Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu dan teknologi pada era sekarang ini sangatlah
pesat dari peningkatan kemampuan, keterampilan dan profesionalisme
sumber daya manusia. Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan pada
semua bidang termasuk dalam bidang otomotif. Perkembangan
teknologi pada bidang otomotif berperan cukup besar terhadap kemajuan
bidang – bidang lainnya. Untuk itu perlu adanya tenaga – tenaga ahli
dalam bidang ini, apalagi menghadapi serbuan negara – negara produsen
otomotif dengan pemasaran produk mereka memasuki pasar bebas.
Pada masa era globalisasi ini kenyamanan pada mobil sangatlah
diperlukan, industri berlomba – lomba menciptakan inovasi baru untuk
menambah kenyamanan mobil yang mereka produksi salah satunya
dengan pengaturan suhu, kelembaban udara dan kebersihan didalam
ruangan.
Sistem air conditioner dipergunakan untuk mempertahankan
kondisi udara baik suhu dan kelembabanya dengan cara berikut :
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner menyerap panas dari
lingkungan sehingga suhu diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat
suhu ruangan turun air conditioner akan melepaskan panas ke udara
sehingga suhu akan naik.
2.      Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga
kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman.
Prinsip dasar air conditioner adalah proses penyerapan panas dan
pelepasan panas dengan menggunakan suatu zat yang mudah menyerap
(refrigerant). Kondisi refrigrant dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan
yang diberikan kepadanya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Itu Air Conditioner (AC)
2.      Bagaimana Perkembangan Air Conditioner (AC)
3.      Apasaja Komponen Dari System Air Conditioner (AC)
4.      Prinsip Dasar Kerja Air Conditioner (AC)
5.      Sepertiapa Rangkaian Dasar Kelistrikan AC
6.      Bagaimana Proses Kerja AC Mobil
7.      Analisa Kerusakan Air Conditioner (AC)
8.      Apasaja Perawatan AC Mobil
BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian
Air Conditioner (AC) Mobil adalah suatu rangkaian komponen
yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan pada kabin kendaraan. pada
dasarnya sistem kerja ac mobil adalah sirkulasi udara dimana
komponen-komponen berfungsi saling berkaitan satu dengan yang
lainnya, dengan freon (gas pendingin) sebagai aliran sirkulasi itu sendiri.
aliran tersebut terus-menerus bersirkulasi selama mesin dihidupkan.
Mobil ber ac adalah kebutuhan dan dapat dibayangkan bagaimana
rasanya berada ditengah kemacetan lalu lintas dengan udara yang panas
sementara itu ac mobil sedang tidak bekerja.
Apabila didalam ruangan temperturnya tinggi, maka panas yang
diambil agar temperatur turun disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika
temperatur didalam ruangan rendah, maka panas yang diberikan agar
temperatur naik disebut pemanasan. Air conditioner pada mobil,
umumnya terdiri atas cooler  dengan pembersih embun (moisture
remover) dan pengatur aliran udara.
Air conditioner mempertahankan kondisi udara baik suhu dan
kelembabannya  agar nyaman dengan cara sebagai berikut:
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner akan mengambil panas
dari udara sehingga suhu udara di ruangan turun. Sebaliknya saat suhu
ruangan rendah air conditioner akan memberikan panas ke udara
sehingga suhu udara akan naik.
2.      Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga
kelembaban udara dipertahankan pada tingkat yang nyaman.
Untuk dapat mempertahankan kondisi udara, mesin AC dilengkapi
dengan pemanas (heater) dan pendingin (cooler). Akan tetapi untuk
daerah-daerah tropis umunya hanya menggunakan pendingin (penyejuk)
saja.
Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi disimpan didalam
receiver, selanjutnya dialirkan ke expansion valve. Disini suhu dan
tekanannya berkurang dan sifatnya berubah menjadi gas. Didalam
evaporator, refrigerant menguap dan mengambil gas panas dari udara
sekitarnya.
B.     Perkembangan Ac Mobil Dari Masa Ke Masa
Fitur penyejuk udara (air conditioning) yang banyak digunakan
pada kendaraan dewasa ini tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses
dan pengembangan yang cukup panjang.  Awalnya, untuk menyejukkan
kabin kendaraan dilakukan dengan cara memasang ventilasi dibagian
bawah dashboard dan bukaan pada kaca depan. Namun cara ini belum
memuaskan, karena udara yang masuk dari luar justru menimbulkan
masuknya debu dan kotoran ke dalam kabin mobil.
Setelah cara ini dianggap kurang efektif, kemudian dipasanglah
kipas. Pemasangan kipas angin ternyata cukup lumayan, sebab kipas
angin dapat mengurangi panas dan rasa gerah didalam kabin mobil.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan kipas angin pun dirasakan belum
memadai, terutama saat cuaca cukup terik, sehingga jendela mobil masih
perlu dibuka. Akibatnya, keamanan dan keselamatan pengendara
menjadi kurang terjamin. Adalah William Whitley pada tahun 1884
yang menggunakan penyejuk udara untuk sarana angkutan.
Ia menempatkan balok es di bagian bawah kendaraan dan
menggunakan kipas untuk meniupkan hawa dinginnya. Setelah berbagai
cara dilakukan , kemudian muncul cara lain yang lebih efektifuntuk
mendapatkan kenyamanan di dalam mobil, yakni dengan memasang AC
(Air Conditioning). Cikal bakal penggunakan fitur penyejuk udara (AC)
dimulai pada tahun 1930-an. Mesin penyejuk ruangan mekanis yang
digunakan untuk gudang, bioskop, dan bangunan publik lainnya mulai
aplikasikan unruk sistem kendaraan. Mobil pertama yang memilki
penyejuk udara mekanis dibuat oleh C&C Kelvinator , CO.
Diaplikasikan pada kendaraan John Homman Jr. Di Texas. Pada 23
September 1932, General Motors Research Laboratories menggagas
penggunaan penyejuk kendaraan dengan sistem pendingin kompresi uap
yang menggunakan bahan Refrigerant R-12
Tahun 1947 pabrikan pembuat alat penyejuk udara pada kendaraan
menjadi berkembang dan bertambah besar. Sepanjang tahun 1960,
perbaikan dan inovasi sistem penyejuk udara pada kendaraan pun
dilakukan. Sebagai contoh pada Chrysler Auto-Temp System,
pengendara dapat mensetting temperatur dan kecepatan udara yang
diinginkan. Iniah yang kemudian dikenal dengan ‘Climate Control
System’.

C.     Komponen AC mobil
1.     Kompressor
kompressor ac bekerja atau berputar bersama putaran mesin
menghisap gas freon dari evaporator melewati pipa low dan memompa
atau menekan gas refrigerant menuju kondensor ac lewat saluran pipa ac
high pressure. Di dalam kompresor ac terdapat oli kompresor atau oli
khusus ac mobil yang berfungsi untuk pelumasan.
2.    Kondensor ac
Condensor digunakan untuk mendinginkan gas refrigent
bertekanan dan bersuhu tinggi dan merubahnya menjadi cairan refrigen.
Sejumlah panas dilepaskan  ke udara bebas melalui condensor.
Hal ini akan mempengaruhi efek pendinginan di evaporator untuk
itu kondensor dipasang didepan kendaraan untuk mendapatkan
pendinginan oleh radiator fan dan udara yang lewat saat keandaraan
bergerak. Beberapa model kondensor dilengkapi dengan kipas khusus
untuk pendingin. Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat
pendingin, karena kondensasi yang dilakukan oleh kondensor.
Perubahan bentuk itu dari gas menjadi cair.
3.    Receiver drier
Refrigerant cair dari kondensor ac masuk ke inlet receiver drier
melewati deciscant atau filter untuk menyaring kalau terdapat kotoran.
Beberapa sistem ac mobil tidak di perlukan receiver drier karena proses
pelepasan panas atau pendinginan yang baik terjadi di kondensor
sehingga proses kondensasi di kondensor terjadi dengan sempurna.
Bentuk serta tipe drier juga bermacam-macam, ada yang terpisah dengan
kondensor atau pun menjadi satu dengan kondensor.
a.       Konstruksi
Saringan diskonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya
terdapat sel silika yang menyerap uap air pada zat pendingin.Pada
bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca pengontrol
untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem. Adakalanya
pada saringan dipasangkan dua buah sakelar yang bekerja berdasarkan
tekanan atau temperatur (sakelar menghubung bila tekanan atau
temperatur dalam saringan melebihi dari batas maximal).
Kadang – kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman
yang terbuat dari wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila
temperatur zat pendingin sudah mencapai batas yang di tentukan.
4.   Thermostat
Alat ini berfungsi memberikan sinyal kondisi temperature kabin ke
kompresor secara otomatis. Di dalam thermostat terdapat sensor yang
akan mendeteksi suhu pada evaporator. Jika thermostat rusak,
evaporator bisa membeku karena pemutus arus listrik tidak bekerja.
Thermostat juga berfungsi mengatur proses kerja kompresor AC. Pada
thermostat terdapat tabung indra panas yang berisi gas yang sangat peka
terhadap perubahan suhu. Tabung ini terpasang pada evaporator di
bagian saluran angin keluar. Ketika suhu penguapan refrigerant cair di
dalam evaporator naik, gas di dalam tabung indra panas akan memuai
dan mendorong alas diafragma ke atas.
Dengan demikian, sakelar yang terhubung dengan magnetic clutch
akan mendapat aliran listrik, sehingga kompresor bekerja. Sebaliknya,
jika suhu pada saluran angin keluar di evaporator turun melewati batas
normal, gas di dalam tabung indra panas akan menyusut. Alas diafragma
yang sebelumnya terdorong oleh tekanan gas akan kembali ke bawah
karena terikan pegas, sehingga sakelar memutus arus listrik ke kopling
magnet. Akibatnya kompresor berhenti bekerja.
5.    Expansi valve
            Katup expansi berfungsi untuk mengatur refrigeran yang masuk
ke evaporator. Katup ekspansi dilengkapi pegas katup, bola thermal, dan
diafragma. Katup ditekan oleh pegas agar selalu menutup sedangkan
bola thermal selalu berusaha mendorong katup untuk membuka.
Diafragma terletak di atas katup expansi dan berhubungan dengan pena
penggerak katup. Jika pena katup turun, maka katup akan membuka dan
sebaliknya apabila kompresor hidup, maka aliran refrigeran cair yang
bertekanan tinggi masuk dan katup jarum akan membuka lebar.
Ketika kevakuman pada saluran masuk, besar tekanan dalam bola
thermal sangat tinggi , kemudian tekanan ini diteruskan oleh diafragma
lewat pipa kapiler. Tekanan bola thermal dalam diafragma melawan
tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer sampai diafragma
melengkung. Lengkungan diafragma tersebut diteruskan ke katup
dengan perantaraan pena penggerak. Katup membuka dan refrigeran
dalam evaporator naik karena dipanasi oleh udara hangat yang melewati
evaporator, akibatnya refrigeran mendidih dan menjadi gas. Gas
refrigeran tersebut mengalir menuju saluran pemasukan pemasukan ke
kompresor.
6.   Evaporator atau Cooling Unit
Evaporator merupakan alat penukar kalor yang berfungsi
memindahkan kalor dari udara yang dikondisikan ke refrigerant. Seperti
kondensor, evaporator tersusun dari pipa-pipa dan sirip-sirip dalam
jumlah yang banyak. Refrigeran masuk evaporator dalam bentuk kabut
pada tekanan dan temperature rendah. Udara dari kabin dihembuskan
oleh blower melewati kisi-kisi evaporator. Udara yang bertemperatur
lebih tinggi daripada refrigerant yang mengalir dalam evaporator, akan
melepaskan kalor dan diserap oleh refrigerant, sehingga temperature
udara turun menjadi lebih dingin yang selanjutnya akan mendinginkan
udara dalam kabin. Refrigeran keluar dari evaporator dalam fase uap
7.     Blower
Komponen ini berfungsi mengeluarkan gas dingin yang dihasilkan
oleh refrigrant yang melewati katup expansi, sehingga udara dingin
memasuki ruang kendaraan,
8.      Heater Unit
Merupakan pemanas atau menghembuskan udara panas ketika
angin blower melewati heater, heater mendapatkan panas dari saluran air
pendingin mesin atau air radiator. Heater Unit pada ac mobil banyak
ditemukan pada kendaraan yang diperuntukan untuk pemakaian mobil di
daerah dingin.
9.      Zat Pendingin ( Refigerant )
Refrigerant adalah media pemindah panas yaitu senyawa yang
bersikulasi pada sistim A/C. Untuk menghasilkan efek pendinginan.
Refrigrant yang dipakai pada kendaraan sekarang ini adalah R 134a
yang tidak mempunyai sifat sebagai perusak ozon (karena tidak
mengandung chlor).
Dahulu yang umum dipakai adalah freon jenis R - 12 namun karena
merusak lapisan ozon maka diganti dengan jenis R 134a yang ramah
lingkungan.
Namun perlu diketahui AC yang didesain menggunakan zat
pendingin R - 12 tidak boleh begitu saja dicampur atau full diganti R
134a tanpa mengganti beberapa sparepart sistem AC dan jenis oli
kompresor. Hal ini mengingat molekul R 134a lebih kecil dari R - 12.
Kalau anda memaksakan mencampur tanpa mengganti spare part dan oli
kompresor maka dipastikan kompresor macet / rusak serta sering freon
habis karena bocor.
D.     Prinsip Dasar Kerja AC
Sering kali pada percobaan telah dibuktikan, air dan bensin yang di
turunkan tekanannya akan lebih cepat menguap. Pada percobaan lain
juga dinyatakan bahwa, apabila jari kita diberi bensin, kemudian
ditiupkn udara maka jari kita akan terasa dingin.
Proses kenaikan dan penurunan tekanan seperti di sampaikan pada
percobaan di atas berlangsung secara alami, agar prose situ agar dapat
diterapakan pada sistem air conditioner, maka sistem air condentiner
harus terdiri dari bagian-bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan tekanan, dan bagian-bagian yang befungsi untuk menyerap
panas dan melepaskan panas, supaya penguapan dan penyerapan panas
dapat berlangsung.
E.      Rangkaian Dasar Kelistrikan AC Mobil
Berikut rangkaian dari sistem kelistrikan AC pada mobil :
Keterangan :
Pada gambar diatas terdiri atas dua bagian besar, yaitu rangkaian
blower dan rangkaian thermostat.
1.      Rangkaian Blower berfungsi untuk mengatur kecepatan kipas blower
dengan menggunakan switch / saklar blower. Rangkaian ini hanya dasar,
dan pada dasarnya setiap AC mobil menggunakan alur ini, namun
dengan berbagai tambahan sesuai dengan kebutuhan.
2.   Rangkaian Thermostat berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan arus secara otomatis. Hal ni terjadi berdasarkan besar suhu
yang di terima oleh komponen thermostat. Jika suhu pada ruangan sudah
dingin, maka secara otomatis thermostat akan memutuskan arus yang
mengalir ke kopling magnet yang ada dikompresor dengan
menggunakan relay, sehingga kompresor berhenti bekerja. Sebaliknya,
jika suhu di ruangan panas atau tidak sesuai dengan keinginan pengguna
yang di setel pada panel pengatur suhu, maka thermostat akan membuka
arus yang mengalir ke kopling magnet dengan menggunakan relay.
Sehingga kompresor bekerja.
F.   Proses Kerja AC Mobil / Siklus Pendingin 
Setelah anda mengetahui fungsi dari semua komponen AC mobil,
maka selanjutnya mengetahui proses kerja sistem AC mobil sebagai
berikut:
1.      Kompresor mengkompresikan gas/ uap refrigerant yang
bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari
evaporator ditambah panas dari evaporator ditambah panas yang
dihasilkan saat langkah pengeluaran (dischange).
2.      Gas refrigerant mengalir kedalam kondensor, didalam kondensor gas
refrigerant dikondensasikan menjadi carian atau terjadi perubahan
keadaan yaitu pengembunan refrigerant.
3.      Cairan refrigerant mengalir kedalam recevier untuk disaring antara
cairan refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant
untuk diuapkan.
4.      Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/ suhu cairan
refrigerant yang bertekanan  dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
5.      Gas refrigerant yang dinngin dan berembun ini mengalir kedalam
evaporator refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau
terjadi pengkabutan udara sehingga suhu diluar akan dingin.
Dengan demikian ac mobil mempunyai fungsi mengatur suhu
udara, mengatur sirkulasi udara, mengatur kelembaban (humidity) udara,
dan mengatur kebersihan udara. Sehingga salah satu dari beberapa
banyaknya perangkat mobil yang sangat penting adalah ac mobil.
Langkah kerja ac mobil dibagi jadi tiga keadaan yakni :
1.      Waktu ac mobil mati
Pada waktu ini seluruhnya gas freon yang ada dalam system ac
memiliki suhu serta desakan yang sama yakni desakan ada dikisaran 120
- 150 psi
2.      Waktu ac mobil baru dinyalakan
Gas freon ac mobil dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua
system serta dikabutkan oleh expansi valve ke evaporator jadi uap
dingin yang lalu ditiup oleh angin blower ke semua kabin. pada step ini
beban pendinginan pada ruangan tetap besar maka lubang pada
expansivalve (D) membesar serta pengabutannya juga semakin banyak
hingga pendinginan ruangan bakal lebih cepat terwujud.
3.      Pada waktu ac telah lama nyala serta ruangan suhunya telah rendah
Gas freon dipompa kompresor untuk dialirkan kesemua sistem
serta dikabutkan oleh expansi valve ke evaporator jadi uap dingin yang
lalu ditiup oleh angin blower ke semua kabin. pada step ini beban
pendinginan pada ruangan telah terwujud maka lubang pada
expansivalve mengecil serta pengabutannya juga lebih sedikit. waktu
kedinginan telah meraih derajat spesifik kompresor bakal berhenti
bekerja serta kemuadian bakal nyala kembali untuk mengawali sistem
pendinginan
G.     Analisa Kerusakan
Air Conditioner sekarang bukan lagi termasuk barang mewah yang
hanya terdapat dimobil-mobil mahal. Semua mobil baru telah
menawarkan AC sebagai salah satu perlengkapan standar. Produsen truk
un telah menawarkan AC sebagai salah satu perlengkapan standar kabin
mendampingi power steering.
Karena dipergunakan terus-menerus, terutama diluar kota-kota
besar agar tetap beroperasi optimal unit AC juga memerlukan
perawatan. Hal yang paling mudah dalam merawat AC adalah
menyerahkannya ke teknisi profesional. Namun, yang menjadi
pertanyaan kapan AC harus dilakukan perawatan dan perbaikan. Untuk
itu perlu mengetahui gejala-gejala malfungsi yang wajib diperhatikan,
diantaranya yaitu :
1.      Bau Busuk
Bau busuk yang keluar begitu AC dinyalakan, biasanya terjadi
akibat adanya bakteri, mikroorganisme, jamur yang menumpuk disekitar
kisi-kisi AC di dasboard. Untuk menghilangkan bau mengganggu itu,
bersihkan dengan antibacterial treatments. Cairan ini bisa didapatkan
dengan mudah di toko-toko aksesoris mobil. Ketika jamur sudah bersih,
udara yang disemprotkan AC akan segar lagi.
2.      Kurang Dingin
Jika AC kurang dingin, tiba saatnya untuk melakukan perbaikan.
Menurunya daya kerja AC bisa disebabkan adanya kebocoran atau
refrigerant  sudah waktunya diganti atau ditambah. Untuk memperbaiki
hal ini lebih baik dilakukan teknisi bengkel AC.
3.      Terdengar Bunyi Aneh
Jika muncuk suara-suara aneh atau tidak biasa dari AC yang
sebelumnya tidak ada, sangat disarankan untuk sesegera mungkin
melakukan pemeriksaan. Adanya suara-suara yang merupakan gejala
awal atau indikasi kerusakan kompresor. Kompresor meerupakan bagian
paling mahal dari sistem AC. Jika bearing pada kompresor pecah atau
rusak, berarti komponn-komponen lain terkontaminasi partikel logam
itu. Sistem harus dikuras serta diperlukan penggantian kompresor dan
komponen lain, sehingga dibutuhkan biaya yang sangat mahal.
4.      Ada Tetesan Air
Jika ada tetesan air dibawah mobil, jangan terkejut, karena hal itu
normal-normal saja. Tetesan air tersebut berasal dari evaporator.
Evaporator memiliki pipa yang memungkinkan untuk mengalirkan air
keluar mobil. Kadang-kadang pipa ini tersumbat atau patah, sehingga
evaporator tidak bisa mengalirkan air keluar mobil dan malah ke dalam
kabin. Problem ini bisa dibatasi dengan biaya yang sangat murah.
H.     Perawatan AC Mobil
Pada dasarnya berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika
penyejuk udara (AC) bekerja dengan sempurna. Sekarang ini, AC sudah
menjadi suatu kebutuhan apalagi dikota besar. Tips berikut ini dapat
membantu Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC
menjadi rusak berat:
1.      Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama
karpet 2 lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator
(lembab) sehingga terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat
kesehatan, dan menimbulkan bau yg tidak enak bila pertama kali AC
dihidupkan.
2.      Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang
kencang pada bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan
biasanya terletak di depan radiator) kotoran atau debu yang menempel
bila dibiarkan akan mengeras bisa mengakibatkan korosi atau keropos
sehingga menjadi bocor pada bagian kondensor AC.
3.      Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar
bila AC dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan
Compressor AC rusak atau selang highpress bisa meledak.
4.      Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori
Evaporator AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan
berlendir serta menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Sistem air conditioner dipergunakan untuk mempertahankan
kondisi udara baik suhu dan kelembabanya dengan cara berikut :
1.      Pada saat suhu ruangan tinggi air conditioner menyerap panas dari
lingkungan sehingga suhu diruangan itu akan turun dan sebaliknya saat
suhu ruangan turun air conditioner akan melepaskan panas ke udara
sehingga suhu akan naik.
2.      Bersamaan dengan hal itu, kelembaban udara berkurang sehingga
kelembaban udara di pertahankan pada tingkat yang nyaman
B.     Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya, kiranya kritik dan saran yang membangun
sangat penulis butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini ke depannya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian, khususnya bagi
penulis.
DAFTAR ISI

http://baru-belajar-mesin.blogspot.co.id/2015/10/sistem-ac-air-
conditioner mobil.html
http://situsotomotif2.blogspot.co.id/2016/03/ini-susunan-makalah-yang-
baik-dan-benar.html
https://mazfixs.files.wordpress.com/2014/03/komponen-fungsi-dan-cara-
kerja-sistem-ac.pdf
http://priyo-chan.blogspot.co.id/2016/04/makalah-sistem-air-
conditioner-ac.html
http://www.wanasaba.com/laporan-kuliah-kerja-industrikki-sistem-air-
conditioner-pada-mobil/

http://abariok.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-ac-mobil.html

Anda mungkin juga menyukai