1. Nama KK : Tn. I
2. Umur KK : 57 Tahun
3. Alamat : Komplek Griya Permata II
4. No. Telephon : 085263849984
5. Pekerjaan : Buruh Swasta
6. Pendidikan : S-1
7. Susunan Anggota Keluarga :
Gol
Sex Tgl Lahir
No Nama Dara Pendidikan Pekerjaan Hubungan
(L/P) (umur)
h
Tipe keluarga Tn.I adalah tipe nuclear tradisional yang terdiri dari ayah, ibu , dan
anak.
Keluarga Tn.I beragama islam, anggota keluarga selalu melaksanakan shalat lima
waktu di rumah dan terkadang berjamaah ke masjid. Terkadang Tn.I pergi sesekali
kajian di masjid sekitar rumah, sedangkan Ny. A dan anak-anaknya sesekali
mendengar kajian dari rumah saja.
Pada saat pengkajian, Tn. I mengatakan awalnya pendapatan ia dalam sehari bisa
mencapai 300-350rb dalam sehari tapi semenjak pandemic corona pada tahun 2020
pendapatannya turun drastic menjadi 100-150rb dalam sehari. Sedangkan Ny. A
menceritakan bahwa sebelumnya ia menjabat sebagai kepala sekolah di tempat ia
mengajar, lalu tiba-tiba ia di mutasikan ke sekolah lain karna suatu hal sehingga
mempengaruhi gaji yang ia dapatkan dalam sebulan, gaji Ny. A yang awalnya 3-4jt
dalam sebulan sekrang turun menjadi 2jt per bulan. Untuk pengeluaran primer
keluarga Tn.I seperti biaya makan keluarga sehari-hari, biaya listrik, biaya bensin
untuk transportasi, asuransi kesehatan, biaya sekolah dari 2 anak, biaya pergi ke
pelayanan kesehatan dan lain-lainya. Dalam keluarga Tn.I yang bertugas mencari
nafkah adalah Tn.I dan Ny.A. Menurut keluarga Tn.I penghasilan yang saat ini
didapatkan kurang memadai untuk pengeluaran yang harus ia keluarkan.
Orang tua laki-laki dari Ny.A memiliki riwayat hipertensi sedangkan orang tua
perempuan dari Ny. A tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius. Kedua orang
tua dari Ny. A sudah meninggal. Orang tua laki-laki dari Tn. I memiliki riwayat
hipertensi sedangkan orang tua perempuan dari Tn. I mempunyai riwayat penyakit
jantung. Kedua orang tua dari Tn. I sudah meninggal.
C. Data Lingkungan
Rumah Tn.I merupakan rumah permanen yang terdiri dari 1 ruang tamu ,3 kamar
tidur, 2 kamar mandi, 1 gudang serta dapur dibagian belakang. Pencahayaan rumah
Tn.I sudah bagus karna terdapat jendela dan ventilasi dimasing-masing ruangan,
namun ada 1 kamar tidur yang pencahayaannya kurang, karena tidak ada jendela
maupun ventilasi, sehingga sirkulasi udara dikamar tidur tersebut tidak lancar. Di
kamar Ny. A terdapat ventilasi untuk pencahayaan, namun masih banyak terdapat
barang-barang dan kain yang diletak diatas lemari sehingga berdebu. Untuk cahaya
matahari langsung mengenai bagian rumah saat sore hari. Sumber air di keluarga
Tn. I berasal dari PDAM dan air sumur. Perkarangan rumah Tn.I tidak terlalu luas
namun terdapat berbagai tanaman rempah yang jika dipanen digunakan oleh Ny. A
untuk membuat minuman rempah. Selokan didepan rumah keluarga Tn. I tampak
tidak lancar karena banyak sampah-sampah daun di dalamnya.
Denah rumah
Lingkungan rumah keluarga Tn.I nampak cukup asri dengan adanya pepohonan di
depan rumah tetangga Tn.I dan dari satu rumah ke rumah yang lain memiliki
pembatas sehingga tidak langsung terhubung. Lingkungan keluarga Tn I cukup
bising jika di hari sabtu dan minggu. Ada beberapa tetangga keluarga Tn. I yang
membakar sampah pada sore hari hingga asap dari pembakaran tersebut seringkali
terhirup oleh Ny. A Dilingkungan tempat tinggal Tn.I terdapat 1 puskesmas
pembantu dengan jarak 500 meter dan terdapat 1 lapangan untuk kegiatan
masyarakat.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.I dulu tinggal di kontrakan dan sekarang keluarga Tn.I sudah memiliki
rumah permanen dan milik sendiri.
20. Interaksi sosial keluarga dengan masyarakat
Keluarga Tn.I berinteraksi cukup baik dengan masyarakat sekitar, namun anak-
anak dari Tn. I jarang keluar rumah dan jarang berinteraksi dengan masyarakat
sekitar.
21. Sumber Pendukung Keluarga
Pernikahan Tn.I dan Ny.A selalu didukung oleh anak-anaknya. Jika terdapat
masalah di dalam keluarga Tn.I maka biasanya anggota keluarga akan mencari
sumber dukungan dari luar seperti bercerita ke teman atau meminta saran pada
keluarga di luar keluarga inti.
D. Struktur Keluarga
22. Pola dan Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn.I berkomunikasi dengan baik, tapi tidak terbuka satu sama lain saat
terjadi permasalah di dalam keluarga. Anggota keluarga akan memilih untuk tetap
diam saat ada permasalahan individu.seperti Ny.A dan Tn. I yang tidak
memberitahu kepada anak-anaknya jika sedag merasakan gejala kambuh dari
penyakitnya. Sehingga saat penyakit kambuh atau gejala nya kambuh, maka hanya
didiamkan saja dan Ny. A serta Tn. I cukup meminum obat yang ada dirumah.
Anak-anak dari Tn. I mengetahui orangtuanya sedang sakit hanya dilihat dari
gerak-geriknya saja. Keluarga Tn. I berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa
indonesia dan terkadang menggunakan bahasa minang untuk komunikasi sehari-
hari.
23. Struktur Kekuatan
Keluarga Tn.I memiliki aturan yang harus di laksanakan oleh semua anggota
keluarga, jika tidak bisa maka mendapatkan sangsi yang telah disepakati.
24. Struktur Peran
Tn.I berperan sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh swasta dan
sekaligus sebagai ketua Rt, Ny.A memiliki peran sebagai guru.
a. Peran Ayah
Peran ayah dalam keluarga, yaitu :
1) Pemimpin/kepala keluarga
2) Mencari nafkah
3) Partner ibu
4) Melindungi
5) Memberi semangat
6) Pemberi perhatian
7) Mengajar dan mendidik
8) Sebagai teman
9) Menyediakan kebutuhan
Peran ayah yang tidak terpenuhi adalah kurangnya memberi semangat, memberi
perhatian dan tugas sebagai teman bagi anggota keluarga.
b. Peran Ibu
Peran ibu dalam keluarga, yaitu
1) Pengasuh dan pendidik
2) Partner ayah
3) Manajer keluarga
4) Menteri keuangan keluarga
5) Memberikan tauladan
6) Psikologi keluarga
7) Perawat dan dokter keluarga
8) penjaga bagi anak anaknnya
peran ibu yang tidak terpenuhi adalah psikologi keluarga, perawat dan dokter
keluarga.
c. Peran Anak
Peran anak dalam keluarga, yaitu:
1) Memberikan kebahagiaan
2) Memberi keceriaan keluarga
3) Menjaga nama baik keluarga
4) Sebagai perawat untuk orang tua
Peran anak yang belum terpenuhi adalah memberi keceriaan keluarga, serta
sebagai perawat untuk orang tua.
25. Nilai-Nilai Keluarga
Keluarga Tn.I membiasakan diri untuk berpamitan dan bersalaman ketika akan
meninggalkan rumah. Tetapi Tn.I mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri
melakukan aktivitas individu.
E. Fungsi Keluarga
Anggota keluarga merasa butuh satu sama lainnya, anggota keluarga saling
memberikan perhatian satu sama lain saat ada yang membutuhkan. Namun anggota
keluarga kurang memahami apa saja kebutuhan individu lain dalam keluarga.
27. Fungsi Sosialisasi
Cara Tn.I menanamkan disiplin kepada kelaurganya adalah dengan cara menasehati
apabila ada anggota keluarga yang tidak disiplin. Dalam keluarga Tn.I saat salah
satu anggota keluarga mencapai penghasilan maka akan diberikan apresiasi berupa
makanan.Tanggung jawab mengasuh anak didalam keluarga Tn.I dilaksanakan oleh
Tn.I dan Ny.A. Keluarga Tn.I bersosialisasi dengan baik dilingkungan sekitar
rumah karena Tn.I merupakan ketua RT di rumah nya. Tetapi anak dari Tn.I tidak
mau bersosialisasi dengan tentangga sekitar
28. Fungsi Ekonomi
Tn.I bekerja sebagai buruh swasta yang mendapatkan penghasilan 150 ribu perhari
dan Ny.A berkerja sebagai guru dengan penghasilan 2 juta perbulan. Keluarga Tn.I
melakukan penghematan diakhir bulan sebagai bentuk pengaturan keuangan agar
kebutuhan anggota keluarga terpenuhi. Pengeluaran primer keluarga Tn.I adalah
biaya makan keluarga sehari-hari, biaya listrik, biaya bensin untuk transportasi,
asuransi kesehatan, biaya sekolah dari 2 anak Tn.I . dikeluarga Tn.I yang mencari
nafkah adalah Tn.I dan Ny.A. menurut keluarga Tn.I penghasilan yang saat ini
didapatkan kurang memadai untuk pengeluaran yang dikeluarkan sehingga
keluarga Tn. I tidak bisa memenuhi pola hidup sehat karena financial yang tidak
mencukupi.
Tn.I dan Ny.A memili 2 orang anak,Ny.A sempat mengikuti program keluarga
berencana tapi tidak berlangsung lama hanya 2 tahun saja,Ny.A sudah mengalami
menopause,tetapi Ny.A tidak ada mengalami pembengkakan, pendarahan dan tidak
ada mengalami infeksi pada alat reproduksinya. Untuk anggota keluarga yang lain
tidak ada masalah pada fungsi reproduksi.
Tn.I sudah mengalami sakit semenjak tahun 2009 dan Ny.A mengalami sakit
semenjak 1996, sehingga menjadi pikiran untuk keluarga bahwa sewaktu-waktu
penyakit akan kambuh.
33. Strategi koping yang digunakan keluarga
Keluarga Tn.I tidak ingin memeriksakan kesehatan salah satu anggota keluarga jika
ada yang sakit, karena keluarga Tn.I hanya ingin merawat keluarga yang sakit
sendiri. Keluarga Tn.I membawa kerumah sakit jika tidak bisa lagi keluarga
menangani penyakit salah satu anggota keluarganya dan salah satu penyebabnya
karena keluarga Tn.I memiliki status finansial yang kurang baik.
G. Pemeriksaan Fisik
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
1. Diagnosa deficit pengetahuan
Asma
1. definisi asma
Asma adalah suatu kelainan
berupa peradangan kronik saluran
napas yang menyebabkan
penyempitan saluran napas
(hiperaktifitas bronkus) sehingga
menyebabkan gejala episodik
berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat, dan
batuk terutama pada malam atau
dini hari.
2.klasifikasi asma
-.Asma intermitten, ditandai
dengan gejala kurang dari 1 kali
seminggu
-Asma persisten ringan, ditandai
dengan gejala asma malam
>2x/bulan
-.Asma persisten sedang, ditandai
dengan gejala hampir tiap hari,
gejala asma malam >1x/minggu
-.Asma persisten berat
3.factor-faktor pencetus asma
antara lain,
- Bulu binatang.
-Asap rokok.
-Asap rumah tangga.
-Debu pada bantal dan kasur.
-Bau-bauan yang menusuk.
-Obat semprot pembunuh
serangga.
-Tepung sari dan
bunga/tumbuhan
-Perubahan cuaca.
4. penatalaksanaan asma
penatalaksanaan farmakologis
• menghindari alergen
• hiposensitisasi, yaitu dengan
menyuntikkan alergen dosis kecil
yang kemudian dosisnya
ditingkatkan perlahan
Mencegah pelemasan
mediator
Melebarkan saluran napas
dengan bronkodilator
Mengurangi respon dengan
jalan meredam inflamasi saluran
napas
Obat – obat anti asma
2. penatalaksanaan non
farmakologis
• berhenti merokok
• mencegah paparan alergi
ditempat kerja, di dalam maupun
di luar ruangan
• mencegah penggunaan obat
yang dapat memperberat asma
• teknik pernafasan yang benar
(yoga dan senam asma)
• diet sehat dan menurunkan
berat badan
• mengatasi stres emosional
5. komplikasi asma
Status asmatikus dapat
menimbulkan sejumlah
komplikasi pada penderita asma,
yaitu: Gagal napas, akibat saluran
pernapasan melebar dan penuh
lendir. Henti jantung, yang terjadi
akibat kekurangan oksigen.
Hipoksemia, yaitu kerusakan atau
kematian otak akibat darah tidak
mengandung cukup oksigen
dalam waktu yang lama.
5.Keluar keluarga
ga mampu
mampu mengetahui Edukasi perilaku upaya kesehatan
memanfa bagaimana - identifikasi kesiapan dan kemampuan
atkan memanfaatkan keluarga untuk menerima informasi
fasilitas fasilitas
- jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
pelayana pelayanan
kesepakatan
n kesehatan
- jelaskan penanganan kesehatan kepada
kesehata untuk keluarga
n menangani - informasikan sumber yang tepat yang tersedia
masalah di masyarakat
hipertensi dan - anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
asma - ajarkan menentukan perilaku spesifik yang
akan diubah (keinginan keluarga
mengunjungi fasilitas kesehatan)
- ajarkan pencarian dan penggunaan system
fasilitas pelayanan kesehatan
2.
Perilak Setelah 1.Keluar Kemampuan 1. Lingkungan yang bersih asma Identifikasi Resiko
u dilakukan ga menjelaskan Hipertensi: mengurangi bulu -identifikasi resiko lingkungan dan perilaku
kesehat intervensi mampu pengetahuan hewan -identifikasi resiko baru sesuai perencanaan yang
an keperawa mengenal tentang suatu jaga jendela tetap tertutup bila telah ditetapkan
cender tan,dihara masalah topik : tinggal di daerah perkotaan yang -tentukan metode pengelolaan resiko yang baikdan
ung pkan mengenai 1.lingkungan memiliki polusi udara yg tinggi ekonomis
beresik keluarga hipertens yang bersih jauhi perapian kayu - lakukan pengelolaan resiko secara efektif
o mampu i 2. asupan hindari bantal berbulu dan karpet
mengetah nutrisi yang di rumah
ui baik gunakan penyaring udarAsupan Edukasi kesehatan
pemasala 3. olahraga nutrisi yang baik untuk hipertensi - Identifikasi factor-faktor yang dapat
han yang ringan mengurangi bulu hewan meningkatkan dan menurunkan motivasi
terjadi jaga jendela tetap tertutup bila perilaku hidup bersih dan sehat
pada tinggal di daerah perkotaan yang - Identifikasi perilaku keluarga yang
anggota memiliki polusi udara yg tinggi mempengaruhi pasien
keluarga jauhi perapian kayu
yang hindari bantal berbulu dan karpet Konseling
sakit di rumah -identifikasi perilaku keluarga yang mempengrauhi
hipertensi gunakan penyaring udara pasien
2. Asupan nutrisi penderita -bina hubungan terapeutik rasa percaya dan
hipertensi penghargaan
Prinsip diet yang dianjurkan -Berikan empati, kehangatan dan kejujuran
adalah gizi seimbang : -tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling
1.Membatasi gula garam -fasilitasi untuk mengidentifikasi masalah
2.cukup buah -anjurkan untuk mengekspresikan perasaan
3.sayuran -anjurkan untuk membuat daftar alternative
4.kacang-kacangan penyelesaian masalah
5.biji-bijian -anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan
6.makanan rendah lemak jenuh saat stress
7.menggantinya dengan unggas
dan ikan yang berminyak.
3. olahraga
Olahraga ringan penderita
hipertensi
1.Berjalan kaki
2.Bersepeda
3.Berenang
4.Yoga
5. Senam
Olahraga ringan penderita asma
1.Jalan kaki
2.Senam
3.Yoga
4. Panahan
5.Renang
6.Golf
7.Bulu tangkis
3.keluarg Peran pemberi DASH merupakan singkatan dari Edukasi perilaku upaya kesehatan
a mampu asuhan: Dietary Approaches to Stop - Ajarkan menentukan perilaku spesifik yang
melakuka a. Kemampuan Hypertension. Diet ini akan diubah yang akan diubah
n keluarga menekankan pada pola makan - Ajarkan mengidentifikasi tujuan yang akan
perawata merawat pasien rendah garam namun tetap dicapai
n hipertensi mengandung nutrisi seimbang, - Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan
keluarga melalui diet sehingga tidak hanya mampu sehari-hari
yang hipertensi dan mencegah hipertensi saja, tapi
sakit senam juga mengurangi risiko terkena Promosi perilaku upaya kesehatan
hipertens hipertensi penyakit lain seperti jantung, - identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
i stroke, diabetes, osteoporosis, ditingkatkan
batu ginjal, dan kanker.Senam - Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
hipertensi - anjurkan menggunakan air bersih
1.senam aerobik - anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan
2.senam lantai sabun
3.senam irama -Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
4.senam tera -Anjurkan makan sayur dan buah setaip hari
4.Kemam Kemampuan Modifikasi Pola Nutrisi Asma Edukasi pola perilaku kebersihan
puan keluarga untuk Orang dengan asma juga - identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
keluarga bisa membutuhkan asupan lemak informasi
memodifi memodifikasi sehat dari minyak zaitun, minyak - identifikasi kemampuan menjaga kebersihan
kasi lingkungan kelapa, dan ikan berlemak seperti - sediakan materi dan media kesehatan
lingkung rumah dan salmon, tuna, dan sarden. - jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai dengan
an yang sekitar dengan Makanan sehat ini kaya kesepakatan
sehat cara antioksidan serta berbagai - praktekkan bersama keluarga cara menjaga
vitamin dan mineral yang dapat kebersihan diri dan lingkungan
membantu mencegah peradangan - jelaskan masalah yang dapt timbul akibat tidak
pada saluran pernapasan. menjaga kebersihan
- ajarkan cara menjaga kebersihan
Di sisi lain, orang dengan asma
harus menghindari pantangan
berikut.
Tuk 3 S:
Keluarga mampu melakukan a.keluarga mampu menjelaskan apa saja
pengobatan tradisional serta
obat tradisional yang dapat di gunakan
pembuatan kompos untuk mengobati penyakit hipertensi dan
asma
b.keluarga mampu menanam obat-obat
tradisional seperti kunyit,serai,jahe,seledri
c.keluarga mampu membuat kompos dan
memanfaatkan tanah hasil dari pembuatan
kompos
O:
a.keluarga tampak tau apasaja obat
tradisional yang diajarkan
b.keluarga tampak bersemangat dalam
membuat kompos
A:masalah tentang pengobatan tradisional
dan pembuatan kompos teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnosa
defisit pengetahuan tuk 3 tentang edukasi
manajemen stress dan edukasi pengukuran
tekanan darah
Tuk 3 S:
Keluarga mampu melakukan a.keluraga mampu menejalaskan
bagaimana cara manajemen bagaimana cara mengatasi stress pada
stress dan pegukuran tensi hipertensi dan asma
b.keluarga mampu melakukan teknik
relaksasi untuk mengatasi stress
c.keluarga mampu melakukan pengukuran
tensi setelah diajarkan
O:
a.keluarga tampak paham tentang
manajemen stress yang diajarkan
b.keluarga tampak bersemangat dalam
memperhatikan kegiatan yang dilakukan
A:masalah tentang manajemen stress dan
edukasi pengukuran tensi teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnosa
defisit pengetahuan tuk 4 tentang
modifikasi lingkungan
Defisit pengetahuan Tuk 4 S:
Keluarga mampu a.keluarga mampu menjelaskan apa itu
memodifikasi lingkungan lingkungan sehat
yaitu menerapkan kegiatan b.keluarga mampu menjelaskan apa saja
lingkungan sehat kegiatan yang dapat dilakukan untuk
memoifikasi linkungan sehat
O:
keluarga tampak mampu menerapkan
kegiatan modifikasi lingkungan
b.keluarga tampak bersemangat melakukan
kegiatan modifikasi lingkungan
A:masalah tentang modifikasi lingkungan
teratasi
P:intervensi dilanjutkan untuk diagnose
defisit pengetahuan tuk 5 tentang
memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
Defisit pengetahuan Tuk 5 S:
Keluarga mampu keluarga mampu menjelaskan apa saja
memanfaatkan fasilitas fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
pelayanan kesehatan terdekat dimanfaatkan dalam melakukan
pengobatan seperti bidan
desa,pospindu,posyandu,puskesmas
pembantu dan rumah sakit
O:keluarga tampak paham tentang fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah dijelaskan
A:masalah tentang fasilitas pelayanan
kesehatan teratasi
P:intervensi dihentikan untuk diagnosa
defisit pengetahuan,tetapi keluarga
diharapkan mampu melanjutkan
implementasi yang telah diajarkan oleh
mahasiswa