Oli Baru

a. Siapkan oli baru dengan tipe yang sama sebanyak oli yang

terbuang saat proses recovery.

b. Isikan oli ke botol oli injector.

c. Pada panel kontrol, buka panel valve high side dan low side.

d. Hidupkan mesin dan tekan tombol oil injector hingga oli pada botol

masuk semuanya ke sistem AC mobil.

e. Matikan mesin secepatnya jika oli sudah habis.

6. Proses Recharging

a. Pada kontrol panel, cari menu charge.

b. Tentukan jumlah refrigerant kesistem AC mobil.

c. Pada kontrol panel, buka panel valve high side dan low side.

Nyalakan mesin dan tunggu beberapa saat hingga seluruh

refrigerant pada mesin 3R sudah kembali ke sistem AC.

d. Tutup panel valve high side dan low side.

e. Matikan mesin 3R.


7. Uji Coba Sistem AC Mobil

a. Hidupkan mesin kendaraan.

b. Hidupkan AC mobil pada kondisi maksimum.

c. Perhatikan pada pressure gauge low side dan high side, apakah

tekanannya sesuai dengan standar atau tidak. Lakukan penyesuaian

tekanan berdasarkan standar yang berlaku.

d. Diamkan beberapa saat.

e. Periksa temperatur blower evaporator apakah sudah dingin atau

belum. Jika tidak, kemungkinan ada masalah pada sistem AC

mobil. Lakukan pemeriksaan pada bagian lain.

f. Matikan mesin mobil, jika kondisi AC sudah dingin dan

temperaturnya sesuai standar.

8. Proses Akhir

a. Lepaskan semua selang dari sistem AC mobil.

b. Keluarkan refrigerant dari mesin 3R.

c. Matikan mesin.

d. Putuskan aliran listrik dari PLN yang menuju mesin 3R.

3.9.1.4. Bagian – Bagian Reycle AC Heshbon HR 371

Gambar 3.11. Bagian Reycle AC Heshbon HR 371 tampak depan


Gambar 3.12. Bagian Reycle AC Heshbon HR 371 tampak belakang

1. LCD Display, berfungsi untuk menampilkan data – data ketika

melakukan penggantian freon.

2. High Pressure Gauge, berfungsi untuk mengukur tekanan tinggi pada

AC mobil.

3. Low Pressure Gauge, berfungsi untuk mengukur tekanan rendah pada

AC mobil.

4. High Pressure Valve, berfungsi untuk membuka dan menutup katup

tekanan tinggi agar freon bisa masuk maupun keluar.

5. Low Pressure Valve, berfungsi untuk membuka dan menutup katup

tekanan rendah agar freon bisa masuk maupun keluar.

6. Used Oil Bottle, berfungsi sebagai penampung oli bekas pelumas

kompresor.

7. New Oil Bottle, berfungsi sebagai penampung oli baru pelumas

kompresor.
8. New Oil Valve, berfungsi untuk membuka dan menutup katup oli baru

pelumas kompresor yang mau dimasukkan maupun dikeluarkan.

9.

3.9.2. Manometer

Gambar 3.13. Manometer AC

3.9.2.1. Fungsi Manometer AC

Manometer AC merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mendiagnosis gangguan yang terjadi pada sistem kerja AC. Selain itu

manometer AC juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran

pada pengisian cairan pendingin(freon) pada sistem AC.

3.9.2.2. Bagian – Bagian Manometer AC

Manometer AC terdiri atas beberapa komponen, seperti meter tekan

(discharge), meter hisap (suction), dua buah kran yang disatukan , dan tiga

buah selang dengan warna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah

penjelasan lengkap komponen Manometer AC.

1. Meter Tekan (Discharge). Merupakan komponen manometer AC

yang menunjukan hasil pengukuran tekanan udara pada saluran tekan

dalam sistem AC. Ciri-cirinya meter tekan itu dihubungkan dengan


selang berwarna biru. Pada saat pengukuran selangnya dihubungkan ke

lubang disekitar saluran yang menuju Evaporator.

2. Meter Hisap (suntion). Komponen manometer AC yang menunjukan

tekanan udara yang dihisap pada kompressor AC. Meter hisap

dihubungkan dengan selang berwarna merah. Hasil pengukuran pada

kedua meter ini dibaca berdasarkan angka yang ditunjukan jarum

penunjuk. Satuan yang digunakan adalah psi atau inHg.

3. Kran. Kran merupakan bagian manometer AC yang berfungsi untuk

membuka dan menutup saluran udara pada selang ukur selama

pengukuran berlangsung. Ada dua kran pada manometer AC, yaitu

kran biru dan merah. Kran biru digunakan untuk membuka dan

menutup saluran tekan. Sedangkan kran merah digunakan untuk

menutup dan membuka saluran hisap.

4. Selang Ukur Manometer AC. Selang ukur pada manometer memiliki

3 warna yang berbeda-beda, yaitu biru, kuning, dan merah. Selang

warna kuning merupakan selang yang dihubungkan pada pompa

vakum saat proses pemvakuman saat pengisiannair pendingin sistem

AC, selang warna biru merupakan selang yang dihubungkan pada pipa

AC yang bertekanan rendah, sedangkan selang warna merah

dihubungkan pada pipa AC yang bertekanan tinggi.

3.9.2.3. Cara Penggunaan

1. Sebelum naple dipasang pada pipa AC, pastikan kran pada manifold

gauge dalam kondisi tertutup dengan memutar searah jarum jam, baik

pada kran low atau kran high.


2. Pasang naple biru pada service valve tekanan rendah (pipa AC yang

ditandai dengan symbol “L”) dan naple berwarna merah pada service

valve pada pipa AC tekanan tinggi (pipa AC yang ditandai dengan

symbol “H”).

Cara pasang naple pada service valve baik pada tekanan rendah

maupun tekanan tinggi, seperti contoh model naple dibawah ini, putar

bagian atas warna biru dan merah berlawanan arah jarum jam dan tarik

kancingan bawah sesuai arah panah agar naple bisa dimasukan ke

serive valve.

Gambar 3.14. Cara pasang naple

Kalau sudah masuk dan biasanya terdengar bunyi klik kemudian putar

kancingan atas warna merah dan biru searah jarum jam atau kearah

open agar service valve terbuka dan Freon mengalir ke alat ukur dan

terbaca tekanan melalui alat ukur.

Gambar 3.15. Arah putaran naple


3. Pastikan tekanan sudah terbaca pada alat ukur dan menunjukkan

tekanan yang hampir sama karena AC belum hidup, jika AC normal

tekanan akan terbaca sekitar 70 Psi sampai 90 Psi saat mesin dingin.

4. Hidupkan mesin dan nyalakan AC mobil, saat AC mobil hidup pada

tekanan rendah akan turun dan terbaca nilai tekanan sekitar 20 sampai

30 Psi dan pada tekanan tinggi akan naik dan terbaca antara 170 Psi

sampai 250 Psi.

Pembacaan tekanan akan berbeda ketika mesin masih dingin dengan saat

mesin sudah panas, seperti contoh ketika masih dingin tekanan terbaca 20

Psi dan 180 Psi, tetapi saat mesin masih panas atau saat mesin digas

tekanan bisa berubah menjadi 25 Psi pada low pressure atau 220 Psi pada

high pressure.

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Media Praktik AC Mobil

2. Alat Recycle Freon

3. Manometer

4. Pompa Vakum

5. Isolasi Pipa

6. Freon R134a

7. Alat pendeteksi kebocoran freon

8. Manometer
9. Rol kabel

10. Kunci set

11. Aki 12 Volt

12. Majun

Gambar 4.1. Alat Praktek AC Mobil

Gambar 4.2. Alat Reycle AC Heshbon HR371


Gambar 4.3. Manometer

Gambar 4.4. Freon R134a

Gambar 4.5. Tool box

V. KESELAMATAN KERJA

Agar kegiatan praktek dapat berlangsung dengan selamat dan aman maka perlu

diperhatikan factor-faktor yang berhubungan dengan Keselamat dan Kesehatan

Kerja (K3), baik yang berhubungan dengan peralatan maupun berhubungan


dengan pembimbing, praktikan, dan sekitarnya. Oleh karena itu, sebelum

praktikum dilaksanakan maka:

a. Siapkan panduan praktikum, ball poin, buku/kertas catatan

b. Gunakan APD seperti sepatu safety, pakaian praktik.

c. Dengarkan dan pahami penjelasan Pembimbing tentang cara mengoperasikan

alat dan pengambilan data.

d. Operasikan alat sesuai panduan atau penjelasan pembimbing.

e. Pada saat membongkar/memasang komponen AC, gunakanlah kunci-kunci

dengan tepat.

VI. LANGKAH KERJA

VI.1. Pelepasan dan Pemasangan Bagian AC pada Media Praktik

1. Ambil media praktik yang telah disiapkan, Gambar 4.1.

2. Berikan tanda pada kabel, dan selang .

3. Pada saat akan melepas komponen-komponen sistem AC gunakan

kuncikunci/tools sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Lepaskan

komponenkomponen sistem AC dengan urutan sebagai berikut:

a. Selang/Pipa/Housing

b. Kompressor

c. Ekstra fan

d. Kondensor

e. Filter/Dryer

f. Evaporator

g. Blower
4. Letakkan secara teratur komponen-komponen sistem AC pada meja kerja

sesuai dengan urutan pelepasannya.

5. Periksa masing-masing bagian AC dan catat kekurangan yang ditemui.

6. Periksa/test motor blower dan ekstra fan dengan menggunakan Aki 12V.

Catat hasil pemeriksaannya.

7. Pasang kembali komponen-komponen sistem AC dengan benar, dengan

urutan kebalikan saat pelepasan.

8. Jalankan/test motor penggeraknya.

9. Kembalikan media praktik ke tempatnya kembali.

VI.2. Pemeriksaan Sistem AC “Mobil Avanza”

1. Pasang selang manometer dengan benar pada pipa sistem AC mobil.

2. Baca dan catat tekanan manometer, perhatikan pula kondisi freon pada

“gelas duga”.

3. Jalankan mesin pada putaran idle, maksimal 1000 rpm. Pertahankan putaran

mesin, jalankan AC, amati dan catat yang terjadi pada kompressor. Setelah

3- 5 menit perhatikan kondisi freon pada “gelas duga”, kemudian baca dan

catat tekanan manometer dan temperatur pada bagian pipa TT, TR, dalam

kabin mobil. Bila perlu sentuh pipa TT dan TR, kemudian catat apa yang

dirasakan.

4. Naikkan putaran mesin hingga minimal 2000 rpm. Pertahankan putaran

mesin, jalankan AC, amati dan catat yang terjadi pada kompressor. Setelah

3- 5 menit, perhatikan kondisi freon pada “gelas duga”, kemudian baca dan

catat tekanan manometer dan temperatur pada bagian pipa TT, TR, dan
dalam kabin mobil. Bila perlu sentuh pipa TT dan TR, kemudian catat apa

yang dirasakan.

VI.3. Pengosongan, Pemvakuman, dan Pengisian dengan Menggunakan

Alat Recycle AC Heshbon HR371

VI.3.1. Proses pengosongan Freon

1. Pasang selang alat ke pipa AC mobil dengan benar

Selang berkepala warna biru dipasang pada “pentil” sisi tekanan rendah

dengan symbol “L”, dan selang berkepala warna merah dipasang pada

“pentil” sisi tekanan tinggi dengan symbol “H”.

Gambar Selang alat terpasang pada pipa AC mobil

2. On-kan alat dengan cara menekan saklar On-Off.

3. Tunggu hingga muncul tulisan di layar “waiting order”


Gambar Layar “waiting order”

4. Klik tombol 5 (Recovery)

Perhatikan monitor alat hingga ada perintah membuka katup Tekanan

Tinggi (TT) dan Tekanan Rendah (TR).

Gambar Perintah membuka katup

Gambar Membuka katup tekanan rendah


Gambar Membuka katup tekanan tinggi
5. Tekan tombol Start

6. Proses pengosongan sedang berlangsung, tunggu hingga selesai dengan

tanda bunyi “tiiiiiiiiiiiii” dari alat dan manometer menunjukkan pada

angka NOL, baik manometer TT maupun manometer TR.

Gambar Proses pengosongan freon

7. Tekan tombol finish 2x berturut – turut. Proses pengosongan telah

seleesai.

VI.3.2. Proses Pemvakuman

1. Pasang selang alat dengan benar. Bila proses pemvakuman merupakan

kegiatan lanjutan dari pengosongan freon, maka selang tidak perlu

dilepas.
2. On-kan alat dengan cara menekan saklar On-Off.

3. Buka katup alat, baik katup TT maupun TR.

4. Tunggu beberapa saat hingga monitor alat muncul tulisan “waiting

order”.

5. Tekan tombol vakum, kemudian atur lamanya proses pemvakuman dan

tekanan untuk TR.

Waktu pemvakuman = 10 menit

Tekanan TR = 20 Psi

Gambar Proses penginputan waktu dan tekanan pemvakuman

6. Tekan tombol Start.

7. Tekan tombol 6 (vakum). Proses pemvakuman akan berlangsung

selama 10 menit sesuai dengan waktu yang ditentukan di atas. Tunggu

hingga selesai dengan tanda bunyi “tiiiiiiiiiiiiii” dari alat.


Gambar Proses pemvakuman freon

8. Bila proses pemvakuman selesai, maka langsung tambahkan oli

pelumas compressor sebanyak 15 cc (tergantung jenis mobil) dengan

cara membuka katup pada botol pelumas pada sisi samping alat.

Sebelum membuka, perhatikan skala yang tersedia pada botol pelumas,

biasanya skala terkecilnya = 10 cc.

Gambar Penambahan oli pelumas kompresor

6.2.3. Proses pengisian Freon R 13a

1. Tekan tombol charge


2. Pilih volume freon yang akan dimasukkan (setiap mobil memiliki

volume yang berbeda).

Tekan tombol input kemudian tekan tombol angka yang tersedia sesuai

dengan volume yang diinginkan, tunggu hingga nilai volume hingga

tidak berkedip lagi.

Gambar Proses penginputan jumlah Freon

3. Tekan tombol charge.

4. Tunggu hingga selesai yang ditandai bunyi “tiiiiiiiiiiiiii” dari alat.

Gambar Proses pengisian freon

5. Tekan tombol finish 2x berturut – turut hingga tertulis waiting order

pada monitor alat.

6. Perhatikan tekanan pada kedua manometer


7. Tutup katup manometer

8. Tekan tombol saklar alat ke posisi Off sebagai tanda proses pengisian

telah selesai.

VII. HASIL PRAKTIKUM

Tabel 1.1. Hasil Pemeriksaan Komponen Sistem AC Media Praktik

No Nama Komponen Hasil Pemeriksaan

1 Motor Blower Baik

2 Ekstra Fan Baik

3 Motor Penggerak Baik

Tabel 1.2. Hasil Pemeriksaan Tekanan Kerja AC Mobil

No Putaran Mesin (Rpm) Tekanan Kerja (Psi)

TT =
1 Idle / 1000
TR =

TT =
2 2000 atau lebih
TR =

Tabel 1.3. Hasil Pemeriksaan Tekanan Kerja AC Mobil Setelah Pengisian Freon

No Putaran Mesin (Rpm) Tekanan Kerja (Psi)

1 Idle / 1000 TT =
TR =

TT =
2 2000 atau lebih
TR =

Jumlah Freon yang dikeluarkan = 245 gram


Jumlah Freon yang ditambahkan = 450 gram
Jumlah pelumas kompressor = 15 cc

Gambar Jumlah Freon yang dikeluarkan dan ditambahkan

VIII. KESIMPULAN

IX. DAFTAR PUSTAKA

1. Panduan Praktik AC Mobil MAR-22.pdf

2. https://mazfixs.files.wordpress.com/2014/03/komponen-fungsi-dan-cara-kerja-

sistem-ac.pdf

3. https://www.academia.edu/12531429/laporan_kki_tentang_sistem_AC

4. https://www.academia.edu/39139618/Cara_Kerja_Sistem_Ac_Mobil

5. https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/fungsi-blower-ac#

6. https://www.teknik-otomotif.com/2018/01/fungsi-freon-atau-refrigerant-

pada.html

7. http://www.omegaacmobil.com/mesin-3r.php
8. https://melektecnologi.blogspot.com/2020/02/apa-fungsi-manometer-ac-dan-

bagaimana.html

9. Https://otomotifmobil.com/cara-cek-tekanan-freon-ac-mobil-menggunakan-

alat-ukur/

10. https://centurydistributors.co.nz/wp-content/uploads/HR-371eng.pdf

11.

X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai