Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan
lanjut usia dengan menerapkan Ilmu dan Tekonologi Keperawatan
A. Definisi
Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan
individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk,
struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang kontak secara terus
menerus ( anting, make up, kontak lensa, pakaian, kursi roda) dengan
tubuh.Pandangan ini terus berubah oleh pengalaman dan persepsi baru.
Gambaran tubuh yang diterima secara realistis akan meningkatkan keyakinan
diri sehingga dapat mantap dalam menjalani kehidupan.
karakteristik dan kemampuan fisik oleh persepsi dan pandangan orang lain.
Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik.
tadak mengkui atau asing dengan bagian tubuh, sering berkaitan dengan
fungsi saraf. Waham yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi tubuh
N. Wij`hbkdbj
2. Faktor Predisposisi
b.Perubahan ukuran tubuh: berat badan yang turun akibat penyakit.
e.Perubahan bentuk tubuh: tindakan invasif, seperti operasi, suntikan,
pemasangan, alat didalam tubuh.
5. Faktor Presipitasi
b. Trauma.
e. Ketegangan peran.
n. Transisi peran perkembangan.
m. Transisi peran situasi.
i. Transisi peran sehat-sakit.
=. Mekanisme Koping
a. Pertahanan Jangka Pendek
1)Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis, seperti
kerja keras, nonton, dan lain-lain.
M. Mdb`josds
1. Pohon masalah
2. Psikomotor
b. Melatih bagian tubuh yang terganggu.
a. Mengafirmasi dan melatih bagian tubuh yang sehat
3. Afektif
Merasakan kemampuan melakukan, kontrol yang diterima
L. Djtirvijsd
dimiliki.
2. Tindakan Keperawatan untuk pasien
2) a. Tujuan
Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
3) Pasien dapat menetapkanlmemilih kegiatan yang sesuai
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
kemampuan.
b. Tindakan
1)Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien.
2)Anjurkan memotivasi pasien agar menunjukkan kemampuan yang
dimiliki.
@. Ivbfubsd Hipirbwbtbj
2. Kemampuan yang diharapkan dari pasien.
b. Pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien.
A. Proses Keperawatan
1. Kondis i Pasien
a. Data Subjektif:
2)Pasien menolak bertemu dengan teman kantornya dan hanya mau ditemani
ibunya
b. Data Objektif:
2)Pasien selalu menunduk saat bertemu dengan orang lain
1) Pasien menolak bertemu dengan teman kantornya
3)Pasien menarik diri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan Khusus
a.Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b.Pasien dapat mendiskusikan tentang citra tubuh
c.Pasien dapat menerima terhadap citra tubuh dan aspek positif
d.Pasien dapat meningkatkan citra tubuh
4. Tindakan Keperawatan
a.Mengidentifikasikan perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang,
rusak, mengalami gangguan.
b. Validasi
Perawat: ~Bagaimana perasaannya saat ini?
Mba Risa: ~Masih belum bisa terima keadaan saya saat ini sus
(Menunduk)
c. Kontrak
Topik:
Perawat: ~Bagaimana kalau pagi ini kita berbincang-bincang tentang
perasaan terhadap kaki mba Risa yang diamputasi?
Mba Risa: .. Saya malu sus bertemu dengan orang lain, apalagi dengan
teman kantor saya. Saya juga ngerasa putus asa karena tidak
Mba Risa: .. Alhamdulillah mata saya tidak minus, saya masih dapat
melihat semua dengan jelas.~ (Menunduk)
Perawat: .. Masih dapat melihat dengan jelas.~ ..Hidung mba juga mancung
dan mulut mba juga bagus serta masih berfungsi dengan baik.
Saya juga melihat wajah mba bulat dan cantik ya, mba.
Bagaimana dengan tangan mba?~ .. Masih bisa berfungsi dengan
baik kan, mba? Masih sehat dan bisa digerakkan?
Mba Risa: ~Alhamdulillah masih bisa digunakan, masih sehat, saya dapat
makan dan minum sendiri dengan kedua tangan saya sus.
(Menunduk)
Perawat: ~Mba Risa masih memiliki badan yang sehat. Jadi mba tidak
perlu berkecil hati. Masih banyak orang di luar sana yang
anggota tubuhnya tidak selengkap mba. Mba Risa harus tetap
mensyukurinya. Jadi mba harus semangat agar bisa
melanjutkan kegiatan mba yang lain.
Mba Risa: ~Iya ya sus, saya hanya memikirkan kaki saya yang sudah tidak
sempurna, saya juga hanya memikirkan saya sudah tidak bisa
beraktifitas dengan yang lainnya. Sekarang saya mulai bisa
menerima keadaan saya, karena ada banyak anggota tubuh saya
yang lainnya yang masih sehat dan dapat digunakan dengan
baik.
Perawat: ~Baik, mba bisa memberi tahu saya kalau mba ada masalah. Mba
tidak perlu sungkan.
3. Fase terminasi
Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
a.Evaluasi subjektif
Perawat: ~Bagaimana perasaan mba Risa setelah kita berbincang
bincang tadi?
b.Evaluasi objektif
Perawat: ~Apakah mba Risa bisa menyebutkan kembali anggota
tubuh yang masih berfungsi?
Mba Risa: ~Saya masih memiliki mata yang bisa melihat dengan
jelas. Hidung dan telinga yang masih bisa mencium
dan mendengar. Mulut yang masih lancar berbicara.
Tangan mba masih bisa digerakkan juga.
Bertahap)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
a.Data Subjektif :
Pasien mengatakan mulai membiasakan beraktifitas dengan kedua
tangannya
b.Data Objektif :
Pasien tampak sudah mulai tersenyum dan terbuka
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
3. Tujuan Khusus
a.Pasien mampu mengidentifikasikan kemampuan diri
b.Pasien dapat melatih koordinasi fungsi tubuh
c.Pasien dapat melakukan cara meningkatkan citra tubuh
d.Pasien dapat beriteraksi secara terbuka
4. Tindakan Keperawatan
a.Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
b.Mangidentifikasi cara meningkatkan citra tubuh
c.Melakukan cara peningkatan citra tubuh
d.Melatih fungsi tubuh yang masih baik
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat: ~Assalamualaikum. Bagaimana kabar mba Risa hari ini?
Mba Risa: ~Waalaikumsalam, Alhamdulillah keadaan saya hari ini
lebih baik dari kemarin.