Anda di halaman 1dari 15

N.

Asuhan Keperawatan pada Pasien Kanker Serviks


1. Pengkajian
1) Identitas Klien
Nama Klien

: Ny. R

Umur

: 47 tahun

Alamat

: Kramat RT 1/5, Karangmoncol, Purbalingga.

Agama

: Islam

Status perkawinan

: Perkawinan kedua

Pendidikan terakhir

: SMA

Diagnosa Medis

: Ca. Cervix

Tanggal masuk

: 27 Januari 2006

Pengkajian

: 6 Pebruari 2006

Pukul

: 10.53 WIB

Ruang

: B3 Ginekologi

No. Reg

: 5228000

Identitas Penanggung jawab


Nama

: Tn. S

Umur

: 50 tahun

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Kramat RT 1/5, Karangmoncol, Purbalingga.

Hubungan dengan klien

: Suami

2) Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri perut bawah, kalau kencing semakin sakit.
b. Riwayat kesehatan Sekarang
Klien datang ke RSDK dengan diantar Suami, membawa rujukan dari RSUD
Purbalingga dengan diagnosa Ca Cervix. Keluhan Nyeri perut bawah, kalau
kencing semakin sakit, sering merasakan nyeri punggung, keluar lendir dari
jalan lahir berbau.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
24

Bulan September dilakukan biopsi di RSUD Purbalingga, kemudian dr SpOG


mengatakan terkena kanker ganas. Disarankan berobat ke RSDK Semarang
atau RS Dr Sardjito Yogyakarta. Klien menolak dan memilih pengobatan
alternatif, setelah tidak berhasil Klien ke RSDK.
d. Riwayat Obstetri
Riwayat Haid

: menarche usia 15 tahun, lama haid 7 hari, siklus 28 hari

teratur.
G II PII A0
Anak pertama

:perempuan, aterm, spontan, BBL : 3400gr, di dokter,


umur sekarang 21th , sehat.

Anak kedua

:laki-laki, aterm, spontan, BBL : 3400gr, di bidan, umur


sekarang 16th , sehat.

Riwayat ANC

: Puskesmas

e. Riwayat KB
Riwayat KB

: Suntik 3 bulanan (Depogestan)

f. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit yang dialami pasien saat ini
dan keluarga serta pasien tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, DM
maupun hipertensi
g. Genogram
GENOGRAM

Keterangan :
: Laki- laki

: Pasien

25

warna hijau : Meninggal

: Perempuan

: Tinggal serumah

3) Pola Fungsional (Gordon)


a. Pola manajemen kesehatan
Klien mengatakan bahwa setip anggota keluarga yang sakit selalu dibawa
kedokter, rumah sakit dan puskesmas
b. Pola kebutuhan nutrisi
Makan
Sebelum sakit: makan tiga kali sehari dan selalu habis
Saat sakit
: klien sering muntah bila saat makan nyeri perut datang
tanpa disertai mual.

Minum
Sebelum sakit: klien minum sekitar 9 gelas
Setelah sakit : klien minum sekitar 7, karena sering muntah bila aroma air
terlalu tajam.

c. Pola eliminasi
BAB
Sebelum sakit

: klien BAB 1-2 x sehari

Saat sakit

: 3 hari belum BAB

BAK

Sebelum sakit

: BAK 5 x sehari tanpa keluhan,

Setelah sakit

: BAK 4-5x sehari kadang disertai darah.

d. Poal aktifitas
Sebelum sakit

: klien mampu membantu suami bekerja, dan beraktivitas


sebagai ibu rumahtangga tanpa ada keluhan.

Saat sakit

:Semenjak sering sakit perut klien merasa tidak mampu


lagi beraktivitas karena nyeri sangat mengganggu. Di
rumah sakit klien terbaring lemah di tempat tidur, bila
ingin ke kamar mandi, diantar suami / adik menggunakan
kursi roda.

e. Pola istirahat
Sebelum sakit

: klien tidur rata-rata 6-7 jam.

Saat sakit

: klien tidur 4-5 jam karena nyeri perut dirasa sangat

mangganggu.

26

f. Pola persepsi kognitif


Pendengaran, penglihatan, dan penciuman klien tidak mengalami gangguan
g. Konsep diri dan persepsi
Setelah dirawat di rumah sakit, klien merasa sangat lemah dan tidak mampu
beraktivitas

seperti

dulu. Sekarang

selalu

membutuhkan

orang

lain

(suami/adik) bila membutuhkan sesuatu.


h. Peran reproduksi dan seksual
Klien mempunyai 2 anak P-L dari 2 suami. Suami pertama cerai. Sudah lima
bulan tidak pernah melakukan hubungan seksual.
i. Peran dan pola hubungan
Klien berperan sebagai ibu rumah tangga. Hubungan dengan suami tidak ada
masalah.
j. Pola pertahan diri
Selama ini klien berusaha sembuh dengan berobat ke semua tempat
pengobatan, di RSDK klien mematuhi setiap saran tim kesehatan..
k. Pola keyakinan dan nilai
Klien beragama islam, sudah satu bulan ini setiap sholat selalu dengan
terbaring dengan bimbingan suami.
4) Pemeriksaan fisik
a. TTV

: TD: 120/80
Nadi: 68x/menit
Pernafasan: 20x/menit
suhu tubuh: 360C

b. Keadaan umum

: lemah

c. Kesadaran
d. Kepala

: compomentis
: rambut hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi,

tidak ada benjolan


a) Mata
Conjungtiva, palpebra anemis, sclera tidak icterik
b) Hidung
tidak ada secret dari hidung, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada pembesaran polip
c) Mulut
Gigi bersih, tidak ada caries maupun gigi berlubang, pengecapan normal.
27

d) Telinga
Simetris, kartilago elastis, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada
darah, cairan, maupun nanah
e. Leher
Simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan distensi vena
jugularis
f. Dada
Jantung

: simetris
: I : Ictus Cordis tidak tampak.
Pa : Ictus Cordis teraba di inter costae 5
Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : BJ I-II murni, bising (-), gallop (-)

Pulmo

: I : Simetris stalis dinamis


Pa : Stem fremitus kanan kiri
Pe : Sonor SLP
Au : SD Vesikuler, ST (-)

g. Payudara
payu dara simetris, tidak ada benjolan/massa, putting susu menonjol. areola
hitam, kotor asi sudah keluar.
h. Abdomen
perut mengecil, kulit mengendor.
I : Datar, venektasi (-)
Au : Bising usus (-)
Pe : Tympani
Pa : Supel, H/L
i. Genetalia
VT (Vagina Touching):
Vagina

: infiltrate sampai dengan 1/3 proximal

Portio

: berbenjol, rapuh, mudah berdarah SCT sebesar telur ayam

AP (Adneksa dan Parametrium ) ; infiltrate, tak sampai dinding pelvis.


RT (Rectal Toucher): TSA cukup, mukosa licin, infiltrate +/+, tak sampai
dinding pelvis.
j. Ekstermitas
Dapat digerakkan dan tidak udema

28

5) Psikososial
jika diajak bicara klien tidak mudah marah, emosi sosial stabil. Interaksi dengan
suami, keluarga dan orang lain saat dirumah sakit baik.
6) Data Penunjang
Laboratorium 06/02/06
Hematology
Analizer Hema
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
MCH
MCV
MCHC
Leukosit
Trombosit
Laboratorium 07/02/06

Jumlah
9,40 gr%
27,1 %
3,21 juta/mmk
29,40 pg
84,30 fL
34,90 g/dL
23,80 ribu/mmk
570,0 ribu/mmk

Satuan Harga Normal


12.00-15.00
35,0-47,0
3,90-5,60
27,00-32,00
6,00-96,00
29,00-36,00
4,00-11,00
150,0-400,0

Sekresi-Ekskresi : urin lengkap


Warna merah keruh
Pemeriksaan Urine
BJ
PH
Protein
Reduksi
Urobilirogen
Bilirobin
Aseton
Nitrit +/Pos
Sedimen :
Epitel - LPK
Lekosit - LPB
Eritrosit - LPB
Eritrosit penuh merata,
sel lain tidak
teridentifikasi

Jumlah
1.015
1,00
>300 mg/dl
100 mg/dl
>8 mg/dl
++/Pos mg/dl
15 mg/dl

0 1 /lpb
0 4 /lpb
5 15 /lpk

7) Therapi
Tanggal

Satuan Harga Normal


1,015 1,025
4,8 7,4
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)

: 06/02/06

29

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Vitamin A 1 x 50.000 iu
Mirabion caps 3 x 1
Kalnex tab 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Ampicillin Inj 4 x 1 gr
Usaha Tranfusi PRC s/d Hb > 10 gr%
Diit uremia

Tanggal
a.
b.
c.
d.
e.
f.

: 07/02/06

Vitamin A 1 x 50.000 iu
Mirabion caps 3 x 1
Kalnex tab 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Ampicillin Inj 4 x 1 gr
Usaha Tranfusi PRC s/d Hb > 10 gr%

2. Analisa data
No
tgl/jam
1. 06/02/06

Data fokus
Ds:

Etiologi
Desakan sel

Masalah
Gangguan rasa
nyaman, nyeri

Pukul:

Klien mengatakan nyeri

hiperplasi intra

10:00

daerah perut bawah, rasa

abdominal

akut

seperti ditusuk skala nyeri 5


Do:
Wajah klien meringis
2.

06/02/06

Ds:

Nusea-vomitus

Pukul:

Klien mengatakan lemas,

10:15

karena tidak bisa makan

respon nyeri

sampai habis. Tiap kali

abdomen

makan tiba-tiba muntah,


kadang disertai mual karena
nyeri yang tiba-tiba
menyerang.
Do:
Klien tampak lemah,
terbaring di tempat tidur.

30

gangguan

sekunder terhadap pemenuhan


kebutuhan
nutrisi : kurang
dari kebutuhan

06/02/06

Ds:

Ca. Serviks

Pukul:

Klien mengatakan merasa

13.00

sakit ketika hubungan

Gangguan
seksual

Eksolitik

suami-istri.
Klien mengatakan terjadi
perdarahan setelah

Dari SCJ kearah


lumen vagina

hubungan yang kemudian


berlanjut menjadi

Masa prolifersi

perdarahan yang abnormal.


Do:

Nekrosis jaringan

3. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman, nyeri akut berhubungan dengan desakan sel hiperplasi
intra abdominal
2. gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan nusea-vomitus sekunder terhadap respon nyeri abdomen.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (metastases sel kanker)
4. Gangguan

pola

seksual

berhubungan

ca.serviks/nekrosis jaringan

31

dengan

proses

perkembangan

4. Rencana Intervensi
No

Tgl/jam

Dx

1.

06/02/06

Tujuan

Intervensi

Ttd

Setelah dilakukan

1.

Kaji skala nyeri

Pukul:

tindakan keperawatan

2.

Berikan individu

10:15

selama 1 x 24 jam,

kesempatan

diharapkan nyeri

beristirahat

berkurang atau hilang

3.

dengan KH:

relaksasi : nafas dalam


4.

mengeluh

Ajarkan metode
destraksi

ekspresi wajah

selama

muncul

nyeri akut

tenang

aAarkan
tindakan non invasive, sperti

Klien tidak

untuk

5.

skala nyeri

Beri posisi yang


nyaman pada pasien

dalam batas turun


6.

sampai skala 3

Kolaborasi
pemberian anal getik

2.

06/02/06

Pukul:

1.

10:25

sedikit tapi sering

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan

2.

Beritahu bahwa porsi

selama 2 x 24 jam

makan

diharapkan kebutuhan

dihabiskan sesaat
3.

nutrisi klien

Anjurkan pola makan

tidak

Motivasi

terpenuhi, dengan

makan

KH:

kesembuhan
4.

Klien

dengan

Anjurkan

harus
keinginan
harapan
keluarga

untuk turut berperan dalam


32

mengatakan tidak

pemberian

lemas lagi

yang disukai klien.

Klien mampu

5.

menu

makan

Anjurkan makan saat

beraktivitas pasif di

nyeri

tidak

datang,

dan

tempat tidur ; alih-

berhenti saat nyeri datang.

baring, duduk, makan


minum tanpa bantuan.

06/02/06

Porsi makan
habis.
Setelah diberikan

1. Kaji

tanda/gejala

infeksi

Pukul:

tindakan keperawatan

secara kontinyu pada semua

10:35

selama 3x24 jam,

system

pasien tidak

pernapasan,

mengalami infeksi,
dengan kriteria hasil:
Tidak tampak tandatanda infeksi (kalor,
rubor, dolor, tumor,,
dan fungsio laesa).

tubuh

(misalnya:
pencernaan,

genitourinaria.
2. Pantau perubahan
pasien.
3. Pertahankan
perawatan

suhu
teknik
aseptik.

Hindari/batasi

prosedur

invasive.
4. Utamakan personal hygiene.
5. Berikan penjelasan tentang

TTV pasien dalam


batas normal,

tanda dan gejala infeksi.


6. Kolaborasi:
a. Awasi hasil laboratorium

meliputi:
Nadi : 60-100
Pernapasan: 16-24

untuk

Tekanan darah: 100-

diferensial

14/60-90

melihat

adanya
atau

peningkatan WBC.
b. Dapatkan kultur sesuai

Suhu: 36.5-37.5C
Nilai WBC (sel darah
putih)dari pemeriksaa

indikasi.
c. Berikan antobiotik sesuai
indikasi.

laboratorium berada
dalam batas normal

1. Ciptakan

hubungan

terapeutik atas dasar saling

33

3
(4-9 10 /L

06/02/06

percaya

dan

saling

menghargai, berikan privasi

Pukul:

dan kepercayaan diri pasien.


2. Anjurkan pasien untuk

Setelah dilakukan

13.00

tindakan keperawatan
selama 1x24 jam
pasien dan pasangan

mengungkapkan

ketakutan

dan menanyakan masalah.


3. Diskusikan
bentuk

dapat memahami

alternative ekspresi seksual

bahwa seksualitas

yang dapar diterima pada

tidak hanya terbatas


pada aktifitas fisik,
dengan kriteria hasil:

klien sesuai kebutuhan.


4. Libatkan pasangan dalam
diskusi.

suami memberikan
dukungan psikologis
terhadap pengobatan
istri.
Suami selalu menjaga
istrinya.
5.

Implementasi

Tgl/jam
06/02/06

DX
Implementasi
Respon
1
1. memberikan
individu S: Klien kooperatif

Pukul:

kesempatan

10:35

beristirahat

untuk

seperti ditusuk-tusuk

2. mengajarkan
non

Klien mengatakan nyeri

tindakan

Kilen mengatakan nyaman

sperti

dengan tidur posisi miring

invasive,

relaksasi

kekiri dengan lutut agak

3. mengkaji skala nyeri


4. mengajarkan

ditekuk ke atas

metode O: Skala nyeri klien 5

destraksi selama muncul

Klien memeragakan tehnik

nyeri akut

relaksasi nafas dalam.

5. memberi

posisi

yang

nyaman pada pasien

A: masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan

6. memberikan analgetik
34

ttd

06/02/06

1.

menganjurkan

S: klien respon dan kooperatif

Pukul:

makan

tapi

Klien mengatakan akan

10:55

sering, dan makan tidak

mencoba makan sedikit

harus langsung habis

sedikit tapi sering.

2.

sedikit

menganjurkan

O: keluarga bersedia

keluarga

untuk

membantu memberi makan

berperan

dalam

yang disukai klien.

pemberian menu makan A: masalah belum teratasi


yang disukai klien,& P: Intervensi dilanjutkan
memotivasi

bahwa

dengan

makan

yang

disukai,

klien

bisa

makan

banyak

dan

cepat sembuh
3.

menganjurkan
makan saat nyeri tidak
datang,

dan

berhenti

saat nyeri datang.


06/02/06
Pukul:

3
1.

11.00

Mengkaji

S: klien kooperatif

tanda/gejala

infeksi O: klien tampak nyaman


keseluruhan
setelah diberikan tindakan

secara
pada

semua

tubuh.
terdapat

Hasil:

system
tidak

tanda-tanda

infeksi.
2.

Memantau
perubahan suhu pasien.

3.

Suhu: 36.3
Mempertaha
nkan teknik perawatan.
35

personal hygiene
Tidak terdapat tanda-tanda
infeksi.
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

Menghindari prosedur
invasive.
4.

Mengutamak
an personal hygiene,
dengan

melakukan

tindakan

memandikan

pasien, menyikat gigi


pasien, dan melkukan
vulva hygiene.
5.
Memberikan
penjelasan
tanda

tentang

dan

gejala

infeksi.
06/02/06
Pukul:
13.15

4
1. Menciptakan hubungan
terapeutik atas
saling

dasar

percaya

saling
berikan

dan

menghargai,
privasi

kepercayaan

dan
diri

pasien.
2. Menganjurkan

pasien

untuk mengungkapkan
ketakutan

dan

menanyakan masalah.
3. Mendiskusikan bentuk
alternative
seksual
diterima

ekspresi

yang

dapar

pada

klien

sesuai

kebutuhan

bersama
pasangan.
4. Melibatkan

dengan
pasangan

dalam diskusi.

36

S: klien kooperatif
O: klien tampak mau
mengungkapkan ketakutan dan
mulai menanyakan masalah.
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

Catatan Perkembangan
Tgl/jam
07/02/06

Dx
1

Catatan Perkembangan
S: Klien mengatakan nyeri berkurang, bila setiap nyeri

Pukul:

dating melakukan nafas dalam, tidur miring kekiri

11:10

dengan lutuk ditekuk, dan setelah dipacang selang


kateter semalam.
O: Skala nyeri 3, ekspresi wajah klien tenang dan klien
tidak mengeluh nyeri lagi
A: Masalah teratasi
P: Anjurkan untuk tetap melakukan nafas dalam saat
nyeri datang
I : Menganjurkan pasien untuk tetap melakukan nafas
dalam saat nyeri datang
E : Nyeri klien berkurang
R : Intervensi dihentikan

07/02/06

S: Klien mengatakan sudah mencoba makan sedikit-

Pukul:

sedikit, tapi masih muntah karena makanan, yang

11:10

dibelikan suami terlalu berasa.


O: Klien masih tampak lemah, tapi sudah mampu
bergerak pasif di tempat tidur; miring kanan kiri, dan
duduk tanpa bantuan.
A: Masalah belum teratasi, klien masih lemah dan
muntah saat makan, dengan rasa yang tajam.
37

TTD

P: Anjurkan untuk mengurangi makanan yang terlalu


berasa/merangsang muntah.
I : Menganjurkan pasien untuk mengurangi makanan
yang terlalu berasa/merangsang muntah.
E : Pasien mau makan sedikit
R : Intervensi dilanjutkan
08/02/06

S: Klien mengatakan sudah mencoba mengurangi

Pukul:

makanan yang terlalu berasa. Tadi pagi sudah makan

10:10

dengan menu dari Rumah Sakit, dimakan 3 x, habis,


dan tidak muntah.
O: Klien masih tampak lemah, mampu bergerak pasifaktif, duduk tanpa bantuan, dan berjalan dengan
pegangan (diperagakan 3 langkah berpegangan
tempat tidur, dari tempat tidur sampai kursi roda)
A: Masalah teratasi
P: Anjurkan untuk mempertahankan pola makan.
I : Menganjurkan pasien untuk mempertahankan pola
makan.
E : Klien mau makan.
R : Intervensi dihentikan.

38

Anda mungkin juga menyukai