Anda di halaman 1dari 142

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN MUAL PADA NY.K G2P1A0 HAMIL


TRIMESTER PERTAMA DI PUSKESMAS 1
PURWOKERTO TIMUR

KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir

Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto

Devi Ayu Arviani

P1337420214032

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN MUAL PADA NY.K G2P1A0 HAMIL


TRIMESTER PERTAMA DI PUSKESMAS 1
PURWOKERTO TIMUR

KTI
disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir

Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto

Devi Ayu Arviani

P1337420214032

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2017

ii
LSMBAR PtrNGESAIIAI\T

Laporan kasus oreh Devi Ayu Arviani NIM. pt33?4202r403?


denem
judul Asuhen Kep*rawrtan Mual pada
Ny. K f,rprfu lIamil Trimc*ter
Pertrme di Puskesu*s I purworrerta Timur fui klah
dipertahaakan didepill
derryao Strguji p*da tanggal I? Mei 2$lT

I. Dina Indrati $S., M.Kry., Sp.Mat Kerua (


NIP. 19?00421 19e4S3 2 001

1. R*sfirisi, S.Kep., Ns., MH Pergqii I {dftrf\.e.-r.&4{$


NIP. 1959I t ls 198302 2 m2

3. Rstifah, SSI M. Kes Pengqii2 (


NrP. 19580915 198303 2 003

Meugehhui

K€fue Junrsa* Keperawatan

17 Met2017

@${a

NIP. 19650423 198803 2 002


MOTTO

1. “Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu


kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat” (Winston
Chucil).
2. “Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena
tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan
tidak dapat dihancurkan” (Hitopadesa).
3. “Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh (urusan) yang lain. Dan
hanya kepada Tuhanmulah kehendaknya kamu mengharap” (QS. Al Insyirah:
6-8).
4. “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah” (Thomas Alva Edison).
5. “Jika kita memulainya dengan kepastian, kita akan berakhir dalam keraguan,
tetapi jika kita memulainya dengan keraguan, dan bersabar menghadapinya,
kita akan berakhir dalam kepastian” (Francis Bacon).
6. “Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena
persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan” (General Collin
Power).

vi
PERSEMBAHAN

Alkhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah


SWT yang senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan inayah Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan kuliah ini hingga terselesaikannya tugas akhir
evaluasi komprehensif ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih atas
dukungan material dan spiritual dari orang-orang tercinta disekitar penulis
diantaranya :

1. Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Agus Siswanto dan Ibu Roviana) yang
senantiasa memberikan do’a, dukungan, semangat, motivasi, nasihat dan
kasih sayang kepada penulis agar menjadi orang yang sukses. Penulis akan
terus mencoba dan berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan
Bapak dan Ibu, dan menjadi seperti yang Bapak dan Ibu harapkan.
2. Kakakku Intan Ayu Pradiana dan dua adikku Rivaldi Tri Bagus Adhiatma
serta Anggita Ayu Aulia Ramadhani yang tersayang, yang senantiasa selalu
mendo’akan, mendukung, menyayangi dan memberikan semangat kepada
penulis untuk menyelesaikan perkuliahan ini.
3. Ibu Ratifah, S.ST, M.Kes, selaku dosen pembimbing penulisan tugas akhir ini
yang telah memberikan bimbingan, masukkan dan arahan dalam
menyelesaikan proposal laporan kasus ini dengan baik.
4. Bapak Handoyo, MN selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan masukan dan semangat.
5. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan kelas IIIA, IIIB, IIIC.
6. Sahabat-sahabat kamar 19 dan 43 yang selalu memberikan semangat dan
masukan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas penyusunan laporan kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Mual pada Ny.K G2P1A0 Hamil Trimester I di Puskesmas I
Purwokerto Timur”.

Laporan kasus ini diajukan dengan tujuan untuk memenuhi salah satu dari
tugas akhir program laporan DIII Keperawatan Purwokerto. Tersusunnya laporan
kasus ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Yth :

1. Bapak Sugiyanto, S.Pd. M, App, Sc, selaku Direktur Politeknik Kesehatan


Kemenkes Semarang.
2. Bapak Putrono, S.Kep. NS,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
3. Kepala Puskemas I Purwokerto Timur.
4. Ibu Walin, S.ST, M.Kes, selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan Purwokerto
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
5. Ibu Ratifah, S.ST, M.Kes, sebagai pembimbing penulisan tugas akhir ini yang
telah memberikan bimbingan, masukkan dan arahan dalam menyelesaikan
proposal laporan kasus ini dengan baik.
6. Ibu Dina Indrati DS., M.Kep., Sp.Mat selaku ketua penguji laporan kasus ini.
7. Ibu Rusmini, S.Kep., Ns., MH selaku dosen penguji laporan kasus ini.
8. Bapak, ibu, kakak dan adik saya tercinta yang senantiasa memberikan doa,
cinta dan kasih sayang, serta memberikan motivasi kepada penulis.
9. Bapak ibu Dosen serta Tenaga Kependidikan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang Prodi DIII Keperawatan Purowokerto yang telah
membekali penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan dan
penulisan karya tulis ilmiah ini.
viii
10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kasus ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan kasus ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sebuah kesempurnaan, untuk itu penulis
berharap, kritik, saran dan masukan demi sempurnanya laporan kasus ini,
sehingga dapat menjadi landasan dalam penyusunan KTI pada tahap
selanjutnya.

Purwokerto, 18 April 2017

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN .................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. v

MOTTO ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1


B. Tujuan Penulisan ......................................................................... 3
C. Manfaat Penulisan ....................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 5

A. Konsep Dasar .............................................................................. 5


1. Kehamilan ............................................................................. 5
a. Pengertian ........................................................................ 5
b. Patofisiologi .................................................................... 5
x
c. Tanda dan gejala ............................................................. 6
d. Tanda Subjektif dan Objektif .......................................... 7
e. Perubahan Anatomis dan fisiologis ................................. 8
f. Perubahan Psikologis ...................................................... 10
g. Komplikasi ...................................................................... 11
2. Mual Pada Kehamilan Trimester Pertama ............................ 12
a. Pengertian ........................................................................ 12
b. Etiologi ............................................................................ 12
c. Patofisiologi .................................................................... 13
d. Pathway ........................................................................... 13
e. Gejala .............................................................................. 14
f. Batasan Karakteristik ...................................................... 14
g. Faktor yang berhubungan................................................ 14
h. Penanganan Mual ........................................................... 14
B. Konsep Asuhan Keperawatan Mual ........................................... 15
1. Pengkajian ............................................................................. 15
2. Diagnosa Keperawatan.......................................................... 17
3. Perencanaan........................................................................... 17
4. Implementasi ......................................................................... 19
5. Evaluasi ................................................................................. 21

BAB III METODE ............................................................................... 22

A. Metoda Penulisan ........................................................................ 22


B. Sampel ......................................................................................... 22
C. Lokasi .......................................................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 23
E. Analisis........................................................................................ 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 24

A. Hasil Laporan Kasus ................................................................... 24


B. Pembahasan ................................................................................. 37

xi
BAB V SIMPULAN .............................................................................. 49

A. Simpulan ..................................................................................... 49
B. Saran ............................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kriteria Hasil Perencanaan ................................................................... 18

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pathway Mual ......................................................................................... 13

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Laporan Asuhan Keperawatan

Lampiran 2. SAP & Leaflet Mual pada Kehamilan

Lampiran 3. SAP & Leaflet Lemon dan Minuman Jahe untuk Mengatasi

Lampiran 4. SAP Nutrisi Ibu Hamil dengan Mual

Lampiran 5. SOP Pembuatan Minuman Jahe

Lampiran 6. SOP Aroma Therapy Inhalasi Lemon

Lampiran 7. Lembar Bimbingan

Lampiran 8. Surat Pengantar Pengambilan Data KTI

Lampiran 9. Surat Pengantar Pengambilan Kasus KTI

Lampiran 10. Surat Rekomendasi Izin Penelitian

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian

Lampiran 12. Inform consent

Lampiran 13. Bukti Kunjungan Rumah

Lampiran 14. Daftar Riwayat Hidup

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) merupakan jumlah


kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan
yang dijadikan sebagai indikator derajat kesehatan perempuan (WHO, 2014).
Angka kematian ibu merupakan salah satu target tujuan dari Millenium
Development Goals (MDGs) ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu, dengan
target menurunkan angka kematian ibu sebesar ¾ dari resiko jumlah kematian
ibu dari tahun 1990-2015. Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka
Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu sebanyak 289.000 jiwa. Sedangkan Angka
Kematian Ibu di Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
negara Asia Tenggara lainnya yaitu sebesar 214 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut sumber yang ada di Jawa Tengah AKI pada tahun 2015 masih cukup
tinggi yaitu sebesar 111, 16 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan data
Profil Kesehatan Jawa Tengah tahun 2015 jumlah AKI di Kabupaten
Banyumas tercatat sebesar 29 kasus.
Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut salah satunya
disebabkan oleh penyebab tidak langsung pada kehamilan yakni kondisi
masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan budaya, kondisi geografi
serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap, ikut memperberat
permasalahan ini. Sekitar 80% kematian maternal salah satunya diakibatkan
oleh meningkatnya komplikasi selama kehamilan (WHO, 2014).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot , nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba dkk, 2013).

1
2

Kehamilan merupakan suatu yang fisiologis yang dialami oleh wanita.


Namun, keadaan patologis dan komplikasi dapat menyertai kehamilan.
Sekitar 70-80% wanita hamil mengalami mual dan muntah yang umumnya
disebut dengan morning sickness, hal ini merupakan fenomena yang sering
terjadi pada umur kehamilan 5-12 minggu (trimester I) dan sebanyak 1-2%
dari semua ibu hamil mengalami morning sickness yang ekstrim
dikemukakan oleh Sari dkk dalam Jurnal Kebidanan Malahayati tahun 2016.
Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa tidak
nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat atau tidak
dapat mengakibatkan muntah (Herdman, 2015). Morning sickness atau mual
dipagi hari merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan
membuat stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Hal ini dikarenaken pada
ibu hamil mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga
menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga
morning sickness (Wiknjosastro, 2009). Mual muntah sering diabaikan karena
dianggap sebagai sebuah konsekuensi diawal kehamilan tanpa memikirkan
dampak yang akan ditimbulkan. Mual dan muntah terjadi 60-80% pada
primigravida dan 40-60% pada multigravida (Maryunani, 2016). Mual dan
muntah dapat membatasi diri, namun pada tingkatan yang lebih berat dapat
mengancam jiwa ibu dan janin jika tidak segera ditangani. Trimester pertama
merupakan masa kritis saat janin berada dalam tahap awal pembentukan
organ-organ tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu,
pembentukan organ yang sempurna bisa mengalami kegagalan, selain janin
beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah (Triyana, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara di Puskesmas I Purwokerto Timur
pada Desember 2016, dari 13 ibu hamil trimester pertama 11 diantaranya
mengalami mual dan muntah. Untuk penanganan kasus ini di Puskesmas
tersebut yaitu dengan dilakukan konseling, menganjurkan makan sedikit
tetapi sering dan tidak mengkonsumsi makanan yang merangsang mual. Jika
3

keadaan lebih buruk maka dilakukan kolaborasi medis yaitu dengan


pemberian antiemetik.
Berbagai upaya preventif untuk mengurangi mual pada kehamilan
dapat menggunakan cara-cara alamiah. Menurut hasil penelitian oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan, ditunjukkan dengan dari 28
responden rata-rata score frekuensi morning sickness sebelum diberikan
aromatherapy inhalasi lemon adalah 15.68 dalam sehari sedangkan sesudah
diberikan aromatherapy inhalasi adalah 7.96 dalam sehari. Dan menurut hasil
penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, pemberian minuman jahe efektif
digunakan untuk mengatasi mual (morning sickness) pada kehamilan
ditunjukkan dengan rata-rata frekuensi morning sickness sebelum diberikan
minuman jahe sebesar 3,71 kali/hari menurun menjadi 2,24kali/hari setelah
diberikan minuman jahe.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengelola pasien dengan masalah mual pada ibu hamil trimester I yang
dituangkan dalam bentuk laporan kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Mual Pada Ny. K G2P1A0 Hamil Trimester Pertama di
Puskesmas I Purwokerto Timur” dengan harapan penulis dapat
menerapkan proses Asuhan Keperawatan mual pada ibu hamil trimester I,
yang nantinya dapat membantu mengurangi masalah-masalah yang ada serta
komplikasi yang ditimbulkannya yang pada akhirnya penulis dapat
berkontribusi menurunkan Angka Kematian Ibu di Indonesia.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan kasus mual pada klien Ny. K
hamil trimester Pertama di Puskesmas I Purwokerto Timur.
4

2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus penulisan KTI adalah :
a. Menggambarkan secara tepat hasil pengkajian kasus mual pada
Ny. K hamil trimester I
b. Menggambarkan rumusan diagnosa keperawatan yang tepat sesuai
dengan prioritas masalah kasus mual pada Ny. K hamil trimester I
c. Merumuskan perencanaan asuhan keperawatan yang tepat kasus
mual pada Ny. K hamil trimester I sesuai dengan prioritas masalah
keperawatan
d. Melaksanakan tindakan keperawatan kasus mual pada Ny.K hamil
trimester I
e. Melakukan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan asuhan
keperawatan kasusmual pada Ny. K hamil trimester I
f. Melakukan analisa/pembahasan asuhan keperawatan kasus mual
pada Ny. K hamil trimester I

C. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapakan dari karya tulis ilmiah ini:


1. Bagi Pendidikan
Memberikan manfaat bagi pengembangan praktik keperawatan dalam
mengelola kasus dengan masalah mual pada pasien dengan kehamilan
trimester I. Kemudian sebagai informasi bagi tenaga kesehatan lain
terutama dalam mengelola pasien dengan kehamilan trimester I dengan
masalah mual.
2. Bagi Penulis
Dapat memberikan wawasan dalam mengelola kasus dengan masalah
mual pada pasien hamil trimester I.
3. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah mual
pada kehamilan trimester I.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar

1. Kehamilan

a. Pengertian
Menurut Manuaba dkk (2013), Proses kehamilan
merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (Implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
dan implantasi (Irianti dkk, 2014). Kemudian menurut Hutahaean
(2013) kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Jadi, dapat penulis
simpulkan bahwa kehamilan merupakan proses penyatuan ovum dan
spermatozoa.
b. Patofisiologi
Patofisiologi kehamilan menurut Sukarni & Margareth (2013) adalah
sebagai berikut :
1) Trimester Pertama
a) Minggu Pertama
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristiknya adalah
adanya pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum
oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampe fase
monula blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi
implantasi di endometrium kavum uteri.

5
6

b) Minggu Kedua
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis
(Stadium, bilaminer). Kedua lapisan itu merupakan lempeng
epiblas atau yang akan menjadi ektoderm dan hipoblas yang
akan menjadi endoderm. Akhir stadium nilaminer ditandai
munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).
c) Minggu Ketiga
Terjadi pembentukan tiga lapis/lempeng yaitu ektoderm dan
endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm diantaranya
diawali dari primitive streak. Embrio berada di stadium tiga
lapis (stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive streak
maka akan terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi
lipatan saraf (neural fold) dibagian kranial. Struktur ini
kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan
nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube)
d) Minggu keempat
Pada akhir minggu ke-3 atau awal minggu ke-4, mulai
terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik
pertumbuhan periode ini. Sampai minggu ke 8-12 (akhir
trimester pertama) pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi
begitu cepat, sampai dengan akhir minggu ke-8 terbentuk 30-
35 somit, disertai dengan perkembangan berbagai karakteristik
fisik lainnya. Beberapa sistem organ melanjutkan
pembentukan awalnya sampai dengan akhir minggu ke-12
(trimester pertama).
c. Tanda dan Gejala
Menurut Hanretty (2014) tanda dan gejala kehamilan antara lain :
1) Amenore
Amenore atau tidak datangnya haid merupakan tanda pertama
kehamilan. Terkadang seorang wanita dapat terus mengalami
perdarahan diawal kehamilan, meskipun wanita hamil sebenarnya
7

tidak lagi mengalami siklus haid. Keadaan ini dinamakan desidua


dan dapat berlanjut sampai usia kehamilan kira-kira 12 minggu,
yakni ketika desidua kapsularis bersatu dengan desidua vera.
2) Mual atau nyeri lambung
Banyak wanita mengalami gangguan pencernaan pada trimester
pertama kehamilan, mulai dari rasa mual dan tidak nafsu makan
sampai muntah berulang kali, terutama pada pagi hari.
Penyebabnya tidak diketahui secara pasti dan diduga hal ini terkait
dengan peningkatan kadar estrogen serta hormon chorionic
ginadrophin (HCG) dalam sirkulasi darah. Motilitas lambung
menurun, dan pada awal kehamilan juga terjadi relaksasi sfingter
bawah esofagus.
3) Gejala pada kandung kemih
Pada bulan kedua dan ketiga kehamilan, wanita hamil akan sering
berkemih karena meningkatnya vaskularisasi dan tertekannya
kandung kemih akibat pembesaan uterus.
4) Perubahan payudara
Tanda dan gejala pada payudara paling awal, yakni vaskularisasi
yang meningkat dan bertambahnya sensasi rasa berat, sampai
hampir menyerupai rasa sakit yang muncul pada usia kehamilan 6
minggu. Pada usia kehamilan 8 minggu, puting susu dan daerah
sekitarnya, termasuk aerola primer, menjadi lebih berpigmen.
Kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau nodul-nodul
yang menonjol berwarna kemerahan menjadi lebih jelas terlihat.
d. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester I
Menurut Mangkuji, dkk (2013) ada beberapa tanda
subjektif dan Objektif yang bisa dikaji oleh perawat atau petugas
kesehatan lainnya untuk memastikan kehamilan seorang ibu
diantaranya:
1) Tanda Subjektif
a) Ibu biasanya mengeluh mual-mual.
8

b) Keluhan lain yang didapati adalah sakit kepala atau pusing.


c) Perubahan postur tubuh biasanya belum kelihatan.
d) Ibu mengeluh sering buang air kecil.
e) Biasanya terjadi peningkatan hasrat seksual.
2) Tanda Objektif
a) Amenorea.
b) Meningkatnya kadar HCG.
c) Menghitamnya daerah sekitar areola karena membesarnya
tubersel Montgomery.
d) Tanda-tanda (minggu ke-5 sampai dengan ke-7) : Tanda Ladin,
tanda goodell, tanda hegar, tanda chadwick
e) Kehamilan positif pada pemeriksaan HCG.
f) Berat badan bertambah 0-3 kg lebih, tetapi mungkin juga turun
drastis.
g) Fundus uteri setinggi simfisis pubis, meningkat hampir 1 cm
tiap minggu.
h) Deteksi pada denyut jantung janin dengan menggunakan
teknik ultrasonik (minggu ke-9 sampai dengan ke-12).
e. Perubahan Anatomis dan Fisiologi pada Kehamilan Trimester I
Menurut Kamariyah dkk (2014), Kehamilan menyebabkan
terjadinya perubahan pada seluruh tubuh ibu, khususnya pada alat
genetalia eksterna dan interna serta payudara (mammae). Dalam hal
ini hormon somatomammotropin, estrogen, dan progesteron
mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada ibu hamil
antara lain :
1) Uterus
Uterus akan meningkat pada bulan-bulan pertama kehamilan
karena peningkatan kadar estrogen dan progesteron.
9

2) Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat dari hormon
estrogen. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan, Tanda ini disebut
tanda chadwick, warna porsiopun tampak lebam (livide).
4) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis sampai terbentuknya plasenta diusia kehamilan kira-kira
16 minggu. Korpus Luteum graviditis berdiameter kurang lebih 3
cm. Kemudian, mengecil setelah plasenta terbentuk.
5) Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi
belum mengeluarkan air susu.
6) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi bagian
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone
stimulating hormon (MSH) yang meningkat.
7) Sistem kardiovaskular
Sirkulasi darah ibu pada kehanilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang juga membesar, payudara dan organ lain
yang memang sangat berfungsi dalam kehamilan. Volume darah
akan bertambah banyak, kira-kira 25%.
10

8) Sistem respirasi
Seorang ibu hamil trimester I secara fisiologis tidak mengalami
gangguan pernapasan. Namun pada kelanjutan kehamilannya tidak
jarang mengeluhkan adanya sesak dan napas pendek.
9) Sistem pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual
(nausea), kemungkinan akibat kadar hormon estrogen yang
meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun sehingga
motilitas seluruh traktus disgestivus juga berkurang. Makanan
lebih lama berada dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih
lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorpsi,
akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan
salah satu keluhan utama ibu hamil.
10) Sistem perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga sering timbul keinginan
untuk berkemih.
f. Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester I
Kamariyah dkk (2014), menyatakan bahwa perubahan
psikologis yang sering terjadi pada ibu hamil trimester pertama adalah
sebagai berikut :
1) Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
Penyesuaian yang dilakukan ibu adalah menghadapi kenyataan
bahwa ia sedang hamil, dan ini merupakan tugas psikologis yang
paling penting.
2) Sebagian ibu merasa sedih dan ambivalen tentang kehamilannya.
Hampir 80% ibu kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung
terutama terjadi pada ibu yang belum menikah atau yang tidak
merencanakan kehamilan.
11

3) Kebingungan secara normal akan berakhir setelah ibu mampu


menerima kehamilannya. Perasaan ini biasanya terjadi pada akhir
trimester pertama.
4) Perasaan yang tidak nyaman disebabkan oleh adanya rasa mual dan
muntah, rasa lelah, perubahan selera makan, serta emosional yang
mungkin mencerminkan konflik dan depresi.
g. Komplikasi
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis. Namun
dalam perjalanannya ada faktor-faktor yang dapat membuat ibu
mengalami komplikasi selama menjalani kehamilan tersebut.
Komplikasi-komplikasi yang biasa ditemui pada ibu hamil adalah
sebagai berikut (Kamariyah dkk, 2014) :
1) Anemia kehamilan
Jika kadar hemoglobin dibawah 11g/dl pada trimester pertama dan
ketiga atau kadar hemoglobin lebih kecil 0,5 g/dl pada trimester
kedua.
2) Hiperemesis Gravidarum (HEG)
Hiperemesis gravidarum adalah morning sickness dengan muntah
terus menerus yang berlangsung sampai usia kehamilan 4 bulan,
asupan nutrisi kurang yang dapat menyebabkan gangguan suasana
kehidupan sehari-hari.
3) Abortus (keguguran kandungan)
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu
hidup diluar kandungan pada usia kurang dari 28 minggu.
4) Kehamilan dengan Degenerasi Penyakit Trofoblas
Kehamilan penyakit trofoblas adalah penyimpangan kehamilan
dengan terjadinya degenerasi hidrofik dari jonjot koreon sehingga
berupa buah anggur dan mengandung banyak cairan dan hormon.
12

5) Kehamilan Servikal
Kehamilan servikal ini jarang terjadi, biasanya ditandai dengan
perdarahan pervaginam tanpa disertai rasa nyeri, terjadi abortus
spontan sangat besar.
6) Kehamilan Ovarial
Kehamilan ovarial ini biasanya ditegakkan atas dasar kriteria
spiegelberg, yaitu tuba pada sisi kehamilan harus normal, kantung
janin harus terletak di ovarium, dan jaringan ovarium yang nyata
harus ditemukan dalam dinding kantung janin.
7) Kehamilan Ektopik (Kehamilan di Luar Kandungan)
Kehamilan ektopik merupakan salah satu keadaan darurat yang
segera harus mendapatkan tindakan pembedahan untuk
mengambil sumber perdarahan sehingga bahaya lebih lanjut dapat
diatasi.
2. Mual Pada Kehamilan Trimester Pertama
a. Pengertian
Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa
tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang
dapat atau tidak dapat mengakibatkan muntah (Herdman, 2015).
b. Etiologi
Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) Penyebab mual-
mual pada trimester pertama kehamilan adalah adanya peningkatan
hormon-hormon terutama hormon HCG yang mendadak dan
meningkat yang produksinya paralel dan dekat dengan waktu mual-
mual. Belum diketahui secara pasti mengapa itu dapat mempengaruhi
beberapa wanita dan bukan yang lain. Diit sebelum hamil juga dapat
mempermudah ibu hamil terkena mual-mual diawal kehamilan,
terutama sekali pada diit yang rendah vitamin, karbohidrat, dan
mineral. Kelelahan juga mendukung mual-muntah menjadi lebih
menjengkelkan.
13

c. Patofisiologi
Perasaan mual dan muntah pada saat kehamilan trimester
pertama yang ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan setelah
pembuahan. Disebabkan karena peningkatan hormon estrogen
(Rahmasari, 2012). Pengaruh estrogen dan progesteron yang terjadi
dapat menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan
terutama di pagi hari karena terjadi pergerakan dari usus kecil,
kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa menyebabkan
rasa mual (Rukiyah dkk, 2009).
d. Pathway
fertilisasi Konsepsi Morulla Nidasi

Blastula, Trofoblas, Desidua

Embriogenesis

Organogenesis

Janin, Plasenta, tali


pusat)

Perubahan Pada Ibu Hamil

Perubahan
Fisiologis

GIT (Gastrointestinal Track)

Peningkatan Mual, muntah,


Progesteron dan HCG
asam lambung anoreksia

(Rahmasari, 2010 & Hanretty, 2014)

Gambar 2.1
14

e. Gejala
Pada ibu hamil akan merasa mual akibat penglihatan atau
bau dari makanan, atau bau asap rokok, adakalanya disertai oleh
muntah-muntah (Rukiyah dkk, 2009).
f. Batasan Karakteristik
Adapun batasan karakteristik dari mual antara lain
keengganan terhadap makanan, mual, peningkatan menelan,
peningkatan salivasi, rasa asam di dalam mulut, sensasi muntah
(Herdman, 2015).
g. Faktor yang berhubungan
Ada dua faktor yang berhubungan antara lain faktor biofisik
dan situasional. untuk faktor biofisik antara lain kehamilan, iritasi
gastrointestinal, kemudian faktor situasional diantaranya ansietas,
gangguan psikologis, rasa makanan/minuman yang tidak enak,
stimulasi lingkungan yang tidak menyenangkan, stimulasi penglihatan
yang tidak menyenangkan (Herdman, 2015).
h. Penanganan Mual pada Trimester Pertama
Menurut Herdman (2015) intervensi keperawatan yang
disarankan untuk menyelesaikan mual antara lain manajemen mual,
penahapan diet, pengalihan, manajemen elektrolit/cairan, monitor
cairan, monitor nutrisi, pengurangan kecemasan dan teknik
menenangkan. Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) penanganan
yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual pada ibu hamil antara
lain makan sedikit-sedikit tapi sering dan menghindari makanan yang
membuat mual, jangan terlalu lelah, makan permen atau buah yang
dikeringkan atau biskuit untuk mengurangi mual pada ibu hamil.
Berbagai upaya Preventif untuk mengurangi mual pada kehamilan
dapat menggunakan cara-cara alamiah. Menurut hasil penelitian oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan. Dan menurutmenurut
hasil penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, Pemberian minuman
15

jahe efektif digunakan untuk mengatasi mual (morning sickness) pada


kehamilan ditunjukkan dengan rata-rata frekuensi morning sickness
sebelum diberikan wedang jahe sebesar 3,71 kali/hari menurun
menjadi 2,24kali/hari setelah diberikan wedang jahe. Selain itu
tindakan farmakologis yang dapat diberikan untuk mengatasi mual
adalah dengan memberikan tablet vitamin B 1.5mg/hari, untuk
meningkatkan metabolisme ( Irianti dkk, 2014).

B. Konsep Asuhan Keperawatan Mual pada Pasien Hamil Trimester

Pertama menurut Indriyani (2013)

1. Pengkajian
a. Riwayat Kehamilan Saat Ini
Biasanya ibu datang karena adanya presumtif kehamilan. Identifikasi
ulang hal-hal yang dirasakan oleh ibu guna mengembangkan rencana
perawatan selanjutnya. Perhitungan tafsiran persalinan (TP) dapat
dilakukan saat itu.
b. Riwayat Obstetri Ginekologi
Data yang diidentifikasi meliputi usia saat menarche dan riwayat
menstruasi, infertilitas, anomali ginekologi, riwayat penyakit menular
seksual (PMS), riwayat seksual, kehamilan saat ini, dan riwayat
persalinan.
c. Riwayat Medis
Menguraikan tentang kondisi medis atau bedah yang pernah dialami
dan dapat mempengaruhi perjalanan kehamilan saat ini. Apakah ibu
mengalami penyakit diabetes, epilepsi, alergi tertentu, penyakit kronis
atau obat-obatan yang dipakai. Apakah ibu pernah menjalani
pembedahan rahim atau perbaikan ekstensif dinding pelvis,
appendiktomi dan lain-lain yang terkait dengan pembedahan dan
medis.
16

d. Riwayat Nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan.
Karena akan berpengaruh tehadap pertumbuhan dan perkembangan
janin. Pengkajian tentang nutrisi ibu meliputi apakah ibu menjalani
diit khusus, alergi makanan, serta faktor-faktor lain yang terkait status
nutrisi menjadi sangat penting. Diharapkan pada akhirnya ibu
memiliki pengetahuan dan motivasi yang baik untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan.
e. Riwayat Penggunaan Obat
Meliputi penggunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu
menggunakan obat-obatan secara legal seperti obat-obatan bebas,
tembakau, obat yang diresepkan, rokok, kafein, alkohol maupun obat-
obatan secara ilegal seperti mariyuana dan kokain. Pengguanaan obat-
obatan yang dapat menembus plasenta dapat menimbulkan defek
perkembangan janin, dan hal ini sangat merugikan.
f. Riwayat Keluarga
Adakah gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi yang
dapat mempengaruhi status kesehatan ibu atau janin selama
kehamilan.
g. Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan,
status perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status
sosioekonomi perlu diidentifikasi. Selain itu persepsi tentang
kehamilan saat ini, sistem dukungan, mekanisme koping dan pola
iteraksi juga diidentifiksi. Perawat juga menggali sikap terhadap
rentang perilaku seksual yang diterima selama kehamilan. Konsep diri
juga merupakan data yang penting.
h. Rencana Melahirkan
Tanyakan apakah ibu berencana mengikuti kelas prenatal untuk
orangtua baik sendiri maupun dengan pasangannya saat trimester
pertama. Identifikasi juga rencana melahirkan ibu.
17

i. Pemeriksaan Fisik
Menurut Indriyani (2013), pemeriksaan fisik pada kehamilan
trimester I meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, tinggi badan (TB)
dan berat badan (BB), pemeriksaan dikembangkan dengan metode
antara lain dimulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, juga hygiene
secara umum. Pemeriksaan kelenjar tiroid, payudara, abdomen, dan
pemeriksaan panggul.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus ibu hamil dengan kehamilan trimester pertama akan timbul
diagnosa keperawatan yaitu mual berhubungan dengan kehamilan
(Herdman, 2015). Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa
tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
atau tidak dapat mengakibatkan muntah. Batasan karakteristik mual antara
lain keengganan terhadap makanan, mual, peningkatan menelan,
peningkatan salivasi, rasa asam di dalam mulut, sensasi muntah
(Herdman, 2015).
3. Perencanaan
Menurut Morhead dkk (2016),tujuan perencanaan keperawatan
pada pasien mual dengan kehamilan adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x kunjungan diharapkan mual dapat berkurang
dengan Nursing Outcomes Classification (NOC): Kontrol mual dan
muntah dengankriteria hasil :
18

Skala

Indikator 1 2 3 4 5

Mengenali onset mual

Mendeskripsikan faktor-faktor
penyebab
Menggunakan langkah-langkah
pencegahan
Menghindari faktor-faktor
penyebab bila mungkin
Menghindari bau yang tidak
menyenangkan
Tabel 2.1

Keterangan dari skala hasil diatas sebagai berikut :

1 : Tidak pernah ditunjukkan


2 : Jarang ditunjukkan
3 : Kadang-kadang ditunjukkan
4 : Sering ditunjukkan
5 : Secara konsisten ditunjukkan
Menurut Bulechek dkk (2016) rencana tindakan yang dapat dilakukan
pada pasien mual dengan kehamilan trimester pertama antara lain :
a. Nursing Interventions Classification (NIC) : Manajemen mual dengan
tindakan antara lain:
1) Dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap mual
2) Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri
3) Lakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi,
durasi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus dengan
menggunakan alat pengkajian
4) Evaluasi pengalaman mual individu yang lalu (misalnya
kehamilan, mabuk darat)
5) Dapatkan riwayat diet pasien seperti makanan yang disukai dan
tidak disukai dan disesuaikan dengan kebudayaan
19

6) Evaluasi dampak dari mual pada kualitas hidup, misalnya nafsu


makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran
7) Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual seperti
obat-obatan dan prosedur
8) Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual
seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi lemon dan
minuman jahe
9) Berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan
berapa lama mual itu berlangsung.
b. Nursing Interventions Classification (NIC) : Penahapan Diet
Tindakan untuk pasien mual pada kehamilan trimester I antara lain :
1) Berikan nutrisi per oral, sesuai kebutuhan
2) Tawarkan makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3 kali,
jika diperlukan
3) Temukan cara untuk memasukkan makanan kesukaan pasien
kedalam diet yang dianjurkan seperti biskuit kering; mengindari
makanan berlemak tinggi, berminyak dan pedas; air putih
hangat;buah kaya vitamin C; minuman jahe hangat.
4) Ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan
sebaik mungkin.
4. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan
mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat, bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
Sedangkan tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang
didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas
kesehatan lain (Mitayani, 2011). Implementasi dilakukan berdasarkan
semua tindakan yang sudah direncanakan pada intervensi antara lain
manajemen mual dan penahapan diet (Bulechek dkk, 2016). Sehingga
implementasi yang dilakukan menurut Bulechek dkk (2016) untuk
20

intervensi manajemen mual antara lain mendorong pasien untuk


memantau pengalaman diri terhadap mual, mendorong pasien untuk
belajar strategi mengatasi mual sendiri, melakukan penilaian lengkap
terhadap mual (termasuk frekuensi, durasi, tingkat keparahan, dan faktor-
faktor pencetus dengan menggunakan alat pengkajian), mengevaluasi
pengalaman mual individu yang lalu (misalnya kehamilan, mabuk darat),
mengkaji riwayat diet pasien seperti makanan yang disukai dan tidak
disukai dan disesuaikan dengan kebudayaan, mengevaluasi dampak dari
mual pada kualitas hidup (misalnya, nafsu makan, tidur, aktivitas, prestasi
kerja, tanggung jawab peran), mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
menyebabkan mual seperti obat-obatan dan prosedur, mengajarkan
penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual, memberikan
informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan berapa lama mual
itu berlangsung.
implementasi selanjutnya untuk intervensi penahapan diet antara
lain menganjurkan makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3
kali (jika diperlukan), mengajak pasien untuk mencari cara untuk
memasukkan makanan kesukaan pasien kedalam diet yang dianjurkan,
menciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan sebaik
mungkin. Berdasarkan dari hasil penelitian Jurnal Kebidanan oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan dengan cara meneteskan
minyak esensial aromaterapi lemon pada buah bola kapas kemudian
menghirup aromaterapi tersebut sebanyak 3 kali pernapasan dan diulangi
bila ibu masih mengalami morning sickness. Dan menurut hasil menurut
hasil penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, Pemberian minuman jahe
efektif digunakan untuk mengatasi mual (morning sickness) pada
kehamilan, dengan dosis 2,5 gram diiris dan diseduh air panas 250ml
ditambah 1 sendok makan gula (10gram) diminum 2x1 sehari selama 4
hari . Selain itu, tindakan farmakologis yang dapat diberikan untuk
21

mengurangi mual adalah dengan memberikan tablet vitamin B6


1.5mg/hari, untuk meningkatkan metabolisme ( Irianti dkk, 2014).
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses
keperawatan, dimana perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap
perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu dapat diatasi.
Disamping itu, perawat juga memberikan umpan balik atau pengkajian
ulang jika tujuan yang ditetapkan belum tercapai sehingga proses
keperawatan dapat dimodifikasi (Mitayani, 2011). Untuk diagnosa mual
yang perlu dievaluasi adalah mengenai faktor-faktor penyebab,
menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin , menghindari bau yang
tidak menyenangkan, mengenali onset mual dan menghindari bau yang
tidak menyenangkan dengan rentang skala 1-5 dengan tidak pernah
ditunjukkan sampai dengan konsisten menunjukkan (Bulechek dkk,
2016).
BAB III

METODA

A. Metoda Penulisan

Metoda yang penulis gunakan dalam penyusunan asuhan


keperawatan mual pada Ny. K dengan kehamilan di Puskesmas I Purwokerto
Timur adalah metoda deskriptif yaitu dengan menggambarkan secara realita
dan objektif terhadap suatu kondisi tertentu yang sedang terjadi. (Imron &
Munif, 2010).

B. Sampel

Menurut Hidayat (2014) sampel adalah bagian populasi yang akan


diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel yang digunakan dalam kasus ini adalah seorang ibu hamil trimester I
yang mengalami mual dan muntah yang normal yakni <10 x perhari pada
kehamilan primigravida / multigravida. Sehingga penulis menggunakan
teknik sampling convenience sampling method (non-probability sampling
technique) dimana cara penetapan sampel dengan mencari subjek atas dasar
hal-hal yang menyenangkan atau mengenakan peneliti (Nursalam, 2008).

C. Lokasi

Lokasi yang digunakan penulis dalam penyusunan Asuhan


Keperawatan Mual pada Ny.K dengan Kehamilan Trimester I yaitu di
Puskesmas I Purwokerto Timur. Pengelolaan pasien selama 3 hari dengan
rincian 1 hari di Puskesmas dan 2 hari dengan kunjungan rumah sesuai alamat
pasien.

22
23

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Imron & Munif (2010), teknik pengumpulan data yang


digunakan adalah :
1. Wawancara
Menurut Imron & Munif (2010) wawancara adalah suatu teknik
pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi secara dialog (tanya
jawab) secara lisan dan langsung. Penulis dalam mendapatkan data
melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan responden.
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan melakukan anamnesa dengan
menanyakan tentang seberapa sering klien dalam melakukan aktivitas
seksual, perasaan nyeri ketika berhubungan, dan respon keluarga terhadap
masalah yang dihadapi klien.
Alat yang dipakai pada wawancara ini adalah lembar format asuhan
keperawatan.
2. Observasi
Observasi yaitu penulis melakukan penulisan data dengan
melakukan observasi atau pengamatan langsung kepada klien yang
dilakukan peneliti untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti
yaitu mengamati hubungan klien dengan keluarga dan mengobservasi
keluhan yang tampak pada klien.

E. Analisis

Proses analisis data dimulai dari menelaah seluruh data yang


diperoleh dari wawancara maupun observasi. Selanjutnya data
diinterpretasikan dalam bentuk asuhan keperawatan yang berisi data subjektif
dan objektif dari pasien yang selanjutnya data tersebut akan didapatkan
masalah keperawatannya. Dari masalah keperawatan yang timbul akan
dilakukan rencana keperawatan kemudian akan dilakukan tindakan
keperawatan sesuai rencana keperawatan, lalu didapatkan evaluasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Laporan Kasus

Bab ini berisi tentang laporan kasus “Asuhan Keperawatan Mual Pada
Ny. K G2P1A0 Hamil Trimester Pertama di Puskesmas I Purwokerto
Timur”. Penulis telah melakukan asuhan keperawatan pada Ny.K selama 3x
kunjungan yaitu pada tanggal 18,19 dan 21 April 2017. Selama melaksanakan
asuhan keperawatan penulis menerapkan pendekatan proses keperawatan
yang meliputi pengkajian, analisa data, perumusan masalah, penentuan
perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian (Assesment)
a. Biodata Pasien
Pasien bernama Ny. K umur 36 tahun, jenis kelamin
perempuan, agama islam, alamat RT. 04 RW. 04 Kelurahan Mersi,
Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, pendidikan
terakhir pasien adalah SMA, status sudah menikah dan memiliki 1
anak, suku Jawa / Indonesia, pasien tidak bekerja / ibu rumah tangga.
Status gravida G2P1A0. Penanggung jawab yaitu Tn. D sebagai suami
pasien, berumur 35 tahun, pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai
buruh.
b. Riwayat Keperawatan (Nursing History)
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18 April 2017,
pasien mengatakan mual ± 6x sehari dan muntah ± 3x sehari terutama
pada pagi hari, tidak nafsu makan, badan terasa lemas, setiap makan
selalu mual dan terkadang muntah. Pasien juga mengatakan pada
kehamilan sebelumnya tidak mengalami mual sehingga pasien tidak
tahu bagaimana cara untuk mengatasi mual dan muntah yang
dialaminya.
24
25

Riwayat kesehatan sekarang, pasien mengatakan saat ini


hamil yang kedua, Haid Pertama Hari Terakhir (HPHT) yaitu pada
tanggal 22 januari 2017, dengan usia kehamilan 11 minggu, pasien
mengatakan mual mual setiap hari ± 6x terutama dipagi hari dimulai
ketika umur kehamilan 8 minggu dan sampai sekarang masih mual
kadang disertai dengan muntah ±3x sehari, pasien juga mengatakan
badannya lemas, tidak nafsu makan, setiap mencium dan melihat
makanan rasanya mual. Pasien belum tahu bagaimana cara untuk
mengatasi mual dan muntah.
Pada riwayat kesehatan dahulu, pasien mengatakan tidak
memiliki sakit yang menurun atau menular, pasien hanya mengalami
batuk dan pilek biasa. Pasien mengatakan pernah dirawat dirumah sakit
karena operasi sesar sewaktu melahirkan anak pertama dengan indikasi
janin belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP). Pada riwayat kesehatan
keluarga, pasien mengatakan kedua orang tua dari pasien dan suami
pasien masih hidup, pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit menurun seperti darah tinggi dan kencing manis,
serta tidak ada yang memiliki penyakit menular seperti TBC. Pasien
juga mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami mual dan
muntah sewaktu hamil.
Pada riwayat menstruasi, pasien pertama mentruasi pada
usia 13 tahun dengan lama menstruasi 3-7 hari, dengan siklus teratur 1
bulan 1x, tidak pernah mengalami dismenore, dan jarang mengalami
keputihan. Pada riwayat perkawinan, pasien mengatakan menikah 1x
pada usia 28 tahun, pada tanggal 21 juni 2008, pasien sudah menikah
selama 9 tahun, dan sudah memiliki 1 anak perempuan dari hasil
perkawinannya yang sekarang berusia 8 tahun, pasien sekarang sedang
hamil anak yang kedua dengan umur kehamilan 11 minggu.
Pada riwayat kehamilan saat ini, Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) pada tanggal 22 januari 2017, Hari Perkiraan Lahir
(HPL) tanggal 29 Oktober 2017, TB 151 cm, BB sebelum hamil 52 kg,
26

BB selama hamil menjadi 48 kg, pasien mengalami penurunan BB


sebanyak 4 kg, Lingkar Lengan Atas (LILA) 27 cm, usia gestasi 11
minggu, dengan keluhan mual ± 6x sehari dan muntah ± 3x sehari,
Fundus teraba 3cm diatas symphisis, letak janin belum diketahui, DJJ
terdengar.
Pada pengkajian riwayat persalinan yang lalu pasien
mengatakan pada tahun 2009 saat usia kehamilan 36+2 minggu pasien
melahirkan anak pertamanya, berjenis kelamin perempuan, melalui
proses persalinan sesar, penolong dokter spesialis kandungan, dengan
panjang badan 50 cm, berat badan 3000 gr, keadaan lahir bayi normal
tidak ada kelainan dan sehat, sekarang anaknya sudah berusia 8 tahun.
Pengkajian yang dilakukan selanjutnya adalah pola
fungsional gordon meliputi pola persepsi kesehatan, pasien
mengatakan kesehatan itu penting dan harus dijaga, pasien mengatakan
ketika ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau
dokter untuk berobat, dan pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke
puskesmas untuk mengetahui perkembangan kehamilannya, dibuktikan
dengan pasien memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas I
Purwokerto Timur pada tanggal 18 April 2017 dan pasien memiliki
buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk menambah pengetahuan
tentang kehamilan dan nifas, serta pasien sudah melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 4x.
Pengkajian pola nutrisi metabolik pasien mengatakan
sebelum hamil makan 3x sehari dengan porsi sedang ± 1 piring sedang
dengan lauk ayam, tempe, tahu, ikan dan sayur-sayuran, tetapi saat
hamil ini tidak nafsu makan, jika makan 1-2 sendok pasien langsung
mual terkadang muntah, pasien mengatakan sebelum hamil minum air
putih cukup yaitu ± 7 gelas sehari. Pasien mengatakan saat hamil tetap
bisa minum air putih tetapi yang dingin ± 1 liter sehari. Hal ini
dibuktikan dengan pasien terlihat lemas, konjungtiva anemis, Tekanan
Darah (TD) 110/70 mmHg, Berat Badan (BB) pasien sebelum hamil
27

52 Kg, BB sekarang 48 Kg, Tinggi Badan 151 cm, LILA 27 cm, IMT
(Indeks Masa Tubuh) pasien 21.
Pengkajian pola Eliminasi pasien mengatakan sebelum
hamil pasien Buang Air Besar (BAB) 2 hari 1x, dengan konsistensi
lembek, dan baunya khas. Saat hamil pasien jarang BAB, sudah 2
minggu pasien tidak BAB tetapi masih bisa kentut. Pasien mengatakan
sebelum hamil pasien Buang Air Kecil (BAK) dalam satu hari ± 1,2
liter dengan warna kuning jernih dengan baunya khas. Saat hamil
pasien juga mengatakan tidak mengalami gangguan BAK, BAK lancar
± 1,5 Liter sehari dengan warna kuning jernih, dengan baunya khas.
Dibuktikan tidak ada edema, turgor kulit cukup.
Pengkajian pola aktivitas & latihan, pasien mengatakan
dapat beraktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain seperti makan,
mandi / toileting, berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah dan
ambulasi / ROM. Tetapi pasien belum bisa melakukan aktivitas yang
berat seperti mencuci. Dibuktikan dengan pasien nampak lemas dan
hanya tiduran serta duduk-duduk saja. Pola istirahat dan tidur pasien
mengatakan sebelum hamil tidurnya teratur dan nyenyak dalam satu
hari pasien dapat tidur ± 7 jam, pasien tidur jam 10 malam dan bangun
jam 5 pagi, sekarang saat hamil, pasien tidak bisa tidur nyenyak dan
teratur karena mual yang terus-menerus serta pasien khawatir jika
mualnya tidak hilang, pasien mengatakan hanya bisa tidur ± 3 jam
dalam satu hari, pasien dapat tidur pada pukul 2 pagi dan bangun jam
5 dan sedikit-sedikit terbangun karena mual dan khawatir mualnya
akan mengganggu kehamilannya, pasien juga khawatir kalau mualnya
tidak sembuh-sembuh. Dibuktikan dengan wajah pasien nampak lesu,
lemas, gelisah dan pucat, ada bayangan hitam di bawah mata,
TD:110/70 mmHg.
Pola kognitif dan persepsi pasien mengatakan mengalami
gangguan pada penglihatannya karena minus, tetapi indera yang lain
masih berfungsi dengan baik, dibuktikan dengan saat dilakukan
28

pengkajian pasien menggunakan alat bantu indera yaitu kaca mata,


pendengaran pasien masih berfungsi dengan baik pasien dapat
memberikan respon ketika diajak berbicara, pasien mual ketika
mencium bau masakan, pasien merasa mual ketika makan-makanan
yang lembek. Pada pola persepsi pasien mengatakan saat ini sedang
hamil yang kedua, tetapi pasien khawatir karena setiap hari mengalami
mual dan muntah dan berat badannya turun dan tidak nafsu makan.
Pasien khawatir akan berdampak buruk terhadap bayinya. Namun
pasien tetap yakin bahwa bayinya akan baik-baik saja, jika ia tetap
memeriksakan kehamilannya secara rutin.
Pola reproduksi dan seksual, pasien seorang istri dan
seorang ibu berusia 36 tahun, pasien baru menikah 1x dan memiliki 1
orang anak perempuan berumur 8 tahun, saat ini pasien sedang hamil
anak keduanya dengan umur kehamilan 11 minggu, saat melahirkan
anak pertamanya pasien menjalani operasi sectio caesarea karena
kepala janin belum masuk PAP, pasien tidak pernah menjalani operasi
pada alat kelaminnya, Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam
berhubungan seksual.
Pengkajian keadaan psikologis ibu, pada pengkajian
penerimaan ibu terhadap kehamilannya, pasien mengatakan senang
dengan kehamilannya karena kehamilannya sudah direncanakan.
Namun pasien khawatir karena pada kehamilan saat ini pasien
mengalami mual dan muntah, pasien khawatir mual dan muntahnya
akan mengganggu kehamilannya. Maka dari itu pasien mengatakan
selalu melakukan pemeriksaan kehamilannya ke Puskesmas, untuk
mengetahui perkembangan dan kondisi bayinya. Kemudian, pada
pengkajian penerimaan ibu terhadap peran barunya pasien mengatakan
sangat senang karena akan menjadi ibu yang memiliki 2 anak yang
sangat diharapkannya.
29

c. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik yang penulis lakukan pada Ny. K,
diperoleh data tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 94x/menit,
pernafasan 20x/menit, dan suhu badannya 36,5°C, BB sebelum hamil
52 kg dan BB setelah hamil mengalami penurunan sebanyak 4 kg yaitu
menjadi 48 kg, tinggi badan 151 cm, lingkar lengan atas 27 cm, usia
gestasi 11 minggu.
Pada pemeriksaan fisik head to toe dilakukan mulai dari
kepala hingga ekstremitas. Pada pemeriksaan kepala bentuk kepala
meshocepal, tidak terdapat massa abnormal, tidak ada luka bekas
operasi, rambut bersih, keriting, ada sedikit uban, tidak ada ketombe.
Pada pemeriksaan mata bentuk simetris, pupil isokor (3mm/3mm)
reflek cahaya baik, fungsi penglihatan baik, cekung, konjungtiva
anemis, sclera tidak icterik, mata sayu, kelopak mata cekung. Pada
pemeriksaan hidung bentuk simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada
polip, fungsi penciuman baik. Pada pemeriksaan telinga bentuk
simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik. Mulut bersih,
gigi berlubang, tidak ada stomatitis, lidah bersih, kemampuan
berbicara baik. Pada leher dan tengkuk tidak terdapat pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada peningkatan JVP dan tidak ada kaku kuduk.
Pada pemeriksaan dada dari hasil inspeksi, dan palapasi bahwa bentuk
dada simetris tidak ada nyeri tekan. Kemudian pada paru-paru,
pemeriksaan inspeksi ditemukan adanya pergerakan dinding dada
simetris, gerakan nafas normal, tidak ada retraksi dinding dada, palpasi
vocal fremitus kiri dan kanan simetris, tidak ada krepitasi, perkusi
berbunyi sonor dan pada asukultasi ditemukan suara vesikuler, dan
tidak ada suara nafas tambahan. Pemeriksaan jantung, dilakukan
inspeksi tidak terlihat ictus cordis di ICS V, palpasi teraba ictus cordis
di ICS V, perkusi ditemukan bunyi redup dan pada auskultasi
ditemukan suara regular S1>S2, tidak ada bunyi murmur dan bunyi
gallop. Pada pemeriksaan payudara bentuknya simetris, payudara
30

membesar, tidak teraba massa, puting menonjol, areola bersih


berwarna kehitaman dan tidak ada nyeri tekan. Pemeriksaan abdomen
inspeksi abdomen membesar sesuai dengan umur kehamilan, terlihat
ada bekas luka operasi, palpasi di temukan TFU 3 jari di atas simpisis,
dan tegang, tidak ada nyeri ulu hati, tidak ada distensi, bunyi timpani
dan bising usus 11 x/menit pada regio epigastrium. DJJ sudah
terdengar, dan ibu merasa kurang nyaman. Kemudian pada punggung
tidak ada nyeri tekan dan tidak ada luka / jejas. Genetalia bersih, tidak
mengalami keputihan, tidak ada edema. Bentuk panggul ginekoid.
Integument dari hasil pemeriksaan kulit berwarna coklat, turgor kulit
cukup, akral hangat, tidak ada luka. Pada pemeriksaan ekstremitas atas
anggota gerak lengkap, berfungsi dengan baik, tidak ada edema,
dengan kekuatan otot penuh, ekstremitas bawah anggota gerak
lengkap, berfungsi dengan baik, tidak ada edema dan kekuatan otot
penuh.
d. Data fokus
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari pengkajian
diatas tersebut, maka penulis melakukan analisa data yaitu pada data
subyektif, pasien mengatakan mual ± 6x sehari dan muntah dengan
frekuensi 3x sehari, mual terutama dipagi hari, jika mencium bau
masakan pasien mual. Sedangkan pada data obyektif, saat dilakukan
pengkajian pasien mual-mual sambil memegangi plastik, pasien hamil
11 minggu, konjungtiva anemis,tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
94x/menit, suhu 36,5°C, respirasi, 20x/menit. BB sebelum hamil 52
Kg, BB sekarang 48 Kg, jadi dapat disimpulkan pasien mengalami
penurunan BB sebesar 7%, LILA 27 cm, IMT (Indeks Masa Tubuh) 2,
Berat Badan Ideal Hamil (BBIH) 49,85 kg. Pasien mengatakan
khawatir karena pada kehamilan sebelumnya pasien tidak mengalami
mual, sehingga pasien tidak tahu bagaimana cara mengatasi mual,
pasien khawatir jika mual dan muntahnya dapat membahayakan
bayinya.
31

2. Perumusan Masalah (formulate problem)


Berdasarkan data fokus yang penulis temukan, maka diagnosa
keperawatan yang muncul yaitu ; 1) Mual berhubungan dengan kehamilan;
2) Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status kesehatan.
Namun dalam intervensi sampai dengan evaluasi penulis
memfokuskan pada diagnosa mual berhubungan dengan kehamilan
trimester I.
3. Perencanaan (plan)
Dari diagnosa mual berhubungan dengan kehamilan, penulis
menyusun intervensi yang direncanakan untuk pasien pada tanggal 18, 19
dan 21 April 2017. Intervensi yang penulis susun adalah sebagai berikut :
tujuan umum yang ingin penulis capai adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x kunjungan diharapkan mual dapat berkurang,
dengan Nursing Outcome Classification (NOC) adalah kontrol mual dan
muntah dengan kriteria hasil yang diharapkan dari NOC tersebut adalah :
1) Mengenali onset mual (dari skala 2 menjadi 4); 2) Mendeskripsikan
faktor-faktor penyebab (dari skala 3 menjadi 5); 3) Menggunakan langkah-
langkah pencegahan (dari skala 3 menjadi skala 4); Menghindari faktor-
faktor penyebab bila mungkin (dari skala 3 menjadi 4); 5) mengindari bau
yang tidak menyenangkan (dari skala 3 menjadi 4). Keterangan skala yang
digunakan dalam kriteria hasil meliputi: 1) Tidak pernah ditunjukkan; 2)
Jarang ditunjukkan; 3) Kadang-kadang ditunjukkan; 4) sering ditunjukkan;
5) Secara konsisten ditunjukkan.
Nursing Intervention Classification (NIC) yang penulis gunakan
adalah manajemen mual yang meliputi, dorong pasien untuk memantau
pengalaman diri terhadap mual, dorong pasien untuk belajar strategi
mengatasi mual sendiri, lakukan penilaian lengkap terhadap mual,
termasuk frekuensi, durasi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus,
evaluasi pengalaman mual individu yang lalu (misalnya kehamilan, mabuk
darat), dapatkan riwayat diet pasien seperti makanan yang disukai dan
tidak disukai dan disesuaikan dengan kebudayaan, evaluasi dampak dari
32

mual pada kualitas hidup (makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung
jawab peran), identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual
seperti obat-obatan. ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk
mengatasi mual seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi
lemon dan minuman jahe, berikan informasi mengenai mual, seperti
penyebab mual dan berapa lama mual itu berlamgsung.
Disamping itu Nursing Intervention Classifications (NIC) kedua
yang penulis gunakan adalah penahapan diet yang meliputi, tawarkan
makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3 kali (jika diperlukan),
temukan cara untuk memasukkan makanan kesukaan pasien kedalam diet
yang dianjurkan seperti biskuit kering, mengindari makanan berlemak
tinggi, berminyak dan pedas, air putih hangat, buah kaya vitamin C,
minuman jahe hangat, ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan
disajikan sebaik mungkin.
4. Implementasi (Implementation)
Setelah penulis merencanakan tindakan / intervensi, kemudian
penulis melakukan implementasi selama 3x kunjungan sesuai dengan
intervensi yang telah penulis susun yaitu pada tanggal 18, 19 dan 21 April
2017, implementasi yang penulis lakukan pada tanggal 18 April 2017 jam
08.30 yaitu mengkaji keadaan umum pasien dengan respon keadaan umum
sedang, kesadaran composmentis; mengukur tanda-tanda vital dengan hasil
tekanan darah pasien 100/70 mmHg, nadi 94x/menit, suhu 36,5°C,
pernafasan 20x/menit; kemudian penulis mengkaji keluhan pasien dengan
respon pasien, pasien mengatakan mual ± 6x dan muntah ± 3x dalam satu
hari, badan terasa lemas dan pasien mengatakan khawatir jika mual dan
muntahnya tidak sembuh akan berdampak buruk pada kehamilannya;
melakukan penilaian lengkap terhadap mual, dengan respon pasien
mengatakan dalam 1 hari mual yang dialami ± 6x dan muntah kadang
kadang tidak disetiap saat, muntah ±3x dalam sehari; kemudian pada jam
09.00 penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
mual seperti obat-obatan, dengan respon pasien mengatakan mual jika
33

mencium bau masakan dan bau nasi; mengkaji riwayat diet pasien dengan
respon ,pasien mengatakan sekarang setelah hamil pasien tidak menyukai
minuman yang hangat, pasien hanya ingin makan buah-buahan yang asam
dan menyegarkan; pada jam 10.00 penulis mengajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual dengan menggunakan aroma
therapy inhalansi lemon setelah diajarkan pasien dapat melakukan seperti
yang sudah diajarkan, pasien juga mengatakan aromanya segar membuat
rileks dan nyaman; kemudian penulis memberikan informasi mengenai
mual, penyebab mual, dan berapa lama mual itu akan berlangsung, dan
pasien mau mendengarkan serta memahami yang sudah dijelaskan.
Pada tanggal 19 April 2017 penulis melanjutkan intervensi dimulai
pada jam 13.00 penulis mengkaji keadaan umum pasien, keadaan umum
baik, kesadaran composmentis; setelah itu penulis mengukur tanda-tanda
vital dan dari hasil pengukuran didapatkan hasil tekanan darah 100/90
mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,2°C; selanjutnya
penulis mengkaji dampak yang ditimbulkan dari mual pada kualitas hidup,
pasien mengatakan tidak nafsu makan karena setiap makan selalu mual,
tetapi tadi malam pasien makan 4 keping biskut, pada jam 13.45 penulis
menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering, dengan respon
pasien mengatakan belum bisa makan nasi, hanya makan biskuit saja;
selain itu, penulis menganjurkan pasien untuk menghindari makan
berlemak dengan respon pasien memahami dan akan menghindari.
Selanjutnya pada jam 14.05 penulis mengajarkan pasien cara membuat
minuman jahe untuk mengurangi mual, pasien mampu mengulangi dan
mau mencoba; penulis menganjurkan pasien untuk makan buah-buahan
dengan respon pasien mengatakan mau mengikuti saran yang diberikan;
kemudian penulis menganjurkan pasien untuk tetap mengontrol mual
dengan menggunakan teknik yang sudah diberikan dengan respon pasien
mengatakan sudah mencobanya; setelah itu penulis menganjurkan pasien
untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dengan menjauhkan sesuatu
yang menimbulkan mual, berikan pengharum ruangan yang menyegarkan,
34

dengan respon pasien mengatakan sudah mencobanya, pada jam 15.00


penulis mengingatkan pasien untuk minum obat dan vitamin yang
diberikan oleh bidan, dengan respon pasien mengatakan rutin minum obat
dan vitamin yang diberikan oleh bidan yaitu B6 dan biomam.
Implementasi yang penulis lakukan pada tanggal 21 April 2017
jam 15.00 penulis mengkaji keadaan umum pasien dengan hasil keadaan
umum baik, kesadaran composmentis; selanjutnya penulis mengukur
tanda-tanda vital pasien dengan hasil pengukuran tekanan darah 120/90
mmHg, nadi 82x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,5°C; implementasi
selanjutnya mengkaji mual dan muntah pasien, pasien mengatakan sudah
tidak mual sama sekali, dan sudah tidak muntah, pasien juga sudah bisa
makan nasi meskipun hanya 6 sendok makan; memonitor penggunaan
aroma therapy inhalasi lemon dan minuman jahe dengan respon pasien
mengatakan sudah mencoba keduanya tetapi pasien lebih nyaman
menggunakan lemon karena aromanya menyegarkan dan membuat tenang.
Pada jam 15.30 penulis memberikan penyuluhan mengenai gizi untuk ibu
hamil dengan menu gizi seimbang yaitu yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak, zat besi, dan terutama asam folat, dengan respon pasien
dapat memahami penyuluhan yang diberikan dibuktikan dengan pasien
dapat menjawab 3 pertanyaan yang diberikan; setelah itu penulis
menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering serta dengan respon
pasien mau mengikuti anjuran; penulis mengingatkan pasien untuk tetap
mengontrol faktor penyebab mual dan waktu mual, dengan respon pasien
mengatakan sudah mengerti yang membuat pasien mual dan pasien sudah
menghindarinya, pasien juga sudah mengerti bahwa ketika pagi hari
mualnya lebih terasa; mengingatkan pasien untuk memeriksakan
kehamilannya rutin, dan memeriksa hemoglobin pasien, dengan respon
pasien akan ke Puskesmas nanti setiap hari rabu ketika jadwal pemeriksaan
kehamilan, pada jam 16.15 penulis menganjurkan pasien jika merasa mual
gunakan teknik yang sudah diajarkan dengan respon pasien memilih untuk
menggunakan aroma therapy inhalasi lemon.
35

5. Evaluasi (Evaluation)
Setelah penulis melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi keperawatan yang sudah disusun, selanjutnya penulis
melakukan evaluasi. Penulis menggunakan evaluasi formatif dan sumatif,
evaluasi formatif dilakukan setiap penulis melakukan tindakan
keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif dilakukan pada akhir setiap
kunjungan ke pasien. Kemudian penulis menyusun evaluasi tersebut sesuai
dengan SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment,dan Planning).
Pada tanggal 18 April 2017 penulis melakukan implementasi
keperawatan dengan evaluasi yang didapatkan yaitu pasien mengatakan
meskipun sekarang hamil yang kedua, pasien mengatakan masih merasa
mual ± 6x sehari dan hari ini masih muntah sebanyak ± 3x. Pasien tampak
lemas, pucat, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 9x/menit, suhu 36,5°C,
pernafasan 20x/menit, LILA : 27 cm, BB sebelum hamil : 52 Kg, BB
sekarang: 48 Kg, Tinggi Badan : 151 cm, IMT (IndeksMasa Tubuh) : 21,
Berat Badan Ideal Hamil (BBIH): 49, 85 kg. Berdasarkan data subjektif
dan objektif tersebut dapat penulis simpulkan bahwa masalah mual
berhubungan dengan kehamilan trimester I belum teratasi dengan kriteria
hasil mengenali onset mual dari skala awal 2 menjadi skala 3;
mendeskripsikan faktor-faktor penyebab dari skala awal 3 skala akhir 3;
menggunakan langkah-langkah pencegahan dari skala awal 2 menjadi 2;
menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin dari skala awal 3 skala
akhir 3; menghindari bau yang tidak menyenangkan dari skala awal 3
skala akhir 3. Maka dari itu, penulis akan melanjutkan intervensi pada
tanggal 20 April 2017 antara lain anjurkan untuk menghindari faktor
penyebab mual; anjurkan untuk menggunakan aromatherapy inhalasi
lemon ketika merasa mual; anjurkan makan sedikit tapi sering; anjurkan
untuk makan biskuit kering.
Evaluasi dari implementasi tanggal 19 April 2017 yaitu Pasien
mengatakan mual ± 4x sehari dan muntahnya ± 2x sehari. Pasien
mengatakan lebih nyaman menggunakan aromaterapi lemon ketika
36

merasakan mual karena menyegarkan. Pasien mengatakan tadi pagi makan


biskuit dan habis 4 keping. Pasien tampak masih lemas, turgor kulit cukup,
mukosa bibir lembab, konjungtiva tidak anemis. Tekanan darah 110/90
mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,2°C. Dari data
subjektif dan objektif tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah mual
berhubungan dengan kehamilan trimester I teratasi sebagian dengan
kriteria hasil mengenali onset mual dari skala awal 2 menjadi skala 3;
mendeskripsikan faktor-faktor penyebab dari skala awal 3 skala akhir 5;
menggunakan langkah-langkah pencegahan dari skala awal 2 menjadi 4;
menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin dari skala awal 3 skala
akhir 3; menghindari bau yang tidak menyenangkan dari skala awal 3
skala akhir 3. Maka dari itu penulis akan melanjutkan intervensi pada
tanggal 21 April 2017 antara lain beri tahu pasien untuk membandingkan
khasiat jahe dan lemon untuk mengatasi mual, anjurkan makan sedikit tapi
sering.
Selanjutnya evaluasi pada tanggal 21 April 2017 Pasien
mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi, pasien sudah bisa makan
walaupun baru 6 sendok makan nasi, pasien juga sudah menggunakan
aroma therapy inhalasi lemon dan minuman jahe. Pasien tampak segar,
tidak lemas, turgor kulit cukup, mukosa bibir lembab, konjungtiva tidak
anemis. Tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi
22x/menit, suhu 36,5°C. Dari data subjektif dan objektif tersebut dapat
penulis simpulkan bahwa masalah mual berhubungan dengan kehamilan
teratasi dengan kriteria hasil mengenali onset mual dari skala awal 2
menjadi skala 4; mendeskripsikan faktor-faktor penyebab dari skala awal 3
skala akhir 5; menggunakan langkah-langkah pencegahan dari skala awal
2 menjadi 4; menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin dari skala
awal 3 skala akhir 4; menghindari bau yang tidak menyenangkan dari
skala awal 3 skala akhir 4.
Evaluasi akhir dari tindakan keperawatan adalah rasa mual dan
muntah yang dialami pasien sudah tidak dirasakan lagi. Pasien sudah bisa
37

makan nasi ±6 sendok makan, pasien sudah dapat mengatasi mualnya


menggunakan aroma therapy inhalasi lemon dan minuman jahe, pasien
sudah mengetahui cara menghindari penyebab mual dan muntahnya. Dari
data tersebut dapat penulis simpulkan bahwa masalah mual berhubungan
dengan kehamilan trimester I yang dialami Ny.K sudah teratasi.

B. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan
antara teori dengan kenyataan yang ada pada pengelolaan kasus melalui
asuhan keperawatan yang telah penulis lakukan dari tanggal 18,19 dan 21
April 2017, meliputi tahapan asuhan keperawatan yaitu dari pengkajian,
perumusan masalah, perencanaan, implementasi, sampai dengan evaluasi
sebagai berikut:
1. Pengkajian
a. Biodata
Ny. K G2P1A0 Hamil trimester I, umur 36 tahun, jenis
kelamin perempuan, beragama islam, alamat Kelurahan Mersi RT.04 /
RW.04 Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas,
pendidikan terakhir SLTA, sudah menikah, pekerjaan ibu rumah
tangga, suku Jawa / Indonesia.
b. Riwayat Keperawatan
Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 18 April 2017
pukul 08.30 WIB, yang meliputi mengkaji keluhan utama pasien,
keluhan yang dirasakan pasien saat ini yaitu mual ± 6x sehari dan
muntah ±3x dalam sehari. Kemudian pada keluhan tambahan pasien
mengatakan badannya terasa lemas, tidak nafsu makan, pasien tampak
pucat, lesu. Ny. K mengalami mual pada minggu ke-8 kehamilannya
dan sampai sekarang usia kehamilannya sudah 11 minggu Ny. K
masih mengalami mual tetapi Ny. K tidak merasa pusing. Hal ini tidak
sesuai dengan teori Mannuaba, dkk (2013) yang menyatakan bahwa
38

gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi


hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Karena
tidak semua ibu hamil akan mengalami pusing dipagi hari, hal ini
disesuaikan dengan masing-masing respon individu yang berbeda-
beda. Didukung oleh teori dari Mangkuji,dkk (2010) yang
menyatakan bahwa pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat
perasaan mual (nausea), kemungkinan akibat kadar hormon estrogen
yang meningkat. Dan dikuatkan oleh teori Cuningham,dkk (2013)
bahwa pada kehamilan trimester pertama sering ditandai dengan
adanya mual dengan atau tanpa muntah, fatique (rasa mudah lelah),
gangguan berkemih
Pada riwayat kesehatan keluarga, pasien mengatakan
bahwa keluarganya terutama ibunya tidak ada yang mengalami mual
dan muntah ketika hamil. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Tiran (2008) yang menyatakan bahwa genetik juga
dapat berkaitan karena terdapat peningkatan insidensi mual dan
muntah pada wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual, gejala
tersebut selama kehamilan mereka. Karena penyebab mual tidak
hanya dipengaruhi oleh genetik saja tetapi menurut Rukiyah (2008)
pada ibu hamil akan merasa mual akibat penglihatan atau bau dari
makanan, atau asap rokok.
Pada riwayat kehamilan, hasil pengkajian yang penulis
dapatkan pada Ny.K pada umur kehamilan 11 minggu tinggi fundus
uteri sudah dapat teraba 3 cm diatas symphisis pubis dan DJJ sudah
dapat didengarkan, tidak sesuai dengan teori Prawirohardjo (2007)
yang menyatakan bahwa pada minggu ke-12 tinggi fundus uteri baru
akan teraba 3 cm diatas symphisis, dan denyut jantung janin bisa
terdengar menggunakan USG doppler, dan ballottement dapat
ditentukan dengan pemeriksaan luar.
Pengkajian pola fungsional Gordon pada pola nutrisi dan
metabolik ditemukan pasien mengatakan sebelum hamil makan 3x
39

sehari dengan porsi sedang ± 1 piring sedang dengan lauk ayam,


tempe, tahu, ikan dan sayur-sayuran, Tetapi saat hamil ini tidak nafsu
makan, jika makan 1-2 sendok pasien langsung mual terkadang
muntah. Pasien mengatakan sebelum hamil minum air putih cukup
yaitu ± 7 gelas sehari. Pasien mengatakan saat hamil tetap bisa minum
air putih tetapi yang dingin ± 1 Liter sehari. Pasien terlihat lemas,
konjungtiva anemis, bibir kering, BB sebelum hamil 52 Kg dan BB
sekarang 48 Kg, BBIH 49, 85 K, tekanan darah 110/70mmH. Hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kozier, dkk (2011) bahwa
status nutrisi yang kurang dapat dilihat dari penampilan umum dan
vitalitas yang apatis, tidak semangat, kelihatan lelah, lesu dan mudah
letih. Berat badan dapat lebih atau berkurang. Pada mata konjungtiva
pucat atau merah, kering, kornea lunak dan berawan. Sistem
gastrointestinal mengalami anoreksia, tidak mampu mencerna.
Pada pola eliminasi BAK pasien mengatakan sebelum
hamil pasien BAK dalam satu hari ± 1,2 Liter dengan warna kuning
jernih dengan baunya khas. Saat hamil BAK lancar ± 1,5 Liter sehari
dengan warna kuning jernih, dengan baunya khas. Dapat disimpulkan
bahwa BAK sebelum dan selama hamil tidak mengalami gangguan
dan perbedaan, dibuktikan dengan tidak ada edema/penumpukan
cairan diekstremitas, turgor kulit cukup. Hal ini tidak sesuai dengan
teori Hanretty (2014) yang menyatakan bahwa pada bulan kedua dan
ketiga kehamilan, wanita hamil akan sering berkemih karena
meningkatnya vaskularisasi dan tertekannya kandung kemih akibat
pembesaran uterus. Karena setiap respon individu berbeda-beda
sehingga pada Ny. K tidak mengalami sering berkemih.
Menurut jannah (2012) perubahan dan adaptasi psikologis
pada kehamilan trimester I disebut periode penyesuaian dimana
banyak ibu yang mengalami kecemasan. Ibu mulai khawatir terhadap
perubahan fisik dan psikologis, kecemasan terhadap pengalaman masa
lalu. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan pasien pada saat
40

pengkajian dimana konsep diri pasien mengatakan khawatir terhadap


kondisi bayinya jika mengalami mual dan muntah terus menerus.
c. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil yaitu keadaan
umum Ny. K dalam keadaan baik, kesadaran composmentis, tekanan
darah 100/70 mmHg, nadi 94x/menit, pernafasan 20x/menit, dan suhu
badannya 36,5°C, pasien mengalami penurunan berat badan sebesar 4
Kg, dari BB sebelum hamil 52 Kg dan BB saat ini menjadi 48 Kg. Hal
ini sesuai dengan teori Tiran (2008) yang menyatakan bahwa mual dan
muntah menyebabkan berat badan pasien mengalami penurunan.
Tinggi badan 151 cm, lingkar lengan atas 27 cm. Menurut teori yang
dikemukakan oleh Jannah (2012) bahwa ukuran standar minimal LILA
wanita dewasa adalah 23 cm, hasil pengukuran LILA Ny.K lebih dari
standar minimal dan didapatkan hasil 27 cm. Hal ini menunjukkan
bahwa pada Ny.K tidak terdapat tanda kekurangan Energi Kronis
(KEK) Berdasarkan hasil pengukuran tanda-tanda vital, nadi Ny.K
meningkat yaitu 94x/menit hal ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Jannah (2012) bahwa pada trimester pertama
kehamilan, denyut jantung akan meningkat 90-100 x denyut permenit.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim.
Pernafasan Ny.K dari hasil pengukuran didapatkan hasil 20x/menit, ini
berarti tidak ada perubahan pada pernafasan Ny. K data tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Mangkuji, dkk (2013)
menyatakan bahwa seorang ibu hamil trimester I secara fisiologis tidak
mengalami gangguan pernafasan. Namun pada kelanjutan
kehamilannya tidak jarang mengeluhkan adanya sesak dan nafas
pendek. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh
karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah
diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Pada
pemeriksaan payudara ditemukan payudara membesar, areola bersih,
berwarna kehitaman, puting menonjol, data tersebut sesuai dengan
41

teori yang dikemukakan oleh Manuaba (2013) bahwa pada ibu hamil
terjadi perubahan payudara akan membesar dan tegang, serta ujung
syaraf tertekan menyebabkan sakit terutama pada kehamilan pertama.
d. Pemeriksaan data fokus
Menurut teori Green dan Wilkinson (2012) bahwa
kehamilan trimester pertama menyebabkan terjadinya perubahan pada
tubuh ibu seperti pada sistem pencernaan dan perkemihan. Pada
bulan–bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual (nausea),
kemungkinan akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus-
tonus otot digestivus berkurang. Makanan lebih lama berada dalam
lambung dan apa yang dicerna lebih lama dalam usus-usus,
menimbulkan obstipasi yang merupakan salah satu keluhan ibu hamil.
Dari pernyataan tersebut tidak semua gejala dialami oleh ibu hamil,
karena pada pengkajian yang penulis lakukan pada Ny.K didapatkan
hasil pasien mengatakan mual ± 6x sehari dan muntah dengan
frekuensi ± 3x sehari, mual terjadi terutama dipagi hari, jika mencium
bau masakan pasien merasa mual, pasien tidak nafsu makan serta
badannya lemas. BB sebelum hamil 52 Kg, BB sekarang menjadi
48kg, IMT pasien 21, BBIH 49,85 kg, LILA 27cm. Dapat
disimpulkan pasien hanya mengalami mual dan muntah, sedangkan
pasien tidak mengalami obstipasi. Hasil IMT pasien didapatkan hasil
dari menghitung BB (dalam kg) dibagi tinggi kuadrat (dalam meter),
dari hasil penghitungan didapatkan IMT Ny. K adalah 21 termasuk
kedalam IMT yang normal sesuai dengan teori Kozier, dkk (2011)
yang menyatakan bahwa nilai IMT < 16 malnutrisi, IMT 17-19
termasuk BB kurang, nilai 20-25 adalah BB normal, 26-30 BB
berlebih, nilai 31-40 termasuk dalam kegemukan sedang sampai berat,
dan nilai > 40 termasuk kegemukan tidak wajar.
Teori yang dikemukakan oleh Reeder, dkk (2011) bahwa
faktor yang berhubungan dengan kehamilan trimester pertama antara
lain mual dan muntah pada awal kehamilan, ketidakpahaman
42

mengenai kebutuhan gizi selama kehamilan, pengaruh budaya / adat


istiadat, pembatasan diet yang ditentukan oleh diri sendiri,
ketidakadekuatan asupan kalori, intoleransi terhadap makanan. Teori
tersebut sesuai dengan hasil pengkajian yang penulis dapatkan yaitu
pasien mengatakan setiap mencium bau masakan pasien merasa mual
serta pasien merasa khawatir karena tidak tahu bagaimana cara
mengatasi mual yang dialaminya, serta makanan apa saja yang bagus
dikonsumsi untuk ibu hamil.
2. Perumusan Masalah
Diagnosa keperawatan yang penulis temukan pada Ny. K adalah
mual berhubungan dengan kehamilan. Perumusan diagnosa tersebut
sesuai dengan diagnosa menurut Herdman (2015) dalam NANDA,
pengertian mual menurut Herdman (2015) mual merupakan suatu
fenomena subjektif tentang rasa tidak nyaman dibelakang tenggorok atau
lambung yang dapat atau tidak mengakibatkan muntah. Dengan batasan
karakteristik antara lain keengganan terhadap makanan, mual,
peningkatan menelan, peningkatan saliva, rasa asam dalam mulut, dan
sensasi muntah.
Diagnosa mual tersebut penulis ambil karena pada pengkajian yang
didapatkan, sesuai dengan batasan karakteristik menurut Herdman (2015)
hasil pengkajiannya antara lain Ny. K merasa mual, tidak nafsu makan
jika mencium bau masakan pasien merasa mual, serta terkadang pasien
muntah.
Adapun faktor yang berhubungan dengan mual menurut Herdman
(2015) antara lain distensi lambung, gangguan biokimia, kehamilan,
ansietas gangguan psikologis, rasa makanan/minuman yang tidak enak,
dan stimulasi lingkungan yang tidak menyenangkan.
3. Perencanaan
Menurut Morhead dkk (2016) setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x kunjungan diharapkan mual dapat berkurang
dengan NOC yaitu kontrol mual dan muntah. Menurut Bulechek dkk
43

(2016) rencana tindakan yang dapat dilakukan pada pasien mual dengan
kehamilan trimester pertama. NIC 1) Manajemen mual, dengan tindakan
antara lain dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap
mual, dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual, lakukan
penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi, durasi, tingkat
keparahan, dan faktor-faktor pencetus, evaluasi pengalaman mual
individu yang lalu (misalnya kehamilan, mabuk darat), dapatkan riwayat
diet pasien seperti makanan yang disukai dan disesuaikan dengan
kebudayaan, evaluasi dampak dari mual pada kualitas hidup, misalnya
nafsu makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran,
identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual seperti obat-
obatan, ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual
seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi lemon dan minuman
jahe, berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan berapa
lama mual itu berlangsung.
NIC 2) Penahapan diet, dengan tindakan antara lain berikan nutrisi
per oral sesuai dengan kebutuhan, tawarkan makan 6 kali dengan porsi
kecil dibanding makan 3 jika diperlukan, temukan cara untuk
memasukkan makanan kesukaan pasien kedalam diet yang dianjurkan
seperti biskuit kering, menghindari makanan berlemak tinggi, berminyak
dan pedas, air putih hangat, buah kaya vitamin C, minuman jahe hangat,
ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan sebaik
mungkin.
4. Implementasi
Pelaksanaan yang telah penulis lakukan pada Ny. K selama 3x
kunjungan sudah sesuai dengan intervensi yang telah penulis tetapkan
berdasarkan teori Bulechek dkk (2016) bahwa tindakan yang dilakukan
meliputi menilai secara lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi,
durasi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus. Penulis melakukan
pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keparahan dan
mengetahui faktor pencetus dari mual yang dialami Ny. K, karena
44

menurut Wiknjosastro (2009) mual dan muntah ini dapat terjadi oleh
karena pengaruh estrogen dan progesteron yang menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual
dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga “morning
sickness”. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam
batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering,
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut “hiperemesis
gravidarum”.
Penulis mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
mual, karena menurut teori Rukiyah dkk (2009) pada ibu hamil akan
merasa mual akibat penglihatan atau bau dari makanan, atau bau asap
rokok, adakalanya disertai oleh muntah-muntah. Tujuan dilakukan
identifikasi faktor penyebab mual yaitu supaya penulis dapat
merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi mual.
Penulis mengkaji riwayat diet pasien, karena menurut Wahyuni &
Indarwati (2011) penyebab mual-mual pada trimester pertama kehamilan
adalah adanya peningkatan hormon-hormon terutama hormon HCG yang
mendadak dan meningkat yang produksinya paralel dan dekat dengan
waktu mual-mual. Belum diketahui secara pasti mengapa itu dapat
mempengaruhi beberapa wanita dan bukan yang lain. Diit sebelum hamil
juga dapat mempermudah ibu hamil terkena mual-mual diawal kehamilan,
terutama sekali pada diit yang rendah vitamin, karbohidrat, dan mineral.
Kelelahan juga mendukung mual-muntah menjadi lebih menjengkelkan.
Maka dari itu penulis mengkaji diit pasien bertujuan untuk dapat
mengetahui riwayat diit pasien, karena riwayat diit yang tidak benar dapat
mempengaruhi ibu hamil mudah terkena mual diawal kehamilan.
Penulis mengajarkan kepada Ny. K penggunaan teknik
nonfarmakologi untuk mengatasi mual dengan menggunakan
aromatherapy inhalasi lemon dengan dosis 2-3 tetes minyak lemon pada
satu buah bola kapas setiap 5 menit, kemudian ulangi bila ibu masih
45

mengalami mual, karena menurut hasil penelitian oleh Maternity dkk


(2016) bahwa aromatherapy mampu menurunkan score frekuensi
morning sickness pada kehamilan karena baunya yang segar dan dapat
membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan
semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang
proses penyembuhan. Ketika minyak esensial dihirup, molekul masuk ke
rongga hidung dan merangsang sistem limbik di otak. Sistem limbik
adalah daerah yang mempengaruhi emosi dan memori serta secara
langsung terkait dengan adrenal, kelenjar hipofisis, hipotalamus, bagian-
bagian tubuh yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, stress,
memori, keseimbangan hormon, dan pernafasan. Maka dari itu penulis
menggunakan aroma therapy inhalasi lemon ini bertujuan untuk
mengatasi mual pada Ny. K dengan tindakan nonfarmakologi, disamping
itu aroma therapy dapat menenangkan serta menyegarkan.
Penulis juga mengukur tanda-tanda vital Ny. K yang bertujuan
untuk mengetahui perubahan sistem kardiovaskular pasien, karena
menurut Sulistyawati (2009) menyatakan bahwa pada kehamilan trimester
pertama terjadi gangguan sirkulasi darah yang ditandai dengan nadi cepat
dan tekanan darah menurun. Penulis mengkaji dampak dari mual pada
kualitas hidup bertujuan untuk mengetahui beratnya dampak yang
ditimbulkan dari mual, serta dapat memberikan tindakan yang sesuai.
Karena menurut teori yang dikemukakan oleh Manuaba (2013) bahwa
sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas,
tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan
dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan
perawatan yang intensif.
Penulis menganjurkan makan sedikit tapi sering dan menganjurkan
Ny. K untuk menghindari makanan yang berlemak yang bertujuan supaya
mencegah terjadinya muntah, serta ada asupan nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh, menurut Manuaba (2013) penanganan yang dapat dilakukan
46

yaitu nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering
dan menghindari makanan yang merangsang timbulnya mual muntah.
Mengajarkan pasien cara membuat minuman jahe untuk
mengurangi mual dengan dosis yang digunakan 1gr jahe perhari,
diberikan selama hari, jika menggunakan ukuran rumah tangga sama
dengan setengah sendok teh jahe yang direndam dengan air panas selama
5 menit kemudian diminum 2x sehari, dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh Alyamaniyah (2014) jahe dapat mencegah mual dan muntah karena
jahe mampu menjadi penghalang serotinin, sebuah senyawa kimia yang
dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual.
Termasuk mual akibat mabuk perjalanan. Membantu pencernaan, karena
jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang
masing-masing mencerna protein dan lemak. Melindungi sistem
pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung dan menghambat
terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Hal ini karena jahe
mengandung senyawa aseton dan methanol. Membuang angin,
memperkuat lambung, memperbaiki pencernaan dan menghangatkan
badan. Hal ini didukung oleh teori Irianti dkk (2014) yang menyatakan
bahwa meminum air jahe dapat mengurangi gejala mual dan muntah
secara signifikan karena dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna.
Penulis menganjurkan pasien untuk menciptakan lingkungan yang
nyaman dengan menjauhkan sesuatu yang menimbulkan mual, berikan
pengharum ruangan yang menyegarkan, menurut pernyataan yang
dikemukakan oleh Potter dan Perry (2009) bahwa apapun keadaan
lingkungan, perawat bertanggung jawab menyediakan lingkungan yang
kondusif untuk makan. Ruangan klien harus bebas dari sisa-sisa material,
bau, dan hal yang kurang menyenangkan lainnya. Klien perlu diposisikan
senyaman mungkin sehingga makan menjadi menyenangkan.
Penulis mengingatkan kepada Ny. K untuk meminum obat anti
mual dan vitamin yang diberikan karena menurut Muttaqin (2011)
antiemetik dapat meningkatkan rasa nyaman pada gastrointestinal dan
47

meningkatkan asupan nutrisi dan cairan melalui oral. Selain itu menurut
Irianti (2014) memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari, dapat
meningkatkan metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
Implementasi telah penulis lakukan selama 3x kunjungan, dalam
melaksanakan implementasi penulis tidak menemukan kendala yang
berarti, pasien dan keluarga sangat kooperatif dan terbuka sehingga
penulis tidak mengalami kesulitan saat melakukan tindakan. Hanya saja
saat dianjurkan untuk menggunakan minuman jahe untuk mengatasi mual
Ny. K ragu, karena takut akan memberikan rasa panas pada bayinya,
tetapi setelah diberikan penjelasan mengenai kandungan, manfaat serta
dosis, pasien akhirnya mau mencobanya. Pasien juga mau mengikuti
saran yang diberikan oleh penulis.
5. Evaluasi
Evaluasi yang didapatkan dari implementasi yang sudah penulis
lakukan selama 3x kunjungan didapatkan data bahwa pasien mengatakan
sudah tidak mual dan muntah lagi, pasien sudah bisa makan walaupun
baru 6 sendok makan nasi, pasien juga sudah menggunakan aroma
therapy inhalasi lemon dan minuman jahe. Pasien tampak segar, tidak
lemas, turgor kulit cukup, konjungtiva tidak anemis. Tekanan darah
120/90 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,5°C. Dari
data subjektif dan objektif tersebut dapat penulis simpulkan bahwa
masalah mual berhubungan dengan kehamilan teratasi dengan kriteria
hasil mengenali onset mual dari skala awal 2 menjadi skala 4;
mendeskripsikan faktor-faktor penyebab dari skala awal 3 skala akhir 5;
menggunakan langkah-langkah pencegahan dari skala awal 2 menjadi 4;
menghindari faktor-faktor penyebab bila mungkin dari skala awal 3 skala
akhir 4; menghindari bau yang tidak menyenangkan dari skala awal 3
skala akhir 4.
Berdasarkan data tersebut evaluasi pada Ny. K sesuai dengan teori
Morhead (2016) bahwa setelah dilakukan tindakan 3x kunjungan
diharapkan mual dapat berkurang, karena pada hari ke-3 pasien sudah
48

tidak merasa mual dan sudah tidak muntah, pasien juga sudah dapat
beraktivitas keluar rumah serta sudah dapat makan nasi ±6 sendok makan.
Selain itu, pasien sudah dapat mengatasi mualnya menggunakan aroma
therapy inhalasi lemon dan minuman jahe, pasien sudah mengetahui cara
menghindari penyebab mual dan muntahnya. Dari data tersebut dapat
penulis simpulkan bahwa masalah mual berhubungan dengan kehamilan
trimester I yang dialami Ny.K sudah teratasi, hal ini terjadi selain dari
implementasi yang penulis lakukan juga dapat terjadi karena Ny. K sudah
mulai memasuki trimester II, dimana sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Hanretty (2014) bahwa trimester kedua sering dikenal
sebagai periode kesehatan yang baik, yakni ketika wanita merasa nyaman
dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil.
49

BAB V

SIMPULAN

A. Simpulan

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan selama 3x


kunjungan dengan menggunakan pendekatan keperawatan mulai dari
pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan, implementasi serta evaluasi
dengan masalah mual berhubungan dengan kehamilan pada pasien Ny. K
mulai dari tanggal 18, 19 dan 21 April 2017, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan penulis pada tgl 18 April 2017 pada Ny. K
G2P1A0 usia 36 tahun, umur kehamilan 11 minggu didapatkan hasil bahwa
pasien merasakan mual sejak usia kehamilan 8 minggu, mual >6x sehari
dan muntah ±3x sehari terutama dipagi hari, jika mencium bau masakan
pasien merasakan mual, badannya lemas, dan tidak nafsu makan. Serta
pasien belum mengetahui cara mengatasi mual, karena pada kehamilan
sebelumnya pasien tidak mengalami mual.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang didapatkan, sesuai dengan batasan
karakteristik, dan faktor yang berhubungan menurut Herdman (2015).
diagnosa keperawatan yang muncul yaitu mual berhubungan dengan
kehamilan.
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yaitu setelah dilakukan 3x
kunjungan diharapkan mual dapat berkurang. Intervensi sudah didasarkan
pada NOC: kontrol mual dan muntah dengan kriteria hasil pasien dapat
mengenali onset mual, mendeskripsikan faktor- faktor penyebab,
menggunakan langkah-langkah pencegahan, menghindari faktor penyebab
50

bila mungkin, menghindari bau yang tidak menyenangkan dengan NIC :


Manajemen mual dan penahapan diet.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang penulis lakukan selama 3x kunjungan yaitu pada
tanggal 18, 19 dan 21 April 2017, efektif dan dapat diterima oleh pasien,
karena pasien sangat kooperatif sehingga memudahkan penulis
melakukan implementasi seperti melakukan demonstrasi dan diskusi.
Implementasi sudah sesuai dengan perencanaan yang penulis susun
sebelumnya. Pada hari pertama penulis melakukan demonstrasi mengenai
penggunaan aroma therapy inhalasi lemon untuk mengurangi mual. Pada
hari kedua penulis melakukan demonstrasi membuat wedang jahe, serta
menganjurkan pasien untuk diet sesuai yang dianjurkan, seperti makan
sedikit tapi sering, menghindari makanan yang berlemak. Pada hari ketiga
penulis memonitor serta menganjurkan penggunaan aroma terapy inhalasi
lemon dan minuman jahe untuk mengatasi mual yang dirasakan pasien.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi penulis lakukan disetiap tindakan dan diakhir kunjungan, pada
hari terakhir kunjungan didapatkan data bahwa pasien sudah tidak
merasakan mual dan muntah, pasien sudah dapat beraktivitas dan dapat
makan nasi ± 6 sendok makan. Dari data tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa masalah mual berhubungan dengan kehamilan pada
Ny. K teratasi.
51

B. Saran

Dari kesimpulan diatas penulis memberikan beberapa rekomendasi


untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan maternitas pada kehamilan
yang mengalami mual yang diharapkan bermanfaat untuk penyusunan karya
tulis selanjutnya.
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Puskesmas)
Diharapkan Puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan dan
mempertahankan hubungan kerja sama yang baik, sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada
umumnya dan khususnya bagi pasien hamil trimester I yang mengalami
mual sehingga dapat mendukung kesembuhan pasien.
2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat
Diharapkan perawat memiliki tanggung jawab dan ketrampilan yang baik
dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan yang lain dalam
memberikan tindakan nonfarmakologi untuk pasien sehingga mengurangi
penggunaan obat-obatan khususnya pada pasien mual pada kehamilan
trimester I.
3. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan sehingga dapat
menghasilkan perawat yang bermutu, profesional, inovatif, terampil
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik. Selain
itu diharapkan untuk menambah referensi buku di Perpustakaan Prodi
DIII Keperawatan Purwokerto sehingga memudahkan mahasiswa dalam
membuat tugas, makalah dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Alyamaniyah, U.H. (2014). Efektifitas Pemberian Wedang Jahe (Zingiber


Officinale Var. Rubrum) Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum Pada
Trimester Pertama. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. (online),
(http://journal.unair.ac.id, diakses pada tanggal 18 desember 2016)

Bulechek, Gloria M., Howard, K. Butcher., Joanne, M. Dochterman., Cheryl, M.


Wagner. (2016b). Nursing Intervention Classification (NIC). 6thEdition.
Missouri : Elsevier Mosby.

Cunningham G.F., Leveno K. J., Bloom S.L., Hauth J. C., Rouse D.J. & Spong C.
Y. (2013). Obstetri William, Edisi 23. Jakarta : EGC.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.(2016). Profil Kesehatan Provinsi Jawa


Tengah.Semarang : Dinkes Jateng.

Elizabeth. (2008). Buku Pintar Kesehatan Kehamilan. Jakarta : Ladang Pustaka.

Hanretty, K. P. (2014). Ilustrasi Obstetri. Jakarta : CV Pentasada Media Edukasi.

Herdman, T. H.(2015). Nanda International Inc. Nursing Diagnoses: Definitions


& Classifications 2015-2017, 10th Edition. Jakarta : EGC.

Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta : Salemba Media.

Hutahaean, S. (2013). Perawatan Antenatal,Ed. 1. Jakarta : Salemba Medika.


Imron, M.,& Munif, A. (2010). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta
: Sagung Seto.

Indriyani. (2013). Keperawatan Maternitas, Ed 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Irianti, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.

Jannah, N. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan : kehamilan. Yogyakarta : Cv


Andi Of Sett.

Kamariyah, N., Anggasari, Y., & Siti, M.. (2014). Buku Ajar Kehamilan untuk
Mahasiswa dan Praktisi Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.

Kozier, B dkk. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, &
praktik, Edisi 7, volume 1. Jakarta : EGC.

Mangkuji,B,dkk. (2013). Asuhan Kebidanan 7 langkah SOAP, Ed. 7. Jakarta :


EGC

Manuaba, I.A., Ida, B., Ida., B.G. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB untuk Pendidikan Bidan,Ed 2. Jakarta : EGC.

Maryunani, A.(2016). Manajemen Kebidanan Terlengkap. Jakarta : CV Trans


Info Media.
Maternity, D., Dewi Y.S., &Marlida U.M. (2016). Pengaruh Inhalasi Aromaterapi
Lemon Terhadap Morning Sickness pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tulang Bawang I Kecamatan Banjar Agung Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2016. Jurnal Kebidanan, (online), Vol I:3,
(http://ejurnal.malahayati.ac.id, diakses pada tanggal 18 Desember
2016).

Mitayani. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.

Moorhead, S., Marion, Johnson., Meridean, L. Maas., Elisabeth, Swanson. (2016).


Nursing Outcome Classification (NOC) Pengukuran Outcomes
Kesehatan Edisi 5. Missouri : Elsevier Global Right.

Muttaqin, A & Kumala S. (2011). Gangguan Gattrointestinal : Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Potter, P.A & Anne, G. P (2009). Fundamental Keperawatan: Edisi 7. Jakarta :


Salemba Medika.

Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu Bedah Kebidanan, Edisi 4 Cetakan 11. Jakarta :


Yayasan Bina Pustaka.

Puskesmas 1 Purwokerto Timur. (2016). Profil Kesehatan Puskesmas 1


Purwokerto Timur 2016.
Rahmasari, G. (2012). 9 bulan 10 Hari yang Istimewa dan Menakjubkan Selama
Kehamilan. Jakarta : Agogos.

Reeder, S. (2011). Keperawatan Maternitas, Kesehatan Wanita, Bayi, &


Keluarga, Edisi 18. Jakarta : EGC.

Rukiyah, A. Y, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta : Trans Info


Media.

Sari, D. Y. (2016). Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Lemon Terhadap Morning


Sickness pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tulang Bawang
I Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2016.
Tulang Bawang. Jurnal Kebidanan Malahayati, (online), Vol.2:3.
(http://ejurnal.malahayati.ac.id, diakses pada tanggal 18 Desember
2016).

Sukarni, I &Margareth, Z.H. (2013). Kehamilan, Persalinan dan Nifas.


Yogyakarta : Nuha Medika.

Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : ANDI.

Tiran, D. (2009). Mual dan Muntah Kehamilan. Jakarta : EGC.

Triyana, Y. (2013). Panduan Klinis Kehamilan Dan Persalinan. Jogjakarta : D-


Medika.

Wahyuni., & Indarwati. (2011). Panduan Kehamilan Muslimah dan Umum. Solo :
Abyan Solo.
Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

World Health Organization (WHO). (2014). Maternal Mortality Rate.

Wilkinson, J. M dan Green, C. J. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan. Alih


Bahasa : Monica, Ester, Nur Meity Sulistia Ayu, Yasmin Asih dan
Agus Sutarna. Jakarta : EGC
Lampiran 1

ASUHAN KEPERAWATAN MUAL PADA NY.K G2P1A0 HAMIL

TRIMESTER PERTAMA DI PUSKESMAS I

PURWOKERTO TIMUR

Oleh :

Devi Ayu Arviani

P1337420214032

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN MUAL PADA NY.K G2P1A0 HAMIL

TRIMESTER PERTAMA DI PUSKESMAS I

PURWOKERTO TIMUR

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan oleh:
Nama Mahasiswa : Devi Ayu Arviani
NIM : P1337420214032
Tanggal Pengkajian : 18 April 2017
Tempat Praktik : Puskesmas I Purwokerto Timur

1. Identitas
a. Data Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 36 Tahun
Alamat : Mersi RT.04 RW.04 Kecamatan
Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 35 Tahun
Alamat : Mersi RT.04 RW.04 Kecamatan
Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hub. dg pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual ± 6x sehari terutama ketika pagi hari,
biasanya disertai dengan muntah ± 3x sehari.
b. Keluhan Tambahan
Pasien mengatakan badannya lemas, tidak nafsu makan, dan tidurnya
sedikit-sedikit terbangun karena pasien khawatir mual yang dialami
berbahaya terhadap bayi yang dikandungnya, karena pada kehamilan
sebelumnya pasien tidak mengalami mual.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan saat ini hamil yang kedua (G2P1A0) dengan HPHT
tanggal 22 januari 2017 usia kehamilan 11 minggu, pasien mengatakan
mengalami mual-mual setiap hari ± 6x terutama dipagi hari dimulai
ketika umur kehamilan 8 minggu dan sampai sekarang masih mual
kadang disertai dengan muntah ±3x sehari, pasien juga mengatakan
badannya lemas, tidak nafsu makan, setiap mencium dan melihat
makanan rasanya mual. Pasien belum tahu bagaimana cara untuk
mengatasi mual dan muntah.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang menular maupun
diturunkan, pasien pernah dirawat dirumah sakit saat melahirkan anak
pertama karena harus menjalani operasi sesar dikarenakan bayinya
belum masuk panggul
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan kedua orang tua pasien dan suami pasien masih
hidup, pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit menurun seperti darah tinggi dan kencing manis, serta tidak
ada yang memiliki penyakit menular seperti TBC. Pasien juga
mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami mual dan
muntah sewaktu hamil terutama ibunya.
f. Riwayat Menstruasi
Menstruasi pertama : 13 tahun
Lama menstruasi : 3-7 hari
Siklus : Teratur, 1 bulan 1x
Keputihan : Jarang
Dismenore : Tidak Pernah
g. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan menikah 1x pada usia 28 tahun, pada tanggal 21
juni 2008, pasien sudah menikah selama 9 tahun, dan sudah memiliki 1
anak perempuan dari hasil perkawinannnya yang sekarang berusia 8
tahun, saat ini sedang hamil yang kedua dengan umur kehamilan11
minggu.
h. Riwayat Kehamilan Saat Ini
HPHT : 22 Januari 2017
HPL : 29 Oktober 2017
TB : 151cm
BB sebelum hamil : 52 kg
Penambahan BB selama hamil : BB Pasien turun 4 Kg
LILA : 27 cm
Riwayat kehamilan saat ini
Usia Keluhan TFU Letak DJJ Data
Gestasi Janin Lain
11 Mual ±6x, 3cm diatas
muntah±3x simphysis pubis - + -
sehari
i. Riwayat Persalinan Lalu
Tabel Riwayat Persalinan Lalu
Tahun Usia Usia Penolong Tipe Jenis PB/BB Komplikasi
Ibu Gestasi partus kelamin
2009 28th 36 +2 Dokter SC Pr 50cm/ Tidak ada
3000gr
j. Pola Fungsional Gordon
1) Pola Persepsi Kesehatan
DS : Pasien mengatakan kesehatan itu penting dan harus
dijaga, pasien mengatakan ketika ada anggota keluarga
yang sakit pasien dibawa ke Puskesmas atau dokter untuk
berobat, dan pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke
Puskesmas untuk mengetahui perkembangan
kehamilannya.
DO : Pasien memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas pada
tanggal 18 April 2017 dan dapat dilihat dari buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dimiliki oleh pasien,
bahwa pasien sudah memeriksakan kehamilannya
sebanyak 4x kali.
2) Pola Nutrisi Metabolik
DS :
 Intake makanan
Pasien mengatakan sebelum hamil makan 3x sehari
dengan porsi sedang ± 1 piring sedang dengan lauk
ayam, tempe, tahu, ikan dan sayur-sayuran, tetapi saat
hamil ini tidak nafsu makan, jika makan 1-2 sendok
pasien langsung mual terkadang muntah.
 Intake minuman
Pasien mengatakan sebelum hamil minum air putih
cukup yaitu ± 7 gelas sehari. Pasien mengatakan saat
hamil tetap bisa minum air putih tetapi yang dingin ± 1
Liter sehari.
DO : Pasien terlihat lemas, konjungtiva anemis.
Tekanan Darah (TD) : 110/70 mmHg
BB sebelum hamil : 52 Kg
BB sekarang : 48 Kg
Tinggi Badan : 151 cm
LILA : 27 cm
IMT (Indeks Masa Tubuh) :21 (BB normal)
Berat Badan Ideal Hamil (BBIH) : 49, 85 Kg
3) Pola Eliminasi
DS :
 Buang Air Besar (BAB)
Pasien mengatakan sebelum hamil pasien BAB 2 hari
1x, dengan konsistensi lembek, dan baunya khas. Saat
hamil pasien jarang BAB, sudah 2 minggu pasien
tidak BAB tetapi masih bisa kentut
 Buang Air Kecil (BAK)
Pasien mengatakan sebelum hamil pasien BAK dalam
satu hari ± 1,2 Liter dengan warna kuning jernih
dengan baunya khas. Saat hamil BAK lancar ± 1,5
Liter sehari dengan warna kuning jernih, dengan
baunya khas.
DO : Tidak ada edema/penumpukan cairan diektremitas ,
turgor kulit cukup.
4) Pola Aktivitas-Latihan
DS : Pasien mengatakan dapat beraktivitas sendiri tanpa
bantuan orang lain, tetapi pasien belum bisa melakukan
aktivitas yang berat seperti mencuci.
DO : Pasien nampak lemas dan hanya tiduran serta duduk-
duduk saja
No Aktivitas dan Latihan 0 1 2 3 4
1 Makan √
2 Mandi/Toileting √
3 Berpakaian √
4 Mobilitas di tempat tidur √
5 Berpindah √
6 Ambulasi / ROM √
Keterangan Skala : 0) Mandiri, 1) Dibantu alat, 3) Dibantu
alat dan orang lain, 4) dibantu total

5) Pola Istirahat dan Tidur


DS : Pasien mengatakan sebelum hamil tidurnya teratur dan
nyenyak dalam satu hari pasien dapat tidur ± 7 jam, pasien
tidur jam 10 malam dan bangun jam 5 pagi. sekarang saat
hamil pasien tidak bisa tidur nyenyak dan teratur karena
mual yang terus-menerus serta pasien khawatir jika
mualnya tidak hilang, pasien mengatakan hanya bisa tidur
± 3 jam dalam satu hari, pasien dapat tidur pada pukul 2
pagi dan bangun jam 5 dan sedikit-sedikit terbangun
karena mual dan khawatir mualnya akan mengganggu
kehamilannya, dan pasien khawatir kalau mualnya tidak
sembuh-sembuh.
DO : Wajah pasien nampak lesu, lemas, gelisah dan pucat,
ada bayangan hitam di bawah mata, TD : 110/70 mmHg.
6) Pola Kognitif dan Persepsi
DS : Pada pola kognitif pasien mengatakan mengalami
gangguan pada penglihatannya karena minus, tetapi indera
yang lain masih berfungsi dengan baik. Pada pola persepsi
pasien mengatakan saat ini sedang hamil yang kedua,
tetapi pasien khawatir karena setiap hari mengalami mual
dan muntah dan berat badannya turun dan tidak nafsu
makan. Pasien khawatir akan berdampak buruk terhadap
bayinya. Namun pasien tetap yakin bahwa bayinya akan
baik-baik saja, jika ia tetap memeriksakan kehamilannya
secara rutin
DO : Pada pola kognitif Saat dilakukan pengkajian pasien
menggunakan alat bantu indera yaitu kaca mata,
pendengaran pasien masih berfungsi dengan baik pasien
dapat memberikan respon ketika diajak berbicara, pasien
mual ketika mencium bau masakan, pasien merasa mual
ketika makan-makanan yang lembek. Pada pola persepsi
pasien terus bertanya mengenai mual dan muntah.
7) Pola Reproduksi dan Seksualitas
Pasien seorang istri dan seorang ibu berusia 36 tahun, pasien baru
menikah 1x dan memiliki 1 orang anak perempuan berumur 8
tahun, saat ini pasien sedang hamil anak keduanya dengan umur
kehamilan 11 minggu, saat melahirkan anak pertamanya pasien
menjalani operasi sectio caesarea karena kepala janin belum masuk
pintu atas panggul, pasien tidak pernah menjalani operasi pada alat
kelaminnya, pasien mengatakan tidak ada masalah dalam
berhubungan seksual.
k. Keadaan Psikologis Ibu
1. Penerimaan Ibu Terhadap Kehamilannya
Pasien mengatakan senang dengan kehamilannya karena
kehamilannya sudah direncanakan. Namun pasien khawatir karena
pada kehamilan saat ini pasien mengalami mual dan muntah,
pasien khawatir mual dan muntahnya akan mengganggu
kehamilannya. Maka dari itu pasien mengatakan selalu melakukan
pemeriksaan kehamilannya ke Puskesmas, untuk mengetahui
perkembangan dan kondisi bayinya.
2. Penerimaan Ibu Terhadap Peran Barunya
Pasien mengatakan sangat senang karena akan menjadi ibu yang
memiliki 2 anak yang sangat diharapkannya.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. GCS : 15 (E4M6V5)
d. TB : 151 cm
e. BB sebelum hamil : 52 kg
f. BB setelah hamil : 48 Kg
g. Penurunan BB : 7% dari BB sebelum hamil
h. Penambahan BB : Pasien mengalami penurunan BB 4 Kg
i. LILA : 27 cm
j. DJJ :+
k. Usia Gestasi : 11 minggu
l. Tanda – tanda vital : TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
N : 94x/menit
S : 36,5°C
m. Pemeriksaan Head to toe
1) Kepala
Bentuk kepala meshocepal, tidak terdapat massa abnormal, tidak
ada luka bekas operasi. Rambut bersih, keriting, ada sedikit uban,
tidak ada ketombe.
2) Mata
Bentuk simetris, pupil isokor (3mm/3mm) reflek cahaya baik,
fungsi penglihatan baik, cekung, konjungtiva anemis, sclera tidak
icterik, mata sayu, kelopak mata cekung.
3) Hidung
Bentuk simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, fungsi
penciuman baik.
4) Telinga
Bentuk simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
5) Mulut
Bersih, gigi berlubang, tidak ada stomatitis, lidah bersih,
kemampuan berbicara baik.
6) Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada peningkatan
JVP.
7) Tengkuk
Tidak ada kaku kuduk
8) Dada
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
a) Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, gerakan
nafas normal, tidak ada retraksi dinding
dada.
Palpasi : Vocal fremitus kiri dan kanan simetris,
tidak ada krepitasi.
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : Suara vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan seperti whezing ataupun ronchi
b) Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat ictus cordis di ICS V
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS V
Perkusi : Bunyi redup
Auskultasi : Regular S1>S2, tidak ada bunyi murmur
dan bunyi gallop.
9) Payudara
a) Inspeksi : Bentuk simetris
b) Palpasi : Tidak teraba massa/benjolan, puting
menonjol, tidak ada nyeri tekan, areola
bersih berwarna kehitaman
10) Abdomen
Inspeksi : Membesar sesuai dengan umur kehamilan,
terlihat ada bekas luka operasi.
Palpasi : TFU 3 jari diatas simpisis, tegang, tidak
ada nyeri ulu hati, tidak ada distensi.
Perkusi : Bunyi timpani
Auskultasi : Bising usus 11x/menit pada regional
epigastrium. DJJ +
11) Punggung
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka/jejas.
12) Genetalia
Bersih, tidak mengalami keputihan, tidak ada edema.
13) Panggul
Bentuk panggul ginekoid
14) Integument
Turgor kulit cukup, warna kulit coklat, akral hangat, tidak ada luka
pada kulit.
15) Ekstremitas
a) Atas : Anggota gerak lengkap, fungsi gerak baik,
tidak ada edema, tonus otot baik, turgor kulit
cukup, kekuatan otot 5 (normal/ kekuatan
penuh).
b) Bawah : Anggota gerak lengkap, fungsi gerak baik,
tidak ada edema, kekuatan otot 5 (normal/
kekuatan penuh)
4. Pemeriksaan Penunjang
-
5. Terapi
a. B6 : 3 x 10 mg
6. Persiapan Persalinan
Senam Hamil

√ Rencana Tempat Melahirkan

Perlengkapan Kebutuhan Bayi

√ Kesiapan Mental Ibu dan Keluarga

Perawatan Payudara
B. Analisa Data
Berdasarkan data yang diperoleh pada pengkajian, maka ditemukan
beberapa masalah yang dapat dilihat pada tabel berikut.
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Pasien mengatakan mual ± Kehamilan Mual
trimester I
6x dan muntah ± 3x dalam
1 hari, mual terjadi
terutama dipagi hari, jika
mencium bau masakan
pasien merasa mual
DO : Saat dilakukan pengkajian
pasien mual-mual sambil
memegangi plastik,
terlihat lemas, pasien
hamil 11 minggu,
konjungtiva
anemis,tekanan darah
110/70 mmHg, nadi
94x/menit, suhu 36,5°C,
respirasi, 20x/menit. BB
sebelum hamil 52 Kg, BB
sekarang 48 Kg, LILA 27
cm, IMT (Indeks Masa
Tubuh) 21, Berat Badan
Ideal Hamil (BBIH) 49,
85 kg.
2. DS : Pasien mengatakan saat ini Perubahan pada Ansietas
status
sedang hamil yang kedua,
kesehatan
tetapi pasien khawatir
karena setiap hari
mengalami mual dan
muntah, berat badannya
turun dan tidak nafsu
makan. pasien khawatir
akan berdampak buruk
terhadap bayinya, pasien
juga tidak tahu bagaimana
cara mengatasi mualnya
tersebut.
DO : Pasien nampak gelisah,
Pasien juga bertanya
apakah berdampak
terhadap bayinya.

C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data tersebut, maka diagnosa keperawatan
yang muncul menurut NANDA (2015) adalah sebagai berikut :
1. Mual berhubungan dengan kehamilan.
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status kesehatan.

D. Intervensi
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditemukan maka
intervensi atau perencanaan yang dapat dilakukan menurut Bulecheck dkk
(2016) antara lain sebagai berikut :
1. Diagnosa I : Mual berhubungan dengan kehamilan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 3x kunjungan diharapakan
mual dapat berkurang.
NOC : Kontrol mual dan muntah
Kriteria hasil :
Skala
Indikator
1 2 3 4 5

Mengenali onset mual

Mendeskripsikan faktor-
faktor penyebab
Menggunakan langkah-
langkah pencegahan
Menghindari faktor-faktor
penyebab bila mungkin
Menghindari bau yang tidak
menyenangkan

Keterangan dari skala hasil diatas sebagai berikut :

1 : Tidak pernah ditunjukkan


2 : Jarang ditunjukkan
3 : Kadang-kadang ditunjukkan
4 : Sering ditunjukkan
5 : Secara konsisten ditunjukkan

NIC :

a. Manajemen Mual
Intervensi :
1) Dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap mual
2) Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri
3) Lakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi,
durasi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus.
4) Evaluasi pengalaman mual individu yang lalu (misalnya
kehamilan, mabuk darat)
5) Dapatkan riwayat diet pasien seperti makanan yang disukai dan
tidak disukai dan disesuaikan dengan kebudayaan
6) Evaluasi dampak dari mual pada kualitas hidup, misalnya nafsu
makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran
7) Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual
8) Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual
seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi lemon dan
minuman jahe
9) Berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan
berapa lama mual itu berlangsung.
b. Penahapan diet
Intervensi :
1) Tawarkan makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3
kali, jika diperlukan
2) Temukan cara untuk memasukkan makanan kesukaan pasien
kedalam diet yang dianjurkan seperti biskuit kering; mengindari
makanan berlemak tinggi, berminyak dan pedas; air putih
hangat;buah kaya vitamin C; minuman jahe hangat.
3) Ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan
sebaik mungkin.
2. Diagnosa II : Ansietas berhubungan dengan perubahan pada status
kesehatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x
kunjungan diharapkan pasien dapat mengontrol rasa
cemasnya
NOC : Anxiety Control
Kriteria hasil pada diagnosa ansietas berhubungan dengan perubahan
pada status kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Skala
Indikator
1 2 3 4 5

Klien mampu mengidentifikasi


dan mengungkapkan gejala
cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah,


bahasa tubuh, dan tingkat
aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
Tabel 1.
Dengan skala : 1) tidak pernah menunjukkan, 2) jarang
menunjukkan, 3) kadang menunjukkan, 4) sering menunjukkan, 5) selalu
menunjukkan
NIC : Anxiety Reduction
Intervensi :
a. Identifikasi tingkat kecemasan
b. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
c. Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
d. Dengarkan dengan penuh perhatian tentang keluhan pasien
E. Implementasi Dan Evaluasi
Berdasarkan intervensi yang telah dirumuskan, maka penulis
melakukan implementasi. Selama 3 hari yang dilakukan pada tanggal 18,19,
21 April 2017 . Implementasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Implementasi Hari I
No Tanggal, Dx Implementasi Respon Pasien Paraf
waktu
1. Selasa, 18 I Mengkaji keadaan Keadaan umum
April 2017 umum pasien sedang, kesadaran
08.30 – 10.45 composmentis,
dengan GCS 15. Devi
I Mengukur tanda- TD: 100/70mmHg
tanda vital N : 94x/menit
S : 36,5°C
RR: 20X/menit Devi
I Mengkaji keluhan Pasien mengatakan
pasien mual ± 6x sehari
dan muntah ± 3x
sehari, badan terasa
lemas dan pasien
khawatir jika mual
dan muntahnya
tidak sembuh akan
berdampak buruk
pada
kehamilannya.
Devi
Tabel implementasi Keperawatan Hari ke-1 (Lanjutan)

Tanggal, Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


waktu
I Melakukan penilaian Pasien mengatakan
lengkap terhadap mual, dalam 1 hari mual ±
termasuk frekuensi, 6x dan muntah ±3x,
durasi, tingkat mual kadang-kadang.
keparahan, dan faktor-
faktor pencetus. Devi

I Mengidentifikasi faktor- Pasien mengatakan


faktor yang dapat mual jika mencium
menyebabkan mual bau masakan, dan bau
nasi. Devi

I Mengkaji riwayat diet Pasien mengatakan


pasien sekarang setelah hamil
pasien tidak menyukai
minuman yang hangat,
pasien hanya ingin
buah-buah yang asam
dan menyegarkan

Devi
II Membantu pasien Pasien mengatakan
mengenal situasi yang dirinya cemas jika
menimbulkan cemas sedang mual, karena
takut akan berdampak
buruk terhadap
bayinya, pasien juga
cemas karena tidak
nafsu makan, setiap
makan selalu mual. Devi
Tabel implementasi Keperawatan Hari ke-1 (Lanjutan)

Tanggal, Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


waktu
I Mengajarkan Pasien dapat
penggunaan teknik melakukan seperti
nonfarmakologi untuk yang sudah diajarkan,
mengatasi mual dengan pasien mengatakan
menggunakan aroma aromanya segar
therapy inhalasi lemon. membuat rileks dan
nyaman.

Devi
II Mengajarkan teknik Pasien dapat
nafas dalam untuk mengikuti yang
mengurangi kecemasan diajarkan, pasien
merasa lebih nyaman Devi
II Menjelaskan kepada Pasien mengerti dan
pasien agar tetap optimis mau mengikuti saran
dan jangan berfikiran
negatif tentang
kehamilannya
Devi
I,II Memberikan informasi Pasien mendengarkan,
mengenai mual, dan memahami yang
penyebab mual, dan sudah dijelaskan
berapa lama mual itu
akan berlangsung
Devi
Evaluasi hari ke-1

Hari,Tanggal, Dx Catatan Perkembangan Paraf


waktu
Selasa, 18 I S : Pasien mengatakan masih merasa mual
April 2017 ± 6x sehari dan masih muntah ± 3x dalam
10.55 sehari
O : Pasien tampak lemas, pucat. Tekanan
darah 110/70 mmHg, N : 94x/menit,
S : 36,5°C, RR: 20X/menit, LILA : 27, BB
sebelum hamil : 52 Kg, BB sekarang : 48
Kg, Tinggi Badan : 151 cm, IMT
(Indeks Masa Tubuh) : 21,
Berat Badan Ideal Hamil (BBIH): 49, 85kg
A :Masalah mual berhubungan dengan
kehamilan trimester I belum teratasi
No Indikator Awal Tujuan Akhir
1. Mengenali 2 4 3
onset mual
2. Mendeskripsik 3 5 3
an faktor-
faktor Devi
penyebab
3. Menggunakan 2 4 2
langkah-
langkah
pencegahan
4 Menghindari 3 4 3
faktor-faktor
penyebab bila
mungkin
5. Menghindari 3 4 3
bau yang tidak
menyenangkan
P : Lanjutkan intervensi
 Anjurkan untuk menghindari faktor
yang menyebabkan mual
 Anjurkan untuk menggunakan aroma
Therapy inhalasi lemon ketika merasa
mual
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
 Anjurkan untuk makan biskuit kering
Evaluasi hari ke-1 (Lanjutan)

Hari,Tanggal, Dx Catatan Perkembangan Paraf


waktu
Selasa, 18 II S : Pasien mengatakan meskipun sekarang
hamil yang kedua, pasien tetap khawatir
April 2017
jika mual dan muntahnya tidak sembuh-
10.55 sembuh akan berdampak buruk terhadap
bayinya, karena sewaktu hamil yang
pertama pasien tidak mengalami mual.
O : Pasien nampak lemas, cemas, pasien sering
bertanya bagaimana jika mualnya tidak
sembuh, tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 94x/menit.
A : Masalah ansietas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan belum teratasi

No Indikator Awal Tujuan Akhir


1. Mengenali 2 4 3
onset mual
2. Mendeskripsik 2 4 3
an faktor- Devi
faktor
penyebab
3. Menggunakan 3 5 3
langkah-
langkah
pencegahan
4 Menghindari 2 4 3
faktor-faktor
penyebab bila
mungkin
5. Menghindari 3 4 3
bau yang tidak
menyenangkan

P : Lanjutkan intervensi
 Instruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi nafas
dalam yang sudah diajarkan
 Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan cemasnya.
Catatan Perkembangan Pertama (Tanggal 18 April 2017)

Tanggal, Jam Catatan Perkembangan


19 April 2017 S : Pasien mengatakan semalam masih mual ± 4x dan
muntah 2x, ketika merasakan mual pasien menggunakan
13.00
aroma terapi lemon sesuai dengan yang dianjurkan,
pasien mengatakan jika menggunakan lemon mualnya
berkurang, karena menyegarkan, pasien mengatakan tadi
pagi makan biskuit dan habis 4 keping, pasien belum
mencoba makan nasi, karena masih mual jika mencium
bau nasi. Pasien mengatakan masih sedikit cemas, karena
mual dan muntahnya belum sembuh, tetapi jika pasien
merasa cemas, pasien langsung menarik nafas dalam
sesuai yang sudah diajarkan kemarin.

O : Pasien sudah menggunakan aromaterapi lemon, saat


sedang ngobrol sesekali pasien menghirup aromaterapi
lemon, pasien sudah terlihat lebih segar, tidak terlalu
lemas. Hasil pengukuran tanda-tanda vital didapatkan
hasil tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 80x/menit,
respirasi 20x/menit, suhu 36,2°C

A :
 Masalah mual berhubungan dengan kehamilan
trimester I belum teratasi
 Masalah ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
Implementasi hari ke-2

No Tanggal, Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


waktu
1. Rabu, 19 I,II Mengkaji keadaan Keadaan umum
April 2017 umum pasien baik, kesadaran
13.00 - 15.00 composmentis
dengan nilai GCS
15 Devi

I,II Mengukur tanda-tanda tekanan darah


vital 110/90 mmHg,
nadi 80x/menit,
respirasi
20x/menit, suhu Devi
36,2°C

I Mengkaji dampak dari Pasien mengatakan


mual pada kualitas tidak nafsu makan
hidup karena setiap
makan selalu mual,
tetapi tadi malam
pasien makan
biskuit dan habis 4
keping, pasien juga
tidurnya terganggu Devi
karena sedikit-
sedikit mual dan
khawatir.
I Menganjurkan pasien Pasien belum bisa
untuk makan sedikit makan nasi, hanya
tapi sering. makan biskuit-
biskuit kering saja Devi
I Menganjurkan pasien Pasien memahami
untuk menghindari dan akan
Devi
makanan berlemak menghindari
I Mengajarkan pasien Pasien mampu
cara membuat mengulangi dan
Devi
minuman jahe untuk mau mencoba
mengurangi mual
I Menganjurkan pasien Pasien mau
makan buah-buahan mengikuti saran
Devi
Tabel implementasi hari ke-2 (lanjutan)

No Tanggal, Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


waktu
I Menganjurkan pasien Pasien mengatakan
untuk tetap sudah mencobanya
mengontrol mual
dengan menggunakan
Devi
teknik yang sudah
diberikan yaitu aroma
therapy inhalasi
lemon dan minuman
jahe
I Menganjurkan pasien Pasien mengatakan
untuk menciptakan akan mencobanya
lingkungan yang
nyaman dengan
menjauhkan sesuatu
yang menimbulkan
mual, berikan Devi
pengharum ruangan
yang menyegarkan
II Mengkaji tingkat Pasien mengatakan
kecemasan pasien dan masih sedikit
mendengarkan dengan khawatir karena
penuh perhatian masih mual dan
Devi
muntah meskipun
sudah berkurang.
I,II Menjelaskan Pasien mengatakan
mengenai mual pada menjadi lebih
kehamilan trimester I paham dan pasien
sudah tidak
Devi
khawatir lagi
I,II Mengingatkan pasien Pasien mengatakan
untuk minum obat dan rutin minum obat
vitamin yang dan vitamin yang
Devi
diberikan oleh bidan diberikan oleh
bidan
Evaluasi hari ke-2

Hari,Tanggal, Dx Catatan Perkembangan Paraf


waktu
Rabu, 19 April I S : Pasien mengatakan mual dan muntahnya
sudah tidak sering, pasien mengatakan
2017
lebih nyaman menggunakan aromaterapi
15.10 lemon ketika merasakan mual karena
menyegarkan Pasien mengatakan tadi pagi
makan biskuit dan habis 4 keping.

O : Pasien tampak masih lemas, turgor kulit


cukup, mukosa bibir lembab. Tekanan
darah 110/90 mmHg, nadi 80x/menit,
respirasi 20x/menit, suhu 36,2°C

A : Masalah mual berhubungan dengan


kehamilan trimester I teratasi sebagian
No Indikator Awal Tujuan Akhir
1. Mengenali 2 4 3
onset mual
2. Mendeskripsik 3 5 5 Devi
an faktor-faktor
penyebab
3. Menggunakan 2 4 4
langkah-
langkah
pencegahan
4 Menghindari 3 4 3
faktor-faktor
penyebab bila
mungkin
5. Menghindari 3 4 3
bau yang tidak
menyenangkan
P :Lanjutkan intervensi
 Beri tahu pasien untuk membandingkan
khasiat jahe dan lemon untuk mengatasi
mual
 Anjurkan makan sedikit tapi sering.
Tabel evaluasi hari ke-2 (lanjutan)

Hari,Tanggal, Dx Catatan Perkembangan Paraf


waktu
Rabu, 19 April II S : Pasien mengatakan setelah dijelaskan
mengenai kehamilan trimester I pasien
2017
menjadi lebih memahami, dan sudah tidak
15.15 khawatir lagi dengan mualnya.

O : Pasien tampak lebih rileks, dan pasien


bersemangat untuk mencoba cara
mengatasi mualnya. Pasien sudah bisa
menggunakan teknik relaksasi

A : Masalah ansietas berhungan dengan


perubahan status kesehatan teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Klien mampu 2 4 4
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi, 2 4 4
mengungkapkan dan
menunjukkan teknik
untuk mengontrol Devi
cemas
Vital sign dalam 3 5 3
batas normal
Postur tubuh, 2 4 3
ekspresi wajah,
bahasa tubuh, dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
P : Lanjutkan intervensi
 Instruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi ketika
merasa khawatir
 Berikan nasehat bahwa apa yang
dialami pasien adalah hal yang wajar
ketika kehamilan trimester I
Catatan Perkembangan Kedua (Tanggal 21 April 2017)

Tanggal, Jam Catatan Perkembangan


21 April 2017 S : Pasien mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi,
pasien sudah bisa beraktivitas dan tadi siang pasien
14.30
makan nasi ± 6 sendok makan, dengan sayur-sayuran,
pasien mengatakan sudah mencoba menggunkaan jahe
dan lemon tetapi pasien lebih nyaman menggunakan
aroma therapy inhalasi lemon dari pada jahe, karena
menurut pasien lemon lebih menyegarkan dan membuat
rileks. Pasien juga sudah dapat tidur karena sudah tidak
lagi khawatir dengan mualnya, pasien tetap
menggunakan nafas dalam ketika sedang merasa
cemas. Pasien mengatakan sekarang jadi lebih
mengetahui mengenai kehamilan, dan cara mengatasi
mual serta cemas.
O : Pasien terlihat tidak lesu, segar. Pasien sudah rileks dan
ingin lebih fokus kepada kesehatannya dan bayinya,
pasien sudah menggunakan aroma therapy inhalasi dan
mencoba minuman jahe seperti yang sudah dianjurkan.
Hasil pengukuran tanda-tanda vital didapatkan hasil
tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi
22x/menit, suhu 36,5°C

A :
 Masalah mual berhubungan dengan kehamilan
trimester pertama teratasi
 Masalah ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan

P : Pertahankan intervensi
Implementasi hari ke-3

No Tanggal, Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


waktu
1. Jum’at, 21 I,II Mengkaji keadaan Keadaan umum
April 2017 umum pasien baik, kesadaran
15.00 – 16.15 composmentis
dengan nilai GCS
15 Devi

I,II Mengukur tanda-tanda tekanan darah


vital 120/90 mmHg,
nadi 82x/menit,
respirasi
22x/menit, suhu Devi
36,5°C
I Mengkaji mual dan Pasien mengatakan
muntah pasien sudah tidak mual
sama sekali, dan
sudah tidak
muntah, pasien
juga sudah dapat
makan nasi Devi
meskipun hanya 6
sendok makan
I Memonitor Pasien mengatakan
penggunaan aroma sudah
therapy inhalasi mencobanya, tetapi
lemon dan minuman pasien lebih
jahe nyaman
menggunakan
lemon, karena
aromanya
menyegarkan dan
membuat tenang
II Mengkaji kecemasan Pasien mengatakan
pasien sudah tidak merasa
khawatir karena
sudah dijelaskan
mengenai
kehamilan. Pasien
juga mengatakan
sudah Devi
menggunakan
teknik relaksasi
Tabel implementasi hari ke-3 (lanjutan)

No Tanggal, Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


waktu
I,II Memberikan Pasien dapat
penyuluhan mengenai memahami
gizi untuk ibu hamil penyuluhan yang
dengan mual diberikan
dibuktikan dengan
pasien dapat
menjawab 3 Devi
pertanyaan yang
diberikan
I Menganjurkan pasien Pasien mau
untuk makan sedikit mengikuti anjuran
Devi
tapi sering
I,II Menganjurkan pasien Pasien akan
untuk menjaga mengikuti anjuran
kualitas istirahat dan
Devi
tidur
I Mengingatkan pasien Pasien mengatakan
untuk tetap sudah mengerti
mengontrol faktor yang membuat
penyebab mual dan pasien mual dan
waktu mual. pasien sudah
menghindarinya,
pasien juga sudah
mengerti bahwa
ketika pagi hari Devi
mualnya lebih
terasa
I,II Mengingatkan pasien Pasien akan
untuk memeriksakan kepuskesmas nanti
kehamilannya rutin, setiap hari rabu
dan memeriksakan ketika jadwal
Devi
hemoglobin pasien pemeriksaan
kehamilan.
I,II Menganjurkan pasien Pasien memilih
jika merasa mual untuk
gunakan teknik yang menggunakan
Devi
sudah diajarkan yaitu aroma therapy
menggunakan aroma inhalasi lemon.
therapy inhalasi
lemon dan minuman
jahe.
Evaluasi hari ke-3

Hari,Tanggal, Dx Catatan Perkembangan Paraf


waktu
Rabu, 19 April I S : Pasien mengatakan sudah tidak mual dan
muntah lagi, pasien sudah bisa makan
2017
walapun baru 6 sendok makan nasi, pasien
16.15 juga sudah menggunakan aroma therapy
inhalasi lemon dan minuman jahe

O : Pasien tampak segar, tidak lemas, Turgor


kulit cukup, mukosa bibir lembab.
Tekanan darah 120/90 mmHg, nadi
82x/menit, respirasi 22x/menit, suhu
36,5°C

A : Masalah mual berhubungan dengan


kehamilan trimester I teratasi
No Indikator Awal Tujuan Akhir
1. Mengenali 2 4 4
onset mual
2. Mendeskripsi 3 5 5
kan faktor-
faktor
penyebab Devi
3. Menggunakan 2 4 4
langkah-
langkah
pencegahan
4 Menghindari 3 4 4
faktor-faktor
penyebab bila
mungkin
5. Menghindari 3 4 4
bau yang
tidak
menyenangka
n
P :Pertahankan intervensi
 Ingatkan pasien untuk tetap menjaga
supan nutrisinya
 Anjurkan makan sedikit tapi sering.
Tabel evaluasi hari ke-3 (lanjutan)

Hari,Tanggal, Dx Catatan Perkembangan Paraf


waktu
Rabu, 19 April II S : Pasien mengatakan sudah tidak khawatir
lagi, karena sudah tidak mual dan sudah
2017
paham mengenai kehamilan serta nutrisi
16.15 ibu hamil secara.

O : Pasien tampak lebih rileks, dan pasien


bersemangat untuk mencoba cara
mengatasi mualnya. Pasien sudah bisa
menggunakan teknik relaksasi

A : Masalah ansietas berhungan dengan


perubahan status kesehatan teratasi
Indikator Awal Tujuan Akhir
Klien mampu 2 4 4
mengidentifikasi dan
mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi, 2 4 4
mengungkapkan dan
menunjukkan teknik Devi
untuk mengontrol
cemas
Vital sign dalam 3 5 4
batas normal
Postur tubuh, 2 4 4
ekspresi wajah,
bahasa tubuh, dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
P : Pertahankan intervensi
 Instruksikan pasien untuk
menggunakan teknik relaksasi ketika
merasa khawatir
Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA MENGATASI MUAL PADA KEHAMILAN

DENGAN LEMON DAN JAHE

Disusun Oleh :

Devi Ayu Arviani

P1337420214032

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA MENGATASI MUAL PADA KEHAMILAN

DENGAN JAHE DAN LEMON

Pokok Bahasan : Cara mengatasi mual pada kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Manfaat jahe dan lemon

Pelaksanaan : Selasa, 18 April 2017

Durasi : 20 Menit

Sasaran : Ny. K

Penyuluh : Devi Ayu Arviani

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu yang fisiologis yang dialami oleh
wanita. Namun, keadaan patologis dan komplikasi dapat menyertai
kehamilan. Sekitar 70-80% wanita hamil mengalami mual dan muntah yang
umumnya disebut dengan morning sickness, hal ini merupakan fenomena
yang sering terjadi pada umur kehamilan 5-12 minggu (trimester I) dan
sebanyak 1-2% dari semua ibu hamil mengalami morning sickness yang
ekstrim dikemukakan oleh Sari dkk dalam Jurnal Kebidanan Malahayati
tahun 2016. Morning sickness atau mual dipagi hari merupakan salah satu
gejala paling awal, paling umum dan membuat stress yang dikaitkan dengan
kehamilan. Mual muntah sering diabaikan karena dianggap sebagai sebuah
konsekuensi diawal kehamilan tanpa memikirkan dampak yang akan
ditimbulkan. Mual dan muntah terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60%
pada multigravida (Maryunani, 2016).
Berbagai upaya preventif untuk mengurangi mual pada kehamilan
dapat menggunakan cara-cara alamiah. Menurut hasil penelitian oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan, ditunjukkan dengan dari 28
responden rata-rata score frekuensi morning sickness sebelum diberikan
aromatherapy inhalasi lemon adalah 15.68 dalam sehari sedangkan sesudah
diberikan aromatherapy inhalasi adalah 7.96 dalam sehari. Dan menurut hasil
penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, pemberian minuman jahe efektif
digunakan untuk mengatasi mual (morning sickness) pada kehamilan
ditunjukkan dengan rata-rata frekuensi morning sickness sebelum diberikan
minuman jahe sebesar 3,71 kali/hari menurun menjadi 2,24kali/hari setelah
diberikan minuman jahe.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penyuluhan dan demonstrasi mengenai cara penggunaan lemon
dan jahe untuk mengatasi mual pada Ny. K dengan tujuan supaya Ny.K dapat
mengatasi mualnya dengan menggunakan cara yang alami.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Diharapkan ibu dapat meningkatkan pengetahuannya tentang cara
mengatasi mual menggunakan teknik nonfarmakologi. Sehingga, setelah
diberikan penyuluhan dan demonstrasi ibu dapat mengatasi morning
sickness yang dialami.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan ibu dapat :
a. mengetahui penyebab-penyebab mual
b. Manfaat jahe dan lemon
c. Cara menggunakan jahe dan lemon

C. Materi
Terlampir
D. Kegiatan
No Durasi Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan
. Peserta
1. 3 menit PEMBUKAAN 1. Memberi salam Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam dan
3. Menjelaskan tujuan mendenga
melakukan konseling rkan
4. Menjelaskan cakupan
materi yang akan
disampaikan.
2. 12 ISI 1. Menjelaskan materi Menyimak
menit mengenai penyebab- dan
penyebab mual, mendenga
kandungan jahe dan rkan
lemon, manfaat jahe
dan lemon

2. Mendemonstrasikan
penggunaan lemon, dan
cara membuat minuman Menyimak
jahe ,dan
mendenga
3. Memberi kesempatan rkan.
audiens untuk bertanya
Bertanya
4. Menjawab pertanyaan
audiens.

5. Memberi kesempatan Menyimak


pada audiens untuk
menanyakan materi
yang kurang jelas. Sudah
jelas

5 menit PENUTUP 1. Menutup pertemuan Mendenga


dengan menyimpulkan rkan
materi yang telah
dibahas.

2. Melakukan evaluasi Menjawab


dengan memberikan
pertanyaan pada
audiens.
3. Memberi kesempatan Audiens
audiens untuk dapat
melakukan kembali cara mengulan
menggunakan gi kembali
aromatherapy lemon

4. Memberikan salam
penutup. Menjawab
salam

E. RESPONDEN
Ny. K

F. METODE
Ceramah dan demonstrasi

G. MEDIA
Leaflet

H. EVALUASI
1. Apa saja penyebab-penyebab mual?
2. Apa saja manfaat lemon dan jahe?
3. Mendemostrasikan kembali cara menggunakan aromatherapy inhalasi
lemon?
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. H.(2015). Nanda International Inc. Nursing Diagnoses: Definitions


& Classifications 2015-2017, 10th Edition. Jakarta : EGC.

Irianti, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.

Maternity, D., Dewi Y.S., &Marlida U.M. (2016). Pengaruh Inhalasi Aromaterapi
Lemon Terhadap Morning Sickness pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tulang Bawang I Kecamatan Banjar Agung Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2016. Jurnal Kebidanan, (online), Vol I:3,
(http://ejurnal.malahayati.ac.id), diakses pada tanggal 18 Desember
2016).

Wahyuni., & Indarwati. (2011). Panduan Kehamilan Muslimah dan Umum. Solo :
Abyan Solo.

Purwokerto, 19 April 2017

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Penyuluh,

Ratifah, SST., M. Kes Devi Ayu Arviani


NIP. 19580915 198303 2 003 NIM. P1337420214032
Lampiran Materi

A. Pengertian
Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa tidak
nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat atau tidak
dapat mengakibatkan muntah (Herdman, 2015).

B. Etiologi
Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) Penyebab mual-mual pada
trimester pertama kehamilan adalah adanya peningkatan hormon-hormon
terutama hormon HCG yang mendadak dan meningkat yang produksinya
paralel dan dekat dengan waktu mual-mual. Belum diketahui secara pasti
mengapa itu dapat mempengaruhi beberapa wanita dan bukan yang lain. Diit
sebelum hamil juga dapat mempermudah ibu hamil terkena mual-mual diawal
kehamilan, terutama sekali pada diit yang rendah vitamin, karbohidrat, dan
mineral. Kelelahan juga mendukung mual-muntah menjadi lebih
menjengkelkan.

C. Manfaat Lemon dan Jahe


1. Manfaat jahe
Jahe sangat efektif untuk mengurangi rasa mual dan mengatasi mabuk,
jahe juga sangat membantu agar pencernaan dapat menjalankan fungsinya
dengan baik, mengurangi gas dalam perut, mengurangi nyeri otot di perut
atau dibagian lain tubuh, jahe dapat mengatasi pusing dan merupakan
obat alami untuk oilek, gangguan pernafasan, rheumatoid arthritis, dan
nyeri kronis.
2. Manfaat lemon
Dapat membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan
semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang
proses penyembuhan. (Maternity dkk, 2016)
D. Cara Menggunakan lemon dan jahe
1. Penggunaan Aromatherapy inhalasi lemon
- Siapkan kapas yang sudah dibulatkan
- Teteskan minyak lemon ke kapas tersebut
- Hirup sebanyak 3x pernapasan
- Lakukan ketika merasa mual
2. Cara pembuatan minuman jahe
- Siapkan alat dan bahan
- Parut jahe ± sampai 1 ¼ sendok teh
- Peras dan saring jahe yang sudah diparut ke dalam gelas
- Tambahkan 1 sendok makan gula pasir/madu
- Tambahkan air hangat ± 250ml atau setara dengan 1 gelas belimbing
- Aduk sampai gula dan air perasan jahe menyatu
- Minum selagi hangat
MINUMAN JAHE DAN Manfaat Lemon dan Jahe
Jahe sangat efektif untuk mengurangi
AROMATHERAPY LEMON
rasa mual dan mengatasi mabuk, jahe
Mual merupakan suatu
UNTUK MENGATASI MUAL juga sangat membantu agar pen-
fenomena subjektif ten-
cernaan dapat menjalankan fungsinya
tang rasa tidak nyaman pada bagian
dengan baik, mengurangi gas dalam
belakang tenggorok atau lambung
perut, mengurangi nyeri otot di perut
yang dapat atau tidak dapat mengaki-
atau dibagian lain tubuh, jahe dapat
batkan muntah (Herdman, 2015).
mengatasi pusing dan merupakan
Apa Sajakah Penyebab Mual?? obat alami untuk oilek, gangguan
Menurut Wahyuni & Indarwati pernafasan, rheumatoid arthritis, dan

(2011) penyebab mual-mual pada tri- nyeri kronis.

mester pertama kehamilan adalah


Disusun Oleh : adanya peningkatan hormon-hormon

Devi Ayu Arviani terutama hormon HCG yang men-

P1337420214032 dadak dan meningkat. Diit sebelum


Lemon dapat membantu mem-
hamil juga dapat mempermudah ibu
perbaiki atau menjaga kesehatan,
hamil terkena mual-mual diawal ke-
membangkitkan semangat, gairah,
hamilan, kelelahan juga mendukung menyegarkan serta menenangkan ji-
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
mual-muntah menjadi lebih men- wa, dan merangsang proses penyem-
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
jengkelkan. buhan. (Maternity dkk, 2016)
2017
Cara Menggunakan Cara Membuat Minuman Jahe

Aromatherapy Inhalasi Lemon

1. Siapkan alat dan bahan


2. Parut jahe ± sampai 1 ¼ sendok
1. Siapkan kapas yang sudah dibu- the
latkan 3. Peras dan saring jahe yang su-
2. Teteskan minyak lemon ke kapas dah diparut ke dalam gelas
tersebut 4. Tambahkan 1 sendok makan gu-
3. Hirup sebanyak 3x pernapasan la pasir/madu
5. Tambahkan air hangat ± 250ml
4. Lakukan kembali ketika merasa
atau setara dengan 1 gelas
mual
belimbing
6. Aduk sampai gula dan air
perasan jahe menyatu
7. Minum selagi hangat
Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN MUAL

Disusun Oleh :

Devi Ayu Arviani

P1337420214032

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DENGAN MUAL

Pokok Bahasan : Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan : Gizi Ibu Hamil dengan Mual

Pelaksanaan : Jum’at, 21 April 2017

Durasi : 15 Menit

Sasaran : Ny. K

Penyuluh : Devi Ayu Arviani

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah saat ketika kebutuhan gizi menjadi lebih tinggi,
dan memenuhi kebutuhan tersebut memiliki efek positif pada kesehatan sang
ibu dan bayi yang belum lahir. Damoak gizi terhadap janin yang sedang
berkembang selama kehamilan berdampak selama kehamilan berdampak
untuk seumur hidupnya. Nutrisi layak mendapatkan perhatian khusus selama
kehamilan dan menyusui karena kebutuhan nutrisi yang tinggi dan peran
penting gizi bagi janin dan bayi.
Pasokan nutrisi yang cukup menjadi faktor lingkungan paling
penting yang mempengaruhi hasil kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia
dini atau berjarak dekat berada pada peningkatan insiden kelahiranprematur
dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian ibu dan
morbiditas. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis menyusun
satuan acara penyuluhan ini dengan judul “Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum
Diharapakan ibu dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil ketika mual. Sehingga,
setelah di berikan konseling ibu dapat menerapkan pola pemenuhan
kebutuhan nutrisi dengan gizi seimbang untuk mengatasi mual yang
dialami ibu saat ini yang disebabkan karena kehamilan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan ibu dapat :
1. Mengetahui manfaat pengaturan gizi ibu hamil
2. Mengetahui dampak jika nutrisi ibu hamil tidak tercukupi dengan
baik
3. Kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester I
4. Diit untuk ibu hamil yang mengalami mual

C. KEGIATAN PENYULUHAN
No Durasi Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan
. Peserta
1. 2 menit PEMBUKAAN 1. Memberi salam Menjawab
2. Memperkenalkan diri salam dan
3. Menjelaskan tujuan mendenga
melakukan konseling rkan
4. Menjelaskan cakupan
materi yang akan
disampaikan.
2. 8 menit ISI 1. Menjelaskan materi Menyimak
mengenai gizi pada ibu dan
hamil dengan mual. mendenga
rkan

2. Memberi kesempatan Bertanya,


audiens untuk bertanya.
menyimak
3. Menjawab pertanyaan,dan
audiens. mendenga
rkan.
4. Memberi kesempatan Bertanya
pada audiens untuk
menanyakan materi
yang kurang jelas.
5. Memberi penjelasan Menyimak
kembali pada audiens
mengenai hal yang
kurang jelas.
5 menit PENUTUP 1. Menutup pertemuan Mendenga
dengan menyimpulkan rkan
materi yang telah
dibahas.
2. Melakukan evaluasi Menjawab
dengan memberikan
pertanyaan pada
audiens.
3. Memberikan salam Menjawab
penutup. salam

D. MATERI
Terlampir

E. RESPONDEN
Ny. K

F. METODE
Ceramah dan diskusi

G. MEDIA
Leaflet

H. EVALUASI
Diberikan pertanyaan lisan, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Gizi?.
2. Sebutkan apa saja manfaat pengaturan gizi ibu hamil?.
3. Apa saja kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trimester I?.
4. Sebutkan makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil trimester I!.
DAFTAR PUSTAKA

Irianti, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.

Rusilanti, 2006. Menu Bergizi untuk Ibu Hamil. Cetakan I. Jakarta : Kawan
Pustaka.

Sulistyawati, 2009. Buku Ajar Asusahn Kebidananpada Ibu Nifas. Yogyakarta :


Andi Offset.

Suririnah, 2009. Buku Pintar Kesehatan Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Tim Demedia, 2010. Menu Sehat untuk Ibu Hamil. Demedia Pustaka : Jakarta.

Wahyuni., & Indarwati. (2011). Panduan Kehamilan Muslimah dan Umum. Solo :
Abyan Solo.

Mengetahui,

Penyuluh, Dosen Pembimbing

Devi Ayu Arviani Ratifah, SST., M. Kes


NIM. P1337420214032 NIP. 19580915 198303 2 003
Lampiran Materi

A. Manfaat Pengaturan Gizi Ibu Hamil


Menurut Wibisono dan Dewi (2009; h. 68-69), pengaturan gizi
selama kehamilan mulai dari trimester pertama, trimester kedua, sampai
trimester ketiga perlu diperhatikan. Ibu hamil memang harus memahami
pentingnya pengaturan gizi selama kehamilan. Berikut ini tujuan pengaturan
gizi selama kehamilan :
1. Ibu hamil dan janin tercukupi kebutuhan zat gizinya
2. Status gizi ibu hamil normal, sehingga dapat menjalani kehamilan
dengan baik dan aman, serta bayi yang dilahirkan sehat secara fisik dan
mental.
3. Makanan yang dikonsumsi lebih banyak membentuk jaringan tubuh
daripada lemak.
4. Masalah kurangnya asupan makanan karena mual dan muntah dapat
teratasi.
5. Masalah ibu hamil yang menderita diabetes, anemia, hipertensi, dapat
diatur makanannya sehingga tidak menyulitkan selama kehamilan.
6. Ibu memperoleh energi yang cukup untuk menyusui dan merawat bayi
yang dilahirkan kelak.

B. Dampak Ibu Hamil Kekurangan Nutrisi


Menurut Sulistyawati (2009), kebutuhan makanan pada ibu hamil
mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan masalah-
masalah seperti berikut :
1. Anemia pada ibu hamil
2. Abortus
3. IUGR (Intra Uterine Growth Retardation)
4. Inersia Uteri
5. Insufisiensi plasenta
6. Lahir prematur
7. BBLR (Bayi dengan Berat Lahir Rendah)
8. Bayi lahir cacat
9. Bayi dengan gangguan perkembangan (cacat mental)

C. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester I


Pada trimester pertama, organ-organ penting janin mulai terbentuk
seperti otak, syaraf, dan organ-organ penting. Pada masa ini sebaiknya ibu
hamil memperbanyak konsumsi nutrisi penting seperti asam folat yang
membantu pertumbuhan system saraf janin. Jika kebutuhan asam folat tidak
terpenuhi, janin bisa lahir cacat, bibir sumbing, jari-jari tidak lengkap, atau
mengalami cacat jantung bawaan (Tim Demedia, 2010).
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning
sickness, dengan gejala mual, muntah, dan nafsu makan berkurang. Bila ibu
hamil enggan makan, maka akan berdampak buruk terhadap kesehatan ibu,
misalnya mengalami kurang gizi. (Tim Demedia, 2010).
Berikut adalah zat-zat yang harus terpenuhi dalam menu gizi
seimbang pada ibu hamil :
1. Karbohidrat
Menurut Rusilanti (2006) karbohidrat adalah sumber energi utama,
terdiri dari dua jenis yaitu karbohidrat sederhana seperti gula pasir dan
gula merah, serta karbohidrat kompleks seperti tepung, beras, jagung, dan
gandum.
Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber energy untuk membangun
jaringan dan meningkatkan metabolism yang diperlukan. Kebutuhan
karbohidrat setiap ibu hamil berbeda, tergantung pada usia kehamilan,
usia ibu, berat badan ibu sebelum hamil, dan aktivitas ibu. Kebutuhan
kalori tambahan pada rata-rata wanita hamil yang normal adalah 300
kalori. Jadi, jumlah kalori yang dibutuhkan adalah 300 (kebutuhan saat
hamil) + 2200 (kebutuhan kalori saat tidak hamil) = 2500 kalori
(Suririnah, 2008)
2. Protein
Sumber protein berasal dari dua jenis, yaitu protein yang berasal
dari hewan dan berasal dari tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan,
contohnya : daging, ikan, ayam, susu, dan telur. Sedangkan protein yang
berasal dari tumbuhan, contohnya : tahu, tempe, dn kacang-kacanagan
(Suririnah,2008).
Protein memberikan manfaat dalam membangun dan memperbaiki
jaringan tubuh ( otot, tulang, mata, kulit, jantung, dan hati), membantu
pembentukan darah, plasenta, dan air ketuban, serta membentuk antibodi
(Suririnah,2008).
3. Lemak
Menurut Suririnah (2008;h.33), lemak memiliki manfaat sebagai
sumber energi dan membantu penyerapan vitamin-vitamin yang larut
dalam lemak. Sumber zat lemak dapat diperoleh dari minyak, mentega,
dll.
4. Zat Besi
Kebutuhan zat besi selama hamil akan meningkat, sehingga
dibutuhkan tambahan 700-800 mg atau 30-40 mg per hari yang didapat
dari suplemen untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum
tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia karena
kekurangan zat besi, akan berdampak pada meningkatnya kejadian
abortus spontan, kelahiran dini (premature), dan rendahnya berat badan
bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan kematian
bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati, sum-sum
tulang, telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua.
5. Asam Folat
Selain kebutuhan zat besi yang bertambah pada masa kehamilan,
kebutuhan asam folat pun ikut bertambah. Peningkata kebutuhan asam
folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erithopoiseis ibu. Anemia
akibat kekurangan asam folat disebut dengan anemia megaloblastik yang
akan menyebabkan kekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung, maka
akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ tubuh. Rendahnya asam
folat pada wanita hamil menyebabkan kelahiran cacat, gangguan saraf,
atau gangguan kecerdasan (retardasi mental). Kebutuhan asam folat pada
wanita hamil sebanyak 280 µg per hari selama kehamilan trimester I, 660
µg per hari pada trimester II, dan 470 µg pada trimester III, yang bisa di
dapat dari sayuran hijau, hati, dan ayam (Rusilanti,2006 ; h.5).
6. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar
500 SI. Kekurangan vitamin A selama hamil dapat menyebabkan bayi
prematur dan perlambatan pertumbuhan janin, serta rendahnya berat
badan bayi saat dilahirkan. Dampak negative dari kekurangan vitamin A
dapat dicegah dengan mengkonsumsi hati, susu, ikan laut, sayuran, buah,
dan buah berwanarna hijau atau kuning (Ruslianti,2006).
Namun, pada ibu hamil,tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin A
lebih dari 20.000-50.000 SI, karena konsumsi vitamin A yang berlebihan
akan menyebabkan kelaianan bawaan (Sulistyawati,2009).
7. Kalsium
Menurut Sulistyawati (2009), metabolisme kalsium selama hamil
mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu
hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan yang optimal
perlu dipertimbangkan. Asupan kalsium yang dianjurkan oleh ibu hamil
adalah 1.200 mg per hari. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil
olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa
bahan makanan nabati seperti sayuran berwarna hijau tua dan lain-lain.
8. Iodine
Menurut Rusilanti (2006), iodine adalah salah satu mineral yang
dibutuhkan ibu hamil. Penambahan kebutuhan iodine pada masa
kehamilan adalah 25 µg. Kekurangan iodine pada masa kehamilan akan
mengakibatkan kretin (tubuh kerdil), yang ditunjukkan dengan adanya
gangguan mental dan fisik menyerupai karakteristik anak yang
mengalami down syndrome. Bahan makanan yang sumber iodine adalah
garam dapur yang sudah difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan
yang berasal dari laut, serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.

Anjuran Komposisi Makan bagi Ibu Hamil per Hari


Beras (pengganti) 3, 5 piring nasi
Ubi 1 buah ukuran sedang
Daging 1 potong ukuran sedang
Telur ayam/bebek/angsa 1 butir
Tempe 4 potong ukuran sedang
Kacang hijau 2,5 sendok makan
Sayuran 2,5 mangkuk
Buah 2 buah
Minyak 5 sendok makan
Gula 3 sendok makan
Terigu 5 sendok makan
Susu 1 gelas

Menurut Sulistyawati (2009), selain beberapa zat gizi yang


dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa makanan yang
harus dihindari karena kemungkinan akan dapat membahayakan ibu dan
pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin
diantaranya adalah, ikan yang mengandung metal mercuri seperti hiu dan
marlin yang dapat mengganggu sistem saraf janin. Selain itu kafein yang
terkandung dalam kopi,teh,coklat, dan kola dibatasi 300 mg per hari.Efek
yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks,
frekuensi berkemih yang meningkat.
D. Diet pada Ibu Hamil dengan Mual
Menurut Wahyuni, dkk (2011) diet untuk ibu hamil yang mengalami
mual antara lain makan sedikit-sedikit tapi sering dan menghindari
makanan yang membuat rasa mual-mual menjadi lebih buruk, makan
permen atau buah yang dikeringkan atau biskuit, dan cairan yang
cukup. Selain itu menurut Irianti, dkk (2014) bahwa meminum jahe
dapat mengurangi gejala mual dan muntah yang signifikan karena dapat
meningkatkan mortilitas saluran cerna dengan menggunakan 1gr jahe
sebagai minuman selama 4 hari.
Gizi merupakan subtansi or- Dampak Jika Ibu
ganik yang di butuhkan organisme Hamil Kekurangan
untuk memulihkan fungsi normal
Nutrisi
tubuh seperti sistem tubuh, daya ta-
 Anemia pada ibu hamil
han tubuh dari virus maupun bakteri
 Abortus
serta berperan dalam pertumbuhan.
 Lahir premature
Manfaat
 BBLR (Bayi dengan Berat Lahir
Pengaturan Gizi
Rendah)
Ibu Hamil
 Bayi lahir cacat
 Bayi dengan gangguan perkem-
1. Ibu hamil dan janin tercukupi bangan (cacat mental)
kebutuhan zat gizinya  Perdarahan pasca persalinan
Disusun Oleh :
2. Status gizi ibu hamil normal Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Devi Ayu Arviani Trimester Pertama
3. Makanan yang dikonsumsi lebih
P1337420214032  Karbohidrat
banyak membentuk jaringan
 Protein
tubuh dari pada lemak
 Lemak
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 4. Masalahnya kurangnya asupan
 Zat Besi
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
makanan karena mual dan
 Asam Folat
muntah dapat teratasi
2017  Vitamin A
5. Ibu memperoleh energi yang
 Kalsium
cukup untuk menyususi dan me-
 Iodine
Pada trimester pertama, organ- Diet untuk Ibu Hamil dengan Mual Anjuran Makanan Ibu Hamil Untuk
organ penting janin mulai terbentuk Setiap Hari
 Makan sedikit-sedikit tapi sering
seperti otak, syaraf, dan organ-organ
 Menghindari makanan yang  Nasi (3, 5 piring)
penting. sebaiknya ibu hamil mem-
perbanyak konsumsi nutrisi penting membuat rasa mual-mual men-  1 buah Ubi ukuran sedang

seperti asam folat yang membantu jadi lebih buruk,  1 potong daging ukuran sedang
pertumbuhan system saraf janin. Jika
 makan permen atau buah yang  1 butir telur ayam/bebek
kebutuhan asam folat tidak ter-
dikeringkan atau biskuit, dan
penuhi, janin bisa lahir cacat, bibir  4 potong tempe ukuran sedang
sumbing, jari-jari tidak lengkap, atau cairan yang cukup.
 2, 5 sendok makan kacang hijau
mengalami cacat jantung bawaan  Selain itu meminum jahe dapat
 2,5 mangkuk sayuran
mengurangi gejala mual dan
 2 buah. Buah buahan
muntah yang signifikan karena
dapat meningkatkan mortilitas  5 sendok makan minyak

saluran cerna dengan  3 sendok makan gula

menggunakan 1gr jahe sebagai  5 sendok makan terigu


minuman selama 4 hari.
 1 gelas susu
Lampiran 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBUATAN MINUMAN JAHE

A. Pengertian
Jahe dapat mencegah mual dan muntah karena jahe mampu
menjadi penghalang serotinin, sebuah senyawa kimia yang dapat
menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual

B. Tujuan
- Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
- Melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung
dan menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan.
- Membuang angin, memperkuat lambung, memperbaiki pencernaan dan
menghangatkan badan.
- mengurangi gejala mual dan muntah .

C. Prosedur

No LANGKAH-LANGKAH NILAI
YA TIDAK
I. TAHAP PRE ORIENTASI
1. Verifikasi Data
2. Menyiapkan alat-alat sbb:
a. 1 buah Parutan
b. 1 buah gelas belimbing
c. 1 buah sendok teh
d. 1 buah saringan
e. jahe 2,5 gram (±1 ¼ sendok teh
jahe yang sudah diserut)
f. Air hangat (±250ml)
g. Gula (±1 Sendok makan)
II. TAHAP ORIENTASI
3. Memberikan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan maksud dan tujuan
6. Menjelaskan langkah-
langkah/prosedur
7. kontrak waktu
8. Memberikan kesempatan pasien
bertanya
9. Cuci tangan
III. TAHAP KERJA
10. Membuat minuman jahe :
a. Parut jahe (± sampai 1 ¼ sendok
teh)
b. Peras dan saring jahe yang sudah
diparut ke dalam gelas
c. Tambahkan 1 sendok makan gula
pasir
d. Tambahkan air hangat (± 250ml
atau setara dengan 1 gelas
belimbing)
e. Aduk sampai gula dan air perasan
jahe menyatu
f. Minum selagi hangat
Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGGUNAAN AROMATERAPI INHALASI LEMON

A. Pengertian
Penggunaan aromateraphy inhalasi lemon adalah tindakan nonfarmakologi
untuk mengatasi mual pada ibu hamil

B. Tujuan
- Mengurangi mual yang terjadi pada ibu hamil
- Mengurangi penggunaan obat-obatan pada ibu hamil
- Memberikan rasa nyaman dan tenang

C. Prosedur

No LANGKAH-LANGKAH NILAI
YA TIDAK
I. TAHAP PRE ORIENTASI
1. Verifikasi Data
2. Menyiapkan alat-alat sbb:
a. I buah kapas yang sudah
dibulatkan
b. Aroma terapi lemon
II. TAHAP ORIENTASI
3. Memberikan salam
4. Memperkenalkan diri
5. Menjelaskan maksud dan tujuan
6. Menjelaskan langkah-
langkah/prosedur
7. kontrak waktu
8. Memberikan kesempatan pasien
bertanya
9. Cuci tangan
III. TAHAP KERJA
10. Membuat aromatherapy inhalasi
lemon:
a. Siapkan kapas yang sudah
dibulatkan
b. Teteskan minyak lemon ke kapas
tersebut
c. Anjurkan pasien untuk menghirup
sebanyak 3x pernapasan
d. Lakukan sampai rasa mual
berkurang
IV. TAHAP TERMINASI
11. Melakukan evaluasi tindakan kepada
keluarga
12. Berpamitan
13. Cuci tangan
14. Dokumentasi
Jttmtot t*rra*-.rn fe**runrt
Arbe digertoXut
\u' r.tS-f"oott &JoCIi g:fs
{,

$enin * hrvatmfaq Scc


[- - hnsur SffS
0 -s**or1
\{ tttNu *
SoXt di&srulFrrn
fttaf . pntltnn L'
di Ternohun

tquu ?ervartn Acc


bfrs \v (ttffi\)
1,l-.

ls * 5 -ist? * luotron \os(it


Forrut 9g9w rolnodnForr
L,
(Rrrronmonl fas$
D $a$d\FKg,he.s1$91o,

Juartot lannimn * A0$ $g haqt


13

lr -5-:oh
tsfttbdnoson
6s"fiiqr" dthitoqgFrn
t,
konsut gRu - Sarrgn diuVcfn
Y {rh}F Fft$s sktr$!
I
tr,
&fin - laarean
ts - 5 _ro7 TcrntrrtuGan
San qng v Acc
- utoT , $,$ ,q - farxqron
r:nt$t
h'
Sd*e
.

Punvokertc, 15 Mei 2017

Ketua Prognam Studi DIII

ffi
Pur.lvokerto

3 198803 2A02
PERSETUJUAN MENJADI KASUS KELOLAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Ny. K

Umur : 36 tahun

Alamat : Mersi RT. 04 RW. 04 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto


Timur, Kabupaten Banyumas.

Menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai kasus kelolaan


yang dilakukan saudari Devi Ayu Arviani, NIM P1337420214032 mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Semarang Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
dengan judul “Asuhan Keperawatan Mual Pada Ny. X G2P1A0Hamil
Trimester I di Puskesmas I Purwokerto Timur”. Saya bersedia dengan ikhlas
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Demikian persetujuan ini, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Purwokerto, April 2017

Kasus Kelolaan

(..............................)
BUKTI MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tn. D

Umur : 35 Tahun

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Mersi RT.04 RW.04 Kecamatan Purwokerto


Timur Kabupaten Banyumas

Hubungan dengan Pasien : Suami Pasien

Dengan ini menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa :

Nama : Devi Ayu Arviani

NIM : P1337420214032

Jabatan : Mahasiswa

Instansi : Polteknik Kesehatan Kemenkes Semarang Prodi


DIII Keperawatan Purwokerto

Telah melakukan kunjungan rumah pasien :

Nama : Ny.K

Umur : 36 Tahun

Alamat : Mersi RT.04 RW.04 Kecamatan Purwokerto


Timur Kabupaten Banyumas

Waktu : 19 April 2017


Demikian surat keterangan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
digunakan sebagai mana mestinya.

Purwokerto, April 2017

Yang menerangkan

(...........................)
Lampiran 11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Devi Ayu Arviani

NIM : P1337420214032

Tanggal Lahir : 15 November 1996

Tempat Lahir : Pemalang

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Yos Sudarso Rt. 04 Rw. 02 Widuri Kec. Pemalang Kab.
Pemalang

No. HP : 085747198435

Alamat email : Arvianideviayu@gmail.com Deviayuarviani@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

1. 2000 - 2002 : TK Pertiwi Bahari Siwi Widuri


2. 2002 - 2008 : SDN 02 Widuri
3. 2008 - 2011 : SMP N 1 Pemalang
4. 2011 - 2014 : SMA N 3 Pemalang

Riwayat Organisasi :

1. Bendahara Paskibra SMP N 1 Pemalang


2. Pramuka SMP N 1 Pemalang
3. Bendahara 2 Osis SMA N 3 Pemalang
4. Provos Patroli Keamanan Sekolah (PKS) SMA N 3 Pemalang

Anda mungkin juga menyukai