Anda di halaman 1dari 2

Penjelasan Tentang Sistem Kerja AC (Air Circulation) Pada Mobil

Suhu panas di dalam kabin mobil tentunya bisa mempengaruhi kenyamanan pengguna mobil yang
juga bisa berimbas pada keselamatan pengguna mobil. Kalau udara didalam kabin mobil itu bersih
dans sejuk, otomatis pengemudi akan lebih fokus untuk memperhatikan laju kendaraan. Oleh karena
itu, dalam kendaraan ruang tertutup seperti mobil penting adanya sistem sirkulasi. Sirkulasi udara
yang paling banyak diterapkan yakni sistem AC. Sistem AC adalah sebuah rangkaian komponen
yang dibuat dengan tujuan mengatur suhu dan kelembaban didalam kabin mobil.

Sebenarnya sistem AC masuk ke HVAC System, yang apabila diartikan menjadi Heating,
Ventilating, and Air Conditioning. Artinya, dalam rangkaian AC mobil sebenarnya tidak hanya
terfokus pada pendinginan kabin. Sistem ini juga bisa memanaskan suhu kabin (khusus saat musim
dingin). Namun karena di Indonesia tidak pernah merasakan musim dingin, alias suhu udaranya
hangat maka sistem HVAC hanya digunakan untuk mendinginkan ruang kabin.

Prinsip Kerja AC (Air Circulation)

Secara prinsip sistem AC mobil sama dengan sistem AC ruangan. Dimana sistem ini bekerja
dengan pemindahan panas. Udara yang akan diventilasikan kedalam kabin, terlebih dahulu
melewati sebuah komponen. Tujuannya agar kelembaban dan suhu udara tersebut berpindah ke
material lain. Dalam hal ini, refrigerant digunakan sebagai material pemindah panas.

Namun, pemindahan panas ini tidak hanya terjadi pada udara ventilasi ke kabin. Panas yang
dipindahkan ke refrigerant juga perlu dipindahkan lagi ke udara bebas agar refrigerant bisa kembali
menjemput panas dari kabin. Rangkaian pemindahan panas ini apabila dihubungkan akan menjadi
sebuah siklus AC mobil.

Cara kerja sistem AC (Air Circulation)

Siklus AC mobil yang akan dibahas terbagi menjadi dua tahap, yang terdiri dari ketika kopling
terhubung dan ketika kopling terlepas.

1. Ketika kopling kompresor terhubung

Ketika AC dinyalakan, akan terdengar bunyi cetekan dari ruang mesin yang diikuti penaikan
RPM mesin. Itu tandanya kopling kompresor AC terhubung. Kopling ini bekerja menggunakan
daya tarik magnet. Ketika posisi OFF, kopling akan terbebas (renggang) dari pulley kompresor
sehingga meski pulley kompresor berputar poros kompresor tidak akan berputar. Ketika AC di
hidupkan maka akan terjadi induksi elektromagnet pada magnetic clutch sehingga kopling magnet
akan tertarik kedalam.
Hal ini menyebabkan kopling magnet dan pulley kompresor terhubung. Sehingga poros
kompresor juga akan berputar sesuai RPM mesin. Putaran poros kompresor akan menekan freon,
akibatnya freon bergerak ke arah kondensor dengan tekanan tinggi. Pada kondensor, akan terjadi
mekanisme yang mirip mekanisme radiator. Dimana kipas pendingin akan berputar yang
menyebabkan ada aliran udara dari luar melewati kondensor. Hal ini membuat suhu pada freon
berpindah ke udara yang melewatinya sehingga keluar dari kondensor, freon sudah dalam keadaan
dingin namun masih bertekanan tinggi.
Setelah keluar dari kondensor, freon bergerak kearah dryer. Didalam komponen dryer, freon
akan disaring menggunakan element pasir silika yang mampu menyerap uap air apabila freon
mengandung uap air. Setelah melewati dryer, freon akan masuk ke expansion valve. Pada
komponen ini, akan terjadi efek spray, yaitu efek keluarnya freon bertekanan tinggi ke ruang
dengan tekanan lebih rendah melalui lubang sempit. Efek spray ini akan membuat freon berubah
dari wujud zat cair (sebelum expansion valve) menjadi wujud gas (setelah expansion valve).
Ini seperti sprayer pada parfum atau pada cat spray. Dimana ketika kita menyemprotkan
parfum, maka akan terasa sejuk padahal suhu tabung parfum tidak sedingin yang dirasakan. Ini
karena efek spray tadi. Ketika freon tersemprot melalui expansion valve maka suhu freon akan
sangat dingin dan keluar dari expansion valve, tekanan freon sudah lebih rendah. Freon bertekanan
rendah tersebut kemudian langsung di alirkan ke evaporator. Di sini freon dalam kondisi paling
dingin, sehingga ketika blower menyala, terdapat aliran udara ke kabin yang melewati evaporator.
Hasilnya,seperti hukum yang berlaku, suhu tinggi akan mengalir ke suhu yang lebih renda, panas
dari udara yang melewati evaporator akan berpindah ke freon. Sehingga udara yang keluar dari
dalam kisi-kisi AC memiliki suhu dingin atau sejuk.

2. Ketika AC On namun kopling kompresor terputus

Kopling kompresor tidak selamanya terhubung, meski kita masih menyalakan saklar AC
namun kadang terdengar bunyi yang menunjukan kopling kompresor lepas yang juga diikuti
penurunan RPM mesin ke RPM awal. Pelepasan kopling kompreror ini diatur secara otomatis oleh
sistem kelistrikan AC mobil. Tujuannya, untuk menghindari overpressure yang berakibat pada
bocornya saluran AC mobil. Semua diawali dari sensor tekanan ac yang ada pada high pressure
hose. Apabila sensor ini mendeteksi freon sudah mencapai tekanan maksimal maka induksi pada
kopling magnet akan terhenti. Sehingga kopling magnet terputus.

Ketika kopling magnet terputus (kembali renggang) maka poros kompresor akan berhenti
berputar sehingga aliran freon dari kompresor terhenti, namun bukan berarti siklus AC mobil ikut
terhenti. Ketika kompresor terputus, tekanan pada high pressure hose masih tinggi dan berangsur-
angsur reda. Karena masih memiliki tekanan maka didalam expansion valve masih terjadi efek
spray, sehingga proses perpindahan suhu udara dari blower masih terjadi dengan normal. Sebelum
tekanan ac drop, kopling magnet kembali terhubung sehingga tekanan freon kembali naik dan siklus
AC mobil tidak terhenti. Begitulah seterusnya sistem AC bekerja

Anda mungkin juga menyukai