Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY.

”R”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERGLIKEMIA
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD CIAMIS

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
 Tanggal masuk : 08-05-2022
 Jam masuk : 10.30 WIB
 No. RM : 576780
 Tanggal pengkajian : 08-05-2022
 Nama Klien : Ny. “R”
 Umur : 66 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan :-
 Status perkawinan : Menikah
 Alamat : Cijeungjing
 Nama penanggung jawab : Tn. “S”
 Hubungan dengan pasien : Suami klien

A. Primary Survey
1. Airway:
Tidak ada sumbatan jalan nafas,
2. Breathing:
Pe Nafas Spontan dengan suport O2 4 lpm, RR = 28 x/menit
3. Circulation : TD = 160/100  mmHg , N = 92 x/menit , CRT = 3 detik,
keluar keringat dingin dan penurunan kesadaran
4. Disability : KU : Lemah, Kesadaran Somnolen, GCS E3V4M4
5. Exposure : Tidak ada Trauma/Cidera pada tubuh pasien
B. Secondary Survey

 Riwayat Perjalanan Penyakit:


Keluarga mengatakan sejak tadi pagi pasien lemas hanya tidur,kurang sadarkan diri,
keluar keringat dingin, dan tidak nafsu makan.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetus Mellitus sejak 7 tahun terakhir
 Riwayat Alergi:
Klien mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami alergi terhadap obat-obatan dan
Pemeriksaan Status Generalis

 Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Darah 08-05-2022
Pemeriksaan Hasil Normal Units
WBC 1,55 5,2 – 12,4 10e3 / µL
HGB 14,1 14 – 18 g / dL
HCT 38 42 – 52 %
PLT 98 130 - 400 10e3 / µL
GDS H*438 100-200 g/dl

- Terapi Medis
 Infus Nacl : - Loding 300 Ml dalam 30 mnit
-Selanjutnya 18 tpm
 Paracetamol : 3 x 1 (Bila Hipertermi)
 Sleeding Scale : 3x1 10 U sebelum makaan
 Ranitidin : 2 x1
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
No. Data Etiologi Problem
1. DS : Dfisiensi Insulin Gangguan

- Keluarga klien perfusi jaringan
Penurunan pemakaian
mengatakan klien tidak glukosa oleh sel serebral

sadar, badan lemas.
Hiperglikemia
DO : ↓
Glicosuria
- Klien tampak pucat

- GCS 11 ( E : 3, M : 4, Hemokonsentrasi

V :4
Tombosis
Terpasang O2 nasal ↓
Aterosklerosis
kanul 3-4 lpm

Makrovasluler

Serebral

Gangguan perfusi serebral

2. DS : Defisiensi Insulin Ketidak



- Keluarga klien seimbangan
Glukokagon meningkat
mengatakan klien tidak ↓ nutrisi
Glukoneogenesis
nafsu makan

Lemak

DO :
Ketogenesis

Klien tampak lemah Ketonemia

Penurunan pH

Mual muntah

Nutrisi berkurang
B. Rumusan Diagnosa
1. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d tidak adekuatnya transport metabolisme
ke otak akibat peningkatan kadar glukosa dalam tubuh di tandai dengan Keluarga
klien mengatakan kesadaran klien menurun, badan lemas. Kesadaran Somnolen
GCS E2V2M5
Pasien tampak lemas
TTV : TD. 160/100 mmHg
           N. 92 x/menit
           RR. 28 x/menit
GDS : H*438 mg/dl
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrisi, keluarga klien mengatakan klien
tidak nafsu makan,tampak lemas.

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


a) Prioritas Masalah
1. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d tidak adekuatnya transport
metabolisme ke otak akibat peningkatan kadar glukosa dalam tubuh di
tandai dengan Keluarga klien mengatakan kesadaran klien menurun, badan
lemas. Kesadaran Somnolen
GCS E2V2M5
Pasien tampak lemas
TTV : TD. 160/100 mmHg
           N. 92 x/menit
           RR. 28 x/menit
H*438
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrisi, keluarga klien
mengatakan klien tidak nafsu makan,tampak lemas.
3. Rencana Keperawatan
Tanggal Dx Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
08-05- I Setelah dilakukan 1. Monitor tingkat 1. Mengi Mengetahui 1. Monitor S:
2022 tindakan kesadaran klien adanya hipoksia tingkat Keluarga klien
(11.40) keperawatan 2. Monitor Tanda-tanda 2. Menegetahui kadar kesadaran mengatakan klien
selama 1 x 30 Vital gula sudah setabi atau klien mengalami penurunan
menit diharapkan 3. Terapi Oksigen belum untuk 2. Monitor kesadaran, badan
gangguan perfusi 4. Pemeriksaan Gula mencegah Tanda-tanda lemas.
jaringan serebral Darah hipoglikemia Vital O:
teratasi dengan 5. Kolaborasi dalam 3. Menurunkan gadar 3. Terapi Somnolen GCS 11
kriteria hasil : pemberian therapi gula paisen Oksigen (E3, M4, V4)
- TTV dalam 6. IVFD NaCl 0.9% 20 4. Menjaga kesatabilan 4. Pemeriksaan GDS : 282 gr/dL
batas normal tpm asuhapan nutri pasien Gula Darah A:
- GDS 100-200 7. Insulin Sleeding agar tetap adekuat 5. Kolaborasi Gangguan perfusi
dalam batas scale/6 jam 20 U dalam jaringan serebral
normal 8. Anjurkan keluarga pemberian belum teratasi
Tingkat untuk memberikan therapiIVFD
P:
kesadarann nutrisi jika kondisi NaCl 0.9% 20
Lanjutkan Intervensi
composmentis klien sudah membaik tpm,Insulin
Sleeding
scale/3x1 10 U
Iwan Mulyawan,AMK
s.makan
6. Anjurkan
keluarga untuk
memberikan
nutrisi jika
kondisi klien
sudah
membaik

08-05- II Setelah dilakukan 1. Kaji adanya alergi 1. Mengetahui alergi 1. K S:


2022 tindakan makanan makan yanga dapat aji adanya alergi Keluarga klien
(11.45) keperawatan 1 x 2. Kolaborasi dengan memebruk kondisi makanan mengatakan klien
60 menit ahli gizi untuk 2. Mengetur kadar 2. K tidak nafsu makan.
diharapkan menentukan jumlah glukosa melalui olaborasi dengan O :
gangguan funsi kalori dan nutrisi yang asupan nutrisi ahli gizi untuk Klien lemah
cerebri dapat dibutuhkan pasien 3. Menetapkan cara menentukan BB 47kg
diatasi 3. Yakinkan diet yang mengatasinya. jumlah kalori dan A : Ketidak
Kriteria Hasil : dimakan mengandung 4. Cara menghidangkan nutrisi yang seimbangan nutrisi
- TTV dalam tinggi serat untuk makanan dapat dibutuhkan pasien belum teratasi
batas normal mencegah konstipasi mempengaruhi nafsu 3. Y
P : Lanjutkan
- GDS :           4. Ajarkan pasien makan pasien. akinkan diet yang
Intervensi di ruangan
mg/dL bagaimana membuat 5. Membantu dimakan
catatan makanan harian. mengurangi kelelahan mengandung
- Tingkat 5. Monitor adanya pasien dan tinggi serat untuk
kesadaran penurunan BB dan gula meningkatkan asupan mencegah
composmentis darah makanan. konstipasi Iwan Mulyawan, AMK
6. Monitor lingkungan 6. Menghindari mual 4. A
selama makan dan muntah. jarkan pasien
7. Jadwalkan pengobatan bagaimana
dan tindakan tidak 7. Mengetahui membuat catatan
selama jam makan pemenuhan makanan harian.
8. Monitor turgor kulit kebutuhan nutrisi. 5. M
9. Monitor kekeringan, onitor adanya
rambut kusam, total 8. Antiemetik penurunan BB dan
protein, Hb dan kadar membantu pasien gula darah
Ht mengurangi rasa 6. M
10.Monitor mual dan mual dan muntah onitor lingkungan
muntah dan diharapkan selama makan
11.Monitor pucat, intake nutrisi pasien 7. J
kemerahan, dan meningkat. adwalkan
kekeringan jaringan 9. Menurunkan pengobatan dan
konjungtiva kadar glukosa tindakan tidak
12.Monitor intake hingga mencapai selama jam makan
nuntrisi kadar yang 8. K
13.Informasikan pada normal kolaborasi olaborasi
klien dan keluarga pemberian obat pemberian terapi
tentang manfaat nutrisi 10. Untuk pemulihan untuk menatur
14.Kolaborasi dengan keadaan pasien kadar gula darah
dokter tentang klien
kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/
TPN sehingga intake
cairan yang adekuat
dapat dipertahankan.
15.Atur posisi semi
fowler atau fowler
tinggi selama makan
16.Kelola pemberan anti
emetik:.....
17.Anjurkan banyak
minum
18.Pertahankan terapi IV
line
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas
oval

Mengetahui,
Kepala Ruangan IGD Perawat Pelaksana

HJ. RIFA ARSIKA DEWI, S.Kep,Ners Iwan Mulyawan , AMK


NIP . 19771113 200801 2 007 NIP. 19880307 201101 1 001

Anda mungkin juga menyukai