Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.

A DENGAN ASAM URAT

PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Usia : 50 Tahun
3. Alamat dan Telepon : RT 03/RW V Kelurahan Binuang Kampung Dalam
4. Pekerjaan KK : Pekerja pada pabrik Semen Padang
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi Keluarga
Status Imunisasi Ket
Hub dg
No Nama JK Umur Pddk Pekerjaan Polio Hepatitis DPT
KK BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Ny. A P Istri 48 Th SD Ibu Tumah Tangga


2 An. E P anak 25 Th S1 Mahasiswa
3 An. Y P anak 22 Th S1 Mahasiswa
4 An. M P anak 20 Th S1 Mahasiswa
5 An. R L anak 18 Th SMA Ex. Siswa

Status imunisasi anak-anak Tn. S Tidak lengkap, keluarga lupa imunisasi apa yang
didapat dan yang tidak

Genogram

Keterangan

: Laki-laki : Perempuan : Meninggal


: Klien : Tinggal Serumah
B. Tipe Bentuk Keluarga
Tipe Keluarga Tn. S adalah Nuclear Family (keluarga inti) dimana jumlah keluarga
terdiri dari dua orangtua (ayah dan ibu) dan 4 orang anak.
a. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)
Ny. A mengatakan bahwa keluarga nya merupakan keluarga asli
Minang. Daerah asal Ny. A adalah Parna Indah RW V. Ny. A semenjak
menikah keluar dari rumah orang tuanya dan membuat rumah didepan rumah
orang tuanya tersebut, lokasi bekas berdirinya rumah gadang keluarga besar Ny.
A, sementara Tn. S berasal dari kelurahan tetangga yaitu kelurahan Pisang.
Anggota keluarga Tn. S mempunyai agama yang sama yaitu Islam. Keluarga
Tn. S telah tinggal di lingkungan homogen yang secara etnik sama selama
hidupnya, saling menjaga silaturahmi dengan keluarga besar dan tetangga serta
melaksanakan ibadah sesuai syariat islam tampak sebagai aktivitas sentral
keluarga Tn. S.
Struktur peran dan kekuasaan keluarga Tn. S dipertahankan dengan
struktur tradisional minang, sesuai dengan adat istiadat Minang dimana
pengambil keputusan adalah laki-laki (Tn. S) berdasarkan musyawarah dan
mufakat keluarga, akan tetapi kekuasaan terhadap harta dan garis keturunan/
suku dimiliki oleh pihak perempuan (Ny. A) (matrilineal).
Dekorasi rumah masih kurang tertata dengan baik, bentuk rumah yang
menyesuaikan dengan luas tanah yang ada sehingga dinding rumah Ny. A ada
yang miring, tidak beraturan. Keluarga Tn. S menyukai makanan pedas dan
bersantan, misalnya saja sambal cabe pedas dan gulai. Untuk makanan
tradisional khas minang seperti rendang, keluarga Tn. S memakannya saat hari-
hari tertentu seperti hari lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Keluarga Tn.
S tidak memiliki pantangan dalam makanan meski Ny. A menderita asam urat
yang menu makanannya harus diatur, sehingga kebiasaan makan keluarga
sehari-hari seperti ini secara tidak langsung mempengaruhi kondisi kesehatan di
tengah-tengah keluarga.
Keluarga Tn. S mengatakan jarang mengunjungi pelayanan kesehatan.
Ny. A mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit dan sakitnya sudah
lumayan berat, baru dibawa ke pelayanan kesehatan tapi jika sakitnya hanya flu
atau batuk biasanya keluarga hanya beli obat diwarung atau berobat sama bidan
terdekat, sehingga tidak ada upaya pencegahan oleh keluarga terhadap suatu
penyakit.
b. Identifikasi Religius
Semua anggota keluarga Tn. S beragama Islam. Keluarga kurang aktif
melaksanakan sholat berjamaah di musholla, akan tetapi keuarga aktif
mengikuti wirid pengajian yang dilakukann 1x dalam sebulan di musholla dekat
rumah keluarga Tn. S, anak-anak Tn. S juga aktif apabila ada kegiatan
dimusholla. Walaupun jarang ke musholla untuk sholat berjamaah, keluarga Tn.
S rajin melaksanakan sholat 5 waktu dan sesekali membaca Al-Quran dirumah.
Keluarga Tn. S menjunjung tinggi nilai agama islam dalam kehidupan keluarga,
seperti keluarga Tn. S tidak memakan makanan yang dilarang oleh agama islam
(makanan yang haram).
c. Status Kelas Sosial
Keluarga Tn. S adalah keluarga dengan golongan ekonomi menengah dengan
penghasilan 2.000.000-2.500.000/ bulan. Sumber penghasilan utama keluarga
Tn. S berasal dari penghasilan Tn. S sebagai pekerja di pabrik Semen Padang.
Selain itu, keluarga memiliki penghasilan tambahan karena sudah ada 2 orang
dari anak Ny. A yang bekerja yaitu anak pertama sebagai pegawai honorer pada
sebuah SD Negri dikota Adang, anak ke dua bekerja sebagai pegawai honorer di
Labor kedokteran UNAND. Ny. A mengatakan bahwa dia tidak pernah
mengusik penghasilan perbulan anak-anaknya, penghasilan anak-anaknya bisa
dinikmati sendiri oleh anak-anaknya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
tetapi masih belum bisa mandiri , sementara anak ke tiga dan keempat masih
sepenuhnya bergantung pada kedua orang tuanya. Pengeluaran keluarga,
difokuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti pangan,
sandang, papan.
d. Mobilitas Kelas Sosial
Ny. A mengatakan Tn. S bekerja sebagai pekerja pada pabrik Semen Padang
sedangkan Ny. A hanya sebagai ibu Rumah Tangga.
7. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. S adalah tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja, dengan tugas perkembangan sebagai berikut:
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan
kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi
2) Orang tua memfokuskan kembali hubungan pernikahan mereka
3) Orang tua dan anak remaja harus saling berkomunikasi secara terbuka satu
sama lain
4) Mempertahankan standar etis dan moral keluarga (Friedman, et al, 2010)
b. Sejauh Mana Keluarga Memenuhi Tugas Perkembangan
Perkembangan yang belum terpenuhi adalah menyeimbangkan
kebebasan dengan tanggung jawab pada saat anak remaja telah dewasa dan
semakin mandiri. Ny. A belum bisa memberikan kebebasan pada anaknya
sehingga anaknya masih dibawah kendali Tn. S sebagai kepala keluarga. Tn. S
merasa anaknya belum mampu untuk mandiri. Tn. S mengatakan susah
memberikan kebebasan pada anak disaat pengaruh lingkungan semakin kuat,
sehingga anak no 2 ingin bekerja keluar kota tidak mendapat izin dari Tn. S dan
Ny. A. Akan tetapi, Tn. S dan Ny. A bersosialisasi dengan anak secara adekuat.
c. Riwayat Keluarga Inti
Kedua orang tua tinggal di lingkungan yang sama. Tn. S dan Ny. A
sudah menikah selama 27 tahun. Tn. S dan Ny. A dikaruniai 4 orang anak
berjenis kelamin perempuan (An. E, An. Y, dan An. M) dan satu orang anak
laki-laki yaitu An. R .
Ny. A mengatakan bahwa tumit dan lutut kanannya sering terasa nyeri
bila diinjakkan, nyeri sering terasa saat bangun tidur dan setiap saat ketika akan
berjalan setelah duduk, terkadang pagi hari kaki dan tangan serta jari-jari
tangan dan kaki Ny. A sering terasa kesemutan. Ny. A mengatakan sering
memijat kakinya sendiri atau dibantu oleh anak-anaknya untuk menghilangkan
rasa nyeri yang terasa selama ini. Bulan lalu karena nyeri pada tumit dan bahkan
saat itu lutut kanan sampai bengkak, maka pada saat itu Ny. A berobat ke
rumah sakit Semen Padang, dirumah sakit Ny. A mendapat penjelasan bahwa
dia harus mengurangi makan kacang-kacanga, sayur bayam, kangkung, dan
sebagainya, tetapi saat itu Ny. A tidak diberitahui bahwa asam uratnya tinggi
dari normal. Pada saat berobat itu Ny. A diberi obat dan setelah memakan obat
tersebut nyeri terasa berkurang dan bengkak pada lutut kanan pun berkurang.
Sekarang Ny. A sudah tidak ada mengkonsumsi obat lagi dan terkadang nyeri
pada tumit dan lututpun kambuh, tapi Ny. A mengatakan tidak begitu
memperdulikan rasa nyeri tersebut dan masih berusaha sedikit-sedikit
melaksanakan aktivitas sehari-hari. Karena merasa sakitnya ini belum terlalu
parah dan masih bisa ditahannya maka Ny. A belum merasa perlu lagi untuk
berobat kepelayanan kesehatan. Pada saat pengkajian mengeluh bahwa nyeri
pada tumit dan lutut sering terasa pagi hari bangun tidur dan saat akan memulai
aktivitas seperti akan berdiri atau berjalan setelah duduk berjuntai dikursi, dan
didapatkan hasil pemeriksaan asam urat 8,1 mg/dl. Ny. A juga mengatakan
bahwa menderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, tapi akhir-akhir ini sudah
tidak ada lagi gejala yang dirasakan seperti tengkuk terasa berat, sakit kepala
dan lain-lain, dan setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TD 150/80 mmhg.
Pada saat ini Ny. A tidak ada mengkonsumsi obat-obatan baik itu obat
hipertensi maupun obat asam urat tinggi.
Untuk anggota Tn. S, An. E, An. Y, An. M dan An. R saat ini tidak
mengeluhkan rasa sakit atau penyakit. Ny. A mengatakan tidak ada anggota
keluarga sebelumnya yang menderita penyakit seperti klien, maupun penyakit
DM / hipertensi / jantung.
d. Asal Keluarga Orang Tua
Orang tua dari Tn. S dan Ny. A sama-sama berasal dari keturunan minang. Ny.
A mengatakan bahwa saat dia menikah dengan Tn. S, Tn. S telah menjadi yatim
piatu (kedua orang tuanya telah meninggal) dan hidup sebagai petani.sementara
Ny. A masih memiliki kedua orang tua tapi karena memiliki banyak saudara
maka dalam kegiatan apapun mereka harus berbagi hingga merekapun hidup
dalam keadaan yang sangat sederhana.
8. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah

Denah Rumah

Kamar Mandi Kamar Tidur Kamar Tidur Kamar Tidur

Ruang Tamu Ruang Keluarga


Dapur
Kamar tidur
Rumah keluarga Tn. S adalah rumah permanen, lantai bagian ruang
tamu dan kamar dari keramik dan lantai dapur masih dari semen biasa. Luas
rumah sekitar 10 x 12 m. Ny. A mengatakan rumah terdiri dari 3 buah kamar
tidur dengan ukuran 3x3 m di dalam rumah dan disamping rumah ada lagi satu
kamar yang bisa langsung masuk dari luar Tampa harus masuk dulu rumah
induk dan bisa juga masuk dari dapur, dengan ukuran 3x2 m yang ditempati
oleh anak laki-laki Ny. A. Rumah keluarga Tn. S memiliki 1 buah ruang tamu,
dan 1 dapur dan 1 kamar mandi.
Pada ruang tamu keluarga Tn. ventilasi dan penerangan di ruang tamu
cukup baik dengan jumlah jendela 2 buah, dan ruang tamu ini langsung
menghadap kehalaman dan sawah hingga pertukaran udaranya bagus. Terdapat
beberapa perabotan rumah tangga yang ada di ruang tamu. Ruang tamu juga
berfungsi sebagai ruang keluarga. Didalam kamar terdapat 1 buah tempat tidur
dan lemari kain. Kamar rumah keluarga Tn. S mempunyai ventilasi yang cukup
dan cahaya matahari dapat masuk langsung kekamar.
Di dapur terdapat peralatan masak, seperti kompor, tempat mencuci
piring dan rak piring dan Ny. A juga mengatakan mereka sering makan didapur
karena dapurnya lumayan luas. Keluarga Tn. S ini memiliki satu kamar mandi
yang terletak didepan rumah, dikamar mandi tersebut terdapat WC, sumurnya
dan disitu juga ditempatkan mesin cuci.
Keluarga Tn. S menggunakan air sumur gali yang dinaikkan memakai
mesin Sanio untuk mandi dan mencuci pakaian, kondisi air sumur air bersih,
jernih dan tidak berbau, sementara untuk minum keluarga Tn. S menggunakan
air galon atau kadang kadang air sumur yang dimasak. Masing-masing
anggota keluarga mempunyai handuk yang berbeda. Peralatan masak didapur
tertata dengan baik. Tingkat keamanan dalam penggunaan fasilitas yang ada di
rumah cukup baik, misalnya tidak pernah terjadi kebakaran, dan tidak pernah
juga terjadi konsleting listrik. Mengenai penerangan, lampu yang digunakan
pada kamar tidur lampu 5 watt, sedangkan lampu di ruang tamu 30 watt.
Sampah dibakar disamping rumah atau dibawa oleh orang yang
meungut sampah yang sudah diabayar perbulannya . Limbah rumah tangga juga
dibuang ke aliran sawah di samping rumah rumah. Pekarangan rumah cukup
luas dan terdapat tumbuhan obat.
Di luar rumah tidak terdapat pagar. Tingkat keamanan di rumah kurang
baik karena rumah tidak memiliki pagar, sehingga berpotensi untuk terjadi
kemalingan.

b. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas Yang Lebih Besar

Keluarga Tn. S tinggal di RT 03 RW V Kelurahan Binuang Kampung


Dalam. Lingkungan RW V adalah pemukiman yang terdiri dari keluarga kelas
pekerja orang Minang. Tipe tempat tinggal Tn. S adalah tipe hunian dan agraris,
dimana sekitar rumah Tn. S adalah sawah, dan banyak tanaman buah-buahan
seperti jambu biji. Lingkungan terletak 5 km dari pusat kota.

Keluarga menyukai kedekatan dan keakraban dengan lingkungan,


meskipun khawatir dengan kejadian kemalingan yang terjadi dalam seminggu
terakhir. Keluarga Tn. S berbelanja di Pasar Bandar Buat (1 km jauhnya) untuk
memenuhi kebutuhan berbelanja. Semua tingkat sekolah (SD-PTN (UNAND))
terdapat di dekat lingkungan keluarga Tn. S. Terdapat dua musholla di
lingkungan tempat tinggal Tn. S yang dapat menunjang aktivitas beribadah
keluarga Tn. S. Transportasi umum tersedia seperti angkot, akan tetapi warga
dan kelaurga Tn. S lebih banyak menggunakan transpotasi kendaraan pribadi
seperti kendaraan roda dua. Tipe komunitas bersifat pedesaan dan homogen
karena rata-rata penduduk di lingkungan rumah Tn. S dan Ny. A merupakan
penduduk asli dan hampir semuanya bersuku bangsa minang, dan beberapa
tetangga merupakan saudara satu keturunan. Kondisi hunian dan jalan cukup
terpelihara, namun masih ada beberapa jalan yang berlubang.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny. A merupakan penduduk asli Binuang Kampung Dalam. Ny. A sudah lama
hidup menetap di RW V RT 03 dan tidak pernah pindah rumah ataupun
merantau. Sedangkan Tn. S sejak menikah dengan Ny. A memilih untuk tinggal
bersama istrinya.
d. Asosiasi Transaksi Keluarga Dengan Komunitas
Keluarga dikenal di lingkungan tempat tinggal, Hubungan keluarga dengan
masyarakat sekitar berjalan dengan baik. Walaupun Ny. A jarang sekali duduk
bersama ibu-ibu di warung, Ny. A sering duduk-duduk didepan rumah orang
tuanya sambil menunggu pedagang ikan dan sayur lewat . Selain itu keluarga
juga aktif dan sering menghadiri atau pun mengikuti serta terlibat langsung
dalam kegiatan yang ada dalam masyarakat. Pelayanan kesehatan yang biasa
dimanfaatkan oleh keluarga adalah praktik bidan Ani yang berjarak 4 km dari
rumah dan Puskesmas Pauh 3 km dari rumah. Keluarga mengatakan puas
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan.

9. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Suami memberi perintah dan permintaan pada Ny. A dengan
memberikan kesempatan umpan balik. Ny. A menyatakan tidak ada
permasalahan antara dirinya dengan Tn. S. Tn. S selalu membantu Ny. A saat
Ny. A menyatakan kekhawatiran atau meminta bantuan pada Tn. S. Tn. S selalu
mendengarkan Ny. A, ketika Ny. A mengungkapkan kebutuhannya pada Tn. S
Antara T. S dan Ny. A selalu mengungkapkan kebutuhan dan perasaanya secara
jelas. Peraturan yang mendasari pola komunikasi adalah Tn. S tidak inigin Ny.
A terpapar dengan pengaruh pihak luar, akan tetapi, jika ada masalah, maka
keluarga akan menyelesaikan dengan bermusyawarah bersama anggota keluarga
lain.
Pesan afektif dieskspresikan secara terbuka (atau secara privasi
menurut Ny. A) di antara pasangan. Ny. A dan Tn. S berespon hangat terhadap
keempat anak mereka (An. E, An. Y, An. M dan An. R). Kedua orangtua (Ny. A
dan Tn. S) secara verbal dan secara fisik menunjukkan kasih sayang kepada
ketiga anak mereka. Emosi kegembiraan secara terbuka dieskpresikan,
begitupun dengan emosi negatif (rasa marah, membicarakan peristiwa tidak
menyenangkan) dieskpresikan dengan cara baik dan membangun.
Anak-anak meminta kepada Tn. S melalui Ny. A. Hubungan
keterlibatan dan komunikasi secara langsung antara Tn. S dan anak-anak jelas
terlihat. Kualitas komunikasi antara Ny. A dan Tn. S baik (khususnya dalam hal
anak-anak dan keuangan). Komunikasi tertutup antara pasangan adalah tentang
perasaan dan pemikiran seksual.
Variabel kebudayaan penting untuk keluarga Tn. S. Keluarga Tn. S
menganut budaya minang yang sangat kuat. Adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah sebagai pedoman dalam hidup, sangat dipegang oleh
keluarga Tn. S. Baik ekspresi kasih sayang maupun kehangatan kepada
pasangan tampak dapat diterima untuk ditampilkan di depan umum. Stressor
sosioekonomi (pendapatan pas-pasan dan kesulitan ekonomi) membuat
pengukuhan peran keluarga, perumahan, dan pemenuhan fungsi keluarga lebih
sulit tercapai, tapi karena kepandaian Ny. A dalam mengelola keuangan
sehingga satu persatu stressor sosioekonomi mulai teratasi seperti anak-anak
dapat dikuliahkan keluarga oleh Tn. S, serta rumahpun dapat dicicil dalam
pembangunannya.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. S memutuskan membeli benda yang berfungsi besar bagi keluarga
(misalnya sepeda motor). Ny. S bertugas untuk mengurus rumah dan
membesarkan anak-anak, bertugas mengatur pembayaran tagihan untuk dan
pengeluaran keluarga. Tn. S bertanggung jawab mendistribusikan uang. Tn. S
bertanggung jawab membawa anggota keluarga ke pelayanan kesehatan
terdekat.
Suami menggunakan posisis formal dominansi untuk mempengaruhi
keputusan keluarga. Proses yang digunakan adalah akomodasi. Setiap ada
masalah yang dihadapi oleh keluarga Tn. S, maka Tn. S akan berkompromi
dengan istri dan bersungguh-sungguh menjalankan keputusan yang telah dibuat.
Ayah-Suami (Tn. S) mempertahankan kekuasaan yang diberikan
kepadanya secara kebudayaan berupa keutamaan posisinya di keluarga. Ibu-Istri
(Ny. A) memiliki kekuasaan referen yang lebih mementingkan hubungannya
dengan anak-anak dibandingkan hubungannya dengan suami. Kedua orang tua
memiliki kekuasaan memaksa/ koersif dan penghargaan terhadap anak-anak dan
suami, dan suami memiliki kekuasaan memaksa dan penghargaan terhadap
istrinya.
Posisi Ny. A sebagai perantara dalam jaringan komunikasi keluarga
dan sebagai pelaksana keputusan keluarga. Akan tetapi, terkadang Ny. A sering
ragu-ragu dalam menyampaikan perasaannya sehingga mengurangi kekuasaan
yang dapat ia miliki. Siklus kehidupan keluarga mengurangi kekuasaan Ny. A
dan meningkatkan kekuasaan Tn. S, karena istri dibebani tugas rumah tangga
dari hari ke hari dan tanggung jawab mengasuh anak serta tidak memiliki waktu
dan energi untuk melaksanakan pengaruh/ kekuasaan apapun yang ia miliki.
Keseluruhan kekuasaan keluarga didominasi oleh Tn. S
c. Struktur Peran
1) Struktur Peran Formal
Tn. S berperan sebagai suami bagi istri dan ayah bagi anak-
anaknya. Tn. S berperan sebagai pencari nafkah anggota keluarganya. Tn. S
mengatakan merasa puas dan bahagia dengan perannya. Peran pasangan
pernikahan dikukuhkan terlihat dari hubungan Tn. S dan Ny. A yang baik-
baik saja dan terlihat tetap harmonis.
Ny. A berperan sebagai istri bagi suami dan ibu dari anak-anaknya.
Ny. A bertindak sebagai pengurus rumah termasuk memasak, berbelanja,
membersihkan rumah, dan melakukan peran pengasuhan dan membimbing
anak-anaknya.

An. E merupakan putri dan saudara tertua dari sibling. An. Y


merupakan putri kedua dan saudara kedua dari sibling. An. M merupakan
putri ketiga dan saudara ketiga dari sibling, dan An. R merupakan putra
keempat dan saudara terakhir tar sibling.
2) Struktur peran Informal
Tn. S tidak pernah menjaga jarak dengan istrinya, ia sangat peduli akan istri
dan kesehatan istrinya. Ny. A sebagai seorang istri tunduk dan patuh pada
Tn. S sebagai suami dan kepala keluarga. Tn. S merupakan pemimpin dari
anak-anak. An. E, An. Y, An. M dan An. R merupakan anak yang patuh dan
kooperatif dengan kedua orang tuanya.
Keluarga Tn. S, merupakan keluarga kelas pekerja yang lebih
cenderung bersifat tradisional dalam hal peran pernikahan. Latar belakang
minang mempengaruhi struktur matrilineal dalam keluarga. Tahap
perkembangan keluarga, dan kehadiran 4 orang anak membuat istri bergantung
pada suami sebagai pemberi nafkah, yang selanjutnya meningkatkan dominasi
dan ketergantungannya.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. S memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga
seperti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga Tn. S berpegang
teguh dengan nilai dan norma adat minangkabau dan agama islam. Keluarga
tidak menghargai individualisme, tetapi familisme dan etika resiprokasitas
(timbal balik) (membantu keluarga) sangat menonjol, seperti seseorang yang
melaksanakan kewajibannya dan memainkan peran yang diharapkan
(kesesuaian). Pendidikan sangat dihargai pada keluarga Tn. S agar terjadi
perubahan pada nasib keluarga. Tidak ada rencana jangka pendek yang
diungkapkan oleh keluarga. Kebanyakan waktu Tn. S dihabiskan di luar rumah
untuk bekerja. Perawatan dan praktik kesehatan tidak menjadi hal yang paling
utama bagi keluarga.

10. Fungsi Keluarga


a. Fungsi Afektif
Tn. S adalah seorang ayah yang bijaksana, berkepribadian lembut,
sangat menyayangi istri dan anak-anaknya (An. E, An. Y, An. M dan An. R).
Tn. S senang mempunyai istri Ny. A, begitu juga sebaliknya. Tn. S senang
dengan pernikahan yang telah dijalaninya selama 27 tahun. Keluarga Tn. S
mempunyai gambaran diri yang baik. Hal ini terlihat dari hubungan keluarga
yang akrab, harmonis, dan hangat. Keluarga saling mendukung, menghormati,
menghargai satu sama lainnya. Rasa saling memiliki tercipta dalam keluarga ini.
Anak-anak Tn. S dan Ny. A juga mempunyai rasa bangga memiliki keluarga
dan tidak merasa minder dengan keadaan keluarganya.
Ny. A adalah ibu yang penuh kasih sayang terhadap keempat
anaknya. Ny. Amerasa senang atas pernikahannya dengan Tn. S. Ny. A
memiliki gambaran diri yang baik. Ny. A selalu berusaha membuat keluarganya
merasa aman.
An. E merupakan anak tertua dan bersifa pemimpin. Tn. S
memfasilitasi An. E agar bisa menjadi seorang yang bertanggung jawab
terhadap adik-adiknya. An. Y mengungkapkan perlunya bekerja sama dan
membantu ibunya dalam melakukan pekerjaan rumah demi tercapainya cita-cita
mereka. Sedangkan An. R mengungkapkan kebutuhan untuk menyenangkan
orang lain dan sebagai satu- anak laki-laki An. R berjanji akan selalu menjaga
keluarganya.
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. S mengatakan bahwa untuk membesarkan anak-anaknya,
keluarga menyesuaikannya dengan nilai-nilai agama, adat dan budaya yang
berasal dari Tn. S dan Ny. A. Di balik itu semua, baik itu Ny. A atau pun Tn. S,
mengatakan bahwa proses pengasuhan anak (asah, asih, asuh) disesuaikan
dengan kondisi lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Ny. A sangat
hangat dan perhatian kepada keempat anak. Keluarga Tn. S mengharapkan
anak-anak dapat menguasai diri, disiplin, hormat, dan patuh, serta dapat
mencapai cita-citanya asing-masing tidak seperti orang tuanya yang hanya
tamatan SD.
Keluarga Tn. S tampak adaptif dalam membesarkan anak-anak. Hal
ini melibatkan kebutuhan untuk hormat, patuh, dan taat serta anak-anak dapat
mengetahui peran dan perilaku.
Agen sosialisasi keempat anak adalah Ny. A dan dibantu oleh Tn. S.
Para guru/dosen di kampus, kerabat dan tetangga juga merupakan agen
sosialisasi di dalam kehidupan anak-anak dan akan menjadi semakin penting
seiring pertambahan usia anak.
Anak-anak tampak sangat dihargai dan diterima. Anak-anak diasuh
dalam keluarga islam dan keluarga Minang. Menjadi ibu adalah peran utama
bagi Ny. A.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Perawatan preventif untuk anak-anak (kecuali imunisasi) tidak
lengkap diberikan. Ny. A menerima pemeriksaan fisik setiap kali hamil di bidan
dekat rumahnya. Akan tetapi, untuk sakit asam urat yang diderita saat ini, Ny. A
baru tahu bahwa asam uratnya tinggi (8.1 mg/dl) saat dilakukan pemeriksaan
oleh mahasiswa sewaktu memeriksakan kondisinya, karena merasa sakit yang
dia derita belum terlalu parah. Tn. S mengungkapkan belum ada merasakan
masalah kesehatan yang mengganggu dirinya.
Ny. A mengakui kesehatan lebih dari sekadar mampu untuk berfungsi
atau suatu keadaan merasa sehat. Akan tetapi Ny. A hanya membawa anggota
keluarga ke pelayanan kesehatan apabila terdapat sala satu anggota keluarga
yang sakit. Ny. A adalah pemimpin kesehatan dan memutuskan kapan anak-
anak sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Ny. A memiliki pemahaman
yang baik mengenai bagaimana cara menangani luka dan penyakit yang ringan
seperti flu dan demam ringan. Namun Ny. A tidak mengetahui apa yang harus
dilakukan ketika terjadi gejala yang lebih serius.
Diet keluarga tidak diketahui secara pasti. Keluarga makan tiga kali
sehari, akan tetapi jarang makan buah. Alergi makanan tidak ada, Ny. A
berbelanja di pasar tradisional terdekat sekali seminggu dengan anggaran yang
terbatas dan pas-pasan. Lemari pendingin dan kompor berfungsi dan adekuat
meskipun kecil. Istri sepenuhnya bertanggung jawab untuk merencanakan,
belanja, dan menyiapkan makanan.
Pola tidur keluarga 6-8 jam sehari. Ny. A mengatakan ia menonton
TV dan duduk di depan rumah sore hari menunggu kepulangan suami dan anak-
anaknya untuk relaksasi dan berbincang serta silaturahmi. Orang tua tidak
memiliki program latihan/ olah raga yang teratur bagi mereka sendiri. Istri
mendapat latihan yang cukup banyak dengan melakukan pekerjaan rumah.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga Ny. A akan
membeli obat bebas di warung atau apotik. Keluarga Tn. S akan memberikan
obat secara hati-hati. Keluarga Tn. S tidak menjalani pemeriksaan fisik secara
berkala, status imunisasi anak-anak tidak lengkap. Keluarga Tn. A menyikat
gigi dua kali sehari pagi dan sore hari terutama saat mandi. Tidak ada
pemeriksaan dan pembersihan gigi. Keluarga Tn. S pergi ke dokter gigi hanya
jika ada masalah gigi.
Menurut Ny. A tidak ada riwayat anggota keluarga yang menderita
penyakit rematik, jantung, asam urat atau diabetes mellitus. Keluarga Tn. S
tidak memiliki dokter pribadi. Ketika nanti ada penyakit yang gawat, keluarga
Tn. S akan membawa ke rumah sakit.
d. Stres dan Koping Keluarga
1) Stresor Jangka Pendek
Ny. A mengatakan yang menjadi fikirannya sekarang adalah takut jika
penyakit asam uratnya semakin buruk dan mengganggu aktivitasnya.
Sedangkan anggota keluarga lain sibuk bekerja dan nanti jika sakitnya
berlanjut maka dia akan merepotkan keluarga dan orang lain.
2) Stresor Jangka Panjang
Ny. A mengatakan pendapatan suami sebagai pekerja pada pabrik Semen
Padang cukup pas-pasan, tetapi Ny. A selalu berusaha mengatur keuangan
sedemikian rupa sehingga masih bisa membiayai anaknya yang 4 orang
tersebut bahkan sampai kebangku perkuliahan, terkadang Ny. A kewalahan
juga mengaturnya dan takut nanti tidak cukup uang untuk biaya sekolah
anaknya, hal ini juga sangat mempengaruhi ekonomi keluarga.
Keluarga memiliki kekuatan untuk mengimbangi stressor. Ny. A mengatasi
nyeri kakinya dengan memijati kakinya. Ny. A berusaha hidup sehemat
mungkin dan mengatur keuangan sebaik mungkin demi kelanjutan pendidikan
kempa anaknya. Tempat tinggal yang permanen. Keluarga mengenal lingkungan
dan komunitas, akrab dengan sumber-sumber yang tersedia. Mereka menyukai
keakraban lingkungan dan berintegrasi baik dengan lingkungan mereka.
Keluarga menggunakan sistem dukungan sosial dari keluarga besar untuk
membantu mereka pada saat dibutuhkan. Keluarga mampu mengatasi stres dan
ketegangan hidup sehari-hari yang biasa, sebagian besar melalui upaya Tn. S
dan Ny. A yang merupakan panutan utama dalam keluarga.
PEMERIKSAAN FISIK

No Pemeriksaan Fisik Tn. E Ny. R


Kondisi badan cukup bersih dan rapi, bergerak tanpa Kondisi badan cukup bersih dan rapi, bergerak agak
1 Keadaan Umum kesulitan sulit, jika kakin terasa nyeri

2. Kesadaran CMC CMC


TD: 120/80 mmHg TD: 120/70 mmHg
N: 77 x/i N: 76 x/i
3. Tanda-tanda vital
P: 20x/i P: 22x/i
S: 36,50C S: 36,50C
Simetris, Benjolan (-) Simetris, Benjolan (-)
Kepala :
Lesi (-) Lesi (-)
lurus, tidak rontok, dan tidak mudah dicabut, berwarna Lurus , tidak rontok, dan tidak mudah dicabut,
Rambut
hitam. berwarna hitam.
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
Mata
4. penglihatan baik penglihatan baik
Bentuk normal cerumen(-) pendengaran baik, simetris Bentuk normal cerumen (-) pendengaran baik, simetris
Telinga
Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-), Penciuman baik, Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-), Penciuman baik,
Hidung
Simetris Simetris
Mulut Lidah bersih, caries dentisc (-), Sariawan (-) gigi lengkap Lidah bersih, caries dentisc (-), Sariawan (-) gigi
membrane mukosa lembab. lengkap membrane mukosa lembab.
5. Kulit Bersih,turgor kulit baik Bersih,turgor kulit baik
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
Thorak
Bentuk simetris, tidak ada lecet atau lesi, retraksi dinding Bentuk simetris, tidak ada lecet atau lesi, retraksi
Inspeksi
dada (-) penggunaan otot bantu nafas (-) dinding dada (-) penggunaan otot bantu nafas (-)
7.
Palpasi Tidak teraba massa dan benjolan Tidak teraba massa dan benjolan
Perkusi Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-) Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi Simetris Simetris
8. Auskultasi Bising usus (+) normal Bising usus (+) normal
Palpasi Tidak teraba benjolan Tidak teraba benjolan
Perkusi Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
9. Genitalia/ anus Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Kekuatan sama secara bilateral, ROM baik, cara berjalan Kekuatan sama secara bilateral, ROM baik, cara
Muskulo seimbang, nyeri tekan pada sendi berjalan seimbang, nyeri tekan pada sendi
10.
Skeletal (-), tidak ada tulang belakang yang abnormal, varises (-) (-), tidak ada tulang belakang yang abnormal, varises
(-)
No Pemeriksaan Fisik An. E An. S An. G
Kondisi badan cukup bersih dan Kondisi badan cukup bersih dan Kondisi badan cukup bersih dan
1 Keadaan Umum rapi, bergerak tanpa kesulitan rapi, bergerak tanpa kesulitan rapi, bergerak tanpa kesulitan

2. Kesadaran CMC CMC CMC


TD: 110/90 mmHg TD: 120/70 TD: 120/80
N: 78 x/i N: 82 x/i N: 82 x/i
3. Tanda-tanda vital
P: 22 x/i P: 22x/i P: 22x/i
S: 36,00C S: 36,50C S: 36,70C
Simetris, Benjolan (-) Simetris, Benjolan (-) Simetris, Benjolan (-)
Kepala :
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)
Lurus, berwarna hitam, tidak lurus, tidak rontok, dan tidak Lurus , tidak rontok, dan tidak
Rambut
rontok, dan tidak mudah dicabut. mudah dicabut, berwarna hitam. mudah dicabut, berwarna hitam.
Konjungtiva tidak anemis, sklera Konjungtiva tidak anemis, sklera Konjungtiva tidak anemis, sklera
Mata
tidak ikterik, penglihatan baik tidak ikterik, penglihatan baik tidak ikterik, penglihatan baik
4.
Bentuk normal cerumen(-) Bentuk normal cerumen(-) Bentuk normal cerumen (-)
Telinga pendengaran baik, simetris pendengaran baik, simetris pendengaran baik, simetris
Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-), Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-), Polip (-), sinusitis (-), Lendir (-),
Hidung
Penciuman baik, Simetris Penciuman baik, Simetris Penciuman baik, Simetris
Lidah bersih, caries dentisc (-), Lidah bersih, caries dentisc (-), Lidah bersih, caries dentisc (-),
Mulut
Sariawan (-) gigi lengkap, Sariawan (-) gigi lengkap Sariawan (-) gigi lengkap
membrane mukosa lembab. membrane mukosa lembab. membrane mukosa lembab.
5. Kulit Bersih, turgor kulit baik, Bersih, turgor kulit baik Bersih, turgor kulit baik
Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
6. Leher
tiroid dan KGB tiroid dan KGB tiroid dan KGB
Thorak
Bentuk simetris, tidak ada lecet Bentuk simetris, tidak ada lecet Bentuk simetris, tidak ada lecet
Inspeksi atau lesi, retraksi dinding dada (-) atau lesi, retraksi dinding dada (-) atau lesi, retraksi dinding dada (-)
7. penggunaan otot bantu nafas (-) penggunaan otot bantu nafas (-) penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi Tidak teraba massa dan benjolan Tidak teraba massa dan benjolan Tidak teraba massa dan benjolan
Perkusi Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (+) Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-) Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi Simetris Simetris Simetris
8. Auskultasi Bising usus (+) normal Bising usus (+) normal Bising usus (+) normal
Palpasi Tidak teraba benjolan Tidak teraba benjolan Tidak teraba benjolan
Perkusi Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
9. Genitalia/ anus Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Kekuatan sama secara bilateral, Kekuatan sama secara bilateral, Kekuatan sama secara bilateral,
Muskulo ROM baik, cara berjalan seimbang, ROM baik, cara berjalan ROM baik, cara berjalan seimbang,
10.
Skeletal nyeri tekan pada sendi (-), tidak ada seimbang, nyeri tekan pada sendi nyeri tekan pada sendi
tulang belakang yang abnormal, (-), tidak ada tulang belakang (-), tidak ada tulang belakang yang
varises (-) yang abnormal, varises (-) abnormal, varises (-)
ANALISA DATA

No Batasan Pengkajian Keterangan Diagnosa


Karakteristik
1. Percepatan gejala Ny. R mengatakan kakinya terasa sakit di persendian dan
penyakit pada tangannya sering terasa kebas yang dirasakannya sejak 1 tahun
anggota keluarga terakhir.
Ny. R mengatakan nyeri pada kakinya meningkat sejak 1 minggu
yang lalu
Ny. R mengatakan nyeri kakinya semakin meningkat di pagi hari
ketika bangun tidur Ketidakefektifan
Ny. R mengatakan nyeri kaki semakin meningkat bila cuaca Manajemen Pengobatan
dingin dan beraktivitas banyak Keluarga
2. Aktifitas yang tidak Ny. R mengatakan tidak memeriksakan kondisi kesehatannya ke (rematik)
sesuai dengan tujuan pelayanan kesehatan karena beranggapan sakitnya akan sembuh
kesehatan sendiri
Ny. R mengatakan tidak memeriksakan kesehatan karena
menganggap penyakitnya belum parah
3. Menyatakan Ny. R mengatakan keinginan untuk mengubah pola hidupnya
keinginan untuk menjadi sehat.
memanagemen Ny. R mengatakan dengan datangnya mahasiswa dapat
penyakit menambah pengetahuan Ny. R dan keluarga tentang pencengahan
dan perawatan penyakit Rematik
4. Mengungkapkan Ny. R mengatakan tidak memeriksakan kesehatan ke layanan
kesulitan dengan kesehatan karena berpikiran penyakitnya akan sembuh sendiri
regimen yang Ny. R mengatakan tidak memeriksakan kesehatan pelayanan
ditentukan kesehatan karena klien merasa sakitnya masih belum terlalu parah
dan masih bisa diatasi.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Intervensi Rasional


Luangkan waktu bersama keluarga Untuk mengetahui anggota keluarga secara individu, membina
hubungan saling percaya dengan setiap anggota keluarga dan untuk
membantu mengidentifikasi sumber daya keluarga

Mendukung anggota keluarga untuk Untuk meningkatkan kebersamaan keluarga dan meningkatkan solusi
menghadiri dan berpartisipasi di dalam penyelesaian konflik atau masalah
tahap pengobatan
Bantu anggota keluarga untuk menyatakan Tidak terselesainya konflik dalam keluarga bias mencegah anggota
perasaan yang berhubungan dengan keluarga mengimplementasikan regimen pengobatan secara
Ketidakefektifan Manajemen
penyakit pada saudara mereka agar menyeluruh
Pengobatan Keluarga
membawa konflik keluarga menjadi
terbuka
Mendorong kepercayaan Untuk menciptakan dukungan mereka dalam meningkatkan menajemen
individu/kepercayaan diri setiap anggota regimen pengobatan
keluarga tentang penyakit dan review
informasi yang relevan
Ajarkan anggota keluarga mengenal proses Jika keluaraga mengetahui alasan tentang perilaku yang spesifik,
penyakit dan jelaskan hubungan antara mereka menjadi lebih yakin untuk mengatur gaya hidup mereka
proses penyakitdan regimen pengobatan
Bekerja sama dengan keluarga untuk Untuk meningkatkan penyelesaian masalah atau konflik
mengidentifikasi perilaku yang
berkontribusi menjadi konflik dalam
keluarga dan membantu mereka
mengidentifikasi perilaku alternative
Bantu anggota keluarga mengklarifiksi Untuk meningkatkan pemahaman mengenai konflik atau masalah
nilai yang berhubungan dengan gaya hidup antara gaya hidup dan tuntutan dari regimen pengobatan
Bekerja sama dengan anggota keluarga Berkolaborasi dengan anggota keluarga menciptakan factor-faktor gaya
untuk mengembangkan aktifitas sehari-hari hidup yang sesuai menjadi mungkin untuk diterapkan
yang megatur regimen pengobatan yang
sesuai dengan gaya hidup
Arahkan anggota keluarga keagensi yang Ini bisa meyakinkan keberlanjutan dukungan keluarga dan membantu
sesuai bila dibutuhkan mengurangi konflik atau masalah
Membantu keluarga merencanakan untuk Peningkatan kemampuan perencanaan anggota keluarga untuk
megikuti penyuluhan mengenai penyakit mengembangkan strategi yang sesuai yang bertujuan untuk mengatur
untuk masa yang akan datang regimen pengobatan
CATATAN IMPLEMENTASI

Hari/ Diagnosa Implementasi


Tanggal Keperawatan
Pertemuan I Ketidak efektifan 1. Meluangkan waktu bersama keluarga
Senin 06 manajemen program Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
November 2017 pengobatan keluarga Menjelaskan tujuan kepada keluarga
Keluarga Tn. S bersedia menerima mahasiswa sebagai perawat keluarga
2. Mendukung anggota keluarga untuk mengahdiri dan berpartisipasi di dalam tahap
pengobatan
Menyepakati kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Pertemuan II Ketidak efektifan 1. Membantu anggota keluarga menyatakan perasaannya terkait masalah kesehatan saat
Selasa 07 manajemen program ini.
November 2017 pengobatan keluarga Ny. A mengatakan semenjak sakit kaki dan berobat ke RS Semen Padang bulan lalu
sudah berusaha mengurangi makan kacang-kacangan dan sayur-sayuran (bayam dan
kangkung) tapi terkadang termakan juga karena sering ada menu sayuran tersebut
berhubungan dengan semua anggota keluarga suka makan sayur.
Ny. A tidak ada melakukan olah raga tapi aktivitas Ny. A dengan alasan aktifitasnya
dirumah sudah membuatnya lelah
Menyepakati kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Pertemuan III Ketidak efektifan 1. Mendorong kepercayaan individu/ kepercayaan diri setiap anggota keluarga tentang
Rabu 08 manajemen program penyakit dan review informasi yang relevan
November 2017 pengobatan keluarga Ny. A mengatakan mau memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan
Ny. A mengatakan mau untuk menjaga kesehatannya dengan cara meningkatkan
konsumsi air putih dan mengurangi memakan makanan yang tinggi purinnya
Keluarga Tn. S mengatakan yakin bahwa Ny. A bisa sembuh dari penyakitnya

Pertemuan IV Ketidak efektifan 1. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan hubungan
Kamis 09 manajemen program antara proses penyakit dan regiment pengobatan
November 2017 pengobatan keluarga Berdiskusi tentang pengertian Asam urat dan atritis gout
Ny. A mengatakan bahwa penyakit asam urat/ gout adalah sakit-sakit pada tulang
dan sendi.
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan pengertian asam urat dan atrits gout
Asam Urat adalah zat yang secara normal dihasilkan oleh tubuh yang merupakan
sisa pembakaran protein sementara Atritis Gout adalah satu proses inflamasi
(peradangan) yang terjadi karena pengendapat kristal asam urat pada jaringan sekitar
sendi
Berdiskusi tentang penyebab asam urat tinggi/ gout
Menggali pengetahuan Ny A tentang penyebab asam urat tinggi/ gout Ny. A
mengatakan awal kakinya sakit yaitu karena berjalan tengah hari ditempat yang aki
hingga kakinya tasapo setelah itu lutut kaki kanannya jadi bengkak, sakit dan susah
digerakkan saat berjalan
Memberi reinforcement positif
Penyebab asam urat tinggi/ got adalah :
1. Produksi asam urat dalam tubuh meningkat disebabkan oleh :
Genetik
Konsumsi makanan tinggi protein (purin) seperti : Daging, Jeroan, Kepiting,
Kerang, Keju, Buncis, Kacang Tanah, Bayam, Kembang Kol
2. Pembuang asam urat berkurang karena:
Makan obat TB
Puasa / diet ketat : pembakaran lemak yang berlebihan menghasilkan keton
yang menghambat pengeluaran asam urat.
Olah raga terlalu berat
Kegemukan
2. Menyepakati kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya

Pertemuan V Ketidak efektifan Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan
Jumat 10 manajemen program hubungan antara proses penyakit dan regiment pengobatan
November 2017 pengobatan keluarga Menggali pengetahuan Ny. A tentang tanda dan gejala penyakit gout
Ny. A mengatakan tanda dan gejala penyakit got yang dirasakannya adalah adalah
nyeri pada tumit dan lutut kanannya
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan tanda dan gejala penyakit gout yaitu
- Kesemutan dan linu
- Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
- Sendi akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa pada
malam dan pagi.
- Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali
- Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku
- Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak
Menggali pengetahuan Ny. A tentang akibat lanjut penyakit gout
Ny. A mengatakan akibat lanjut dari penyakit gout adalah bisa mengalami
pembengkakan pada lutut dan susah berjalan

Akibat lanjur dari gout yaitu :


Pincang
Peradangan tulang
Kerusakan ligamen & tendon
Batu ginjal
Gagal ginjal kronis

Pertemuan VI Ketidak efektifan Menggali pengetahuan keluarga tentang cara perawatan asam urat tinggi dirumah
Sabtu 11 manajemen pengobatan Ny. A mengatakan kalor nyeri terasa dia akan istirahat sebentar sambil memijit-
November 2017 keluarga mijit kakinya lalu dia akan beraktifitas lagi
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan pada keluarga tentang cara perawatan anggota keluarga dengan asam
urat tinggi/got dirumah
1. Pengaturan makanan
Makanan yang boleh dimakan:

Karbohidrat: nasi, kentang, jagung


Protein hewani: susu rendah lemak, telur
Sayuran: labu siam, wortel, ketimun
Bumbu masak: garam, kecap, saus
Makanan yang dibatasi:

Protein hewani: ikan tenggiri, udang, kerang dan ikan tongkol


Tempe dan tahu
Sayuran: melinjo, bayam, kangkung
Batasi minum teh kental dan kopi
Makanan berlemak: gorengan, makanan bersantan
Makanan yang dihindari:
Protein hewani: jeroan sarn (hati, jantung, ginjal, limpa, paru, otak) dan
sarden
2. Hindari latihan fisik secara berlebihan
3. Hindari stress
4. Menghindari minuman yang beralkohol
5. Berikan obat anti nyeri
6. Sendi diistirahatkan
7. Berikan kompres dingin
8. Banyak minum air putih
9. Olah raga teratur
Memyepakati kontrak yang akan datang dengan keluarga : waktu/tempat topik

1. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan hubungan


antara proses penyakit dan regiment pengobatan

Sabtu 11 Ketidak efektifan 1. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan hubungan
November 2017 manajemen pengobatan antara proses penyakit dan regiment pengobatan
keluarga Menggali pengetahuan keluarga tentang cara perawatan got secara tradisional
Ny. A mengatakan jarang menggunakan obat-obattan tradisional seperti daun-daun
untuk diminum, biasanya hanya memakai daun-daun pendingin untuk kompres saat
demam
Memberi reinforcement yang positif pada keluarga
Menjelaskan beberapa cara tradisional yang bisa digunakan untuk perawatan gout:

OBAT TRADISIONAL UNTUK PENDIRITA GOUT/ASAM URAT

1. Daun kumis kucing


Kumpulkan sekitar 90 sampai 120 gram daun kumis kucing, kemudian dicuci bersih,
setelah itu direbus dengan 3 gelas air sampai kemudian tersisa 1 gelas. Setelah air itu
dingin, kemudian air disaring. Air itu siap untuk diminum. Minum 2 kali sehari.

2. Daun Salam
Bahan : gunakan sekitar 7 lembar daun salam dan 2 gelas air putih

Cara membuat : cuci 7 lembar daun salam tersebut sampai bersih, kemudian
tambahkan 2 gelas air putih. Setelah itu rebus sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas,
diminum pagi dan sore hari

3. Daun seledri
Sediakan 30-40 lembar daun seledri. Cuci bersih lalu konsumsi seperti lalapan.
Dimakan pagi dan sore hari.

Meminta keluarga untuk mengulangi kembali

Memberikan reinforcement positif


Memyepakati kontrak yang akan datang dengan keluarga : waktu/tempat topic

Pertemuan ke VII Ketidak efektifan 2. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan hubungan
Minggu 12 manajemen pengobatan antara proses penyakit dan regiment pengobatan
November 2017 keluarga Menggali pengetahuan Ny. R tentang cara merawat penderita rematik di rumah Ny.
R mengatakan cara merawat penderita rematik di rumah adalah mandi dengan air
hangat
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan cara merawat penderita rematik di rumah adalah :
Kompres hangat
Mandi dengan air hangat
Seimbangkan antara latihan dan istirahat
Hindari stress
Jaga berat badan
Diet yang menyehatkan
Makanan yang direkomendasikan : ikan, buah dan sayuran yang banyak
mengandung vit C
Makanan yang tidak direkomendasikan : daging merah, kopi, teh, alkohol.
Meminta keluarga mengulang kembali
Memberi reinforemcent positif
Memberi kesempatan bertanya
Pertemuan VIII Ketidak efektifan Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan
Senin 13 manajemen pengobatan hubungan antara proses penyakit dan regiment pengobatan
November 2017 keluarga Menggali pengetahuan Ny. A tentang menciptakan lingkungan yang baik untuk
penderita asam urat tinggi
Ny. A mengatakan lingkungan yang baik untuk penderita asam urat tinggi adalah
lantai yang tidak licin atau air jangan ada yang tumpah
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan modifikasi lingkungan untuk penderita rematik
Gunakan kasur, kursi, dan bantal kecil. Kemudian tinggikan tempat tidur
sesuai kebutuhan
Ambil posisi yang nyaman saat tidur atau duduk di kursi
Hindari gerakan yang menyentak
Gunakan alat bantu saat bergerak
Beri penerangan yang cukup
Hindari penggunaan sepatu yang sempit
Periksa kesehatan secara teratur ke pelayan kesehatan
Meminta keluarga mengulang kembali
Memberi reinforemcent positif
Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
Memyepakati kontrak yang akan datang dengan keluarga : waktu/tempat topic
Pertemuan IX Ketidak efektifan 1. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan hubungan
Selasa 14 manajemen pengobatan antara proses penyakit dan regiment pengobatan
November 2017 keluarga Menggali pengetahuan Ny. A tentang pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi
untuk penderita asam urat tinggi/gout
Ny. A mengatakan pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi untuk penderita
asam urat adalah puskesnas
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi bagi penderita asam urat
tinggi
Pukesmas
Rumah Sakit
Praktik dokter umum/ spesialis
Menggali pengetahuan Ny. A tentang waktu kunjungan pelayanan kesehatan yang
dapat dikunjungi untuk penderita rematik
Ny. A mengatakan pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi untuk penderita
asam urat tinggi adalah puskesmas
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan waktu pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi bagi penderita asam
urat tinggi
Pukesmas : Senin s/d Sabtu, kecuali hari libur, 08.00-14.00 WIB
Rumah Sakit : Setiap hari 24 jam, khusus poliklinik, Senin s/d Jumat 08.00-
16.00
Praktik dokter : Setiap hari, kecuali hari libur, 16.00-21.00 WIB atau tergantung
jadwal masing-masing praktek
Menggali pengetahuan Ny. A tentang manfaat mengunjungi pelayanan kesehatan
untuk penderita asam urat tinggi
Ny. A mengatakan manfaat mengunjungi puskesmas untuk tempat berobat
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan menfaat mengunjungi pelayanan kesehatan bagi penderita asam urat
Tempat berobat
Tempat pemeriksaan/kontrol
Tempat konsultasi kesehatan
Tempat meminta rujukan
Meminta keluarga mengulang kembali
Memberi reinforemcent positif
Memberi kesempatan bertanya
Memyepakati kontrak yang akan datang dengan keluarga : waktu/tempat topic

a. Mengajarkan anggota keluarga mengenal proses penyakit dan menjelaskan hubungan


antara proses penyakit dan regiment pengobatan
Menggali pengetahuan Ny. R tentang senam rematik untuk penderita rematik Ny. R
mengatakan belum mengetahui gerakan senam rematik
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi bagi penderita rematik
Angkat kedua bahu keatas mendekati telinga, putar kedepan dan kebelakang
Bungkukkan badan, kedua lengan meraih ujung kaki lantai
Angkat kedua siku sejajar dada, tarik kedepan dada
Angkat paha dan lutut secara bergantian, kedua tangan menahan tubuh
Putar tubuh bagian atas kesamping kanan dan kiri, kedua lengan di atas pinggang
Bentangkan kedua lengan dan tangan, ambil nafas dalam-dalam dan hembuskan.
Kedua tangan di samping tekuk siku dan tangan mengepal
Tangan luruskan ke atas, lalu tepuk tangan.
Tekuk sendi panggul dan tekuk lutut dengan tangan
Pegang erat kedua tangan di atas perut, tarik kebelakang kepala dan kebawah
Angkat tungkai bawah bergantian dengan bantuan kedua tangan
Meminta keluarga mengulang kembali
Memberi reinforemcent positif
Memberi kesempatan bertanya
Memyepakati kontrak yang akan datang dengan keluarga : waktu/tempat topik
EVALUASI

Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi


Keperawatan
Senin 06 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan mengerti dengan tujuan kedatangan mahasiswa kepada keluarga
November 2017 manajemen program 2. Keluarga mengatakan bersedia menerima mahasiswa sebagai perawat keluarga
pengobatan keluarga 3. Keluarga mengatakan bersedia untuk menghadiri dan berpartisipasi di dalam tahap
(asam urat) pengobatan
4. Keluarga mengatakan bersedia mengikuti pertemuan selanjutnya
Selasa 07 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan sudah berusaha mengurangi makan makanan yang tinggi purinnya
November 2017 manajemen program seperti kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau seperti bayam dan kangkung, tetapi
pengobatan keluarga terkadang termakan juga karena lupa dan tidak merasa sakit saat itu.
(asam urat) 2. Ny. A mengatakan tidak ada melakukan olah raga secara teratu tapi pekerjaan dirumah saja
sudah membuat Ny. A lelah
3. Keluarga mengatakan bersedia mengikuti pertemuan selanjutnya

Rabu 08 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan mau memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan


November 2017 manajemen program 2. Keluarga mengatakan mau untuk menjaga kesehatannya dengan meningkatkan konsumsi air
pengobatan keluarga putih dan dan mengurangi makanan yang tinggi purinnya
(Asam Urat) 3. Keluarga Tn. S mengatakan yakin bahwa Ny. A bisa sembuh dari penyakitnya
Kamis 09 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan mengerti tentang pengertian asam urat dan penyakit got
November 2017 manajemen program 2. Keluarga mengerti dan mampu menyebutkan kembali penyebab terjadinya peningkatan asam urat/ got

pengobatan keluarga 3. Keluarga mengatakan bersedia mengikuti pertemuan selanjutnya

(Asam Urat)
Jumat 10 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan mengerti tentang tanda dan gejala dari penyakit gout
November 2017 manajemen program 2. Keluarga mengatakan mengerti tentang akibat lanjut dari penyakit gout jika dibiarkan dan tidak diobati

pengobatan keluarga 3. Keluarga mengatakan bersedia mengikuti pertemuan selanjutnya

(Asam Urat)
Sabtu 11 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan mengerti tentang cara perawatan penderita dengan penyakit gout dirumah
November 2017 manajemen program 2. Keluarga bersedia membantu perawatan penderita penyakit gout dirumah

pengobatan keluarga 3. Keluarga mengatakan bersedia mengikuti pertemuan selanjutnya

(Asam Urat)
Minggu 12 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan mengerti tentang cara perawatan penderita dengan penyakit gout secara
November 2017 manajemen program tradisional dirumah

pengobatan keluarga 2. Keluarga bersedia membantu perawatan penderita penyakit gout dirumah
3. Keluarga mengatakan bersedia mengikuti pertemuan selanjutnya
(Asam Urat)

Senin 13 Ketidakefektifan 1. Keluarga mengatakan mengerti tentang cara memodifikasi lingkungan yang baik untuk penderita
November 2017 manajemen program dengan penyakit gout dirumah

pengobatan keluarga 2. Keluarga bersedia membantu memodifikasi lingkungan untuk penderita penyakit gout dirumah
3. Keluarga mengatakan bersedia mengikuti pertemuan selanjutnya
(Asam Urat)
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

Implementasi
No Intervensi Rasional Keterangan
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9
1 Luangkan waktu Untuk mengetahui anggota Menjelaskan tujuan dan membina
bersama keluarga keluarga secara individu, hubungan saling percaya dengan
membina hubungan saling keluarga
percaya dengan setiap Ny. A mengatakan lutut kaki
anggota keluarga dan kanannya dan tumit kaki kanan
untuk membantu terasa sakit di persendian dan
mengidentifikasi sumber tangannya sering terasa kesemutan
daya keluarga yang dirasakannya sejak 2 bulan
terakhir.
Ny. A mengatakan nyeri pada
kakinya meningkat saat bangun tidur
dan akan melakukan aktivitas setelah
duduk lama

2 Mendukung anggota Untuk meningkatkan Tn. S mengatakan akan


keluarga untuk kebersamaan keluarga dan memfasilitasi Ny. R untuk konsultasi
menghadiri dan meningkatkan solusi ke pelayanan kesehatan
berpartisipasi di penyelesaian konflik atau
dalam tahap masalah
pengobatan
3 Bantu anggota Tidak terselesainya konflik Ny. A mengatakan tidak
keluarga untuk dalam keluarga bisa memeriksakan kondisi kesehatannya
menyatakan perasaan mencegah anggota ke pelayanan kesehatan karena
yang berhubungan keluarga merasa sakitnya belum terlalu parah
dengan penyakit mengimplementasikannya dan masih bisa ditanggulanginya
pada saudara mereka regimen pengobatan secara sendiri
agar membawa menyeluruh
konflik keluarga
menjadi terbuka
4 Mendorong Untuk menciptakan Ny. A mengatakan keinginan untuk
kepercayaan dukungan mereka dalam mengubah pola hidupnya menjadi
individu/kepercayaan meningkatkan manajemen sehat.
diri setiap anggota regimen pengobatan Ny. A mengatakan dengan
keluarga tentang datangnya mahasiswa dapat
penyakit dan review menambah pengetahuan Ny. A dan
informasi yang keluarga tentang pencengahan dan
relevan perawatan penyakit asam urat tinggi/
got
5 Ajarkan anggota Jika keluarga mengetahui Mendiskusikan bersama keluarga
keluarga mengenal alasan tentang perilaku tentang asam urat tinggi/ gout
proses penyakit dan yang spesifik, mereka dengan media lembar balik dan
jelaskan hubungan menjadi lebih yakin untuk leaflet, meliputi
antara proses mengatur gaya hidup Pengertian asam urat
penyakit dan regimen mereka Pengertian penyakit gout
pengobatan Penyebab asam urat tinggi/gout
Tanda dan gejala penyakit gout
Akibat lanjut penyakit gout
Menciptakan lingkungan yang
baik untuk penderita gout

6 Bekerjasama dengan Untuk meningkatkan Ny. A mengatakan tidak


keluarga untuk penyelesaian masalah atau memeriksakan kesehatan ke layanan
mengidentifikasi konflik untuk kesehatan karena merasa sakitnya
perilaku yang meningkatkan pemahaman belum terlalu parah dam masih bisa
berkontribusi mengenai konflik atau diatasi sendiri
menjadi konflik masalah antara gaya hidup
dalam keluarga dan dan tuntutan dari regimen
membantu mereka pengobatan
mengidentifikasi
perilaku alternatif
7 Bekerjasama dengan Berkolaborasi dengan
anggota keluarga anggota keluarga
untuk menciptakan faktor-faktor
mengembangkan gaya hidup yang sesuai
aktifitas sehari-hari menjadi mungkin untuk
yang mengatur diterapkan
regimen pengobatan
yang sesuai dengan
gaya hidup
8 Arahkan anggota Ini bisa meyakinkan
keluarga ke agensi keberlanjutan dukungan
yang sesuai bila keluarga dan membantu
dibutuhkan mengurangi konflik atau
masalah
9 Membantu keluarga Peningkatan kemampuan
merencanakan untuk perencanaan anggota
mengikuti keluarga untuk
penyuluhan mengembangkan strategi
mengenai penyakit yang sesuai yang bertujuan
untuk masa yang untuk mengatur regimen
akan datang pengobatan

EVALUASI
No Kriteria Hasil Evaluasi
1 Anggota keluarga mengidentifikasi konflik Ny. A mengatakan tumit kaki kanan dan lutut kaki kanannya terasa sakit di persendian dan
yang tidak terselesaikan tangannya sering terasa kesemutan sejak 2 bulan terakhir.
Ny. A mengatakan nyeri pada kakinya meningkat pagi hari saat bangun tidur dan saat akan
berdiri setelah duduk lama
Ny. A mengatakan sudah berusaha mengurangi makanan seperti kacang-kacangan dan sayuran
hijau, tetapi terkadang termakan juga karena anggota keluar suka makan sayuran jadi menu nya
sering ada sayur
2 Anggota keluarga menghadiri dan Seluruh anggota keluarga mau untuk berpartisipasi dalam setiap tahapan proses perawatan dan
berpartisipasi dalam tahapan pengobatan pengobatan keluarga
keluarga Tn. S suami Ny. A mengatakan bersedia menemani Ny. A berobat ke yankes
3 Anggota keluarga menyatakan keinginan Keluarga mengatakan bahwa pola hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan memburuknya
untuk menyelesaikan konflik atau masalah kondisi kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan bahwa pola hidup yang tidak sehat dapat berupa olahraga yang tidak
rutin, konsumsi makanan yang salah, dan kurang makan buah dan sayur.
Keluarga mengatakan bahwa mereka sekeluarga mau untuk menyelesaikan masalah kesehatan
dan penyakit yang ada pada anggota keluarga dengan akan berprilaku hidup sehat yaitu
senantiasa memperhatikan konsumsi makanan sehari-hari, olahraga secara teratur, dan rajin
memeriksakan kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ada.
4 Anggota keluarga melaksanakan regimen Keluarga mengatakan akan mengubah pola hidup yang tidak sehat menjadi pola hidup yang
pengobatan sehat, yaitu dengan senantiasa mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, mengatur pola
makan, jenis dan jumlah konsumsi makanan sehari-hari, rajin berolahraga, istirahat yang cukup
5 Anggota keluarga membuat perencanaan Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan rajin memeriksakan kesehatan dan
untuk mengikuti penyuluhan mengenai mengikuti penyuluhan yang diadakan pelayanan kesehatan
penyakit untuk masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai