“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa”
Oleh :
Irfan Fauzul Mubin
82021040163
2. ETIOLOGI
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi perilaku yang objektif dan
teramati serta bersifat subjektif dan dunia dalam pasien sendiri. Perilaku
berhubungan dengan harga diri yang rendah, keracuan identitas, dan
deporsonalisasi.
2) Faktor yang mempengaruhi peran adalah streotipik peran seks, tuntutan peran
kerja, dan harapan peran kultural.
3) Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan orang
tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan dalam struktur sosial.
b. Faktor Presipitasi
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian mengancam kehidupan
2) Ketegangan peran hubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana
individu mengalaminya sebagai frustasi. ada tiga jenis transisi peran :
a) Transisi peran perkembangan
b) Transisi peran situasi
c) Transisi peran sehat /sakit
3. RENTANG RESPON
Karna Konsep diri terdiri dari lima komponen yaitu ideal diri, harga diri,
peran, identitas dan salah satunya body image. Rentang individu terhadap konsep diri
berflukuatsi sepanjang rentang respon konsep diri yaitu adaptif sampai maladaptif,
berikut rentang respon menurut struart dalam buku principles and practice of
psychiatric nursing 2001 :
a. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang kosnep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
b. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif
dari dirinya.
c. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain.
d. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspekaspek
identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psikososial
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.
4. POHON MASALAH
Penyakit Fisik
2. Diagnosa Keperawatan
Beberapa diagnosa gangguan citra tubuh adalah potensial gangguan citra tubuh yang
berhubungan dengan efek pembedahan serta menarik diri yang berhubungan dengan
perubahan penampilan (Keliat, 2016). Adapun Diagnosa yang mungkin Muncul
diantaranya:
a. Gangguan citra tubuh
b. Harga diri rendah
3. Rencana Tindakan Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh
Definisi : Konfusi dalam gambaran mental tentang diri-fisik individu.
DS :
a) Depersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral
b) Penekanan pada kekuatan yang tersisa
c) Ketakutan terhadap reaksi orang lain.
d) Fokus pada penampilan masa lalu.
e) Perasaan negatif tentang sesuatu
f) Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya.
g) Fokus pada perubahan
h) Fokus pada kehilangan
i) Menolak menverifikasi perubahan aktual
j) Mengungkapkan perubahan gaya hidup.
DO :
NOC
- Body image
- Self esteem
Kriteria Hasil :
- Body image positif.
- Mampu mengidentifikasi kekuatan personal.
- Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh.
- Mempertahankan interaksi sosial.
NIC / Intervensi
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari tindakan yang
dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang dilihat
dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan
kepribadian yang sehat. Evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP :
S : Respon subyektif pasien terhadap keperawatan yang telah dilaksanakan
O : Respon objektif pasien terhadap keperawatan yang dilaksanakan
A : Analisa ulang atas data subyektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah
masih tetap atau masuk giliran baru.
P : Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon pasien
DAFTAR PUSTAKA
Larsen, P. D & Lubkin, I. M. (2009). Chronic illness: impact and intervention, Sudbury, Jones and
Bartlett Publishers.
Nurarif A.H dan Kusuma H ( 2015 ) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC – NOC Jogjakarta Media Action.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2016. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan Praktik.
Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
Samura, Jul Asdar Putra. 2011. Hubungan Perubahan Fisik Pada Masa Pubertas Dengan Citra Tubuh
Remaja Putri Kelas 1 Di SMP Nusantara Lubuk Pakam. Volume 1 No 1.
Stuart dan Sundeen. 2015. Buku Keperawatan (Ahli Bahasa) Achir Yani S.Hamid, Edisi 3. Jakarta :
EGC.
A. Identitas Klien
Nama : Tn.K
Umur : 53 Tahun
Alamat : Sekarsari Rembang
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Pedagang
Jenis Kelamin : Laki-Laki
C. Status Mental
1. Penampilan
Pasien terlihat lemas, gemetar dan rambutnya sudah beruban.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat.
Selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik pembicaraan dengan
jelas.
3. Aktifitas Motorik/Psikomotor
Saat wawancara pasien gemetar dan terkadang menundukkan kepala saat menjawab
pertanyaan.
4. Alam Perasaan
Pasien menunjukkan ekspresi khawatir dan takut akan penyakit yang dideritanya saat
ini.
5. Afek
Pasien menunjukkan afek appropiate.
6. Interaksi Selama Wawancara
Selama proses wawancara pasien kooperatif dan terkadang pasien menunduk tidak ada
kontak mata.
7. Persepsi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
8. Proses Pikir
Selama wawancara pembicaraan jelas dan tidak berbelit-belit.
9. Isi Pikir
Pasien mengatakan selalu kepikiran dengan penyakitnya saat ini dan mencoba untuk
menghilangkannya.
10. Tingkat Kesadaran
Pasien sadar dengan siapa dia berbicara, mengetahui tempat dan waktu.
11. Memori
Pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik masa lalu ataupun
masa sekarang.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Selama wawancara Klien dapat berkonsentrasi dengan baik.
13. Kemampuan Penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien memilih kegiatan menyapu atau
mengepel, pasien memilih untuk menyapu karena lebih mudah diselesaikan.
14. Daya Tilik Diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.
D. Mekanisme Koping
Pasien berbicara dan berinteraksi dengan baik, ketika ada masalah pasien lebih sering
diam dan dihadapi sendiri. Namun, ketika pasien merasa sudah kesulitan menghadapi
masalah tersebut maka pasien akan menceritakannya dengan keluarga.
G. Analisa Data
Hari/ tgl/ jam Data Dx Keperawatan TTD
Selasa, 27/1/2022 DS : Gangguan citra
14.00 wib - Pasien mengatakan tidak tubuh
menyukai kaki kirinya
karena terdapat luka yang
berbau tidak enak
- Pasien merasa malu dengan
kondisi kaki kirinya
DO :
- Pasien tampak malu saat di
tanya tentang penyakitnya.
- Pasien terkadang
menundukan kepalanya
saat di ajak bicara.
H. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
I. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi
Hari/
tgl, Dx. Kep Perencanaan Jam Pelaksanaan Evaluasi (SOAP) TTD
jam
Selasa, Gangguan 1. Bina hubungan 15.00 Membina hubungan saling percaya
27/1/2022 citra tubuh saling percaya dengan pasien menggunakan
15.00 wib 2. Monitor frekuensi komunikasi terapeutik.
yang mengkritik (Memperkenalkan diri kepada pasien
diri sendiri sebelum tindakan dimulai “Selamat
3. Bantu pasien siang bapak, perkenalkan saya
untuk mengenali perawat Emika. Saya perawat yang
tindakan yang bertugas siang ini di ruang
akan Sofamarwa”)
meningkatkan
penampilannya. Memonitor frekuensi yang mengkritik
4. Anjurkan kontak diri sendiri S:
mata dalam (Menanyakan alasan kenapa pasien - Pasien mengatakan tidak
berkomunikasi 15.20 tidak menyukai bagian tubuh yang suka dengan kaki kirinya
dengan orang lain. sakit “ maaf bapak, kalau boleh tau karena ada luka yang
5. Libatkan keluarga alasan apa yang membuat bapak tidak berbau tidak enak
dalam perawatan menyukai kaki kirinya bapak ?”) O:
pasien. - Pasien tampak malu saat di
Membantu pasien untuk mengenali tanya tentang penyakitnya
tindakan yang akan meningkatkan A :
penampilannya. (Memotivasi pasien Masalah belum
untuk lebih percaya diri dan meyakini teratasi
15.30 bahwa luka yang ada di kaki kiri akan P :
segera sembuh apabila di lakukan Lanjutkan intervensi 2,3,4,5.
perawatan luka secara rutin “maaf pak
saya akan menambahkan sedikit
tentang luka dikaki bapak. jadi gini
pak luka pada kaki kiri bapak akan
segera sembuh apabila bapak
mengikuti prosedur perawatan di
ruangan ini pak dan luka akan di
bersihakan setaip hari. Jadi bapak
tidak usah khawatir yaa. Semangat
untuk sembuh pak”)