Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL

PADA KLIEN NY. K DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH


(BODY IMAGE)

Dosen Pembimbing : Siti Khadijah, M. Kep

Disusun Oleh :
ANA SAMBAYON
( 20203059 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
2020/2021
TINJAUAN KASUS

1.1 TRIGER CASE


Ny. K usia 52 tahun saat dilakukan pengkajian pada tanggal 03-01-2021 pukul
10.00 WIB mengatakan malu dan tidak percaya diri dengan perubahan bentuk tubuhnya
yang sekarang. Ny. K mengatakan perubahan bentuk tubuhnya itu disebabkan karena
peristiwa kecelakaan yang menimpa dirinya sekitar kurang lebih 5 tahun yang lalu.
Peristiwa kecelakaan itu membuat Ny. K harus dirawat secara intensif di sebuah rumah
sakit di daerah Surabaya selama kurang lebih 3 bulan dan menjalani operasi pada bagian
paha sebelah kiri. Hal ini dikarenakan pada saat kecelakaan tersebut, Ny. K dihantam
mobil truk yang melaju kencang di jalan raya dari arah belakang yang menyebabkan Ny.
K terpental dan badannya terseret mobil truk hingga beberapa puluh meter akibatnya
daging pada bagian paha kiri Ny. K hilang sampai terlihat tulangnya karena terseret di
jalan raya beraspal. Dari peristiwa kecelakaan tersebut Ny. K menjalani operasi bedah
plastik untuk menutupi bagian daging paha kiri yang hilang dengan operasi
pencangkokan yang diambil dari kulit pada bagian tubuh lain yaitu diambil dari kulit
pada bagian paha kanan dan kedua kakinya untuk dicangkokkan pada bagian paha
sebelah kiri. Operasi itu membuat tampilan tubuh Ny. K sangat berbeda dari sebelum
kejadian tersebut. Peristiwa itu juga membuat Ny. K memiliki rasa trauma dalam
hidupnya, juga merasa aneh dengan perubahan tubuh pada dirinya dan merasa malu jika
luka bekas operasi itu terlihat oleh orang lain. Selain itu Ny. K juga tidak bisa melakukan
aktivitas berat seperti biasanya dan tidak bisa berjalan cukup jauh atau cukup lama
karena kondisi paha yang tidak lagi normal dan kehilangan kekuatan. Ny. K tampak
menundukkan kepala, bicara lambat dan lirih, kontak mata kurang, dan tampak mata
berkaca-kaca saat menceritakan kondisinya. Pemeriksaan fisik didapatkan TD: 120/90
mmHg, N: 85 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,4 oC. Ny. K merupakan ibu rumah tangga,
beragama islam, ia mengatakan dirinya dan di dalam keluarganya tidak memiliki
penyakit yang menular, menurun maupun menahun. Ny. K mengatakan bahwa
keluarganya selalu mensupport dan membantu dirinya dalam kondisi apapun hingga
pulih meskipun bentuk tubuhnya yang tidak lagi normal. Ny. K selalu berpakaian
panjang untuk menutupi bagian tubuh yang ada bekas operasinya agar tidak mudah
dilihat oleh orang lain.
1.2 PROSES KEPERAWATAN JIWA
I. Pengkajian
1) Identitas Klien
Nama : Ny. K
Umur : 52 Tahun
Tgl lahir : 31-12-1969
Alamat : Gondang-Mojokerto
Pendidikan : SD
Status : Menikah
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga

2) Alasan Masuk
Klien mengatakan malu dan tidak percaya diri dengan perubahan bentuk
tubuhnya yang sekarang pada bagian paha kirinya.

3) Faktor Presipitasi
Klien mengatakan malu dan tidak percaya diri dengan perubahan bentuk
tubuhnya dikarenakan pernah mengalami operasi bedah plastik pada bagian paha
kiri yang disebabkan kecelakaan sekitar kurang lebih 5 tahun yang lalu.
Kecelakaan itu membuat klien kehilangan daging pada paha kirinya karena
terseret dijalan aspal dan harus menjalani operasi pencangkokan untuk menutupi
bagian yang hilang di paha kirinya.

4) Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Klien tidak pernah mengalami riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
b. Riwayat pengobatan sebelumnya
Klien tidak pernah mengalami pengobatan gangguan jiwa sebelumnya.
c. Trauma
Klien pernah mengalami trauma akibat kecelakaan yang membuat klien
menjalani operasi dan meninggalkan bekas luka operasi yang besar.
d. Riwayat eluarga yang gangguan jiwa
Keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa.
e. Riwayat Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Peristiwa kecelakaan itu menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan
seumur hidup klien karena selain meninggalkan bekas di tubuhnya juga
meninggalkan bekas diingatannya yang tidak pernah terlupakan.

5) Pemeriksaan Fisik
- TD : 120/90 mmHg
- Nadi : 85 x/menit
- RR : 20 x/menit
- S : 36,4 oC

6) Psikososial
1. Genogram

Keterangan :
= laki-laki = anak laki-laki klien
= perempuan = anak perempuan klien
= klien = tinggal dalam satu rumah

2. Konsep Diri
1. Gambaran diri
Klien merasa aneh dengan perubahan pada dirinya karna bekas operasi.
2. Identitas diri
Klien merasa tidak dapat melakukan aktivitas berat seperti sebelum sakit
akibat perubahan kondisi tubuh yang ia alami.
3. Peran diri
Klien merasa tidak dapat melakukan tugasnya dengan maksimal karena
kondisi pahanya yang tidak sekuat sebelumnya sehingga tidak dapat
melakukan aktivitas yang berat dan tidak dapat berjalan kaki yang jauh
dan lama.
4. Ideal diri
Klien tidak percaya diri bahkan malu jika luka bekas operasinya terlihat
oleh orang lain.
5. Harga diri
Klien merasa tidak percaya diri karena perubahan kondisinya.

7) Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup klien yaitu
suaminya. Karena dalam kondisi apapun suaminya mau menemani dan
menerima perubahan kondisi yang dialami klien saat ini.
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mnegatakan dulu saat sakit tidak pernah mengikuti kegiatan yang ada di
masyarakat. Namun sekarang klien mengikuti peran serta dalam kegiatan
masyarakat seperti tahlil rutinan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien merasa malu dan kurang percaya diri jika ada yang melihat luka bekas
operasinya. Sehingga klien selalu memakai pakaian panjang agar tidak
terlihat oleh orang lain.

8) Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan klien beragama islam dan yakin kepada Allah. Dan selalu
bersyukur kepada Allah karena masih diberi keselamatan dan umur panjang.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan setiap hari melakukan kegiatan ibadah secara rutin seperti
sholat, mengaji, mengikuti kegiatan tahlil.

9) Status Mental
1. Penampilan :
Klien berpenampilan tampak rapi dan bersih.
2. Pembicaraan :
Klien berbicara lambat dan lirih.
3. Aktivitas Motorik :
Lesu, klien mengatakan malu jika ada yang melihat luka bekas operasinya.
4. Afek dan Emosi :
a. Afek : klien tampak datar.
b. Alam perasaan (emosi) : klien tampak sedih.
5. Interaksi Selama Wawancara :
Kontak mata kurang, klien kadang menundukkan kepalanya saat berbicara.
6. Persepsi Sensori :
Tidak ada gangguan, tidak ada halusinasi dan ilusi.
7. Proses Pikir :
a. Proses pikir (arus dan bentuk pikir) : tidak ada gangguan
b. Isi pikir : tidak ada gangguan
8. Tingkat Kesadaran :
- Kesadaran klien omposmentis
- Klien tidak mengalami gangguan orientasi waktu, orang maupun tempat.
9. Memori :
Klien tidak memiliki gangguan daya ingat baik daya ingat jangka pendek,
menengah dan panjang.
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung :
Klien memiliki tingkat konsentrasi yang baik saat wawancara berlangsung
dan mampu berhitung dengan baik
11. Kemampuan Penilaian :
Gangguan ringan : klien bisa menilai sesuatu yang ringan sedangkan menilai
dirinnya sendiri atau menilai yang berat klien membutuhkan bantuan dari
orang lain.
12. Daya Tilik Diri :
Klien tidak mengingkari kondisinya dan tidak menyalahkan hal-hal diluar
dirinya.

10) Kebutuhan Perencanaan Pulang


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Ya Tidak

Makanan 
Keamanan 
Perawatan kesehatan 
Pakaian 
Transportasi 
Tempat tinggal 
Keuangan 
Lain-lain

2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)


a. Perawatan diri :
Bantuan Bantuan
Kegiatan Hidup Sehari- Hari Mandiri
Total Minimal
Mandi √
Kebersihan √
Makan √
Buang air kecil / BAK √
Buang air Besar / BAB √
Ganti pakaian √

b. Nutrisi :
- Puas dengan pola makan : puas
- Makan memisahkan diri : tidak
- Frekuensi makan : 3x sehari
- Nafsu makan : meningkat
- Berat badan : meningkat
- BB saat ini : 89 kg, TB : 157 cm
c. Tidur :
- Masalah tidur : tidak ada
- Perasaan setelah bangun : segar
- Kebiasaan tidur siang : ya, 1-2 jam
- Alat bantu tidur : tidak ada
- Tidur malam jam : 21.30, bangun jam : 04.00
- Rata-rata tidur malam : 7 jam
- Gangguan tidur : tidak ada
3. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut ini :
- Mengantisipasi kehidupan sehari-hari : ya
- Menbuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya
- Mengatur penggunaan obat : ya
- Melakukan pemeriksaan kesehatan : ya
4. Klien memiliki sistem pendukung :
Ya, dari keluarga dan dari teman/tetangga terdekat
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi
Ya, menikmati

11) Mekanisme Koping


Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol
√ Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif √ Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lain-lain Lain-lain
Klien mengatakan malu dan tidak percaya diri jika ada yang melihat bekas luka
operasinya sehingga klien selalu memakai pakaian yang panjang agar tidak ada
yang melihat bekas lukanya yang membuat penampilan tubuhnya berubah.

12) Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya :
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan dukungan kelompok, antar
individu dalam kelompok saling mendukung dan membantu dalam
menyelesaikan permasalahan.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya :
Klien mengatakan hubungan klien dengan lingkungan sosia cukup baik dan
mendapat dukungan moriil dari teman atau tetangga terdekat.
c. Masalah dengan pendidikan, spesifiknya :
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pendidikan, karena sudah tidak
bersekolah.
d. Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya :
Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas berat.
e. Masalah dengan perumahan, spesifiknya :
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan
f. Masalah dengan ekonomi, spesifiknya :
Klien mengatakan tidak terdapat masalah ekonomi
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya :
Klien mengatakan tidak terdapat masalah dengan pelayanan kesehatan dan
jarak menuju tempat pelayanan kesehatan juga tidak jauh dari rumah klien.
h. Masalah lainnya, spesifiknya
Klien mengatakan tidak ada masalah lainnya seperti masalah hukum.

13) Pengetahuan Kurang Tentang


Tidak ada.

II. Analisa Data


No
Data Masalah
.
1. Subyektif: Gangguan Citra Tubuh
Klien mengatakan malu dan tidak
percaya diri dengan perubahan bentuk
tubuhnya pada bagian paha kiri
karena bekas operasi.
Obyektif:
- Merasa aneh dengan perubahan
pada paha kirinya karena sudah
tidak lagi normal.
- Respon non verbal pada
perubahan dan persepsi tubuh.
- Mengungkapkan rasa trauma
akan masa lalu
2. Subyektif: Koping Individu tidak efektif
Klien merasa tidak mampu
melakukan aktivitas berat karena
kondisiya dan merasa tidak percaya
diri jika ada yang melihat bekas luka
operasinya.
Obyektif:
- Klien tampak sedih
- Kontak mata kurang
- Menundukkan kepala
- Selalu berusaha menutupi bagian
bekas luka operasi di pahanya

III. Daftar Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan citra tubuh (body image)
2. Koping Tidak efektif

IV. Pohon Masalah (Prioritas Diagnosa Keperawatan)


Gangguan harga diri : Harga diri rendah (Effect)

Gangguan citra tubuh (Core problem)

Luka bekas operasi (Causa/Penyebab)


V. Rencana Keperawatan

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA


TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
KEPERAWATAN TUM TUK EVALUASI

Gangguan citra Memfasilitasi TUK 1: 1) Klien 1) Bina hubungan saling percaya Hubungan saling
tubuh aktualisasi diri Klien dapat mengungkapkan - Salam terapeutik percaya akan
klien dengan meningkatkan perasaannya - Komunikasi terbuka, jujur menimbulkan
membantu keterbukaan dan 2) Ekspresi wajah dan empati kepercayaan klien pada
tumbuh, hubungan saling bersahabat - Sediakan waktu untuk perawat sehingga akan
berkembang, percaya 3) Ada kontak mata mendengarkan klien memudahkan dalam
menyadari 4) Menunjukkan - Lakukan kontrak untuk pelaksanaan tindakan
kemampuan perasaan senang program asuhan selanjutnya
untuk 5) Klien mau keperawatan (pendidikan
mengkompensasi mengutarakan kesehatan, dukungan,
kekurangan. masalah yang konseling dan rujukan)
dihadapi 2) Beri kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaan
klien terkait perubahan tubuh
3) Sediakan waktu untuk
mendengar
4) Katakan pada klien bahwa ia
adalah seseorang yang berharga
dan bertanggung jawab serta
mampu menolong dirinya
sendiri
TUK 2 : 1) Klien menerima 1) Diskusikan perubahan struktur, Dengan mengetahui
Klien dapat perubahan tubuh bentuk atau fungsi tubuh persepsi klien terkait
mengidentifikasi yang terjadi 2) Diskusikan perbedaan gambaran dirinya akan
perubahan citra penampilan fisik terhadap harga menentukan langkah
tubuh. diri intervensi selanjutnya
3) Diskusikan perubahan akibat
pubertas, kehamilan atau
penuaan
4) Identifikasi harapan citra tubuh
berdasarkan tahap
perkembangan
5) Identifikasi budaya, agama,
jenis kelamin dan umur terkait
citra tubuh
TUK 3: 1) Klien mampu 1) Diskusikan kemampuan dan Pujian akan
Klien dapat mempertahankan aspek positif yang dimiliki klien menigkatkan harga diri
menilai aspek yang positif (tubuh, intelektual, keluarga klien
kemampuan dan oleh klien di luar perubahan
aspek positif yang yang terjadi)
dimiliki 2) Beri pujian atas aspek positif
dan kemampuan yang masih
dimiliki klien
TUK 4: 1) Klien menerima 1) Disukusikan cara Agar klien dapat
Klien dapat perubahan tubuh mengembangkan harapan citra menerima dan lebih
menerima realita yang terjadi tubuh secara realistis percaya diri
perubahan 2) Anjurkan mengungkapkan
struktur, bentuk gambaran diri terhadap citra
atau fungsi tubuh tubuh
TUK 5: 1) Klien dapat 1) Diskusikan cara-cara yang Pelaksanaan kegiatan
Klien dapat mengidentifikasi dapat dilakukan untuk secara mandiri modal
menyusun tindakan yang mengurangi dampak perubahan awal untuk
rencana cara-cara dilakukan untuk struktur, bentuk atau fungsi meningkatkan
menyelesaikan menyelesaikan tubuh kepercayaan diri
masalah yang masalah yang 2) Bantu klien mengurangi
dihadapi dihadapi perubahan citra tubuh
3) Dorong klien memilih cara
yang sesuai
TUK 6: 1) Klien dapat memilih 1) Latih fungsi tubuh yang Pelaksanaan kegiatan
Klien dapat cara menyelesaikan dimilliki secara mandiri modal
melakukan masalah yang 2) Latih pengungkapan awal untuk
tindakan dihadapi kemampuan diri kepada orang meningkatkan
pengembalian 2) Klien melaksanakan lain maupun kelompok kepercayaan diri
integritas tubuh cara yang telah 3) Latih klien untuk merawat diri
dipilih untuk dan peran serta dalam asuhan
mengatasi masalah klien secara bertahap
yang dihadapi 4) Libatkan klien dalam kelompok
klien dengan masalah gangguan
citra tubuh
TUK 7: 1) Klien memperoleh 1) Diskusikan persepsi klien dan Perhatian keluarga dan
Klien dapat dukungan dari keluarga tentang perubahan pengertian keluarga
memanfaatkan keluarga citra tubuh dapat membantu
system 2) Keluarga 2) Jelaskan kepada keluarga mengatasi masalah
pendukung yang berpartisipasi dalam tentang perawatan perubahan gangguan citra tubuh
ada mengatasi masalah citra tubuh agar klien lebih percaya
gangguan citra tubuh 3) Tingkatkan dukungan keluarga diri
yang dialami klien pada klien
VI. Strategi Pelaksanaan Berdasarkan Pertemuan
SP 1 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontrak waktu, topic dan
tempat
2. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya gangguan citra
tubuh
3. Tanyakan persepsi citra tubuh saat ini
4. Tanyakan tanda-tanda gangguan citra tubuh
5. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasi gangguan citra tubuh
6. Diskusikan dengan klien tentang aspek positif dirinya
7. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
SP 2 Pasien
1. Evaluasi keberhasilan SP1
2. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
3. Diskusikan akibat perubahan pubertas, kehamilan dan penuaan
4. Berikan pujian/reinformance positif atas kemampuan mengungkapkan
perasaan
5. Observasi ekspresi klien pada saat berbicara
6. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
SP3 Pasien
1. Evaluasi kemampuan pasien
2. Meningkatkan kegiatan klien sesuai toleransi kondisi klien
3. Memberi reinforcement positif
4. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan hariaanya
SP 4 Pasien
1. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan untuk mengurangi rasa sedih dan gelisah yang
dihadapi klien
2. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat
3. Beri motivasi klien untuk dapat berbaur dengan lingkungan social
4. Memberi reinforcement positif
5. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya
SP 5 Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
2. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki (tubuh, intelektual,
keluarga) oleh klien di luar perubahan yang terjadi
3. Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
4. Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
5. Saat bertemu klien, hindarkan memberi penilaian negative. Utamakan
memberi pujian yang realistis
6. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya
SP 6 Pasien
1. Evaluasi keberhasilan SP5
2. Diskusikan kemampuan klien yang masih bias digunakan selama sakit
3. Diskusikan juga kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan di RS dan di
rumah
4. Dorong klien untuk merawat dirinya dan berperan serta dalam asuhan
keperawatan secara bertahap
5. Anjurkan menggunakan alat bantu (misal, pakaian, wig, kosmetik)
6. Latih klien fungsi tubuh yang dimiliki
7. Menganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya
SP 7 Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
2. Anjurkan klien mengikuti kelompok pendukung (misal kelompok sebaya)
3. Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
4. Monitor apakah klien bias mlihat bagian tubuh yang berubah
5. Manganjurkan klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan hariannya.
SP 8 Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
2. Bantu klien melakukan cara yang dipilih
3. Bantu klien mengurangi perubahan citra tubuh. Misalnya protes untuk bagian
tubuh bertemu tongkat
4. Latih peningkatan penampilan diri (missal berdandan)
5. Beri pujian terhadap keberhasilan klien
SP 1 Keluarga
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontrak waktu, topic dan
tempat
2. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi gangguan citra tubuh
3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi gangguan
citra tubuh
4. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga untuk merawat klien
dengan gangguan citra tubuh
a. Pengertian gangguan citra tubuh
b. Tanda dan gejala gangguan citra tubuh
c. Latih keluarga cara merawat klien dengan gangguan citra tubuh
SP 2 Keluarga
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Melatih keluarga merawat langsung klien
3. Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk merawat klien
VII. Tindakan dan Evaluasi Keperawatan Jiwa
(Catatan Tindakan/Perkembangan Keperawatan)

Nama : Ny. K

Tanggal Diagnosa
No Tindakan Keperawatan Evaluasi TTD
Jam Keperawatan
1. Kamis Gangguan citra tubuh 1) Mimbina hubungan saling percaya S:
04-02-2021 dengan klien: Klien mengatakan sudah agak
11.00 WIB - Mengucapkan salam terapeutik lega dan plong karena bisa
Hasil: mengungkapkan masalah yang
Klien menjawab salam dan mau ia alami selama ini, karena
menjawab pertanyaan yang malu dengan kondisi tubuhnya
diajukan mahasiswa karena ada bekas operasi di
- Menjelaskan tujuan interaksi bagian paha kirinya sehingga
dan membuat kontak waktu, malu jika ada orang lain yang
topik dan tempat melihatnya.
Hasil: O:
Klien menyetujui akan kontrak - Klien dapat membina
topic, waktu dan tempat yang hubungan saling percaya
akan dilakukan dengan perawat hal ini
2) Menyediakan waktu untuk dibuktikan dengan klien
mendengar yang mau menjawab salam,
Hasil: terdapat kontak mata
Klien bersedia meluangkan - Klien kooperatif saat
waktunya dan mendengar diberikan tindakan
pembicaraan yang dilakukan oleh keperawatan
mahasiswa dengan baik. - Klien mau mengungkapkan
3) Menanyakan pada klien tentang perasaan dan masalah yang
persepsi citra tubuhnya saat ini ia hadapi saat ini
Hasil: - Klien mengungkapkan
Klien mengatakan malu dan tidak aspek positif yang ada pada
percaya diri dengan kondisi dirinya
tubuhnya karena memiliki bekas - Klien merasa malu dengan
luka operasi dibagian tubuhnya. kondisi tubuhnya karena
4) Menanyakan aspek positif yang ada ada bekas operasi dibagian
pada klien paha kirinya yang
Hasil: membuatnya jadi cacat
Klien mengatakan klien suka permanen.
memasak dan membersihkan A:
rumah. Gangguan citra tubuh (body
5) Memberi kesempatan kepada klien image)
untuk mengungkapkan perasaan P:
klien terkait perubahan tubuh - Pertahankan hubungan
Hasil: saling percaya dengan
Klien mengatakan malu dan sedih klien
6) Menanyakan apa yang biasa - Intervensi dilanjutkan SP
dilakukan untuk mengatasi 2 pasien
gangguan citra tubuh
Hasil:
Klien mengatakan sering menutup
bagian tubuhnya yang ada bekas
lukanya dengan memakai pakaian
panjang.
7) Mengatakan pada klien bahwa ia
adalah seseorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu
menolong dirinya sendiri
Hasil:
Klien kooperatif dan mau
mengatasi masalah yang ia hadapi
2. Jum’at Gangguan citra tubuh 1) Mengevaluasi keberhasilan SP 1 S:
05-02-2021 Hasil: Klien mengatakan dengan
14.00 WIB Klien mampu mengingat dan adanya diskusi pada hari ini
menjelaskan inti kegiatan yang klien dapat mengerti tentang
dilakukan di hari sebelumnya perubahan citra tubuh yang
2) Mendiskusikan perbedaan ada pada dirinya. Klien
penampilan fisik terhadap harga mampu menyampaikan hal-
diri hal yang biasa dilakukannya.
Hasil: Klien juga mengatakan jika
Klien tampak antusias dalam dirinya tidak hanya memiliki
diskusi hal ini terbukti dengan klien kekurangan saja tetapi juga
yang dapat menjelaskan dampak kelebihan yang belum tentu
penampilan fisik terhadap harga dimiliki oleh orang lain.
dirinya. O:
3) Memberikan pujian/reinformance - Klien kooperatif saat
positif atas kemampuan dilakukan tindakan
mengungkapkan perasaan. keperawatan
Hasil: - Klien tampak lebih
Klien mampu mengungkapkan antusias saat berdiskusi
perasaannya sehingga mahasiswa - Klien mulai belajar
memberikan pujian positif dan menerima perubahan fisik
klien tampak senang. yang ada pada dirinya
4) Mengobservasi ekspresi klien pada A:
saat berbicara. Gangguan citra tubuh (body
Hasil: image)
Klien sangat antusias saat P:
berdiskusi tentang masalah yang ia Intervensi dilanjutkan SP 3
hadapi. Pembicaraan dilakukan Pasien
dengan nada biasa dan tidak lirih.
5) Menganjurkan klien memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian
Hasil:
Klien tampak kooperatif
3. Minggu Gangguan citra tubuh 1) Mengevaluasi kemampuan klien S:
07-02-2021 Hasil: Klien mengatakan sudah
10.00 WIB Klien mampu menjelaskan tidak merasa sedih lagi pada
perbedaan penampilan fisik pertemuan yang ke 3. Klien
terhadap harga diri dan akibat menyibukkan dirinya dengan
kesalahan produk kecantikan melakukan berbagai kegiatan
2) Meningkatkan kegiatan klien sesuai yang disukainya untuk
toleransi kondisi klien mengatasi masalah pada
Hasil: dirinya. Klien dapat
Klien antusias dalam meningkatkan menumbuhkan kembali
kegiatan positif semangat positif terutama
3) Memberi reinforcement positif dalam menerima perubahan
Hasil: kondisi tubuhnya.
Klien tampak senang O:
4) Mendiskusikan mengenai jadwal - Klien tampak antusias
harian yang akan dilakukan untuk berdiskusi
meningkatkan kemampuan untuk - Respon verbal mengenai
mengurangi rasa sedih perubahan kondisinya
Hasil: - Sudah lebih baik daripada
Klien tampak antusias dalam hari pertama
berdiskusi dan sering bertanya - Klien sudah tidak sedih
5) Memberi motivasi klien untuk lagi dan malu
melakukan kegiatan sesuai jadwal - Klien mau menerima
yang telah dibuat. saran dari perawat tentang
Hasil : cara yang dapat
Klien kooperatif digunakan akibat dari
6) Mendiskusikan cara-cara yang dapat perubahan pada tubuhnya
dilakukan untuk mengurangi - Klien mau belajar
dampak perubahan di wajahnya mempraktekkan cara yang
Hasil: disarankan oleh perawat
Klien antusias dan aktif dalam A:
mendiskusikan cara-cara yang dapat Gangguan citra tubuh (body
dilakukan untuk mengurangi image)
dampak perubahan di wajahnya P:
7) Menganjurkan klien memasukkan Intervensi dilanjutkan SP 4
kedalam jadwal kegiatan hariannya. Pasien
Hasil:
Klien kooperatif

Anda mungkin juga menyukai