0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman
Pasien didiagnosis dengan diabetes melitus berulang akibat pola makan yang salah dan riwayat diabetes sebelumnya. Gejala yang dialami antara lain lemas, gula darah naik turun, dan batuk berdahak. Penatalaksanaan meliputi pemberian obat oral dan parenteral serta manajemen kesehatan untuk menstabilkan gula darah dan pernapasan.
Pasien didiagnosis dengan diabetes melitus berulang akibat pola makan yang salah dan riwayat diabetes sebelumnya. Gejala yang dialami antara lain lemas, gula darah naik turun, dan batuk berdahak. Penatalaksanaan meliputi pemberian obat oral dan parenteral serta manajemen kesehatan untuk menstabilkan gula darah dan pernapasan.
Pasien didiagnosis dengan diabetes melitus berulang akibat pola makan yang salah dan riwayat diabetes sebelumnya. Gejala yang dialami antara lain lemas, gula darah naik turun, dan batuk berdahak. Penatalaksanaan meliputi pemberian obat oral dan parenteral serta manajemen kesehatan untuk menstabilkan gula darah dan pernapasan.
pola makan gaya hidup stress riwayat DM sebelumnya
yang salah
kerja pankreas tidak seimbang
jumlah reseptor insulin terganggu
insulin yang ada IVFD RL 8 jam /kolf
pemerikasaan penunjang : O2 binasal 3-5 L/menit EKG dengan kesan sinus tidak efektif takikardi Therapy oral : Lab 9/1/2017 Paracetamol 4x500 mg GDR 125 mg/dl, 104 insulin Azitromycin 1x500 mg mg/dl, 130 mg/dl, 193 N. Ace 2x200 mg mg/dl Therapy parenteral : Lab 10/1/2017 glukosa tidak Injeksi Omeprazol 1x1 ampul (IV) GDN 289 mg/dl, GD 2jam diangkut ke sel Injeksi Sharox 2x750 mg (IV) PP 456 mg/dl Injeksi Farmavon 2x1 ampul (IV) Injeksi Ondansentron 1x1 ampul (IV) Injeksi Novorapid 3x8 IU (SC) Gula darah meningkat (DM)
glukogenesis proses penyakit
DM Berulang lipolisis imunitas menurun
aterosklerosis MK : ketidakefektifan lebih berisiko terkena
manajemen kesehatan infeksi syaraf otonom terganggu DO : infeksi pada saluran nafas keterlambatan pengosongan pasien pernah dirawat lambung beberapa kali karena penyakit yang sama MK : ketidakefektifan bersihan jalan nafas mual, anorexia DO : tidak nafsu makan Pasien tampak batuk NOC : berdahak pola makan terganggu manajemen diri RR=28x/i kontrol gejala Dahak berwarna putih NIC : kekuningan ± 1-2 ml GD terganggu modifikasi perilaku Pasien tampak susah dukungan keluarga mengeluarkan dahaknya Aktivitas: MK : Resiko ketidakstabilan tentukan motivasi pasien gula darah terhadap perlunya perubahan perilaku dukung untuk mengganti DO : kebiasaan yang tidak NOC : Pasien tampak lemas diinginkan Respiratory status : Ventilation Gula darah Ny Y naik turun yakinkan keluarga bahwa Respiratory status : Airway patency / tidak stabil pasien sedang diberi Aspiration Control pengobatan terbaik NIC : tingkatkan hubungan saling Manajemen jalan nafas percaya dengan keluarga Peningkatan batuk beritahu keluarga tentang Aktifitas : NOC : rencana medis dan Posisikan pasien untuk Status Pernapasan : Ventilasi keperawatan memaksimalkan ventilasi Status Pernapasan : rencanakan perawatan dan Anjurkan pasien untuk melakukan Kepatenan Jalan Napas terapi di rumah batuk efektif NIC : Ajarkan pasien untuk melakukan Monitor pernafasan batuk efektif Aktifitas : Auskultasi suara nafas, catat adanya Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan suara tambahan kesulitan bernapas Atur intake untuk mengoptimalkan Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, keseimbangan cairan. penggunaan otot-otot bantu nafas, dan retraksi Monitor respirasi dan status O2 pada otot supraclaviculas dan intercostals Monitor pola napas (misalnya bradipneu, takipneu, hiperventilasi, pernapasan kusmaul, apneustik, dan lain-lain) NOC : Status Pernapasan : Ventilasi Status Pernapasan : Kepatenan Jalan Napas NIC : Monitor pernafasan Aktifitas : Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan bernapas Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otot-otot bantu nafas, dan retraksi pada otot supraclaviculas dan intercostals Monitor pola napas (misalnya bradipneu, takipneu, hiperventilasi, pernapasan kusmaul, apneustik, dan lain-lain)