Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Macam-macam Cairan Pendingin Pada Sistem AC Mobil”

Mata Kuliah :
Teknologi Pengondisian Udara

Oleh :
Nama : Rahmat Hidayat
NIM : 20074040

Universitas Negeri Padang


Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Otomotif
2023
Kata Pengantar

Segala puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
beserta salam juga tak lupa kita curahkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.semoga kita
selalu berasa dalam syafa’at-Nya.Aamiin
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknologi Pengondisian Udara di Universitas Negeri Padang. Penulis sampaikan
terima kasih. Tentunya masih banyak kesalahan pada makala ini .Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami


peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada
dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami perubahan atau
tahap modifikasi sesuai dengan kebutuhan manusia. Berbagai inovasi
selalu terjadi dan berkembang sesuai dengan tuntutan untuk mencapai
berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Teknologi salah satunya
adalah memberikan kemanfaatan berupa kenyamanan, salah satu
contohnya adalah teknologi Air Conditioner (AC) merupakan teknologi
yang memberikan kenyamanan dalam mengkondisikan suhu suatu
ruangan. Air Conditioner (AC) memiliki berbagai macam jenis seperti AC
Ruang, AC Split, dan AC mobil. Berbagai macam jenis AC tersebut
sebenarnya memiliki fungsi sama sebagai pengatur suhu pada suatu
lingkungan sehingga diperoleh suhu sesuai kondisi yang diharapkan.

Pada saat ini pemanfaatan Air Conditioner (AC) pada kendaraan


seperti mobil dan bus menjadi hal yang umum. Hampir pada setiap
kendaran roda empat dapat dijumpai penggunaan AC sebagai salah satu
komponen penunjang kenyamanan penggendara. Fungsi AC mobil sama
dengan fungsi Air Conditioner pada umumnya, yaitu sebagai pengatur
suhu, kelembaban udara, dan kebersihan kabin mobil..
 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, dapat diambil


rumusan masalahsebagai berikut :
1.   Bagaimana prinsip kerja Air Conditioner (AC) mobil?
2. Apa yang menjadi komponen pendukung dari Air
Conditioner (AC)mobil?
3. Bagaimana cara melakukan perawatan terhadap Air
Conditioner (AC)mobil?

C. Ruang Lingkup
1.   Pengertian dan prinsip kerja AC mobil
2. Komponen pendukung AC
mobil3.  Cara perawatan AC
mobil
BAB II

DASAR TEORI

A. Panas
Panas merupakan suatu bentuk energi. Panas dapat dirasakan
langsung oleh
indera manusia. Panas memiliki kaitan erat dengan getaran atau gerakan
molekul. Molekul adalah bagian atau partikel. Apabila benda dipanaskan
molekul akan bergerak cepat sedangkan apabila didinginkan molekul akan
bergerak lemah. Jika panas diambil dari suatu benda maka benda tersebut
akan mengalami penurunan temperatur, sedangkan apabila panas diberikan
pada suatu benda maka benda tersebut akan mengalami penguatan
temperatur.

B. Aliran Panas
Panas selalu berpindah dari benda yang temperaturnya tinggi ke
benda lain yang temperaturnya lebih rendah, seperti halnya air yang selalu
mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Jika dua
benda berlainan temperaturnya dipertemukan sehingga panas dapat berpindah,
maka panas akan segera meninggalkan benda yang temperaturnya tinggi
menuju benda lain yang temperaturnya rendah. Perpindahan panas ini akan
berlangsung terus dan baru akan berhenti setelah temperatur kedua benda
menjadi sama.

Dalam hal pendingin maka perpindahan panas terjadi akibat adanya


perbedaan suhu antara udara luar dengan udara dalam suatu ruangan.
Perpindahan udara ini terjadi secara konveksi atau aliran yang
berkesinambungan. Perpindahan udara panas secara konveksi terjadi pada
udara dingin yang berada di sekeliling evaporator yang mempunyai berat
jenis lebih besar. Setelah itu udara dingin tersebut akan mengalir menuju
udara panas. Hal ini terjadi karena perbedaan tekanan yang lebih besar
antararuang udara dingin dengan ruang udara panas. Sehingga udara panas
yang beratnya lebih ringan dan tekanannya juga ringan akan bergerak naik
atau keluar dari ruangan diserap oleh evaporator, lalu digantikan dengan
udara dingin.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Prinsip Kerja AC Mobil


Secara mendasar prinsip kerja AC mobil adalah mensirkulasikan
udara yang ada didalam kabin mobil, dimana udara di dalam kabin yang telah
menyerap panas dari penumpang dihisap oleh blower untuk didinginkan
pada evaporator. Selanjutnya udara yang telah dingin akan menyentuh
penumpang kembali untuk menyerap panas. Oleh sebab itulah penumpang
merasa adanya udara dingin. Sedang konsep dari dari AC mobil itu sendiri
ialah :
1. Penguapan akan cepat apabila tekanan suatu obyek diturunkan
2. Penguapan akan menyebabkan penyerapan panas.

Siklus pendingin AC mobil

Sesuai dengan konsep diatas maka dapat diperoleh fungsi dari AC mobil
itu sendiriialah untuk :
1. Mengontrol temperatur udara
2. Mengontrol sirkulasi udara.
3. Mengontrol kelembaban udara.
4. Memurnikan udara.
 
Contoh AC Mobil
Untuk siklus pendinginan udara pada AC mobil sendiri memakai cairan R12
denganperedaran atau siklusnya sebagai berikut :
1. Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi disimpan didalam receiver.
2. Cairan refrigerant dialirkan melewati sebuah lubang kecil yang
disebutExpansion valve.
3. Refrigerat dengan suhu dan tekanan rendah mengalir ke dalam
Evaporator.
4. Uap refrigerant mengalir ke dalam kompresor dan diproses.
Sehingga suhudan tekanan gas bertambah.
5. Gas refrigerant dengan suhu tinggi masuk ke kondensor dan
diembunkanmenjadi cairan refrigerant.
6. Kemudian cairan yang terbentuk mengalir kembali ke receiver.

Peredaran R 12 pada AC
B. Komponen pendukung AC Mobil
1. Kompresor
Kompresor ialah komponen yang berfungsi untuk memompakan
refrigrantyang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga
akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
Kompressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kompressor dan
Kopling magnet (Magnetic Clutch) :
a. Kompressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran
kompresor ini akan menggerakkan piston/vanedan gerakan piston/
vane ini akan menimbulkan tekanan bagi refrigerant yang
berbentuk gas sehingga tekanannyameningkat yang dengan
sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
b. Kopling magnet (Magnetic Clutch)
Kopling magnet adalah perlengkapan kompressor yaitu suatu alat
yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan
kompressor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah :
Stator,rotor dan pressure plate. Sistem kerja dari alat ini adalah
elektro magnetic.

Cara kerjanya :
Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali
kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi switch AC off, kompressor
tidak akan berputar, dan kompressor hanya akan berputar apabila switch
AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir ke stator coil akan mengubah stator coil menjadi magnet listrik
yang akan menarik pressure plate dan bidang singgungnya akan
bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch assembly)
memutar kompresor.
 
Gambar Detail Kompresor

Gambar bentuk kompresor

2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mendinginkan gas refrigerant yang
tekanandan suhunya tinggi untuk dirubah menjadi cairan refrigerant.
Kondensor di
pasang didepan kendaraan. Hal ini bertujuan agar kondensor
mendapatkanpendinginan dari radiator fan dan udara yang lewat saat
kendaraan bergerak.
Beberapa tipe kondensor ialah :
a. Tipe Single Pass atau disebut Laluan Tunggal. Di sini uap
refrigerant mengalir melewati satu laluan. Pada tipe ini terdapat
dua arah laluan refrigerant yang berfungsi untuk menaikan tingkat
pendinginan.
b. Tipe Three Passage yang memiliki 3 laluan.
c. Tipe Multi passage. Tipe ini dikembangkan untuk mengurangi
berat dan ukurannya khusus untuk system AC R. 134a.

Prinsip kerja kondensor

Gambar bentuk kondensor

Cara kerjanya :
Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena tekanan
kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang cukup
tinggi (80C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada
dalam condenser yang
bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan
panas olehrefrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan
adanya aliran udara
condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh
condenser

pipa keluar condenser refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi


akan tetapisudah berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur
57C (cooled liquid).

3. Receiver Dryer 
Receiver adalah komponen yang digunakan untuk menyimpan
cairan Refrigerant dan juga berfungsi memisahkan refrigerant dalam
bentuk gas dan cairan. Dryer dan Filter pada receiver berfungsi
menyerap air dan kotoran yang ada dalam Refrigerant. Beberapa
komponen seperti Sigh glass dapat dipasang diatas Reciever atau
dipasang pada liquid tube diantara Reciever dan Expansion. Sigh glass
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui jumlah Refrigerant yang
berada di dalam sirkulasi.

Keterangan :
1.Kaca
Pengaman 2.
Tutup Pengaman
3.Saklar
Pengaman4.Filter
Penyaring 5.Sel
Silika
Gambar bentuk receiver dryer
Cara kerjanya :
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang
masuk(inlet port), kemudianmelalui dryer, desiccant dan filter refrigerant
cair naik dan keluar melalui lubang keluar (outlet port)menuju ke
expansion valve. Dryer, desiccant maupun filter berfungsi untuk
mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan
refrigerant terutama pada expansion valve yang mana akan mengganggu
siklus dari refrigerant.

4. Katub Ekspansi ( Expansion valve ) 


Fungsi dari expansion valve ini untuk mengabutkan refrigerant
kedalam evaporator,maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang
kecil (orifice) konstan atau dapat diatur melaluikatup (valve) yang
pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi
oleh sebuahsensor panas. Berdasarkan pengaturan pengabutan ini
expansion valve dibedakan menjadi :
a. Expansion valve tekanan konstan
b. Expansion valve tipe thermal ( tipe sensor panas)

Tipe b (Tipe Thermal) yang banyak dipergunakan pada AC mobil.


Expansion valve ini akan mengatur jumlah aliran Refrigerant yang
diuapkan di Evaporator. Akibat dari pengaturan aliran Refrigerant ini,
maka suhu ruangan dapat diturunkan berdasarkan beban panas yang
ada pada Evaporator.
Penampang katub ekspansi

Gambar bentuk katub ekspansi

Cara kerjanya untuk tipe thermal :


Pembukaan valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan
Pf dari Heat sensitizing tube. Bila temperature lubang keluar (out let)
evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf >
dari tekanan Ps +Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan lebih
banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (out let)evaporator
menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka refrigerant yang
disemprotkan akan lebih sedikit.
Ps : tekanan pegas
Pe : tekanan uap didalam evaporator

5. Evaporator 
Kegunaan evaporatotr tidak sama dengan kondensor. Evaporator
berfungsi mengubah refrigerant cair menjadi gas melalui perpindahan
panas dari dinding-
dindingnya, mengambil panas dari ruang sekitar nya dan dimasukan
kedalam sistem.
Sebelum di ekspansi 100 % refrigerant berbentuk cairan, yang
mengakibatkan tekanan Refrigerant turun dan kemudian mulai
menguap. Selanjutnya refrigerant tersebut menyerap panas dari udara
yang kemudian dilewatkan melalui fin-fin pendingin pada evaporator,
sehingga kondisi udara menjadi dingin. Walaupun konstruksi
evaporator sangat sederhanan, tapi evaporator ini sangat penting dalam
system AC mobil.
Ada 3 tipe Evaporator, yaitu :
a. Tipe Serpentine Fin.
b. Tipe Plate Fin
c. Tipe Drawn Cup

Penampang evaporator

Gambar bentuk evaporator


Cara kerjanya :
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada
evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah
sekelilingnya, udara yang melewati kisikisi evaporator panasnya akan
terserap sehingga dengan hembusan blower udara yang keluar keruang
kabin mobil akan menjadidingin.

C. Cara Perawatan AC Mobil


Berkendaraan mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk udara (AC)
bekerja sempurna. Sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar
kalau AC tak dingin,keadaan pun jadi serba salah kaca jendela kalau dibuka,
masalah keamanan, debu dan asap kendaraan akan masuk, namun jika
ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap, gangguan pada AC biasanya
lantaran kurang perawatan.
Cara melakukan perawatan AC sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:
1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet
2 lembaryang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab)
sehingga terjadi

 jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau
yg tidak
enak bila pertama kali AC dihidupkan.
2. Perisalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah hidup bila Ac
dihidupkan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor
rusak atau selang high press bisa meledak.
3. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori
Evaporator nikotinnya yang lengket dan berlendir serta menimbulkan bau
tak sedap dan susahhilang.
4. Sebelum menghidupkan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah
mesin stabilbaru hidupkan AC. Begitupun sebaliknya, matikan AC terlebih
dahulu bila mau matikan mesin.
5. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas,
akan menimbulkan bau dan susah dibersihkan. Dan jangan memakai
pengharum model colok ke grill sebab sering terjadi patah. (karena
sebagian Grill susah dapat dibelidipasaran).
6. Kalau ada gejala yang tidak biasa seperti AC kurang dingin lebih baik
segera ke bengkel specialist ac mobil, agar tidak terlanjur rusak yang
mengakibatkan biaya tinggi.
7. Lakukan perawatan rutin AC Sangat disarankan setahun sekali, yang perlu
diganti Receiver Dryer, Oil Compressor, services Blower, Evaporator,
kuras Condensor dan Freon. Perawatan rutin di samping memperpanjang
fungsi Componen AC menjadi lebih lama, juga akan membuat udara segar

D. Macam-macam Cairan Pendingin

Refrigerant atau freon merupakan zat cair yang bertugas menyerap panas
latent pada sistem AC melalui proses penguapan di evaporator.Terdapat banyak
jenis refrigerant yang digunakan pada sistem pendingin. Refrigerant itu digunakan
sesuai kebutuhan pendinginan dan aspek lingkungan tentunya.

Untuk digunakan pada sistem AC, refrigerant harus memiliki beberapa syarat yakni ;

1. Mampu menyerap latent heat

Sebagai zat pendingin, refrigerant harus bisa menyerap panas latent sebanyak-
banyaknya saat menguap di evaporator. Semakin tinggi kemampuan refrigerant
dalam menyerap panas, berarti hanya sedikit volume refrigerant yang diperlukan
untuk mendinginkan sebuah ruang. Yang berarti ketika refrigerant dapat menyerap
panas tinggi, dapat menghemat tempat.

2. Mampu bertahan pada tekanan tinggi

Kompresor akan menaikan tekanan refrigerant saat sistem pendingin aktif. Zat
refrigerant harus bertahan untuk tidak terbakar dan meledak pada tekanan tinggi.

3. Mampu menguap pada tekanan tinggi

Zat refrigerant harus mampu menguap ketika perbedaan tekanan pada high
pressure hose dan evaporator sama. Sehingga proses pendinginan dapat
berlangsung.

4. Mempunyai titik beku yang rendah

Hal ini untuk menghindari cairan refrigerant yang membeku saat suhu luar cukup
dingin.

5. Tidak merusak komponen

Pada siklus pendinginan, refrigerant akan melewati beberapa komponen.


Komponen tersebut terbuat dari material yang berbeda-beda. Refrigerant harus
ramah terhadap material tersebut sehingga dapat memperpanjang umur sistem
pendingin.

Dari beberapa syarat yang harus dipenuhi refrigerant untuk dapat digunakan
sebagai zat pendingin, tentu setiap refrigerant memiliki tingkat kemampuan
berbeda. jenis freon mobil yaitu

1. R-12 (dicloro difluoro methane)

R-12 masuk dalam freon CFC ( chloro floro carbon). Bahan penyusun utama
refrigerant jenis ini adalah ethane dan methane yang tersusun dari fluor, chlor, dan
carbon pada komposisinya. Zat chlor akan berdampak pada penipisan ozon. Itulah
mengapa refrigerant ini sudah tidak dipakai marena dapatembahayakan kehidupan
di bumi. R-12 mempunyai titik didih 29,8°C.

R-12 memiliki karakteristik;

 Titik didih 29,8 oC pada tekanan 1 atm. 


 Tekanan penguapan 11,8 psig pada 15oC 
 Tekanan kondensasi 93,3 psig pada 30oC 
 Tidak berwarna 
 Tidak korosif, tidak terbakar dan tidak beracun. 
 Stabil pada suhu rendah maupun tinggi. 
 Mempunyai kemampuan dielektrik yang tingggi. 
Advertisement

Di tahun 80-an sampai awal 90-an R-12 banyak diaplikasikan sebagai


refrigerant pada sistem ac mobil. Karena refrigant ini memiliki tekanan kerja
dan suhu lebih rendah, selain itu harga juga relatif murah. Setelah diketahui
bahwa chlor yang terkandung dalam R-12 berbahaya bagi lingkungan, Gas ini
dilarang untuk digunakan sebagai refrigerant.

2. R-22 (chloro difluoro methane)

R-22 merupakan refrigerant yang dibuat pada pertengahan tahun 90-an untuk
menggantikan R-12. R-22 atau chloro difluoro methane masuk dalam kategori
HCFC. Hidrochloro fluoro carbon atau disingkat HCFC masih menyebabkan
kerusakan ozon, tapi pengaruhnya lebih sedikit terhadap R-12. R-22
merupakan refrigerat yang sangat populer, karena banyak digunakan untuk
sistem pendingin ukuran kecil salah satunya sistem pendingin mobil.

Karakteristik R-22

 Titik didih 40,8oC pada 1 atm 


 Tekanan kondensasi 158,2 psi pada suhu 30oC 
 Tekanan penguapan 28,3 psi pada suhu 15oC 
 Tidak korosif terhadap logam 
 Mempunyai kemampuan dielektrik yang besar 
 Mempunyai kemampuan menyerap air yang baik. 

HCFC masih mengandung unsur chloro yang dapat merusak ozon walaupun
dalam jumlah kecil. Sehingga pemakaian R-22 secara berlebihan akan sangat
berbahaya terhadap lingkungan.

3. R-134a (tetrafluoro ethane)

R-134a merupakan refrigerant HFC (Hydrofluoro carbon) yang umum


digunakan sebagai refrigerant pada sistem pendingin mobil. Refrigerant ini
tidak mengandung unsur chloro sehingga R-134a aman tidak merusak
lapisan ozon. Sehingga banyak perusahaan otomotif menjadikan R-134a
sebagai refrigerant standar.

Karakteristik R-134a

 Titik didih 26,1oC pada tekanan 1 atm 


 Tekanan penguapan 668 Kpa pada suhu 25oC 
 Suhu kritis 101oC 
 Tekanan kritis 4060 Kpa 
 Tidak menyebabkan korosi 
 Memiliki struktur kimia yang stabil 
 Memiliki kemampuan dielektrik yang tinggi 
Penggunaan R-134a tidak dapat digabungkan dengan R-12 ataupun R-22.
Karena keduanya memiliki struktur serta karakter yang berbeda sehingga,
komponen sistem AC R-134a dibuat dengan bahan yang berbeda dengan
sistem AC CFC. Namun R-134a masih memiliki GWP yang tinggi. Sehingga, R-
134a bisa memicu pemanasan global.

4. Hydrocarbon

Hydrocarbon merupakan refrigerant yang terbuat dari bahan alami hidrogen


dan karbon. Penggunaan refrigerant sintetis menyebabkan dampak negatif
dari mulai penipisan ozon sampai pemanasan global. Apabila diteruskan
keadaan bumi pasti semakin parah. HC digunakan untuk mengganti
refrigerant sintetis. Selain tidak merusak ozon, HC memiliki tingkat GWP yang
kecil sehingga dapat mencegah terjadinya pemanasan globah yang lebih
parah.

HC memiliki karakter yang hampir sama dengan refrigerant sintetis. Namun


HC merupakan zat yang mudah terbakar. Sehingga perlu peralatan khusus
untuk mendukung HC sebagai refrigerant.
BAB IV

KESIMPULAN

Secara mendasar prinsip kerja AC mobil adalah mensirkulasikan


udara yang ada didalam kabin mobil, dimana udara di dalam kabin
yang telah menyerap panas dari penumpang dihisap oleh blower
untuk didinginkan pada evaporator. Selanjutnya udara yang telah
dingin akan menyentuh penumpang kembali untuk menyerap panas.
Oleh sebab itulah penumpang merasa adanya udara dingin. Sedang
konsep dari dari AC mobil itu sendiri yaitu: penguapan akan cepat
apabila tekanan suatu obyek diturunkan dan penguapan akan
menyebabkan penyerapan panas.
Komponen-komponen dalam AC mobil sebagai berikut:
kompresor, kondensor, receiver drier, katub ekspansi, dan evaporator.
Komponen ini memiliki fungsi pendingin yang bekerja secara
berkesinambungan dan berproses bertingkat.
AC mobil sudah menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar .
Apabila AC mobil mengalami kerusakan maka udara dalam ruang
mobil tak dingin, keadaan ini menimbulkan berbagai permasalahan.
Akan terjadi berbagai kemungkinan apabila kaca mobil dibuka seperti
masalah keamanan, debu dan asap kendaraan akan masuk. Namun,
 jika ditutup ruangan dalam mobil akan terasa panas dan pengap.
Penyebab gangguan
pada AC biasanya lantaran kurang perawatan, sehingga perlu dilakukan
berbagai tindakanperawatan AC mobil agar kerjanya tetap optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Dirja, S. Pi, dkk. 2004. Dasar-dasar Mesin Pendingin. Depdiknas.


Supriyana, S.Pd. Air Conditioner. SMK N 39 Jakarta. Diakses dari
www.4shared.com/office/_1vA_45m/Materi_Ajar_AC_Mobil.html , tanggal 27
Maret pukul 18.30 WIB
Sutjipto. Modul Air Conditioner (AC) Mobil. SMK Rajasa Surabaya.
Diakses dari www. images.smkrajasa031.multiply.multiplycontent.com,
tanggal 27 Maret pukul 18.30WIB
10 Tips Merawat AC Mobil. Diakses dari
http://www.tipsafuacmobil.blogspot.com/ ,  tanggal 27 Maret pukul 18.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai