B DENGAN CHRONIC
KIDNEY DISEASE (CKD) ON HD DI RUANG HEMODIALISA
RSUD PASAR REBO
• Sindrom Uremia
• Hypoalbuminemia
• Gagal Jantung Kongestif
• Anemia
• CKD-MBD
LAPORAN KASUS
Identitas pasien Identitas penanggung jawab
• Nama : Tn. B (L) • Nama : Ny. N
• Alamat : JL. Dadap Merah Blok B5 Jakarta Barat • Penddikan Terakhir: SLTA
• Diagnosa Medis : CKD on HD • Alamat : JL. Dadap Merah Blok B5 Jakarta Barat
Riwayat kesehatan
2. Keluhan tambahan: Pasien mengatakan mudah lelah ketika aktivitas dan tidak ada aktivitas, Pasien terlihat
tampak lemas pada saat 1 jam terakhir proses dialisis, pasien mengeluh pusing, pasien mengatakan mata
berkunang-kunang, akral teraba dingin, pasien terlihat konjungtiva anemis.
3. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien memiliki riwayat hipertensi, DM tipe 2 dan Jantung.
4. Riwayat penyakit dahulu: Pada tahun 2018 Klien diberitahu oleh dokter bahwa kemampuan fungsi ginjalnya
menurun yaitu 32 ml/menit/1,73 m2 tetapi masih dalam batas aman untuk tidak melakukan cuci darah, hingga sejak
tahun 2022 kemampuan fungsi ginjalnya makin menurun menjadi 5 ml/menit/1,73 m2 lalu pasien disarankan oleh
dokter untuk cuci darah rutin. Pada 20 Juli 2022 klien menjalani operasi AV Shunt di lengan kirinya
Pasien mempunyai riwayat penyakit DM tipe 2 sejak >10 tahun, sebelumnya pasien mempunyai kebiasaan yang
tidak bagus yaitu sering makan-makanan yang berlemak seperti nasi padang dan suka makan makanan yang tinggi
gula. Saat ini pasien masih mengkonsumsi obat anti diabetes Glucuidone 25 mg 1 x sehari diminum setiap malam
hari saja.
Selain itu, pasien juga mempunyai riwayat penyakit hipertensi sejak 10 tahun lalu yang diturunkan dari orang tua
yaitu ayahnya. Saat ini pasien masih mengkonsumsi obat Amlodipine 10 mg 1 x sehari diminum setiap pagi saja
pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung pada tahun (2012) yaitu 10 tahun yang lalu pasien sering mengeluh
sesak dan nyeri dada hingga menjalar ke punggung belakang dan kelengan, dan terdapat pembengkakan di otot
jantung miokardium. Pada tahun 2013 klien melakukan operasi pemasangan ring sebanyak 2 buah di arteri koroner.
Saat ini pasien juga rutin meminum obat jantung yang diberikan oleh dokter. pasien tidak memiliki alergi terhadap
makanan, maupun obat-obatan.
Pola Fungsi gordon
1.Pola Persepsi Kesehatan
Pola Persepsi Kesehatan umum: Pasien mengatakan sebelum melakukan pengobatan hemodialisa secara rutin, pasien
tenyata sering membeli obat di apotik, jenis obat yang dibeli pasien adalah analgetik (paracetamol).
Pola Persepsi Kesehatan tentang penyakit CKD (Chronic Kidney Disease): Pasien mengatakan bahwa memiliki kebiasaan
merokok sebanyak 2-3 batang perhari dan sudah mulai berhenti merokok di usia 30 tahun. Pasien juga memiliki kebiasaan
minum kopi hitam sebanyak 1 gelas sehari, dan pasien mengatakan disaat muda sekitar umur 30 tahun – 40 tahun memiliki
kebiasaan minum-minuman kaleng (Kratindeng) setiap sebelum makan ataupun sesudah makan sebanyak 1 botol perhari,
dan kurang minum air putih. Pasien mengatakan pekerjaan pasien adalah seorang driver, jadi pasien mempunyai presepsi
bahwa ketika ia minum kratindeng akan membuat mata menjadi lebih segar. Namun setelah klien mengetahui bahwa klien
memiliki gagal ginjal, pasien mengatakan lebih peduli akan kesehatannya, mematuhi apa yang dianjurkan oleh tenaga
kesehatan, dan sudah tidak merokok. Klien memiliki asuransi kesehatan untuk menjalani hemodialisa, yaitu BPJS. Saat ini
klien rutin HD di RSUD Pasar Rebo tiap hari selasa dan jumat.
2. Pola Nutrisi Metabolik:
Pasien mengetahui aturan diet penderita gagal ginjal kronik yang disarankan oleh dokter,
yaitu rendah kalori tinggi protein, rendah garam, dan pembatasan cairan dengan minum air
putih 600 ml/24 jam. Pasien mematuhi anjuran diet dari dokter demi kesehatannya,
namun 2 hari sebelum dilakukan hemodialisa, pasien tidak dapat membatasi cairan yang
sudah ditentukan, ditandai dengan makan indomie rebus lengkap dengan telor, sayur-
sayuran dan bakso. Pasien mengatakan bahwa makan indomie itu diluar dari cairan yang
sudah dibatasi, yang artinya klien tidak patuh dalam pembatasan cairan dengan IMT
(Indeks Massa Tubuh) 20,1.
3. Pola Eliminasi
- BAB: Klien mengatakan biasanya klien BAB sekali sehari di pagi hari, konsistensi lunak
padat, warna kecoklatan, bau khas, frekuensi BAB tidak diketahui.
- BAK: Klien mengatakan biasanya klien hanya BAK 2-3 kali sehari sebanyak + 300ml/hari
warna kuning jernih, bau amoniak.
4. pola aktifitas:
Makan/minum : dibantu oleh orang lain saat melakukannya
Toileting : dibantu oleh orang lain saat melakukannya
Pakaian : dibantu oleh orang lain saat melakukannya
Mobilisasi ditempat tidur : dibantu oleh orang lain saat melakukannya
5. Pola Istirahat Tidur:
Klien mengatakan klien biasanya tidur malam ±7 jam dan 2 jam tidur siang.
Klien mengatakan klien tidak memiliki keluhan terkait istirahat dan tidur.
Palpasi tidak ada nyeri dada saat bernafas, tidak ada nyeri tekan,
frekuensi nafas 28 x/menit, Spo2 92%
Inspeksi tidak terjadi distensi vena jugularis baik kanan maupun kiri
dan tidak ada sianosis, konjungtiva anemis, tidak ada edema,
Warna kulit pasien pucat,
Palpasi akral dingin, pengisian kapiler/CRT > 3 detik, nadi 49x/menit.
Menghitung urine/24 jam dimulai dari Jam 6 pagi s.d 6 pagi hari selanjutnya.
Urine/24 jam = 300 cc
Rumus:
500 cc + Jumlah Urine/24 jam.
500 cc + 300 cc = 800 cc
Jadi, jumlah cairan yang bisa dikonsumsi Tn.A adalah 800 cc/24 jam