Anda di halaman 1dari 13

“ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

ANSIETAS”

(Dosen : Ns.Lucky H. Noya,S.Kep.,M.Kep)

Disusun Oleh :

VIVI TORAR

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

2020
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. R.R DENGAN ANSIETAS

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Ny. R.R
2. Umur : 68 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7. Tgl. Pengkajian : 06 Mei 2020

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan cemas karena gula darahnya naik dan merasa pusing.

III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


Predisposisi: klien mengatakan tidak ada gangguan jiwa dalam keluarganya, pernah
dirawat di rumah sakit beberapa hari karena penyakit diabetesnya kambuh,
Presipitasi: klien mengatakan akhir-akhir ini, kurang lebih satu minggu, mempunyai
banyak pikiran mengenai penyakitnya, makan kurang teratur.

IV. FISIK
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Respiratory Rate : 18 x/mnt
Heart Rate : 96 x/mnt
Berat Badan : 63 kg
Gula Darah Sewaktu : 287
Keluhan fisik : Pusing, lemes.
Riwayat penyakit : Diabetes Mellitus kurang lebih selama 2 tahun

V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Ny. Tn. W
Tn. S
S

Keterangan:Tn. J Ny. Tn. N


W
: Laki-laki Meninggal : Perempuan meninggal

: Laki-laki : Perempuan

: Klien, pengambil keputusan : Tinggal Serumah

: Cerai

B. Konsep Diri
1. Body Image
Klien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya, yang paling disukai
adalah bagian mata.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak tunggal dan bersyukur
dilahirkan sebagai perempuan karena bisa menjadi seorang ibu.
3. Peran
Klien mengatakan tidak bekerja, ketika dirumah aktivitasnya adalah
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
4. Ideal diri
Klien mengatakan walaupun punya penyakit gula tetapi beliau ingin agar tetap
sehat supaya dapat mengerjakan pekerjaan rumah dan mengurus rumah
dengan baik sehingga tidak merepotkan anak-anaknya yang sudah
berkeluarga. Klien mengungkapkan bahwa semenjak usia bertambah ia merasa
mudah tersinggung, oleh karena itu ia memilih untuk tinggal sendiri sehingga
tidak ada perselisihan dengan anaknya maupun menantunya. Adapun
mengenai kematian, beliau berharap bisa meninggal dengan tenang tanpa ada
kekambuhan penyakit.
5. Harga diri
Klien mengatakan ia memahami bahwa ia sudah lanjut usia sehingga ia tidak
bisa se-produktif dulu saat masih muda.

C. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah anak perempuannya yang
sering memperhatikan beliau dan juga cucu-cucunya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan cukup aktif mengikuti kegiatan seperti pengajian, arisan RT
yang diadakan satu bulan sekali.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan jarang berhubungan dengan tetangga karena tetangganya
sibuk bekerja dan kebanyakan pulang di sore hari, hanya jika ada waktu yang
benar-benar luang baru bisa berkomunikasi dengan tetangga, kadang-kadang
ada anak kecil dari tetangga sebelah main ke rumahnya, hubungan dengan
tetangga cukup baik.
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan semua yang dimiliki adalah pemberian dari Tuhan, maka
beliau wajib mensyukuri apapun yang terjadi dalam kehidupannya.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta mengikuti pengajian
yang diadakan di RT setempat.

VI. STATUS MENTAL


- Penampilan
Klien Nampak rapi, baju bersih rambut diikat dengan rapi
- Pembicaraan
Pembicaraan jelas dan mudah dimengerti.
- Aktifitas motorik
Klien nampak cukup aktif beraktivitas ditandai dengan kondisi rumah yang tertata
rapi, klien tampak lemes.
- Alam perasaan
Klien mengungkapkan rasa cemasnya karena gula darahnya yang naik disertai
dengan kepala pusing, klien merasa sedih.
- Afek
Sesuai.
- Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, terlihat sedikit cemas dan gelisah ditandai dengan ekspresi
wajah yang sedih.
- Persepsi
Tidak ada gangguan persepsi.
- Proses fikir
Tidak ada gangguan proses fikir.
- Isi fikir
Tidak ada gangguan pada isi fikir
- Waham
Tidak ada waham.
- Tingkat kesadaran
Composmentis.
- Memori
Memori masih baik, mampu menceritakan pengalaman masa lalu.
- Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi dan berhitung masih baik.
- Kemampuan penilaian
Klien dapat memilih pilihan yang diinginkan seperti misalnya ketika sakit ia
memilih periksa ke tenaga kesehatan dan beristirahat terlebih dahulu daripada
mengerjakan pekerjaan rumah yang memberatkan.
- Daya tilik diri
Klien tahu bahwa ia mengalami kecemasan terhadap kondisi kesehatannya dan
terkait komunikasi dengan anak-anaknya.

VII. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


- Makan
Klien mengatakan makan tiga kali sehari dengan porsi nasi sedikit yaitu satu
centong, makan sayur dan daging porsi cukup. Sebelum makan pasti minum obat
diabetes.
- BAB/BAK
BAK dalam satu hari kurang lebih 5 kali, BAB rutin 1 hari sekali.
- Istirahat Tidur
Klien mengatakan tidurnya sudah cukup nyenyak, tidur jam 9 malam, jam 12
malam bangun dan sholat, setelah itu tidur lagi dan jam setengah 5 bangun pagi
dan melakukan pekerjaan rumah.

VIII. PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


Klien mengatakan cukup teratur untuk kontrol di Petugas Kesehatan. Setiap kali obat
habis pasti kontrol kesehatan. Obat yang dikonsumsi adalah glucobalamin, beliau tahu
manfaat obat tersebut untuk mengatur kadar insulin dalam darah. Klien rutin minum
obat sebelum makan.

IX. KEGIATAN SEHARI-HARI


- Kegiatan di dalam rumah
Klien mengatakan menyiapkan makanan sendiri, beliau sudah cukup memahami
makanan mana yang di makan agar kadar gula darah dalam tubuh bisa stabil,
semua pekerjaan rumah dan kebutuhan sehari-hari diatur sendiri, klien
mendapatkan uang dari anak-anaknya, terutama dari anak perempuannya.
- Kegiatan di luar rumah
Klien mengatakan belanja keperluan sehari-hari sendiri, apabila bepergian naik
kendaraan umum, menghadiri acara pengajian dan arisan RT setempat.

X. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan apabila ada permasalahan yang dihadapi, ia melakukan refreshing
dengan cara merawat tumbuhan yang ditanaminya didepan rumah.

XI. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien mengatakan tidak begitu suka dengan menantunya dari anak pertama, dulu
beliau sempat pernah tinggal bersama dengan anak pertamanya, tetapi beliau merasa
tidak diperhatikan contohnya memang benar beliau ditawari mau makan apa, setelah
itu dibelikan tetapi tidak diberitahukan kepada klien bahwa makanan itu adalah
miliknya, jadi beliau pernah sampai sore tidak makan, selain itu klien mengatakan
bahwa menantunya jarang mengajak komunikasi. Oleh sebab-sebab seperti itu, beliau
memutuskan untuk tinggal dirumah sendiri saja agar tidak merepotkan anak-anaknya
dan hatinya bisa tenteram, karena beliau adalah orang yang mudah tersinggung.
Hubungan dengan tetangga tidak ada masalah .

XII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara mengurangi kecemasan.

ANALISA DATA

No Data Masalah
1 DS: Ansietas berhubungan dengan
- Klien mengatakan cemas karena ancaman pada status kesehatan.
gula darahnya naik dan merasa
pusing.
- Klien mengatakan akhir-akhir
ini, kurang lebih satu minggu,
mempunyai banyak pikiran
mengenai penyakitnya.
DO:
- Tekanan Darah : 140/90
mmHg
- Gula Darah Sewaktu : 286
- Keluhan fisik : Pusing,
lemes.
- Skor Hars : kecemasan sedang
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus kurang lebih
selama 2 tahun
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan


1 Ansietas pada lansia
1. Kaji pengetahuan lansia mengenai
kecemasan.
2. Berikan pendidikan kesehatan mengenai
a. Tanda dan gejala psikis yang muncul
pada kecemasan
b. Tanda dan gejala fisik yang muncul pada
kecemasan
c. Cara menangani kecemasan dengan
- Nafas dalam
- Terapi SEFT
- Terapi Spiritual
Activity therapy: Senam Lansia
CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/Tanggal No Dx Implementasi Respon


1 Selasa , 06 Mei 1 1. Membina hubungan saling S:
2020 percaya. - Klien mengatakan bersedia untuk diberikan asuhan
Pukul 09.00 WIT 2. Melakukan pengkajian keperawatan kesehatan mental.
mengenai tingkat kecemasan - Klien mengatakan belum tahu pasti cara untuk
klien. mengontrol kecemasan
O:
- Klien kooperatif
- Skala hars menunjukkan pada kecemasan tingkat
sedang.
2 Rabu , 07 Mei 1 1. Melakukan pengkajian S :
2020 status mental dengan - Klien menanyakan apakah tekanan darahnya normal
Pukul 09.05 WIT SPSMQ atau tidak.
2. Mengukur tanda-tanda vital
- Klien mengucapkan terima kasih.
O:
- Tanda-tanda vital : TD: 140/90 mmHg, HR: 96 x/mnt,
RR: 18 x/mnt.
- Pengkajjian SPSMQ menunjukkan bahwa status
mental klien masih dalam kondisi baik.
3 Kamis, 08 Mei 1 1. Terapi Aktivitas Kelompok S :
2020 Lansia : Senam Lansia. - Klien mengatakan lebih segar setelah melakukan
Pukul 08.10 WIT 2. Pendidikan kesehatan senam.
tentang Hipertensi dan Cara - Klien mengatakan senang mengikuti senam karena
Mengatasi kecemasan
bisa berkumpul dengan warga lain.
karena hipertensi: tarik - Klien mengatakan akan menggunakan teknik nafas
nafas dalam dan diit dalam apabila kecemasan muncul.
Hipertensi. O:
- Klien mengikuti senam lansia dan pendidikan
kesehatan sampai selesai.
- Klien terlihat antusias mendengarkan pendidikan
.kesehatan yang diberikan mahasiswa
- Klien juga aktif bertanya tentang keluhan mereka
masing-masing tentang Hipertensi dan kecemasan
yang dialaminya.
4 Jumat, 09 Mei 1 Memberikan pendidikan S :
2020 kesehatan tentang kecemasan - Klien mengatakan akan melakukan terapi SEFT
Pukul 10.00 WIT dan terapi SEFT dan spiritual setelah berdoa di pagi hari disertai dengan doa.
untuk mengurangi kecemasan O :
klien. - Klien kooperatif.
- Klien tampak bisa melakukan terapi SEFT dengan
baik.
5 Sabtu, 10 Mei 1,2 Terapi Aktivitas Kelompok S:
2020 Lansia : - Klien mengatakan akan mengikuti senam selama bisa.
Pukul 09.00 WIT Senam Lansia. O:
- Senam lansia di lakukan di depan Puseksmas dan
diikuti oleh 34 orang lansia dan pra lansia desa Debut
- Klien terlihat antusias mengikuti gerakan senam yang
dicontohkan oleh perawat
6 Senin, 12 Mei 1 1. Mengevaluasi terapi S :
2020 spiritual dan SEFT untuk - Klien mengatakan dengan melakukan sembahyang dan
Pukul 09.00 WIT menurunkan kecemasan. SEFT ia merasakan lebih tenang, nyaman dan ikhlas.
2. Mengukur tanda-tanda vital.- Klien mengatakan akan melakukan terapi spiritual dan
3. Melakukan pemeriksaan
SEFT secara rutin.
gula darah.
- Klien mengatakan sangat senang dengan adanya
4. Mengeksplore perasaan
klien. keberadaan mahasiswa.
5. Memberikan pendidikan - Klien mengatakan baru mengerti bahwa ada tahapan
kesehatan mengenai tumbuh tumbuh kembang psikososial lansia yang normal.
kembang psikososial pada O:
lansia. - TTV: TD: 130/90 mmHg, HR: 98 x/mnt, RR: 19
x/mnt, GDS: 165
- Klien terlihat sangat memperhatikan dan antusias
mengenai pendidikan kesehatan tumbuh kembang
psikososial pada lansia.
7 Selasa, 13 Mei 1 1. Melakukan pengukuran S :
2020 kembali skala kecemasan - Klien mengatakan bahwa sekarang kecemasannya
Pukul 09. 10 WIT dengan HARS. sudah mulai terkontrol cukup baik dan merasa lebih
2. Mengukur tanda-tanda vital.
rileks.
3. Mengukur gula darah.
4. Mengevaluasi terapi - Klien mengatakan mencapatkan manfaat dari terapi
spiritual dan SEFT. tersebut.
- Klien mengatakan senang karena kadar gula darah
sudah berangsur turun.
O:
- Berdasarkan pengkajian kecemasan dengan HARS
mendapatkan hasil tidak ada kecemasan.
- TTV: TD: 130/80 mmHg, HR: 88 x/mnt, RR: 18
x/mnt, GDS: 142
EVALUASI

No Diagnosa Evaluasi Sumatif


1 Ansietas berhubungan S:
dengan ancaman pada status - Klien mengatakan bahwa sekarang
kesehatan. kecemasannya sudah mulai terkontrol cukup
baik dan merasa lebih rileks.
- Klien mengatakan mencapatkan manfaat dari
terapi tersebut.
- Klien mengatakan senang karena kadar gula
darah sudah berangsur turun.
- Klien mengatakan dengan melakukan
sembahyang dan SEFT ia merasakan lebih
tenang, nyaman dan ikhlas.
- Klien mengatakan akan melakukan terapi
spiritual dan SEFT secara rutin.
- Klien mengatakan sangat senang dengan adanya
keberadaan mahasiswa.
O:
- Berdasarkan pengkajian kecemasan dengan
HARS mendapatkan hasil tidak ada kecemasan.
- TTV: TD: 130/80 mmHg, HR: 88 x/mnt, RR:
18 x/mnt, GDS: 142
- Klien kooperatif, klien tampak lebih rileks.
A:
Masalah ansietas teratasi.
P:
- Lanjutkan penggunaan terapi spiritual, nafas dalam
dan SEFT untuk mengurangi kecemasan.
- Kontrol diit diabetes mellitus.

Anda mungkin juga menyukai