Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN CITRA

TUBUH
Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Jiwa
Dosen pengampu Ibu Esti Widiani, S.Kep., Ners., M.Kep.

Disusun oleh :
Qusnul Nurma Fadila
P17210224198

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
2023
1. Pengertian
Citra tubuh adalah sikap berupa penilian terhadap diri sendiri, bisa berbentuk
penilaian positif maupun negatif. Citra tubuh positif adalah menggambarkan sesuatu
yang baik tentang bagian tubuhnya dan merasa nyaman terhadap ukuran dan bentuk
tubuh mereka. Citra tubuh negatif merupakan ketidak puasan seseorang terhadap
bentuk dan ukuran tubuh yang mereka miliki atau bentuk tubuh dibagian-bagian
tertentu (Alidia, 2018). Citra tubuh memiliki beberapa kriteria ukur yang dapat
mengatakan bahwasannya positif atau negatif dari citra diri meliputi: daya ikat fisik
yaitu merasa bahwa seseorang yang memiliki penampilan menarik akan mudah
menjalin hubungan dengan oranglain dan teman sebaya. Jenis tubuh dan ideal diri dari
seseorang dijadikan patokan citra tubuh yang ideal. Selain itu, berat badan menjadi
patokan pengukuran citra tubuh dalam hal kurus atau gemuk individu tersebut
(Salsabilla dkk., 2018).
2. Etiologi

Beberapa faktor pendukung terjadinya perubahan dalam konsep diri seseorang.


Dalam tinjuan life span history klien. Penyebab munculnya gangguan citra tubuh ialah
karena adanya kekurangan fisik, jarang diberi pujian atas keberhasilannya. Saat
seseorang berada pada masa remaja keberadaannya tidak terlalu dianggap, tidak diberi
kesempatan dan tidak diterima. Menuju dewasa awal kerap kali gagal di sekolah,
pekerjaan atau pergaulan. Gangguan citra tubuh timbul saat lingkungan mengucilkan
dan menuntut lebih dari kemampuannya. Ciri-ciri dari gangguan citra tubuh ialah
perasaan bersalah atau penyesalan, menghukum diri, merasa gagal, terganggunya
hubungan interpersonal, menggunjing diri sendiri dan menganggap orang lain lebih
baik daripada dirinya (Farida & Yudi 2015)

1. Faktor predisposisi
a. Biologis : penyakit turunan dari keluarga. Pertumbuhan dan
perkembangan pada masa bayi, anak serta remaja. Anoreksia, bulimia,
atau berat badan kurang maupun kelebihan dari berat badan ideal,
penyakit ataupun gangguan organ dan fungsi tubuh misal: stroke. Kusta,
asma dan lainnya, pengobatan atau kemoterapi, penggunaan obat
terlarang misal: coccaine, amphetamine, halusinogen dan lainnya.
b. Psikologis : gangguan kemampuan berbicara, masalah dengan nilai
masyarakat, pengalaman di masa lampau yang kurang menyenangkan,
ideal diri tidak sesuai fakta.
c. Sosial budaya : Pendidikan kurang, masalah dalan pekerjaan, nilai
budaya berbanding terbalik dengan nilai sendiri, pengalaman sosial
yang kurang mengenakkan, gagalnya peran dalam sosial,
2. Faktor presipitasi
• Trauma
• Penyakit, kelainan hormonal
• Operasi atau pembedahan
• Perubahan masa pertumbuhan dan perkembangan
• Perubahan fisiologis tubuh
• Prosedur medis dan keperawatan misal, efek pengobatan,
radioterapi, dan kemoterapi
3. Tanda dan Gejala
1. Mayor
- Subyektif :
• Tidak ingin menyampaikan kekurangan /kehilangan bagian anggota
tubuh
• Perasaan buruk terhadap tubuh
- Obyektif
• Kehilangan bagian tubuh
• Fungsi/struktur tubuh tidak sama seperti dulu
• Menghindari melihat/menyentuh bagian tubuh
• Menyembunyikan bagian tubuh
2. Minor
- Subyektif :
• Presepsi terhadap tubuh berganti misal, penampilan, struktur,
fungsi
• Mengatakan perubahan gaya hidup
• Merasa pada reaksi orang lain
• Mengatakan bahwa perasaan tentang perubahan tubuh misalnya,
penampilan, perubahan atau kehilangan
• Menolak mengakui perubahan keinginan bertemu dengan
pemuka agama
- Obyektif :
• Fokus yang berlebih terhadap tubuh
• Kemampuan tubuh beradaptasi dengan sekitar berubah
• Hubungan sosial berubah
• Respon non verbal pada perubahan dan presepsi tubuh
• Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu
4. Pengobatan

Penatalaksanaan gangguan citra tubuh meliputi :

a. Terapi keperawatan
1. Terapi keperawatan generalis
Tindakan ini bertujuan untuk membantu klien mengetahui dan
mengenal gangguan citra tubuh. Terapi ini mempunyai 2 prinsip
yaitu membantu klien mengenal gangguan citra tubuh dan
emembantu klien mengatasi gangguan citra tubuh.
2. Terapi keperawatan spesialis
Tindakan ini apabila klien mengalami masalah gangguan citra
tubuh yang belum teratasi. Terapi ini diberikan dengan terapi
kognitif. Terapi kognitif ini dapat melatih klien untuk mengubah
sesuatu dan melihat sesuatu hal yang tidak sesuai dengan
keinginan (Adityatso, 2017).
3. Terapi medis
Farmakologi misalnya, Sentraline, Flouxetine, Paroxetine.
5. Pathway

6. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengelompokan data pengkajian kesehatan jiwa berupa factor presipitasi,
penilaian stressor, sumber koping yang dimiliki pasien.
1. Identitas klien
2. Keluhan utama atau alasan utama di rawat
3. Faktor predisposisi
Faktor kehilangan, kegagalan, dan berduka
4. Faktor presipitasi
Faktor ganguan psikologis, gangguan sosial, gangguan emosional, dan
gangguan biologis
5. Pemeriksaan fisik
Memeriksa tanda-tanda vital klien meliputi, tinggi badan, berat badan,
tekanan darah, nadi, RR, suhu tubuh, dan tanyakan apakah ada keluhan fisik
6. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep diri
c. Hubungan sosial
d. Spiritual
7. Status mental
Meliputi penampilan, pembicaraan, aktivitas motorik
8. Mekanisme koping
Klien menggunakan berbagai mekanisme koping untuk mencoba mengatasi
dan ketidakmampuan mengatasi citra tubuh secara konstruktif merupakan
penyebab utama terjadinya perilaku patologis.
9. Masalah psikososial dan lingkungan
10. Sumber daya
Hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan tentang penyakit jiwa,
pengetahuan tentang faktor presipitasi, koping, sitem pendukung, penyakit
yang diderita, dan obat-obatan.
11. Aspek medis
Menjelaskan tentang diagnostik medis
2. Analisa data
a. Data subyektif : klien mengatakan kecacatan, tidak mau
mengungkapkan kekurangan yang dimiliki, mengatakan pikiran buruk
tentang dirinya, gelisah terhadap presepsi orang lain, perubahan gaya
hidup, tidak mampu menghadapi perubahan tubuh.
b. Data obyektif : adanya bagian tubuh yang hilang, fungsi dan struktur
tubuh berkurang, menyembunyikan bagian tubuh, menghindari melihat
bagian tubuh yang hilang, respon non verbal pada perubahan, perubahan
status sosial (Oleh, t.t.).
3. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan citra tubuh
2. Koping individu tidak efektif
3. Harga diri rendah
4. Ketidakberdayaan
5. Perubahan proses berpikir
4. Intervensi
Intervensi keperawatan klien dengan gangguan citra tubuh disesuaikan
dengan standar asuhan keperawatan masalah psikososial yang mencakup
tindakan psikoterapeutik yaitu dengan penggunaan berbagai teknik komunikasi
terapeutik dalam membina hubungan saling percaya.
5. Implementasi
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mncapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditujukan pada nurshing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karenanya tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien
(Stuart, Keliat & Pasaribu, 2016).
6. Evaluasi
Keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat
dengan jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses
tersebut. Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya (Struat,
Keliat & Pasaribu, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

ADITYASTO, I. T. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KLIEN DENGAN GANGGUAN


CITRA TUBUH PADA STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG CEMPAKA DI
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN (Doctoral dissertation, STIKES
MUHAMMADIYAH GOMBONG).\
Alidia, F. (2018). BODY IMAGE SISWA DITINJAU DARI GENDER. Tarbawi : Jurnal
Ilmu Pendidikan, 14(2), 79. https://doi.org/10.32939/tarbawi.v14i2.291
Oleh, D. (t.t.). ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. U DENGAN GANGGUAN CITRA
TUBUH DI DESA GAJI KEC. GUNTUR KAB. DEMAK.
Salsabilla, H., Syah, M. N. H., & Asna, A. F. (2018). HUBUNGAN CITRA TUBUH DENGAN
STATUS GIZI PADA REMAJA DI STIKES MITRA KELUARGA. 10.
Stuart. Gail. W, Keliat. Budi. Anna,& Pasaribu. Jesika.(2016). Keperawatan keseha111tan
jiwa : Indonesia : Elsever
Yusuf, R. F. P., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai