Anda di halaman 1dari 30

KASUS

Di desa Sumberwaras, terdapat keluarga yang didalamnya ada Bapak S, Ibu Y dan
dua orang anaknya. Bapak S dalam keadaan yang sehat, Ibu Y dalam kondisi yang
tidak sehat, Ibu Y menderita gatal-gatal, beberapa hari telah minum obat yang
dibeli diwarung terdekat. Namun, penyakit Ibu Y tidak kunjung sembuh dan
malah semakin berat. Setelah beberapa hari, oleh Bapak S dibawa ke Puskesmas
yang berjarak cukup jauh dari rumahnya. Setelah 2x dibawa ke puskesmas, Ibu Y
didiagnosa menderita penyakit kusta basah.
A.

Pengkajian
1. Data umum
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama

Bapak . S

Umur

30 Tahun

Jenis kelamin

Laki-laki

Agama

Islam

Alamat

Dusun Talamandu Desa Lalos Kecamatan

Pekerjaan

Petani

Pendidikan

Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Galang.

Komposisi keluarga

No Nama Jk Umur

Tamat SMP

Istri

Tamat SD

L 7

Anak

SD

4. An. A L 4

Anak

30

KK

Pendidikan

Suami

1.

Bpk.S

Hub.dengan

2. Ibu.Y P 24
3.

An.R

Status Imunisasi
BCG Polio

et
DPT

Hepatitis

1 2 3 4 1 2 31 2 3

Ca

b. Genogram
c. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak S adalah Tipe keluarga Inti yaitu terdiri dari ayah, ibu dan ke
dua anaknya.
d. Suku Bangsa
Semua anggota keluarga Bapak S berasal dari suku bugis, bahasa sehari-hari
menggunakan bahasa Indonesia.
e. Agama
Keluarga Bapak S menganut agama islam dan selalu menjalankan sholat 5
waktu, tetapi jarang mengikuti acara kegamaan di sekitar rumahnya.
f. Status Sosial Ekonomi
Menurut Bapak S penghasilannya tidak menetap, penghasilan keluarga Rp.
500.000/ bulan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak S
bergantung pada penghasilan sawah yang di percaya untuk Bapak S kelola
dengan sistim setiap kali panen di bagi dua dengan pemilik sawah, namun Ibu
Y mengatakan belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya
di tambah dengan kebutuhan anak sekolah.
g. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Bapak S mengatakan bahwa mereka tidak pernah rekreasi, namun berkumpul
bersama keluarga, bapak S dan ibu Y sering ngobrol tetapi tidak pernah setiap
hari karena Bapak S bekerja dari pagi sampai sore hari.
2.

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Bapak S saat ini adalah Anak pertama
berumur 7 tahun yang sudah duduk di bangku sekolah dasar dan anak ke
dua berumur 4 tahun dan belum sekolah. Jadi tahap perkembangan
keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia sekolah.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga saat ini belum terpenuhi adalah anak


pertama berumur 7 tahun duduk di bangku sekolah Dasar dan anak ke dua
berumur 4 tahun yang sebentar lagi akan sekolah. Sementara Ibu Y dalam
keadaan kurang sehat.
c. Riwayat Keluarga Inti
Bapak S mengatakan bahwa tidak mempunyai penyakit menurun seperti
DM, Asma. Dalam satu keluarga hanya Ibu Y yang terkena penyakit yaitu
Kusta. Hampir tidak pernah pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan seperti saat kedua anaknya berusia 0-9 bulan tidak
mendapatkan imunisasi wajib lengkap. Ketika bapak S dan keluarganya
menderita sakit seperti batuk, flu, demam, mereka hanya minum obat yang
dibeli di pasaran. Begitupun saat istri bapak S menderita penyakit kusta
hanya dua kali ke puskesmas setelah terdiagnosa penyakit kusta.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Bapak S mengatakan tidak pernah sakit ataupun menderita penyakit yang
menular. Namun sebelumnya keluarga Bapak S dan Ibu Y mengatakan
awalnya hanya gatal-gatal biasa diduga di sebabkan karna alergi makanan.
Ibu Y juga mengatakan sebelum mereka pindah rumah pernah bertetangga
dengan penderita penyakit kusta.
Riwayat Kesehatan Masing-Masing Anggota Keluarganya Adalah Sebagai
Berikut.
1) Ayah
Bapak S saat ini dalam keadaan sehat dan tidak pernah menderita penyakit
yang serius atau menular.
2) Anak pertama dan kedua Ibu S dalam keadaan sehat.
3) Ibu Y saat ini dalam keadaan kurang sehat sejak 1 tahun yang lalu. Ibu Y
mengeluh penyakitnya

menimbulkan bintik-bintik kemerahan dan

berwarna putih abu-abu, bengkak disertai gatal-gatal dibagian wajah,


lengan, paha dan punggung. Keluhan ini sudah lama dirasakan namun Ibu
Y membiarkan saja tanpa diobati karna keluarga menganggap itu hanya
alergi. Hal ini semakin bertambah parah atas anjuran keluarga maka Ibu Y
memutuskan untuk berobat Kepuskesmas dan Diagnose Dokter bahwa Ibu
Y menderita kusta Basah dan diberikan obat sesuai dengan program.

Riwayat Pengobatan
Saat pengkajian di lakukan Ibu Y mengatakan minum obat selama 9 bulan
namun saat ini Ibu Y sudah tidak lagi dan berhenti minum obat tanpa
sepengatahuan petugas kesehatan yang memberikan pengobatan.
3.

Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1. Rumah Bapak S adalah rumah kayu dan milik sendiri. Luas rumah yang
di tempati kurang lebih 6 x 5 m2 terdiri dari 2 kamar tidur yang tidak
memiliki sekat, 1 ruang tamu, 1 dapur dan WC yang menyatu dengan
rumah dan memiliki WC tipe leher angsa dan pijakan WC leher angsa
terbuat semen yang licin sudah berlumut, bangunan rumah segi empat
lantai rumah terbuat dari tanah, serta keadaan lingkungan yang agak kotor
dan penataan perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi, penerangan
dan ventilasi <10% luas rumah, khususnya penerangan ventilasi dalam
kamar tidak ada yang masuk, tidak terdapat saluran pembuangan limbah.
Pembuangan sampah di belakang rumah dan di biarkan berserakan.
Disamping rumahnya ada Sumur yang digunakan sebagai air minum
bapak S atau kebutuhan sehari-hari yang berada jarak 2m dan septic tank
berada jarak 5m.
Gambar Denah Rumah Bapak S
6 m2

Tempat
sampah

5m

Kamar mandi + wc
Septic
tank

5 m2

Dapur

Kamar
tidur
sumur

Keterangan :

Ruang
tamu

Kamar
tidur

1. Pintu depan :1
2. Jendela depan :1
3. Kamar tidur :2
4. Ruang tamu :1
5. Kamar mandi+WC :1
6. Dapur :1
7. Pintu belakang :1
8. Tempat sampah :1
9. Sumur :1
10. Septictank :1

b. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas Tempat Tinggal


Keluarga Bapak S hidup di lingkungan tempat tinggal tidak begitu ramai
tinggal

di

perkampungan

tersebut.

Tetangga

Bapak

selalu

memperhatikan kesehatan ibu Y, keluarga Bapak S adalah bukan


penduduk asli akan tetapi sudah lama tinggal di kampung tersebut. Ibu Y
sering berinteraksi dengan tetangga yang dekat maupun jauh. Hal ini di
lakukan pagi dan sore hari bila tidak ada pekerjaan.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Sejak menikah ibu Y dan Bapak S sering berpindah rumah

namun

Bapak S tinggal berdampingan dengan tetangga yang cukup baik yang


sudah di anggap sebagai saudara di karenakan selalu membantu keluarga
Bapak S Sewaktu dalam masalah.
d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Masyarakat
Hubungan interaksi keluarga ibu Y dengan masyarakat

cukup baik,

namun sebelum sakit keluarga ibu Y selalu aktif mengikuti kegiatankegiatan keagamaan seperti pengajian yang ada di laksanakan di sekitar

tempat tinggalnya, setelah ibu Y sakit, ibu Y sudah tidak pernah mengikuti
kegiatan- kegiatan keagamaan yang dilakukan di kampungnya.
e. System Pendukung Keluarga
Keluarga Bapak S semuanya sehat kecuali Ibu Y yang terkena penyakit
Kusta. Yang merawat ibu Y adalah suami dan tetangga yang di anggap
sebagai keluarga. Bapak S tidak tahu bagaimana cara merawat ibu Y dan
hanya di rawat apa adanya saja. ibu Y tidak menpunyai tabungan yang
dapat

di

gunakan

pada

sewaktu-waktu

dan

biasanya

keluarga

menggunakan kartu SKTM pada saat berobat ke puskesmas.


4.

Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Bapak S menggunakan komunikasi terbuka dan bahasa yang di
gunakan adalah kadang-kadang bahasa bugis serta bahasa Indonesia dan
komunikasi

juga

di

lakukan

dengan

cara

musyawarah

untuk

menyelesaikan masalah. Bapak S sering memarahi atau menegur bila


anaknya melakukan kesalahan.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga yang paling dominan adalah
Bapak S dan pengaturan keuangan di atur oleh ibu Y.
c. Struktur Peran
Peran Bapak S adalah mencari nafkah dan tugas dari ibu Y adalah
merawat dan menjaga ke dua anaknya, model peran lebih dominan oleh
bapak S dan tidak pernah terjadi konflik peran dalam keluarga.
d. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai dan norma keluarga yang berlaku pada keluarga Bapak S di
sesuaikan dengan nilai agama yang di anut dan norma yang berlaku di
lingkungannya, melihat keadaan penyakit ibu Y, keluarga tetap percaya
bahwa penyakit yang di derita ibu Y akan sembuh.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif

Ibu Y mengatakan dirinya mulai sakit-sakitan, sehingga tidak mampu


mengerjakan pekerjaan yang berat dan merawat suami serta anakanaknya. Bapak S dapat menghargai ketidakmampuan pekerjaan yang
dilakukan oleh Ibu Y sehingga Bapak S selalu memberikan dukungan
yang positif kepada Ibu Y bahwa penyakitnya tidak akan membatasi apa
yang Ibu Y lakukan. Ibu Y selalu mengajarkan kepada anak-anaknya
untuk saling berbuat baik kepada sesama.
b. Fungsi Sosialisasi
Kehidupan keluarga Bapak S tetap berinteraksi dengan baik dari
sebelum Ibu Y terkena penyakit maupun sudah terkena penyakit tersebut.
Bapak S selalu mengajarkan kapada anggota keluarga tentang ajaran
agama islam dalam kehidupan sehari-hari.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Mengenal masalah
Kemampuan keluarga Bapak S dalam mengenal masalah kesehatan
masih kurang tentang penyakit Kusta hal ini di sebabkan karena
tingkat pendidikan yang rendah hanya sebatas SMP dan pemahaman
keluarga terhadap masalah yang di derita oleh ibu Y tidak begitu
banyak.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga Bapak S tidak mengerti tentang penyakit kusta,
mereka mengira bahwa penyakit kusta itu tidak berbahaya dan
tidak menular, padahal sesuai dengan keterangan medis bahwa
kusta dapat menular dengan cara kontak langsung.
Bapak S menganggap bahwa penyakit yang di derita ibu Y
hanya penyakit biasa.
Ibu Y selalu berfikir positif bahwa penyakitnya dapat sembuh
walaupun dalam hatinya sedih tetapi dengan adanya suami dan
anak-anaknya ia selalu tersenyum dan bersabar.
Keluarga bapak S tidak merasa takut dengan penyakit kusta,
anggapannya penyakit tersebut bukanlah suatu penyakit yang
membahayakan.
Saat ini Ibu Y sudah berhenti minum ia hanya minum obat
selama 9 bulan karena puskesmas yang jauh dari rumahnya.

Keluarga Bapak S percaya terhadap apa yang dianjurkan


pengobatan oleh tenaga medis namun dikarenakan jangkauan
puskesmas dan perekonomian keluarga membuat keluarga
Bapak S kurang memperhatikan kesehatan Ibu Y
Tenaga medis sudah menjelaskan kepada keluarga Bapak S, dari
pihak puskesmas juga sudah meringakan biaya pengobatan tetap
saja keluarga Bapak S tidak menjalankan anjuran tenaga medis
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Tenaga kesehatan sudah menjelaskan kepada keluarga bapak S
tentang penyakit yang diderita oleh ibu Y yaitu sesuai dengan
pemeriksaan dokter telah mendiagnosa penyakit Kusta Basah,
penyebaran lewat kontak langsung dengan cara bersentuhan ,
bila tidak segera ditangani maka terjadi komplikasi yaitu
kehilangan sensori, kesrusakan saraf permanen, kelemahan otot,
cacat progresif, prognosa penyakit kusta dapat disembuhkan
namun kelianan dan kerusakan saraf sering irrefersibel, pronosis
tergantung pada akses klien terhadap terapi, kepatuhan klien dan
inisiasi pengobatan. Keluarga Bapak S tidak tahu cara merawat
anggota keluarganya yang sakit. Yang membantu merawat ibu Y
adalah tetangga di samping rumah dan Ibu Y hanya di rawat apa
adanya.
Keluarga bapak S sudah mengetahui tentang sifat dari penyakit
ibu Y tetapi keluarga bapak S tidak mengetahui cara perawatan
penyakitnya
Keluarga Bapak S hanya dapat mengandalkan perawatan yang
diberikan oleh tetangganya yang hanya dirawat sedaanya
Bapak S merupakan anggota keluarga yang bertanggungjawab,
perekonomian hasil kerja dari bapak S,
Keluarga Bapak S menerima keadaan dari

Ibu Y. Keluarga

bapak S selalu memberikan pengertian yang positif terhadap ibu


Y
4) Memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Bapak S belum memahami kebersihan lingkungan
dibuktikan saat kunjungan rumah lingkungan rumah dalam
keadaan agak kotor serta lantai WC yang licin.

Keluarga dapat mengetahui tentang manfaat pemeliharaan


lingkungan tetapi tidak diterapkan dalam rumahnya
Keluarga tidak mengetahui bahwa keadaan tersebut dapat
mengancam kesehatan keluarga.
Keluarga mengetahui tentang pencegahan penyekit ibu Y namun
dengan keterbatasan perekonomian dan jangkauan puskesmas
yang jauh dari rumahnya
Keluarga tidak menjaga lingkungan rumahnya dengan baik
Keluarga bapak S saling berinteraksi satu sama lain
5) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga mengetahui ada tempat pelayanan kesehatan namun
jauh dari rumahnya. Sehingga Bila ada anggota keluarga yang
sakit akan membeli obat di warung terdekat
Keluarga dapat merasakan keuntungan yang diperoleh dari
fasilitas kesehatan
Keluarga Bapak S percaya terhadap apa yang dianjurkan
pengobatan oleh tenaga medis dan fasilitas kesehatan
Keluarga bapak S tidak mempunyai pengalaman yang kurang
baik terhadap petugas kesehatan
Rumah bapak S jauh dari fasilitas kesehatan

B. Fungsi reproduksi
C. Fungsi Ekonomi
Menurut ibu Y penghasilan Bapak S tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
1. 8.

Stres Dan Koping Keluarga


1. Stress jangka pendek dan jangka panjang
1. Stress Jangka Pendek

Sejak 1 tahun yang lalu timbul bintik-bintik keputihan yang di sertai bengkak dan
gatal,namun Ibu Y membiarkan saja dan tetap bekerja seperti biasa.
1. Stress Jangka Panjang
Keluarga berharap agar Ibu Y segera sembuh dari penyakit yang diderita.
1. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi ataustressor.
Keluarga sudah beradaptasi dengan keadaan Ibu Y Karena sudah berobat selama
9 bulan.
1. Strategi Koping yang di gunakan
Keluarga ibu Y menerima keadaan ini apa adanya dan termotivasi untuk tetap
berobat agar penyakitnya segera sembuh.
1. Strategi Adaptasi Disfungsional
Bila ada masalah Ibu Y tetap berdiskusi dengan keluarga,atau bertanya langsung
kepada suaminya untuk penyelesaian tentang masalahnya.

1. 9.

Pemeriksaan Fisik Keluarga Bapak S

Pemeriksaan Fisik setiap anggota Keluarga Bapak S yang didapat saat kunjungan
yang ke dua dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel : 5. Pemeriksaan Fisik Keluarga
Pemeriksaan

Bapak S
fisik
TTV
TD : 130/80mmhg
ND : 80 x/menit

Ibu Y

An. A

An. R

RR : 20 /xmenit
SB : 36 0 C
BB: 50 kgTD: 110/80mmhg
ND : 80x/menit
RR : 20x/menit
SB : 360 C
BB : 45 kgTD :
ND: 80x/menit
RR: 24x/menit
SB: 360 C
BB : 15 kgTD:
ND: 96x/menit
RR :28x/menit
SB : 360C
BB : 9 kgIntegumentKulit bersih didaerah wajah, hidung dan dagu.Timbul bintik
kemerahan di daerah wajah,hidung dan dagu,pungung,dan lengan kulit tampak
kering,hilangnya rasa raba di daerah wajah ,hidung dan daguKulit bersih di daerah
wajah,

hidung

dan

dagu.Kulit

bersih

di

daerah

wajah,

hidung

dan

dagu.Kepalarambut berwarna hitam dan bersihrambut berwarna hitam dan

bersihrambut

berwarna

hitam

dan

bersihrambut

berwarna

hitam

dan

bersihWajahWajah tampak bersih,kulit wajah tampak bersiih


Wajah tampak bersih,kulit wajah tampak bersihWajah tampak bersih,kulit wajah
tampak bersihWajah tampak bersih,kulit wajah tampak bersihMataMata simetris
kiri dan kanan, fungsi penglihatan baikMata simetris kiri dan kanan,
fungsi penglihatan baikMata simetris kiri dan kanan,
fungsi penglihatan baikMata simetris kiri dan kanan,
fungsi penglihatan baikTelingaSimetris kiri dan kanan,tidak ada pengeluaran
cairan , ,fungsi pendengaran baikSimetris kiri dan kanan,tidak ada pengeluaran
cairan ,fungsi pendengaran baikSimetris kiri dan kanan,tidak ada pengeluaran
cairan,fungsi pendengaran baikSimetris kiri dan kanan,tidak ada pengeluaran
cairan , fungsi pendengaran baikHidungSimetris kiri dan kanan , fungsi
penciuman baikSimetris kiri dan kanan, fungsi penciuman baikSimetris kiri dan
kanan, fungsi penciuman baikSimetris kiri dan kanan, fungsi penciuman
baikMulutSimetris bibir bawah dan atas,mukosa mulut baik,tidak ada gigi
palsuSimetris bibir bawah dan atas,mukosa mulut baik,tidak ada gigi
palsuSimetris bibir bawah dan atas,mukosa mulut baikSimetris bibir bawah dan
atas,mukosa mulut baikLeherteraba denyut nadi carotis.teraba denyut nadi
carotis.teraba denyut nadi carotis.teraba denyut nadi carotis.Thoraks frekuensi
nafas 24x/menit, terlihat ikhtus cordis, teraba denyut jantung apkeks, terdengar
bunyi pekak, terdengar Bj I dan Bj IIfrekuensi nafas 24x/menit, terlihat ikhtus
cordis, teraba denyut jantung apkeks, terdengar bunyi pekak, terdengar Bj I dan Bj
IIfrekuensi nafas 24x/menit. terlihat ikhtus cordis, teraba denyut jantung apkeks,
terdengar bunyi pekak, terdengar Bj I dan Bj IIfrekuensi nafas 24x/menit. terlihat
ikhtus cordis, teraba denyut jantung apkeks, terdengar bunyi pekak, terdengar Bj I
dan Bj IIEkstermitas superiorBentuk kedua tangan simetris kiri dan kananBentuk
kedua tangan simetris kiri dan kananBentuk kedua tangan simetris kiri dan
kananBentuk kedua tangan simetris kiri dan kananEkstermitas inferiorBentuk
kedua kaki simetris kiri dan kananBentuk kedua kaki simetris kiri dan
kananBentuk kedua kaki simetris kiri dan kananBentuk kedua kaki simetris kiri
dan kanan

10. Harapan Keluarga


Keluarga sangat mengharapkan Ibu Y agar cepat sembuh dari penyakitnya
,dan beraktivitas kembali secara normal. keluarga berharap kepada petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa saja yang
membutuhkanya. tidak hanya pada pasien yang di rumah sakit tetapi juga warga
masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan
B. Klasifikasi Data
Tabel : 6. Klasifikasi Data
Data Subjektif dan Data Objektif yang didapat dari keluarga Bapak S pada
kunjungan ke Dua dapat di lihat pada Tabel di bawah ini :
Data subjektif
Data objektif
1. Ibu Y mengatakan awalnya
gatal-gatal pada daerah kulit,
terjadi perubahan warna pada
kulit di bagian tangan dan kaki
berwarna merah, mengkilat dan
berminyak pada dearah kaki dan
tangan.
2. Ibu Y

mengatakan pernah

berhenti minum obat selama 3


bulan.
3. Ibu Y mengatakan pada daerah
kulit

yang

terjadi

perubahan

warna itu sudah mati rasa.


4. Ibu Y juga mengatakan
tungkai atas dan bawah kadangkadang keram dan tidak terasa
bila di tusuk dengan benda tajam.
5. Nampak

bercak

merah

pada

bagian tangan dan kaki yang


mengkilat, daerah punggung dan
belakang terjadi perubahan warna

atau bercak permukaan barbentuk


kering dan kasar
6. saat di lakukan pemeriksaan
dengan menggunakan kapas di
sentuh pada permukaan kulit, dan
dengan jalan menggores benda
tajam pada kulit Ibu mengatakan
tidak terasa sentuhan dan tekanan
yang keras atau sakit.
7. Saat pengkajian awal di dapatkan
data lingkungan rumah kotor,
keadaan rumah kurang bersih,
tidak ada sekat untuk pembatas
antara

ruang

tamu

dengan

kamar,rumah tidak tertata dengan


rapi.
8. TTV : TD 100/60 Mmhg, ND 80
x/Menit, RR 18 x/Menit dan SB
36 Drajat Celcius.
1. 3. Analisa Data
Data Subjektif dan Data Objektif yang didapat dari keluarga Bapak S pada
kunjungan ke Dua dapat di lihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel : 7. Analisa Data
Data
Etiologi
Masalah
DS:
1. Ibu Y mengatakan awalnya gatal-gatal pada daerah kulit, terjadi
perubahan warna pada kulit di bagian tangan dan kaki berwarna merah,
mengkilat dan berminyak pada daerah kaki dan tangan.
1. ibu Y mengatakan pernah berhenti minum obat selama 3 bulan.
1. Ibu Y mengatakan pada daerah kulit yang terjadi perubahan warna itu
sudah mati rasa

2. Ibu Y juga mengatakan tungkai atas dan bawah kadang-kadang keram


dan tidak terasa bila di tusuk dengan benda tajam.
DO :
1. Nampak bercak merah pada bagian tangan dan kaki yang mengkilat,
daerah punggung dan belakang terjadi perubahan warna atau bercak
permukaan barbentuk kering dan kasar dan berwarna putih abu-abu
1. saat di lakukan pemeriksaan dengan menggunakan kapas di sentuh pada
permukaan kulit, dan dengan jalan menggores benda tajam pada kulit Ibu
mengatakan tidak terasa.
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Kurang pengetahuan dan sumber daya kurang memadai
DS :
1. ibu Y mengatakan pernah berhenti minum obat selama 3 bulan.
1. Ibu Y mengatakan pada daerah kulit yang terjadi perubahan warna itu
sudah mati rasa
DO:
1. Nampak bercak merah pada bagian tangan dan kaki yang mengkilat,
daerah punggung dan belakang terjadi perubahan warna atau bercak
permukaan barbentuk kering dan kasar
1. TTV : TD 100/60 Mmhg, ND 80 x/Menit, RR 18 x/Menit dan SB 36
Drajat Celcius.
1. Saat pengkajian awal di dapatkan data lingkungan rumah kotor, keadaan
rumah kurang bersih, tidak ada sekat untuk pembatas antara ruang tamu
dengan kamar,rumah tidak tertata dengan rapi
Ketidak mampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
( tidak adanya transportasi dan biaya )
Regiment pengobatan tidak efektif

1. 4.

Penilaian Scoring Diagnosa Keperawatan

2. Sumber

daya

yang

kurang

memadai

berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit (penyakit


kusta)
Tabel : 8. Scoring Diagnosa 1
No Kriteria
Skor Bobot Nilai
Pembenaran
1.
Sifat masalah :
Aktual313/3 x1= 1Ibu Y sudah lama sakit kurang lebih 1 tahun,Timbul bercak
kemerahan serta bengkak pada wajah, paha, punggung berwarna putih abu-abu
dan lengan tersebut hilang rasa raba .2.Kemungkinan masalah dapat di ubah :
Sebagian121/2 x 2= 1Latar belakang pendidikan keluarga bapak S adalah (SD)
sehingga mempengaruhi penyerapan imformasi dari petugas kesehatan dan
sumber daya yang ada dalam keluarga bapak S kurang memadai3.Potensial
masalah untuk dicegah :
Tinggi313/3 x 1= 1Kurang lebih 1 tahun ibu Y menderita penyakit kusta dan
sudah menjalani pengobatan selama 9 bulan (Dapzone dan Rif) yang di berikan
oleh petugas4Menonjolnya masalah :
masalah yang tidak perlu segera di tangani111/21=1/2Keluarga bapak S
menganggap bahwa masalah yang di hadapi ibu Y adalah masalah yang tidak
perlu segera di tangani. Total skor1 + 1 + 1 + = 3
1. Regiment pengobatan tidak Efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Tabel : 9. Scoring Diagnosa 2
No Kriteria
Skor Bobot Nilai
Pembenaran
1. Sifat masalah :
Aktual313/3 x1= 1ibu Y sudah menjalani pengobatan selama 1 Tahun namun
berhenti Berobat selama 3 bulan.2.Kemungkinanmasalah dapat di ubah :

Sebagian121/2 x 2= 1Keluaraga Bapak S belum terlalu mengenal masalah tentang


panyakit sehingga tidak efektif dalam pengobatan.3.Potensial masalah untuk
dicegah :
Cukup212/2x 1= 1Kurang lebih 1 tahun ibu Y menderita penyakit kusta dan sudah
menjalani pengobatan selama 9 bulan (Dapzone dan Rif) yang di berikan oleh
petugas.4Menonjolnya masalah :
Masalah tidak di rasakan010/11=0Keluarga bapak S menganggap bahwa
masalah yang di hadapi ibu Y adalah masalah biasa-biasa saja. Total skor1 + 1 + 1
+0=3
1. 5.

Diagnosa Keperawatan Prioritas

Penilaian Skoring Diagnosa Keperawatan pada Keluarga Bapak S dapat di lihat


pada Tabel di bawah ini :
Tabel : 10. Dignosa Prioritas
No
1

Diagnosa
Skoring
Sumber daya yang kurang memadai
berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang sakit (penyakit
kusta)
3 1/2
2
Regiment pengobatan tidak Efektif berhubungandengan ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

3
1. 6.

INTERVENSI

Perencanaan pada keluarga Bapak S saat kunjungan Ke Tiga dapat di lihat pada
Tabel di bawah ini :
Tabel : 11. Intervensi

No Diagnosa
1.

Keperawatan
kurangnya

Tujuan
Umum

Kriteria Standar Intervensi


Khusus

Setelah

Selama 160

pengetahuan dandilakukan
sumber

Rasional

menit

dayakunjungan kunjungan

yang

adarumah

keluarga

berhubungan

selama

3mampu :

dengan

hari

ketidakmampuan diharapkan
keluarga

keluarga

merawat anggotamampu
keluarga
sakit

yangmengenal
masalah
kesehatan
tentang
penyakit

kusta.
1. Mampu menjelskan pengaertian penyakit kusta
2. Menyebutkan tanda-tanda dan gejala penyakit kusta
3. Menyebutkan cara pencegahan penyakit kusta
4. Keluarga memutuskan Merawat Anggota Keluarga Yang SakitVerbalKeluarga
mampu menjelaskan penyakit kusta secara umum
1. Diskusikan bersama keluarga pengertian penyakit Kusta dengan
menggunakan lembar balik
2. .Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan gejala serta penyebab
3. Dorong keluarga untuk menyebutkan pencegahan penyakit Kusta
1. Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila Kusta tidak di obati dengan
menggunakan lembar balik
2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan pencegahan penyakit Kusta
3. BeriReincforment positif atas usaha yang telah dilakukan keluarga
1. Demonstrasikan pada keluarga tentang cara perawatan khusus pada tangan
dan kaki yang mati rasa
2. Agar keluarga bapak S mengetahui tentang penyakit kusta

2. Medorong keluarga agar mengerti tentang pengobatan.


3. Mengetahui sampai dimana kemampuan keluarga tentang apa yang di jelaskan
4. Agar keluarga mengetahui dampak yang di timbulkan apabila pengobatan tidak
efektif.
5. Mengetahui sampai dimana pengetahuan keluarga bapak S
6. Agar keluarga merasa lebih di hargai atas jawaban yang di berikan.
7. Agar keluarga mengatahui cara perawatan kusta secara mandiri di rumah.
Tabel : 12. Intervensi
No Diagnosa
2.

Keperawatan
Regiment

Tujuan
Umum

Khusus

Setelah

Selama 160

pengobatan yangdilakukan
tidak

Kriteria Standar Intervensi

Rasional

menit

efektifkunjungan kunjungan

berhubungan

rumah

keluarga

dengan

selama

3mampu :

ketidakmampuan hari
keluarga

diharapkan

memanfaatkan

keluarga

fasilitas

mengerti

kesehatan
ada

yangtentang
dipengobatan

masyarakat.
kusta
1. Mampu menyebutkan cara pengobatan penyakit kusra.
2. Menjelaskan Dampak yang ditimbulkan apabila pengobatan tidak teratur
3. Memutuskan memanfaatkan fasilitas kesehatan
4. Menjelaskan tempat pelayanan umtuk penyakit kusta.
Verbal
verbal
Afektif
AfektifKeluarga dapat mengontrol setiap 2 bulan sekali ke puskesmas.1. Gali
pengetahuan tentang pengobatan kusta.

2. HE tentang pengobatan
3. Anjurkan untuk mengontrol kembali
4. Anjurkan agar tetap minum obat secara teratur yang di berikan petugas
kesehatan.
1. Agar keluarga bapak S mengerti tentang pengobatanya
1. Memberikan penyuluhan betapa pentingnya pengobatan
2. Agar Ibu Y mendapatkan pengobatan kembali
3. Menekankan agar ibu Y tetap minum obat dan selalu memeriksakan
kesehatanya ke puskesmas.
1. 7.

IMPLEMENTASI

Pelaksanaan yang di lakukan pada keluarga Bapak S pada kunjungan ke Empat


dapat di lihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel : 13. Implementasi
No DX Hari
1

/Jam

Implementasi

Paraf

Tanggal
Selasa, 10 juli09.0 Wib Mengucapkan salam, mengingatkan
2012

09.30

kontrak yang lalu.

Wib
09.45
Wib
10.00
Wib
1. Memberikan penyuluhan tentang
a. Pengertian penyakit kusta
b. Tanda-tanda dan gejala penyakit kusta
c. Akibat yang di timbulkan dari penyakit kusta.
1. Menjelaskan cara perawatan penyakit kusta
Perawatan tangan dan kaki yang mati rasa
1. Penderita memeriksa tangannya tiap hari untuk mencari tanda-tanda luka
yang melepuh
2. Perlu di rendam setiap hari dengan air dingin selama lebih kurang
setengah jam

3. Keadaan basah di olesi minyak


4. Kulit yang tebal di gosok agar lurus dan sendi sendi tidak kaku
5. Tangan mati rasa di lindungi dari panas,benda tajam, luka
1. Mendemonstrasikan cara untuk membuktikan bagian yang mati rasa pada
Ibu Y
2. Mengkaji tanda-tanda vital
TTV : TD 100/60 Mmhg, ND 80 x/Menit, RR 18 x/Menit dan SB 36 Drajat
Celcius.
2
2
Selasa10 juli 2012
10.00 Wib
1. Menggali pengobatan tentang pengobatan kusta dengan hasil keluarga
bapak S belum mengerti tentang penyakit kusta
2. Memberikan penyuluhan tentang penyakit kusta
3. Memberi saran agar pergi mengontrol kembali ke puskesmas dengan hasil
bapak S akan mengajak istrinya pergi ke puskesmas
4. Menekankan agar ibu Y tetap minum obat dan selalu memeriksakan
kesehatanya ke puskesmas.

1. 8.

EVALUASI

Hasil Akhir yang di dapat pada keluarga Bapak S pada hari ke Lima dapat di lihat
pada Tabel di bawah ini :
Tabel : 14. Evaluasi
No DX Hari/ TanggalJam
1 1
Selasa10 juli12.00

Evaluasi
S:

2012
Wib
1. Keluarga menjawab salam
2. Ibu Y sudah mengerti tentang penyakit kusta
3. Ibu Y menyebutkan penyebab kusta adalah Mycobacterium leprae yang
menyerang sistim saraf perifer dan bagian tubuh lainya.
4. Ibu Y menyebutkan tanda-tanda penyakit kusta yaitu timbul bintik-bintik,
kemerahan, dan gatal-gatal
5. Ibu Y mengatakan akan pergi ke puskesmas untuk berobat
O:
1. Keluarga Bapak S dan Ibu Y kooperatif dan Aktif saat di jelaskan.
2. Keluarga berusaha menjawab atas pertanyaan yang di berikan.
A:
Tujaun sudah tercapai sebagian.
1. P :
1. Ingatkan kembali hal-hal yang telah di diskusikan
2. Motivasi keluaraga untuk memriksa kesehatanya ke puskesmas.
3. Motivasi keluarga merawat anggota keluaga yan sakit.
2
2
Selasa10 Juli 2012
13.00 Wib
S:

1. Keluarga bapak S sudah mengerti tantang pengobatan kusta


2. Ibu Y mengatakan mau dan akan pergi berobat ke puskesmas.
O:
1. Ibu Y sudah berhenti minum obat selama 3 bulan
2. Keluarga sangat kooperatif saat di berikan penyuluhan
A : tujuan tercapai sesuai perencanaan
P:
1. Tekankan pada penderita untuk aktif dalam pengobatan.
1. 9.

CATATAN PERKEMBANGAN

Perkembangan keluarga Bapak S setelah di lakukan Asuhan Keperawatan


Keluarga dapat di lihat pada Tabel di Bawah ini :
Table : 15. Catatan Perkembangan Hari Pertama
No
1

Hari/Tanggal DX
Kamis 12 juli1

Jam
16.00

2012

16.15

SOAPIER
S:

16.30
16.40
1. Ibu Y sudah mengerti tentang penyakit kusta
2. Ibu Y menyebutkan penyebab kusta adalah Mycobacterium leprae yang
menyerang sistim saraf perifer dan bagian tubuh lainya.
3. Ibu Y menyebutkan tanda-tanda penyakit kusta yaitu timbul bintik-bintik,
kemerahan, dan gatal-gatal
4. Ibu Y mengatakan akan pergi ke puskesmas untuk berobat
O:
1. Keluarga Bapak S dan Ibu Y kooperatif dan Aktif saat di jelaskan.
2. Keluarga mendengarkan penjelasan yang di berikan.
A:
1. Ibu Y dapat menyebutkan penyakit kusta, penyebab serta tanda dan gejala.
2. Keluarga mampu menjelaskan cara perawatan.
1. P :
2. Ingatkan kembali hal-hal yang telah di diskusikan
3. Motivasi keluaraga untuk memriksa kesehatanya ke puskesmas.

I:
1. Menggali pengetahuan keluarga tenang penyakit kusta
2. Menngali pengetahuan kelurga tentang penyebab yang di timbulkan serta
pencegahan.
3. Menganjurkan pada keluarga untuk aktif dalam perawatan
E : Masalah teratasi sebagian
R:
CATATAN PERKEMBANGAN
Table : 16. Catatan Perkembangan Hari ke-2
No
1

Hari/Tanggal DX
Jumat 13 juli1

Jam
16.00

2012

16.15

SOAPIER
S:

16.30
16.40
1. Ibu Y sudah mengerti tentang penyakit kusta
2. Ibu Y menyebutkan penyebab kusta adalah Mycobacterium leprae yang
menyerang sistim saraf perifer dan bagian tubuh lainya.
3. Ibu Y menyebutkan tanda-tanda penyakit kusta yaitu timbul bintik-bintik,
kemerahan, dan gatal-gatal
4. Ibu Y mengatakan akan pergi ke puskesmas untuk berobat
O:
1. Keluarga Bapak S dan Ibu Y kooperatif dan Aktif saat di jelaskan.
2. Keluarga mendengarkan penjelasan yang di berikan.
A:
1. Ibu Y dapat menyebutkan penyakit kusta, penyebab serta tanda dan gejala.
2. Keluarga mampu menjelaskan cara perawatan.
1. P :
1. Ingatkan kembali hal-hal yang telah di diskusikan
2. Motivasi keluaraga untuk memriksa kesehatanya ke puskesmas.
I:
1. Menggali pengetahuan keluarga tenang penyakit kusta
2. Menngali pengetahuan kelurga tentang penyebab yang di timbulkan serta
pencegahan.

3. Menganjurkan pada keluarga untuk aktif dalam perawatan


E : Masalah teratasi sebagian
R:
CATATAN PERKEMBANGAN
Table : 17. Catatan Perkembangan Hari ke-3
No
1

Hari/Tanggal DX
Sabtu 14 juli1

Jam
16.00

2012

16.15

SOAPIER
S:

16.30
16.40
1. Ibu Y sudah mengerti tentang penyakit kusta
2. Ibu Y menyebutkan penyebab kusta adalah Mycobacterium leprae yang
menyerang sistim saraf perifer dan bagian tubuh lainya.
3. Ibu Y menyebutkan tanda-tanda penyakit kusta yaitu timbul bintik-bintik,
kemerahan, dan gatal-gatal
4. Ibu Y mengatakan akan pergi ke puskesmas untuk berobat
O:
1. Keluarga Bapak S dan Ibu Y kooperatif dan Aktif saat di jelaskan.
2. Keluarga mendengarkan penjelasan yang di berikan.
A:
1. Ibu Y dapat menyebutkan penyakit kusta, penyebab serta tanda dan gejala.
2. Keluarga mampu menjelaskan cara perawatan.
1. P :
1. Ingatkan kembali hal-hal yang telah di diskusikan
2. Motivasi keluaraga untuk memriksa kesehatanya ke puskesmas.
I:
1. Menggali pengetahuan keluarga tenang penyakit kusta
2. Menngali pengetahuan kelurga tentang penyebab yang di timbulkan serta
pencegahan.
3. Menganjurkan pada keluarga untuk aktif dalam perawatan
E : Tujuan belum tercapai.
R:
BAB IV

Hasil Dan Pembahasan


1. Hasil
2. Pengkajian
Dari hasil pengkajian dan pengumpulan data informasi yang di lakukan pada hari
minggu tanggal 8 juli 2012 dengan menggunakan format pengkajian keluarga
Bapak S yang berdomisili di kelurahan dengan Kasus Penyakit Kusta Type kering
( PB ) pada Ibu Y.adapun data yang di dapatkan di lapangan sebagai berikut :
1. Data Subjektif
1. Ibu Y mengatakan penyakitnya menimbulkan bintik-bintik
kemerahan, bengkak di sertai gatal-gatal di bagian wajah, lengan,
paha, punggung, keluhan ini sudah lama di rasakan namun Ibu Y
membiarkan saja tampa di obati karena menganggap itu hanya
alergi namun keluhan yang di rasakan Ibu Y semakin parah dan
memutuskan untuk berobat ke puskesmas dan di Diagnose oleh
Dokter menderita penyakit kusta
2. Bapak S mengatakan keluarga tidak mengenal masalah penyakit
yang di derita ibu Y keluargaa tidak tahu kalau penyakit tersebut
menular.
1. Data Objektif
1. Timbul bintik-bintik kemerahan dan bengkak di sekitar wajah,
hidung, dagu, punggung dan lengan pada pemeriksan palpasi
adanya penebalan pada daerah di sekitar wajah, paha, punggung
dan lengan serta kurangnya rasa raba pada daerah bercak.
2. Saat pengkajian awal di dapatkan data lingkungan rumah kotor,
keadaan rumah kurang bersih, lantai kamar yang terbuat dari tanah,
dan WC dalam keadaan kotor.
3. Diagnosa Keperawatan
Perumusan Diagnosa dapat di arahkan kepada individu atau keluarga dimana
perumusan masalah Diagnosa Keperawatan menggunakan aturan yang telah di
sepakati meliputi masalah / problem, penyebab / Etiology dan Tanda / Sign
Diagnosa Keperawatan Keluarga merupakan respon keluarga terhadap masalah

kesehatan yang dialami baik Aktual, resiko ataupun potensial yang dapat diatasi
dengan tindakan keperawatan secara mandiri.(suprajitno S kep) dan Data
Subjektif dan Objektif yang di peroleh perawat dari keluarga secara langsung,
Setelah data tersebut di kumpulkan, pada tahap ini data di Anallisa adapun
Diagnose yang di tegakkan berdasarkan data yang di peroleh dari hasil pengkajian
yaitu 1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
berhubungan dengan kurangnya sumber daya yang ada dalam keluarga Bapak S
(3 ) adapun data subjektif sebaga berikut: . Ibu Y mengatakan penyakitnya
menimbulkan bintik-bintik kemerahan, bengkak di sertai gatal-gatal di bagian
wajah, lengan, paha, punggung, keluhan ini sudah lama di rasakan namun Ibu Y
membiarkan saja tampa di obati karena menganggap itu hanya alergi namun
keluhan yang di rasakan ibu Y semakin parah dan memutuskan untuk berobat ke
puskesmas dan di Diagnose oleh Dokter menderita penyakit kusta. Bapak S
mengatakan keluarga tidak mengenal masalah penyakit yang di derita Ibu Y
keluarga tidak tahu kalau penyakit tersebut menular.
adapun Diagnosa kedua yaitu 2. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada dalam keluarga berhubungan dengan Regiment
pengobatan yang tidak efektif pada keluarga Bapak S ( 3 ), adapun data subjektif
adalah sebagai berikut :KeluargaBapak Smengatakan Ibu Y sudah menderita
penyakit Kusta selama 1 tahun, Ibu Y mengatakansudah 3 bulan berhenti
mengkonsumsi obat.dan data objektifnya adalah nampak bercak merah pada
bagian paha, lengan, wajah dan punggung nampak berwarna putih ke abu-abuan,
dinding Rumah Bapak S terbuat dari kayu Lantai kamar rumah terbuat dari tanah,
tidak ada saluran pembuangan air limbah.Hal ini sejalan dengan pendapat yang di
kemukakan oleh Drs. Nasrul Efiendy ( 2002 ), Setiadi (2008), tentang tugas-tugas
keluarga di bidang kesehatan, dan Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Intervensi
Perencanaan adalah penyusunan Rencana Asuhan Keperawatan yang terdiri dari
komponen tujuan umum, tujuan khusus, kriteria, rencana tindakan, dan standar
untuk menyelesaikan masalah keperawatan keluarga berdasarkan prioritas dan
tujuan yang telah di tetapkan.perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari
penyususnan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan

menyeleksi intervensi keperawatan sesuai dengan tolak ukur terhadap masalah


Keperawatan atau kebutuhan kesehatan Keluarga apakah hasilnya sesuai dengan
kriteria yang di harapkan.( Ns.Mia Fatma Ekasari, S.Kep .et,all).adapun rencana
intervensi yang di berikan pada Ibu S berdasarkan masing-masing Diagnosa
.Intervensi Diagnosa 1 adalah :
Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit Kusta berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga merawat Anggota Keluarga yang sakit. 1. Diskusikan
bersama keluarga pengertian penyakit Kusta, penyebab, penularan, tanda dan
gejala serta akibat lanjut bila kusta tidak di obati, dan cara perawatan. dengan
menggunakan lembar balik, 2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan pengertian
tanda, penularan gejala serta penyebab, akibat lanjut apabila Kusta tidak di obati,
dan cara perawatan dengan menggunakan lembar balik, 3.Beri Reincforment
positif atas usaha yang telah dilakukan 4. Kaji keadaan bercak 5. Beri saran
kepada keluarga untuk mengontrol secara aktif ke puskesmas 6. Beri HE tentang
penyakit kusta 7.Demontrasikan cara perawatan kaki dan tangan yang mati rasa.
Intervensi Diagnosa 2 adalah : 1.Bahaya yang di timbulkan akibat pengobatan
tidak efektif, 2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang telah di
jelaskan ,3. Berikan Reincformentpositif atas jawaban yang benar4. Berikan
Dorongan keluarga dan pasien untuk aktif dalam pengobatan agar tidak terjadi
kelalaian dalam program pengobatan. penetapan intervensi tersebut di atas di
tegakkan sesuai dengan masalah yang terjadi pada keluarga.
1. Implementasi
Pada kegiatan implementasi, perawat perlu melakukan kontrak sebelumnya ( saat
mensosalisasikan Diagnosis Keperawatan ) untuk pelaksanaan yang meliputi
kapan di laksanakan, berapa lama waktu yang di butuhkan, materi /topik yang di
diskusikan, siapa yang melaksanakan, anggota keluarga yang perlu mendapat
informasi, dan peralatan yang perlu di siapkan keluarga. Kegiatan ini bertujuan
agar keluarga dan perawat mempunyai kesiapan secara fisik dan psikis pada saat
implementasi. (Setiadi 2008 )
Adapun Imlpmentasi atau stimulasi yang di berikan pada keluarga Bapak S pada
Hari selasa, tanggal 10 Juli 2012 jam ( 09.00 sampai dengan selesai ) dan adapun
implementasi keperawatan yang di berikan pada Diagnosa pertama :

1. Mendiskusikan bersama keluarga pengertian penyakit Kusta dengan


menggunakan lembar balik, Memotivasi keluarga untuk menyebutkan
tanda dan gejala serta penyebab,, Menjelaskan pada keluarga akibat lanjut
apabila Kusta tidak di obati dengan menggunakan lembar balik,
Memotivasi keluarga untuk menyebutkan pencegahan penyakit Kusta,
Memberikan Reincforment positif atas usaha yang telah dilakukan
keluarga, melakukan pemeriksaan kulit, menganjurkan kepada ibu Y untuk
secara aktif ke puskesmas, memberi HE tentang penyakit kusta,
mendemontrasikan cara perawatan kaki dan tangan yang mati rasa.
2. Implementasi Diagnosa keperawatan yang ke dua adalah Menjelaskan cara
pengobatan pada keluarga Bapak S, bahaya yang timbul bila pengobatan
tidak efektif, Dorong keluarga dan pasien untuk aktif dalam pengobatan
agar tidak terjadi kelalaian dalam program pengobatan.dalam pelaksanaan
Implementasi Keperawatan penulis tidak menemukan kendala karena
keluarga Bapak S dan Ibu Y memahami Bahasa Indonesia. Implementasi
yang di berikan sesuai dengan masalah yang di hadapi oleh Keluarga.
1. Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana
tentang kesehatan keluarga, evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga
dalam mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan apa yang di kemukakan Setiadi
( 2008 ).Adapun hasil Evaluasi keseluruhan dengan menggunakan standar SOAP
yang penulis dapatkan pada tanggal 10 Juli 2012. keberhasilan rencana
keperawatan mengacu pada 5 tugas keluarga di bidang kesehatan yaitu :
1. Keluarga bapak S mau dan akan merawat anggota keluarga yang sakit
namun karena kondisi dan sumber daya tidak memadai maka sepenuhnya
tidak tercapai. Hal tersebut di karenakan meski keluarga menunjukan sikap
dan pemahamanya dengan menjelaskan kembali pemahaman tentang cara
perawatan penyakit kusta belum mendukung teratasinya masalah
perawatan penyakit kusta pada Ibu Y.
2. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
berhubungan dengan Regiment pengobatan tidak efektif. ini di sebabkan
karena ketidakmampuan biaya dan kurangnya imformasi tentang bahaya

yang di akibatkan oleh penyakit yang di derita Ibu Y. setelah di berikan


penyuluhan keluarga Bapak S berjanji akan selalu membawa Ibu Y untuk
berobat ke Puskesmas dan akan mengikuti saran yang di berikan.

Anda mungkin juga menyukai