Anda di halaman 1dari 46

PRAKTIKUM KEPERAWATAN KELUARGA

MAHASISWA TK III PRODI D III KEPERAWATAN PADANG


TAHUN 2022

FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA (Friedman)


A. Data umum

1. Nama KK : Tn. I
2. Umur KK : 57 Tahun
3. Alamat : Komplek Griya Permata II
4. No. Telephon : 085263849984
5. Pekerjaan : Buruh Swasta
6. Pendidikan : S-1
7. Susunan Anggota Keluarga :

Gol
Sex Tgl Lahir
No Nama Dara Pendidikan Pekerjaan Hubungan
(L/P) (umur)
h

1. Tn. I L 1 Januari 1965 - S-1 Buruh KK (Suami)


Swasta

2. Ny. A P 3 Januari 1971 S-1 Guru Istri

3. An.A P 20 April 2001 SMA Mahasiswa Anak

4. An. A P 11 Mei 2008 SD Siswa Anak


SMP

Genogram ( dibuat 3 generasi )


8. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn.I adalah tipe nuclear tradisional yang terdiri dari ayah, ibu , dan
anak.

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)


Keluarga Tn.I bersuku mandailing. Jika ada anggota keluarga yang sakit maka,
kebudayaan yang dianut tidak mempengaruhinya. Ny.A suka meminum air rebusan
rempah, seperti jahe, kunyit, merica, kapulaga, dan serai agar tenggorokan lebih
nyaman dan tidak sesak. Sedangkan Tn.I terbiasa mengonsumsi makanan berlemak
dari keluarga sebelumnya, setelah ia didiagnosis dengan hipertensi, Tn.I mulai
mengurangi memakan makanan yang berlemak, namun beberapa tahun belakangan
ini Tn. I kembali sering memakan makanan yang berlemak.

10. Identifikasi religius

Keluarga Tn.I beragama islam, anggota keluarga selalu melaksanakan shalat lima
waktu di rumah dan terkadang berjamaah ke masjid. Terkadang Tn.I pergi sesekali
kajian di masjid sekitar rumah, sedangkan Ny. A dan anak-anaknya sesekali
mendengar kajian dari rumah saja.

11. Status kelas sosial

Pada saat pengkajian, Tn. I mengatakan awalnya pendapatan ia dalam sehari bisa
mencapai 300-350rb dalam sehari tapi semenjak pandemic corona pada tahun 2020
pendapatannya turun drastic menjadi 100-150rb dalam sehari. Sedangkan Ny. A
menceritakan bahwa sebelumnya ia menjabat sebagai kepala sekolah di tempat ia
mengajar, lalu tiba-tiba ia di mutasikan ke sekolah lain karna suatu hal sehingga
mempengaruhi gaji yang ia dapatkan dalam sebulan, gaji Ny. A yang awalnya 3-4jt
dalam sebulan sekrang turun menjadi 2jt per bulan. Untuk pengeluaran primer
keluarga Tn.I seperti biaya makan keluarga sehari-hari, biaya listrik, biaya bensin
untuk transportasi, asuransi kesehatan, biaya sekolah dari 2 anak, biaya pergi ke
pelayanan kesehatan dan lain-lainya. Dalam keluarga Tn.I yang bertugas mencari
nafkah adalah Tn.I dan Ny.A. Menurut keluarga Tn.I penghasilan yang saat ini
didapatkan kurang memadai untuk pengeluaran yang harus ia keluarkan.

12. Mobilitas kelas sosial

Keluarga Tn.I sehari-hari menggunakan motor untuk berpergian dan sesekali


menggunakan kendaraan umum seperti bis dan ojek online. Ny. A mengatakan ia
mengalami kesulitan saat naik bis, karna harus berdesakan dengan orang banyak
dan udara di sekitar menjadi pengap, bising serta panas sehingga asma Ny. A bisa
kambuh saat ia menaiki bis atau kendaraan umum yang memuat banyak orang.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

13. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
dengan dewasa awal, karena anak pertama dari keluarga Tn. I berumur 21 tahun.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memperluas keluarga
inti, menjadi keluarga besar, dimana anak tertua dari Tn.I dan Ny.A baru memasuki
usia 21 tahun masih kuliah dan belum menikah
15. Riwayat keluarga inti
Ny.A memiliki riwayat penyakit asma sejak tahun 1996. Ny.A terdiagnosis
penyakit asma setelah melakukan operasi amandel ke 2 yang diawali dengan batuk
hingga muntah berlendir. Hal-hal yang dapat memicu asma Ny. A kambuh adalah
udara yang panas, ruangan yang pengap dan berdebu, wangi-wangian yang terlalu
harum atau yang terlalu tajam, terlalu banyak melakukan aktivitas sehingga lelah.
Pada tahun 2022, Ny. A sudah 2 kali di nebu dan memeriksakan diri ke poli, di poli
Ny. A disarankan untuk rawat inap namun Ny. A tidak mau dirawat inap, dan
memilih untuk rawat jalan. Jadwal rawat jalan yang diberikan oleh poli adalah
sebanyak 4 kali, namun Ny. A hanya datang sebanyak 2 kali. Sedangkan penyakit
hipertensi Tn. I sudah dideritanya sejak tahun 2009 dan sesekali akan kambuh jika
Tn. I mengonsumsi makanan yang berlemak, bersantan, makanan yang terlalu asin
dan minum teh telur. Tn. I jarang memeriksakan tensi darah nya ke pelayanan
kesehatan terdekat.

16. Riwayat keluarga sebelumnya

Orang tua laki-laki dari Ny.A memiliki riwayat hipertensi sedangkan orang tua
perempuan dari Ny. A tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius. Kedua orang
tua dari Ny. A sudah meninggal. Orang tua laki-laki dari Tn. I memiliki riwayat
hipertensi sedangkan orang tua perempuan dari Tn. I mempunyai riwayat penyakit
jantung. Kedua orang tua dari Tn. I sudah meninggal.
C. Data Lingkungan

17. Karakteristik rumah

Rumah Tn.I merupakan rumah permanen yang terdiri dari 1 ruang tamu ,3 kamar
tidur, 2 kamar mandi, 1 gudang serta dapur dibagian belakang. Pencahayaan rumah
Tn.I sudah bagus karna terdapat jendela dan ventilasi dimasing-masing ruangan,
namun ada 1 kamar tidur yang pencahayaannya kurang, karena tidak ada jendela
maupun ventilasi, sehingga sirkulasi udara dikamar tidur tersebut tidak lancar. Di
kamar Ny. A terdapat ventilasi untuk pencahayaan, namun masih banyak terdapat
barang-barang dan kain yang diletak diatas lemari sehingga berdebu. Untuk cahaya
matahari langsung mengenai bagian rumah saat sore hari. Sumber air di keluarga
Tn. I berasal dari PDAM dan air sumur. Perkarangan rumah Tn.I tidak terlalu luas
namun terdapat berbagai tanaman rempah yang jika dipanen digunakan oleh Ny. A
untuk membuat minuman rempah. Selokan didepan rumah keluarga Tn. I tampak
tidak lancar karena banyak sampah-sampah daun di dalamnya.
Denah rumah

18. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat

Lingkungan rumah keluarga Tn.I nampak cukup asri dengan adanya pepohonan di
depan rumah tetangga Tn.I dan dari satu rumah ke rumah yang lain memiliki
pembatas sehingga tidak langsung terhubung. Lingkungan keluarga Tn I cukup
bising jika di hari sabtu dan minggu. Ada beberapa tetangga keluarga Tn. I yang
membakar sampah pada sore hari hingga asap dari pembakaran tersebut seringkali
terhirup oleh Ny. A Dilingkungan tempat tinggal Tn.I terdapat 1 puskesmas
pembantu dengan jarak 500 meter dan terdapat 1 lapangan untuk kegiatan
masyarakat.
19. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn.I dulu tinggal di kontrakan dan sekarang keluarga Tn.I sudah memiliki
rumah permanen dan milik sendiri.
20. Interaksi sosial keluarga dengan masyarakat

Keluarga Tn.I berinteraksi cukup baik dengan masyarakat sekitar, namun anak-
anak dari Tn. I jarang keluar rumah dan jarang berinteraksi dengan masyarakat
sekitar.
21. Sumber Pendukung Keluarga

Pernikahan Tn.I dan Ny.A selalu didukung oleh anak-anaknya. Jika terdapat
masalah di dalam keluarga Tn.I maka biasanya anggota keluarga akan mencari
sumber dukungan dari luar seperti bercerita ke teman atau meminta saran pada
keluarga di luar keluarga inti.

D. Struktur Keluarga
22. Pola dan Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.I berkomunikasi dengan baik, tapi tidak terbuka satu sama lain saat
terjadi permasalah di dalam keluarga. Anggota keluarga akan memilih untuk tetap
diam saat ada permasalahan individu.seperti Ny.A dan Tn. I yang tidak
memberitahu kepada anak-anaknya jika sedag merasakan gejala kambuh dari
penyakitnya. Sehingga saat penyakit kambuh atau gejala nya kambuh, maka hanya
didiamkan saja dan Ny. A serta Tn. I cukup meminum obat yang ada dirumah.
Anak-anak dari Tn. I mengetahui orangtuanya sedang sakit hanya dilihat dari
gerak-geriknya saja. Keluarga Tn. I berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa
indonesia dan terkadang menggunakan bahasa minang untuk komunikasi sehari-
hari.
23. Struktur Kekuatan
Keluarga Tn.I memiliki aturan yang harus di laksanakan oleh semua anggota
keluarga, jika tidak bisa maka mendapatkan sangsi yang telah disepakati.
24. Struktur Peran
Tn.I berperan sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh swasta dan
sekaligus sebagai ketua Rt, Ny.A memiliki peran sebagai guru.
a. Peran Ayah
Peran ayah dalam keluarga, yaitu :
1) Pemimpin/kepala keluarga
2) Mencari nafkah
3) Partner ibu
4) Melindungi
5) Memberi semangat
6) Pemberi perhatian
7) Mengajar dan mendidik
8) Sebagai teman
9) Menyediakan kebutuhan
Peran ayah yang tidak terpenuhi adalah kurangnya memberi semangat, memberi
perhatian dan tugas sebagai teman bagi anggota keluarga.
b. Peran Ibu
Peran ibu dalam keluarga, yaitu
1) Pengasuh dan pendidik
2) Partner ayah
3) Manajer keluarga
4) Menteri keuangan keluarga
5) Memberikan tauladan
6) Psikologi keluarga
7) Perawat dan dokter keluarga
8) penjaga bagi anak anaknnya
peran ibu yang tidak terpenuhi adalah psikologi keluarga, perawat dan dokter
keluarga.
c. Peran Anak
Peran anak dalam keluarga, yaitu:
1) Memberikan kebahagiaan
2) Memberi keceriaan keluarga
3) Menjaga nama baik keluarga
4) Sebagai perawat untuk orang tua
Peran anak yang belum terpenuhi adalah memberi keceriaan keluarga, serta
sebagai perawat untuk orang tua.
25. Nilai-Nilai Keluarga
Keluarga Tn.I membiasakan diri untuk berpamitan dan bersalaman ketika akan
meninggalkan rumah. Tetapi Tn.I mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri
melakukan aktivitas individu.

E. Fungsi Keluarga

26. Fungsi Afektif

Anggota keluarga merasa butuh satu sama lainnya, anggota keluarga saling
memberikan perhatian satu sama lain saat ada yang membutuhkan. Namun anggota
keluarga kurang memahami apa saja kebutuhan individu lain dalam keluarga.
27. Fungsi Sosialisasi

Cara Tn.I menanamkan disiplin kepada kelaurganya adalah dengan cara menasehati
apabila ada anggota keluarga yang tidak disiplin. Dalam keluarga Tn.I saat salah
satu anggota keluarga mencapai penghasilan maka akan diberikan apresiasi berupa
makanan.Tanggung jawab mengasuh anak didalam keluarga Tn.I dilaksanakan oleh
Tn.I dan Ny.A. Keluarga Tn.I bersosialisasi dengan baik dilingkungan sekitar
rumah karena Tn.I merupakan ketua RT di rumah nya. Tetapi anak dari Tn.I tidak
mau bersosialisasi dengan tentangga sekitar
28. Fungsi Ekonomi

Tn.I bekerja sebagai buruh swasta yang mendapatkan penghasilan 150 ribu perhari
dan Ny.A berkerja sebagai guru dengan penghasilan 2 juta perbulan. Keluarga Tn.I
melakukan penghematan diakhir bulan sebagai bentuk pengaturan keuangan agar
kebutuhan anggota keluarga terpenuhi. Pengeluaran primer keluarga Tn.I adalah
biaya makan keluarga sehari-hari, biaya listrik, biaya bensin untuk transportasi,
asuransi kesehatan, biaya sekolah dari 2 anak Tn.I . dikeluarga Tn.I yang mencari
nafkah adalah Tn.I dan Ny.A. menurut keluarga Tn.I penghasilan yang saat ini
didapatkan kurang memadai untuk pengeluaran yang dikeluarkan sehingga
keluarga Tn. I tidak bisa memenuhi pola hidup sehat karena financial yang tidak
mencukupi.

29. Fungsi Perawatan Kesehatan


a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga Tn.I mengetahui bahwa ada anggota keluarga yang sedang


mengalami masalah kesehatan, keluarga Tn.I belum mengerti tentang
definisi dan tanda gejala penyakit yang diderita anggota keluarga.anggota
keluarga Tn.I memiliki persepsi bahwa perilaku hidup sehat dapat dilakukan
untuk menjaga kesehatan keluarga, namun sampai saat ini anggota keluarga
Tn.I belum menjalani perilaku hidup sehat.
b. Kemampuan keluarga untuk mengambil keputusan
Anggota keluarga yang mengambil keputusan saat ada anggota keluarga
yang lain yang sakit adalah Tn.I. biasanya Tn.I hanya merawat keluarga
yang sakit dirumah dengan tindakan sendiri apabila belum terlalu parah dan
akan dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila sudah lebih dari 2 hari
mengalami sakit.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Anggota kelaurga belum mengetahui apa saja sumber-sumber makanan


bergizi dan apa saja diet yang harus diberikan kepada anggota keluarga
yang memiliki masalah kesehatan. Anggota keluarga belum melakukan
perawatan untuk anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan,
hanya mengigatkan saja untuk pergi berobat dan meminum obat. Anggota
keluarga Tn.I jarang melakukan olahraga sesekali Tn.I mengajak anaknya
untuk bermain sepeda, di dalam keluarga Tn.I saat ada anggota keluarga
yang sakit keluarga bantu merawat seadanya dan mengingatkan untuk
meminum obat.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat

Keluarga Tn.I mengatur letak perabot rumah tangga disandarkan kepojok


rumah atau diletakkan dibagian samping pintu masuk, untuk kebersihan
perabot saat dilakukan pengkajian tampak masih banyak debu dan ruang
tamu masih terdapat karpet. Keluarga meletakan fentilasi ada disetiap
ruangan kecuali satu kamar tidur yang tidak memiliki fentilasi dan
pencahayaan yang kurang.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Keluarga Tn.I sudah memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang


berada disekitar tempat tinggalnya seperti puskesmas pembantu dan rumah
sakit terdekat,keluarga menggunakan asuransi kesehatan untuk membayar
pelayanan yang diterima biasanya keluarga Tn.I menggunakan motor untuk
pergi ke pelayanan kesehatan,masalah yang ditemukan saat keluarga
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan adalah anggota keluarga banyak
yang tidak sabar menunggu saat antrian dipoli rumah sakit,keluarga juga
bingung saat ada lebih dari satu anggota keluarga yang sakit karna
transportasi keluarga yang terbatas.
30. Fungsi Reproduksi

Tn.I dan Ny.A memili 2 orang anak,Ny.A sempat mengikuti program keluarga
berencana tapi tidak berlangsung lama hanya 2 tahun saja,Ny.A sudah mengalami
menopause,tetapi Ny.A tidak ada mengalami pembengkakan, pendarahan dan tidak
ada mengalami infeksi pada alat reproduksinya. Untuk anggota keluarga yang lain
tidak ada masalah pada fungsi reproduksi.

F. Stress dan Koping Keluarga

31. Stressor jangka pendek

Tn.I mengeluh sering pusing karena memikirkan masalah finansial keluarga


32. Stressor jangka panjang

Tn.I sudah mengalami sakit semenjak tahun 2009 dan Ny.A mengalami sakit
semenjak 1996, sehingga menjadi pikiran untuk keluarga bahwa sewaktu-waktu
penyakit akan kambuh.
33. Strategi koping yang digunakan keluarga

Dalam menyelesaikan masalah keluarga Tn.I menyelesaikan masalah pribadi secara


individualism. Sedangkan saat ada masalah keluarga yang harus diselesaikan
biasanya keluarga Tn. I akan berkumpul untuk menyelesaikannya. Keluarga Tn. I
jarang melakukan rekreasi bersama, hanya dilakukan 1x dalam setahun saat liburan
lebaran.
34. Adaptasi maladaptif yang dilakukan keluarga

Keluarga Tn.I tidak ingin memeriksakan kesehatan salah satu anggota keluarga jika
ada yang sakit, karena keluarga Tn.I hanya ingin merawat keluarga yang sakit
sendiri. Keluarga Tn.I membawa kerumah sakit jika tidak bisa lagi keluarga
menangani penyakit salah satu anggota keluarganya dan salah satu penyebabnya
karena keluarga Tn.I memiliki status finansial yang kurang baik.

G. Pemeriksaan Fisik

No Jenis pemeriksaan Tn.I Ny.A An.A An.A


1. TTV :
Tensi : 170/100 mmHg 90/60 mmHg 110/80 mmHg 110/70 mmHg
Suhu : 36,5 C 36,2 C 36.7 C 36,5 C
Nadi : 93 x/i 90 x/i 88 x/i 89 x/i
Nafas : 22 x/i 20 x/i 21 x/i 20 x/i
2. Kulit, rambut dan Dibagian kulit Di bagian kulit
Dibagian kulit Dibagian kulit
kuku. tidak ada ada ada ada
hiperpigmentasi,k hiperpigmentasi hiperpigmenta hiperpigmentasi
uku bersih,CRT < , kuku bersih, si dikulit,kuku dikulit,kuku
2 detik, rambut CRT < 2 detik, bersih,CRT < bersih,CRT < 2
tidak rontok, tidak rambut tidak 2 detik, detik, rambut
ada ketombe. rontok, tidak rambut tidak tidak rontok,
ada ketombe. rontok, tidak tidak ada
ada ketombe. ketombe.
3. Kepala, leher Kepala tidak ada Kepala tidak Kepala tidak Kepala tidak ada
benjolan,tidak ada ada ada benjolan,tidak
pembengkakan benjolan,tidak benjolan,tidak ada
vena jugularis di ada ada pembengkakan
leher,tidak ada pembengkakan pembengkaka vena jugularis di
pembengkakan vena jugularis n vena leher,tidak ada
kelenjar di leher,tidak jugularis di pembengkakan
tiroid,tidak ada ada leher,tidak ada kelenjar
pembengkakan pembengkakan pembengkaka tiroid,tidak ada
No Jenis pemeriksaan Tn.I Ny.A An.A An.A
kelenjer getah kelenjar n kelenjar pembengkakan
bening tiroid,tidak adatiroid,tidak kelenjer getah
pembengkakan ada bening
kelenjer getah pembengkaka
bening n kelenjer
getah bening
4. Thoraks dan paru Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri
I : kanan,tidak ada kanan,tidak ada kanan,tidak kanan,tidak ada
P: pembesaran hepar pembesaran ada pembesaran
P: atau hepar atau pembesaran hepar atau
A: limpa,sonor,bunyi limpa,sonor,terd hepar atau limpa,sonor,bun
nafas normal engar sedikit limpa,sonor,b yi nafas normal
tidak ada suara suara tambahan unyi nafas tidak ada suara
tambahan yaitu ronkhi normal tidak tambahan
ada suara
tambahan
3. Abdomen Tidak ada distensi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
I : abdomen,tidak distensi distensi distensi
P: ada nyeri abdomen,tidak abdomen,tidak abdomen,tidak
P: tekan,timfani,bisi ada nyeri ada nyeri ada nyeri
A: ng usus terdengar tekan,timfani,bi tekan,timfani, tekan,timfani,bis
jelas sing usus bising usus ing usus
terdengar jelas terdengar jelas terdengar jelas
4. Genitalia Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,tid pembengkakan.t pembengkaka pembengkakan,ti
ak ada kelainan idak ada n,tidak ada dak ada kelainan
pada bagian perdarahan,tida kelainan pada pada bagian
genetalia k ada kelainan bagian genetalia
pada bagian genetalia
genetalia
5. Ekstremitas atas + Nilai kekuatan Nilai kekuatan Nilai kekuatan Nilai kekuatan
refleks fisiologis otot tangan kanan otot tangan otot tangan otot tangan
dan kiri yaitu kanan dan kiri kanan dan kiri kanan dan kiri
derajat 4 berarti yaitu derajat 5 yaitu derajat 5 yaitu derajat 5
kekuatan otot berarti tidak berarti tidak berarti tidak
lemah tetapi didapatkan didapatkan didapatkan
anggota tubuh kelumpuhan kelumpuhan kelumpuhan atau
dapat digerakkan atau kondisinya atau kondisinya
melawan gaya normal. kondisinya normal.
gravitasi, dan normal.
dapat pula
menahan sedikit
tahanan yang
diberikan.
6. Ekstremitas bawah + Nilai kekuatan Nilai kekuatan Nilai kekuatan Nilai kekuatan
refleks fisiologis otot kaki kanan otot kaki kanan otot kaki otot kaki kanan
dan kiri yaitu dan kiri yaitu kanan dan kiri dan kiri yaitu
derajat 5 berarti derajat 5 berarti yaitu derajat 5 derajat 5 berarti
No Jenis pemeriksaan Tn.I Ny.A An.A An.A
tidak didapatkan tidak didapatkan berarti tidak tidak didapatkan
kelumpuhan atau kelumpuhan didapatkan kelumpuhan atau
kondisinya atau kondisinya kelumpuhan kondisinya
normal. normal. atau normal.
kondisinya
normal.

ANALISA DATA

No. DATA MASALAH PENYEBAB

1. DS: - Defisit pengetahuan Kurang terpapar informasi


DO:
- Menunjukkan perilaku
tidak sesuai anjuran, Tn.I
tampak masih memakan
makanan yang bersantan,
berlemak dan makanan
yang asin,walaupun Tn.I
sudah tau tidak boleh
memakan nya
- menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat, pada
tahun 2022, Ny. A
disarankan untuk rawat
inap namun Ny. A
memilih untuk rawat
jalan, Ny. A disarankan
untuk 4 kali pertemuan
rawat jalan, namun Ny. A
hanya dating 2 kali
pertemuan..

2. DS: - Pemeliharaan kesehatan Ketidak mampuan


tidak efektif mengatasi masalah keluarga
DO:
- keluarga kurang
menunjukkan prilaku
adaptif terhadap
perubahan lingkungan,
seperti pada kamar Ny. A
masih terdapat tumpukan
barang yang membuat
ruangan menjadi berdebu.
Dan lingkungan sekitar
rumah Tn. I masih
terdapat pembakaran
sampah sehingga asap
dari pembakaran terhirup
oleh Ny. a
- anggota keluarga
kurang menunjukkan
pemahaman tentang
perilaku sehat, seperti
ruangan yang masih
berdebu tidak
dibersihkan, padahal
ruangan yang berdebu
merupakan pemicu dari
kambuhnya asma Ny. A
- tidak mampu
menjalankan perilaku
sehat, karena Tn. I sudah
mengetahui bahwa ia
memiliki penyakit
hipertensi namun tetap
memakan makanan
berlemak, padahal
makanan yang berlemak
menjadi pemicu
kambuhnya gejala
hipertensi
- anggota keluarga
kurang menunjukkan
minat untuk
meningkatkan perilaku
sehat karena penyakit
yang diderita Tn. I serta
Ny. A sudah bertahun
lamanya namun belum
ada perubahan pola hidup
sehat dari keluarga Tn. I
sehingga asma yang
dialami oleh Ny. A sering
kambuh dan gejala
hipertensi pada Tn. I juga
sering kambuh.

3. DS: - Perilaku kesehatan Status sosio-ekonomi


cenderung berisiko rendah
DO:
- saat sudah terdiagnosis
penyakit hipertensi, Tn. I
mencoba untuk
mengurangi banyak
memakan makanan
berlemak, namun
beberapa tahun
belakangan ia kembali
mengonsumsi makanan
berlemak hingga gejala
hipertensi nya saat ini
sering kambuh
- sebelum anggota
keluarga terdiagnosis
penyakit hipertensi dan
asma. Keluarga memiliki
pola hidup yang tidak
sehat dan lingkungan
yang kurang bersih
seperti asupan nutrisi
yang tidak sehat, olahraga
yang jarang, pembakaran
sampah sehingga
keluarga gagal mencegah
adanya penyakit
hipertensi dan asma di
keluarga tersebut.
- keluarga tampak belum
melakukan perubahan
pada pola kesehatan
seperti masih jarang
berolahraga, Tn.I masih
memakan makanan
berlemak, di kamar Ny. A
masih banyak terdapat
tumpukan kain dan
barang diatas lemari
sehingga berdebu padahal
anggota keluarga yang
menderita penyakit sudah
bertahun lamanya
menderita penyakit
tersebut

PRIORITAS MASALAH
1. Diagnosa deficit pengetahuan

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat Masalah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah ini bersifat


actual karena
 Aktual = 3 sedangterjadi sekarang
 Resiko = 2 dan perlu tindakan bagi
 Potensial = 1 klien dan keluarga agar
masalah defisit
pengetahuan ini dapat
teratasi. Keluarga
mengatakan ingin
terlebih dahulu
membahas mengenai
pengetahuan tentang
penyakit hipertensi dan
asma.

2. Kemungkinan Masalah Dapat 2 1 Kemungkinan masalah


Diubah dapat diubah tinggi
karena klien dan
 Tinggi = 2 keluarga menunjukkan
 Sedang = 1 keinginan dalam
 Rendah = 0 merubah perilaku.
Klien dan keluarga
menyatakan keinginan
untuk belajar tentang
ap aitu hipertensi dan
asma. Hal ini juga
didukung oleh tingkat
Pendidikan klien dan
keluarga.

3. Potensial untuk dicegah 1 2/3 x 1 = 0,6 Masalah ini cukup


potensial untuk dicegah
 Mudah = 3 karena keluarga sudah
 Cukup = 2 menderita Riwayat
 Tidak dapat = 1 penyakit hipertensi dan
asma ini sudah cukup
lama

4. Menonjolnya masalah 1 2/2 x 1 = 1 Masalah dirasakan dan


perlu segera ditangani
 Masalah dirasakan, dan perlu karena berkaitan
segera ditangani = 2 dengan penegtahuan
 Masalah dirasakan = 1 keluarga tentang
 Masalah tidak dirasakan = 0 masalah kesehatan
yang akan dihadapi,
sehingga persepsi
keluarga tentang
penyakit hipertensi dan
asma harus segera
diluruskan.

Total Skore 3,6

1. Diagnose pemeliharaan kesehatan tidak efektif

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat Masalah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah ini bersifat


actual karena
 Aktual = 3 sedangterjadi sekarang
 Resiko = 2 dan perlu tindakan bagi
 Potensial = 1 klien dan keluarga agar
masalah pemeliharaan
kesehatan tidak efektif
ini dapat teratasi.
Keluarga mengatakan
ingin terlebih dahulu
membahas mengenai
pemeliharaan
kesehatan tentang
penyakit hipertensi dan
asma.

2. Kemungkinan Masalah Dapat 2 0/2 x 2 = 0 Kemungkinan masalah


Diubah dapat diubah rendah
karena klien dan
 Tinggi = 2 keluarga menunjukkan
 Sedang = 1 pemeliharaan
 Rendah = 0 kesehatan tidak efektif
Klien dan keluarga
tidak mampu
menjalankan tentang
perilaku sehat .

3. Potensial untuk dicegah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah ini mudah


potensial untuk dicegah
 Mudah = 3 karena keluarga sudah
 Cukup = 2 menderita Riwayat
 Tidak dapat = 1 penyakit hipertensi dan
asma ini sudah cukup
lama

4. Menonjolnya masalah 1 ½x1=½ Masalah dirasakan


karena berkaitan
 Masalah dirasakan, dan perlu dengan penegtahuan
segera ditangani = 2 keluarga tentang
 Masalah dirasakan = 1 masalah kesehatan
 Masalah tidak dirasakan = 0 yang akan dihadapi,
sehingga persepsi
keluarga tentang
penyakit hipertensi dan
asma harus diluruskan

Total Skore 2,5

2. Diagnosis perilaku kesehatan cenderung berisiko

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran

1. Sifat Masalah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah ini bersifat


actual karena
sedangterjadi sekarang
 Aktual = 3 dan perlu tindakan bagi
 Resiko = 2 klien dan keluarga agar
 Potensial = 1 masalah perilaku
cenderung berisiko ini
dapat teratasi. Keluarga
mengatakan ingin
terlebih dahulu
membahas mengenai
perilaku berisiko
tentang penyakit
hipertensi dan asma.

2. Kemungkinan Masalah Dapat 2 ½x2=1 Kemungkinan masalah


Diubah dapat diubah sedang
karena klien dan
 Tinggi = 2 keluarga menunjukkan
 Sedang = 1 perilaku cenderung
 Rendah = 0 berisiko Klien dan
keluarga tidak mampu
menjalankan tentang
perubahan pada pola
kesehatan

3. Potensial untuk dicegah 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah ini cukup


potensial untuk dicegah
 Mudah = 3 karena keluarga sudah
 Cukup = 2 menderita Riwayat
 Tidak dapat = 1 penyakit hipertensi dan
asma ini sudah cukup
lama

4. Menonjolnya masalah 1 ½x1=½ Masalah dirasakan dan


perlu segera ditangani
 Masalah dirasakan, dan perlu karena berkaitan
segera ditangani = 2 dengan penegtahuan
 Masalah dirasakan = 1 keluarga tentang
 Masalah tidak dirasakan = 0 perilaku masalah
kesehatan yang akan
dihadapi, sehingga
persepsi keluarga
tentang penyakit
hipertensi dan asma
harus segera
diluruskan.

Total Skore 3,1


DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan status sosio-ekonomi
rendah
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
mengatasi maalah keluarga
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagno Tujuan Rencana Evaluasi Rencana Tindakan
sa Umum Khusus Kriteria Standar
Keper
awata
n
Defisit Setelah 1.tingkat Kemampuan Hipertensi Identifikasi pemahaman keluarga
penget dilakukan pengetah menjelaskan 1)Keluarga menyebutkan definisi - Identifikasi pemahaman tentang kondisi kesehatan
ahuan intervensi uan pengetahuan Hipertensi: saat ini
keperawa keluarga tentang suatu Hipertensi terjadi apabila tekanan - identifikasi kesiapan menerima informasi
tan,dihara meningk topik : darah lebih dari 140/90 mmHg. - identifikasi kemampuan menjaga kebersihan diri
pkan at tentang 1.definisi 2)Keluarga menyebutkan dan lingkungan
keluarga hipertens hipertensi dan klasifikasi hipertensi: - identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa
mampu i dan asma a)Hipertensi esensial (primer) lalu
mengenal asma 2.klasifikasi Faktor yang mempengaruhi - identifikasi kebutuhan keselamatan berdasarkan
pemasala seperti hipertensi dan terjadinya hipertensi primer, yaitu kebiasaan
han yang definisi, asma faktor genetik, stres, , dan diet
terjadi klasifikas 3.faktor karena peningkatan penggunaan Bimbingan sistim kesehatan
pada i, factor penyebab garam dan berkurangnya asupan -Identifikasi masalah kesehatan keluarga
anggota penyebab hipertensi dan kalium atau kalsium. -fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan
keluarga , asma b)Hipertensi Sekunder -libatkan saudara untuk membimbing pemenuhan
yang penatalak 4.penatalaksana Penyebab hipertensi sekunder di kebutuhan kesehatan
sakit sanaan an hipertensi antaranya kelainan ginjal, seperti -Siapkan keluarga untuk mampu berkolaborasi dan
hipertensi dan dan asma obesitas, retensi insulin, bekerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
dan asma komplika 5.komplikasi hipertiroidisme, dan pemakaian -Bimbing untuk bertanggung jawab mengidentifikasi
si. hipertensi dan obat-obatan, seperti kontrasepsi dan mengembangkan kemampuan memecahkan
asma oral dan kortikosteroid. masalah kesehatan secara mandiri
3)Keluarga menyebutkan etiologi
hipertensi: Edukasi Kesehatan
Hipertensi dapat disebabkan -Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
karena peningkatan denyut informasi
jantung, gangguan penanganan -Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
garam oleh ginjal, dan -Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
peningkatan beban kerja jantung. -Jelaskan faktor resiko yang mempengaruhi
4)Keluarga mampu menyebutkan kesehatan
penatalaksanaan hipertensi : -Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Penatalaksanaan hipertensi -Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meliputi terapi non farmakologi meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
dan terapi farmakologi. Terapi
non farmakologi berupa
modifikasi gaya hidup meliputi
pola diet, aktivitas fisik, larangan
merokok dan pembatasan
konsumsi alkohol. Terapi
farmakologis dapat diberikan
antihipertensi tunggal maupun
kombinasi. Pemilihan obat anti
hipertensi dapat didasari ada
tidaknya kondisi khusus
5)Keluarga menyebutkan
komplikasi hipertensi
a)Stroke
b)Penyumbatan pembulh darah
c)Gagal ginjal
d)Kerusakan otak

Asma
1. definisi asma
Asma adalah suatu kelainan
berupa peradangan kronik saluran
napas yang menyebabkan
penyempitan saluran napas
(hiperaktifitas bronkus) sehingga
menyebabkan gejala episodik
berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat, dan
batuk terutama pada malam atau
dini hari.
2.klasifikasi asma
-.Asma intermitten, ditandai
dengan gejala kurang dari 1 kali
seminggu
-Asma persisten ringan, ditandai
dengan gejala asma malam
>2x/bulan
-.Asma persisten sedang, ditandai
dengan gejala hampir tiap hari,
gejala asma malam >1x/minggu
-.Asma persisten berat
3.factor-faktor pencetus asma
antara lain,
- Bulu binatang.
-Asap rokok.
-Asap rumah tangga.
-Debu pada bantal dan kasur.
-Bau-bauan yang menusuk.
-Obat semprot pembunuh
serangga.
-Tepung sari dan
bunga/tumbuhan
-Perubahan cuaca.
4. penatalaksanaan asma
penatalaksanaan farmakologis
• menghindari alergen
• hiposensitisasi, yaitu dengan
menyuntikkan alergen dosis kecil
yang kemudian dosisnya
ditingkatkan perlahan
 Mencegah pelemasan
mediator
 Melebarkan saluran napas
dengan bronkodilator
 Mengurangi respon dengan
jalan meredam inflamasi saluran
napas
 Obat – obat anti asma
2. penatalaksanaan non
farmakologis
• berhenti merokok
• mencegah paparan alergi
ditempat kerja, di dalam maupun
di luar ruangan
• mencegah penggunaan obat
yang dapat memperberat asma
• teknik pernafasan yang benar
(yoga dan senam asma)
• diet sehat dan menurunkan
berat badan
• mengatasi stres emosional
5. komplikasi asma
Status asmatikus dapat
menimbulkan sejumlah
komplikasi pada penderita asma,
yaitu: Gagal napas, akibat saluran
pernapasan melebar dan penuh
lendir. Henti jantung, yang terjadi
akibat kekurangan oksigen.
Hipoksemia, yaitu kerusakan atau
kematian otak akibat darah tidak
mengandung cukup oksigen
dalam waktu yang lama.

2.Keluar Kontrol resiko kemampuan mengidentifikasi Identifikasi Resiko


ga meningkat faktor resiko ASMA -identifikasi resiko lingkungan dan perilaku
mampu a. kemampuan 1. Faktor Resiko Yang dapat di -identifikais resiko baru sesuai perencanaan yang
mengam mengidentifika Ubah Pada Asma telah ditetapkan
bil si faktor resiko Seperti ikan laut, udang, kedelai, -tentukan metode pengelolaan resiko yang baikdan
keputusa 1. Faktor resiko telur, susu, minuman bersoda, ekonomis
n upaya yang dapat makanan yang mengandung -lakukan pengelolaan resiko secara efektif
mengend diubah bahan pengawet, penyedap dan
alikan 2. Faktor resiko pewarna makanan, parfum atau Edukasi Pengurangan Resiko
faktor yang tidak bau-bauan yang merangsang -berikan pendidikan kesehatan sebelum melakukan
resiko dapat diubah 2. Faktor resiko yang tidak dapat prosedur
hipertens b. Kemampuan di ubah pada asma - sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
i dan mengidentifika Genetik, jenis kelamin, - jadwalkan penddikan kesehatan sesuai dengan
asma si cara hipersensitif saluran napas ras kesepakatan
pencegahan atau etnik - anjurkan memperhatikan akurasi dosis dan waktu
dan komplikasi Kemampuan mengubah perilaku pemberian obat
akibat penyakit 1. penatalaksanaan farmakologis
hipertensi dan • menghindari alergen Edukasi proses penyakit
asma  Mencegah pelemasan -sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
1. pencegahan mediator - jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
penyakit  Melebarkan saluran napas - Jelaskan penyebab dan factor risiko penyakit
hipertensi dan dengan bronkodilator - jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh
asma  Mengurangi respon dengan penyakit
2. komplikasi jalan meredam inflamasi saluran - Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
penyakit napas
hipertensi dan  Obat – obat anti asma
asma B. Kemampuan mengidentifikasi
cara pencegahan dan komplikasi
akibat oenyakit hipertensi dan
asma
1. Cara mencegah hipertensi
adalah dengan menghindari
faktor yang dapat meningkatkan
risiko terserang penyakit ini.
Beberapa cara efektif yang dapat
dilakukan adalah: Pertahankan
berat badan ideal.
Lakukan olahraga secara rutin
minimal 30 menit setiap
hari.Kelola stres dengan baik.
Konsumsi makanan rendah lemak
dan kaya serat, seperti buah dan
sayuran.Batasi jumlah garam
dalam makanan, tidak lebih dari
satu sendok teh per hari. Hindari
konsumsi minuman beralkohol.
Batasi konsumsi minuman
berkafein. Hentikan kebiasaan
merokok.Lakukan pemeriksaan
kesehatan dan skrining hipertensi
secara rutin.
2. Asma : Status asmatikus dapat
menimbulkan sejumlah
komplikasi pada penderita asma,
yaitu: Gagal napas, akibat saluran
pernapasan melebar dan penuh
lendir. Henti jantung, yang terjadi
akibat kekurangan oksigen.
Hipoksemia, yaitu kerusakan atau
kematian otak akibat darah tidak
mengandung cukup oksigen
dalam waktu yang lama.
Hipertensi : Keluarga
menyebutkan komplikasi
hipertensi
a)Stroke
b)Penyumbatan pembulh darah
c)Gagal ginjal
d)Kerusakan otak

3.keluarg Edukasi : 1. Kebersihan lingkungan Edukasi pola perilaku kebersihan


a mampu 1. kebersihan Penderita asma -identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
melakuka lingkungan Pasien yang menderita asma informasi
n untuk penderita sangat dipengaruhi oleh -identifikasi kemampuan menjaga kebersihan diri dan
perawata asma lingkungan yang berada di lingkungan
n 2. pola diet sekitarnya seperti lingkungan - sediakan media dan materi pendidikan kesehatan
keluarga hipertensi yang berdebu, lingkungan yang - jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
yang 3. latihan fisik berasap dan lingkungan pengap. - ajarkan cara menjaga kebersihan diri dan
sakit untuk penderita Jadi anggota keluarga dan pasien lingkungan.
hipertens asma dan dapat melakukan kebersihan Edukasi Diet
i dan hipertensi terhadap rumah dan lingkungan -Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
asma 4. keteraturan sekitarnya . menerimainformasi
minum obat 2. Diet DASH merupakan diet -identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
untuk penderita yang dirancang untuk mencegah -identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa
hipertensi lonjakan tekanan darah, sehingga lalu
5. manajemen dapat mengatasi dan mencegah -identifikasi keterbatasan finansial untuk
stress untuk hipertensi. Diet ini menyarankan menyediakan makanan
penderita pelaku diet untuk mengonsumsi -Persiapkan materi,media dan alat peraga
hipertensi dan makanan rendah garam dan -Jadwalkan waktu yang tepat untuk melakukan
asma makanan yang mengandung pendidikan kesehatan
6. pengukuran nutrisi tertentu seperti kalium, -Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
tekanan darah kalsium, dan mangnesium yang -informasikan makanan yang diperbolehkan dan
untuk penderita efektif menurunkan tekanan dilarang
hipertensi darah. -anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan
a. Membatasi konsumsi diet yang diprogramkan
natrium, baik itu dalam Edukasi latihan Fisik :
bentuk garam maupun - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
makanan bersodium menerima informasi
tinggi, seperti makanan - Sediakan materi dan media pendidikan
dalam kemasan (makanan kesehatan
kalengan), dan makanan - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
cepat saji. kesepakatan
b. Membatasi konsumsi - Jelaskan manfaat kesehatan dan efek
daging dan makanan fisiologis olahraga
mengandung gula tinggi. - Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan
c. Mengurangi konsumsi kondisi kesehatan
makanan berkolesterol - Jelaskan frekuensi, durasi dan intensitas
tinggi, dan mengandung program latihan yang diinginkan
lemak trans. - Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan
d. Memperbanyak konsumsi yang tepat
sayuran, buah-buahan, - Ajarkan teknikmenghindari cedera saat
dan olahan susu rendah berolahraga
lemak. - Ajarkan teknik pernafasan yang tepat untuk
e. Mengonsumsi ikan, memaksimalkan penyerapan oksigen selama
daging unggas, kacang- latihan fisik
kacangan, dan makanan
dengan gandum utuh. Edukasi Program Pengobatan :
3.Aktivitas Fisik Penderita Asma - Identifikasi pengetahuan tentang pegobatan
a. Jalan kaki yang direkomendasikan
b. Yoga - Identifikasi penggunaan pengobatan
c. Bersepeda tradisional dan kemungkinan efek terhadap
d. Berenang pengobatan
e. Olahraga yang - Berikan dukungan untuk menjalani program
menggunakan raket pengobatan dengan baik dan benar
f. Lari atau jalan santai - Libatkan keluarga untuk meberikan
Aktivitas fisik untuk hipertensi : lingkungan pada pasien selama pengobatan
1. Berjalan kaki - Jelaskan manfaat dan efek samping
2. Bersepeda pengobatan
3. Berenang
- Jelaskan strategi pengelola efek samping obat
4. Yoga
- Jelaskan cara penyimpanan, pengisian
4.Keteraturan minum obat
kembali atau pembelian kembali dan
Kepatuhan minum obat
pemantauan sisa obat
merupakan perilakuuntuk
menaati saran-saran dokter - Informasikan fasilitas kesehatan yang dapat
atauprosedur dari dokter tentang digunakan selama pengobatan
penggunaanobat, yang - Ajarkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
sebelumnya didahului olehproses - Ajarkan kemampuan melakukan pengobatan
konsultasi antara pasien mandiri
(keluargapasien sebagai orang Edukasi Manajemen Stres :
kunci dalamkehidupan pasien) - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Sediakan materi dan media pendidikan
dengan kesehatan
dokter sebagaipenyedia jasa - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
medis [3].Identifikasi kepatuhan kesepakatan
pasien hipertensi dalam - Ajarkan teknik relaksasi
menggunakan obat perlu - Ajarkan latihan asertif
dilakukan, sebagai salah satu - Ajarkan membuat jadwal olahraga yang
upaya untuk merencanakan teratur
strategi terapi - Anjurkan aktifitas untuk menyenangkan diri
yang lebih komprehensif dalam sendiri
rangka meningkatkan efektivitas - Anjurkan bersosialisasi
terapi. Berbagai intervensi
- Anjurkan tidur dengan baik setiap malam
dapat dikembangkan setelah
- Anjurkan tertawa untuk melepas stress
diketahuinya kepatuhan pasien
hipertensi dalam menggunakan - Anjurkan menjalin komunikasi dengan
obat, keluarga
sehingga hasil terapi yang lebih Edukasi Pengukuran Tekanan Darah :
optimal diharapkan dapat - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
tercapai. menerima informasi
Kepatuhan pasien dapatdiukur - Sediakan materi dan media pendidikan
menggunakan berbagai metode, kesehatan
salah satu metode - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
yangdapat digunakan adalah kesepakatan
Skala MMAS-8 (Morisky - Dokumentasikan ukuran tekanan darah yang
MedicationAdherence Scale) didapat
yang terdiri - Anjurkan beristirahat minimal 5 menit
dari tiga aspek yaitu sebelum mengukur tekanan darah
frekuensikelupaan dalam - Anjurkan tidak merokok atau minum kafein
mengonsumsi obat, kesengajaan setidaknya 30 menit
berhentimengonsumsi obat tanpa - Informasikan hasil pengukuran tekanan
diketahui oleh tim - Darah
medis,kemampuan
mengendalikan diri
untuk tetap mengonsumsiobat.
5.Manajamen Strees
Hipertensi :Pengetahuan pasien
hipertensi tentang manajemen
stress sangat penting karena
berdampak pada perilaku dalam
menghadapi stres. Pasien harus
mampu mengontrol stress yang
merupakan penyebab tekanan
darah meningkat seperti nafas
dalam, sikap, Latihan
mendengarkan musik.
Penyuluhan ini bertujuan untuk
mengetahui pengetahuan pasien
hipertensi tentang manajemen
stress
Asma :
1.Me time
2.Mengatuelr segala sesuatu
3.Merawat diri sendiri
4.Sharing dengan teman
6. Pengukuran Tekanan Darah
cara mengukur tekanan darah
agar hasilnya lebih tepat.
Perhatikan beberapa detail
berikut:
 Jangan mengonsumsi kafein,
30 menit sebelum cek tensi
 Duduk dengan tenang paling
tidak lima menit sebelum cek
tensi
 Saat pengukuran, duduk di
kursi dengan posisi kaki
menapak lantai
 Pehatikan posisi lengan
ditopang, sehingga siku bisa
sejajar dengan jantung
 Upayakan manset tensimeter
menutupi 80 persen lengan
atas
 Manset tensimeter juga wajib
menyentuh kulit, tidak
menumpang di atas baju
 Hindari bicara selama
pengukuran
 Ukur tensi dua kali, beri jeda
di antara dua pengukuran.
Jika hasilnya beda lima poin,
cek tensi sekali lagi
 Bila perlu, minta cek tensi di
kedua lengan

Lingkungan aman bagi penderita


asma
1. Jauhkan letak kamar tidur
penderita dari taman
2. Tidak memelihara binatang
3. Memasang kipas angin atau
exhaust fan
4. Memasang jendela yang rekat
untuk menghalau udara dingin
Lingkungan aman bagi penderita
hipertensi
berada di lingkungan kerja atau
tempat tinggal yang ramai,
berisik dan padat bisa
meningkatkan risiko penyakit
tekanan darah tinggi.tinggal di
tempat yang berisik dan ramai
bisa meningkatkan kadar stres
setiap orang sehingga membuat
orang mudah darah tinggi dan
emosi. Sedangkan setiap orang
membutuhkan waktu tenang atau
silent time untuk mengembalikan
semangat dan menyeimbangkan
kesehatan mental
Fasilitas pelayanan kesehatan
4.Keluar Keluarga standar penyakit asma : Untuk
ga mampu meningkatkan jangkauan dan
mampu berperilaku kualitas pelayanan kesehatan edukasi keselamatan lingkungan
memodifi sesuai dengan terhadap penyakit Asma di - identifikasi kesiapan dan kemampuan
kasi pengetahuan fasilitas pelayanan dasar keluarga menerima informasi
lingkung mengenai pedoman tersebut telah identifikasi keselamatan lingkungan
an yang lingkungan disempurnakan dengan berdasarkan kebiasaan keluarga
aman yang aman bagi menambahkan beberapa standar - identifikasi bahaya keamanan dilingkungan
bagi penderita asma kegiatan dalam program yang - sediakan materi dan media pendidikan
penderita da n hipertensi perlu dilakukan.Pelayanan kesehatan
penyakit - jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
asma dan kesehatan sesuai standar kepada kesepakatan
hipertens seluruh penderita hipertensi usia edukasi keselamatan rumah
i 15 tahun ke atas sebagai upaya - informasikan pentingnya penerangan yang
pencegahan sekunder di wilayah cukup didalam rumah dan luar rumah
kerjanya dalam kurun waktu satu - anjurkan barang pada area yang mudah
tahun meliputi : dijangkau
1). Pengukuran tekanan darah - anjurkan memastikan alat rumah tangga
dilakukan minimal satu kali dalam keadaan baik
sebulan di fasilitas pelayanan - anjurkan memastikan lantai kamar mandi
kesehatan tidak licin
2). Edukasi perubahan perubahan - anjurkan memastikan keset dan karpet lantai
gaya hidup dan/atau kepatuhan rapi dan lantai bebas barang berserakan
minum obat
Estimasi penderita hipertensi
kabupaten/kota berdasarkan
prevalensi data Riskesdas terbaru

5.Keluar keluarga
ga mampu
mampu mengetahui Edukasi perilaku upaya kesehatan
memanfa bagaimana - identifikasi kesiapan dan kemampuan
atkan memanfaatkan keluarga untuk menerima informasi
fasilitas fasilitas
- jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
pelayana pelayanan
kesepakatan
n kesehatan
- jelaskan penanganan kesehatan kepada
kesehata untuk keluarga
n menangani - informasikan sumber yang tepat yang tersedia
masalah di masyarakat
hipertensi dan - anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
asma - ajarkan menentukan perilaku spesifik yang
akan diubah (keinginan keluarga
mengunjungi fasilitas kesehatan)
- ajarkan pencarian dan penggunaan system
fasilitas pelayanan kesehatan

2.
Perilak Setelah 1.Keluar Kemampuan 1. Lingkungan yang bersih asma Identifikasi Resiko
u dilakukan ga menjelaskan Hipertensi: mengurangi bulu -identifikasi resiko lingkungan dan perilaku
kesehat intervensi mampu pengetahuan hewan -identifikasi resiko baru sesuai perencanaan yang
an keperawa mengenal tentang suatu jaga jendela tetap tertutup bila telah ditetapkan
cender tan,dihara masalah topik : tinggal di daerah perkotaan yang -tentukan metode pengelolaan resiko yang baikdan
ung pkan mengenai 1.lingkungan memiliki polusi udara yg tinggi ekonomis
beresik keluarga hipertens yang bersih jauhi perapian kayu - lakukan pengelolaan resiko secara efektif
o mampu i 2. asupan hindari bantal berbulu dan karpet
mengetah nutrisi yang di rumah
ui baik gunakan penyaring udarAsupan Edukasi kesehatan
pemasala 3. olahraga nutrisi yang baik untuk hipertensi - Identifikasi factor-faktor yang dapat
han yang ringan mengurangi bulu hewan meningkatkan dan menurunkan motivasi
terjadi jaga jendela tetap tertutup bila perilaku hidup bersih dan sehat
pada tinggal di daerah perkotaan yang - Identifikasi perilaku keluarga yang
anggota memiliki polusi udara yg tinggi mempengaruhi pasien
keluarga jauhi perapian kayu
yang hindari bantal berbulu dan karpet Konseling
sakit di rumah -identifikasi perilaku keluarga yang mempengrauhi
hipertensi gunakan penyaring udara pasien
2. Asupan nutrisi penderita -bina hubungan terapeutik rasa percaya dan
hipertensi penghargaan
Prinsip diet yang dianjurkan -Berikan empati, kehangatan dan kejujuran
adalah gizi seimbang : -tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling
1.Membatasi gula garam -fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah
2.cukup buah -anjurkan untuk mengekspresikan perasaan
3.sayuran -anjurkan untuk membuat daftar alternative
4.kacang-kacangan penyelesaian masalah
5.biji-bijian -anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan
6.makanan rendah lemak jenuh saat stress
7.menggantinya dengan unggas
dan ikan yang berminyak.
3. olahraga
Olahraga ringan penderita
hipertensi
1.Berjalan kaki
2.Bersepeda
3.Berenang
4.Yoga
5. Senam
Olahraga ringan penderita asma
1.Jalan kaki
2.Senam
3.Yoga
4. Panahan
5.Renang
6.Golf
7.Bulu tangkis

2.Keluar Kontrol resiko 1. Asupan nutrisi yang di ubah Identifikasi risiko


ga meningkat yaitu Modifikasi diet terbukti -identifikasi resiko lingkungan dan perilaku
mampu a.kemampuan dapat menurunkan tekanan darah -identifikasi resiko baru sesuai perencanaan yang
mengam mengidentifika pada pasien Hipertensi. Prinsip telah ditetapkan
bil si faktor resiko diet yang dianjurkan adalah gizi -tentukan metode pengelolaan resiko yang baik dan
keputusa 1. Faktor resiko seimbang : Membatasi gula, ekonomis
n untuk yang dapat garam, cukup buah, sayuran, - lakukan pengelolaan resiko secara efektif
upaya diubah kacang-kacangan, biji-bijian,
mengend terhadap makanan rendah lemak jenuh, Edukasi pola perilaku kebersihan
alikan lingkungan, menggantinya dengan unggas dan - identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
faktor asupan nutrisi ikan yang berminyak. informasi
resiko dan aktivitas Lingkungan: - identifikasi kemampuan menjaga kebersihan diri
tentang fisik Faktor yang dpat diubah yaitu dan lingkungan
lingkung 2. Faktor resiko menerapkan prinsip hidup bersih - sediakan materi dan media kesehatan
an, yang tidak dan sehat serta menciptakan - jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai dengan
asupan dapat diubah lingkungan yang asri sehingga kesepakatan
nutrisi terhadap dapat diciptakan lingkungan yang - praktekkan bersama keluarga cara menjaga
dan lingkungan, sehat untuk keluarga. Latihan kebersihan diri dan lingkungan
aktivitas asupan nutrisi fisik: - jelaskan masalah yang dapt timbul akibat tidak
fisik dan aktivitas Faktor yang dapat diubah yaitu menjaga kebersihan
fisik mengubah pola kehidupan yang - ajarkan cara menjaga kebersihan
semula jarang melakukan Edukasi Diet
olahraga menjadi sering -Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga
berolahraga sehingga daya tahan menerima informasi
dan kebugaran tubuh meningkat -identifikasi tingkat pengetahuan saat ini
dan membuat badan menjadi -identifikasi kebiasaan pola makan saat ini dan masa
lebih sehat lalu
2.Lingkungan: -identifikasi keterbatasan finansial untuk
Faktor yang tidak dpat diubah menyediakan makanan
yaitu tinggal di perkarangan atau -Persiapkan materi,media dan alat peraga
kawasan yang kumuh -Jadwalkan waktu yang tepat untuk melakukan
Latihan fisik: pendidikan kesehatan
Faktor yang tidak dapat diubah -Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap kesehatan
yaitu usia karena di saat usia -informasikan makanan yang diperbolehkan dan
semakin tua makan untuk dilarang
melakukan olahraga menjadi -anjurkan mengganti bahan makanan sesuai dengan
sering berkurang atau tidak sama diet yang diprogramkan
sekali jadi untuk data tahan dan Dukungan pengambilan keputusan :
kebugaran badan menjadi lebih - fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang
berkurang membantu membuat pilihan mengendalikan faktor
resiko,penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi
-diskusikan kelebihan dan kekurangan setiap solusi
mengendalikan faktor resiko, pelaksanaan dan
pencegahan hipertensi
- motivasi mengungkapkan tujuan perawatan
hipertensi yang diharapkan
- fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
dalam mengendalikan faktor resiko, memilih
penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi,
- berikan informasi yang diminta pasien

3.keluarg Peran pemberi DASH merupakan singkatan dari Edukasi perilaku upaya kesehatan
a mampu asuhan: Dietary Approaches to Stop - Ajarkan menentukan perilaku spesifik yang
melakuka a. Kemampuan Hypertension. Diet ini akan diubah yang akan diubah
n keluarga menekankan pada pola makan - Ajarkan mengidentifikasi tujuan yang akan
perawata merawat pasien rendah garam namun tetap dicapai
n hipertensi mengandung nutrisi seimbang, - Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan
keluarga melalui diet sehingga tidak hanya mampu sehari-hari
yang hipertensi dan mencegah hipertensi saja, tapi
sakit senam juga mengurangi risiko terkena Promosi perilaku upaya kesehatan
hipertens hipertensi penyakit lain seperti jantung, - identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
i stroke, diabetes, osteoporosis, ditingkatkan
batu ginjal, dan kanker.Senam - Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
hipertensi - anjurkan menggunakan air bersih
1.senam aerobik - anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan
2.senam lantai sabun
3.senam irama -Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
4.senam tera -Anjurkan makan sayur dan buah setaip hari

4.Kemam Kemampuan Modifikasi Pola Nutrisi Asma Edukasi pola perilaku kebersihan
puan keluarga untuk Orang dengan asma juga - identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
keluarga bisa membutuhkan asupan lemak informasi
memodifi memodifikasi sehat dari minyak zaitun, minyak - identifikasi kemampuan menjaga kebersihan
kasi lingkungan kelapa, dan ikan berlemak seperti - sediakan materi dan media kesehatan
lingkung rumah dan salmon, tuna, dan sarden. - jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai dengan
an yang sekitar dengan Makanan sehat ini kaya kesepakatan
sehat cara antioksidan serta berbagai - praktekkan bersama keluarga cara menjaga
vitamin dan mineral yang dapat kebersihan diri dan lingkungan
membantu mencegah peradangan - jelaskan masalah yang dapt timbul akibat tidak
pada saluran pernapasan. menjaga kebersihan
- ajarkan cara menjaga kebersihan
Di sisi lain, orang dengan asma
harus menghindari pantangan
berikut.

Makanan olahan yang


mengandung perasa, pewarna,
dan pengawet buatan.
Produk fermentasi yang
mengandung sulfit, termasuk
wine, buah-buahan kering, acar,
dan beberapa makanan lainnya.
Makanan laut (sea food), jika
Anda punya alergi terhadap jenis
makanan ini.

5.keluarg Keluarga Cara keluarga dalam Bimbingan sistim kesehatan


a mampu mampu menggunakan fasilitas kesehatan -Identifikasi masalah kesehatan keluarga
menggun menggunakan untuk mengkonsultasikan nutrisi -fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan
akan fasilitas yaitu keuarga bisa menggunakan -libatkan saudara untuk membimbing pemenuhan
fasilitas pelayanan fasilitas kesehatan tentang gizi kebutuhan kesehatan
pelayana kesehatan dan nutrisi yang apa saja yang -Siapkan keluarga untuk mampu berkolaborasi dan
n untuk harus di konsumsinya dan apa bekerja sama dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
kesehata mengkonsultasi saja nutrisi yang tidak boleh -Bimbing untuk bertanggung jawab mengidentifikasi
n kan nutrisi dikonsumsi atau nutrisi yg dapat dan mengembangkan kemampuan memecahkan
menjadi memicu terjadinya masalah kesehatan secara mandiri
penyakit yang di derita keluarga
Pemeli Setelah 1. Keluar Kemampuan 1. Lingkungan yang bersih asma Identifikasi Pemahaman keluarga
haraan dilakukan ga menjelaskan Hipertensi: mengurangi bulu - Identifikasi pemahaman tentang kondisi pola
kesehat intervensi mampu pengetahuan hewan kesehatan saat ini seperti lingkungan dan pola
an keperawa mengenal tentang pola jaga jendela tetap tertutup bila aktivitas fisiknya
tidak tan,dihara masalah hidup sehat : tinggal di daerah perkotaan yang Edukasi keselamatan rumah
efektif pkan mengenai 1. lingkungan memiliki polusi udara yg tinggi - Identifikasi persiapan dan kemampuan
keluarga pola yang bersih jauhi perapian kayu menerima informasi
mampu hidup 2. aktivitas hindari bantal berbulu dan karpet - Sediakan materi dan media pendidikan
mengetah sehat fisik di rumah kesehatan
ui seperti gunakan penyaring udarAsupan - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
pemasala lingkung nutrisi yang baik untuk hipertensi kesepakatan
han yang an yang mengurangi bulu hewan - Informasikan pentingnya penerangan yang
terjadi bersih jaga jendela tetap tertutup bila cukup didalam dan diluar rumah
pada dan tinggal di daerah perkotaan yang - Anjurkan memastikan keset dan karpet lantai
anggota aktifivita memiliki polusi udara yg tinggi rapid an lantai bebas barang berserakan
keluarga s fisik jauhi perapian kayu
yang hindari bantal berbulu dan karpet Edukasi latihan fisik
sakit di rumah - Jelaskan manfaat kesehatan dan efek
asma gunakan penyaring udara fisiologis olahraga
2.olahraga
- Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan
Olahraga ringan penderita
kondisi kesehatan
hipertensi
- Jelaskan frekuensi,durasi,dan intensitas
1.Berjalan kaki
program latihan yang diinginkan
2.Bersepeda
3.Berenang - Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan
- ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk
4.Yoga memaksimalkan penyerapan oksigen selama
5. Senam latihan fisik
Olahraga ringan penderita asma
1.Jalan kaki
2.Senam
3.Yoga
4. Panahan
5.Renang
6.Golf
7.Bulu tangkis

2.Keluar Keluarga setelah diberikan penjelasan Identifikasi Resiko


ga mampu tentang bagaimana lingkungan -identifikasi resiko lingkungan dan perilaku
mampu mengambil yang bersih dan rutinitas aktivitas -identifikasi resiko baru sesuai perencanaan yang
mengam keputusan fisik, keluarga mempu telah ditetapkan
bil tentang: mengambil keputusan apakah -tentukan metode pengelolaan resiko yang baikdan
keputusa 1. lingkungan akan memilih untuk mengubah ekonomis
n yang bersih lingkungan menjadi bersih dan - lakukan pengelolaan resiko secara efektif
mengenai 2. aktivitas sehat atau tetap membiarkan
pola fisik lingkungannya tidak sehat danedukasi keselamatan lingkungan
hidup apakah keluarga akan memulai - identifikasi kesiapan dan kemampuan
sehat hidup sehat dengan berolahraga keluarga menerima informasi
seperti atau tetap tidak berolahrga. identifikasi keselamatan lingkungan
kebersiha berdasarkan kebiasaan keluarga
n - identifikasi bahaya keamanan dilingkungan
lingkung - sediakan materi dan media pendidikan
an dan kesehatan
aktivitas - jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
fisik kesepakatan
3.kemam Kemampuan orang yang hidup dengan asma Edukasi latihan fisik
puan anggota mesti berusaha bikin lingkungan - jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologi
anggota keluarga untuk rumah sebersih barangkali. olahra
keluarga merawat yakinkan kamar mandi bersih, - jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan
merawat lingkungan dan tidak lembab, atau ditumbuhi kondisi kesehatan
anggota melakukan jamur. yakinkan juga semua -
keluarga aktivitas fisik ruangan rumah memperoleh
yang untuk penderita ventilasi yang cukup.
sakit hipertensi dan
asma

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No. Hari, Tanggal, Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
1. Sabtu,27 Agustus, Defisit Pengetahuan Mengidentifikasi masalah S:
16:00 yang terjadi pada keluarga a.keluarga Tn.I mengatakan sudah
dan melakukan edukasi mengetahui penyakit yang dideritanya
tentang penyakit hipertensi seperti penyakit hipertensi yang mana
dan asma kepada keluarga gejala yang biasanya dirasakan seperti
( Tuk 1 ) sakit kepala dan penyakit asma yang mana
gejala yang biasanya terjadi seperti batuk-
batuk.
b.keluarga Tn.I mampu menyebutkan
definisi hipertensi dan asma dengan
bahasanya sendiri yaitu hipertensi adalah
tekanan darah yang lebih dari 140/90
mmHg, asma adalah sesak nafas yang
disebabkan karena asap dan debu
c.keluarga Tn.I mampu menyebutkan 5
dari 7 penyebab hipertensi yang telah
dijelaskan, keluarga mampu menyebutkan
7 dari 10 penyebab asma
d.keluarga Tn.I mampu menyebutkan 3
dari 4 komplikasi penyakt hipertensi dan 3
dari penyakit asma
e.keluarga Tn.I mampu menyebutkan
klasifikasi hipertensi yang dideritanya
yaitu hipertensi sedang dan mampu
menyebutkan klasifikasi asma yaitu asma
alergika
f.keluarga Tn.I sudah mampu
menyebutkan obat apa saja yang bisa
digunakan pada saat sakitnya kambuh.
O:
a.keluarga Tn.I tampak mengerti dan
paham serta dapat mengulangi materi yang
dijelaskan walaupun ada beberapa yang
masih lupa.
b.keluarga Tn.I tampak tertarik dengan
materi yang diberikan
A: masalah pengetahuan keluarga teratasi
P: intervensi dilanjutkan untuk diagnosa
defisit pengetahuan tuk 2 tentang
pengambilan keputusan terhadap factor
resiko hipertensi dan asma
2. Minggu, 28 Defisit Pengetahuan Mengidentifikasi S:
Agustus 2022 pengetahuan keluarga tentang a.keluarga mengatakan kurang mengetahui
factor resiko hipertensi dan tentang factor resiko dari penyakitnya
asma dan memberikan b.keluarga mampu menyebutkan 4 dari 7
edukasi tentang factor resiko faktor resiko yang dapat diubah dari
hipertensi dan asma hipertensi dan asma
c.keluarga mampu menyebutkan 2 dari3
faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan
dari hipertensi dan asma
d.keluarga mampu menyebutkan 4 dari 6
pencegahan hipertensi dan asma serta
keluarga tela melakukan 2 dari 6
pencegahan hipertensi dan asma dengan
patuh.
e.keluarga mengatakan mengambil
keputusan untuk mengubah diet yang tidak
sehat dengan mengurangi frekuensi makan
makanan yang bersantan untuk penyakit
hipertensinya dan keluarga mampu
mengambil keputusan untk sering
membersihkan rumahnya dengan
menggunakan masker agar penyakitnya
tidak kambuh
O:
a.keluarga tampak mengerti dan paham
terhadap edukasi kesehatan yang diberikan
b.keluarga dapat mengambil keputusan
dari maslah yang dialami
A:masalah pengetahuan factor resiko
hipertensi dan asma teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnose
defisit pengetahuan dengan tuk 3 tentang
merawat anggota keluarga dengan
hipertensi dan asma

3. Selasa,30 Agustus Defisit pengetahuan Tuk 3 S:


2022 Melakukan identifikasi
a.keluarga mampu menyebutkan makanan
tentang asupan nutrisi dan yang seharusnya tidak dimakannya
melakukan edukasi tentang b.keluarga mampu merubah pola makan
asupan nutrisi untuk
yang biasa diterapkan oleh keluarga
hipertensi dan asma c.keluarga mampu menyebutkan kembali
makanan yang dilarang untuk dimakan
d.keluarga mampu membuat contoh menu
makanan
O:
a.keluarga tampak bersemangat dalam
mendengarkan edukasi yang dibeikan
b.keluarga tampak mengerti tentang pola
makan yang akan dibuat
A:masalah perawatan tentang asupan
nutrisi teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnosa
defisit pengetahuan yaitu tuk 3 tentang
senam hipertensi dan senam kardio
Tuk 3 S:
Keluarga mampu melakukan a.keluarga mampu melakukan senam
senam hipertensi dan kardio hipertensi dan senam kardio
b.keluarga mampu mengingat gerakan
senam yang telah dilakukan
c.keluarga mampu menyebutkan kembali
manfaat dari senam yang dilakukan
O:
a.keluarga tampak bersemangat dalam
melakukan senam
b.keluarga tampak mengikuti dengan baik
senam
A:masalah tentang latihan fisik (senam)
teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnosa
defisit pengetahuan tuk 3 tentang
pengobatan tradisional dan pembuatan
kompos

Tuk 3 S:
Keluarga mampu melakukan a.keluarga mampu menjelaskan apa saja
pengobatan tradisional serta
obat tradisional yang dapat di gunakan
pembuatan kompos untuk mengobati penyakit hipertensi dan
asma
b.keluarga mampu menanam obat-obat
tradisional seperti kunyit,serai,jahe,seledri
c.keluarga mampu membuat kompos dan
memanfaatkan tanah hasil dari pembuatan
kompos
O:
a.keluarga tampak tau apasaja obat
tradisional yang diajarkan
b.keluarga tampak bersemangat dalam
membuat kompos
A:masalah tentang pengobatan tradisional
dan pembuatan kompos teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnosa
defisit pengetahuan tuk 3 tentang edukasi
manajemen stress dan edukasi pengukuran
tekanan darah
Tuk 3 S:
Keluarga mampu melakukan a.keluraga mampu menejalaskan
bagaimana cara manajemen bagaimana cara mengatasi stress pada
stress dan pegukuran tensi hipertensi dan asma
b.keluarga mampu melakukan teknik
relaksasi untuk mengatasi stress
c.keluarga mampu melakukan pengukuran
tensi setelah diajarkan
O:
a.keluarga tampak paham tentang
manajemen stress yang diajarkan
b.keluarga tampak bersemangat dalam
memperhatikan kegiatan yang dilakukan
A:masalah tentang manajemen stress dan
edukasi pengukuran tensi teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnosa
defisit pengetahuan tuk 4 tentang
modifikasi lingkungan
Defisit pengetahuan Tuk 4 S:
Keluarga mampu a.keluarga mampu menjelaskan apa itu
memodifikasi lingkungan lingkungan sehat
yaitu menerapkan kegiatan b.keluarga mampu menjelaskan apa saja
lingkungan sehat kegiatan yang dapat dilakukan untuk
memoifikasi linkungan sehat
O:
keluarga tampak mampu menerapkan
kegiatan modifikasi lingkungan
b.keluarga tampak bersemangat melakukan
kegiatan modifikasi lingkungan
A:masalah tentang modifikasi lingkungan
teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnose
defisit pengetahuan tuk 5 tentang
memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Defisit pengetahuan Tuk 5 S:
Keluarga mampu keluarga mampu menjelaskan apa saja
memanfaatkan fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
pelayanan kesehatan terdekat dimanfaatkan dalam melakukan
pengobatan seperti bidan
desa,pospindu,posyandu,puskesmas
pembantu dan rumah sakit
O:keluarga tampak paham tentang fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah dijelaskan
A:masalah tentang fasilitas pelayanan
kesehatan teratasi
P:intervensi dihentikan untuk diagnosa
defisit pengetahuan,tetapi keluarga
diharapkan mampu melanjutkan
implementasi yang telah diajarkan oleh
mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai