Dosen Pengampu:
Evy Aristawati, S.Kep.Ns., M.Kep
Disusun Oleh : Kelompok 3
Ikhfina Ifada 202303102041
Niqmatus Solikha 202303102052
Ika Novelia 202303102054
Vira Eka Anggraeni A. 202303102058
Jasmine Tazkiyan C. 202303102060
Marcella Iftinan Putri W. 202303102061
Bunga Jannatul Firdaus 202303102063
Laily Qoturnnada 202303102064
Wanda Ayunda Pratama P. 202303102067
Muhammad Syahril Faizi 202303102071
Citra Dian Fatmala 202303102107
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. TEORI MEDIS
1. Pengertian
Citra tubuh (body image) meliputi perilaku yang berkaitan dengan tubuh, termasuk
penampilan, struktur, atau fungsi fisik. Rasa terhadap citra tubuh termasuk semua
yang berkaitan dengan seksualitas, feminitas dan maskulinitas, berpenampilan
muda, kesehatan dan kekuatan.
Gambaran diri atau citra tubuh merupakan komponen konsep diri yangpaling utama
dari komponen konsep diri lainnya, cita tubuh adalah persepsi individuterhadap
dirinya seara sadar ataupun tidak sadar terhadap penilaian dirinyameliputi:
persepsi atau perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensitubuh.
Gambaran diri atau citra tubuh bersifat dinamis karena merupakanperubahan yang
terjadi secara konstan sebagai persepsi baru dan pengalamandalam kehidupan
(Stuart&Laraia, 2005)
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan
fungsi fisik individu. (SDKI, D.0083)
2. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran diri, adalah munculnya stressor
yang dapat mengganggu integrasi gambaran diri. Stressor dapat berupa:
1) Operasi: Masektomi, amputasi, luka operasi yang semuanya mengubah
gambaran diri. Demikian pula tindakan seperti operasi plastic atau protesa.
2) Kegagalan fungsi tubuh: hemiplegi, buta, tuli, dapat menyebabkan
depersonalisasi, yaitu tidak mengakui atau asing terhadap bagian tubuh.
3) Waham yang berkaitan dengan fungsi tubuh. Sering terjadi pada pasien
gangguan jiwa. Pasien mempersiapkan penampilan dan pergerakan tubuh
sangat berbeda dengan kenyataan.
4) Tergantung pada mesin. Pasien intensivecare yang memandang
immobilisasi sebgai tantangan, akibat sukar mendapatkan informasi umpan
balik. Penggunaan alat-alat intensivecare dianggap sebagai gangguan.
b. Faktor presipitasi
1) Transisis peran sehat-sakit. Pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan
sakit. Stressor pada tubuh dapat menyebabkan gangguan gambaran diri
dan berakibat perubahan konsep diri. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua komponen konsep diri. Transisi ini dicetus oleh:
a. Kehilangan bagian tubuh
b. Perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh
g. Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandan berubah,
pemasangan alat pada tubuh klien ( infus, fraksi, respitor, suntik, pemeriksaan
tanda vital, dll)
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh (body image)
Antara lain: usia, jenis kelamin, media massa, hubungan interpersonal, dan
kepribadian seseorang.
a. Usia
Usia mempengaruhi citra tubuh-ketidakpuasan tubuh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa wanita usia 17 sampai 25 tahun memiliki katidakpuasan
terhadap citra tubuh lebih tinggi dibandingkan wanita usia 40 tahun sampai 60
tahun (Sivert & Sinanovic, 2008).
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor paling penting dalam perkembangan citra tubuh
seseorang (Chase, 2001). Wanita dewasa memandang citra tubuh lebih negatif
jika dibandingkan lak- laki dewasa karena mereka cenderung memelihara dan
merawat penampilan (Hubley & Quinlan, 2003). Franzoi dan Koehler (dalam
Cash & Pruzinsky, 2002: 87) menemukan bahwa wanita memiliki citra tubuh
negatif daripada pria.
c. Media Massa
Tiggemann (dalam Cash & Pruzinsky, 2002: 91-92) menyatakan bahwa media
yang muncul dimana-mana memberikan gambaran ideal mengenai fitur
perempuan yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang
d. Hubungan internasional
e. Kepribadian seseorang
6. Rentan Respon
a. Penutupan identitas
Adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang yang penting bagi
individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, dan potensi diri
individu.
b. Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai
harapan masyarakat.
c. Mekanisme pertahanan ego
1. Fantasi
Kemampuan menggunakan tanggapan-tanggapan yang sudah ada
(dimiliki) untuk menciptakan tanggapan baru
2. Disosiasi
Respons yang tidak sesuai dengan stimulus
3. Isolasi
Menghindarkan diri dari interaksi dengan lingkungan luar
4. Proyeksi
Kelemahan dan kekurangan pada diri sendiri di lontarkan pada
orang lain.
5. Displacement
Mengeluarkan perasaan-perasaan yang tertekan pada orang lain
yang kurang mengancam dan kurang menimbulkan reaksi
emosi
6. Marah/amuk pada diri sendiri
8. POHON MASALAH
(Effect) Harga Diri Rendah
Edukasi
- Jelaskan kepad keluarga tentang perawatan perubahan citra
tubuh
- Anjurka mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu( mis. Pakaian, wig,
kosmetik)
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung( mis. Kelompok
sebaya).
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri (mis. berdandan)
- Latih pengungkapan kemampuan diri kepad orang lain
maupun kelompok
4. Implemenasi Keperawatan
10
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. A (P) TanggalMRS/Jam: 7 Maret 2022 / 09.00 WIB
Umur : 24 tahun TanggalPengkajian/ Jam: 7 Maret 2022 / 11.00 WIB
Alamat : Jl. Sumatera
Pendidikan : SMA
Agama : Islam Ruang Rawat : Anggrek
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
JenisKel. : Perempuan
No RM : 456xxx
b. Data Sekunder
Keluarga klien mengatakan klien mengalami cacat pada wajah karena disiram air panas oleh
mantan kekasihnya. Klien tidak mau keluar kamar dan berinteraksi dengan orang lain. klien
lebih banyak melamun, diam dan tidak mau melihat wajahnya dicermin.
JikaYa,Jelaskan:........................................................................................
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurangberhasil
Tidakberhasil
11
Jelaskan:
Klien pernah mengalami aniaya/kekerasan fisik disiram air panas pada umur 22 tahun dan
posisi klien sebagai korban.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Perubahanpertumbuhandanperkembangan Resikotinggikekerasan
Berdukaantisipasi Ketidakefektifan
Berduka disfungsional penatalaksanaan regiment
terapeutik
Respon paska trauma Lain-lain, jelaskan ..................
Sindroma trauma perkosaan
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Perubahanpertumbuhandanperkembangan Responpaska trauma
Berdukaantisipasi Sindroma trauma perkosaan
Berdukadisfungsional Lain-lain: .............
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Kopingkeluarga tidak efektif : ketidakmampuan
Kopingkeluarga tidak efektif : kompromi
Resikotinggikekerasan
Lain-lain, jelaskan ..................
V. PEMERIKSAAAN FISIK
1. Keadaanumum :
Composmentis (GCS: 4 5 6)
2. Tanda vital:
TD: 120/70 mm/Hg
N: 80 x/m
S: 36,8°C
P: 24x/m
3. Ukur: BB: 55kg TB: 168cm
Turun
Naik
Keterangan:
Klien mengalami penurunan BB yang semula 60kg menjadi 55kg. Karena klien harus dibujuk
saat mau makan.
4. Keluhanfisik:
Nyeri (PQRST) : Skala nyeri : Tidak ada nyeri( 0 ), ringan (1 2 3), sedang (4 5 6)
Berat terkontrol (7 8 9), Berat tidak terkontrol (10)
Keluhan lain
Tidak ada keluhan
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
12
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Risikotinggiperubahansuhutubuh PerubahanNutrisi:
Defisit Volume Cairan LebihdarikebutuhanTubuh
Kelebihan Volume Cairan KerusakanMenelan
ResikoTinggiterhdapInfeksi PerubahanEliminasifaeses
RisikoTinggiterhadapTransmisiInfeksi PerubahanEliminasi urine
PerubahanNutrisi: KurangdarikebutuhanTubuh Kerusakanintegritaskulit
Lain-lain, jelaskan...........
KeteranganGambar :
: Perempuan : Meninggal
: Laki-laki : Hubungan Keluarga
: Pasien
Jelaskan:
Klien mengatakan anak pertama dari 3 bersaudara. Klien tinggal bersama orang tua dan dua
adiknya.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Kopingkeluargatidakefektif : ketidakmampuan Lain-lain, jelaskan...........
Kopingkeluargatidakefektif : kompromi
Kopingkeluarga : potensialuntukpertumbuhan
2. KonsepDiri
a. Citra tubuh :
Klien tidak peduli dengan tubuhnya. Klien hanya peduli dengan wajahnya yang cacat dan
merasa malu.
b. Identitas :
Klien mengatakan namanya “Nn.A”, berusia 24 tahun.
c. Peran :
Klien merasa tidak memiliki peran di keluarganya.
d. Ideal diri :
Klien merasa ingin keluar rumah namun malu dengan wajahnya dan takut jadi perbincangan
orang.
e. Hargadiri :
Klien merasa malu dan tidak mau melihat wajahnya di cermin.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
13
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Orang tua klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien tidak pernah keluar rumah dan berinteraksi dengan masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien merasa tidak percaya diri karena malu.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan percaya adanya tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Sebelum masuk RSJ klien kadang-kadang melakukan sholat 5 waktu.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Distress spiritual
Lain-lain, jelaskan..........
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting,)
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan..........
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain………..
Jelaskan:
Pembicaraan klien lambar dan klien tidak mampu memulai pembicaraan.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
Lain-lain, jelaskan..........
3. Aktifitasmotorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitasserea
Jelaskan:
TIDAK ADA
14
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace
Gagap Otomatisma
Stereotipi Negativisme
GaduhGelisahKatatonik Reaksikonversi
Mannarism Tremor
Katapleksi Verbigerasi
Tik Berjalankaku/rigid
Ekhopraxia Kompulsif :sebutkan …………
Command automatism
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Risiko tinggi cidera Defisit aktivitas deversional / hiburan
Kerusakan mobilitas fisik Intoleransi aktivitas
Perilaku kekerasan Resiko tinggi kekerasan
Lain-lain, jelaskan..........
4. Afek dan Emosi
a. Afek
Adekuat
Tumpul
Dangkal/datar
Inadekuat
Labil
Ambivalensi
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Risiko tinggi cidera Kerusakan interaksi sosial
Kerusakan komunikasi Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal Lain-lain, jelaskan..........
b. Emosi
Merasa Kesepian
Apatis
Marah
Anhedonia
Eforia
Depresi/sedih
Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
Jelaskan:
Klien merasa sedih atas kejadian yang pernah dialami dan merasa cemas.
Masalah / DiagnosaKeperawatan
Risiko tinggi cidera Risiko diri membahayakan diri
Ansietas,.....(jelaskan : ringan/sedang/berat) Risiko diri penganiaayan diri
Ketakutan Risiko tinggi mutilasi diri
Isolasi sosial Lain-lain, jelaskan..........
Ketidakberdayaan
15
Kerusakan komunikasi Risiko tinggi kekerasan
Kerusakan interaksi sosial Risiko tinggi penganiayaaan diri
Isolasi sosial Risiko tinggi mutilasi diri
Risiko membahayakan diri Lain-lain, jelaskan..........
6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
Ilusi
Ada
Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
Tidakada
Derealisasi
Ada
Tidakada
Jelaskan:
................................................................................................................................................
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Gangguan persepsi sensori: halusinasi (pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan,
penciuman)
Lain-lain, jelaskan..........
7. Proses Pikir
a. ArusPikir:
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilanganasosiasi
Flight of idea
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
PengulanganPembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasibunyi
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Gangguan proses pikir...............................(jelaskan)
Lain-lain, jelaskan..........
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
PikiranBunuhDiri
Preokupasi
PikiranIsolasisosial
Ide yang terkait
PikiranRendahdiri
16
Pesimisme
Pikiranmagis
Pikirancuriga
Fobia,sebutkan………..
c. Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisippikir
Siar piker
Kontrolpikir
d. Bentuk Pikir
Realistik
Non Realistik
Rasional
Irrasional
Dereistik
Otistik
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Gangguan proses pikir...............................(jelaskan)
Lain-lain, jelaskan..........
8. Kesadaran
Menurun:
Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Disosiasi: ……………….
Gangguanperhatian
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Risiko tinggi cidera Lain-lain, jelaskan ..........................
Gangguan proses pikir,......(jelaskan)
9. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Risiko tinggi cidera Lain-lain, jelaskan ..........................
Gangguan proses pikir,......(jelaskan)
10. Memori
17
Gangguandayaingatjangkapanjang ( > 1 bulan)
Gangguandayaingatjangkapendek ( 1 hari – 1 bulan)
Gangguandayaingatsaatini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hiperamnesia
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Gangguan proses pikir.................(jelaskan)
Lain-lain, jelaskan.....................
12. Kemampuanpenilaian
Gangguanringan
Gangguanbermakna
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Gangguan proses pikir.................(jelaskan)
13. Dayatilikdiri
Mengingkaripenyakit yang diderita
Menyalahkanhal-haldiluardirinya
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Gangguan proses pikir.................(jelaskan)
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
18
Bantuan total
Jelaskan:
Klien melakukan BAB/BAK sendiri.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan eliminasi fases
Perubahan eliminasi urin
Defisit perawatan diri................(makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan ..........................
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan
Klien dibujuk sebelum mandi.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan ..........................
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan
Klien dibantu ibunya saat menggunakan pakaian.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan ..........................
5. Istirahatdantidur
Tidur Siang, Lama : 12.00 WIB s/d 14.00 WIB
TidurMalam, Lama : 21.00 WIB s/d 05.00 WIB
Aktifitassebelum/sesudahtidur : Melamun, diam.
Jelaskan:
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Gangguan pola tidur
Lain-lain, jelaskan ..........................
6. Penggunaanobat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
Ketidakpatuhan
Lain-lain, jelaskan ..........................
7. Pemeliharaankesehatan
Ya Tidak
PerawatanLanjutan
Sistem pendukung Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
19
Jelaskan :
Klien membutuhkan perawatan lanjutan, dengan bantuan keluarga, terapis, dan teman
sejawat.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Lain-lain, jelaskan ..........................
8. Aktifitasdalamrumah
Ya Tidak
Mempersiapkanmakanan
Menjagakerapihanrumah
MencuciPakaian
Pengaturankeuangan
9. Aktifitas di luarrumah
Ya Tidak
Belanja
Transportas
i Lain-lain
Jelaskan :
Selama dirumah klien tidak mampu melakukan aktivitas rumah dan diluar rumah.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
Lain-lain, jelaskan ..........................
20
Masalahdenganpelayanankesehatan, spesifiknya
Klien selalu menolak saat diajak berobat.
Masalahlainnya, spesifiknya
Tidak ada masalah.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Perubahan pemeliharan kesehatan Enuresis maturasi
Perubahan pada eliminasi urine Ketidakberdayaan
Gangguan konsep diri (Gangguan citra tubuh) Keputusasaan
Gangguan konsep diri (Gangguan identitas pribadi) Perubahan kinerja peran
Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri) Sindrom stres relokasi
Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri rendah kronis) Lain-lain, jelaskan......
Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri rendah situasional
Perilaku mencari bantuan kesehatan
21
XIII. ANALISA DATA
MASALAH / DIAGNOSA
NO DATA KEPERAWATAN
1. DS:
Klien mengatakan merasa malu dengan kondisi
wajahnya yang cacat dan takut menjadi bahan
pembicaraan orang.
Gangguan Citra Tubuh b.d Perubahan
DO: Fungsi Tubuh d.d wajah cacat akibat
- Klien tidak mau keluar kamar dan kekerasan fisik.
berinteraksi dengan orang lain. dan tidak
mau melihat wajahnya dicermin.
- Klien tampak melamun
- K/U: Composmentis
- TTV
TD:120/70mmHg
N: 80x/menit
S: 36,8°C
P: 24x/menit
2. DS:
Klien mengatakan merasa malu dengan kondisi
wajahnya dan takut menjadi bahan pembicaraan
orang. Harga Diri Rendah Kronis b.d
Terpapar Situasi Traumatis d.d rasa
DO: malu
- Klien tidak mau keluar kamar dan
berinteraksi dengan orang lain. dan tidak
mau melihat wajahnya dicermin.
- Klien tampak melamun
- K/U: Composmentis
3. DS:
Klien mengatakan merasa malu dengan kondisi
wajahnya dan takut menjadi bahan pembicaraan
orang.
Isolasi Sosial b.d Perubahan
DO: Penampilan Fisik d.d menarik diri
- Klien tidak mau keluar kamar dan
berinteraksi dengan orang lain. dan tidak
mau melihat wajahnya dicermin.
- Klien tampak melamun
22
XV. POHON MASALAH
Kekerasan fisik
NIM/NIRM: Kelompok 3
23
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN
Terapeutik :
- Diskusikan perubahn tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan akibat perubahan pubertas, kehamilan dan
penuwaan
- Diskusikan kondisi stres yang mempengaruhi citra tubuh
(mis.luka, penyakit, pembedahan)
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara
realistis
- Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan
citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepad keluarga tentang perawatan perubahan citra
tubuh
- Anjurka mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan menggunakan alat bantu( mis. Pakaian, wig,
kosmetik)
- Anjurkan mengikuti kelompok pendukung( mis. Kelompok
sebaya).
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri (mis. berdandan)
- Latih pengungkapan kemampuan diri kepad orang lain
maupun kelompok
7 Maret 2. Harga Diri Rendah Kronis b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Promosi Koping
2022 Terpapar Situasi Traumatis d.d 3x24 jam diharapkan harga diri meningkat.
rasa malu Dengan kriteria hasil : Observasi :
1. Penilaian diri positif meningkat. - Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai
2. Penerimaan penilaian positif terhadap diri tujuan.
sendiri meningkat. - Identifikasi kemampuan yang dimiliki.
3. Berjalan menampakkan wajah meningkat. - Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
4. Perasaan malu menurun. tujuan.
- Identifikasi pemahaman proses penyakit.
- Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan.
- Identifikasi metode penyelesaian masalah.
- Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan
social.
Terapeutik :
- Diskusikan perubahan peran yang dialami.
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
- Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri.
- Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku sendiri.
- Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah
dan rasa malu.
- Diskusikan resiko yang menimbulkan bahaya pada diri
sendiri.
- Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
- Berikan pilihan realistis mengenal aspek – aspek tertentu
dalam perawatan.
- Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis.
- Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan keputusan.
- Hindari mengambil keputusan saat pasien berada dibawah
tekanan.
- Motivasi terlibat dalam kegiatan social.
- Motivasi mengidentifikasi system pendukung yang tersedia.
- Damping saat berduka (mis. Penyakit kronis, kecacatan).
- Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman sama.
- Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat.
- Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam.
Edukasi :
- Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan
tujuan sama.
- Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu.
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi.
- Anjurkan keluarga terlibat.
- Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik.
- Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif.
- Latih penggunaan teknik relaksasi.
- Latih keterampilan social, sesuai kebutuhan.
- Latih mengembangkan penilaian objektif.
7 Maret 3. Isolasi Sosial b.d Perubahan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Promosi Sosialisasi
2022 Penampilan Fisik d.d menarik 3x24 jam diharapkan keterlibatan social meningkat.
diri Dengan kriteria hasil : Observasi :
1. Minat interaksi meningkat. - Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang
2. Minat terhadap aktivitas meningkat. lain.
3. Verbalisasi isolasi menurun. - Identifikasi hambatan interaksi dengan orang lain.
4. Perilaku menarik diri menurun.
5. Verbalisasi perasaan berbeda dengan orang Terapeutik :
lain menurun - Motivasi meningkatkan keterlibatan hubungan.
- Motivasi kesabaran dalam meningkatkan suatu hubungan.
- Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan
kelompok.
- Motivasi berinteraksi di luar lingkungan.
- Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi
dengan orang lain.
- Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan.
- Berikan umpan balik dalam perawatan diri.
- Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan
kemampuan.
Edukasi :
- Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap.
- Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
- Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain.
- Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak
orang lain.
- Anjurkan menggunakan alat bantu.
- Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk
kegiatan khusus.
- Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan
komunikasi.
- Latih mengekspresikan marah dengan tepat.
CATATAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : Nn. A
UMUR : 24 tahun
NO. REGISTER : 456xxx
28