Anda di halaman 1dari 39

Asuhan Keperawatan Jiwa

Pada Tn. S dengan


Gangguan Orientasi
Realita : Halusinasi
Pendengaran
Kelompok B

Praktek Profesi Ners


PSIK Universitas Andalas
Padang 2006
GANGGUAN ORIENTASI
REALITA
Pengertian : Ketidakmampuan klien
menilai dan berespon pada realitas,
dimana klien tidak dapat
membedakan rangsangan internal
dan eksternal sehingga klien tidak
dapat membedakan antara lamunan
dan kenyataan
Etiologi

 Predisposisi
 Putus obat
 Serangan toksik pd sistem syaraf
 Gangguan mental organik
 Kerusakan pd organ pembuluh darah
 Skizoprenia
 Gangguan tidur
 Gangguan persepsi
Etiologi

 Presipitasi :
 Keadaan Affek
 Waham (delusi)
 Indra yang kurang dirangsang
 Kerusakan pada otak
 Halusinasi
Rentang Respon
Adaptif ---------------------------------Mal Adaptif

Pikiran Logis Pikiran kadang menyimpang Kel. Pikiran/Delusi


Persepsi akurat Illusi Halusinasi
Emosi konsisten Reaksi emosional Ketidakmampuan
Dengan pengalaman berlebihan/kurang mengalami emosi
Perilaku sesuai Perilaku ganjil/tak lazim Ketidakteraturan
Hub sosial baik Menarik diri Isolasi sosial

Stuart and Sundeen, 1998


Halusinasi

 Ggn persepsi panca indra tanpa ada


rangsangan dari luar yang dapat
meliputi semua sistem penginderaan
yang terjadi pada saat kesadaran
individu penuh/baik
Penyebab Halusinasi

1. Biologis
2. Psikologis
3. Sosial Budaya
Macam-macam halusinasi

 Hal. Pendengaran
 Hal. Penglihatan
 Hal. Perabaan
 Hal. Penciuman
 Hal. Pengecapan
Mekanisme Koping

 Denial
 Proyeksi
 Regresi
 Represi
Strategi Perawatan
1. Membina hub.interpersonal
2. Mengkaji gejala halusinasi
3. Fokuskan pada gejala dan minta klien untuk
menguraikan
4. Identifikasi pernah menggunakan obat
5. Katakan anda tidak mengalami hal yang
sama
6. Bantu klien menguraikan dan
membandingkan halusinasi
7. Bantu klien menguraikan kebutuhan yang
mungkin tercermin pada isi halusinasi
Penatalaksanaan

 Psikofarmaka

 Terapi modalitas
Kemungkinan Masalah
keperawatan
 Perubahan sensori persepsi
:halusinasi
 Kekerasan; resiko tinggi
 Interaksi sosial;kerusakan : menarik
diri
 Harga diri rendah kronis
Pohon Masalah
Kekerasan ; Resiko tinggi

Perubahan persepsi sensori : halusinasi

Isolasi sosial ; menarik diri

Harga diri rendah kronis


Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi perilaku kekerasan b/d


halusinasi
2. Perubahan persepsi sensorik ;
halusinasi b/d menarik diri
3. Kerusakan interaksi sosial ; menarik diri
b/d harga diri rendah
TINJAUAN KASUS
Inisial : Tn S
Umur : 38 th
Ru. Rawat : Geges
Tgl msk : 3 Juni 2006
Tgl pengkajian : 12 Juni 2006
Alasan masuk : Marah-marah,mengamuk, merusak alat-
alat rumah tangga, bicara dan ketawa sendiri, curiga
sama semua orang. Klien mengatakan sering
mendengarkan suara-suara dan melihat bayangan ,
makan kurang, tidur kurang
Predisposisi
 Sakit sejak 2003, klien pernah berobat jalan ke RSJ Prof. HB. Saanin pdg
pd bulan maret 2003 selama berobat jalan ckp tenang
 Sejak 9 hari yg lalu tgl 3 Juni 2006 klien mulai kambuh lg dg gejala:
marah2 tanpa sebab, gelisah, mengamuk dirumah, merusak alat2 RT,
makan dn tidur krg, curiga sama smua org, bicara sndr n kacau,srg
mendengar suara2 dan melhat bayagan
 Pengobatan sblmnya ckp berhsl, klien mau mnm obat, mau beradaptasi
dg ling, bisa mlkukan kegiatan sbg pedgang
 Tp 1 bln ini klien tdk mau mnm obat krn beranggapan obat itu pil KB
 Klien tdk pernah mngalami aniaya fsk, sexual baik sbg pelaku, korban
maupun saksi. Ttp 4 hr sblm msk RS klien srg marah2, mengamk
merusak alat2 RT dan klien prnah gantung diri than 2003
MK : Penatalaksanan regimen terapeutik inefektf
Resiko menciderai diri sndr , orla dan ling
Genogram

Klien anak ke 4 dari 6 bersaudara, sudah


menikah, mempunyai 2 org istri dan
tinggal dirumah kedua istrinya. Tidak ada
anggota klg yg menderita pyk spt klien,
komunikasi dlm klg baik, yg byk
mengambil keputusan adalah klien.
MK : (-)
Konsep diri

 Harga diri : Klien mengatakan sejak


dirawat dirawat di RSJ, merasa dirinya
tidak berguna lagi, merasa malu dengan
teman-temannya karena sering dirawat di
RSJ
MK : Gangguan konsep diri : harga diri
rendah
Hubungan Sosial

 Peran serta dalam kelompok masyarakat


: selama dirawat klien jarang mengikuti
kegiatan yang ada diruangan, banyak
diam, malas bicara dengan klien lain
karena merasa tidak cocok
MK : Gangguan interaksi sosial : menarik
diri
Penampilan
Aktivitas Motorik

 Klien berjalan lambat, jari tangan tampak


tremor, klien malas melakukan kegiatan
sehari-hari seperti mandi, gosok gigi dan
ganti pakaian.
MK : Intoleransi Aktivitas
Interaksi selama
wawancara
 Klien banyak diam, kurang kooperatif,
menjawab bila ditanya, kontak mata
kurang
MK : Gangguan interaksi sosial : menarik
diri
Persepsi

 Klien mengatakan mendengar suara orang


yang memanggilnya, suara itu datang pd saat
sendiri, frek dtg 2x seminggu,klien mengatakan
agak cemas mendegar suara itu,kalau suara
itu dtg, klien menyebut ama Allah dan
sholat,klien tampak komat kamit dan sering
menyendiri, jarang berbicara dg orang lain.
MK : Perubahan persepsi sensorik : halusinasi
pendengaran
Mekanisme Koping

 Koping yang digunakan mal adaptif bila


ada masalah cenderung menyimpan
sendiri, sulit untuk mengungkapkan pada
orang lain, kadang marah-marah
MK : Koping individu in efektif
Masalah Psikologi dan
Lingkungan
 Klien mengatakan kurang mendapat
dukungan dan penerimaan dari
masyarakat.klien kurang berminat
bergaul dan berinteraksi dengan orang
tua sejak mengalami gangguan jiwa,
suka melamun dan menyendiri di rumah
 MK : Gangguan interaksi sosial : menarik
diri
Pengetahuan

 Klien mengatakan tahu tentang


penyebab penyakitnya, yaitu akibat
stress dan banyak masalah, namun klien
tidak tahu bagaimana terjadinya,klien
tidak tahu jenis obat yang
diminumnya.klien tidak tahu kalau
penyakitnya tidak disebut halusinasi.klg
juga tidak tahu tentang obat klien
 MK : Kurang Pengetahuan
Aspek Medik

 DX Medik : Skizoprenia dengan gejala


psikotik
 Therapi :
 Trihexiphenidyl 2 mg, 3x1
 Haloperidol 1,5 mg, 3x1
 Chlorpromazine 100 mg, 1x1
 Injeksi lodomer 1 ampul dan diazepam 1
ampul
Analisa data
 Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan :
 DS :- Keluarga mengatakan 4 hari sebelum masuk
RSJ klien sering marah-marah tanpa sebab
 Keluarga mengatakan 4 hari sebelum masuk RSJ klien
sering mengamuk di rumah
 Keluarga mengatakan sewaktu di rumah suka merusak
alat-alat rumah tangga seperti piring
 Keluarga mengatakan klien pernah mencoba bunuh diri
pada tahun 2005
 DO : Bibir klien sering komat-kamit
Koping individu in efektif :
 DS :
 Klien mengatakan ia cenderung diam dan suka menyimpan
masalahnya sendiri
 Klien mengatakan bila tidak bisa memecahkan masalah lagi
klien biasanya emosi dan marah-marah pada orang lain
 DO :
 Bicara bila ditanya / perlu
 Klien tampak tegang saat menceritakan tentang kakaknya yang
membantu perekonomiannya
 Klien tampak jarang berbicara dengan temannya
 Klien masuk RSJ karena mengamuk dan merusak alat-alat rumah
tangga
 Klien tampak banyak diam.
Gangguan konsep diri :
Harga diri Rendah
 DS :Klien mengatakan sejak dirawat merasa
dirinya tidak berguna lagi
 Klien mengatakan merasa malu dengan teman-
temannya karena dirawat di RSJ
 Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan yang
ada di ruangan
 DO :
 Klien jarang bicara dengan klien lain
 Klien tampak banyak diam dan termenung
 Klien jarang mengikuti kegiatan di ruangan
Gangguan interaksi Sosial
: menarik diri
 DS :
 Klien mengatakan malas bicara dengan klien lain karena merasa
tidak cocok
 Klien mengatakan bicara bila perlu dengan klien yang lain dan klien
lebih baik diam
 Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan yang ada di ruangan
seperti membersihkan tempat tidur, menyapu dan lain-lain
 Klien mengatakan merasa malu untuk bergaul sehingga lebih suka
beraktifitas di rumah saja,kontak mata kurang
 DO :
 Klien tampak bersikap diam
 Klien bicara bila perlu dengan klien lain
 Klien jarang mengikuti kegiatan di ruangan
 Klien hanya mau berkomunikasi dengan perawat yang sudah
dikenalnya dan sesuai dengan kontrak yang disetujui oleh klien
Perubahan persepsi :
halusinasi pendengaran
 DS :
 Klien mengatakan mendengar suara orang yang
memanggilnya dan menyuruh untuk jalan ke arah yang
berlawanan dengan tujuannya
 Klien mengatakan merasakan hal tersebut kadang-kadang
dalam 1 minggu hanya 2-3 kali saat klien sendirian
 Klien mengatakan cemas dan takut bila mendengar suara-
suara tersebut datang sejak menyuruh dirinya berjalan sesuai
dengan tujuannya
 DO :
 Bibir klien tampak komat-kamit
 Klien tampak jarang mengikuti kegiatan yang ada di ruangan
Penatalaksanaan regimen
terapeutik inefektif
 DS :
 Klien pernah berobat jalan di RSJ Prof. HB. Saanin Padang
sejak tahun 2003 dan lebih kurang 1 bulan terakhir ini menolak
minum obat padahlanya klien teratur minum obat
 Keluarga mengatakan klien dirawat untuk pertama
kalinya karena menolak minum obat dan marah-marah
tanpa sebab pada keluarga, mengamuk dan
membanting alat-alat rumah tangga
 DO :
 Klien dirawat untuk pertama kalinya karena menolak minum
obat
 Klien berobat jalan di RSJ tetapi 1 bulan terakhir
menolak minum obat
Kurang pengetahuan
keluarga dan klien
DS :
 Klien mengatakan tidak tahu bagaimana terjadinya
penyakitnya tersebut
 Klien mengatakan tidak tahu bagaimana gejala-gejala
penyakitnya bisa muncul
 Klien mengatakan tidak tahu jenis obat yang diminumnya
 Keluarga mengatakan tidak tau cara pemberian obat pada
klien
DO :
Klien tampak bingung saat ditanyakan tentang apa yang
dialami klien
Daftar masalah
keperawatan
 Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
 Penatalaksanan regiman terapeutik inefektif
 Gangguan interaksi sosial menarik diri
 Gangguan konsep diri : harga diri rendah
 Koping individu in efektif
 Perubahan persepsi sensorik : halusinasi
pendengaran
 Kurang pengetahuan keluarga dan klien
Pohon Masalah
Resiko mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan

Perubahan persepsi sensori :


halusinasi pendengaran

GangguanInteraksi sosial ; menarik diri

Gangguan konsep diri :Harga diri Penatalaksanaan regimen


rendah terapeutik inefektif

Koping individu in efektif

Kurang pegetahuan keluarga dan klien


Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri ,orang lain dan lingkungan b.d
halusinasi pendengaran
2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran b.d
menarik diri
3. Gangguan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan
harga diri rendah
4. Gangguan konsep diri harga diri rendah b.d koping individu in
efektif
5. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran b.d
penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif
6. Koping individu inefektif b.d kurang pengetahuan tentang
penyakit
7. Penatalaksanaan regimen teraupetik inefektif b.d kurang
pengetahuan klien dan keluarga.
Intervensi & Implementasi

 Dapat dilihat dimakalah


Pembahasan dan
Kesimpulan/ Saran
 Lihat di makalah

Anda mungkin juga menyukai