Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan

dengan Hepatitis
Disusun Oleh :

Bintang Laila Wijaya Santoso 20101440120018


Rizqi Ihsani Fauzi 20101440120079

2B
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
STIKES KESDAM IV/ DIPONEGORO SEMARANG
2021
Kasus Hepatitis
Pada tanggal 14-09-2021 mulai dilakukan pengkajian kasus di Ruangan Kelimutu C4 RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
Pasien berinisial Tn. M.N berusia 54 tahun, berdomisili di Labat. Pendidikan terakhir SMA, sudah menikah dan memiliki 4 orang
anak, beragama Kristen, bekerja sebagai petani. Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 08-09-2021 dengan diagnose medis Sirosis
Hepatis. Sumber informasi didapat dari pasien sendiri, keluarga, catatan medic, dan catatan perawatan. Pengkajian dilaksanakan
setelah enam hari perawatan. Pasien sudah menderita sirosis hepatis sejak tiga bulan yang lalu.
Saat dikaji pasien mengatakan terasa nyeri di bagian perut, karena akibat dari kerusakan hati. Nyeri terasa seperti tertikam dan
menyebar sampai ke seluruh area perut, dengan skala 6 (sedang), dan nyeri hilang timbul biasanya muncul pada pagi dan malam hari.
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami sakit berat, hanya sakit perut, demam, batuk pilek, dan nyeri uluhati. Pasien
tidak pernah berobat ke fasilitas kesehatan karena tidak memiliki kartu jaminan kesehatan. Pasien juga mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi. Pasien mengatakan kadang-kadang mengkonsumsi kopi, dan juga memiliki kebiasaan minum alkohol kurang lebih
10x dalam sebulan.
Pada pengkajian fisik didapatkan data berupa tanda-tanda vital: Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi: 82x/menit, Pernapasan:
22x/menit, Suhu tubuh: 36,5oC. Selain itu saat pemeriksaan ditemukan: konjungtiva tampak anemis, wajah tampak pucat, CRT > 3
detik, tampak adanya asites, edema pada kaki dengan pitting udem derajat 1. Banyaknya minum dalam sehari dibatasi yaitu kurang
lebih 250 cc ( 1 gelas aqua). BAK kurang lebih 10x dalam sehari dengan warna kuning kecoklatan.
Dari data laboratorium, pada pemeriksaan darah didapatkan Hemoglobin 8,8g/dL (normalnya 13,0-18,0 g/dL), jumlah eritrosit:
2,65 10^6/ul (normalnya 4,50-6,20 10^6/ul), hematokrit: 2,68% (normalnya 40,0-54,0%), MCV: 101 fL (normalnya 81,0-96,0 fL),
RDW-CV: 16,3 %(normalnya 11,0-16,0%), RDW-SD: 59,3 fL (normalnya 37-54 fL), Albumin: 1,1 mg/L (normalnya 3,5-5,2 mg/L),
SGPT: 69 U/L (normalnya < 41 U/L), SGOT: 154 U/L (normalnya < 35 U/L), Klorida darah: 119 mmol/L (normalnya 96- 111
mmol/L), Calcium ion: 0,830 mmol/L (normalnya 1,120-1,320 mmol/L). HBsAg Rapid Test: non reaktif (non reaktif), PT/ waktu
protrombin: 17,4 detik (normalnya 10,8-14,4), bilirubin total: 8,20 mg/dL (normalnya 0,1-1,2 mg/dL), bilirubin direk: 4,20 mg/dL
(normalnya < 0,2 mg/dL), bilirubin indirek: 4,00 mg/dL (normalnya 0,00-0,70mg/dL). Dari pemeriksaan khusus didapatkan hasil
Ultrasonographi: Cirhosis Hepatitis + Asites.
Pengobatan yang diberikan untuk pasien adalah Furosemid 6 ampul dalam Nacl 0,9% 500cc/24 jam; spironolakton 1x100mg, Drip
albumin 20% 100cc, Vip albumin 3x1 per oral, proponalol 1x100 mg per oral, ranitidin 2 ampul/IV.
Pengkajian
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama :Tn. M.N
Umur : 54 tahun
Agama : Kristen Nama :Ny. N
Jenis Kelamin : Pria Umur : 50 tahun
Status : Menikah Hub. Dengan Pasien : Istri
Pendidikan : SMA Pekerjaan : Petani
Pekerjaan : Petani
Alamat : Labat
Suku Bangsa : Labat
Alamat :-
Tanggal Masuk : 08 September 2021
Tanggal Pengkajian : 14 September 2021
No. Register : 00xxxxx
Diagnosa Medis : Sirosis Hepatitis
Status Kesehatan
Status Kesehatan Saat Ini

Keluhan Utama ( Saat MRS dan saat ini) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan
penyakit saat ini
Pasien mengatakan Pasien mengatakan terasa nyeri
sebelumnya tidak pernah di bagian perut, karena akibat dari
mengalami sakit berat, hanya sakit kerusakan hati. Nyeri terasa
perut, demam, batu pilek, dan seperti tertikam dan menyebar
nyeri ulu hati. Pasien juga sampai ke seluruh are perut,
mengatakan tidak memiliki dengan skala 6 (sedang), dan nyeri
riwayat alergi. hilang timbul biasanya muncul
pada pagi dan malam hari.
lanjutan.. Riwayat kesehatan keluarga

Status Kesehatan Masa Lalu Keluarga tidak ada yang sakit seperti
ini, hanya istrinya mempunyai riwayat
1. Penyakit yang pernah dialami penyakit DM.
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah
mengalami sakit berat, hanya sakit perut, demam,
batu pilek, dan nyeri ulu hati.
2. Pernah dirawat
Keadaan kesehatan lingkungan :
Pasien tidak pernah berobat ke fasilitas
kesehatan karena tidak memiliki kartu jaminan Menurut keluarga, lingkunagn
kesehatan. rumah cukup bersih karena kebiasaan
3. Alergi keluarga dan masyarakat sekitar
Pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat membersihkan rumah dan lingkunagn
alergi.
sekitar setiap minggu sekali.
4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan kadang-kadang
menngkonsumsi kopi, dan juga memiliki kebiasaan
minum alkohol kurang lebih 10x dalam sebulan.
Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Pernafasan
Keadaan umum :kondisi umum Hidung : taa
terlihat lemah. Trachea : taa
Tanda vital :S: 36,5 0C axilla, N: Dada :
88 x/mnt teratur dan kuat, TD:  Bentuk : simetris
110/70 mmHg lengan kiri dalam  Gerakan : simetris, nyeri dada (-).
posisi berbaring, RR: 20 x/mnt Suara nafas dan lokasi : vesikuler +/+
Jenis nafas : hidung
Batuk : (-).
Sputum : taa
Cyanosis : taa
Frekwensi nafas : 20x/mnt
Kardiovaskuler Persarafan
Nyeri dada : taa Kesadaran : CM
Pusing : taa GCS : E4V5M6
Kram kaki : taa Kepala dan wajah : dbn
Sakit Kepala : - Mata : anemis (-), sianosis (-).
Palpitas :- Sklera : ikterus
Clubing Finger :- Konjunctiva : merah muda
Suara Jantung : S1 S2 tunggal Pupil : isokor
Edema : Asites Leher : DVJ (-)
Kapilari refill : 2 dtk Reflek Fisiologis : dbn
lainnya : -- Reflek Patologis : taa
Pendengaran : dbn
Penciuman :dbn
Pengecapan : dbn
Penglihatan : dbn
Perabaan : dbn
Lainnya :-
Perkemihan –Eliminasi
Urine
Produksi urine : 600 – 800 cc
/hari. Pencernaan - Eliminasi Alvi
Warna urine : seperti teh. Mulut :bersih, gigi lengkap, mukosa
Gangguan saat kencing : taa. bibir lembab.
Tenggorokan: sakit menelan (-).
Lainnya : --
Abdomen :distensi (-), peristaltik usus
baik.
Rectum : dbn
Bab : --
Obat pencahar : --
Lavement : --
Lain-lain : --
Tulang – Otot – Integumen Sistem Endokrin
 
Kemampuan pergerakan sendi :
Terapi hormon : --
Extremitas : Karakteristik seks sekunder:
• Atas : pergerakan baik, kekuatan otot baik.
• Bawah : pergerakan baik, kekuatan otot baik.
dbn
• Tulang belakang :dbn Kulit: Riwayat pertumbuhan dan
• Warna kulit :sawo matang, agak ikterik.
• Akral :hangat, oedem (--)
perkembnagan fisik: taa
• Turgor : baik

Sistem Hematopoietik
Reproduksi Diagnosis penyakit hematopoietik
Laki – laki: taa. yang lalu: --
Type darah: O
Psikososial
Citra diri: Identitas: Peran:
-Tanggapan tentang tubuh: taa -Status klien dalam keluarga: ayah, -tanggapan klien thd perannya: cukup
seorang suami, kepala rumah tangga puas.
-Bagian tubuh yang disukai: taa -Kemampuan/kesanggupan klien
-Kepuasan klien thd status dan
-Bagian tubuh yang tidak disukai: taa posisi dlm keluarga: puas melaksanakan perannya: sanggup
-Persepsi thd kehilangan bagian melaksanakan peran.
-Kepuasan klie thd jenis kelamin:
tubuh: taa -Kepuasan klien melaksanakan
puas
perannya: puas.
-Lainnya, sebutkan: taa -Lainnya, sebutkan: taa

Ideal diri/harapan:
-harapan klien thd: Harga diri:
= Tubuh: suapaya cepat sembuh.
-Tanggapan klien thd
= Posisi (dlm pekerjaan): taa
= Status dlm keluarga: taa harga dirinya: tinggi
= Tugas/pekerjaan:taa. - Lainnya, sebutkan: taa
-Harapan klien thd lingkungan: taa
-Harapan klien thd penyakit yg diderita:
penyakitnya dapat segera disembuhkan.
Spiritual:
lanjutan.. -Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah SWT.
-Sumber kekuatan/harapan saat sakit: Allah SWT,
tenaga dokter dan perawat serta dukungan
keluarga.
Sosial/interaksi: -Ritual agama yg berarti/diharapkan saat ini: dapat
melaksanakan sholat dengan baik (selama dirawat
-Hubungan dengan klien:kenal klien sholat di TT).
baik. -Sarana/peralatan/orang yg diperlukan dlm
melaksanakan ritual agama yg diharapkan saat ini:
-Dukungan keluarga: aktif lewat ibadah.
-Upaya kesehatan yang bertentangan dgn
-Dukungan kelompok / teman / keyakinan agama: taa
masyarakat: aktif. -Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan
menolong dlm menghadapi situasi sakit saat ini:
-Reaksi saat interaksi: kooperatif, sangat yakin Tuhan akan membantu kesembuhan.
komunikasi lancar dan jelas. -Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat
disembuhkan: sangat yakin.
-Konflik yang terjadi terhadap: taa -Persepsi thd penyebab penyakit: karena kelelahan.
Pemeriksaan Penunjang
Tgl 10-2-2002
• a.HDL : 79 mg/dl
Tgl 9-2-2002
• b.Bil total : 9,68 mg/dl
a. Hb : 11,7 gr% BGA : PA : 7,53
b. GDA : 79 mg/dl PCO2 : 17,4 • c.Bil terikat : 6,49 mg/dl
c. SGOT : 81 U/L PO2 : 77,1 • d.Fosfatase alkali 301
d. BUN : 16 mg/dl HCO3 : 14,2
e. SC : 0,69 mg/dl BE : -8,5
f. K+ : 4,77 Albumin : 2,10
mEg/dl
g. Na+ : 96 mEg/dl Globulin : 4,17 Tgl 9-2-2002
h. C1- : 76 mEg/dl Foto thoraks : normal

4. Tgl 12-2-2002
USG abdomen: sirosis hepatis
dengan splenomegali asites.
Terapi

Tgl 9-2-2002 Tgl 13-2-2002


TKRP RG Diet TKRP RG
Infus D10%: aminoleban : 2 : 1 Albumin 7 tetes/mnt
Ceftriaxone 2x1 gr. Ceftriaxone 2x1 gr.
Lactulose 4x2 sendok Lactulose 4x2 sendok
Lavament setiap 12 jam.
Koreksi hipoalbumin
Analisa Data
DATA PENYEBAB MASALAH
S: Klien mengatakan tidak ada Anoreksia. Pemenuhan nutrisi kurang dari
selera makan dan perutnya mual. kebutuhan.
O: Mukosa bibir kering, makan
hanya 3 sendok dari porsi yang
disediakan, mata cowong,
albumin 2,10 gr/dl.
S: Klien mengeluh perutnya terasa Penurunan tekanan osmotik plasma Kelebihan volume cairan.
penuh.
O: Asites (+), albumin 2,10 gr/dl,
oedema ekstremitas (-).
S: Klien dan keluarga banyak Kurangnya informasi mengenai Ansietas.
bertanya tentang pengobatan dan regimen pengobatan dan perawatan.
perawatan.
O: Wajah klien tampak murung,
skala HARS: 7-8.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko pemenuhan nutrisi: kurang kebutuhan tubuh b/d anoreksia. Data penunjang:
S: Klien mengatakan tidak ada selera makan dan perutnya mual.
O: Mukosa bibir kering, makan hanya 3 sendok dari porsi yang disediakan, mata cowong,
albumin 2,10 gr/dl.
2. Kelebihan volume cairan b/d penurunan tekanan osmotik plasma. Data penunjang:
S: Klien mengeluh perutnya terasa penuh.
O: Asites (+), albumin 2,10 gr/dl, oedema ekstremitas (-).
3.Ansietas b/d kurangnya informasi tentang regimen pengobatan dan perawatan.
Data penunjang:
S: Klien dan keluarga banyak bertanya tentang pengobatan dan perawatan.
O: Wajah klien tampak murung, skala HARS: 7-8.
Rencana Intervensi
1.
No Intervensi Rasional
Resiko pemenuhan nutrisi: kurang 1. Diskusikan tentang Nutrisi yang bauj dapat mempercepat
kebutuhan tubuh b/d anoreksia. Data pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan
penunjang: klien
2. Anjurkan makan sedikit tapi Peningkatan tekanan intra abdominal
sering akibat asites menekan saluran GI dan
S: Klien mengatakan tidak ada selera menurunkan kapasitasnya
makan dan perutnya mual. 3. Batasi cairan 1 jam sebelum Cairan dapat menurunkan nafsu makan
O: Mukosa bibir kering, makan hanya 3 dan sesudah makan dan masukan
sendok dari porsi yang disediakan, mata 4. Pertahankan kebersihan Akumulasi partikel makanan dimulut
cowong, albumin 2,10 gr/dl. mulut dapat menambah bau dan rasa tak
Tujuan: Setelah diberikan askep selama sedap yang menambah bau dan rasa
3 hari, kebutuhan nutrisi klien terpenuhi. tidak sedap yang menurunkan nafsu
Kriteria hasil: Klien dapat makan
mengkonsumsi 1 porsi makanan yang 5. Pantau intake sesuai dengan Untuk mencukupi nutrisi intake harus
disediakan. diet yang disediakan : diet adekuat
bubue kasar TKRP RG
Rencana tindakan:
NO Intervensi Rasional
1. Ukur intake dan output Mengetahui status
volume sirkulasi
2 Awasi tekanan darah setiap 3 jam Tekanan darah yang
2
sekali meningkatkan
Kelebihan volume cairan b/d penurunan tekanan berhubungan dengan
osmotik plasma. Data penunjang: kelebihan cairan
3 Pantau derajat oedema Perpindahan cairan
pada jaringan akibat
• S: Klien mengeluh perutnya terasa dari retensi natrium
penuh. dan air
• O: Asites (+), albumin 2,10 gr/dl, 4 Berikan perawatan mulut Menurunkan rasa
haus
oedema ekstremitas (-).
5 Batasi natrium dan air : diet TKRP Meminimalkan
• Tujuan: Setelah diberikan askep RG dan minum ±700 cc/24 jam retensi cairan dalam
selama 3 hari, volume cairan stabil. area ekstravaskular.
Pembatasan cairan
• Kriteria hasil: tidak terdapat untuk memperbaiki
perluasan oedema. pengenceran
hiponatremia
• Rencana tindakan: 6 Kolaborasi therapi diuretik Mengontrol oedema
dan asites
No Intervensi Rasional
3 Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang regimen
pengobatan dan perawatan 1. Informasikan Memberikan dasar
tentang regimen pengetahuan pada klien dan
keluarga
• Data penunjang:
• S: Klien dan keluarga banyak bertanya
tentang pengobatan dan perawatan. O: 2. Jelaskan tujuan Penjelasan tentang prosedur
Wajah klien tampak murung, skala dan persiapan akan dapat mengurangi
tindakan yang kecemasan
HARS: 7-8. akan dilakukan
• Tujuan: Setelah diberikan askep selama
30 menit, klien dan keluarga dapat 3 Jawab pertanyaan Infomarsi yang tepat dapat
mengontrol cemas. dengan jujur dan menurunkan kecemesabn
nyata
• Kriteria hasil: Klien dan keluarga
mengerti tentang penjelasan yang 4 Kaji tersedianya Menjadi sumber yang
diberikan, klien kooperatif terhadap dukungan pada membantu mengurangi
klien yaitu istri kecemasan
tindakan perawatan yang diberikan. dan anak -anaknya
IV.IMPLEMENTASI:
Tanggal No Dx. Kep Implementasi
11-2- Dx.No. 1 Mendiskusikan tentang pentingnya pentingnya nutrisi bagi klien.
2002 - Menganjurkan makan sedikit tapi sering.
12.30 - Menganjurkan tidak minum banyak sebelum dan sesudah makan. Menganjurkan kumur-
kumur sebelum makan.
- Memantau seberapa banyak makanan yang dikonsumsi klien:¼ porsi, minum ½ gelas
(100 cc)

12-2- - Membantu saat klien makan, habis½ porsi dan minum ½ gelas (100 cc)
2002 - Memberikan obat oral : lactulose 2 sendok
08.00
13-2- Dx.No. 2 - Membantu saat klien makan : diet TKRP RG habis 1 porsi dengan dimakan 3x tahapan
2002
12.30
11-2- - Menganjurkan keluarga untuk mencatat jumlah minum dan jumlah kencing selama 24
2002 jam
08.00 - Mengganti cairan infus D5% 14 tts/mnt.

10.00 - Melakukan obs gejala cardinal : T : 110/70 mmHg, N ; 88 x/mnt; RR : 20x/mnt ; S :


36,5°C.
- Memantau oedema: oedema perifer (-)

12-2- - Memantau intake dan output minum 600cc, infus 1000cc, jumlah urine 1000 cc
2002 - Melakukan obs gejala cardinal : T: 110/70 mmHg, N : 88 x/mnt, RR : 20x/mnt, S :
08.00 36,5°C

10.00 - Memberikan infus albumin 100cc, 7 tts/mnt


lanjutan..
Tanggal No.Dx. Kep Implementasi
13-2- Dx. No.3 - Melakukan obs gejala cardinal : T: 110/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 18x/mnt; S:
2002 36°C., oedema axtremitas (-)
14.30

15.30 - Menjelaskan tentang prosedur pengobatan dan klien. Menjawab pertanyaan


dengan jelas
12-2- - Mengkaji dukungan istri dan anaknya sangat memberikan dukungan selama klien
2002 sakit.
09.00 _ melakukan evaluasi verbal dan non verbal
V.EVALUASI KEPERAWATAN:
Tanggal Diagnosa Evaluasi
Keperawatan
1. Resiko pemenuhan nutrisi :kurang S; Klien mengatakan sudah mau makan.
kebutuhan tubuh b/d anoreksia. O; Mukosa bibir lembab, 1 porsi makan habis
dengan 3x tahapan makan.
A; Masalah teratasi.
P; Intervensi dihentikan.
2. kelebihan volume cairan b/d penurunan S; Klien mengeluh perutnya kembung.
tekanan osmotik plasma. O; Asites (+), oedema perifer (-), T: 110/70
mmHg; S: 360C; RR: 18 x/mnt; N: 88 x/mnt,
intake 1600 cc, output 1000 cc.
A; Masalah teratasi sebagian. P; Intervensi
dilanjutkan semua.
3. Ansiesta b/d kurangnya informasi tentang
regimen pengobatan dan perawatan O; Wajah tampak tenang,
A; Masalah teratasi.
P; Intervensi dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai