Anda di halaman 1dari 10

Nama : Silvia Octarina Nadeak

Kelas : 1B

Npm : F0H022041

Mata Kuliah : Keperawatan Dasar Lanjut

 ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE


Defisit Perawatan Diri:
 SDKI ( Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia )
 Definisi
Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
 Penyebab
1. Gangguan muskuloskeletal
2. Gangguan neuromuskuler
3. Kelemahan
4. Gangguan psikologis dan/atau psikotik
5. Penurunan motivasi/minat
 Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif
1. Menolak melakukan 1. Tidak Mampu Mandi/Mengenakan
Perawatan Diri. pakaian/Makan/ketoilet/berhias
Secara mandiri.
2. Minat melakukan perawatan diri
Kurang.

 Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

(Tidak tersedia ) (Tidak tersedia )

 Kondisi Klinis Terkait


1. Stroke
2. Cedera medula spinalis
3. Depresi
4. Arthritis reumatoid
5. Retardasi mental
6. Delirium
7. Demensia
8. Gangguan amnestik
9. Skizofrenia dan gangguan psikotik lain
10. Fungsi penilaian terganggu
 Keterangan
Diagnosis ini dispesifikkan menjadi salah satu atau lebih dari:
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Makan
4.Toileting
5.Berhias

 SLKI (Standar Luaran Keperawatan indonesia)


Perawatan Diri
 Definisi
Kemampuan melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri
 Ekspetasi
Meningkat
 Kriteria Hasil
- Kemampuan mandi : Meningkat
- Kemampuan mengenakan pakaian : Meningkat
- Kemampuan makan : Meningkat
- Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) : Meningkat
- Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri : Meningkat
- Minat melakukan perawatan diri : Meningkat
- Mempertahankan kebersihan diri : Meningkat
- Mempertahankan kebersihan mulut : Meningkat

 SIKI (Standar intervensi keperawatan Indonesia )


Dukungan Perawatan Diri
 Definisi
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri
 Tindakan
Observasi :
- Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,berpakaian,berhias,dan
makan.

Terapeutik :

- Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis.suasana hangat,rileks,privasi)


- Siapkan keperluan pribadi (mis.parfum,sikat gigi,dan sabun mandi)
- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
- Fasilitasi kemandirian,bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri

Edukasi

- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan

 ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS


Disfungsi Seksual
 SDKI ( Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia )
 Definisi
Perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual berupa hasrat, terangsang,
orgasme, dan/atau relaksasi yang dirasa tidak memuaskan, tidak bermakna atau tidak
adekuat.
 Penyebab
1. Perubahan fungsi/struktur tubuh (mis. kehamilan, baru melahirkan, obat-obatan,
pembedahan, anomali, proses penyakit, trauma, radiasi)
2. Perubahan biopsikososial seksualitas
3. Ketiadaan model peran
4. Model peran tidak dapat mempengaruhi
5. Kurang privasi
6. Ketiadaan pasangan
7. Kesalahan informasi
8. Kelainan seksual (mis. hubungan penuh kekerasan)
9. Konflik-nilai
10. Penganiayaan fisik (mis. Kekerasan dalam rumah tangga)
11. Kurang terpapar informasi
 Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Mengungkapkan aktivitas seksual berubah ( Tidak Tersedia )

2. Mengungkapkan eksitasi seksual berubah

3. Merasa hubungan seksual tidak memuaskan

4. Mengungkapkan peran seksual berubah

5. Mengeluhkan hasrat seksual menurun

6. Mengungkapkan fungsi seksual berubah

7.Mengeluh nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)

 Kondisi Klinis Terkait

Subjektif Objektif

1. Mengungkapkan ketertarikan pada ( Tidak tersedia )

Pasangan berubah.
2. Mengeluh hubungan seksual Terbatas.

3. Mencari informasi tentang kemampuan

Mencapai kepuasan seksual

 Kondisi Klinis Terkait


1. Gangguan endokrin,perkemihan,neuromuskuler,muskuloskeletal,

Kardiovaskuler

2. Trauma genital

3. Pembedahan pelvis

4.Kanker

5.Menopause

6. gangguan psikiatrik seperti mania,depresi berat,demensia,gangguan kepribadian

penyalahgunaan atau penggunaan zat,gangguan kecemasan,dan schizophrenia

 SLKI (Standar Luaran Keperawatan indonesia)


Fungsi Seksual
 Definisi
Integrasi aspek fisik dan sosioemosional terkait penyaluran dan kinerja seksual
 Ekspektasi
Membaik
 Kriteria Hasil
- Kepuasan hubungan seksual : Meningkat
- Mencari informasi untuk mencapai kepuasan seksual : Meningkat
- Merbalisasi aktivitas seksual berubah : Menurun
- Verbalisasi eksitasi seksual berubah : Menurun
- Verbalisasi peran seksual berubah : Menurun
- Verbalisasi fungsi seksual berubah : Menurun
- Keluhan nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia) : Menurun
- Keluhan hubungan seksual terbatas : Menurun
- Keluhan sulit melakukan aktivitas seksual : Menurun
- Verbalisasi aktivitas seksual berubah : Menurun
- Verbalisasi perilaku seksualBerubah : Menurun
- Konflik nilai : Menurun
- Hasrat seksual : Membaik
- Orientasi seksual : Membaik
- Ketertarikan pada pasangan : Membaik

 SIKI (Standar intervensi keperawatan Indonesia )


Edukasi Seksualitas
 Definisi
Memberikan informasi dalam memahami dimensi fisik dan psikososial seksualitas
 Tindakan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Terapeutik :

- Sedlakan materi dan media pendidikan kesehatan


- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesual kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media

Edukasi :

- Jelasken anatomi dan fisiologi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan


- Jelaskan perkembangan saeualitas sepanjang siklus kehidupan
- Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
- Jelaskan pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas seksual
- Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada usia dini (mis.
kemiskinan,kehilangan karir dan pendidikan)
- Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas
- Anjurkan orang tua menjad: edukator seksualitas bagi anak-anaknya
- Anjurkan anak/remaja tidak molakukan aktivitas seksual di luar nikah
- Ajarkan keterampilan komunikasiasertif untuk menoloak tekanan teman
sebaya dan sosial dalam aktivitas sosial

 ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS


Pola Seksual Tidak Efektif
 SDKI ( Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia )
 Definisi
Kekhawatiran individu melakukan hubungan seksual yang berisiko menyebabkan
perubahan kesehatan
 Penyebab
1. Kurang priasi
2. Ketiadaan pasangan
3.Konflik orientasi seksual
4. Ketakutan hamil
5. Ketakutan terinfeksi penyakit menular seksual
6. Hambatan hubungan dengan pasangan
7. Kurang terpapar informasi tentang seksualitas

 Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif Objektif

1. Mengeluh sulit melakukan aktivitas seksual ( Tidak tersedia )

2. Mengungkapkan aktivitas seksual Berubah

3.Mengungkapkan perilaku seksual Berubah


4. Orientasi seksual berubah

 Gejala dan Tanda Minor

Subjektif Objektif

1. Mengungkapkan hubungan dengan 1. Konflik nilai

Pasangan berubah

 Kondisi Klinis Terkait


1. Mastektomi
2. Histerektom
3. Kanker
4. Kondisi yang menyebabkan paralisis
5. Penyakit menular seksual ( mis. Sifilis,gonore,AIDS)

 SLKI (Standar Luaran Keperawatan indonesia)


Identitas Seksual
 Definisi
Pengenalan dan penerimaan diri terhadap aspek seksual
 Ekspektasi
Membaik
 Kriteria Hasil
- Menunjukkan pendirian seksual yang jelas :Meningkat
- Integrasi orientasi seksual ke dalam kehidupan :Meningkat
Sehari-hari
- Menyusun batasan-batasan sesuai jenis kelamin : Meningkat
- Pencarian dukungan sosial : Meningkat
- Verbalisasi hubungan harmonis : Meningkat
- Verbalisasi hubungan seksual sehat : Meningkat
 SIKI (Standar intervensi keperawatan Indonesia )
Konsultasi Seksualitas
 Definisi
Memberikan bimbingan seksual pada pasangan sehingga mampu menjalankan
fungsinya secara optimal
 Tindakan
Observasi :
- Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah sistem reproduks), masalah
seksualitas dan penyakit menular seksual
- Identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
- Monitor stres, kecemasan, depresi dan penyebab disfungsi seksual

Terapeutik :

- Fasilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan


- Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan
seksual
- Berikan pujian terhadap perilaku yang benar
- Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan bahasa
yang mudah diterima, dipahami dan tidak menghakimi

Edukasi :

- Jelaskan efek pengobatan, kesehatan dan penyakit terhadap difungsi seksual


- Informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual

Kolaborasi :

- Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai