Tempat Praktek :
Tanggal pengkajian :
Alamat : JL DAHLIA II
Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
Klien di Rawat di RS dengan keluhan, badan lemas dan kepala pusing. Pada malam hari
sering terbangun untuk BAK, sering merasa lapar dan haus dan cepat kenyang setelah makan,
menyukai makanan cepat saji terutama yang rasanya manis. Mempunyai riwayat DM 2 tahun
dan minum obat tidak terkontrol klien mengakui bahwa dirinya kurang memahami tentang
penyakit DM yang dideritanya, Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmetis,
mengalami penurunan BB 52 kg, TB 170 cm. 2 tahun lalu BB pasien 86 kg. TD 170/90
mmHg, Nadi 88x/mnt, Suhu 36 C, dan RR 22x/mnt. Hasil pemeriksaan gula darah sewaktu
456 mg/Dl.
c. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : composmetis
Bb: 52kg 2 tahun lalu bb 86kg
Tb : 170 cm
Td : 170/90
N : 88x/menit
Suhu: 36
Rr:22x/menit
Turgor kulit kering
Membrane mukosa pucat,
Bising usus hiperaktif
DM TIPE II
Sel beta
pankreas hancur
Ketabolisme protein
Kadar glukosa darah ↑ meningkat
atau tidak terkontrol
Do:
- GDS 456
- Kulit terlihat kering
- TTV:
TD 170/90
N 88x/menit
RR 22x/menit
S 36,8
Ds: Defisit Nutrisi Peningkatan kebutuhan
- Pasien mengeluh lemas metabolisme
- Pasien mengeluh sering
merasa lapar dan haus
- Pasien mengeluh mengeluh
mengalami penurunan berat
badan
- Pasien mengatakan cepat
kenyang setelah makan
Do:
- A: BB saat ini 52 kg dengan
IMT 17,9 (under weight)
B: GDS 456
C: turgor kulit kering,
membrane mukosa pucat,
bising usus hiperaktif
D: pasien menyukai
makanan cepat saji dan
manis
Ds: Defisit pengetahuan Kurang terpapar informasi
- Pasien mengatakan
memiliki riwayat DM 2
tahun minum obat tidak
terkontrol
- Pasien mengatakan kurang
memahami tentang penyakit
DM
Do:
- Menunjukan perilaku tidak
sesuai anjuran untuk minum
obat
Intervensi
Diagnose Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Rencana Keperawatan
Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan Observasi :
glukosa darah b.d keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
resistensi insuline klien, dengan kriteria hasil : hiperglikemia
a. Glukosa darah stabil dan 2. Identifikasi situasi yang menyebabkan
terkontrol kebutuhan insulin meningkat (mis.
Penyakit kekambuhan)
3. Monitor kadar glukosa darah
4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
(mis. Polyuria, polydipsia, polifagia,
kelemahan, malaise, pandangan kabur,
sakit kepala)
Terapeutik :
1. Berikan asupan cairan oral
2. Konsultasi dengan medis jika tanda dan
gejala hiperglikemi tetap ada atau
memburuk
Edukasi :
1. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
2. Anjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian insuli
2. Kolaborasi pemberian cairan IV
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli diet untuk
menentukan diet pasien
2. Kolaborasikan dengan dokter terkait
pemberian insulin/obat anti diabetic
Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat