Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT DECOMPENSASI CORDIS


DIRUANG MELATI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. HARYOTO
LUMAJANG

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Oleh:
DWI RETNO PUSPANDANI
NIM. 16020006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2016

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan dan Laporan Asuhan Keperawatan ini telah disetujui


untuk diajukan sebagai Tinjauan teoritis kasus kelolaan individu Stase
Keperawatan Medikal Bedah di ruang Melati RSUD. Dr. Haryoto Lumajang
untuk memenuhi tugas individu Program Studi Profesi Ners STIKES dr. Soebandi
Jember.
Disetujui
Hari/ Tanggal :

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )
NIK. NIP.

Menyetujui,
Kepala Ruangan

( )
NIP.

2
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PENYAKIT DECOMPENSASI CORDIS

A. Pengertian TB Paru
Decompensasi cordis adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami
kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan
nutrient dan oksigen secara adekuat (Udjianti, 2010).
Decompensasi cordis adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan
kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi pompa
jantung (Price, 2006).

B. Etiologi
Smeltzer and Bare (2002) menyebutkan tentang penyebab gagal jantung
sebagai berikut :
a. Kemampuan kontraktilitas yang menyebabkan kerusakan serabut
otot jantung.
b. Penurunan volume sekuncup.
c. Penurunan curah jantung.
d. Aterosklerosis coroner.
e. Hipertensi sistemik atau pulmonal.
f. Peradangan dan penyakit miocardium degeneratif.
g. Penyakit jantung lain.

C. Klasifikasi
Menurut NYHA (New York Heart Association) berdasarkan gejala dan aktifitas
fisik, antara lain:
a. Class I : pasien dapat melakukan beraktivitas berat tanpa keluhan.
b. Class II : pasien tidak dapat melakukan aktivitas lebih berat dari aktivitas
sehari-hari tanpa keluhan.
c. Class III : pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa
keluhan.

3
d. Class IV : pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas apa pun dan
harus tirah baring.

D. Manifestasi Klinis
Menurut Smeltzer and Bare (2002), tanda gejala gagal jantung kiri antara
lain: dyspnea, Paroksimal Nokturnal Dyspnea (PND), S3 dan S4, batuk, mudah
lelah, insomnia, dan kegelisahan. Sedangkan tanda gejala gagal jantung kanan
antara lain: kongestif jaringan perifer dan visceral, edema, penambahan berat
badan, anorexia dan mual, hiponatremia, hipokalemia, hipoklorimia dan gangguan
ginjal, albuminuria, kadar ureum meninggi, oliguria, nokturia

E. Patofisiologi
Stroke volume kedua ventrikel berkurang karena penekanan kontraktilitas
atau afterload yang meningkat, sehingga volume akan meningkat, jika kondisi ini
berlangsung lama, maka terjadi dilatasi ventrikel. Cardiac output menurun karena
peningkatan tekanan diastolic yang berlangsung lama atau kronik yang menjalar
ke kedua atrium, sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sistemik. Akhirnya tekanan
kapiler meningkat yang menyebabkan transudasi cairan dan timbul edema paru
atau sistemik. Penurunan cardiac output yang diakibatkan oleh penurunan tekanan
darah arterial pada ginjal yang akan mengaktivasi beberapa sistem saraf dan
sistem hormonal, ginjal akan meresorpsi natrium dan mensekresi kalium.
Peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis memacu kontraksi miocardium,
frekuensi denyut jantung, dan tonus vena (menimbulkan peningkatan preload).
Takikardi dan peningkatan kontraktilitas miocardium memacu terjadinya iskemik
pada pasien dengan penyakit arteri coroner sebelumnya dan peningkatan preload
yang memperburuk kongesti pulmoner. Aktivasi sistem saraf simpatis juga
meningkatkan resistensi perifer, jika aktivasi ini sangat meningkat akan
menurunkan aliran darah ke ginjal dan jaringan, sehingga suplai oksigen oksigen
berkurang. Resistensi vascular perifer juga merupakan determinan utama afterload
ventrikel sehingga aktifitas simpatis yang berlebihan dapat menekan fungsi
jantung itu sendiri (Lawrence, 2002).

4
F. Pathway

5
G. Pemeriksaan Diasnotik
Menurut Beck (2011), pemeriksaan diagnostik antara lain:
1) Electrocardiogram (EKG)
2) Foto thorax
3) Enchocardiogram
4) Laboratorium

H. Penatalaksanaan
Menurut Black and Hawks (2005), penatalaksanaan gagal jantung antara lain:
a. Pembatasan aktivitas gerak
b. Pembatasan garam dan terapi diuretic
c. Pemberian agen vasodilator
d. Penurunan stress fisik dan emosi
e. Posisi semifowler
f. Pemberian oksigen (40-70 % liter/menit)
g. Pembatasan cairan 1000ml/ hari

I. Komplikasi

1. Kerusakan tulang dan sendi


2. Kerusakan otak
3. Kerusakan hati dan ginjal
4. Kerusakan jantung
5. Gangguan mata
6. Restensi kuman

J. Konsep Keperawatan

1. PENGKAJIAN
Menurut Doenges (2002), hal-hal yang perlu dikaji pada penderita
decompensasi cordis antara lain :
a. Aktivitas atau istirahat

6
 Gejala : keletihan atau kelelahan, insomnia, nyeri dada dengan
aktivitas dispneu pada istirahat atau pada pengerahan tenaga
 Tanda : gelisah perubahan status mental (misal: TTV berubah pada
aktivitas)
b. Sirkulasi
 Gejala : riwayat hipertensi infark miokard akut, episode gagal
jantung kanan sebelumnya, penyakit katup jantung, endokarditis
sistemik, anemia, edema
 Tanda :
- TD mungkin rendah ( gagal pemompaan) normal ( gagal jantung
kanan ringan atau kronis), tinggi (kelebihan beban cairan)
- Tekanan nadi mungkin sempit menunjukkan penurunan volume
sekuncup, frekuensi jantung takikardi (gagal jantung kiri), irama
jantung disritmia
c. Integritas ego
 Gejala : ansietas, kuatir, tajut, berhubungan dengan finansial atau
penyakit
 Tanda : berbagai manifestasi perilaku (misal: ansietas, marah,
ketakutan mudah tersinggung)
d. Makanan dan cairan
 Gejala : kehilangan nafsu makan, penambahan berat badan
signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah, diet tinggi
garam atau makanan yang telah diproses lemak
 Tanda : penambahan berat badan cepat, distensi abdomen/asites,
edema.
e. Hygiene
 Gejala : keletihan atau kelemahan, kelelahan selama aktivitas
perawataan diri.
 Tanda : penampilan menandakan kelalaian perawatan personal
f. Neurosensori
 Gejala : kelemahan, pingsan, pusing
 Tanda : disorientasi, perubahan prilaku

7
g. Nyeri atau kenyamanan
 Gejala : nyeri dada, angina akut dan kronis, nyeri abdomen kanan
atas, sakit pada otot
 Tanda : gelisah
h. Pernapasan
 Gejala : dispnea saat beraktivitas, tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal, batuk dengan tanpa pembentukan sputum, riwayat
penyakit kronis, menggunakan bantuan pernapasan
 Tanda : takipnea, nafas dangkal, batuk kering atau nyaring, non
produktif atau mungkin batuk terus menerus dengan atau tanpa
sputum
i. Keamanan
 Perubahan dalam fungsi mental, kehilangan kekuatan atau tonus
otot
j. Interaksi
 Gejala : penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa
dilakukan
k. Pengajaran
 Tanda : bukti tentang ketidakberhasilan untuk meningkat
 Gejala : lupa menggunakan obat-obatan jantung

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan
hiperventilasi ditandai dengan sesak nafas
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas miokardial ditandai dengan syanosis
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dengan kebutuhan ditandai dengan kelelahan

8
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan hiperventilasi
ditandai dengan sesak nafas
KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN: 00032

NOC NIC
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Bantuan ventilasi
2x24jam, ketidakefektifan pola pernafasan teratasi Aktivitas:
Kriteria Hasil: 1. Pertahankan kepatenan jalan
Status pernafasan: ventilasi (0403) nafas
Kode Indikator S.A S.T 2. Posisikan untuk meminimalkan
upaya bernafas
040318 Suara perkusi nafas 3 5 3. Ajarkan teknik pernafasan
040326 Hasil rontgen dada 3 5 dengan tepat
040329 Pengembangan dada tidak 4 5 4. Palpasi kesimetrisan ekspansi
simetris paru
5. Perkusi thorax anterior dan
posterior dari apex ke basis
paru kanan-kiri
Status pernafasan: kepatenan jalan nafas (0410)

NOC NIC

Manajemen jalan nafas


Kode Indikator S.A Aktifitas:
1. Posisikan pasien untuk
041004 Frekuensi pernafasan 3 memaksimalkan ventilasi
041005 Irama pernafasan 3 2. Monitor status pernafasan dan
041017 Kedalaman inspirasi 3 oksigenasi sebagai mestinya
3. Auskultasi suara nafas, catat
area ventilasi nya menurun
atau tidak ada dan adanya
suara tambahan

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


miokardial ditandai dengan syanosis

9
KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN: 00029

NOC NIC
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen Alat pacu jantung
2x24jam, penurunan curah jantung teratasi sementara
Kriteria Hasil: Aktivitas:
Keefektivan pompa jantung: 04000 1. Lakukan penilaian
Kode Indikator S.A komprehensif mengenai
sirkulasi (periksa nadi perifer,
040001 Tekanan darah sistol 5 edema, pengisian kapiler),
040019 Tekanan darah diastol 5 suhu kulit
040006 Denyut nadi perifer 5 2. Fasilitasi peningkatan
040022 Keseimbangan intake dan 4 perekaman EKG 12-lead,
output dalam 24jam sesuai kebutuhan
040016 Mual 4 3. Monitor tekanan darah dalam
040023 Dsypnea pada saat istirahat 4 interval yang spesifik dan
040030 Intoleransi aktivitas 3 berubah sesuai dengan kondisi
040031 Pucat 4 pasien
4. Monitor frekuensi dan irama
nadi dalam interval yang
spesifik dan berubah sesuai
dengan kondisi pasien

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai oksigen dengan kebutuhan ditandai dengan kelelahan
KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN: 00092

NOC NIC

10
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Manajemen energi
2x24jam, intoleransi aktivitas teratasi Aktivitas:
Kriteria Hasil: 1. Manajemen lingkungan
Toleransi terhadap aktivitas (0005) 2. Bantuan perawatan diri (ADL)
Kode Indikator S.A 3. Terapi oksigen
4. Manajemen nutrisi
000501 Saturasi oksigen ketika 3 5. Fasilitasi pengunjung
beraktivitas
000502 Frekuensi nadi ketika 4
beraktivitas
000503
Frekuensi pernafasan 3
000504
ketika beraktivitas
Tekanan darah sistolik 5
ketika beraktivitas
Tekanan darah diastolik
ketika beraktivitas

H. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan hiperventilasi
ditandai dengan sesak nafas
KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN: 00032

IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Melakukan terapi S: Pasien mengatakan setelah dilakukan terapi batuk
batuk efektif efektif, pemasangan O2 dan mengatur posisi tempat tidur
2. Melakukan dengan bagian kepala lebih ditinggikan sesak menjadi
pemasangan O2 berkurang
nasal kanul 3 lpm O:
3. Mengatur posisi RR= 25x/menit
tempat tidur Suara auskultasi: ronchi + +
semifowler + +

Kode Indikator S. S. C
A T
04031 Suara perkusi nafas 3 5 4
8 Hasil rontgen dada 3 5 4
04032 Pengembangan dada 4 5 5
6 tidak simetris
04032 Frekuensi pernafasan 3 5 4
9 Irama pernafasan 3 5 5
Kedalaman inspirasi 3 5 5

11
04100
4
04100
5
04101
7
Ketidakefektifan pola pernafasan teratasi sebagian
P:
1. Lakukan terapi batuk efektif
2. Lakukan pemasangan O2 nasal kanul 3lpm
3. Atur posisi tempat tidur semifowler

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


miokardial ditandai dengan syanosis
KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN: 00029

IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Memonitor S: Pasien mengatakan pusing, badan lemas
tekanan darah O: Konjungtiva anemis, mual (+), muntah (+), bibir pucat
dalam interval TD: 110/80mmHg, S: 36,7, N: 80x/ menit
yang spesifik dan RR: 25x/ menit
berubah sesuai EKG: Sinus normal
dengan kondisi CRT: >4detik
pasien A:
2. Memonitor Kode Indikator S.A S. C
frekuensi dan T
irama nadi dalam
interval yang 04000 Tekanan darah sistol 5 5 5
spesifik dan 1 Tekanan darah diastol 5 5 5
berubah sesuai 04001 Denyut nadi perifer 5 5 5
dengan kondisi 9 Keseimbangan intake dan 4 5 4
pasien 04000 output dalam 24jam
3. Melakukan 6 4 5 4
penilaian 04002 Mual 4 5 4
komprehensif 2 Dsypnea pada saat
mengenai sirkulasi istirahat 3 5 4
(periksa nadi 04001 Intoleransi aktivitas 4 5 5
perifer, edema, 6 Pucat
pengisian kapiler), 04002
suhu kulit 3
4. Melakukan
peningkatan 04003
perekaman EKG 0
12-lead, sesuai 04003
kebutuhan 1

12
Penurunan curah jantung teratasi sebagian
P:
1. Memonitor tekanan darah dalam interval yang
spesifik dan berubah sesuai dengan kondisi pasien
2. Memonitor frekuensi dan irama nadi dalam
interval yang spesifik dan berubah sesuai dengan
kondisi pasien
3. Melakukan penilaian komprehensif mengenai
sirkulasi (periksa nadi perifer, edema, pengisian
kapiler), suhu kulit
4. Melakukan peningkatan perekaman EKG 12-lead,
sesuai kebutuhan

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai oksigen dengan kebutuhan ditandai dengan kelelahan
KODE DIAGNOSA KEPERAWATAN: 00092

IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Memonitor tanda- S: Pasien mengatakan pusing, badan lemas
tanda vital dan O:ADL dibantu oleh keluarga, mual (+), muntah (+),
keadaan umum bibir pucat
2. Melakukan TD: 110/80mmHg
manajemen S: 36,7
lingkungan dengan N: 80x/ menit
kondisi yang RR: 25x/ menit, SpO2 : 97%
nyaman, tempat A:
tidur bersih, linen Kode Indikator S.A S.T C
rapi
3. Melakukan 000501 Saturasi oksigen ketika 3 5 5
manajemen nutrisi beraktivitas
000502 Frekuensi nadi ketika 4 5 5
beraktivitas
000503 3 5 4
Frekuensi pernafasan
000504 ketika beraktivitas 5 5 5
Tekanan darah sistolik
000505 ketika beraktivitas 5 5 5

Tekanan darah diastolik


ketika beraktivitas
Intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
1. Monitor tanda-tanda vital dan keadaan umum
2. Lakukan manajemen lingkungan dengan kondisi
yang nyaman, tempat tidur bersih, linen rapi

13
3. Lakukan manajemen nutrisi

14
DAFTAR PUSTAKA

Beck, Erick. 2011. Tutorial Diagnosis Banding (Tutorials in Differential


Diagnosis) Edisi 4. Jakarta: EGC

Black J, Hawks JH. 2005. Medical Surgical Nursing: Clinical Management for
Positive Outcome Edisi 7 Volume I. Elsevier Saunders: University Michigan

Lawrence, M et al. 2002. Diagnosis dan Terapi Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Salemba Medika

M. E. Doengoes. 2003. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC

Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi : Konsep klinis Proses-proses Penyakit Edisi


6. Jakarta: EGC

Smeltzer, Suzanne. C dan Bare, Brenda. G. 2001. Buku ajar Keperawatan


Medikal Bedah Brunner dan Suddarth Volume 1. Jakarta: EGC.

Udjianti, Wajan I. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika

15

Anda mungkin juga menyukai