KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
P1337420214032
KTI
disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir
P1337420214032
ii
LSMBAR PtrNGESAIIAI\T
Meugehhui
17 Met2017
@${a
vi
PERSEMBAHAN
1. Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Agus Siswanto dan Ibu Roviana) yang
senantiasa memberikan do’a, dukungan, semangat, motivasi, nasihat dan
kasih sayang kepada penulis agar menjadi orang yang sukses. Penulis akan
terus mencoba dan berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan
Bapak dan Ibu, dan menjadi seperti yang Bapak dan Ibu harapkan.
2. Kakakku Intan Ayu Pradiana dan dua adikku Rivaldi Tri Bagus Adhiatma
serta Anggita Ayu Aulia Ramadhani yang tersayang, yang senantiasa selalu
mendo’akan, mendukung, menyayangi dan memberikan semangat kepada
penulis untuk menyelesaikan perkuliahan ini.
3. Ibu Ratifah, S.ST, M.Kes, selaku dosen pembimbing penulisan tugas akhir ini
yang telah memberikan bimbingan, masukkan dan arahan dalam
menyelesaikan proposal laporan kasus ini dengan baik.
4. Bapak Handoyo, MN selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan masukan dan semangat.
5. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan kelas IIIA, IIIB, IIIC.
6. Sahabat-sahabat kamar 19 dan 43 yang selalu memberikan semangat dan
masukan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas penyusunan laporan kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Mual pada Ny.K G2P1A0 Hamil Trimester I di Puskesmas I
Purwokerto Timur”.
Laporan kasus ini diajukan dengan tujuan untuk memenuhi salah satu dari
tugas akhir program laporan DIII Keperawatan Purwokerto. Tersusunnya laporan
kasus ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Yth :
Penulis
ix
DAFTAR ISI
MOTTO ................................................................................................. vi
xi
BAB V SIMPULAN .............................................................................. 49
A. Simpulan ..................................................................................... 49
B. Saran ............................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. SAP & Leaflet Lemon dan Minuman Jahe untuk Mengatasi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan kasus mual pada klien Ny. K
hamil trimester Pertama di Puskesmas I Purwokerto Timur.
4
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penulisan KTI adalah :
a. Menggambarkan secara tepat hasil pengkajian kasus mual pada
Ny. K hamil trimester I
b. Menggambarkan rumusan diagnosa keperawatan yang tepat sesuai
dengan prioritas masalah kasus mual pada Ny. K hamil trimester I
c. Merumuskan perencanaan asuhan keperawatan yang tepat kasus
mual pada Ny. K hamil trimester I sesuai dengan prioritas masalah
keperawatan
d. Melaksanakan tindakan keperawatan kasus mual pada Ny.K hamil
trimester I
e. Melakukan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan asuhan
keperawatan kasusmual pada Ny. K hamil trimester I
f. Melakukan analisa/pembahasan asuhan keperawatan kasus mual
pada Ny. K hamil trimester I
C. Manfaat Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Manuaba dkk (2013), Proses kehamilan
merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (Implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
dan implantasi (Irianti dkk, 2014). Kemudian menurut Hutahaean
(2013) kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Jadi, dapat penulis
simpulkan bahwa kehamilan merupakan proses penyatuan ovum dan
spermatozoa.
b. Patofisiologi
Patofisiologi kehamilan menurut Sukarni & Margareth (2013) adalah
sebagai berikut :
1) Trimester Pertama
a) Minggu Pertama
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristiknya adalah
adanya pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum
oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampe fase
monula blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi
implantasi di endometrium kavum uteri.
5
6
b) Minggu Kedua
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis
(Stadium, bilaminer). Kedua lapisan itu merupakan lempeng
epiblas atau yang akan menjadi ektoderm dan hipoblas yang
akan menjadi endoderm. Akhir stadium nilaminer ditandai
munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).
c) Minggu Ketiga
Terjadi pembentukan tiga lapis/lempeng yaitu ektoderm dan
endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm diantaranya
diawali dari primitive streak. Embrio berada di stadium tiga
lapis (stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive streak
maka akan terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi
lipatan saraf (neural fold) dibagian kranial. Struktur ini
kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan
nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube)
d) Minggu keempat
Pada akhir minggu ke-3 atau awal minggu ke-4, mulai
terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik
pertumbuhan periode ini. Sampai minggu ke 8-12 (akhir
trimester pertama) pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi
begitu cepat, sampai dengan akhir minggu ke-8 terbentuk 30-
35 somit, disertai dengan perkembangan berbagai karakteristik
fisik lainnya. Beberapa sistem organ melanjutkan
pembentukan awalnya sampai dengan akhir minggu ke-12
(trimester pertama).
c. Tanda dan Gejala
Menurut Hanretty (2014) tanda dan gejala kehamilan antara lain :
1) Amenore
Amenore atau tidak datangnya haid merupakan tanda pertama
kehamilan. Terkadang seorang wanita dapat terus mengalami
perdarahan diawal kehamilan, meskipun wanita hamil sebenarnya
7
2) Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat dari hormon
estrogen. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan, Tanda ini disebut
tanda chadwick, warna porsiopun tampak lebam (livide).
4) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis sampai terbentuknya plasenta diusia kehamilan kira-kira
16 minggu. Korpus Luteum graviditis berdiameter kurang lebih 3
cm. Kemudian, mengecil setelah plasenta terbentuk.
5) Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi
belum mengeluarkan air susu.
6) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi bagian
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone
stimulating hormon (MSH) yang meningkat.
7) Sistem kardiovaskular
Sirkulasi darah ibu pada kehanilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang juga membesar, payudara dan organ lain
yang memang sangat berfungsi dalam kehamilan. Volume darah
akan bertambah banyak, kira-kira 25%.
10
8) Sistem respirasi
Seorang ibu hamil trimester I secara fisiologis tidak mengalami
gangguan pernapasan. Namun pada kelanjutan kehamilannya tidak
jarang mengeluhkan adanya sesak dan napas pendek.
9) Sistem pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual
(nausea), kemungkinan akibat kadar hormon estrogen yang
meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun sehingga
motilitas seluruh traktus disgestivus juga berkurang. Makanan
lebih lama berada dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih
lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorpsi,
akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan
salah satu keluhan utama ibu hamil.
10) Sistem perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga sering timbul keinginan
untuk berkemih.
f. Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester I
Kamariyah dkk (2014), menyatakan bahwa perubahan
psikologis yang sering terjadi pada ibu hamil trimester pertama adalah
sebagai berikut :
1) Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
Penyesuaian yang dilakukan ibu adalah menghadapi kenyataan
bahwa ia sedang hamil, dan ini merupakan tugas psikologis yang
paling penting.
2) Sebagian ibu merasa sedih dan ambivalen tentang kehamilannya.
Hampir 80% ibu kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung
terutama terjadi pada ibu yang belum menikah atau yang tidak
merencanakan kehamilan.
11
5) Kehamilan Servikal
Kehamilan servikal ini jarang terjadi, biasanya ditandai dengan
perdarahan pervaginam tanpa disertai rasa nyeri, terjadi abortus
spontan sangat besar.
6) Kehamilan Ovarial
Kehamilan ovarial ini biasanya ditegakkan atas dasar kriteria
spiegelberg, yaitu tuba pada sisi kehamilan harus normal, kantung
janin harus terletak di ovarium, dan jaringan ovarium yang nyata
harus ditemukan dalam dinding kantung janin.
7) Kehamilan Ektopik (Kehamilan di Luar Kandungan)
Kehamilan ektopik merupakan salah satu keadaan darurat yang
segera harus mendapatkan tindakan pembedahan untuk
mengambil sumber perdarahan sehingga bahaya lebih lanjut dapat
diatasi.
2. Mual Pada Kehamilan Trimester Pertama
a. Pengertian
Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa
tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang
dapat atau tidak dapat mengakibatkan muntah (Herdman, 2015).
b. Etiologi
Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) Penyebab mual-
mual pada trimester pertama kehamilan adalah adanya peningkatan
hormon-hormon terutama hormon HCG yang mendadak dan
meningkat yang produksinya paralel dan dekat dengan waktu mual-
mual. Belum diketahui secara pasti mengapa itu dapat mempengaruhi
beberapa wanita dan bukan yang lain. Diit sebelum hamil juga dapat
mempermudah ibu hamil terkena mual-mual diawal kehamilan,
terutama sekali pada diit yang rendah vitamin, karbohidrat, dan
mineral. Kelelahan juga mendukung mual-muntah menjadi lebih
menjengkelkan.
13
c. Patofisiologi
Perasaan mual dan muntah pada saat kehamilan trimester
pertama yang ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan setelah
pembuahan. Disebabkan karena peningkatan hormon estrogen
(Rahmasari, 2012). Pengaruh estrogen dan progesteron yang terjadi
dapat menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan
terutama di pagi hari karena terjadi pergerakan dari usus kecil,
kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa menyebabkan
rasa mual (Rukiyah dkk, 2009).
d. Pathway
fertilisasi Konsepsi Morulla Nidasi
Embriogenesis
Organogenesis
Perubahan
Fisiologis
Gambar 2.1
14
e. Gejala
Pada ibu hamil akan merasa mual akibat penglihatan atau
bau dari makanan, atau bau asap rokok, adakalanya disertai oleh
muntah-muntah (Rukiyah dkk, 2009).
f. Batasan Karakteristik
Adapun batasan karakteristik dari mual antara lain
keengganan terhadap makanan, mual, peningkatan menelan,
peningkatan salivasi, rasa asam di dalam mulut, sensasi muntah
(Herdman, 2015).
g. Faktor yang berhubungan
Ada dua faktor yang berhubungan antara lain faktor biofisik
dan situasional. untuk faktor biofisik antara lain kehamilan, iritasi
gastrointestinal, kemudian faktor situasional diantaranya ansietas,
gangguan psikologis, rasa makanan/minuman yang tidak enak,
stimulasi lingkungan yang tidak menyenangkan, stimulasi penglihatan
yang tidak menyenangkan (Herdman, 2015).
h. Penanganan Mual pada Trimester Pertama
Menurut Herdman (2015) intervensi keperawatan yang
disarankan untuk menyelesaikan mual antara lain manajemen mual,
penahapan diet, pengalihan, manajemen elektrolit/cairan, monitor
cairan, monitor nutrisi, pengurangan kecemasan dan teknik
menenangkan. Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) penanganan
yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual pada ibu hamil antara
lain makan sedikit-sedikit tapi sering dan menghindari makanan yang
membuat mual, jangan terlalu lelah, makan permen atau buah yang
dikeringkan atau biskuit untuk mengurangi mual pada ibu hamil.
Berbagai upaya Preventif untuk mengurangi mual pada kehamilan
dapat menggunakan cara-cara alamiah. Menurut hasil penelitian oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan. Dan menurutmenurut
hasil penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, Pemberian minuman
15
1. Pengkajian
a. Riwayat Kehamilan Saat Ini
Biasanya ibu datang karena adanya presumtif kehamilan. Identifikasi
ulang hal-hal yang dirasakan oleh ibu guna mengembangkan rencana
perawatan selanjutnya. Perhitungan tafsiran persalinan (TP) dapat
dilakukan saat itu.
b. Riwayat Obstetri Ginekologi
Data yang diidentifikasi meliputi usia saat menarche dan riwayat
menstruasi, infertilitas, anomali ginekologi, riwayat penyakit menular
seksual (PMS), riwayat seksual, kehamilan saat ini, dan riwayat
persalinan.
c. Riwayat Medis
Menguraikan tentang kondisi medis atau bedah yang pernah dialami
dan dapat mempengaruhi perjalanan kehamilan saat ini. Apakah ibu
mengalami penyakit diabetes, epilepsi, alergi tertentu, penyakit kronis
atau obat-obatan yang dipakai. Apakah ibu pernah menjalani
pembedahan rahim atau perbaikan ekstensif dinding pelvis,
appendiktomi dan lain-lain yang terkait dengan pembedahan dan
medis.
16
d. Riwayat Nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan.
Karena akan berpengaruh tehadap pertumbuhan dan perkembangan
janin. Pengkajian tentang nutrisi ibu meliputi apakah ibu menjalani
diit khusus, alergi makanan, serta faktor-faktor lain yang terkait status
nutrisi menjadi sangat penting. Diharapkan pada akhirnya ibu
memiliki pengetahuan dan motivasi yang baik untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan.
e. Riwayat Penggunaan Obat
Meliputi penggunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu
menggunakan obat-obatan secara legal seperti obat-obatan bebas,
tembakau, obat yang diresepkan, rokok, kafein, alkohol maupun obat-
obatan secara ilegal seperti mariyuana dan kokain. Pengguanaan obat-
obatan yang dapat menembus plasenta dapat menimbulkan defek
perkembangan janin, dan hal ini sangat merugikan.
f. Riwayat Keluarga
Adakah gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi yang
dapat mempengaruhi status kesehatan ibu atau janin selama
kehamilan.
g. Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan,
status perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status
sosioekonomi perlu diidentifikasi. Selain itu persepsi tentang
kehamilan saat ini, sistem dukungan, mekanisme koping dan pola
iteraksi juga diidentifiksi. Perawat juga menggali sikap terhadap
rentang perilaku seksual yang diterima selama kehamilan. Konsep diri
juga merupakan data yang penting.
h. Rencana Melahirkan
Tanyakan apakah ibu berencana mengikuti kelas prenatal untuk
orangtua baik sendiri maupun dengan pasangannya saat trimester
pertama. Identifikasi juga rencana melahirkan ibu.
17
i. Pemeriksaan Fisik
Menurut Indriyani (2013), pemeriksaan fisik pada kehamilan
trimester I meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, tinggi badan (TB)
dan berat badan (BB), pemeriksaan dikembangkan dengan metode
antara lain dimulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, juga hygiene
secara umum. Pemeriksaan kelenjar tiroid, payudara, abdomen, dan
pemeriksaan panggul.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus ibu hamil dengan kehamilan trimester pertama akan timbul
diagnosa keperawatan yaitu mual berhubungan dengan kehamilan
(Herdman, 2015). Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa
tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
atau tidak dapat mengakibatkan muntah. Batasan karakteristik mual antara
lain keengganan terhadap makanan, mual, peningkatan menelan,
peningkatan salivasi, rasa asam di dalam mulut, sensasi muntah
(Herdman, 2015).
3. Perencanaan
Menurut Morhead dkk (2016),tujuan perencanaan keperawatan
pada pasien mual dengan kehamilan adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x kunjungan diharapkan mual dapat berkurang
dengan Nursing Outcomes Classification (NOC): Kontrol mual dan
muntah dengankriteria hasil :
18
Skala
Indikator 1 2 3 4 5
Mendeskripsikan faktor-faktor
penyebab
Menggunakan langkah-langkah
pencegahan
Menghindari faktor-faktor
penyebab bila mungkin
Menghindari bau yang tidak
menyenangkan
Tabel 2.1
METODA
A. Metoda Penulisan
B. Sampel
C. Lokasi
22
23
E. Analisis
Bab ini berisi tentang laporan kasus “Asuhan Keperawatan Mual Pada
Ny. K G2P1A0 Hamil Trimester Pertama di Puskesmas I Purwokerto
Timur”. Penulis telah melakukan asuhan keperawatan pada Ny.K selama 3x
kunjungan yaitu pada tanggal 18,19 dan 21 April 2017. Selama melaksanakan
asuhan keperawatan penulis menerapkan pendekatan proses keperawatan
yang meliputi pengkajian, analisa data, perumusan masalah, penentuan
perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian (Assesment)
a. Biodata Pasien
Pasien bernama Ny. K umur 36 tahun, jenis kelamin
perempuan, agama islam, alamat RT. 04 RW. 04 Kelurahan Mersi,
Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, pendidikan
terakhir pasien adalah SMA, status sudah menikah dan memiliki 1
anak, suku Jawa / Indonesia, pasien tidak bekerja / ibu rumah tangga.
Status gravida G2P1A0. Penanggung jawab yaitu Tn. D sebagai suami
pasien, berumur 35 tahun, pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai
buruh.
b. Riwayat Keperawatan (Nursing History)
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 April 2017,
pasien mengatakan mual ± 6x sehari dan muntah ± 3x sehari terutama
pada pagi hari, tidak nafsu makan, badan terasa lemas, setiap makan
selalu mual dan terkadang muntah. Pasien juga mengatakan pada
kehamilan sebelumnya tidak mengalami mual sehingga pasien tidak
tahu bagaimana cara untuk mengatasi mual dan muntah yang
dialaminya.
24
25
52 Kg, BB sekarang 48 Kg, Tinggi Badan 151 cm, LILA 27 cm, IMT
(Indeks Masa Tubuh) pasien 21.
Pengkajian pola Eliminasi pasien mengatakan sebelum
hamil pasien Buang Air Besar (BAB) 2 hari 1x, dengan konsistensi
lembek, dan baunya khas. Saat hamil pasien jarang BAB, sudah 2
minggu pasien tidak BAB tetapi masih bisa kentut. Pasien mengatakan
sebelum hamil pasien Buang Air Kecil (BAK) dalam satu hari ± 1,2
liter dengan warna kuning jernih dengan baunya khas. Saat hamil
pasien juga mengatakan tidak mengalami gangguan BAK, BAK lancar
± 1,5 Liter sehari dengan warna kuning jernih, dengan baunya khas.
Dibuktikan tidak ada edema, turgor kulit cukup.
Pengkajian pola aktivitas & latihan, pasien mengatakan
dapat beraktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain seperti makan,
mandi / toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah dan
ambulasi / ROM. Tetapi pasien belum bisa melakukan aktivitas yang
berat seperti mencuci. Dibuktikan dengan pasien nampak lemas dan
hanya tiduran serta duduk-duduk saja. Pola istirahat dan tidur pasien
mengatakan sebelum hamil tidurnya teratur dan nyenyak dalam satu
hari pasien dapat tidur ± 7 jam, pasien tidur jam 10 malam dan bangun
jam 5 pagi, sekarang saat hamil, pasien tidak bisa tidur nyenyak dan
teratur karena mual yang terus-menerus serta pasien khawatir jika
mualnya tidak hilang, pasien mengatakan hanya bisa tidur ± 3 jam
dalam satu hari, pasien dapat tidur pada pukul 2 pagi dan bangun jam
5 dan sedikit-sedikit terbangun karena mual dan khawatir mualnya
akan mengganggu kehamilannya, pasien juga khawatir kalau mualnya
tidak sembuh-sembuh. Dibuktikan dengan wajah pasien nampak lesu,
lemas, gelisah dan pucat, ada bayangan hitam di bawah mata,
TD:110/70 mmHg.
Pola kognitif dan persepsi pasien mengatakan mengalami
gangguan pada penglihatannya karena minus, tetapi indera yang lain
masih berfungsi dengan baik, dibuktikan dengan saat dilakukan
28
c. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik yang penulis lakukan pada Ny. K,
diperoleh data tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 94x/menit,
pernafasan 20x/menit, dan suhu badannya 36,5°C, BB sebelum hamil
52 kg dan BB setelah hamil mengalami penurunan sebanyak 4 kg yaitu
menjadi 48 kg, tinggi badan 151 cm, lingkar lengan atas 27 cm, usia
gestasi 11 minggu.
Pada pemeriksaan fisik head to toe dilakukan mulai dari
kepala hingga ekstremitas. Pada pemeriksaan kepala bentuk kepala
meshocepal, tidak terdapat massa abnormal, tidak ada luka bekas
operasi, rambut bersih, keriting, ada sedikit uban, tidak ada ketombe.
Pada pemeriksaan mata bentuk simetris, pupil isokor (3mm/3mm)
reflek cahaya baik, fungsi penglihatan baik, cekung, konjungtiva
anemis, sclera tidak icterik, mata sayu, kelopak mata cekung. Pada
pemeriksaan hidung bentuk simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada
polip, fungsi penciuman baik. Pada pemeriksaan telinga bentuk
simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik. Mulut bersih,
gigi berlubang, tidak ada stomatitis, lidah bersih, kemampuan
berbicara baik. Pada leher dan tengkuk tidak terdapat pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada peningkatan JVP dan tidak ada kaku kuduk.
Pada pemeriksaan dada dari hasil inspeksi, dan palapasi bahwa bentuk
dada simetris tidak ada nyeri tekan. Kemudian pada paru-paru,
pemeriksaan inspeksi ditemukan adanya pergerakan dinding dada
simetris, gerakan nafas normal, tidak ada retraksi dinding dada, palpasi
vocal fremitus kiri dan kanan simetris, tidak ada krepitasi, perkusi
berbunyi sonor dan pada asukultasi ditemukan suara vesikuler, dan
tidak ada suara nafas tambahan. Pemeriksaan jantung, dilakukan
inspeksi tidak terlihat ictus cordis di ICS V, palpasi teraba ictus cordis
di ICS V, perkusi ditemukan bunyi redup dan pada auskultasi
ditemukan suara regular S1>S2, tidak ada bunyi murmur dan bunyi
gallop. Pada pemeriksaan payudara bentuknya simetris, payudara
30
mual pada kualitas hidup (makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung
jawab peran), identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual
seperti obat-obatan. ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi
lemon dan minuman jahe, berikan informasi mengenai mual, seperti
penyebab mual dan berapa lama mual itu berlamgsung.
Disamping itu Nursing Intervention Classifications (NIC) kedua
yang penulis gunakan adalah penahapan diet yang meliputi, tawarkan
makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3 kali (jika diperlukan),
temukan cara untuk memasukkan makanan kesukaan pasien kedalam diet
yang dianjurkan seperti biskuit kering, mengindari makanan berlemak
tinggi, berminyak dan pedas, air putih hangat, buah kaya vitamin C,
minuman jahe hangat, ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan
disajikan sebaik mungkin.
4. Implementasi (Implementation)
Setelah penulis merencanakan tindakan / intervensi, kemudian
penulis melakukan implementasi selama 3x kunjungan sesuai dengan
intervensi yang telah penulis susun yaitu pada tanggal 18, 19 dan 21 April
2017, implementasi yang penulis lakukan pada tanggal 18 April 2017 jam
08.30 yaitu mengkaji keadaan umum pasien dengan respon keadaan umum
sedang, kesadaran composmentis; mengukur tanda-tanda vital dengan hasil
tekanan darah pasien 100/70 mmHg, nadi 94x/menit, suhu 36,5°C,
pernafasan 20x/menit; kemudian penulis mengkaji keluhan pasien dengan
respon pasien, pasien mengatakan mual ± 6x dan muntah ± 3x dalam satu
hari, badan terasa lemas dan pasien mengatakan khawatir jika mual dan
muntahnya tidak sembuh akan berdampak buruk pada kehamilannya;
melakukan penilaian lengkap terhadap mual, dengan respon pasien
mengatakan dalam 1 hari mual yang dialami ± 6x dan muntah kadang
kadang tidak disetiap saat, muntah ±3x dalam sehari; kemudian pada jam
09.00 penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
mual seperti obat-obatan, dengan respon pasien mengatakan mual jika
33
mencium bau masakan dan bau nasi; mengkaji riwayat diet pasien dengan
respon ,pasien mengatakan sekarang setelah hamil pasien tidak menyukai
minuman yang hangat, pasien hanya ingin makan buah-buahan yang asam
dan menyegarkan; pada jam 10.00 penulis mengajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual dengan menggunakan aroma
therapy inhalansi lemon setelah diajarkan pasien dapat melakukan seperti
yang sudah diajarkan, pasien juga mengatakan aromanya segar membuat
rileks dan nyaman; kemudian penulis memberikan informasi mengenai
mual, penyebab mual, dan berapa lama mual itu akan berlangsung, dan
pasien mau mendengarkan serta memahami yang sudah dijelaskan.
Pada tanggal 19 April 2017 penulis melanjutkan intervensi dimulai
pada jam 13.00 penulis mengkaji keadaan umum pasien, keadaan umum
baik, kesadaran composmentis; setelah itu penulis mengukur tanda-tanda
vital dan dari hasil pengukuran didapatkan hasil tekanan darah 100/90
mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,2°C; selanjutnya
penulis mengkaji dampak yang ditimbulkan dari mual pada kualitas hidup,
pasien mengatakan tidak nafsu makan karena setiap makan selalu mual,
tetapi tadi malam pasien makan 4 keping biskut, pada jam 13.45 penulis
menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering, dengan respon
pasien mengatakan belum bisa makan nasi, hanya makan biskuit saja;
selain itu, penulis menganjurkan pasien untuk menghindari makan
berlemak dengan respon pasien memahami dan akan menghindari.
Selanjutnya pada jam 14.05 penulis mengajarkan pasien cara membuat
minuman jahe untuk mengurangi mual, pasien mampu mengulangi dan
mau mencoba; penulis menganjurkan pasien untuk makan buah-buahan
dengan respon pasien mengatakan mau mengikuti saran yang diberikan;
kemudian penulis menganjurkan pasien untuk tetap mengontrol mual
dengan menggunakan teknik yang sudah diberikan dengan respon pasien
mengatakan sudah mencobanya; setelah itu penulis menganjurkan pasien
untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dengan menjauhkan sesuatu
yang menimbulkan mual, berikan pengharum ruangan yang menyegarkan,
34
5. Evaluasi (Evaluation)
Setelah penulis melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi keperawatan yang sudah disusun, selanjutnya penulis
melakukan evaluasi. Penulis menggunakan evaluasi formatif dan sumatif,
evaluasi formatif dilakukan setiap penulis melakukan tindakan
keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir setiap
kunjungan ke pasien. Kemudian penulis menyusun evaluasi tersebut sesuai
dengan SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment,dan Planning).
Pada tanggal 18 April 2017 penulis melakukan implementasi
keperawatan dengan evaluasi yang didapatkan yaitu pasien mengatakan
meskipun sekarang hamil yang kedua, pasien mengatakan masih merasa
mual ± 6x sehari dan hari ini masih muntah sebanyak ± 3x. Pasien tampak
lemas, pucat, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 9x/menit, suhu 36,5°C,
pernafasan 20x/menit, LILA : 27 cm, BB sebelum hamil : 52 Kg, BB
sekarang: 48 Kg, Tinggi Badan : 151 cm, IMT (IndeksMasa Tubuh) : 21,
Berat Badan Ideal Hamil (BBIH): 49, 85 kg. Berdasarkan data subjektif
dan objektif tersebut dapat penulis simpulkan bahwa masalah mual
berhubungan dengan kehamilan trimester I belum teratasi dengan kriteria
hasil mengenali onset mual dari skala awal 2 menjadi skala 3;
mendeskripsikan faktor-faktor penyebab dari skala awal 3 skala akhir 3;
menggunakan langkah-langkah pencegahan dari skala awal 2 menjadi 2;
menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin dari skala awal 3 skala
akhir 3; menghindari bau yang tidak menyenangkan dari skala awal 3
skala akhir 3. Maka dari itu, penulis akan melanjutkan intervensi pada
tanggal 20 April 2017 antara lain anjurkan untuk menghindari faktor
penyebab mual; anjurkan untuk menggunakan aromatherapy inhalasi
lemon ketika merasa mual; anjurkan makan sedikit tapi sering; anjurkan
untuk makan biskuit kering.
Evaluasi dari implementasi tanggal 19 April 2017 yaitu Pasien
mengatakan mual ± 4x sehari dan muntahnya ± 2x sehari. Pasien
mengatakan lebih nyaman menggunakan aromaterapi lemon ketika
36
B. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan
antara teori dengan kenyataan yang ada pada pengelolaan kasus melalui
asuhan keperawatan yang telah penulis lakukan dari tanggal 18,19 dan 21
April 2017, meliputi tahapan asuhan keperawatan yaitu dari pengkajian,
perumusan masalah, perencanaan, implementasi, sampai dengan evaluasi
sebagai berikut:
1. Pengkajian
a. Biodata
Ny. K G2P1A0 Hamil trimester I, umur 36 tahun, jenis
kelamin perempuan, beragama islam, alamat Kelurahan Mersi RT.04 /
RW.04 Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas,
pendidikan terakhir SLTA, sudah menikah, pekerjaan ibu rumah
tangga, suku Jawa / Indonesia.
b. Riwayat Keperawatan
Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 18 April 2017
pukul 08.30 WIB, yang meliputi mengkaji keluhan utama pasien,
keluhan yang dirasakan pasien saat ini yaitu mual ± 6x sehari dan
muntah ±3x dalam sehari. Kemudian pada keluhan tambahan pasien
mengatakan badannya terasa lemas, tidak nafsu makan, pasien tampak
pucat, lesu. Ny. K mengalami mual pada minggu ke-8 kehamilannya
dan sampai sekarang usia kehamilannya sudah 11 minggu Ny. K
masih mengalami mual tetapi Ny. K tidak merasa pusing. Hal ini tidak
sesuai dengan teori Mannuaba, dkk (2013) yang menyatakan bahwa
38
teori yang dikemukakan oleh Manuaba (2013) bahwa pada ibu hamil
terjadi perubahan payudara akan membesar dan tegang, serta ujung
syaraf tertekan menyebabkan sakit terutama pada kehamilan pertama.
d. Pemeriksaan data fokus
Menurut teori Green dan Wilkinson (2012) bahwa
kehamilan trimester pertama menyebabkan terjadinya perubahan pada
tubuh ibu seperti pada sistem pencernaan dan perkemihan. Pada
bulan–bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual (nausea),
kemungkinan akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus-
tonus otot digestivus berkurang. Makanan lebih lama berada dalam
lambung dan apa yang dicerna lebih lama dalam usus-usus,
menimbulkan obstipasi yang merupakan salah satu keluhan ibu hamil.
Dari pernyataan tersebut tidak semua gejala dialami oleh ibu hamil,
karena pada pengkajian yang penulis lakukan pada Ny.K didapatkan
hasil pasien mengatakan mual ± 6x sehari dan muntah dengan
frekuensi ± 3x sehari, mual terjadi terutama dipagi hari, jika mencium
bau masakan pasien merasa mual, pasien tidak nafsu makan serta
badannya lemas. BB sebelum hamil 52 Kg, BB sekarang menjadi
48kg, IMT pasien 21, BBIH 49,85 kg, LILA 27cm. Dapat
disimpulkan pasien hanya mengalami mual dan muntah, sedangkan
pasien tidak mengalami obstipasi. Hasil IMT pasien didapatkan hasil
dari menghitung BB (dalam kg) dibagi tinggi kuadrat (dalam meter),
dari hasil penghitungan didapatkan IMT Ny. K adalah 21 termasuk
kedalam IMT yang normal sesuai dengan teori Kozier, dkk (2011)
yang menyatakan bahwa nilai IMT < 16 malnutrisi, IMT 17-19
termasuk BB kurang, nilai 20-25 adalah BB normal, 26-30 BB
berlebih, nilai 31-40 termasuk dalam kegemukan sedang sampai berat,
dan nilai > 40 termasuk kegemukan tidak wajar.
Teori yang dikemukakan oleh Reeder, dkk (2011) bahwa
faktor yang berhubungan dengan kehamilan trimester pertama antara
lain mual dan muntah pada awal kehamilan, ketidakpahaman
42
(2016) rencana tindakan yang dapat dilakukan pada pasien mual dengan
kehamilan trimester pertama. NIC 1) Manajemen mual, dengan tindakan
antara lain dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap
mual, dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual, lakukan
penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi, durasi, tingkat
keparahan, dan faktor-faktor pencetus, evaluasi pengalaman mual
individu yang lalu (misalnya kehamilan, mabuk darat), dapatkan riwayat
diet pasien seperti makanan yang disukai dan disesuaikan dengan
kebudayaan, evaluasi dampak dari mual pada kualitas hidup, misalnya
nafsu makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran,
identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual seperti obat-
obatan, ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual
seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi lemon dan minuman
jahe, berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan berapa
lama mual itu berlangsung.
NIC 2) Penahapan diet, dengan tindakan antara lain berikan nutrisi
per oral sesuai dengan kebutuhan, tawarkan makan 6 kali dengan porsi
kecil dibanding makan 3 jika diperlukan, temukan cara untuk
memasukkan makanan kesukaan pasien kedalam diet yang dianjurkan
seperti biskuit kering, menghindari makanan berlemak tinggi, berminyak
dan pedas, air putih hangat, buah kaya vitamin C, minuman jahe hangat,
ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan sebaik
mungkin.
4. Implementasi
Pelaksanaan yang telah penulis lakukan pada Ny. K selama 3x
kunjungan sudah sesuai dengan intervensi yang telah penulis tetapkan
berdasarkan teori Bulechek dkk (2016) bahwa tindakan yang dilakukan
meliputi menilai secara lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi,
durasi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus. Penulis melakukan
pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan dan
mengetahui faktor pencetus dari mual yang dialami Ny. K, karena
44
menurut Wiknjosastro (2009) mual dan muntah ini dapat terjadi oleh
karena pengaruh estrogen dan progesteron yang menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual
dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga “morning
sickness”. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam
batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering,
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut “hiperemesis
gravidarum”.
Penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
mual, karena menurut teori Rukiyah dkk (2009) pada ibu hamil akan
merasa mual akibat penglihatan atau bau dari makanan, atau bau asap
rokok, adakalanya disertai oleh muntah-muntah. Tujuan dilakukan
identifikasi faktor penyebab mual yaitu supaya penulis dapat
merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi mual.
Penulis mengkaji riwayat diet pasien, karena menurut Wahyuni &
Indarwati (2011) penyebab mual-mual pada trimester pertama kehamilan
adalah adanya peningkatan hormon-hormon terutama hormon HCG yang
mendadak dan meningkat yang produksinya paralel dan dekat dengan
waktu mual-mual. Belum diketahui secara pasti mengapa itu dapat
mempengaruhi beberapa wanita dan bukan yang lain. Diit sebelum hamil
juga dapat mempermudah ibu hamil terkena mual-mual diawal kehamilan,
terutama sekali pada diit yang rendah vitamin, karbohidrat, dan mineral.
Kelelahan juga mendukung mual-muntah menjadi lebih menjengkelkan.
Maka dari itu penulis mengkaji diit pasien bertujuan untuk dapat
mengetahui riwayat diit pasien, karena riwayat diit yang tidak benar dapat
mempengaruhi ibu hamil mudah terkena mual diawal kehamilan.
Penulis mengajarkan kepada Ny. K penggunaan teknik
nonfarmakologi untuk mengatasi mual dengan menggunakan
aromatherapy inhalasi lemon dengan dosis 2-3 tetes minyak lemon pada
satu buah bola kapas setiap 5 menit, kemudian ulangi bila ibu masih
45
yaitu nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering
dan menghindari makanan yang merangsang timbulnya mual muntah.
Mengajarkan pasien cara membuat minuman jahe untuk
mengurangi mual dengan dosis yang digunakan 1gr jahe perhari,
diberikan selama hari, jika menggunakan ukuran rumah tangga sama
dengan setengah sendok teh jahe yang direndam dengan air panas selama
5 menit kemudian diminum 2x sehari, dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh Alyamaniyah (2014) jahe dapat mencegah mual dan muntah karena
jahe mampu menjadi penghalang serotinin, sebuah senyawa kimia yang
dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual.
Termasuk mual akibat mabuk perjalanan. Membantu pencernaan, karena
jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang
masing-masing mencerna protein dan lemak. Melindungi sistem
pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung dan menghambat
terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Hal ini karena jahe
mengandung senyawa aseton dan methanol. Membuang angin,
memperkuat lambung, memperbaiki pencernaan dan menghangatkan
badan. Hal ini didukung oleh teori Irianti dkk (2014) yang menyatakan
bahwa meminum air jahe dapat mengurangi gejala mual dan muntah
secara signifikan karena dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna.
Penulis menganjurkan pasien untuk menciptakan lingkungan yang
nyaman dengan menjauhkan sesuatu yang menimbulkan mual, berikan
pengharum ruangan yang menyegarkan, menurut pernyataan yang
dikemukakan oleh Potter dan Perry (2009) bahwa apapun keadaan
lingkungan, perawat bertanggung jawab menyediakan lingkungan yang
kondusif untuk makan. Ruangan klien harus bebas dari sisa-sisa material,
bau, dan hal yang kurang menyenangkan lainnya. Klien perlu diposisikan
senyaman mungkin sehingga makan menjadi menyenangkan.
Penulis mengingatkan kepada Ny. K untuk meminum obat anti
mual dan vitamin yang diberikan karena menurut Muttaqin (2011)
antiemetik dapat meningkatkan rasa nyaman pada gastrointestinal dan
47
meningkatkan asupan nutrisi dan cairan melalui oral. Selain itu menurut
Irianti (2014) memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari, dapat
meningkatkan metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
Implementasi telah penulis lakukan selama 3x kunjungan, dalam
melaksanakan implementasi penulis tidak menemukan kendala yang
berarti, pasien dan keluarga sangat kooperatif dan terbuka sehingga
penulis tidak mengalami kesulitan saat melakukan tindakan. Hanya saja
saat dianjurkan untuk menggunakan minuman jahe untuk mengatasi mual
Ny. K ragu, karena takut akan memberikan rasa panas pada bayinya,
tetapi setelah diberikan penjelasan mengenai kandungan, manfaat serta
dosis, pasien akhirnya mau mencobanya. Pasien juga mau mengikuti
saran yang diberikan oleh penulis.
5. Evaluasi
Evaluasi yang didapatkan dari implementasi yang sudah penulis
lakukan selama 3x kunjungan didapatkan data bahwa pasien mengatakan
sudah tidak mual dan muntah lagi, pasien sudah bisa makan walaupun
baru 6 sendok makan nasi, pasien juga sudah menggunakan aroma
therapy inhalasi lemon dan minuman jahe. Pasien tampak segar, tidak
lemas, turgor kulit cukup, konjungtiva tidak anemis. Tekanan darah
120/90 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,5°C. Dari
data subjektif dan objektif tersebut dapat penulis simpulkan bahwa
masalah mual berhubungan dengan kehamilan teratasi dengan kriteria
hasil mengenali onset mual dari skala awal 2 menjadi skala 4;
mendeskripsikan faktor-faktor penyebab dari skala awal 3 skala akhir 5;
menggunakan langkah-langkah pencegahan dari skala awal 2 menjadi 4;
menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin dari skala awal 3 skala
akhir 4; menghindari bau yang tidak menyenangkan dari skala awal 3
skala akhir 4.
Berdasarkan data tersebut evaluasi pada Ny. K sesuai dengan teori
Morhead (2016) bahwa setelah dilakukan tindakan 3x kunjungan
diharapkan mual dapat berkurang, karena pada hari ke-3 pasien sudah
48
tidak merasa mual dan sudah tidak muntah, pasien juga sudah dapat
beraktivitas keluar rumah serta sudah dapat makan nasi ±6 sendok makan.
Selain itu, pasien sudah dapat mengatasi mualnya menggunakan aroma
therapy inhalasi lemon dan minuman jahe, pasien sudah mengetahui cara
menghindari penyebab mual dan muntahnya. Dari data tersebut dapat
penulis simpulkan bahwa masalah mual berhubungan dengan kehamilan
trimester I yang dialami Ny.K sudah teratasi, hal ini terjadi selain dari
implementasi yang penulis lakukan juga dapat terjadi karena Ny. K sudah
mulai memasuki trimester II, dimana sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Hanretty (2014) bahwa trimester kedua sering dikenal
sebagai periode kesehatan yang baik, yakni ketika wanita merasa nyaman
dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil.
49
BAB V
SIMPULAN
A. Simpulan
B. Saran
Cunningham G.F., Leveno K. J., Bloom S.L., Hauth J. C., Rouse D.J. & Spong C.
Y. (2013). Obstetri William, Edisi 23. Jakarta : EGC.
Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta : Salemba Media.
Irianti, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
Kamariyah, N., Anggasari, Y., & Siti, M.. (2014). Buku Ajar Kehamilan untuk
Mahasiswa dan Praktisi Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Kozier, B dkk. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, &
praktik, Edisi 7, volume 1. Jakarta : EGC.
Manuaba, I.A., Ida, B., Ida., B.G. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB untuk Pendidikan Bidan,Ed 2. Jakarta : EGC.
Wahyuni., & Indarwati. (2011). Panduan Kehamilan Muslimah dan Umum. Solo :
Abyan Solo.
Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
PURWOKERTO TIMUR
Oleh :
P1337420214032
PURWOKERTO TIMUR
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh:
Nama Mahasiswa : Devi Ayu Arviani
NIM : P1337420214032
Tanggal Pengkajian : 18 April 2017
Tempat Praktik : Puskesmas I Purwokerto Timur
1. Identitas
a. Data Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 36 Tahun
Alamat : Mersi RT.04 RW.04 Kecamatan
Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 35 Tahun
Alamat : Mersi RT.04 RW.04 Kecamatan
Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hub. dg pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual ± 6x sehari terutama ketika pagi hari,
biasanya disertai dengan muntah ± 3x sehari.
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan badannya lemas, tidak nafsu makan, dan tidurnya
sedikit-sedikit terbangun karena pasien khawatir mual yang dialami
berbahaya terhadap bayi yang dikandungnya, karena pada kehamilan
sebelumnya pasien tidak mengalami mual.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini hamil yang kedua (G2P1A0) dengan HPHT
tanggal 22 januari 2017 usia kehamilan 11 minggu, pasien mengatakan
mengalami mual-mual setiap hari ± 6x terutama dipagi hari dimulai
ketika umur kehamilan 8 minggu dan sampai sekarang masih mual
kadang disertai dengan muntah ±3x sehari, pasien juga mengatakan
badannya lemas, tidak nafsu makan, setiap mencium dan melihat
makanan rasanya mual. Pasien belum tahu bagaimana cara untuk
mengatasi mual dan muntah.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang menular maupun
diturunkan, pasien pernah dirawat dirumah sakit saat melahirkan anak
pertama karena harus menjalani operasi sesar dikarenakan bayinya
belum masuk panggul
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan kedua orang tua pasien dan suami pasien masih
hidup, pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit menurun seperti darah tinggi dan kencing manis, serta tidak
ada yang memiliki penyakit menular seperti TBC. Pasien juga
mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami mual dan
muntah sewaktu hamil terutama ibunya.
f. Riwayat Menstruasi
Menstruasi pertama : 13 tahun
Lama menstruasi : 3-7 hari
Siklus : Teratur, 1 bulan 1x
Keputihan : Jarang
Dismenore : Tidak Pernah
g. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan menikah 1x pada usia 28 tahun, pada tanggal 21
juni 2008, pasien sudah menikah selama 9 tahun, dan sudah memiliki 1
anak perempuan dari hasil perkawinannnya yang sekarang berusia 8
tahun, saat ini sedang hamil yang kedua dengan umur kehamilan11
minggu.
h. Riwayat Kehamilan Saat Ini
HPHT : 22 Januari 2017
HPL : 29 Oktober 2017
TB : 151cm
BB sebelum hamil : 52 kg
Penambahan BB selama hamil : BB Pasien turun 4 Kg
LILA : 27 cm
Riwayat kehamilan saat ini
Usia Keluhan TFU Letak DJJ Data
Gestasi Janin Lain
11 Mual ±6x, 3cm diatas
muntah±3x simphysis pubis - + -
sehari
i. Riwayat Persalinan Lalu
Tabel Riwayat Persalinan Lalu
Tahun Usia Usia Penolong Tipe Jenis PB/BB Komplikasi
Ibu Gestasi partus kelamin
2009 28th 36 +2 Dokter SC Pr 50cm/ Tidak ada
3000gr
j. Pola Fungsional Gordon
1) Pola Persepsi Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting dan harus
dijaga, pasien mengatakan ketika ada anggota keluarga
yang sakit pasien dibawa ke Puskesmas atau dokter untuk
berobat, dan pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke
Puskesmas untuk mengetahui perkembangan
kehamilannya.
DO : Pasien memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas pada
tanggal 18 April 2017 dan dapat dilihat dari buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dimiliki oleh pasien,
bahwa pasien sudah memeriksakan kehamilannya
sebanyak 4x kali.
2) Pola Nutrisi Metabolik
DS :
Intake makanan
Pasien mengatakan sebelum hamil makan 3x sehari
dengan porsi sedang ± 1 piring sedang dengan lauk
ayam, tempe, tahu, ikan dan sayur-sayuran, tetapi saat
hamil ini tidak nafsu makan, jika makan 1-2 sendok
pasien langsung mual terkadang muntah.
Intake minuman
Pasien mengatakan sebelum hamil minum air putih
cukup yaitu ± 7 gelas sehari. Pasien mengatakan saat
hamil tetap bisa minum air putih tetapi yang dingin ± 1
Liter sehari.
DO : Pasien terlihat lemas, konjungtiva anemis.
Tekanan Darah (TD) : 110/70 mmHg
BB sebelum hamil : 52 Kg
BB sekarang : 48 Kg
Tinggi Badan : 151 cm
LILA : 27 cm
IMT (Indeks Masa Tubuh) :21 (BB normal)
Berat Badan Ideal Hamil (BBIH) : 49, 85 Kg
3) Pola Eliminasi
DS :
Buang Air Besar (BAB)
Pasien mengatakan sebelum hamil pasien BAB 2 hari
1x, dengan konsistensi lembek, dan baunya khas. Saat
hamil pasien jarang BAB, sudah 2 minggu pasien
tidak BAB tetapi masih bisa kentut
Buang Air Kecil (BAK)
Pasien mengatakan sebelum hamil pasien BAK dalam
satu hari ± 1,2 Liter dengan warna kuning jernih
dengan baunya khas. Saat hamil BAK lancar ± 1,5
Liter sehari dengan warna kuning jernih, dengan
baunya khas.
DO : Tidak ada edema/penumpukan cairan diektremitas ,
turgor kulit cukup.
4) Pola Aktivitas-Latihan
DS : Pasien mengatakan dapat beraktivitas sendiri tanpa
bantuan orang lain, tetapi pasien belum bisa melakukan
aktivitas yang berat seperti mencuci.
DO : Pasien nampak lemas dan hanya tiduran serta duduk-
duduk saja
No Aktivitas dan Latihan 0 1 2 3 4
1 Makan √
2 Mandi/Toileting √
3 Berpakaian √
4 Mobilitas di tempat tidur √
5 Berpindah √
6 Ambulasi / ROM √
Keterangan Skala : 0) Mandiri, 1) Dibantu alat, 3) Dibantu
alat dan orang lain, 4) dibantu total
Perawatan Payudara
B. Analisa Data
Berdasarkan data yang diperoleh pada pengkajian, maka ditemukan
beberapa masalah yang dapat dilihat pada tabel berikut.
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengatakan mual ± Kehamilan Mual
trimester I
6x dan muntah ± 3x dalam
1 hari, mual terjadi
terutama dipagi hari, jika
mencium bau masakan
pasien merasa mual
DO : Saat dilakukan pengkajian
pasien mual-mual sambil
memegangi plastik,
terlihat lemas, pasien
hamil 11 minggu,
konjungtiva
anemis,tekanan darah
110/70 mmHg, nadi
94x/menit, suhu 36,5°C,
respirasi, 20x/menit. BB
sebelum hamil 52 Kg, BB
sekarang 48 Kg, LILA 27
cm, IMT (Indeks Masa
Tubuh) 21, Berat Badan
Ideal Hamil (BBIH) 49,
85 kg.
2. DS : Pasien mengatakan saat ini Perubahan pada Ansietas
status
sedang hamil yang kedua,
kesehatan
tetapi pasien khawatir
karena setiap hari
mengalami mual dan
muntah, berat badannya
turun dan tidak nafsu
makan. pasien khawatir
akan berdampak buruk
terhadap bayinya, pasien
juga tidak tahu bagaimana
cara mengatasi mualnya
tersebut.
DO : Pasien nampak gelisah,
Pasien juga bertanya
apakah berdampak
terhadap bayinya.
C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data tersebut, maka diagnosa keperawatan
yang muncul menurut NANDA (2015) adalah sebagai berikut :
1. Mual berhubungan dengan kehamilan.
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status kesehatan.
D. Intervensi
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditemukan maka
intervensi atau perencanaan yang dapat dilakukan menurut Bulecheck dkk
(2016) antara lain sebagai berikut :
1. Diagnosa I : Mual berhubungan dengan kehamilan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 3x kunjungan diharapakan
mual dapat berkurang.
NOC : Kontrol mual dan muntah
Kriteria hasil :
Skala
Indikator
1 2 3 4 5
Mendeskripsikan faktor-
faktor penyebab
Menggunakan langkah-
langkah pencegahan
Menghindari faktor-faktor
penyebab bila mungkin
Menghindari bau yang tidak
menyenangkan
NIC :
a. Manajemen Mual
Intervensi :
1) Dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap mual
2) Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri
3) Lakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi,
durasi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus.
4) Evaluasi pengalaman mual individu yang lalu (misalnya
kehamilan, mabuk darat)
5) Dapatkan riwayat diet pasien seperti makanan yang disukai dan
tidak disukai dan disesuaikan dengan kebudayaan
6) Evaluasi dampak dari mual pada kualitas hidup, misalnya nafsu
makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran
7) Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual
8) Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual
seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi lemon dan
minuman jahe
9) Berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan
berapa lama mual itu berlangsung.
b. Penahapan diet
Intervensi :
1) Tawarkan makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3
kali, jika diperlukan
2) Temukan cara untuk memasukkan makanan kesukaan pasien
kedalam diet yang dianjurkan seperti biskuit kering; mengindari
makanan berlemak tinggi, berminyak dan pedas; air putih
hangat;buah kaya vitamin C; minuman jahe hangat.
3) Ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan
sebaik mungkin.
2. Diagnosa II : Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status
kesehatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x
kunjungan diharapkan pasien dapat mengontrol rasa
cemasnya
NOC : Anxiety Control
Kriteria hasil pada diagnosa ansietas berhubungan dengan perubahan
pada status kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Skala
Indikator
1 2 3 4 5
Devi
II Membantu pasien Pasien mengatakan
mengenal situasi yang dirinya cemas jika
menimbulkan cemas sedang mual, karena
takut akan berdampak
buruk terhadap
bayinya, pasien juga
cemas karena tidak
nafsu makan, setiap
makan selalu mual. Devi
Tabel implementasi Keperawatan Hari ke-1 (Lanjutan)
Devi
II Mengajarkan teknik Pasien dapat
nafas dalam untuk mengikuti yang
mengurangi kecemasan diajarkan, pasien
merasa lebih nyaman Devi
II Menjelaskan kepada Pasien mengerti dan
pasien agar tetap optimis mau mengikuti saran
dan jangan berfikiran
negatif tentang
kehamilannya
Devi
I,II Memberikan informasi Pasien mendengarkan,
mengenai mual, dan memahami yang
penyebab mual, dan sudah dijelaskan
berapa lama mual itu
akan berlangsung
Devi
Evaluasi hari ke-1
P : Lanjutkan intervensi
Instruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi nafas
dalam yang sudah diajarkan
Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan cemasnya.
Catatan Perkembangan Pertama (Tanggal 18 April 2017)
A :
Masalah mual berhubungan dengan kehamilan
trimester I belum teratasi
Masalah ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Implementasi hari ke-2
A :
Masalah mual berhubungan dengan kehamilan
trimester pertama teratasi
Masalah ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan
P : Pertahankan intervensi
Implementasi hari ke-3
Disusun Oleh :
P1337420214032
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Durasi : 20 Menit
Sasaran : Ny. K
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu yang fisiologis yang dialami oleh
wanita. Namun, keadaan patologis dan komplikasi dapat menyertai
kehamilan. Sekitar 70-80% wanita hamil mengalami mual dan muntah yang
umumnya disebut dengan morning sickness, hal ini merupakan fenomena
yang sering terjadi pada umur kehamilan 5-12 minggu (trimester I) dan
sebanyak 1-2% dari semua ibu hamil mengalami morning sickness yang
ekstrim dikemukakan oleh Sari dkk dalam Jurnal Kebidanan Malahayati
tahun 2016. Morning sickness atau mual dipagi hari merupakan salah satu
gejala paling awal, paling umum dan membuat stress yang dikaitkan dengan
kehamilan. Mual muntah sering diabaikan karena dianggap sebagai sebuah
konsekuensi diawal kehamilan tanpa memikirkan dampak yang akan
ditimbulkan. Mual dan muntah terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60%
pada multigravida (Maryunani, 2016).
Berbagai upaya preventif untuk mengurangi mual pada kehamilan
dapat menggunakan cara-cara alamiah. Menurut hasil penelitian oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan, ditunjukkan dengan dari 28
responden rata-rata score frekuensi morning sickness sebelum diberikan
aromatherapy inhalasi lemon adalah 15.68 dalam sehari sedangkan sesudah
diberikan aromatherapy inhalasi adalah 7.96 dalam sehari. Dan menurut hasil
penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, pemberian minuman jahe efektif
digunakan untuk mengatasi mual (morning sickness) pada kehamilan
ditunjukkan dengan rata-rata frekuensi morning sickness sebelum diberikan
minuman jahe sebesar 3,71 kali/hari menurun menjadi 2,24kali/hari setelah
diberikan minuman jahe.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penyuluhan dan demonstrasi mengenai cara penggunaan lemon
dan jahe untuk mengatasi mual pada Ny. K dengan tujuan supaya Ny.K dapat
mengatasi mualnya dengan menggunakan cara yang alami.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuannya tentang cara
mengatasi mual menggunakan teknik nonfarmakologi. Sehingga, setelah
diberikan penyuluhan dan demonstrasi ibu dapat mengatasi morning
sickness yang dialami.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan ibu dapat :
a. mengetahui penyebab-penyebab mual
b. Manfaat jahe dan lemon
c. Cara menggunakan jahe dan lemon
C. Materi
Terlampir
D. Kegiatan
No Durasi Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan
. Peserta
1. 3 menit PEMBUKAAN 1. Memberi salam Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam dan
3. Menjelaskan tujuan mendenga
melakukan konseling rkan
4. Menjelaskan cakupan
materi yang akan
disampaikan.
2. 12 ISI 1. Menjelaskan materi Menyimak
menit mengenai penyebab- dan
penyebab mual, mendenga
kandungan jahe dan rkan
lemon, manfaat jahe
dan lemon
2. Mendemonstrasikan
penggunaan lemon, dan
cara membuat minuman Menyimak
jahe ,dan
mendenga
3. Memberi kesempatan rkan.
audiens untuk bertanya
Bertanya
4. Menjawab pertanyaan
audiens.
4. Memberikan salam
penutup. Menjawab
salam
E. RESPONDEN
Ny. K
F. METODE
Ceramah dan demonstrasi
G. MEDIA
Leaflet
H. EVALUASI
1. Apa saja penyebab-penyebab mual?
2. Apa saja manfaat lemon dan jahe?
3. Mendemostrasikan kembali cara menggunakan aromatherapy inhalasi
lemon?
DAFTAR PUSTAKA
Irianti, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
Maternity, D., Dewi Y.S., &Marlida U.M. (2016). Pengaruh Inhalasi Aromaterapi
Lemon Terhadap Morning Sickness pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tulang Bawang I Kecamatan Banjar Agung Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2016. Jurnal Kebidanan, (online), Vol I:3,
(http://ejurnal.malahayati.ac.id), diakses pada tanggal 18 Desember
2016).
Wahyuni., & Indarwati. (2011). Panduan Kehamilan Muslimah dan Umum. Solo :
Abyan Solo.
Mengetahui,
A. Pengertian
Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa tidak
nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat atau tidak
dapat mengakibatkan muntah (Herdman, 2015).
B. Etiologi
Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) Penyebab mual-mual pada
trimester pertama kehamilan adalah adanya peningkatan hormon-hormon
terutama hormon HCG yang mendadak dan meningkat yang produksinya
paralel dan dekat dengan waktu mual-mual. Belum diketahui secara pasti
mengapa itu dapat mempengaruhi beberapa wanita dan bukan yang lain. Diit
sebelum hamil juga dapat mempermudah ibu hamil terkena mual-mual diawal
kehamilan, terutama sekali pada diit yang rendah vitamin, karbohidrat, dan
mineral. Kelelahan juga mendukung mual-muntah menjadi lebih
menjengkelkan.
Disusun Oleh :
P1337420214032
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Durasi : 15 Menit
Sasaran : Ny. K
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi,
dan memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang
ibu dan bayi yang belum lahir. Damoak gizi terhadap janin yang sedang
berkembang selama kehamilan berdampak selama kehamilan berdampak
untuk seumur hidupnya. Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama
kehamilan dan menyusui karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran
penting gizi bagi janin dan bayi.
Pasokan nutrisi yang cukup menjadi faktor lingkungan paling
penting yang mempengaruhi hasil kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia
dini atau berjarak dekat berada pada peningkatan insiden kelahiranprematur
dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian ibu dan
morbiditas. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menyusun
satuan acara penyuluhan ini dengan judul “Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Diharapakan ibu dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil ketika mual. Sehingga,
setelah di berikan konseling ibu dapat menerapkan pola pemenuhan
kebutuhan nutrisi dengan gizi seimbang untuk mengatasi mual yang
dialami ibu saat ini yang disebabkan karena kehamilan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu dapat :
1. Mengetahui manfaat pengaturan gizi ibu hamil
2. Mengetahui dampak jika nutrisi ibu hamil tidak tercukupi dengan
baik
3. Kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester I
4. Diit untuk ibu hamil yang mengalami mual
C. KEGIATAN PENYULUHAN
No Durasi Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan
. Peserta
1. 2 menit PEMBUKAAN 1. Memberi salam Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam dan
3. Menjelaskan tujuan mendenga
melakukan konseling rkan
4. Menjelaskan cakupan
materi yang akan
disampaikan.
2. 8 menit ISI 1. Menjelaskan materi Menyimak
mengenai gizi pada ibu dan
hamil dengan mual. mendenga
rkan
D. MATERI
Terlampir
E. RESPONDEN
Ny. K
F. METODE
Ceramah dan diskusi
G. MEDIA
Leaflet
H. EVALUASI
Diberikan pertanyaan lisan, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Gizi?.
2. Sebutkan apa saja manfaat pengaturan gizi ibu hamil?.
3. Apa saja kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I?.
4. Sebutkan makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil trimester I!.
DAFTAR PUSTAKA
Irianti, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.
Rusilanti, 2006. Menu Bergizi untuk Ibu Hamil. Cetakan I. Jakarta : Kawan
Pustaka.
Suririnah, 2009. Buku Pintar Kesehatan Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Tim Demedia, 2010. Menu Sehat untuk Ibu Hamil. Demedia Pustaka : Jakarta.
Wahyuni., & Indarwati. (2011). Panduan Kehamilan Muslimah dan Umum. Solo :
Abyan Solo.
Mengetahui,
seperti asam folat yang membantu jadi lebih buruk, 1 potong daging ukuran sedang
pertumbuhan system saraf janin. Jika
makan permen atau buah yang 1 butir telur ayam/bebek
kebutuhan asam folat tidak ter-
dikeringkan atau biskuit, dan
penuhi, janin bisa lahir cacat, bibir 4 potong tempe ukuran sedang
sumbing, jari-jari tidak lengkap, atau cairan yang cukup.
2, 5 sendok makan kacang hijau
mengalami cacat jantung bawaan Selain itu meminum jahe dapat
2,5 mangkuk sayuran
mengurangi gejala mual dan
2 buah. Buah buahan
muntah yang signifikan karena
dapat meningkatkan mortilitas 5 sendok makan minyak
A. Pengertian
Jahe dapat mencegah mual dan muntah karena jahe mampu
menjadi penghalang serotinin, sebuah senyawa kimia yang dapat
menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual
B. Tujuan
- Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
- Melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung
dan menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan.
- Membuang angin, memperkuat lambung, memperbaiki pencernaan dan
menghangatkan badan.
- mengurangi gejala mual dan muntah .
C. Prosedur
No LANGKAH-LANGKAH NILAI
YA TIDAK
I. TAHAP PRE ORIENTASI
1. Verifikasi Data
2. Menyiapkan alat-alat sbb:
a. 1 buah Parutan
b. 1 buah gelas belimbing
c. 1 buah sendok teh
d. 1 buah saringan
e. jahe 2,5 gram (±1 ¼ sendok teh
jahe yang sudah diserut)
f. Air hangat (±250ml)
g. Gula (±1 Sendok makan)
II. TAHAP ORIENTASI
3. Memberikan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan maksud dan tujuan
6. Menjelaskan langkah-
langkah/prosedur
7. kontrak waktu
8. Memberikan kesempatan pasien
bertanya
9. Cuci tangan
III. TAHAP KERJA
10. Membuat minuman jahe :
a. Parut jahe (± sampai 1 ¼ sendok
teh)
b. Peras dan saring jahe yang sudah
diparut ke dalam gelas
c. Tambahkan 1 sendok makan gula
pasir
d. Tambahkan air hangat (± 250ml
atau setara dengan 1 gelas
belimbing)
e. Aduk sampai gula dan air perasan
jahe menyatu
f. Minum selagi hangat
Lampiran 5
A. Pengertian
Penggunaan aromateraphy inhalasi lemon adalah tindakan nonfarmakologi
untuk mengatasi mual pada ibu hamil
B. Tujuan
- Mengurangi mual yang terjadi pada ibu hamil
- Mengurangi penggunaan obat-obatan pada ibu hamil
- Memberikan rasa nyaman dan tenang
C. Prosedur
No LANGKAH-LANGKAH NILAI
YA TIDAK
I. TAHAP PRE ORIENTASI
1. Verifikasi Data
2. Menyiapkan alat-alat sbb:
a. I buah kapas yang sudah
dibulatkan
b. Aroma terapi lemon
II. TAHAP ORIENTASI
3. Memberikan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan maksud dan tujuan
6. Menjelaskan langkah-
langkah/prosedur
7. kontrak waktu
8. Memberikan kesempatan pasien
bertanya
9. Cuci tangan
III. TAHAP KERJA
10. Membuat aromatherapy inhalasi
lemon:
a. Siapkan kapas yang sudah
dibulatkan
b. Teteskan minyak lemon ke kapas
tersebut
c. Anjurkan pasien untuk menghirup
sebanyak 3x pernapasan
d. Lakukan sampai rasa mual
berkurang
IV. TAHAP TERMINASI
11. Melakukan evaluasi tindakan kepada
keluarga
12. Berpamitan
13. Cuci tangan
14. Dokumentasi
Jttmtot t*rra*-.rn fe**runrt
Arbe digertoXut
\u' r.tS-f"oott &JoCIi g:fs
{,
lr -5-:oh
tsfttbdnoson
6s"fiiqr" dthitoqgFrn
t,
konsut gRu - Sarrgn diuVcfn
Y {rh}F Fft$s sktr$!
I
tr,
&fin - laarean
ts - 5 _ro7 TcrntrrtuGan
San qng v Acc
- utoT , $,$ ,q - farxqron
r:nt$t
h'
Sd*e
.
ffi
Pur.lvokerto
3 198803 2A02
PERSETUJUAN MENJADI KASUS KELOLAAN
Nama : Ny. K
Umur : 36 tahun
Kasus Kelolaan
(..............................)
BUKTI MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH
Nama : Tn. D
Umur : 35 Tahun
Pekerjaan : Buruh
NIM : P1337420214032
Jabatan : Mahasiswa
Nama : Ny.K
Umur : 36 Tahun
Yang menerangkan
(...........................)
Lampiran 11
NIM : P1337420214032
Alamat : Jl. Yos Sudarso Rt. 04 Rw. 02 Widuri Kec. Pemalang Kab.
Pemalang
No. HP : 085747198435
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Organisasi :