Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Definisi

Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang


diakibatkan oleh perubahan ukuran bentuk, struktur fungsi, keterbatasan, makna,
dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Gangguan tersebut diakibatkan
kegagalan dalam penerimaan diri akibat adanya persepsi yang negatif terhadap
tubuhnya secaia fisik. Persepsi tubuh secara fisik berkaitan dengan bagaimana
kita mempersepsikan diri kita secara fisik. Klien dengan gangguan citra tubuh
mempersepsikan saat ini dia mengalami sesuatu kekurangan dalam menjaga
integritas tubuhnya dimana dia merasa ada yang kurang dalam hal integritas
tubuhnya sehingga ketika berhubungan dengan lingkungan ia merasa ada yang
kurang dalam struktur tubuhnya. Persepsi yang negatif akan struktur tubuhnya ini
menjadikan dia malu berhuhungan dengan orang lain . Klien tidak menerima
gambaran diri yang sebenarnya terutama terjadi saat ini. Pada klien yang dirawat
di rumah sakit umum, perubahan citra tubuh sangat mungkin terjadi . Stresor pada
tiap perubahan adalah perubahan ukuran tubuh berat badan yang turun akibat
penyakit, tindakan invasif, seperti operasi, suntikan di daerah pemasangan infus.
Perubahan struktur sama dengan perubahan bentuk tubuh tubuh Perubahan fungsi
berbagai penyakit yang dapat merubah sistem tubuh keterbatasan gerak, makan,
kegiatan. Pemasangan alat pada tubuh klien seperti; infus, traksi, respirator,
suntik, pemeriksaan tanda vital, dan lain lain (Keliat, 1994 dalam buku Abdul
Muhith,2015).

Body image (citra tubuh) merupakan konsep biofisik yang juga mempunyai
dimensi biologis dan sosial dalam perkembangan seseorang. Bersifat dinamis dan
berkembang mengikuti per- kembangan interpersonal, lingkungan, citra tubuh
ideal, dan penyesuaian sebagai respons terhadap pertumbuhan fisik dan
pengalaman hidup. Maturasi secara teratur dan berangsur terbentuk yang
membedakan anak sebagai bagian yang terpisah dari ibunya, dan skema tubuh
mereka menjadi lebih mantap dan stabil pada akhir masa remaja (Achir Yani :
2009)
1.2 Etiologi Gangguan Citra Tubuh

1. Eksisi bedah atau gangguan bagian tubuh


2. Amputasi pembedahan atau traumatic
3. Luka bakar
4. Trauma wajah
5. Gangguan makan
6. Obesita
7. Gangguan muskuluskcletal
8. Gangguan integument
9. Lesi otak (Cerebrovaskular accident, Demensia, Penyakit Parkinson)
10. Gangguan afektif
11. Penyalahgunaan bahan kimia
12. Nyeri
13. Respon masyarakal terhadap penuaan (agetasim)

1.3 Patofisiologis Gangguan Citra Tubuh

situasional

Care Problem Gangguan Citra Tubuh


1.4 Ciri- ciri Gangguan Citra Tubuh (Riyadi dan Purwanto :2010)
1. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang telah berubah
2. Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau akan terjadi
Penyakit Fisik
3. Menolak penjelasan perubahan tubuh
4. Persepsi negative terhadap tubuh
5. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
6. Mengungkapkan keputusan dan kekuatan

1.5 Faktor Predisposisi Gangguan Citra Tubuh (Suliswati :2005)


1. faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi prilaku yang objektif dan
teramati serta bersifat subjektif dan dunia dalam pasien sendiri. Prilaku
berhubungan dengan harga diri yang rendah, keracuan identitas dan
deporsonalisasi
2. faktor yang mempengaruhi peran adalah streotipik peran seks, tuntutsn
peran kerja dan harapan peran kultural
3. faktor ysng memengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan
orang tua, tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan dalam struktur
sosial
1.6 Faktor Presipitasi Gangguan Citra Tubuh (Suliswati :2005)
1. trauma seperti penganiayaan seksual dan sikologis atau menyaksikan
kejadian mengancam kehidupan
2. ketegangan peran hubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada 3 jenis transisi
peran:
1. transisi peran perkembangan
2. transisi peran situasional
3. transisi peran sehat atau sakit

1.7 Diagnosa Keperawatan Gangguan Citra Tubuh:


1. Gangguan citra tubuh
2. Harga diri rendah
3. Penyakit fisik

1.8 Rencana Tindakan Keperawatan Gangguan Citra Tubuh


1. Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan
masa depan
2. Diskusikun arti dari kehilangan/perubahan pada pasien/orang terdekat
3. Memastikan bagaimana pandangagn pribadi pasien dalam memfungsikan
4. Diskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat
5. Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu
memperhatikan perubahan
6. Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
perilaku positif yang dapat membantu koping
7. Ikut scrtakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal
aktivitas
8. Kolaborasi Rujuk pada konseling psikiatri. mis pcrawat spesials psikiatri,
psikolog
9. Kolaborasi : Berikan obal-obatan sesuai petunjuk, mis; anti ansictas dan obar-
obatan peningkat alam perasaan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muhith. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: CV Andi Offset

Achir Yani S. Hamid. 2009. Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta: EGC.

Riyadi , Purwanto. 2010. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Suliswati,dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC


STIKES RS BAPTIS KEDIRI
PRODI KEPERAWATAN STRATA 1

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : WIDYA WATI


NIM : 01.2.16.00563
JUDUL : RESUME ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY. K
DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH SITUASIONAL DI
RUANG WIJAYA KUSUMA RS. BAPTIS KEDIRI

Menyetujui, Kediri, 12 Desember 2018


Dosen Pembimbing Pembimbing Klinik (CI)

Dyah Ayu K. W. S, S.Kep.,Ns.,M.Kep Denys Yanuar, S.Kep.,Ns

Mengetahui,
Kepala Ruang Wijaya Kusuma
RS. Baptis Kediri

Ririne, A.Md.Kep

Anda mungkin juga menyukai