TINJAUAN KASUS
Pengkajian
I. Data Umum
2. Usia KK : 65 tahun
3. Alamat dan nomor telp. :Jl. HM Thamrin Dalam No. 9A RT 001/RW 002.Kel.
6. Komposisi Keluarga :
ket:
Perempuan
Laki-laki
- Meninggal
Klien
Tipe keluarga Bp. S yaitu keluarga tradisional dan jenisnya keluarga inti yang terdiri
dari ayah, ibu dan dua orang anak. Ny. E mengatakan tidak mempunyai masalah dengan
tipe keluarga seperti ini. Karena, meskipun kerabat dari Ny. E berada di luar kota yaitu
Bukittinggi, namun kerabat dari suami masih menjalin hubungan baik dengan keluarga Ny.
8. Suku Bangsa.
Bp. S adalah keturunan India, tetapi sudah 3 generasi berada di Padang. Bp S lahir
tanggal 17 Juli 1940 di Padang. Bp. S mengatakan ia bersekolah hingga SLTP juga di
Padang. Sedangkan Ny. E adalah penduduk asli Minang (Bukittinggi). Ny. E lahir pada
tanggal 10 Februari 1957 di Flambayan Bukit Tinggi. Ny. S sekolah hanya hingga tamat
Dengan demikian Bp. S dan Ny . E berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.
Menurut Ny. E perbedaan kebudayaan tersebut tidak menjadi kendala baik dalam
berkomunikasi ataupun dalam kehidupan berumah tangga. Mereka saling terbuka dan terus
terang sehingga satu sama lain bisa saling memahami dan menyesuaikan diri. Meskipun
sanak keluarga Ny. E dan Bp. S masih kental dengan kebudayaan masing-masing namun
Ny. E namun setiap anggota keluarga Bp.S dan Ny. E bersifat netral dan tidak memiliki
kecendrungan kebudayaan. Keluarga memakai kebudayaan yang telah umum dan lebih
modern. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap cara pemeliharaan kesehatan. Misalnya
dalam kebudayaan India, jenis makanan yang biasa dikonsumsi adalah masakan bersantan
kental, mengandung lemak tinggi dan pemakaian rempah-rempah yang banyak dan
menyengat. Sementara dalam kebudayaan Minang juga memakai santan dan masakan
pedas. Keluarga tidak cenderung mengkonsumsi makanan spesifik dari salah satu budaya.
Keluarga biasa mengkonsumsi masakan yang disukai secara umum oleh semua lapisan
masyarakat seperti gorengan. Jadi, keluarga dapat beradaptasi terhadap perbedaan-
perbedaan tersebut dan walaupun ada sedikit kesulitan, keluarga mampu beradaptasi
9. Agama .
Bp. S dan Ny E beragama Islam. Begitu juga kedua anaknya. Dalam hal beribadah
Menurut Ny. E, Bp.S sangat jarang melaksanakan sholat. Ny. E sudah mengingatkan Bp. S
Meskipun tidak semua anggota keluarga taat beribadah, namun Ny. E mengatakan
bahwa tata cara dan norma-norma Islam dalam kehidupan sehari-hari masih dipegang
teguh oleh keluarga tersebut. Keluarga masih mengikuti aturan, tata cara dan norma-norma
Islam seperti dalam mendidik anak-anak, cara pergaulan, cara berpakaian seperti Ny. E
Sumber penghasilan keluarga yang utama berasal dari Bp. S yang bekerja sebagai
juru parker. Di samping itu An. B juga bekerja membantu orang tuanya bekerja sebagai
juru parkir. Walaupun keluarga tidak memberi informasi berapa penghasilan keluarga per
bulan secara pasti, tetapi dilihat dari kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari, misalnya Ny. E mengatakan mampu memenuhi kebutuhan pangan setiap hari
sebesar Rp. 20.000,-. Keluarga mempunyai 1 set TV 20 Inch, 1 set VCD, 1 buah kipas
angina. Dan 2 buah tempat tidur. Penghasilan keluarga tidak tetap setiap bulan. Kebutuhan
yang dikeluarkan keluarga antara lain: biaya makan dan biaya sekolah anak. Sedangkan
biaya rumah tangga seperti listrik dibantu oleh pihak keluarga Bp. S. Keluarga memiliki
tabungan hanya saja tabungan tersebut bersifat sementara dan sering terpakai untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga. Dari uraian di atas dapat disimpulkan status sosial
Ny.E menyatakan sangat jarang pergi bersama-sama untuk mengu njungi tempat
rekreasi tertentu, namun dengan menonton televisi bersama-sama yang hampir tiap hari
mereka laksanakan terutama saat makan siang atau malam hari dapat menurunkan
ketegangan dalam keluarga karena kesempatan itu dimanfaatkan oleh keluarga untuk
Bp. S mempunyai 2 orang anak, anak pertama berusia 20 tahun, anak kedua berusia
16 tahun. Maka dengan demikian keluarga T berada pada tahap perkembangan keluarga
makanan ( nasi ) untuk anak- anaknya. Ny. E tidak menyadari kalau hal itu akan
Ny. E mengatakan bahwa suaminya mulai bekerja mulai jam 08.00 pagi dan
pulang saat makan siang kira-kira jam 13.00, kemudian pergi bekerja lagi dan
kembali pulang untuk makan malam kira-kira jam 19.00 kemudian bekerja kembali
sampai jam 24.00. Kondisi ini membuat Bp. S lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk bekerja dari pada memperhatikan keluarga. Ny. E hanya berperan
sebagai ibu rumah tangga, sehingga waktunya sebagian besar dihabiskan untuk
Penyakit ini juga pernah diderita oleh ibu kandung dan saudara perempuan Bp.S yang
ini tiga tahun setelah menikah (1978), ketika Bp.S memeriksakan keluhan sesak nafas ke
dokter praktek dan dokter menganjurkan untuk pemeriksaan lengkap, dan ternyata beliau
menderita penyakit DM dan efusi pleura. Ny.E mengatakan faktor pencetus penyakit efusi
pleura pada Bp.S karena beliau sering pulang malam dan mandi malam serta tidur
memakai kipas angin. Di samping itu Bp.S termasuk perokok berat sejak remaja. Dalam
satu hari Bp.S menghabiskan minimal satu bungkus rokok. Pada saat ini Bp.S mengatakan
bahwa ia tidak merasakan keluhan apapun akibat penyakit yang diderita dahulu. Namun,
pada saat pengkajian ditemukan tekanan darah 190/100 mmHg yang merupakan indikasi
yang menderita hipertensi sebelumnya. Ny.E mengetahui ia hipertensi pada saat kehamilan
pertama sehingga beliau diindikasikan melahirkan secara Seksio Cesaria. Sejak saat itu,
tekanan darah Ny.E selalu di atas normal. Selain itu Ny.E juga menderita asma sejak tiga
tahun terakhir. Sebelumnya Ny.E juga mempunyai kebiasaan merokok sejak kehamilan
pertama. Dan sejak mengetahui bahwa ia menderita asma, Ny.E menghentikan kebiasaan
dokter praktek, dan setelah obat dari dokter habis Ny.E selalu mengkonsumsi obat bebas
An.B pernah menderita Thypus Abdominalis sebanyak tiga kali dan dirawat di RS
An.P pernah menderita hepatitis pada umur lima tahun. Penyakit ini tidak pernah
Bp. S menyatakan kedua orang tuanya telah meninggal. Menurut Bp.S keluarganya
memiliki penyakit turunan yaitu DM. Selain Bp.S penyakit ini diderita oleh ibu dan
saudara perempuan Bp.S. Ny. E menyatakan ayahnya telah meninggal, namun dalam
keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit yang diturunkan, seperti penyakit jantung,
III. Lingkungan
Luas rumah sekitar 8x3 m, dengan tipe RSS (Rumah Sangat Sederhana) dimana
hanya terdiri dari 3 ruangan yaitu; kamar, ruang tamu dan dapur yang satu ruangan dengan
kamar mandi dan WC. Jumlah jendela 4 buah. Ruang tamu juga berfungsi sebagai ruang
keluarga sekaligus ruang tidur, tempat menyimpan peralatan rumah tangga, dan jalan
menuju ke dapur. Dapur berfungsi sebagai tempat memasak dan MCK. Perabotan Rumah
tangga yang terdapat di ruang tamu antara lain: 1 buah tempat tidur, 1 buah meja, 1 buah
televisi, 1 buah rak baju serta beberapa buah kursi lipat yang hanya dikeluarkan saat ada
tamu. Di dalam kamar terdapat 1buah tempat tidur bertingkat dan lemari kain. Di dapur
terdapat peralatan masak, sumur, kamar mandi, WC dan peralatan mandi. Jenis septiktank
adalah septiktank tertutup yang digunakan bersama dengan warga sekitar yang jaraknya
Denah rumah:
Ket:
4 7 3 pintu
jendela
kamar mandi dan WC
dapur
kamar tidur
5 ruang tamu
sumur
Keadaan rumah kurang rapi namun lingkungan sekitar rumah cukup bersih. Saat
pengkajian terlihat lantai rumah masih belum disapu, sampah plastic dan puntung rokok
masih berserakan. Sendal-sendal dan sepatu bertumpuk di balik pintu rumah. Baju-baju
bertumpuk di atas kasur yang berada di ruang keluarga, ada juga yang digantung di
dinding. Lantai kamar mandi licin. Menurut Ny. E kamar mandi tidak dibersihkan 1x
seminggu, malah jarang dibersihkan. Tingkat keamanan dalam penggunaan fasilitas yang
ada di rumah cukup baik, misalnya tidak pernah terjadi kebakaran meskipun Ny. E
memasak dengan kompor minyak dan kayu, tidak pernah juga terjadi konsleting listrik.
Privasi anggota keluarga kurang terjaga karena keterbatasan ruangan. Namun dengan
keadaan rumah seperti itu keluarga merasa sudah terbiasa dan tetap merasa nyaman.
Penduduk di lingkungan setempat terdiri dari etnik Cina, India, dan Minangkabau
dimana lebih didominasi oleh etnik India. Penduduk sekitar rata-rata menetap, sebagian
besar di antara mereka bekerja sebagai pedagang dan industri RT. Jalan yang terdapat di
depan rumah adalah gang yang cukup besar, yang biasa dilalui oleh kendaraan roda empat,
dan cukup aman, karena jarang dilalui oleh kendaraan bermotor. Kebiasaan masyarakat
setempat antara lain; pada perayaan hari besar seprti 17 Agustus adalah mengadakan
bulannya diadakan pengajian bulanan bagi seluruh anggota masyarakat setempat. Rumah
penduduk kebanyakan sederhana dan berukuran kecil meskipun ada beberapa yang telah
permanen dan berukuran cukup besar. Budaya yang berlaku di lingkungan tersebut adalah
minuman keras dan melakukan judi . Tingkat kepadatan penduduk sedang, dan tingkat
kejahatan minim sehingga kehidupan penduduk cukup stabil. Di lingkungan tempat tinggal
berjarak kurang lebih dua km dari rumah keluarga, dan beberapa dokter praktek.
Keluarga hidup menetap dan tidak pernah pindah rumah. Keluarga Bpk.S tinggal di
rumah tersebut sejak menikah dengan Ny.E selama 28 tahun, sehingga sudah dapat
masih sering berkumpul dengan sanak keluarga, bahkan keluarga Bp. S tinggal tidak jauh
dari rumah Bp. S. Hubungan dengan masyarakat setempat sangat baik. An. B dan An. E
juga aktif mengikuti kegiatan rutin remaja mesjid di daerah tersebut, namun di daerah itu
Jumlah anggota keluarga saat ini empat orang dan tiga orang berada dalam status
kesehatan yang baik, hanya Ny.E yang mempunyai masalah kesehatan dengan penyakit
asma , Ny. E terkadang mengeluh sesak nafas. Ny. E melakukan pengobatan sendiri
dengan membeli obat asma secara bebas. Jika salah satu anggota sakit Ny. E akan
membawanya ke Puskesmas. Dukungan dari masyarakat setempat cukup baik, terlihat dari
Ny.E menyatakan komunikasi antara Bp. S dan Ny. E berjalan dengan baik meskipun
jarang sekali keluarga berkumpul bersama. Keluarga hanya berkumpul pada jam-jam
tertentu saja misalnya pada saat makan malam atau saat menonton televisi sore hari.
Komunikasi antara Ny E dan Bp. S cukup terbuka. Jika ibu tidak suka terhadap tindakan
Ny.E dan Bp.S tidur pisah ranjang namun komunikasi mereka tetap terjaga dengan
adanya saling pengertian antara Bp.S dan Ny. E. Hal ini dikarenakan oleh keadaan rumah
mereka yang hanya terdiri dari 1 kamar. Dalam struktur keluarga Bp.S, komunikasi antara
orang tua dan anak berjalan cukup efektif dan orang tua (Bp.S dan Ny.E) bersikap fleksibel
dan tidak otoriter dalam mendidik anak-anak mereka. Contohnya Ny.E melarang anak B
untuk keluar malam hari bersama teman-temannya di atas jam 10 malam dan peraturan ini
menurut Ny.E, dipatuhi oleh anak B. Namun terkadang anak B tidak cepat merespon
perintah orang tuanya, misalnya ketika Ny.E menyuruh anak B membawa gelas ke dapur,
anak B tidak langsung segera melakukannya, setelah diperintah berulang kali barulah
dikerjakan padahal Ny.E menggunakan bahasa sehari-hari yang biasa mereka gunakan
yaitu bahasa minang yang tentunya dimengerti oleh anak B dan nada bicara Ny. E juga
tidak terdengar kasar/keras. Menurut Ny.E, anak B masih kurang terbuka untuk
menceritakan masalahnya pada kedua orang tuanya terutama masalah pribadi seperti
masalah masalah pacar, masalah prestasi akademik di sekolah dan sebagainya. Hal ini
dan dapat mengatur keuangan keluarga dengan baik. Bp. S mempunyai tabungan di
sumber air minum yang berasal dari air sumur. Rekening listrik keluarga juga
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk seluruh anggota
keluarga.
Ny.E berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus kebutuhan seluruh anggota
An.B dan adiknya ( An.E) berperan sebagai anak yang dituntut untuk dapat
menyelesaikan sekolahnya dengan baik. An.B dan An.E tidak pernah dipaksa untuk
Dalam struktur keluarga Bp.S tidak terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab
yang jelas dalam hal melakukan pekerjaan rumah tangga. Semuanya diborong oleh Ny.E
sebagai ibu rumah tangga. Jika Ny.E sakit dan harus istirahat maka pekerjaan rumah
tangga dibantu oleh An.E, sedang anak B tidak suka melakukan pekerjaan rumah tangga.
An.B mempunyai banyak teman baik pria maupun wanita. Sehingga waktunya
banyak tersita dan dihabiskan bersama teman-temannya. Sering juga An.B terpengaruh
oleh teman-temannya.
Walaupun Bp.S berperan sebagai kepala keluarga, namun yang memegang peranan
apabila terjadi perselisihan pendapat adalah An.B. An.B juga mempunyai citra yang baik
Sementara Bp.S dahulunya juga aktif dalam organisasi pemuda dan menurut Ny.E,
Bp.S termasuk orang yang disegani di lingkungan rumah mereka. Ny. E juga pernah diajak
ikut arisan ibu-ibu, namun Ny.E tidak mau karena dilarang oleh Bp.S dan karena Ny.E
keluarga yaitu; perpaduan antara India dan Minang. Namun karena keluarga Bp.S sudah
turun temurun tinggal di padang maka budaya India tidaklah kentara. Keluarga Bp.S lebih
An.B keluar malam di atas jam 10 atau ketika Bp.S tidak menuntut Ny.E dan anak-
anaknya untuk bekerja membantu Bp.S mencari nafkah karena menurut Bp.S anaknya
tinggal, sehingga keluarga mempunyai hubungan yang baik dengan anggota masyarakat
yang lain .
V. Fungsi Keluarga
Keluarga memiliki gambaran diri yang baik, terlihat dari hubungan keluarga yang akrab,
mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial, dan An. B juga mempunyai rasa bangga
Orang tua membesarkan anaknya didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya yang
berasal dari Ny.E dan Bp.S. Dalam memberikan pola pengasuhan terhadap anak, Ny.E
diizinkan pulang lebih dari jam 10 malam, juga melarang anaknya menginap di rumah
Ny.E terlalu memanjakan anaknya seperti; makan disediakan, anak-anak tidak bisa
Bagi keluarga Bp.S, sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh
aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, flu, dan sakit kepala.
Sedangkan sakit adalah suatu keadaan di mana seluruh kegiatan dapat dilaksanakan atau
An.B mengatakan, sejak 3 tahun lalu selalu susah untuk tidur pada malam hari. An.B
mengatakan baru bisa tidur pukul 04.00 pagi dan bangun pukul 11.00 WIB dan sering
terbangun waktu tidurnya serta tidurnya terputus-putus. An.B mengatakan setelah bangun
tidur dia mudah lelah saat melakukan aktivitas sehari-hari. An.B mengatakan susah
berkonsentrasi untuk belajar dan sering tertidur di kelas. An.B mengatakan memiliki
kebiasaan menonton televisi sampai jam 3 pagi. Keluarga mengatakan bahwa mereka tidak
tahu apa penyebab An.B susah tidur di malam hari. Sampai saat ini keluarga mengatakan
belum merasakan hal tersebut sebagai masalah, sehingga An,B tidak dibawa ke pelayanan
kesehatan.
b) Masalah Asma
Ny.E mengatakan ia mengalami sesak nafas sejak tahun 2003. Pada november 2004,
Ny.E berobat ke dokter praktek dan didiagnosis dokter menderita asma. Menurut Ny.E,
asma adalah penyempitan saluran nafas. Namun, sampai saat ini tidak pernah lagi
(Asmasolon) apabila dia merasakan gejala sesak nafasnya mulai timbul. Ny.E tidak
mengetahui apa penyebab dari penyakitnya. Ny.E sering terpajan dengan asap rokok dan
An.B mengatakan ia tidak nafsu makan. An.B hanya mampu menghabiskan setengah
porsi dari makanan sehari-hari. An.B mengatakan dia makan 2x sehari. AnB tidak suka
makan makanan ringan atau makanan tambahan. An.B mengatakan gangguan nutrisi
adalah orang yang kurus karena tidak nafsu makan. An.B mengatakan ia tidak tahu apa
penyebab dia tidak nafsu makan. Namun An.B mengatakan hal tersebut belum menjadi
d) Masalah Hipertensi.
Bp.S mengatakan bahwa pada tahun 1978 ia mengunjungi dokter praktek karena
lengkap. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Bp.S menderita hipertensi dan diabetes
mellitus. Menurut Bp.S, hipertensi adalah tekanan darah tinggi. Bp.S mengatakan belum
Ny.E mengatakan sudah mengetahui bahwa dirinya hipertensi saat hamil anak
pertama. Sampai sekarang Ny.E masih menderita hipertensi. Namun, belum ada gejala-
gejala yang mengganggu aktivitas sehari-harinya sehingga Ny.E tidak lagi memeriksakan
pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah Ny.E adalah 180/100 mmHg (masih tinggi).
Keluarga Bp.S mempunyai 2 orang anak, mereka mendapatkan anak pertamanya setelah
9 tahun menikah. 3 tahun kemudian barulah mendapatkan anak kedua tanpa menggunakan
alat kontrasepsi. Dapat diambil kesimpulan Ny.E sulit mendapatkan anak. Sedangkan
mengenai pola hubungan seksual, Bp.S dan Ny.E melakukan hubungan seksual dengan
frekuensi 1 kali seminggu, pada waktu kedua anaknya tidak berada di rumah misalnya
Bp.S hanya sebagai juru parkir dan Ny.E tidak bekerja. Pendapatan keluarga jarang sekali
dibelikan ke perabotan rumah dan barang-barang rumah tangga lainnya. Karena ekonomi
keluarga marginal, keluarga tidak mampu untuk berobat rutin ke dokter, hanya
memanfaatkan sumber-sumber yang ada pada masyarakat seperti , puskesmas, dan toko
obat.
Stressor jangka pendek yang dialami keluarga adalah penyakit asma yang diderita
oleh Ny.E, sementara stressor jangka panjang yang dialami keluarga adalah keadaan rumah
yang kurang rapi, kurang bersih dan ruangan yang sempit dan mengakibatkan kurangnya
privasi. Keadaan rumah yang demikian juga mengakibatkan asma Ny.E semakin sering
kambuh.
kondisi yang menimbulkan stressor merupakan hal yang biasa dan sebagai anggota
Jika dalam keluarga terjadi pertengkaran, maka masing-masing akan introspeksi diri,
meskipun sebelumnya antar anggota keluarga terjadi perang mulut, namun tidak pernah
menyakiti secara fisik. Selain itu keluarga tidak pernah mengalami berduka disfungsional,
jika salah satu anggota keluarga atau kerabat ada yang meninggal, keluarga tabah
menerimanya
Ny.E menyatakan ia berharap kedua anaknya bisa mencapai status ekonomi yang
lebih baik daripada kedua orang tuanya.Ny.E berharap An.B bisa diterima disekolah
kepolisian nantinya.
Ny.E berharap pada mahasiswa PSIK agar mampu membantu Ny.E dan keluarga
dalam memberikan informasi tentang penyakit asmanya dan mengatasi gangguan pola
2. Tanda-tanda TD: 190/100 mmHg, TD: 180/100 mmHg, TD: 110/70 mmHg, TD:120/80mmHg
vital Nadi 72 x/mnt, Nadi 60 x/mnt, Nadi 55 x/mnt, Nadi 76 x/mnt,
suhu 36,7ºC, suhu 36,9ºC, suhu 36,6ºC, suhu 36,6ºC,
Pernafasan 16x/mnt Pernafasan 30x/mnt Pernafasan 24x/mnt nafas 18x/mnt
3. Kulit Warna kulit gelap, tidak Warna kulit gelap Warna kulit gelap Warna kulit gelap
ada bercak-bercak, kulit kulit, tidak ada merata, kulit agak warna kulit
kering hangat, lesi(-), bercak-bercak, kulit kering, lesi pada seragam, kulit
edeme(-),agak keriput kering dan hangat, bagian kaki, terasa hangat dan
turgor kulit baik, edema(-) lembab, turgor
lesi (-), edema(-) kulit baik, pd
kaki, edema (-)
5. Kuku Tekstur halus, Tekstur halus, warna Tekstur halus warna Tekstur halus,
warnadasar kuku merah dasar kuku merah dasar merah jambu, warna dasar kuku
jambu, sianosis(-), jambu, lesi (+),path sianosis (-), pucat (-), merah jambu,
pucat(-), kapiler refill + jari tengah kanan kapilleri refil + 1 dtk, sianosis (-), pucat
2 dtk, lesi disekitar kuku dengan p:3 mm kuku panjang dan (-), kapileri refill
(-), kuku tidak terawat sudah terbentuk bersih +2 dtk, kuku
dengan baik jaringan sikatrik, bersih
kap.refill +1 dtk,
sianosis (-), pucat (-),
kuku kurang terawat
dengan baik
7. Leher Trakea digaris tengah, Trakea di garis Trakea di garis Trakea di garis
nodus tidak teraba, tengah, nodus tidak tengah, nodus tidak tengah, nodus
tiroid tidak teraba, teraba, tiroid tidak teraba, tiroid tidak tidak teraba,
rentang gerak penuh, teraba, rentang gerak teraba, rentang gerak tiroid tidak
nadi karotis kuat teratur penuh, nadi karotis penuh, nadi karotis teraba, rentang
tanpa bunyi lain, kuat teratur tanpa kuat teratur tanpa gerak penuh, nadi
distensi vena jugularis bunyi lain, distensi bunyi lain, distensi karotis kuat dan
(-), leher tidak tegang vena jugularis (-), vena jugularis tidak teratur, distensi
leher tidak tegang ada, leher tidak vena jugularis (-),
tegang. leher tidak
tegang.
9. Payudara Putting kecil tidak ada Bentuk bulat, putting Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
nyeri sekitar payudara susu medium pembengkakan (-) pembengkakan (-)
dan aksila simetris, kulit halus
dan utuh, bengkak(-)
aksila, nyeri tekan(-),
masa atau nodul (-)
10. Kardio Titik impuls maks pada Titik impuls maks Titik impuls maks Titik impuls maks
vaskular 1 C kiri 5 di garis pada 1C kiri 5 di pada garis 1C kiri 5 1 C kiri 5 di garis
midklavikula, denyut garis midklavikula, di garis midklavikula,
nadi teratur, bunyi denyut nadi teratur, midklavikula, denyut denyut nadi
jantung tambahan (-), bunyi tambahan (-), nadi teratur, bunyi teratur, bunyi
TD :200/100 mmHg, TD: 190/100 mmHg, tambahan (-),TD: tambahan (-),
nadi 72 x/mnt nadi 60 x/menit 130/80 mmHg, TD:120/80mmHg
nadi 55 x/menit. nadi 76x/mnt
11. Vaskuler/ Edema pada ekstremitas Edema pada Edema pada Edema pada
perifer bawah (-), ekstremitas ekstremitas bawah ekstremitas awah (-), ekstremitas
hangat di sentuh (-), ekstremitas ekstremitas hangat di bawah (-),
hangat di sentuh sentuh ekstremitas
hangat di sentuh
12. Abdomen Simetris, bising usus (+) Simetris, bising usus Simetris, bising usus Simetris, bising
di keempat kuadran, (+) di keempat (+) di keempat usus (+), di
nyeri tekan (-), lentur kuadran, lentur dan kuadran, lentur dan keempat kuadran,
dan lemas lemas lemas lentur dan lemas
13. Muskulo Kekuatan sama secara Kekuatan sama Kekuatan sama Kekuatan sama
skletal bilateral, tidak ada secara bilateral, secara bilateral, secara bilateral,
krepitasi, ROM baik, ROM baik, krepitasi ROM baik, krepitasi ROM baik,
cara berjalan seimbang, (-), cara berjalan (-), cara berjalan krepitasi (-), cara
nyeri tekan pada sendi seimbang, nyeri seimbang, nyeri berjalan
(-), tidak tulang tekan (-) pd sendi, tekan pd sendi (-), seimbang, nyeri
belakang yang tidak ada tulang tidak ada tulang tekan pd sendi (-),
abnormal. LILA = 24 belakang yang belakang yang tidak ada tulang
cm abnormal. LILA = 28 abnormal. LILA= belakang yang
cm. 24,5 cm. abnormal. LILA=
24 cm.
DO
An B sering menguap
TD 110/70 mmHg
Nadi 55 x /menit.
An B sering sering meminta perawat untuk
mengulangi pertanyaan atau informasi.
An B tampak lunglai saat berjalan
Prestasi An B menurun dibandingkan ketika di
SD SMP dulu.
Nilai lapor bayangan An B berkisar 2-4
Saat mahasiswa mengunjungi KK pukul 08.00
An.B masih tertidur di ruang tamu dengan
televisi menyala
2. DS
An. B mengeluh kurang nafsu makan. Gangguan nutrisi Gangguan nutrisi
An. B mengatakan ia hanya mampu kurang dari kurang dari kebutuhan
menghabiskan ½ porsi dari makanan yang kebutuhan tubuh tubuh pada An B
disediakan setiap makan. keluarga Bp.S b.d
An. B mengatakan bahwa dia makan 2x sehari. KMK merawat
An. B mengatakan ia tidak suka makan makanan anggota keluarga
ringan atau makanan tambahan. dengan penurunan
An. B mengatakan rasa laparnya hilang setelah keinginan untuk
ia merokok. makan akibat stress
DO
BB 57 kg, TB 175 cm, BMI = 18,5. dimana BMI
normal yang seharusnya adalah 19.
An. B terlihat hanya mampu menghabiskan ½
porsi ( 1/2 piring nasi )
Konjungtiva An. B subanemis
LILA 24 cm.
3. DS
Ny. E mengatakan 2 minggu ini ia sering batuk Bersihan jalan nafas Bersihan jalan nafas
Ny. E mengatakan batuknya berdahak. tidak efektif tidak efektif Ny. E
Ny. E mengatakan belum pernah memeriksakan keluarga Bpk S b.d
batuknya ke laboratorium. KMK merawat
Ny. E mengatakan kalau dia menderita asma anggota keluarga
semenjak 3 tahun lalu dengan peningkatan
produksi sekret.
DO
Frekuensi nafas 30X/menit. Tekanan darah
180/100 mmHg. Nadi 60x/menit. Suhu 36,9x/
menit.
Sputum (+), sputum jernih dan kental, tidak
berdarah
Ibu sering mendeham saat berbicara, selama
pengkajian ibu mendeham sebanyak 6 x.
Ny. E tidak berusaha membuang sputumnya saat
batuk.
4. DS
Bp.S Mengatakan bahwa ia Resiko cidera Resiko cidera pada
mengetahui menderita hipertensi sejak tahun Bp.S dan Ny.E pada
1978, saat mengunjungi praktek dokter keluarga Bp.S b.d
Bp.S mengatakan sampai saat ini KMK keluarga
tidak pernah mengontrol tekanan darahnya ke merawat anggota
puskesmas karena tidak merasakan gejala yang keluarga dengan
mengganggu aktivitasnya sehari-hari hipertensi
Ny.E mengatakan mengetahui
bahwa ia mengalami hipertensi sejak hamil
pertama kali
Ny.E mengatakan pernah
memeriksakan tekanan darahnya di puskesmas
tapi tidak rutin untuk kontrol karena tidak
merasakan gejala yang mengganggu
aktivitasnya
Bp.S mengatakan kalau ia merokok
minimal satu bungkus sehari
Ny.S mengatakan kalau ia pernah
merokok sewaktu hamil anak pertama tapi
sudah berhenti sejak ia mengalami sesak napas
3 tahun yang lalu
DO
TTV Bp.S (65 tahun)
TD : 190/100 mmHg
N : 72x /menit
S : 36,7 C
P : 16x /menit