DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Rosmiati (14220210005)
2. Damar Sita Bugis (14220210049)
3. Ashari Sujud (14220210063)
4. Yunita Annisa (14220210041)
5. Misnah Mawarti (14220210012)
6. Luthfiah Ayu Lestari (14220210001)
2023
KONSEP DASAR GAGAL JANTUNG
A. DEFENISI
B. ETIOLOGI
1. Kelaianan otot jantung. Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita
kelainan otot jantung, menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung.
Kondisi yang mendasari penyebab kelaianan fungsi otot mencakup
aterosklerosis koroner, hipertensi arterial, dan penyakit otot degeneratif atau
inflamasi.
2. Aterosklerosis koroner. Mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis
(akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium (kematian sel
jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan after load). Hal ini
meningkatkan beban kerja jantung dan mengakibatkan hipertropi serabut
otot jantung. Efek tersebut (hipertropi miokard) dianggap sebagai
mekanisme kompensasi karena akan mengakibatkan kontraktilitas jantung.
Tetapi untuk alasan yang tidak jelas, hipertropi otot jantung tadi tidak dapat
berfungsi secara normal, dan akhirnya terjadi gagal jantung.
4. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif. Hal ini berhubungan
dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut
jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.(Rahmadhani, 2020)
C. PATOFISIOLOGI
E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis gagal jantung dapat diperhatikan secara relatif dari
derajat latihan fisik yang diberikan. Pada pasien gagal jantung, toleransi
terhadap latihan fisik akan semakin menurun dan gejala gagal jantung akan
muncul lebih awal dengan aktivitas yang ringan. Gejala awal yang umumnya
terjadi pada penderita gagal jantung yakni dyspnea (sesak napas), mudah lelah
dan adanya retensi cairan. Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) yaitu kondisi
mendadak bangun karena dyspnea yang dipicu oleh timbulnya edema paru
interstisial. PND merupakan salah satu manifestasi yang spesifik dari gagal
jantung kiri.(Nurkhalis & Adista, 2020)
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Terapi yang dilakukan kepada pasien gagal jantung dilakukan agar
penderita merasa lebih nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas fisik, dan
bisa memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan harapan hidupnya.
Pendekatannya dilakukan melalui tiga segi, yaitu mengobati penyakit penyebab
gagal jantung, menghilangkan faktor-faktor yang bisa memperburuk gagal
jantung, dan mengobati gagal jantung. Terapi bagi penderita gagal jantung
berupa terapi non-farmakologis dan terapi farmakologis. Tujuan dari adanya
terapi yakni untuk meredakan gejala, memperlambat perburukan penyakit, dan
memperbaiki harapan.(Nurkhalis & Adista, 2020)
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas :
1) Identitas pasien : Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, pekerjaan, suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk
rumah sakit (MRS), nomor register, dan diagnosa medik.
2) Identitas Penanggung Jawab Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin,
alamat, pekerjaan, serta status hubungan dengan pasien.
b. Keluhan utama
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektf : Dipsnea
Kriteria minor :
1) Subjektif : Ortopnea
Intoleransi aktivitas
Penyebab : kelemahan
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Mengeluh lelah
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI
Jenis Evaluasi: