Anda di halaman 1dari 14

SEKSUALITAS

PADA MANUSIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Dasar
KELOMPOK 4

1. Ayu Novita Zulafis Zulfah (20101440120013)


2. Bagus Sutansyah (20101440120016)
3. Bintang Permana Setyaji (20101440120019)
4. Briliana Bhakti Manintan (20101440120020)
5. Danistara Alvita Candrawati (20101440120025)
6. Irma Endah Puspitasary (20101440120051)
7. Nadia Selvi Yunikasari (20101440120061)
8. Rania Sahari Friyono (20101440120074)

Kelas 1A
SEKSUALITAS

Seks (jenis kelamin) merupakan pembagian dua jenis kelamin (penyifatan)


manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat paa jenis kelamin
tertentu (Fakih, 2008)
Aktivitas seksual adalah tindakan fisik atau mental yang menstimulasi,
merangsang, dan memuaskan secara jasmaniah ( Nugraha, 2013:115)
Seks merupakan kegiatan fisik. Sedangkan seksualitas didefinisikan secara luas
sebagai suatu hunungan untuk menjalin kontak, kehangantan, kemesraan,
atau mencintai.
Perbedaan dari keduanya yaitu seks merupakan segala sesuatu menyangkut
alat kelamin. Sedangkan seksualitas adalah segala sesuatu menyangkut
cara berfikir, merasa, berpakaian, mengutarakan pendapat dan bersikap
(Andarmoyo, 2012:16)
FAKTOR PENCETUS SEKSUALITAS

FAKTOR PREDISPOSISI FAKTOR PRESIPITASI/ENCETUS


1. Faktor Biologis, yaitu Proses biologis Identifikasi seksual tidak dapat dipisahkan
merupakan awal yang menentukan dari konsep diri atau gambaran diri
perkembangan gender seseorang. Stressor pencetus utama
2. Pandangan Psikoanalitik, yaitu individu meliputi :
mengekspresikan seksualitas 1. Penyakit fisik dan emosional
tergantung pada peran faktor 2. Efek samping dan pengobatan
keturunan biologis, dan sosial 3. Kecelakaan atau pembedahan
3. Pandangan Perilaku, yaitu seksual 4. Perubahan karena proses penuaan
sebagai suatu respon yang dapat 5. Korban bullying
diukur
ORGAN SEKS PEREMPUAN

INTERNAL
1. Vagina
2. Uterus
3. Tuba Fallopi
4. Ovarium

EKTERNAL
5. Mons Veneris
6. Labia
7. Klitoris
8. Vestibula
9. Hymen
ORGAN SEKS LAKI-LAKI

INTERNAL EKTERNAL
1. Testis 1. Penis
2. Epididimis 2. Skrotum
3. Vas deferens 3. Rambut kemaluan
4. Saluran ejakulasi
5. Uretra
6. Vesikula seminalis
7. Kelenjar prostat
8. Kelenjar cowper
GANGGUAN SEKSUAL PADA MANUSIA

Gangguan seksual pada manusia antara lain :


1. Gonorea
2. sifilis (raja singa)
3. herpes genital
4. Klamidia
5. trikomoniasis vaginalis
6. kandidiasis vagina
7. kutil kelamin
8. Endometriosis
9. radang panggul
10. PCOS
11. Miom
12. kanker pada organ reproduksi wanita,
13. Epididymitis
14. Orchitis
15. gangguan prostat
16. Hipogonadisme
17. masalah pada penis
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SEKSUALITAS

I. PENGKAJIAN 3. Pemeriksaan Fisik


1. Identitas a. Inspeksi
a. Nama b. Palpasi
b. Usia c. Perkusi
c. Agama
d. Pendidikan
d. Auskultasi
e. Suku/bangsa
f. Pekerjaan 4. Riwayat seksual
g. alamat e. Pola seksual
f. Kepuasan (individu dan pasangan
2. Riwayat kesehatan g. Pengetahuan seksual
h. Keluhan utama
i. Riwayat kesehatan sekarang
h. Masalah seksual dan kesehatan
j. Riwayat kesehatan dahulu i. Harapan
k. Riwayat kesehatan keluarha j. Suasana hati dan tingkat energi
l. Riwayat perkawinan
m. Riwayat ginekologi
n. Riwayat pengguanaan alat kontrasepsi
II. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Disfungsi Seksual b/d nyeri ditandai dengan penurunan fungsi


seksual(D.0069)
2. Pola Seksual Tidak Efektif b/d hambatan hubungan seksual dengan
pasangan (D.0071)
3. Ansietas b/d kebutuhan seksual tidak terpenuhi (D.0080)
4. Gangguan Citra Tubuh b/d disfungsi seksual (D.0083)
III. INTERVENSI

No.dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Edukasi Seksualitas (I.12447)
diharapkan fungsi seksual membaik dengan kriteria hasil:  
1. Keluhan nyeri saat berhubungan seksual menurun dari skala 1 Observasi
(meningkat) ke 5 (menurun) - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2. Keluhan sulit melakukan aktivitas seksual menurun dari skala 1 Terapeutik
(meningkat) ke 5 (menurun) - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3. Hasrat seksual membaik dari skala 1 (memburuk) ke 5 (membaik) - Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
4. Orientasi seksual membaik dari skala 1 (memburuk) ke 5 (membaik) - Berikan kesempatan untuk bertya
Edukasi
- Jelaskan anatomi dan fisiologi system reproduksi pada laki-laki
dan perempuan
- Jelaskan perkembangan sesksualitas sepanjang siklus kehidupan
 
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Edukasi Infertilitas (I.12374)
diharakan penerimaan diri terhadap aspek seksual Observasi
membaik dengan kriteria hasil: - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
1. Menunjukkan pendirian seksual yang jelas dari skala 1 informasi
(menurun) ke 5 (membaik) - Identifikasi tingkat pengetahuan seksual
2. Integrasi orientasi seksual dalam kehidupan sehari-hari - Identifikasi pengalaman selama prosedur
membaik dari skala 1 (menurun) ke 5 (membaik) pemeriksaan infertilitas
Terapeutik
- Jadwalkan pengajaran dengan pasangan
- Siapkan media dan alat bantu yang diperlukan
- Siapkan pasien secara fisik dan psikologis untuk
pemeriksaan ginekologi
Edukasi
- Jelaskan siklus reproduksi manusia
- Jelaskan tujuan pemeriksaan infertilitas
- Jelaskan infertilitas dan penanganannya
- Jelaskan efek infertilitas pada hubungan pasangan
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan Reduksi Ansietas (I.09314)
tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil: Observasi
1. Verbalisasi kebingungan menurun dari skala 1 (meningkat) ke 5 (menurun) - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi, waktu,
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun dari skala 1 stressor)
(meningkat) ke 5 (menurun) - Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Perilaku gelisah menurun dari skala 1 (meningkat) ke 5 (menurun) - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
4. Pola tidur membaik dari skala 1 (memburuk) ke 5 (membaik) Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
- Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Edukasi
- Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan secara factual diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antiansietas
4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan persesi Promosi Citra Tubuh (I.09305)
citra tubuh meningkat dengan kriteria hasil: Observasi
1. Verbalisasi perasaan negative tentang perubahan tubuh menurun dari skala 1 - Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
(meningkat) ke 5 (menurun) - Identifikasi budaya, agama, jenis kelamin, dan umur terkait citra
2. Verbalisasi perubahan gaya hidup menurun (dari skala 1 (meningkat) ke 5 tubuh
(menurun) - Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
3. Focus pada penampilan masa lalu menurun dari skala 1 (meningkat) ke 5 (menurun) - Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
4. Focus pada kekuatan masa lalu menurun dari skala 1 (meningkat) ke 5 (menurun) Terepuetik
- Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan perubahan akibat pubertas, kehamilan dan penuaan
- Diskusikan stress yang mempengarusi sitra tubuh (mis, luka,
penyakit, pebedahan)
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
- Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra
tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada keluarha tentang perawatan perubahan citra tubuh
- Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu (mis, pakaian, wig, kosmetik)
- Anjurkan mengikuti kelompok penduukung
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri ( mis, berdandan )
- Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun
kelompok
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan
(Intervensi Keperawatan).
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi Keperawatan dilakukan sesuai dengan kriteria hasil yang
ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai