ULKUS PEPTIKM
Disusun Oleh :
Kelompok II
ANGGOTA :
1. Fahria Ode
2. Fitria Rumra
3. Krisno Somnaikubun
4. Sri Ariela Inuhan
5. Dewi P.A Kobarubun
6.
PENDAHULUAN
Ulkus Peptikum merupakan keadaan dimana kontinuitas mukosan lambung terputus dan
meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel
disebut erosi,walaupun sering kali dianggap juga sebagai tukak (misalnya tukak karena strees).
Diketahi bahwa ulkus peptik terjadi hanya pada area saluran GI yang terpanjang pada asam
hidrochlorida dan pepsin. Penyakit ini terjadi dengan frekuensi paling besar pada individu antara
usia 40 dan 60 tahun. Tetapi, relatif jarang pada wanita menyusui,meskipun ini telah diobservasi
pada anak-anak dan bahkan bayi. Pria terkenal lebih sering dari pada wanita, tetapi terdapat
beberapa bukti bahwa insiden pada wanita hampir sama dengan pria. Setelah menopause, insiden
ulkus wanita hampir sama dengan pria di perkirakan bahwa 5% sampai 15% dari populasi di
amerika serikat mengalami ulkus, tetapi hanya kira-kira setengahnya yang diketahui. Insiden ini
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
1. Ulkus Peptikum adalah suatu gambaran bulat atau semi bulat pada permukaan
mukosa lambung sehingga kontinuitas mukosa lamabung terputus pada daerah
tukak.
2. Ulkus Peptikum adalah ekskavasasi( area berlubang) yang terbentuk dalam
dinding mukosa lambung,pilorus,duo denum atau esofagus. Ulkus peptikum
di sebut juga sebagai ulkus lambung,duo denal atau esofageal tergantung pada
lokasinya.(Bruner And Suddart ,2001).
3. Menurut defenisi, Ulkus peptikum dapat terletak pada setiap bagian saluran
cerna yang terkena getah asam lambung,yaitu esofagus,lambung,duo
denum,dan setelah gastroenterostomi. (Sylvia A.Price,2006).
B. Etiologi.
1. Infeksi bakteri H.Pylori.
2. Peningkatan sekresi asam
3. Konsumsi obat-obatan
4. Refluk usus
C. Patofisiologi.
Penyebab umum
Penyebab khusus
1. Infeksi bakteri H.pylori
Dalam lima tahun terakhir,ditemukan paling sedikit 75% pasien ulkus
peptikum menderita infeksi kronis pada bagian akhir mukosa lambung,dan
bagian mukosa duodenum oleh bakteri H.pylori.sekali pasien
terinfeksi,maka infeksi dapat berlangsung seumur hidup kecuali bila
kuman diberantas oleh obat anti bacterial.
3. Konsumsi obat-obatan.
Obat-obat seperti OAINS/obat anti-inflamasi,nonsteroid seperti
indometasin,ibupropen,asam salisilat mempunyai efek penghambatan
siklo-oksigenase sehingga menghambat sintesis prostaglandin dari asam
arakhidonat secara sistemik termasuk pada epitel lambung dan
duodenum.efek lain dari obat ini adalah merusak mucosa local melalui
difusi non-ionik kedalam sel mukosa.obat ini juga berdampak terhadap
agregasi trombosit sehingga akan meningkatkan bahaya pendarahan ulkus.
4. Stress fisik yang disebabkan oleh syok,luka
bakar,sepsis,trauma,pembedahan,gagal napas,gagal ginjal,dan kerusakan
susunan syaraf pusat.bila kondisi stress ini berlanjut,maka kerusakan epitel
akan meluas dari kondisi ulkus peptikum menjadi lebih parah.
5. Refluks usus-lambung dengan materi garam empedu dan enzzim pancreas
yang brlimpah dan memenuhi permukaan mukosa dapat menjadi predisi
posisi kerusakan epitel mukosa
Faktor-faktor diatas menyebabkan kerusakan epitel mulai dari erosi yg
berlanjut pada ulkus akut,kemudian ulkus kronis,dan terbentuknya
jaringan parut,maka akan trjadi penetrasi dari seluruh dinding lambung.
Pengeluaran Histamin
Ulkus peptikum
lambung
Kurang informasi Destruksi kapiler dan Reaksi radang
vena
Tentang penyakit
muntah
Pelepasan hormone
Nause Peradaran terus bradikinin serotoni
Kurang
menerus
pengetahuan
Merangsang
Resiko kekurangan hipotalamus pada
Manifestasi
volum cairanKlinis. Penurunan pusat nyeri
volume darah nyeri
Penurunan
hemaglobin
D. Komplikasi
a. Intrakibilitas
b. Perdarahan
c. Perforasi
d. Obstruksi
E. Pecegahan.
Jika tidak ada makanan tertentu yang diduga menjadi penyebab ataupun pemicu
terjadinya ulkus,biasanya tidak di anjurkan untuk membatasi pemberian makanan kepada
seseorang yang menderita ulkus. Makanan yang bergizi dengan berbagai variasi
makanan adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang
menderita ulkus.
Alcohol dan merokok dapat memicu terbentuknya ulkus. Selain itu,kopi,teh,soda
dan makanan yang mengandung kafein dapat merangsang pelepasan asam lambung dan
memicu terbentuknya ulkus jadi sebaiknya makanan tersebut tidak di berikan kepada
seseorang yang menderita ulkus.
F. Penatalaksanaan.
A. PENGKAJIAN.
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien.
Nama : Nn. F.O
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Belum kerja
Suku/Bangsa : buton/Indonesia
Status perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Dusun fair
Tanggal Masuk Rs : 22 Mey 2016
Tanggal Pengkajian : 23 Mey 2016
No.RM : 321620
Diagnosa Medis : Ulkus Peptikum
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama : Nyeri Ulu Hati
Keluhan menyertai : Lemas, apabila makan makanan yang turun ke lambung akan
terasa sakit.
Keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri pada bagian dada dan
merasakan sakit tertusuk-tusuk sejak seminggu yang lalu,dan di bawa ke RSUD KAREL
SADSUITUBUN LANGGUR dibawa tanggal 22-05-2016 jam 21.00. lalu dari IGD di
pindahkan ke ruang mawar(wanita) kamar no.3 pada jam 23.00
Pasien dan keluarga pasien mengatakan bahwa tidak mempunyai riwayat penyakit
lain. Keluarga pasien mengatakan pasien pernah di rawat di rumah sakit 2 tahun yang
lalu.
Dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit seperti pasien,maupun
penyakit lainnya.
e. Riwayat Alergi
3. PEMERIKSAAN FISIK
-ku lemah
-kesadaran baik
-ekspresi wajah miris
-TTV : TD : 100/90
N : 68 x/m
R : 19 x/m
S : 37,6o c
-Abdomen
Palpasi
Perkusi
Perut kembung
Auskultasi
Bising lambung
Makanan
Jenis Nasi,ikan, sayur dan buah Bubur + telur
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Porsi makan Porsi 1 ½ porsi
Pola makan Baik Kurang baik
Minum
Jenis minum Air mineral
Frekuensi 5-6 gelas/hari
2 ELIMINASI
BAB
Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Bau Khas feses Khas feses
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Coklat Kuning
BAK
Frekuensi 5-6 x sehari 3x sehari
Volume 1000cc/ hari 500cc/ hari
Bau Pesing Pesing
3 ISTIRAHAT & TIDUR
Tidur siang 1-2 jam/hari 1 jam/hari
Tidur malam 5 jam/hari 2-3 jam/hari
4 PERSONAL HYGNE
Mandi 2x/ hari Waslap 1x
Kerams 2-3x/minggu 1-2x/minggu
Sikat gigi 2x/hari 2x/hari
f. Data Spiritual
Agama yang di anut : Islam
Pasien sering ke masjid tiap hari
Psien aktif mengikuti kegiatan mengaji
g. Data Psikologi
Pasien ingin segera sembuh dari penyakitnya
h. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 10 gr/dl
Albumin 3,4 mg/dl
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 100/90
Nadi : 68 x/m
5. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif :
-Pasien mengatakan nyeri di bagian lambung
-Pasien mengatakan mual saat makan
-Pasien mengeluh nyeri ulu hati
Data Objektif :
-Pasien Nampak gelisah
-ekspresi wajah meringis
-Porsi makan tidak dihabiskan
-pasien Nampak lemas
6. ANALISA DATA
DO :
- Gelisah Kontinuitas Mukosa Lambung
- Meringgis Terputus Dan Meluas Sampai
- Nadi 100x/menit Di Epitel
- RR 24x/menit
- Skala nyeri
Erosi
DO:
- Penonjolan kurvatura
minor Restriksi mukosa lambung
- Skala nyeri 9
- Gelisah
Kerusakan jaringan
7. INTERVENSI
8. IMPLEMENTASI
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan