Anda di halaman 1dari 5

Pengkajian

A. DATA DASAR
1. Data demografi
a. Identitas pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Status perkawinan :
b. Sumber informasi
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Hubungan dengan pasien :
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan masuk Rs
pasien masuk melalui ruangan IGD dengan keluhan sudah tiga hari pasien
mengeluh demam, badan terasa pegal linu, batuk kering namun tidak sesak setiap
malam pasien terbangun untuk BAK 4-5 sehari dengan jumlah urine yang banyak
sehingga mengakibatkan pasien merasa badan nya semakin lemah
b. Riwayat penyakit sekarang
1) Keluhan utama
Setelah dilakukan pengkajian di ruangan igd pasien mengatakan badan terasa
demam, lemas, tenggorkan kering dan haus, bb sekarang 68 kg TB. 153 cm
( sebelum sakit 75 kg), pemeriksaan fisik di dapat akral teraba dingin TD:
100/70 mmhg, N : 90X/menit, RR 30x/menit, suhu 38 © spo2 96%, pasien
terpasang cateter urine produksi 800 cc/ 4 jam, GDS jam 16. 00 : 602 mg/dl,
jam 17.00 452 gr/dl, gds jam 19.00 428
2) Keluhan penyerta
Pasien mengatakan batuk tapintidak sesak, sp02 96%
3) Riwayat kesehatan masalalu
Keluarga pasien mengatakan mengetahui pasien gula darahnya tinggi sebelum
pandemic hasil GDS ≥300mg/dl, setelah itu tidak pernahmemeriksakan nya
lagi dan tidak pernah minum obat, BB sebelum sakit 75 kg IMT sebelum sakit
24,50 ( obesitas )

4) Riwayat kehatan keluarga


Keluarga pasien mengatakan bahwa ibu dan kakak pasien menderita DM
B. Data fokus
1. Data subjetif
 Pasien mengatakan Badan lemas
 Pasien mengatakan Demam
 Pasien mengatakan Sering BAK 4-5 dengan jumlah urine yang banyak
 Pasien mengatakan tenggorokan kering dan haus
 Keluarga pasien mengatakan mengetahui pasien gula darahnya tinggi sebelum
pandemic hasil GDS ≥300mg/dl, setelah itu tidak pernahmemeriksakan nya
lagi dan tidak pernah minum obat, BB sebelum sakit 75 kg

2. Data objektif
 Klien tampak lemas
 Mukosa bibir kering
 GDS jam 16. 00 : 602 mg/dl, jam 17.00 452 gr/dl, gds jam 19.00 428
 terpasang cateter urine produksi 800 cc/ 4 jam
 suhu 38 ©
 BB sekarang 68 kg TB. 153 cm ( sebelum sakit 75 kg IMT sebelum sakit
24,50 (obesitas)
C. Analisa data

NO SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM


1. DS Kekurngan insulin Devisit volume
 Pasien mengatakan Badan ↓ cairan
lemas Dipakainya jaringan
 Pasien mengatakan Sering lemak untuk
BAK 4-5 dengan jumlah memenuhi
urine yang banyak kebutuhan energy
 Pasien mengatakan ↓
tenggorokan kering dan Maka akan
haus terbentuk nya keton
DO dan glukosuria
 Klien tampak lemas ↓
 Mukosa bibir kering Glukosuria akan
 terpasang cateter urine menyebabkan
produksi 800 cc/ 4 jam diuresis osmotik
yang menimbulkan
kekurangan air dan
elektrolit seperti
sodium, potasium
kalsium,
magnesium, fosfat
dan klorida

Devisit volume
cairan
2. DS Kekurangan insulin Perubahan nurtisi
 klien mengatakan lemas ↓ kurang dari
 Pasien mengatakan BB nya Dipakainya jaringan kebutuhan tubuh
menurun dari sebelum sakit lemak untuk
memenuhi
DO kebutuhan ernegi
 sebelum sakit BB 75 kg ↓
IMT sebelum sakit 24,50 Menurunnya
(obesitas) dan BB sekarang transpor kadar
68 kg glukosa kedalam
 Akral teraba dingin jaringan tubuh

Menimbulkan
hipoglikemia yang
meningkatkan
glukosaria

Menimbulkan
kehilangan air dan
elekrolit

Ketidak cukupan
insulin

perubahan nurtisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
3. Ds Usia 40 resiko
 Keluarga pasien tahun(riwayat Ketidakstabilan
mengatakan mengetahui penyakit gula darah kadar glukosa darah
pasien gula darahnya tinggi tinggi setahun lalu.)

sebelum pandemic hasil
jarang kontrol
GDS ≥300mg/dl, setelah kepelayanan
itu tidak kesehatan)
pernahmemeriksakan nya ↓
lagi dan tidak pernah Sel β di pangreas
minum obat, BB sebelum terganggu
sakit 75 kg ↓
 Keluarga pasien Defisit Insulin
mengatakan bahwa ibu dan ↓
kakak pasien menderita Hiperglikemi

DM
tidak terkontrol


Ketidakstabilan
DO kadar glukosa darah
 GDS jam 16. 00 : 602
mg/dl, jam 17.00 452 gr/dl,
gds jam 19.00 428

D. Diagnosa keperawatan

1. Devisit volume cairan b. d diuresis osmotik poli uri


ditandai dengan klien mengatakan Sering BAK dan lemas, mukosa bibir kering

2. Perubahan nurtisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak cukupan insulin
ditandai dengan klien mengatakan lemas klien mengatakan BB nya menurun dari
sebelum sakit BB 75 kg IMT sebelum sakit 24,50 (obesitas) dan BB sekarang 68 kg

3. resiko Ketidakstabilan kadar glukosa darah


di tandai dgn Keluarga pasien mengatakan mengetahui pasien gula darahnya tinggi
sebelum pandemic hasil GDS ≥300mg/dl, setelah itu tidak pernahmemeriksakan nya
lagi dan tidak pernah minum obat, BB sebelum sakit 75 kg, Keluarga pasien
mengatakan bahwa ibu dan kakak pasien menderita DM, GDS jam 16. 00 : 602
mg/dl, jam 17.00 452 gr/dl, gds jam 19.00 428

E. Alasan mengapa memilih diagnosa tersebut


Alasan mengapa memilih diagnosa tersebut Devisit volume cairan b.d diuresis osmotik
poli uri DAN Perubahan nurtisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak cukupan insulin
karna pada dasar nya pasien dengan Dm poliuria (sering bab) polydipsia (sering
merasalapar dandan banyak makan, karena pada pasien dm gangguan ini di sebabkan
sistem kekbalan tubuh yang biasanya menyerang dan menghancurkan sel penghasil
insulin mengakibtakan kurang atau bahkan lebih tidak dapat memproduksi sell insulin
sehingga gula yang harusnya di ubah menjadi energi tidak dapat berubah sehingga
menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah yang di buktiksn hsdil gds pasien 602
gr/dl

F. intervensi

Diagnosa keperawatan TUJUAN INTERVENSI


fisit Volume Cairan Setelah dilakukan tindakan Fluid management
rhubungan dengan keperawatan selama Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
 Pasang
Nutritionurin kateter jika
Monitoring
diperlukan
Monitor adanya penurunan
3x24jam Monitor hasil lab yang
berat badan
sesuai dengan retensi cairan
diharapkan klien dengan
diagnosa kelebihan volume Monitor lingkungan
(BUN, Hmt, osmolalitasselama
cairan dapat teratasi dengan makanurin )
kriteria hasil : Monitor
Monitor indikasi
mual retensi /
dan muntah
 Nutritional Status : food kelebihan cairan (cracles,
Fluid balance Monitor makanan
and Fluid Intake
Terbebas CVP , edema, distensi vena
dari edema, efusi, kesukaan
Ketidakseimbangan Adanya
anaskara peningkatan berat leher, asites)
hilangan Monitor pucat, kemerahan,
nutrisi volume cairan badan sesuai dengan
Memelihara tekananusia
vena Kaji lokasi dan luas edema
cara aktif, Kegagalan danMonitor
kekeringan
statusjaringan
nutrisi
kurang dari kebutuuhan sentral,
Berat badantekanan
ideal kapiler
sesuai
ekanisme pengaturan konjungtiva
Berikan diuretik sesuai
tubuh paru, output
dengan tinggi jantung
badan dan
vital sign dalam batas Monitor
interuksi
kalori dan intake
Mampu mengidentifikasi
normal nuntrisi masukan cairan pada
Batasi
kebutuhan nutrisi keadaan hiponatrermi
Terbebas dari kelelahan, Catat adanya edema,
kecemasan atau dilusi dengan serum Na <
hiperemik, hipertonik
kebingungan 130 mEq/l
papila
Menjelaskan indikator Kolaborasi dokter jika tanda
lidah dan cavitas oral.
kelebihan cairan cairan berlebih
Catat jika lidah berwarna
muncul memburuk
magenta, scarlet

Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama
pertemuan( klien dapat
mengatur waktu makan 1. Monitor le2el glukosa
secara teratur : darah sesuai indikasi

1.Klien dan keluarga 2. Monitor tanda dan gejala


dapatmematuhi terapi hiperglikemi
2.Klien dan keluarga 3.Anjurkan klien untuk
mampumengontrol glukosa melakukan latihan $
darah secara mandiri
olahraga
resiko Ketidakstabilan 1.Monitor level glukosa darah
kadar glukosa darah 4 Instruksikan pasien dan
sesuai indikasi
keluarga untuk memonitor
2.Monitor tanda dan gejala glukosa se,aramandiri
hiperglikemi
5.Fasilitasi diet dan
3.anjurkan klien untuk regimen untuk latihan
melakukan latihan $ olahraga

4.instruksikan pasien dan


keluarga untuk memonitor
glukosa se,aramandiri

5. fasilitasi diet dan regimen


untuk latihan

Anda mungkin juga menyukai