Anda di halaman 1dari 11

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN


CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISA
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah :A
Alamat : Bambanglipuro, Bantul
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease (CKD)
Tanggal Pengkajian : 30 Juli 2022

B. PRE HEMODIALISA
Keluhan Utama HD : Pasien mengatakan pusing, mual, gatal-gatal, dan
badan terasa sakit semua.
Riwayat Kesehatan Dahulu : Pasien mengatakan sudah mengalami sakit ginjal
sejak sekitar 2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan
melakukan hemodialisa rutin setiap hari senin dan
kamis dari dulu sampai sekarang hemodialisa di
RSUD Panembahan Senopati Bantul. Pasien
mengatakan memiliki riwayat diabetes.
BB kering : 42 kg, BB sekarang : 44 kg, kenaikan BB : 2 kg
Sarana Hubungan Sirkulasi : Av Shunt
Frekuensi HD : 2 kali / minggu (Senin dan Kamis)
Lama HD : 4 jam
Heparinisasi : pasien tidak menggunakan heparin
Dialisat : acid dan bikarbonat
Keluhan selama HD : pasien mengatakan selalu mual dan pusing saat
hemodialisa
TD selama HD : 140 mmHg
Transfusi terakhir :-

C. Pemeriksaan Fisik (Focus) :


Umum Lemah, kesadaran komposmentis
Vital sign Pre :
TD : 140 mmHg
N : 104 x/menit
S : 36.1o C
RR : 20 x/menit
SPO2 : 98%
Kepala Inspeksi: bentuk kepala normal, tidak ada luka/lesi, muka kanan dan
kiri simetris. Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan.
Rambut Inspeksi: rambut berwarna hitam, bersih dan tidak berminyak.
Wajah Inspeksi: tidak terdapat jejas, lesi atau luka.
Mata Ispeksi : Mata simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ada edema.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Leher Inspeksi : Tidak terdapat luka, lesi atau jejas, tidak tampak
pembesaran kelenjar limfa, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran limfa dan
thyroid.
Paru-paru Inspeksi :pengembangan dada simetris, pernapasan 20x/menit.
Perkusi : suara perkusi terdengar sonor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Auskultasi : Terdengar suara S1 dan S2 Reguler
Perkusi : Pekak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Abdomen Inspeksi : tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi, perut tampak
sedikit cembung.
Perkusi : suara perkusi terdengar timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Auskultasi : terdengar bising usus 15 x / menit
Integument Kulit terlihat kering sedikit bersisik, warna kulit sawo matang, kulit
teraba dingin.
Ekstermitas Atas : Tangan kiri terpasang set dialysis
Bawah : Terdapat edema pada bagian ekstremitas kanan dan kiri
pasien.
Kekuatan otot :
5 5
5 5
Nutrisi Makanan :
Jenis makanan : Nasi dan lauk pauk lainnya.
Frekuensi : 3 kali sehari
Habis 1 porsi sekali makan
Minuman :
Pasien mengatakan minum kurang lebih 700 cc
Eliminasi BAB :
Pasien mengatakan 1 kali / hari, Fases lembek, berwarna kuning,
bau khas fases.
BAK :
Pasien mengatakan kurang lebih 200cc, pasien mengatakan BAK
sedikit-sedikit tapi sering
Balance Input :
cairan Makan : 400 cc
Minum : 700 cc
= 400 cc + 700 cc = 1.100 cc
Output :
Urin : 200 cc
IWL : 440cc
= 200 cc + 440 cc = 640 cc
BC = 1.100 cc – 640 cc = +460 cc
Aktivitas Selama dilakukan hemodialisa pasien tidak dapat pergi kemana-
mana, hanya dapat makan, ngemil dengan berbaring ditempat tidur
karena terpasang alat set dialysis di tangan sebelah kiri.

D. Hasil Pemeriksaan Laboratorium :


Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hematologi
- Hemoglobin 8.8 L 11.7-15.5 g/dl
- Leukosit 5.810 3.600-11.000 /mm3
- Hematokrit 26 L 35.0-47.0 %
- Eritrosit 2.76 L 3.8-5.2 Juta/mm3
- Trombosit 333.000 150.000-440.000 /mm3
Fungsi Ginjal
- Ureum 280 17-43 mg/dl
- Asam urat 9.00 3.60-8.20 mg/dl
Fungsi ginjal
138.2 137.0-145.0 mmol/l
- Natrium
5.50 3.50-5.10 mmol/l
- Kalium
108.9 98.0-107.0 mmol/l
- Klorida

E. Terapi (obat) :
No Nama Obat Fungsi
Calos adalah suplemen yang mengandung calcium
carbonate. Calos digunakan sebagai pencegahan dan
1. Calos 2x1 mg
pengobatan gangguan metabolisme kalsium di dalam
tubuh atau kekurangan kalsium.
Secara penelitian pemberian asam folat dinilai dapat
2. Asam folat 2x1 mg
menghambat progresifitas penurunan fungsi ginjal.
Amlodipin adalah obat obat untuk menurunkan tekanan
3. Amlodipin 5 mg darah tinggi selain itu amlodipine juga dapat membantu
mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal.
Epodion adalah obat untuk pengobatan anemia pada
4. Epodion 3000 iu
penderita gagal ginjal kronik
5. Novorapid 3x8 ui Novorapid adalah obat untuk diabetes mellitus

F. DATA FOKUS
Tanggal Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
Jam
Kamis, - Pasien mengatakan pusing, mual, gatal- - Keadaan umum: lemah
30 Juli gatal, dan badan terasa sakit semua. - Kesadaran umum :
2022 - Pasien mengatakan menjalani terapi composmentis (E: 4, V : 5,
hemodialisa 2x dalam seminggu pada M: 6)
hari Senin dan Kamis. - TD : 140 mmHg
- pasien mengatakan sudah menjalani - S : 36,1 0C
terapi hemodialisa selama 2 tahun, - N : 104x/ menit
pasien juga mempunyai riwayat penyakit - RR : 20x/ menit
diabetes mellitus. - SPO2 : 98 %
- pasien mengatakan selalu mual dan - BC = Intake- (Output + IWL)
pusing selama hemodialisa = 1.100 – (200 + 440) cc
= 1.100 cc – 640 cc
= +460 cc
- Kulit terlihat kering seperti
bersisik
- Terdapat edema pada
ekstremitas bagian bawah
- BB kering 42 kg
- BB sekarang 44 kg
- Kenaikan BB 2 kg
G. ANALISA DATA
Tangg Data Subyektif dan Data Objektif Etiologi Problem
al Jam
Kamis, Data Subyektif Gangguan Hipervolemia
30 Juli - Pasien mengatakan menjalani Mekanisme (D.0022)
2022 hemodialisa 2x dalam seminggu pada Regulasi
hari Senin dan kamis
- Pasien mengatakan sudah menjalani
terapi hemodialisa selama 2 tahun,
pasien juga mengalami riwayat
diabetes mellitus
- BB kering : 42 kg, BB sekarang : 44
kg, kenaikan BB 2 kg
Data Objektif
- Keadaan umum : lemah
- Kesadaran : composmentis (E: 4 V:
5 M : 6)
- TD : 140 mmHg, S : 36,1 0C,
- N : 104x/ menit, RR : 20x/ menit,
SPO2 : 98 %
- BC = Intake- (Output + IWL)
= 1.100 – (200 + 440) cc
= 1.100 cc – 640 cc
= +460 cc
- Terdapat edema pada ekstremitas
bagian bawah
Kamis, Data Subyektif Perubahan Gngguan
30 Juli - Pasien mengatakan pusing, mual, Sirkulasi Integritas Kulit
2022 gatal-gatal, badan terasa sakit semua (D.0129)
Data Objektif
- Kulit terlihat kering seperti bersisik
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Keperawatan Prioritas
Jam
Kamis, Hipervolemia berhubungan Gangguan Mekanisme regulasi
30 Juli dibuktikan dengan :
2022 Data Subyektif
- Pasien mengatakan menjalani hemodialisa 2x dalam
seminggu pada hari Senin dan kamis
- Pasien mengatakan sudah menjalani terapi hemodialisa
selama 2 tahun, pasien juga mengalami riwayat diabetes
mellitus
1
- BB kering : 42 kg, BB sekarang : 44 kg, kenaikan BB 2 kg
Data Objektif
- Keadaan umum : lemah
- Kesadaran : composmentis (E: 4 V: 5 M : 6)
- TD : 140 mmHg, S : 36,1 0C,
- N : 104x/ menit, RR : 20x/ menit, SPO2 : 98 %
- BC = Intake- (Output + IWL)
= 1.100 – (200 + 440) cc
= 1.100 cc – 640 cc
= +460 cc
- Terdapat edema pada ekstremitas bagian bawah
Kamis, Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan Perubahan
30 Juli Sirkulasi dibuktikan dengan :
2022 Data Subyektif
2
- Pasien mengatakan pusing, mual, gatal-gatal, badan terasa
sakit semua
Data Objektif
- Kulit terlihat kering seperti bersisik
INTERVENSI

No. Tanggal/ Diagnosa SLKI SIKI TTD


jam keperawatan
1. Kamis, 30 Hipervolemia Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hemodialisis (I.03112)
Juli 2022 berhubungan dengan selama 1x4 jam diharapkan Observasi :
Gangguan Mekanisme keseimbangan cairan dapat meningkat - Identifikasi tanda dan gejala
Regulasi dengan kriteria hasil: serta kebutuhan hemodialisis
Keseimbangan Cairan (L. 03020) - Identifikasi kesiapan
- Edema cukup menurun hemodialisis (tanda-tanda
- Tekanan darah cukup membaik vital, berat kering, kelebihan
- Denyut nadi cukup membaik cairan, kontraindikasi
pemberian heparin)
- Monitor tanda-tanda
perdarahan, dan respon selama
dialisis
- Monitor tanda-tanda vital
pasca hemodialisis
Teraupetik
- Siapkan peralatan
hemodialisis (bahan habis
pakai, blood line)
- Lakukan prosedur dialisis
dengan prinsip aseptik
- Atur filtrasi sesuai kebutuhan
penarikan kelebihan cairan
- Atasi hipotensi selama dialisis
- Hentikan hemodialisis jika
mengalami kondisi yang
membahayakan (misal syok)
-Ambil sampel darah untuk
mengevaluasi
ketidakevektivan hemodialisa
Edukasi
- Jelaskan tentang prosedur
hemodialisa
- Ajarkan pembatasan cairan,
penanganan insomnia,
pencegahan infeksi akses HD,
dan pengenalan tanda
pemburukan kondisi
Kolaborasi
- Kelola pemberian heparin
pada blood line, sesuai
indikasi
2. Kamis, 30 Gangguan Integritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Integritas Kulit
Juli 2022 Kulit berhubungan selama 1 x 4 jam diharapkan integritas (L.11353)
Perubahan Sirkulasi kulit meningkat dengan kriteria hasil : Observasi
Integritas Kulit dan Jaringan - Identifikasi penyebab
(L.14125) gangguan integritas kulit
- Elastisitas sedang Edukasi
- Hidrasi sedang - Anjurkan menghindari
paparan suhu ekstrem
- Anjurkan mandi
mengguanakan sabun
secukupnya
- Anjurkan menggunakan
pelembab (misal lotion,
serum)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi hasil


Jam
Kamis, 30 1. Mengidentifikasi tanda dan gejala serta kebutuhan S :
Juli 2022 1, 2 hemodialisis - Pasien mengatakan pusing mual
DS : pasien mengatakan pusing, mual, dan badan terasa berkurang,
10.30 sakit, pasien mengatakan rutin hemodialisa 2x dalam - Pasien mengatakan badannya terasa lebih
seminggu enak
DO : keadaan umum lemah O:
2. Mengidentifikasi kesiapan hemodialisis - Edema pada ekstremitas berkurang
DS : pasien mengatakan siap terapi hemodialisa - BB Kering : 42 kg
DO : TD : 140 mmHg, S : 36,1 0C, - BB pre HD : 44 kg
N : 104x/ menit, RR : 20x/ menit, SPO2 : 98 % - Kenaikan BB 2 kg
BB kering : 42 kg, BB sekarang : 44 kg, kenaikan BB 2 - Pre HD :
kg TD : 140 mmHg, S : 36,1 0C,
3. Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit N : 104x/ menit, RR : 20x/ menit,
DS : pasien mengatakan gatal dibekas penusukan jarum SPO2 : 98 %
DO : kulit tampak kering seperti bersisik - Post HD
TD : 130 mmHg, S : 36,0 0C,
10.45 1. Menyiapkan peralatan hemodialisis N : 88 x/ menit, RR : 20x/ menit,
1 2. Menghubungankan diasilat SPO2 : 98 %
3. Merangkai AVBL, dializer dan menghubungkan ke mesin A:
4. Mengisi dan membilas AVBL, dializer dengan NaCl Masalah teratasi sebagian
0,9% (priming) P:
5. Melakukan penyambungan selang AVBL menghilangkan Lanjutkan intervensi
gelembung udara di dializer dan AVBL (circulation) - Lakukan hemodialisa
6. Menghubungan selang mesin dengan dializer (soaking) - Monitor tanda-tanda vital
7. Melakukan prosedur dialisis dengan prinsip aseptik - Monitor BB
8. Mengatur filtrasi sesuai kebutuhan
12.30 1. Memonitor tanda-tanda perdarahan dan respon selama
1,2 dialisis
DS: pasien mengatakan mual dan pusing
DO: pasien tampak kooperatif
2. Menganjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
DS : pasien mengatakan dingin
DO : pasien tampak tiduran menggunakan selimut
3. Menganjurkan menggunakan pelembab dan tabir surya
saat keluar rumah
DS: pasien mengatakan paham apa yang di anjurkan
DO :pasien tampak kooperatif
4. Menganjurkan mandi dengan mengguanakan sabun
secukupnya
DS : pasien mengatakan paham apa yang dianjurkan
DO : pasien tampak kooperatif

14.45 1 1. Memonitor tanda-tanda vital post HD


DS : pasien mengatakan bersedia di tensi
DO :
TD : 130 mmHg, S : 36,0 0C,
N : 88 x/ menit, RR : 20x/ menit,
SPO2 : 98 %
2. Mengakhiri proses dialisis (ending)
Merapikan alat, membuang perlatan habis pakai ke
sampah infeksius
Melakukan pelepasan IV hemodialisa, melakukan
penekanan pada bekas tusukan selama 10-15 menit
Menutup luka dengan plester
Memberikan obat Epodion 3000iu secara subcutan
DS : pasien mengatakan pusing dan mual berkurang
DO : pasien tampak kooperatif

Anda mungkin juga menyukai