Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Gangguan Citra Tubuh

Dosen Pengampu:
Evy Aristawati, S.Kep.Ns., M.Kep
Disusun Oleh : Kelompok 3
Ikhfina Ifada 202303102041
Niqmatus Solikha 202303102052
Ika Novelia 202303102054
Vira Eka Anggraeni A. 202303102058
Jasmine Tazkiyan C. 202303102060
Marcella Iftinan Putri W. 202303102061
Bunga Jannatul Firdaus 202303102063
Laily Qoturnnada 202303102064
Wanda Ayunda Pratama P. 202303102067
Muhammad Syahril Faizi 202303102071
Citra Dian Fatmala 202303102107

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
KAMPUS KOTA PASURUAN
2022

BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. TEORI MEDIS
1. Pengertian
Citra tubuh (body image) meliputi perilaku yang berkaitan dengan tubuh, termasuk
penampilan, struktur, atau fungsi fisik. Rasa terhadap citra tubuh termasuk semua
yang berkaitan dengan seksualitas, feminitas dan maskulinitas, berpenampilan
muda, kesehatan dan kekuatan.
Gambaran diri atau citra tubuh merupakan komponen konsep diri yangpaling utama
dari komponen konsep diri lainnya, cita tubuh adalah persepsi individuterhadap
dirinya seara sadar ataupun tidak sadar terhadap penilaian dirinyameliputi:
persepsi atau perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensitubuh.
Gambaran diri atau citra tubuh bersifat dinamis karena merupakanperubahan yang
terjadi secara konstan sebagai persepsi baru dan pengalamandalam kehidupan
(Stuart&Laraia, 2005)
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan
fungsi fisik individu. (SDKI, D.0083)
2. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran diri, adalah munculnya stressor
yang dapat mengganggu integrasi gambaran diri. Stressor dapat berupa:
1) Operasi: Masektomi, amputasi, luka operasi yang semuanya mengubah
gambaran diri. Demikian pula tindakan seperti operasi plastic atau protesa.
2) Kegagalan fungsi tubuh: hemiplegi, buta, tuli, dapat menyebabkan
depersonalisasi, yaitu tidak mengakui atau asing terhadap bagian tubuh.
3) Waham yang berkaitan dengan fungsi tubuh. Sering terjadi pada pasien
gangguan jiwa. Pasien mempersiapkan penampilan dan pergerakan tubuh
sangat berbeda dengan kenyataan.
4) Tergantung pada mesin. Pasien intensivecare yang memandang
immobilisasi sebgai tantangan, akibat sukar mendapatkan informasi umpan
balik. Penggunaan alat-alat intensivecare dianggap sebagai gangguan.
b. Faktor presipitasi
1) Transisis peran sehat-sakit. Pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan
sakit. Stressor pada tubuh dapat menyebabkan gangguan gambaran diri
dan berakibat perubahan konsep diri. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua komponen konsep diri. Transisi ini dicetus oleh:
a. Kehilangan bagian tubuh
b. Perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh

c. Perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal


d. Prosedur medis dan keperawatan
3. Tanda dan gejala
Menurut Dalami tahun 2009, tanda dan gejala gangguan citra tubuh antara lain:
a. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah.
b. Tidak menerima perubahan yang telah terjadi/ akan terjadi
c. Menolak penjelasan perubahan tubuh
d. Persepsi negative pada tubuh
e. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
f. Mengungkapkan keputusasaan
g. Mengungkapkan ketakutan
4. Klasifikasi
a. Stressor pada tiap perubahan, yaitu :

b. Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit

c. Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif,seperti operasi,


suntikan, daerah pemasangan infuse.
d. Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disrtai dengan
pemasanagn alat di dalam tubuh.
e. Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah system tubuh.

f. Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan

g. Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah,
pemasangan alat pada tubuh klien ( infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan
tanda vital, dll)
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh (body image)
Antara lain: usia, jenis kelamin, media massa, hubungan interpersonal, dan
kepribadian seseorang.
a. Usia
Usia mempengaruhi citra tubuh-ketidakpuasan tubuh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa wanita usia 17 sampai 25 tahun memiliki katidakpuasan
terhadap citra tubuh lebih tinggi dibandingkan wanita usia 40 tahun sampai 60
tahun (Sivert & Sinanovic, 2008).
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor paling penting dalam perkembangan citra tubuh
seseorang (Chase, 2001). Wanita dewasa memandang citra tubuh lebih negatif
jika dibandingkan lak- laki dewasa karena mereka cenderung memelihara dan
merawat penampilan (Hubley & Quinlan, 2003). Franzoi dan Koehler (dalam
Cash & Pruzinsky, 2002: 87) menemukan bahwa wanita memiliki citra tubuh
negatif daripada pria.
c. Media Massa
Tiggemann (dalam Cash & Pruzinsky, 2002: 91-92) menyatakan bahwa media
yang muncul dimana-mana memberikan gambaran ideal mengenai fitur
perempuan yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang
d. Hubungan internasional

e. Kepribadian seseorang
6. Rentan Respon

(Skema: rentang Respon Konsep Diri, Stuart and Sundeen,1998)


Keterangan:
a. Aktualisasi diri: pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman nyata yang sukses dan diterima.
b. Konsep diri: apabila individu mempunyai pegalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri
c. Harga diri rendah: transisi antara respon konsep diri adaptif dengan konsep
diri maladaptive
d. Kerancuan identitas: merupakan suatu kegagalan individu untuk
mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak ke dalam
kepribadian psikososial dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi: suatu perasaan tak realistis dan keasingan dari diri sendiri.
7. Mekanisme koping
1) Pertahanan jangka pendek

a. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis,


seperti kerja keras, nonton, dan lain-lain.
b. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara,
seperti ikut kegiatan sosial, politik, agama, dan lain-lain.
c. Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, seperti
kompetisi pencapaian akademik.
d. Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah
identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan, seperti
penyalahgunaan obat.
2) Pertahanan jangka panjang

a. Penutupan identitas
Adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi
individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, dan potensi diri
individu.
b. Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai
harapan masyarakat.
c. Mekanisme pertahanan ego
1. Fantasi
Kemampuan menggunakan tanggapan-tanggapan yang sudah ada
(dimiliki) untuk menciptakan tanggapan baru
2. Disosiasi
Respons yang tidak sesuai dengan stimulus
3. Isolasi
Menghindarkan diri dari interaksi dengan lingkungan luar
4. Proyeksi
Kelemahan dan kekurangan pada diri sendiri di lontarkan pada
orang lain.
5. Displacement
Mengeluarkan perasaan-perasaan yang tertekan pada orang lain
yang kurang mengancam dan kurang menimbulkan reaksi
emosi
6. Marah/amuk pada diri sendiri

8. POHON MASALAH
(Effect) Harga Diri Rendah

(Core Problem) Gangguan Citra Tubuh

(Causa) Persoalan Persepsi


B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Hal-hal yang perlu dikaji pada klien dengan gangguan citra tubuh yaitu :
1) Data Subjektif
a) Mengungkapkan penolakan terhadap :
- perubahan bentuk tubuh saat ini
- anggota tubuh yang tidak berfungsi
- interaksi dengan orang lain
b) Mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga,
keputusasaan
c) Mengungkapkan keinginan terlalu tinggi terhadap bagian tubuh
yang terganggu
d) Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi
e) Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.
2) Data Objektif
a) Perubahan dan kehilangan anggota tubuh baik nstruktur, bentuk
dan fungsi.
b) Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu
c) Menolak melihat bagian tubuh
d) Menolak menyentuh bagian tubuh
e) Aktivitas sosial menurun
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Citra Tubuh
3. Interverensi Keperawatan

DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI


KEPERAWATAN
Gangguan Citra Tubuh Setelah dilakukan intervensi keperawatan Promosi Citra Tubuh
selama 3x24 jam, maka diharapkan citra
tubuh meningkat. Observasi :
Dengan kriteria hasil : - Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
1. Melihat bagian tubuh membaik. perkembangan
2. Menyentuh bagian tubuh membaik. - Identifikasi budaya, agama, jenis kelami, dan umur terkait
3. Verbalisasi kecacatan bagian tubuh citra tubuh
membaik. - Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan
4. Verbalisasi perasaan negative isolasi social
menurun. - Monitor frekuensi pernyataan kritik tehadap diri sendiri
5. Verbalisasi kekhawatiran pada - Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang
penolakan/reaksi orang lain berubah
menurun.
Terapeutik :
- Diskusikan perubahn tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan akibat perubahan pubertas, kehamilan dan
penuwaan
- Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
(mis.luka, penyakit, pembedahan)
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara
realistis
- Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan
citra tubuh

Edukasi
- Jelaskan kepad keluarga tentang perawatan perubahan citra
tubuh
- Anjurka mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu( mis. Pakaian, wig,
kosmetik)
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung( mis. Kelompok
sebaya).
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri (mis. berdandan)
- Latih pengungkapan kemampuan diri kepad orang lain
maupun kelompok
4. Implemenasi Keperawatan

Implementasi merupakan pelaksanaan dari perencanaan intervensi untuk mencapai


tujuan yang spesifik. Implementasi membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan
dan memfasilitasi koping (Nursalam, 2009).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah sebagian yang direncanakan dan diperbandingkan yang sistematis pada
status kesehatan klien. Dengan mengukur perkembangan klien dalam mencapai suatu tujuan.
Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan format evaluasi SOAP meliputi data subyektif,
data obyektif, data analisa dan data perencanaan (Nursalam, 2009).

10
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. A (P) TanggalMRS/Jam: 7 Maret 2022 / 09.00 WIB
Umur : 24 tahun TanggalPengkajian/ Jam: 7 Maret 2022 / 11.00 WIB
Alamat : Jl. Sumatera
Pendidikan : SMA
Agama : Islam Ruang Rawat : Anggrek
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
JenisKel. : Perempuan
No RM : 456xxx

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer
Klien mengatakan pernah disiram air panas oleh mantan kekasihnya. Klien merasa malu
dengan kondisi wajahnya dan takut menjadi bahan pembicaraan orang.

b. Data Sekunder
Keluarga klien mengatakan klien mengalami cacat pada wajah karena disiram air panas oleh
mantan kekasihnya. Klien tidak mau keluar kamar dan berinteraksi dengan orang lain. klien
lebih banyak melamun, diam dan tidak mau melihat wajahnya dicermin.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG ( PRESIPITASI)


Klien datang kerumah sakit bersama keluarganya pada tanggal 7 Maret 2022 pukul 09.00 WIB,
dengan keluhan Klien merasa malu dengan kondisi wajahnya dan takut menjadi bahan
pembicaraan orang. Keluarga klien mengatakan klien mengalami cacat pada wajah karena disiram
air panas oleh mantan kekasihnya. Klien tidak mau keluar kamar dan berinteraksi dengan orang
lain. klien lebih banyak melamun, diam dan tidak mau melihat wajahnya dicermin.

IV. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU (PREDISPOSISI)


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masalalu ?
 Ya
 Tidak

JikaYa,Jelaskan:........................................................................................

2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurangberhasil
 Tidakberhasil

Jelaskan: Tidak ada

3. a.Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)


 Ya
 Tidak
b. Pernah ada riwayat NAPZA
 Narkotika
 Penyalahgunaan Psikotropika
 Zat aditif : kafein, nikotin, alkohol
 Dll
c. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniayafisik 22 tahun ………… √ …………
2. Aniayaseksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan ............... ………… ............ …………
4. Kekerasandalamkeluarga ………… ………… ………… …………
5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
6. Usaha Bunuh diri ………… ………… ………… ……….

11
Jelaskan:
Klien pernah mengalami aniaya/kekerasan fisik disiram air panas pada umur 22 tahun dan
posisi klien sebagai korban.

Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perubahanpertumbuhandanperkembangan  Resikotinggikekerasan
 Berdukaantisipasi  Ketidakefektifan
 Berduka disfungsional penatalaksanaan regiment
terapeutik
 Respon paska trauma  Lain-lain, jelaskan ..................
 Sindroma trauma perkosaan

4. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan


Wajah klien pernah disiram air panas oleh mantan kekasihya.

Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perubahanpertumbuhandanperkembangan  Responpaska trauma
 Berdukaantisipasi  Sindroma trauma perkosaan
 Berdukadisfungsional  Lain-lain: .............

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
Tidak
Kalau ada :
Hubungankeluarga : ………………………………………………………………
Gejala : ……………………………………………………………...
Riwayatpengobatan : ……………………………………………………………...

Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Kopingkeluarga tidak efektif : ketidakmampuan
 Kopingkeluarga tidak efektif : kompromi
 Resikotinggikekerasan
 Lain-lain, jelaskan ..................

V. PEMERIKSAAAN FISIK

1. Keadaanumum :
Composmentis (GCS: 4 5 6)

2. Tanda vital:
TD: 120/70 mm/Hg
N: 80 x/m
S: 36,8°C
P: 24x/m
3. Ukur: BB: 55kg TB: 168cm
 Turun
 Naik
Keterangan:
Klien mengalami penurunan BB yang semula 60kg menjadi 55kg. Karena klien harus dibujuk
saat mau makan.

4. Keluhanfisik:
 Nyeri (PQRST) : Skala nyeri : Tidak ada nyeri( 0 ), ringan (1 2 3), sedang (4 5 6)
Berat terkontrol (7 8 9), Berat tidak terkontrol (10)

 Keluhan lain
Tidak ada keluhan
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

12
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Risikotinggiperubahansuhutubuh  PerubahanNutrisi:
 Defisit Volume Cairan LebihdarikebutuhanTubuh
 Kelebihan Volume Cairan  KerusakanMenelan
 ResikoTinggiterhdapInfeksi  PerubahanEliminasifaeses
 RisikoTinggiterhadapTransmisiInfeksi  PerubahanEliminasi urine
 PerubahanNutrisi: KurangdarikebutuhanTubuh  Kerusakanintegritaskulit
 Lain-lain, jelaskan...........

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

KeteranganGambar :
: Perempuan : Meninggal
: Laki-laki : Hubungan Keluarga
: Pasien

Jelaskan:
Klien mengatakan anak pertama dari 3 bersaudara. Klien tinggal bersama orang tua dan dua
adiknya.

Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Kopingkeluargatidakefektif : ketidakmampuan  Lain-lain, jelaskan........... 
 Kopingkeluargatidakefektif : kompromi
 Kopingkeluarga : potensialuntukpertumbuhan

2. KonsepDiri
a. Citra tubuh :
Klien tidak peduli dengan tubuhnya. Klien hanya peduli dengan wajahnya yang cacat dan
merasa malu.
b. Identitas :
Klien mengatakan namanya “Nn.A”, berusia 24 tahun.
c. Peran :
Klien merasa tidak memiliki peran di keluarganya.
d. Ideal diri :
Klien merasa ingin keluar rumah namun malu dengan wajahnya dan takut jadi perbincangan
orang.
e. Hargadiri :
Klien merasa malu dan tidak mau melihat wajahnya di cermin.

Masalah / DiagnosaKeperawatan :

 Pengabaian unilateral  Harga diri rendah kronis


 Gangguan citra tubuh  Harga diri rendah situasional
 Gangguan identitas pribadi  Lain-lain, jelaskan..........

13
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Orang tua klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien tidak pernah keluar rumah dan berinteraksi dengan masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien merasa tidak percaya diri karena malu.

Masalah / DiagnosaKeperawatan :

 Kerusakan komunikasi  Isolasi sosial


 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain, jelaskan..........
 Kerusakan interaksi sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan percaya adanya tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Sebelum masuk RSJ klien kadang-kadang melakukan sholat 5 waktu.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Distress spiritual
 Lain-lain, jelaskan..........

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaiantidaksepertibiasanya
Jelaskan:
Pakaian klien terlihat kusut.

Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,)
 Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan..........

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain………..
Jelaskan:
Pembicaraan klien lambar dan klien tidak mampu memulai pembicaraan.

Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Kerusakan komunikasi
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain, jelaskan..........

3. Aktifitasmotorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitasserea
Jelaskan:
TIDAK ADA
14
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Gagap  Otomatisma
 Stereotipi  Negativisme
 GaduhGelisahKatatonik  Reaksikonversi
 Mannarism  Tremor
 Katapleksi  Verbigerasi
 Tik  Berjalankaku/rigid
 Ekhopraxia  Kompulsif :sebutkan …………
 Command automatism
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Risiko tinggi cidera  Defisit aktivitas deversional / hiburan
 Kerusakan mobilitas fisik  Intoleransi aktivitas
 Perilaku kekerasan  Resiko tinggi kekerasan
 Lain-lain, jelaskan..........
4. Afek dan Emosi
a. Afek
 Adekuat
 Tumpul
 Dangkal/datar
 Inadekuat
 Labil
 Ambivalensi
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Risiko tinggi cidera  Kerusakan interaksi sosial
 Kerusakan komunikasi  Isolasi sosial
 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain, jelaskan..........

b. Emosi
 Merasa Kesepian
 Apatis
 Marah
 Anhedonia
 Eforia
 Depresi/sedih
 Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
Jelaskan:
Klien merasa sedih atas kejadian yang pernah dialami dan merasa cemas.
Masalah / DiagnosaKeperawatan
 Risiko tinggi cidera  Risiko diri membahayakan diri
 Ansietas,.....(jelaskan : ringan/sedang/berat)  Risiko diri penganiaayan diri
 Ketakutan  Risiko tinggi mutilasi diri
 Isolasi sosial  Lain-lain, jelaskan..........
 Ketidakberdayaan

5. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :

15
 Kerusakan komunikasi  Risiko tinggi kekerasan
 Kerusakan interaksi sosial  Risiko tinggi penganiayaaan diri
 Isolasi sosial  Risiko tinggi mutilasi diri
 Risiko membahayakan diri  Lain-lain, jelaskan..........

6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman

Ilusi
 Ada
 Tidak ada

Depersonalisasi
 Ada
 Tidakada

Derealisasi
 Ada
 Tidakada
Jelaskan:
................................................................................................................................................
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Gangguan persepsi sensori: halusinasi (pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan,
penciuman)
 Lain-lain, jelaskan..........

7. Proses Pikir
a. ArusPikir:
 Koheren
 Inkoheren
 Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilanganasosiasi
 Flight of idea
 Irrelevansi
 Main kata-kata
 Blocking
 PengulanganPembicaraan/perseverasi
 Afasia
 Asosiasibunyi
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Gangguan proses pikir...............................(jelaskan)
 Lain-lain, jelaskan..........

b. Isi Pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 PikiranBunuhDiri
 Preokupasi
 PikiranIsolasisosial
 Ide yang terkait
 PikiranRendahdiri
16
 Pesimisme
Pikiranmagis

Pikirancuriga

 Fobia,sebutkan………..

c. Waham:
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisippikir
 Siar piker
 Kontrolpikir

d. Bentuk Pikir
 Realistik
 Non Realistik
 Rasional
 Irrasional
 Dereistik
 Otistik

Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Gangguan proses pikir...............................(jelaskan)
 Lain-lain, jelaskan..........

8. Kesadaran
 Menurun:
 Compos mentis
 Sopor
 Apatis/sedasi
 Subkoma
 Somnolensia
 Koma
 Meninggi
 Hipnosa
 Disosiasi: ……………….
 Gangguanperhatian

Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Risiko tinggi cidera  Lain-lain, jelaskan ..........................
 Gangguan proses pikir,......(jelaskan)

9. Orientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Risiko tinggi cidera  Lain-lain, jelaskan ..........................
 Gangguan proses pikir,......(jelaskan)

10. Memori
17
 Gangguandayaingatjangkapanjang ( > 1 bulan)
 Gangguandayaingatjangkapendek ( 1 hari – 1 bulan)
 Gangguandayaingatsaatini ( < 24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 hiperamnesia

Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Gangguan proses pikir.................(jelaskan)
 Lain-lain, jelaskan.....................

11. Tingkat konsentrasidanberhitung


 Mudahberalih
 Tidakmampuberkonsentrasi
 Tidakmampuberhitungsederhana
Jelaskan:
Klien tidak mampu berkonstrasi dan fokus menunduk menutupi wajahnya.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Gangguan proses pikir (jelaskan)
 Isolasi sosial
 Lain-lain, jelaskan ..........................

12. Kemampuanpenilaian
 Gangguanringan
 Gangguanbermakna
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Gangguan proses pikir.................(jelaskan)

13. Dayatilikdiri
 Mengingkaripenyakit yang diderita
 Menyalahkanhal-haldiluardirinya
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Gangguan proses pikir.................(jelaskan)

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:
Klien harus dibujuk dulu sebelum makan.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
 Perubahan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan tubuh
 Lain-lain, jelaskan ..........................

2. BAB/BAK
 Bantuan minimal

18
 Bantuan total
Jelaskan:
Klien melakukan BAB/BAK sendiri.

Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan eliminasi fases
 Perubahan eliminasi urin
 Defisit perawatan diri................(makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

3. Mandi
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan
Klien dibujuk sebelum mandi.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan
Klien dibantu ibunya saat menggunakan pakaian.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

5. Istirahatdantidur
 Tidur Siang, Lama : 12.00 WIB s/d 14.00 WIB
 TidurMalam, Lama : 21.00 WIB s/d 05.00 WIB
 Aktifitassebelum/sesudahtidur : Melamun, diam.
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Gangguan pola tidur
 Lain-lain, jelaskan ..........................

6. Penggunaanobat
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan

Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
 Ketidakpatuhan
 Lain-lain, jelaskan ..........................

7. Pemeliharaankesehatan
Ya Tidak
PerawatanLanjutan

Sistem pendukung Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial

19
Jelaskan :
Klien membutuhkan perawatan lanjutan, dengan bantuan keluarga, terapis, dan teman
sejawat.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Lain-lain, jelaskan ..........................

8. Aktifitasdalamrumah
Ya Tidak
Mempersiapkanmakanan
Menjagakerapihanrumah
MencuciPakaian
Pengaturankeuangan

9. Aktifitas di luarrumah
Ya Tidak
Belanja
Transportas
i Lain-lain

Jelaskan :
Selama dirumah klien tidak mampu melakukan aktivitas rumah dan diluar rumah.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
 Lain-lain, jelaskan ..........................

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
 Bicaradengan orang lain  Minumalkhohol
 Mampumenyelesaikanmasalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknikrelaksasi  Bekerjaberlebihan
 Aktifitaskonstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencideraidiri
 Lain-lain…………….  Lain-lain…………..
Jelaskan :
Reaksi klien saat berbicara dengan orang lain menunduk dan mengalihkan pandangan.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Kegiatan penyesuaian
 Koping individu tidak efektif
 Koping individu tidak efektif (koping defensif)
 Koping individu tidak efektif (menyangkal)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

X. MASALAH PSIKOSOSIALDAN LINGKUNGAN


 Masalahdengandukungankelompok, spesifiknya
Klien merasa memperhatikan oleh keluarganya
 Masalahberhubungandenganlingkungan, spesifiknya
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan sosial.
 Masalahdenganpendidikan, spesifiknya
Klien lulusan SMA
 Masalahdenganpekerjaan, spesifiknya
Klien belum pernah bekerja .
 Masalahdenganperumahan, spesifiknya
Klien ingin tinggal dirumah, tidak ingin kembali ke RSJ.
 Masalahdenganekonomi, spesifiknya

Klien kurang mampu dalam hal ekonomi.

20
 Masalahdenganpelayanankesehatan, spesifiknya
Klien selalu menolak saat diajak berobat.
 Masalahlainnya, spesifiknya
Tidak ada masalah.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan pemeliharan kesehatan  Enuresis maturasi
 Perubahan pada eliminasi urine  Ketidakberdayaan
 Gangguan konsep diri (Gangguan citra tubuh)  Keputusasaan
 Gangguan konsep diri (Gangguan identitas pribadi)  Perubahan kinerja peran
 Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri)  Sindrom stres relokasi
 Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri rendah kronis)  Lain-lain, jelaskan......
 Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri rendah situasional
 Perilaku mencari bantuan kesehatan

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakahklienmempunyaimasalah yang berkaitandenganpengetahuan yang
kurangtentangsuatuhal?
 Penyakit/gangguanjiwa
 Sistempendukung
 Faktorpresipitasi
 Mekanismekoping
 Penyakitfisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
 Kurang pengetahuan (tentang ............................

XII. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik : Axis 1 :
Axis 2 :
Axis 3 :
Axis 4 :
Axis 5 :
Terapimedik : ………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………

21
XIII. ANALISA DATA

MASALAH / DIAGNOSA
NO DATA KEPERAWATAN
1. DS:
Klien mengatakan merasa malu dengan kondisi
wajahnya yang cacat dan takut menjadi bahan
pembicaraan orang.
Gangguan Citra Tubuh b.d Perubahan
DO: Fungsi Tubuh d.d wajah cacat akibat
- Klien tidak mau keluar kamar dan kekerasan fisik.
berinteraksi dengan orang lain. dan tidak
mau melihat wajahnya dicermin.
- Klien tampak melamun
- K/U: Composmentis
- TTV
TD:120/70mmHg
N: 80x/menit
S: 36,8°C
P: 24x/menit

2. DS:
Klien mengatakan merasa malu dengan kondisi
wajahnya dan takut menjadi bahan pembicaraan
orang. Harga Diri Rendah Kronis b.d
Terpapar Situasi Traumatis d.d rasa
DO: malu
- Klien tidak mau keluar kamar dan
berinteraksi dengan orang lain. dan tidak
mau melihat wajahnya dicermin.
- Klien tampak melamun
- K/U: Composmentis

3. DS:
Klien mengatakan merasa malu dengan kondisi
wajahnya dan takut menjadi bahan pembicaraan
orang.
Isolasi Sosial b.d Perubahan
DO: Penampilan Fisik d.d menarik diri
- Klien tidak mau keluar kamar dan
berinteraksi dengan orang lain. dan tidak
mau melihat wajahnya dicermin.
- Klien tampak melamun

XIV. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan citra tubuh
2. Gangguan harga diri: harga diri rendah kronis
3. Isolasi social: menarik diri

22
XV. POHON MASALAH

Isolasi sosial Harga diri rendah kronis

Klien tidak mau berinteraksi Klien tidak mau melihat


dengan orang lain wajahya dicermin

Klien malu dengan kondisinya Klien kehilangan kepercayaan diri

Gangguan citra tubuh

Perubahan bentuk tubuh: cacat wajah

Kekerasan fisik

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Citra Tubuh b.d Perubahan Fungsi Tubuh d.d wajah cacat akibat kekerasan fisik.

Pasuruan, 7 Maret 2022


Perawat yang mengkaji

NIM/NIRM: Kelompok 3

23
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Nn.A


UMUR : 24 tahun
NO. REGISTER : 456xxx

TGL NO. DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI TT


KEPERAWATAN
7 Maret 1 Gangguan Citra Tubuh b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Promosi Citra Tubuh
2022 Perubahan Fungsi Tubuh d.d 3x24 jam, maka diharapkan citra tubuh meningkat.
wajah cacat akibat kekerasan Dengan kriteria hasil : Observasi :
fisik. 6. Melihat bagian tubuh membaik. - Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
7. Menyentuh bagian tubuh membaik. perkembangan
8. Verbalisasi kecacatan bagian tubuh membaik. - Identifikasi budaya, agama, jenis kelami, dan umur terkait
9. Verbalisasi perasaan negative menurun. citra tubuh
10. Verbalisasi kekhawatiran pada - Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi
penolakan/reaksi orang lain menurun. social
- Monitor frekuensi pernyataan kritik tehadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang
berubah

Terapeutik :
- Diskusikan perubahn tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan akibat perubahan pubertas, kehamilan dan
penuwaan
- Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
(mis.luka, penyakit, pembedahan)
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara
realistis
- Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan
citra tubuh

Edukasi
- Jelaskan kepad keluarga tentang perawatan perubahan citra
tubuh
- Anjurka mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu( mis. Pakaian, wig,
kosmetik)
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung( mis. Kelompok
sebaya).
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri (mis. berdandan)
- Latih pengungkapan kemampuan diri kepad orang lain
maupun kelompok
7 Maret 2. Harga Diri Rendah Kronis b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Promosi Koping
2022 Terpapar Situasi Traumatis d.d 3x24 jam diharapkan harga diri meningkat.
rasa malu Dengan kriteria hasil : Observasi :
1. Penilaian diri positif meningkat. - Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai
2. Penerimaan penilaian positif terhadap diri tujuan.
sendiri meningkat. - Identifikasi kemampuan yang dimiliki.
3. Berjalan menampakkan wajah meningkat. - Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
4. Perasaan malu menurun. tujuan.
- Identifikasi pemahaman proses penyakit.
- Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan.
- Identifikasi metode penyelesaian masalah.
- Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan
social.

Terapeutik :
- Diskusikan perubahan peran yang dialami.
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
- Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri.
- Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku sendiri.
- Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah
dan rasa malu.
- Diskusikan resiko yang menimbulkan bahaya pada diri
sendiri.
- Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
- Berikan pilihan realistis mengenal aspek – aspek tertentu
dalam perawatan.
- Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis.
- Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan.
- Hindari mengambil keputusan saat pasien berada dibawah
tekanan.
- Motivasi terlibat dalam kegiatan social.
- Motivasi mengidentifikasi system pendukung yang tersedia.
- Damping saat berduka (mis. Penyakit kronis, kecacatan).
- Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman sama.
- Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat.
- Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam.

Edukasi :
- Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan
tujuan sama.
- Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu.
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi.
- Anjurkan keluarga terlibat.
- Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik.
- Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif.
- Latih penggunaan teknik relaksasi.
- Latih keterampilan social, sesuai kebutuhan.
- Latih mengembangkan penilaian objektif.
7 Maret 3. Isolasi Sosial b.d Perubahan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Promosi Sosialisasi
2022 Penampilan Fisik d.d menarik 3x24 jam diharapkan keterlibatan social meningkat.
diri Dengan kriteria hasil : Observasi :
1. Minat interaksi meningkat. - Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang
2. Minat terhadap aktivitas meningkat. lain.
3. Verbalisasi isolasi menurun. - Identifikasi hambatan interaksi dengan orang lain.
4. Perilaku menarik diri menurun.
5. Verbalisasi perasaan berbeda dengan orang Terapeutik :
lain menurun - Motivasi meningkatkan keterlibatan hubungan.
- Motivasi kesabaran dalam meningkatkan suatu hubungan.
- Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan
kelompok.
- Motivasi berinteraksi di luar lingkungan.
- Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
- Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan.
- Berikan umpan balik dalam perawatan diri.
- Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
kemampuan.

Edukasi :
- Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap.
- Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
- Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain.
- Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak
orang lain.
- Anjurkan menggunakan alat bantu.
- Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk
kegiatan khusus.
- Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi.
- Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
CATATAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Nn. A
UMUR : 24 tahun
NO. REGISTER : 456xxx

28

Anda mungkin juga menyukai