A. IDENTITAS KLIEN
Umur : 34 tahun
Informan : Ny. AR
Alamat : Ohoijang.
Pasien sering menjerit berkata “tidak” dan “pergi” sambil menutup telinganya
kemudian menangis. Pasien berteriak dan ketakutan. Ia berkata ada seseorang yang
ingin membunuhnya. Keluarga sudah membawa pasien tersebut ke dukun untuk
diobati tetapi pengobatan itu tidak berhasil.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
2. Pengobatan sebelumnya?
Aniaya Fisik √ 23
Aniaya Seksual √ 23
Penolakan
KDRT
Tindakan Kriminal
Penjelasan no.1,2,3 : Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa
lalu. Pasien pernah mengalami aniaya fisik (korban
pemerkosaan) pada usia 23 tahun. Dan pasien pernah
mengalami aniaya seksual (korban pemerkosaan) pada
usia 23 tahun.
Masalah Keperawatan : -
D. MASALAH FISIK
1. Genogram (3 Generasi)
Keterangan: : Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Pasien merasa jijik dengn dirinya, ia merasa kotor dan
merasa tidak berguna lagi ia hidup di dunia ini.
b. Identitas diri : Menyadari bahwa ia terlahir sebagai wanita.
3. Hubungan Sosisl
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain (di rumah dan di RS):
4. Spiritual
Pada saat dirumah sakit pasien tidak pernah sholat sehingga pasien
merasa gelisah dan tidak tenang
F. STATUS MENTAL
Jelaskan : pakaian pasien tidak rapi, letak kancing tidak benar, dan
pakaiannya kusut.
2. Pembicaraan
Pembicaraan
3. Aktifitas Motorik
4. Alam perasaan
5. Afek
7. Persepsi halusinasi
8. Proses pikir
√
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Preservasi
9. Isi pikir
Waham
Waham curiga
Disorientasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang √ Gangguan daya ingat jangka pendek
berhitung sederhana
Masalah Keperawatan : -
2. BAB/BAK
Masalah Keperawatan : -
3. Mandi
Jelaskan : Pasien dapat mandi sendiri tanpa bantuan dari orang lain
Masalah Keperawatan : -
4. Berpakaian/berhias
√
Bantuan minimal Bantuan Total
6. Penggunaan obat
Perawatan lanjutan √
Sistem pendukung √
Masalah Keperawatan : -
Mempersiapkan makanan
√
Mencuci pakaian √
Pengaturan keuangan √
Masalah Keperawatan : -
Belanja √
Transportasi √
Masalah Keperawatan : -
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
ANALISA DATA
OBJEKTIF
- Pasien tampak ketakutan
- Pasien menutup kedua
telinga sambil berkata
“tidak” dan “pergi”.
- Bibir pasien tampak gemetar
- Pasien tampak berkeringat
- Pandangan tertuju pada satu
titik.
- Pasien menggerakan tangan
seperti mengusir sesuatu
SUBJEKTIF
Pasien mengatakan bahwa Isolasi Sosial : Menarik Diri
hidupnya sudah tidak
berguna lagi dan kotor
setelah diperkosa.
Pasien mengatakan bahwa
sering merasakan kesepian
dan ditolak oleh orang tua
maupun saudara-saudaranya.
Pasien mengatakan bahwa
hubungannya dengan orang
lain tidak ada gunanya.
OBJEKTIF
Pasien tidak mau bicara.
Pasien menyendiri dan ridak
mau berinteraksi dengan
orang yang terdekat
(orangtua maupun saudara-
saudaranya).
Menjawab pertanyaan kurang
spontan.
Pasien apatis.
SUBJEKTIF
I. ASPEK MEDIK
7. Distress spiritual
Diagnosa Perencanaan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
Gangguan Tujuan umum: Klien
persepsi dapat berhubungan
sensori; dengan orang lain -Ekspresi wajah bersahabat, 1. Bina hubungan saling percaya 1. Hubungan saling percaya
Halusinasi untuk mencegah klien nampak tenang, mau dengan klien dengan sebagai dasar interaksi
Pendengaran timbulnya halusinasi. berjabat tangan, membalas menggunakan/ komunikasi perawat dan klien.
dan Tujuan khusus: salam, mau duduk dekat terapeutik yaitu sapa klien dengan
penglihatan 1. Klien dapat perawat. ramah, baik secara verbal maupun
membina hubungan non verbal, perkenalkan nama
saling percaya. perawat, tanyakan nama lengkap
klien dan panggilan yang disukai,
jelaskan tujuan pertemuan, jujur
dan menepati janji, bersikap
empati dan menerima klien apa
adanya. 2. Mengetahui masalah yang
2. Dorong klien mengungkapkan dialami oleh klien.
perasaannya. 3. Agar klien merasa
3. Dengarkan klien dengan penuh diperhatikan.
perhatian dan empati.
1. Menghindari waktu
-Klien dapat membedakan 1. Adakan kontak sering dan kosong yang dapat
antara nyata dan tidak nyata. singkat. menyebabkan timbulnya
halusinasi.
2. Halusinasi harus kenal
2. Klien dapat 2. Observasi segala perilaku klien terlebih dahulu agar
mengenal verbal dan non verbal yang intervensi efektif
halusinasinya. berhubungan dengan halusinasi. 3. Meningkatkan realita klien
3. Terima halusinasi klien sebagai dan rasa percaya klien.
hal yang nyata bagi klien, tapi
tidak nyata bagi perawat. 4. Peran serta aktif klien
4. Diskusikan dengan klien situasi membantu dalam melakukan
yang menimbulkan dan tidak intervensi keperawatan.
menimbulkan situasi. 5. Dengan diketahuinya
5. Diskusikan dengan klien faktor faktor predisposisi membantu
predisposisi terjadinya halusinasi. dalam mengontrol halusinasi.
S:
4. Klien dapat 1. Mendiskusikan kepada klien - Klien menyebutkan tentang cara
memanfaatkan obat tentang penggunaan obat untuk penggunaan obat dengan 4 Benar.
dalam mengontrol mengontrol halusinasi, - Klien menyebutkan indikasi obat
halusinanya. meliputi: 4 Benar (Benar obat, - Klien dapat menyebutkan efek
dosis, waktu, cara penggunaan), samping obat.
indikasi obat, efek samping O: Klien menggunakan obat dengan benar
obat. A: Klien mampu mengontrol halusinasi
dengan mengkonsumsi obat
P:
Pasien :
Menganjurkan klien untuk mengingat
tentang penggunaan obat dan memasukkan
jadwal minum obat ke jadwal kegiatan
harian yang telah dibuat bersama perawat.
Perawat :
Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan
dan melanjutkan ke rencana tindakan
selanjutnya.
S:
5. Klien mendapat 1. Mengkaji kemampuan - Keluarga menyebutkan tindakan
sistem pendukung keluarga tentang tindakan yg yang harus dilakukan / cara
keluarga dalam dilakukan dalam merawat klien merawat klien.
mengontrol bila halusinasinya timbul. - Keluarga menyebutkan cara
halusinasinya. 2. Mendiskusikan juga dengan mengatasi klien bila klien
keluarga tentang cara merawat mengalami halusinasi kembali.
klien yaitu jangan biarkan klien - Keluarga menyebutkan cara
menyendiri, selalu berinteraksi menganjurkan klien untuk
dengan klien, anjurkan kepada menggunakan obat dalam
klien untuk rajin minum obat, mengontrol halusinasinya
setelah pulang kontrol 1 x O:
dalam sebulan - Keluarga merawat dan mendukung
klien.
- Keluarga mengatasi klien saat klien
mengalami halusinasi.
A:
Keluarga mendukung klien dalam proses
perawatan klien dirumah.
P:
Keluarga :
Menganjurkan keluarga mendukung klien
dalam mengontrol halusinasi.
Perawat :
Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan
dan melanjutkan ke rencana tindakan
selanjutnya.