Disusun oleh:
Rahel Nuraeni Natalia
NIM: 2153005
Lokasi : Universitas Advent Indonesia,Bandung
Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh, baik secara internal maupun eksternal
(Alimul, 2012). Persepsi ini mencakup perasaan dan sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh
dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik oleh persepsi dan
pandangan orang lain. Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik.
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap
tubuhnya termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi,
penampilan dan potensi tubuh (Stuart-Laraia, 2005).
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan bentuk struktur dan fungsi
tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan (Stuart dan Laraia, 2005). Gangguan Citra tubuh
adalah kebingungan diri dalam cara memandang dan menerima gambaran tubuh (Nanda, 2005).
Gangguan Citra tubuh adalah kebingungan secara mental dalam memandang fisik diri sendiri (Nanda,
2008).
B. ETIOLOGI
1. Faktor Predisposisi
a) Biologis : Penyakit genetik dalam keluarga, Pertumbuhan dan perkembangan masa bayi, anak
dan remaja, Anoreksia, bulimia, atau berat badan kurang atau berlebih dari berat badan ideal,
perubahan fisiologi pada kehamilan dan penuaan, pembedahan elektif dan operasi, trauma,
penyakit atau gangguan organ dan fungsi tubuh lain ; Stroke, Kusta, Asthma dan lain-lain,
pengobatan atau kemoterapi, penyalahgunaan obat atau zat ; coccaine, Amphetamine,
Halusinogen dan lain-lain.
b) Psikologis : Gangguan kemampuan verbal, konflik dengan nilai masyarakat, pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan, ideal diri tidak realistis.
c) Sosial budaya : Pendidikan masih rendah, masalah dalam pekerjaan, nilai budaya
bertentangan dengan nilai individu, pengalaman sosial yang tidak menyenangkan, kegagalan
peran sosial.
2. Faktor Presipitasi
Trauma
Penyakit, kelainan hormonal
Operasi atau pembedahahan
Perubahan masa pertumbuhan dan perkembangan ; maturasi
Perubahan fisiologis tubuh ; kehamilan, penuaan.
Prosedur medis dan keperawatan ; efek pengobatan ; radioterapi, kemoterapi.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Mayor
Subyektif:
Tidak mau mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian tubuh
Perasaan negatif tentang tubuh
Obyektif
Kehilangan bagian tubuh
Fungsi/dan struktur tubuh berubah
Menghindari melihat dan/atau menyentuh tubuh
Menyembunyikan bagian tubuh2
2. Minor
Subyektif:
Pandangan pada tubuh berubah (misal: penampilan, struktur, fungsi)
mengungkapkan perubahan gaya hidup
Merasa pada reaksi orang lain
Mengungkapkan perasaan tentang perubahan tubuh (misal: penampilan,struktur, fungsi),
perubahan atau kehilangan
Menolak mengakui perubahan keinginan bertemu pemuka agama.
Obyektif :
D. POHON MASALAH
Causa
Penyakit fisik
E. DATA YANG PERLU DIKAJI
2. Subjektif :
a. Menolak perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil operasi.
b. Mengatakan hal negatif tentang anggota tubuhnya yang tidak berfungsi.
c. Menolak berinteraksi dengan orang lain.
d. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang terganggu.
e. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi.
f. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.
4. Sosial budaya :
b. Tindakan Keperawatan
1) Diskusikan persepsi pasien tentang citra tubuhnya ; dulu dan saat ini, perasaan
tentang citra tubuhnya dan harapan terhadap citra tubuhnya saat ini.
2) Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara bertahap, bantu pasien
menyentuh bagian tersebut.
3) Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
4) Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.
5) Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :
a) Gunakan protesa, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin, gunakan
pakaian yang baru.
b) Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah pada pembentukan
tubuh yang ideal
b) Dorong melakukan aktifitas sehari-hari dan terlibat dalam aktifitas keluarga dan
sosial.
c) Dorong untuk mengunjungi teman atau orang lain yang berarti/mempunyai peran
penting baginya.
a. Tujuan :
b. Tindakan Keperawatan :
1) Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi pada pasien.
2) Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh.
3) Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien :
a) Menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien di rumah.
b) Memfasilitasi interaksi di rumah.
c) Melaksanakan kegiatan di rumah dan sosial.
d) Memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien.
4) Bersama keluarga susun tindakan yang akan dilakukan keluarga dalam gangguan
citra tubuh.
I. Evaluasi
1. Potter & Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
2. Stuart, G. W., Sundeen, JS., 1998, Keperawatan jiwa (Terjemahan), alih bahasa:
Achir Yaniedisi III. Jakarta : EGC
3. Keliat, Farida Kusumawat., 2010, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta : Salemba
Medika.
4. Keliat, B.A. (2011). Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa:
CMHN.Jakarta: EGC
5. Sunaryo, (2014). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
6. Stuart, G. W., Sundeen, JS., 1998, Keperawatan jiwa (Terjemahan), alih bahasa:
Achir Yaniedisi III. Jakarta : EGC