Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2 KEPERAWATAN JIWA

1. Nurmaulidina syaiful
2. Amalia Hakim
3. Aulyah Karman
4. Mayang Sari Asikin
5. Riska Damayanti
6. Rahma
7. Riskiani Ibrahim
8. Siti Fatimah
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN CITRA TUBUH
A. DEFINISI CITRA TUBUH

Citra tubuh merupakan gabungan dari gambaran


mental, fantasi, sikap, pikiran, perasaan, pemaknaan,
dan persepsi serta evaluasi seseorang mengenai
tubuhnya yang meliputi bentuk, ukuran, berat,
karakteristik, dan performansi tubuh. Individu
dapat memiliki penilaian positif maupun negatif
terhadap citra tubuh diri.
B. ETIOLOGI

Kondisi patofisiologi dan prosedur terapeutik yang


dapat menimbulkan gangguan citra tubuh :
1. Eksisi bedah atau gangguan bagian tubuh
2. Amputasi pembedahan atau traumatik
3. Luka bakar
4. Trauma wajah
5. Gangguan makan
6. Obesitas
7. Gangguan muskuluskeletal
8. Gangguan integumen
9. Lesi otak
10. Cerebrovaskular accident
C. GANGGUAN CITRA TUBUH

Suatu gangguan citra tubuh dapat diketahui


perawat dengan mewawancarai dan mengamati
pasien secara berhati-hati untuk mengidentifikasi
bentuk ancaman dalam citra tubuhnya (fungsi
signifikan bagian yang terlibat, pentingnya
penglihatan dan penampilan fisik bagian yang
terlibat); arti kedekatan pasien terhadap anggota
keluarga dan anggota penting lainnya dapat
membantu pasien dan keluarganya (kozier, 2004).
Respon pasien terhadap kelainan bentuk atau
keterbatasan meliputi perubahan dalam kebebasan.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
CITRA TUBUH

Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif


dan perkembangan fisik. Perubahan perkembangan
yang normal seperti pertumbuhan dan penuaan
mempunyai efek penampakan yang lebih besar pada
tubuh dibandingkan dengan aspek lainnya dari
konsep diri. Selain itu, sikap dan nilai kultural dan
sosial
 jugamempengaruhi citra tubuh. Pandangan pribadi
tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh
persepsi dan pandangan orang lain.
E. MANIFESTASI KLINIS CITRA TUBUH

Tanda dan gejala gangguan citra tubuh, yaitu:

1. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh


yang berubah tidak menerima perubahan tubuh
yang telah terjadi/akan terjadi
2. Menolak penjelasan perubahan tubuh
3. Persepsi negatif pada tubuh
4. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
5. Mengungkapkan keputusasaan
6. Mengungkapkan ketakutan
A. PENGKAJIAN

Pengkajian perubahan citra tubuh


terintegrasi dengan pengkajian lain. Setelah
diagnosa, tindakan operasi dan program
terapi biasanya tidak segera tampak respon
pasien terhadap perubahan-perubahan.
Tetapi perawat perlu mengkaji kemampuan
pasien untuk mengintegrasikan perubahan
citra tubuh secara efektif (keliat, 1998).
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Selama pasien dirawat, perawat melakukan


tindakan untuk diagnosa
 potensial, dan akan dilanjutkan oleh perawat di unit
rawat jalan untuk memonitor kemungkinan diagnosa
aktual. Beberapa diagnosa gangguan citra tubuh
adalah potensial gangguan citra tubuh yang
berhubungan dengan efek
 pembedahan serta menarik diri yang berhubungan
dengan perubahan penampilan (keliat, 1998). Adapun
diagnosa yang mungkin muncul diantaranya:
1. Gangguan konsep diri : gangguan citra tubuh
2. Isolasi social : menarik diri
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan tindakan keperawatan bagi pasien perubahan


citra tubuh adalah meningkatkan keterbukaan dan
hubungan saling percaya, peran serta pasien sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki, mengidentifikasi
perubahan citra tubuh, menerima perasaan dan
pikirannya, menetapkan masalah yang dihadapinya,
mengidentifikasi kemampuan koping dan sumber
pendukung lainnya, melakukan tindakan yang dapat
mengembalikan integritas diri (keliat, 1998).
1. DIAGNOSA : GANGGUAN CITRA TUBUH
SP pasien tujuan umum : kepercayaan diri klain kembali normal
tujuan khusus : pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya .

intervensi
1. Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya yang dulu dan saat
ini, perasaan dan harapan yang dulu dan saat ini terhadap citra
tubuhnya.
2. Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
3. Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang
terganggu.
4. Ajarkan untuk meningkatkan citra tubuh.
SP keluarga tujuan umum :
keluarga dapat membantu dalam meningkatkan kepercayaan
diri klien
tujuan khusus : Keluarga dapat mengenal masalah gangguan.

Intervensi
1. Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh
yang terjadi pada pasien.
2. Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi gangguan citra
tubuh.
3. Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien.
4. Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien
dirumah.
D. EVALUASI

Keberhasilan tindakan terhadap perubahan gambaran


tubuh pasien dapat diidentifikasi melalui perilaku
pasien yaitu memulai kehidupan sebelumnya,
termasuk hubungan interpersonal dan sosial,
pekerjaan dan cara berpakaian, mengemukakan
perhatiannya terhadap perubahan citra tubuh,
memperlihatkan kemampuan koping, kemampuan
meraba, melihat, memperlihatkan bagian tubuh yang
berubah, kemampuan mengintegritasikan perubahan
dalam kegiatan (pekerjaan, rekreasi dan seksual),
harapan yang disesuaikan dengan perubahan yang
terjadi, mampu mendiskusikan rekonstruksi (keliat,
1998).

Anda mungkin juga menyukai