Anda di halaman 1dari 8

A.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH SEKSUAL

1. Pengkajian
Secara umum, perawat melakukan pengkajian riwayat seksual pada kategori klien
berikut :
- Individu yang menderita penyakit atau mendapat terapi yang akan memengaruhi
fungsi seksual (mis, klien penyandang diabetes, masalah ginekologis, penyakit
jantung)
- Individu yang saat ini mengalami masalah seksual
1. Riwayat keperawatan

Wawancara Pengkajian
Riwayat Kesehatan Seksual
- Apakah Anda saat ini aktif secara seksual? Dengan pria, wanita atau
keduanya? Dengan satu pasangan atau lebih?
- Gambarkan aspek positif dan negative fungsi seksual Anda
- Apakah Anda memiliki masalah dengan gairah seksual anda?
Rangsangan? Orgasme? Kepuasan?
- Apakah Anda mengalami nyeri pada saat interaksi seksual?
- Apabila ada masalah, bagaimana masalah tersebut memengaruhi apa
yang Anda rasakan mengenai diri Anda sendiri? Bagaimana masalah
tersebut memengaruhi pasangan Anda? Bagaimana masalah tersebut
memengaruhi hubungan Anda?
- Apakah Anda sudah memperkirakan bahwa fungsi seksual Anda akan
mengalami perubahan karena penyakit Anda?
- Apa kekhawatiran pasangan Anda terhadap fungsi seksual Anda di masa
yang akan datang?
- Apakah Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran seksual lain yang
belum kita bahas?
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada genital wanita dan saluran reproduksi dan genital pria,
dimana hal yang diperhatikan adalah :
- Kecurigaan akan infertilitas, kehamilan, atau penyakit menular seksual
- Laporan rabas, adanya benjolan, atau adanya perubahan warna, ukuran, dan
bentuk organ genital
- Perubahan fungsi perkemihan
- Kebutuhan akan uji Papanicolaou
- Permintaan keluarga berencana
3. Mengidentifikasi Klien yang Berisiko
Klien yang berisiko mengalami gangguan pola seksual termasuk individu yang
mengalami
- Perubahan struktur atau fungsi tubuh karena trauma, kehamilan, kelahiran
terakhir, abnormalitas anatomic pada genetalia, atau pemyakit yang berhubungan
dengan seksualitas.
- Penganiayaan fisik, psikososial, emosi, atau penganiayaan seksual; kekerasan
seksual.
- Kondisi yang “membuat jelek”, seperti luka bakar, masalah kulit, tanda lahir,
jaringan parut (mis, mastektomi) dan ostomi
- Terapi medikasi tertentu yang menyebabkan masalah seksual seperti alkohol
- Gangguan kemampuan fisik sementara atau jangka panjang utuk melakukan
aktivitas berhias dan mempertahankan daya tarik seksual
- Konflik nilai antara keyakinan personal dan doktrin keagamaan
- Kehilangan pasangan
- Tidak memiliki pengetahuan atau salah informasi mengenai fungsi dam ekspresi
seksual
2. Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi seksual

Batasan Karakteristik Faktor yang Berhubungan


Subjektif: - Ketiadaan model peran atau model
- Perubahan dalam penerimaan peran tidak berpengaruh
kepuasan seksual - Perubahan struktur atau fungsi tubuh
- Perubahan minat terhadap diri (mis, kehamilan, baru melahirkan,
sendiri atau orang lain obat-obatan, pembedahan, anomaly,
- Ketidakmampuan untuk mencapai proses penyakit, trauma dan radiasi)
kepuasan yang diharapkan - Perubahan biopsikososial seksualitas
- Persepsi peruabahan rangsang - Kurang privasi
seksual - Kurangnya orang terdekat
- Persepsi defisiensi gairah seksual - Salah informasi atau kurang
- Persepsi keterbatasan akibat pengetahuan
penyakit atau terapi - Penganiayaan fisik
- Menyatakan masalah - Penganiayaan psikososial (mis,
- Kekhawatiran tentang keadekuatan hubungan yang menyakitkan)
pencapaian gairah seksual - Konflik nilai
pasangan - Ringkih
- Koitus yang nyeri - Gangguan citra tubuh
- Penghindaran terhadap pengalaman - Gangguan harga diri
seksual akibat fobia - Perubahan hormonal
Objektif: - Terapi medis
- Pembatasan actual akibat penyakit - Nyeri
atau terapi - Eksploitasi atau trauma seksual
- Perubahan dalam pencapaian - Harapan yang tidak realistis terhadap
persepsi perubahan seks diri sendiri dan pasangan
- Mencari penegasan tentang - Kekeringan vagina
kemampuan respon gairah seksual
2. Ketidakefektifan pola seksual
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan umum untuk memenuhi kebutuhan seksual klien antara lain:
1. Mempertahankan, memulihkan, atau meningkatkan kesehatan seksual
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai seksualitas dan kesehatan seksual
3. Mencegah terjadinya atau penyebaran penyakir menular seksual
4. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
5. Meningkatkan kepuasan dalam tingkat fungsi seksual
6. Memperbaiki konsep diri seksual

Mengidentifikasi Diagnosis, Hasil, dan Intervensi Keperawatan


Klien yang Mengalami Masalah Seksualitas
Data Diagnosis Contoh Indikator Intervensi Contoh
Kelompok Keperawatan Hasil Pilihan / Tindakan
Definisi yang Definisi
Diharapk
an /
Definisi
Marsha Disfungsi Status Tidak ada Pendidikan Tentukan
Ogilvy, 55 seksual / penuaan deviasi dari kesehatan / pengetahuan
tahun, Perubahan fisik / rentang Mengembangka tentang
melaporkan fungsi seksual Perubaha yang n dan kesehatan dan
nyeri dan rasa yang n fisik diharapkan memberikan perilaku gaya
terbakar pada dipandang yang pada fungsi instruksi dan hidup pada
vagina, setiap tidak umumnya seksual mempelajari individu dan
kali ia dan memuaskan, terjadi pengalaman keluarga
suaminya sulit, tidak karena untuk
berhubungan adekuat penuaan memfasilitasi Gabungkan
intim. adaptasi strategi untuk
Menstruasi perilaku meningkatkan
terakhirnya volunteer yang harga diri klien
adalah 14 kondusif untuk
bulan yang kesehatan Ajarkan
lalu, ia ndividu, strategi yang
mengatakan keluarga, dapat
suaminya kelompok atau digunakan
khawatir komunitas untuk
mengenai meminimalkan
tidak adanya ketidaknyaman
respons yang an klien
biasa
ditunjukkan
olehnya setiap
kali
berhubungan
intim
Larry Stogryn, Ketidakefektif Fungsi Sering kali Konseling Diskusikan
52 tahun, an pola seksual / menunjukk seksual / pengaruh
memiliki seksualitas / Integrasi an ereksi Penggunaan medikasi pada
riwayat Ekspresi aspek penis yang proses seksualitas
hipertensi khawatir fisik, terus menolong
yang membuat mengenai sosio- menerus, interaktif yang Diskusikan
ia meminum seksualitasnya emosional melakukan berfokus pada setiap bentuk
obat dan hubungan kebutuhan untuk alternative
antihipertensi; intelektua seksual membuat ekspresi
ia mengatakan l ekspresi dengan alat penyesuaian seksual yang
kehilangan seksual bantu jika dalam praktik dapat di terima
minat terhadap perlu, seksual atau oleh klien
seks dalam mengadapta meningkatkan
beberapa bulan si teknik koping terhadap Lakukan
terakhir, dan seksual jika kejadian/ganggu rujukan untuk
ketika ia perlu an seksual anggota tim
melakukan perawatan
hubungan kesehatan lain
seks, ia jika perlu (mis,
mengalami pemberi
kesulitan perawatan
dalam primer untuk
mempertahank menggali
an ereksi medikasi
tekanan darah
alternative atau
pemakaian
medikasi yang
digunakan
untuk disfungsi
ereksi, seperti
sildenasil
sitrat; dokter
urologi untuk
pertimbangan
pemakaian
prosthesis,
injeksi penis,
dan intervensi
lain

Contoh intervensi keperawatan yaitu :


1. Ajarkan klien mengenai fungsi seksual normal, pengaruh medikasi ada fungsi
seksual, pencegahan penyakit menular seksual, dan praktik pemeriksaan payudara
dan testis sendiri.
2. Beri privasi selama perawatan bagian tubuh personal
3. Libatkan pasangan klien dalam perawatan fisik
4. Beri perhatian pada penampilan dan cara berpakaian klien
5. Beri klien privasi untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka sendiri atau bersama
pasangan dalam batasan yang aman secara fisik

4. Evaluasi
Tujuan yang ditetapkan selama fase perencanaan dievaluasi beradasarkanhasil yang
diharapkan juga ditetapkan selama fase tersebut. Apabila semua hasil belum tercapai,
perawat harus menggali penyebab dengan pertanyaan berikut:
1. Apakah factor risiko diidentifikasi dengan benar?
2. Apakah klien menunjukkan semua rasa takut dan kekhawatiran yang signifikan
mengenai seksualitas?
3. Apakah klien lebih nyaman setelah diskusi mengenai masalah seksual?
4. Apakah klien memahami penyuluhan yang diberikan perawat?
5. Apakah penyuluhan kesehatan sesuai dengan budaya dan nilai agama klien?
6. Apakah klien siap mengahadapi masalah seksual?
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, Aziz, 2013 Aplikasikonsepdan proses keperawatan, Jakarta :salembamedika Brunner


danSuddarth Bedahedisi 8 volume 3, jkarta : EGC

Cozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. J. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, & Praktik Edisi 7 Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Marmi (2016). Keterampilan dasar praktek klinik, celeban timur: pustaka pelajar (Anggota
IKAPI)

Andini & yuni (2017) kebutuhan dasar manusia.Yogyakarta Pustaka baru press

Amin Huda Nurarif, H. K. (2015). Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
Nanda. Yogyakarta : MediAction.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI.(2017)Standar Diaknosa Keperawatan Indonesia .Jakarta:DPP


PPNI.

Anda mungkin juga menyukai